bab i mosi

4

Click here to load reader

Upload: nina-febrina

Post on 30-Jun-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I MOSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah hal yang tak mungkin dipungkiri bagi seluruh industri baik yang bergerak

dibidang manufaktur maupun jasa, untuk mampu bersaing dalam pasar. Hanya yang

mampu memberikan kepuasan kepada konsumenlah yang akan mampu bertahan. Untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen tentu saja tidak mudah, perusahaan harus

mampu melakukan terobosan-terobosan untuk mengembangkan produk maupun jasanya.

Perusahaan juga harus mampu mempertahanakan kinerja perusahaan. Ada baiknya, jika

perusahaan rutin melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja perusahaan. Terlebih untuk

perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, perlu adanya perawatn mesin yang rutin

agar mesin mampu bekerja dengan maksimal.

Dahulu sebelum orang-orang mengenal dengan disiplin ilmu model dan simulasi, para

enginer dalam melakukan perbaikan maupun perubahan sistem seperti penambahan

mesin, penambahan operator, atau menerapkan sistem yang baru, para enginer langsung

melakukannya pada sistem yang ada. Sehingga hal itu membuat aktivitas perusahaan

sering terganggu. Tentu saja hal itu memberikan dampak buruk bagi perusahaan. Karena

seyogyanya perbaikan dan perubahan sistem harusnya memberikan keuntungan yang

lebih kepada perusahaan.

Namun seiring dikenalnya disiplin ilmu model dan simulasi, para enginer tidak lagi

melakukan perbaikan dan perubahan sistem secara langsung, melainkan melalui

pemodelan simulasi sistem yang ada, sehingga kegiatan perbaikan dan perubahan sistem

tidak menggannggu jalannya aktivitas perusahaan. Selain itu juga, dengan adanya

pemodelan dan simulasi terhadap sistem yang ada, perusahaan juga mampu mengambil

keputusan apakah suatu perubahan sistem perlu dilakukan atau tidak, karena dengan

melakukan simulasi kita bisa mengetahui hasil yang akan dicapai apabila simulasi itu

diterapkan. Saat ini, banyak bermunculan software yang mampu digunakan

mensimulasikan sistem. Pro model adalah salah satu software yang sering digunakan

untuk mensimulasikan sistem.

Sejalan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, hal ini juga nampaknya dirasakan

oleh PT Sigma Mitra Sejati. Perusahaan yang bergerak dibidang industri refraktori ini

Page 2: BAB I MOSI

menginginkan adanya evaluasi sitem serta kinerja perusahaan dengan bantuan

pemodelan dan simulasi sitem.

Untuk itu dalam rangka membantu perusahaan melaksanakan evaluasi kinerja

perusahaan, maka kami mengusulkan melakukan evaluasi berupa simulasi pemodelan

sistem yang ada untuk menggambarkan proses produksi dan kinerja perusahaan untuk

saat ini. Serta memberikan alternatif model sistem untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan

masalah yaitu :

1. Bagaimanakah model simulasi sistem yang ada pada perusahaan tersebut (model

konseptual) yang mampu menggambarkan proses produksi di PT Sigma Mitra Sejati?

2. Bagaimanakah merancang alternatif model simulasi sistem di PT Sigma Mitra Sejati

untuk meningkatkan hasil produksi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Membuat model simulasi sistem yang ada pada perusahaan tersebut (model

konseptual) yang mampu menggambarkan proses produksi di PT Sigma Mitra Sejati.

2. Merancang alternatif model simulasi sistem di PT Sigma Mitra Sejati untuk

meningkatkan hasil produksi.

1.4 Pembatasan MasalahPT Sigma Mitra Sejati memproduksi seperti castable, ramming, mortar, Long Nozzle,

Ladle Nozzle, Well Block, Setting Block, Distance Block, skid block, dan perakitan cassette

plate. Produk-produk tersebut diproduksi berdasarkan pesanan, kecuali untuk produk Long

Nozzle dan Ladle Nozzle yang diproduksi tiap hari. Mengingat kompleksnya kegiatan maka

perlu diberikan batasan agar mempermudah serta pembahasan bisa terarah.

1. Model simulasi yang akan dibuat hanya untuk model simulasi proses produksi Long

Nozzle.

2. Model alternatif yang dibuat hanya untuk proses produksi long nozzle.

3. Model alternatif yang dibuat tidak memperhitungkan faktor biaya.