bab i merpati putih.docx

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Pencak Silat Pencak silat atau silat adalah seni beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Merpati Putih Merpati Putih merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) Aliran ini mulai terbentuk sekitar tahun 1550 yang diwariskan oleh leluhur bangsa Indonesia dan merupakan ilmu keluarga keraton. Saat ini Merpati Putih merupakan anggota dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) PERSILAT (Persekutuan Silat Antar Bangsa) dan MAFWP (Martial Arts Federation For World Peace). Padepokan

Upload: bardha-gemilang

Post on 18-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I MERPATI PUTIH.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN JUDUL

Pencak Silat

Pencak silat atau silat adalah seni beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa.

Merpati Putih

Merpati Putih merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) Aliran ini mulai terbentuk sekitar tahun 1550 yang diwariskan oleh leluhur bangsa Indonesia dan merupakan ilmu keluarga keraton. Saat ini Merpati Putih merupakan anggota dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) PERSILAT (Persekutuan Silat Antar Bangsa) dan MAFWP (Martial Arts Federation For World Peace).

Padepokan

Padepokan adalah suatu tempat dimana pemuda-pemuda “ndepok” atau berguru pada seorang guru yang dipercaya memiliki kemampuan atau kesaktian mengenai sesuatu hal. Kata “ndepok” berasal dari bahasa jawa yang berarti tinggal di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu. Di zaman dulu padepokan memiliki 3 karakteristik yaitu;

Karakteristik yang pertama merupakan area kompleks yang terdiri pondok-pondok yang diisi oleh para pemuda yang sedang belajar kepada sang guru,

Karakteristik yang kedua yaitu berlokasi di tempat yang jauh dan terpencil. Hal ini dimaksudkan agar para pemuda dapat mengeyam ilmu secara kondusif dan fokus,

Page 2: BAB I MERPATI PUTIH.docx

Karakteristik yang ketiga adalah padepokan mengajarkan ilmu dan keterampilan tertentu contohnya seni tari tradisional, seni musik, seni suara, agama dan beladiri. Khusus untuk beladiri disebut padepokan pencak silat.

Padepokan Pencak Silat Merpati Putih Semarang

Tempat berlatih beladiri pencak silat Merpati Putih yang menjadi pusat pendidikan dan kegiatan, serta pengembangan sekaligus menjadi sekretariat Pengda pencak silat Merpati Putih di Semarang. Lokasi padepokan berada di pinggir kota Semarang yang memenuhi kriteria pemilihan tapak Padepokan Pencak Silat Semarang

1.2 LATAR BELAKANG

1.2.1 PERKEMBANGAN BELA DIRI SECARA UMUMSeni bela diri merupakan salah satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela diri pada mulanya berkembang di medan pertempuran sebelum adanya penggunaan senjata modern secara leluasa. Seni bela diri awalnya berkembang di kalangan orang awam, bukannya di kalangan anggota tentara.

seni bela diri terdapat di berbagai belahan dunia yang tersebar secara merata dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri asli maupun seni bela diri dari luar negeri yang pada akhirnya berkembang di Negara tersebut. Di Indonesia sendiri juga terdapat berbagai macam seni beladiri. Salah satu beladiri nasional di Indonesia adalah pencak silat yang memiliki berbagai macam bentuk aliran yang berbeda setiap daerah.

1.2.2 PERKEMBANGAN PENCAK SILAT MERPATI PUTIH DI INDONESIAMerpati putih merupakan pencak silat yang awalnya diwariskan turun-temurun untuk keluarga keraton. Pada tahun 1960 Bapak Saring Hadi Poernomo melatih kedua anaknya yaitu Poerwoto Hadi Poernomo dan Budisantoso Hadi Poernomo merupakan pewaris termuda yang dikenal dengan panggilan Mas Poeng dan Mas Budi.

Setelah itu pada tahun 1962 mas Poeng dan mas Budi mendapat amanat dari ayahnya Sang Guru Bapak Saring Hadi Poernomo agar ilmu beladiri ini yang tadinya warisan keluarga disebarluaskan untuk masyarakat umum agar dapat dilestarikan oleh bangsa.

Tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, Merpati Putih resmi didirikan dan mulai dikenal masyarakat. kedua putra sang Guru Saring Hadi Poernomo berusaha keras melatih masyarakat dengan terjun langsung dan menangani untuk membangkitkan beladiri Merpati Putih ini. Tahun 1968 kedua putera Sang Guru mencoba mendirikan cabang pertama di Madiun JawaTimur untuk memperluas penyebaran ilmu beladiri ini. Selain itu pihak militer juga dirangkul untuk menerapkan ilmu bela diri ini. Dari hasil peragaannya mendapat kehormatan melatih seksi I Korem 072 dan Batalyon 403/Diponegoro di Yogyakarta. Ketika itu suasana memasuki era Orde baru.

Page 3: BAB I MERPATI PUTIH.docx

Tahun 1973 Merpati Putih mendapat undangan untuk diadakan penelitian dari segi-segi yang menyangkut metode latihan yang diselenggarakannya. Penelitian di AKABRI udara ditangani langsung oleh tenaga-tenaga ahli, antara lain Prof. Dr. Achmad Muhammad Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM dibantu beberapa ahli lainnya dari AKABRI udara sendiri. Hasilnya menggembirakan dan ini mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.Di Ibukota Jakarta pada tahun 1976 mendapat kehormatan melatih para anggota Pasukan Pengawal Presiden(PasWalPres).

Tahun 1977 komisariat cabang Jakarta dibentuk, dan mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung sampai para anggota Kopassandha sanggup memperagakan keahliannya pada kemeriahan acara peringatan HUT ABRI 5 Oktober 1978.

Hingga kini, PPS. Betako Merpati Putih tersebar di tanah air dengan mempunyai hampir 100 cabang dan lebih dari 10 pengurus daerah. Tidak hanya di Indonesia, Merpati Putih juga tersebar di manca negara seperti Amerika, Jepang, Paris, Belanda, Australia, Austria, Selandia Baru,dll.

1.2.3 PERKEMBANGAN PENCAK SILAT MERPATI PUTIH DI SEMARANG

Seiring berkembangnya PPS BETAKO Merpati Putih, beladiri ini melebarkan sayap ke seluruh indonesia salah satunya wilayah Jawa Tengah. di Jawa Tengah sendiri terdapat berbagai cabang merpati putih khususnya di tiap kota mulai dari Cilacap, Cirebon, Tegal, Solo, hingga Semarang. Cabang Seemarang sendiri dari segi prestasi memiliki 13 cabang dan anggota aktif lebih dari 800 orang dan terus bertambah setiap tahun. Prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh Merpati Putih Semarang yaitu dari diadakannya kejurlat tingkat cabang semarang, Juara Kejurnas, Juara Pertandingan tingkat Nasional hingga Dunia.

Namun perguruan merpati putih di cabang semarang sendiri belum memiliki fasilitas yang layak untuk menunjang kegiatan-kegiatan pencak silat tersebut mulai dari latihan, ujian hingga keorganisasian. Di beberapa cabang merpati putih di Indonesia sudah memiliki padepokan sendiri yang dikelola oleh pengurus cabang, tetapi merpati putih cabang semarang tidak memiliki padeokan, hanya kegiatan administratif cabang. Selain itu di Kolat-kolat yang ada di semarang hanya memiliki fasilitas seadanya untuk berlatih. Untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti konsolidasi keorganisasian, kejuaraan, hingga ujian kenaikan tingkat belum dapat ditunjang dengan baik oleh fasilitas-fasilitas yang ada.

Dari kegiatan latihan pun, fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan belum dapat memenuhi kegiatan tersebut. Padahal dari segi materi, contohnya materi tenaga dalam sendiri, dibutuhkan perlengkapan khusus yang digunakan untuk menunjang latihan. Selain itu pengcab Merpati Putih Semarang sendiri juga belum memiliki sekretariat khusus. Padahal banyak kegiatan serta konsolidasi

Page 4: BAB I MERPATI PUTIH.docx

yang dilaksanakan tetapi pengda tidak memiliki sekretariat sendiri sehingga menyulitkan untuk berkoordinasi.

Oleh karena itu diperlukan sebuah tempat yang dapat menampung berbagai kegiatan PPS BETAKO Merpati Putih di Semarang. Padepokan Merpati Putih Jawa Tengah merupakan tempat yang sesuai untuk fenomena tersebut. Padepokan ini berujuan agar dapat digunakan untuk kegiatan latihan dan pendidikan di tingkat jawa tengah dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang.

1.3 TUJUAN DAN SASARAN

1.3.1 TUJUANMemperoleh suatu Judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai originalitas / karakter judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan.

1.3.2. SASARANDapat menyusunnya usulan langkah-langkah pokok/ proses dasar perencanaan dan perancangan Papedpokan Merpati Putih di Jawa Tengah berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan ( Design Guidelines Aspect ).

1.4 MANFAATUntuk memenuhi salah satu persyaratan Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur FT Undip. Serta sebagai pegangan dan acuan selanjutnya, dalam penyusunan LP3A

1.5 RUANG LINGKUP

1.5.1 Ruang Lingkup SubstansialPadepokan Merpati putih di Jawa Tengah adalah suatu bangunan dengan penekanan desain arsitektur kontemporer yang mengabungkan antara fungsi padepokan sebagai tempat latihan bela diri, fisik, dan metafisik, serta pusat pendidikan pencak silat Merpati Putih.

1.5.2 Ruang Lingkup SpasialLingkup spasial yang dibahas mencakup regional Jawa Tengah, dan Kota Semarang sebagai ibu Kota Jawa Tengah. Padepokan Merpati Putih di Jawa Tengah direncanakan terletak di pinggir kota Semarang tepatnya di daerah yang tidak bising dan diutamakan kondisi lahan yang berkontur, namun tetap mudah dijangkau dan dapat mendukung aktivitasnya sebagai pusat Kegiatan dan Latihan Padepokan Merpati Putih di Jawa Tengah.

Page 5: BAB I MERPATI PUTIH.docx

1.7 METODE PEMBAHASAN1. Tahap Pengumpulan Data

Menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder dengan cara:a. Survey lapangan, yang berupa wawancara dan observasi.b. Mengadakan studi literatur.

2. Tahap Analisaa. Induksi, yaitu menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang ada.b. Komparasi, yaitu menilai, melakukan penganalisaan dengan bahan-bahan

yang didapat dari observasi, pengumpulan data dan studi literatur. 3. Tahap Sintesa

Merupakan tahap perumusan konsep dengan menggunakan metode deduksi, yaitu membuat perumusan dari hasil induksi.

1.8 SISTEMATIKA PEMBAHASANBAB I PENDAHULUAN

Mengungkapkan latar belakang, maksud dan tujuan, alur pikir, metode pembahasan dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKABerisi tentang landasan teori mengenai sejarah perkembangan, sejarah dan perkembangan Pencak Silat Merpati Putih, Karakteristik Padepokan, Tinjauan Studi Banding, Pengertian dan standar fasilitas

BAB III TINJAUAN PADEPOKAN PENCAK SILAT DI SEMARANGMeliputi tinjauan Lokasi, Kebijakan dan Data-data Kota Semarang; Padepokan Merpati Putih di kota Semarang, Kegiatan dan Pelaku Padepokan Merpati Putih di Semarang.

BAB IV KESIMPULAN BATASAN DAN ANGGAPANBerisi kesimpulan dari bab I – bab III, batasan dan anggapan yang perlu diperhatikan bagi Perencanaan dan Perancangan Padepokan Merpati Putih di Semarang.

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Merupakan analisa pendekatan program perencanaan dan perancangan yang mencakup pelaku dan jenis kegiatan, pendekatan arsitektur bangunan, serta pendekatan lokasi dan tapak bangunan Padepokan Merpati Putih di Semarang.

BAB VI LANDASAN PROGRAM PRENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Membahas rumusan konsep dan program dasar perancangan arsitektur berupa konsep dasar perencanaan, konsep dasar perancangan, dan program dasar perancangan.