bab i kkn

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini umumnya kurang terkelola dengan baik dan cenderung tidak terkendali. Berbagai persoalan muncul sebagai akibat pengelolaan yang kurang baik seperti: kemacetan lalu lintas, kurangnya pelayanan infrastruktur, kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemukiman kumuh, alih fungsi lahan. Urban farming merupakan kegiatan memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang tidak produktif seperti lahan - lahan kosong, lahan-lahan sisa dan sebagainya menjadi lahan perkebunan produktif, menjadi kegitan alternatif aktivitas masyarakat kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang terbuka di kota-kota besar. Hal utama yang menyebabkan munculnya aktivitas ini adalah upaya memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, menambah penghasilan masyarakat sekitar juga sebagai sarana rekreasi dan hobi. Pertumbuhan penduduk di kota kini semakin sulit terbendung. Berbagai masalah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang memadati kota-kota besar. Salah satunya sampah. Semakin banyak penduduk, maka

Upload: sabar-supendi

Post on 20-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KKN di garut

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I KKN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini umumnya kurang terkelola

dengan baik dan cenderung tidak terkendali. Berbagai persoalan muncul

sebagai akibat pengelolaan yang kurang baik seperti: kemacetan lalu lintas,

kurangnya pelayanan infrastruktur, kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH),

pemukiman kumuh, alih fungsi lahan. Urban farming merupakan kegiatan

memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang tidak produktif seperti lahan - lahan

kosong, lahan-lahan sisa dan sebagainya menjadi lahan perkebunan produktif,

menjadi kegitan alternatif aktivitas masyarakat kota untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas ruang terbuka di kota-kota besar. Hal utama yang

menyebabkan munculnya aktivitas ini adalah upaya memberikan kontribusi

pada ketahanan pangan, menambah penghasilan masyarakat sekitar juga sebagai

sarana rekreasi dan hobi.

Pertumbuhan penduduk di kota kini semakin sulit terbendung. Berbagai

masalah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang memadati kota-kota

besar. Salah satunya sampah. Semakin banyak penduduk, maka akan semakin

banyak pula konsumsi akan suatu barang atau produk.

      Konsumsi produk kebutuhan sehari-hari mau tidak mau menghasilkan

sisa-sisa produk, yaitu sampah. Bukan hanya sampah alam dan sampah rumah

tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga dan sampah spesifik juga tidak

tertangani dengan baik. Kapasitas sampah rumah tangga yang dihasilkan semakin

meningkat, baik jumlah maupun ragamnya. Meski begitu, pengelolaan sampah

selama ini masih belum memadai dan cara pengolahannya pun belum profesional.

Mau tidak mau, hal ini menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan

masyarakat dan lingkungan. Jika tidak dibarengi dengan fasilitas pengolahan

sampah atau tempat pembuangan sampah yang memadai, maka akan

menyebabkan penumpukan sampah di dalam kota, baik itu di pasar-pasar, pinggir

jalan, dan sungai. Tentu saja hal itu akan menyebabkan masalah yang lebih besar

Page 2: BAB I KKN

lagi dari pada ahanya sekedar penumpukan sampah. Masalah yang akan dihadapi

adalah wabah penyakit yang akan melanda karena sampah yang menumpuk akan

mengakibatkan semakin pesat berkembangnya bakteri-bakteri penyebab penyakit.

Dan lebih parah lagi yang akan terjadi jika sampah yang dibuang ke sungai itu

menumpuk, akan mengakibatkan banjir akibat dari terhambatnya aliran sungai.

      Sebagai contoh kota yang tengah mengalami masalah sampah ini adalah

Kota Bandung. Saat ini kota Bandung sedang menghadapi masalah yang serius

soal sampah. Banyak sampah yang berserakan di sudut-sudut kota bahkan di

jalanan kota Bandung. Sejauh pengamatan penulis, trotoar dan jalur hijau sudah

beralih fungsi menjadi tempat menimbun sampah. Jika kita jalan dari arah Dago

ke bawah, maka di jalur hijau ada tumpukan kantong-kantong sampah yang tidak

tahu sampai kapan ada di situ. Di daerah Pasteur ada tumpukan sampah yang

sudah menggunung segede truk sampah. Lebih parah lagi kalo kita ke Taman Sari.

Ironis memang apalagi Taman Sari dekat Kampus ITB. Penyebab utama masalah

sampah ini adalah kota Bandung yang tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) lagi. Hal ini disebabkan ditutupnya TPA Leuwi Gajah beberapa waktu

yang lalu karena sudah dianggap melebihi kapasitas. Saat ini Pemerintah Kota

bandung masih mengalami kesulitan dalam mencari lahan yang dapat dijadikan

TPA. Masalahnya adalah penolakan warga sekitar yang merasa terganggu dan

enggan jika wilayahnya dijadikan TPA.

1.2 Rumusan Masalah

Kota Bandung berkembang sangat cepat, terlihat dari bertambahnya

jumlah penduduk dan tingkat urbanisasi yang besar. Hal ini secara otomatis

meningkatnya pergerakan masyarakat di Kota Bandung. Sementara itu lahan

pertanian semakin berkurang dan produksi pertanian terus menurun. Berdasarkan

isu yang hangat di Kota Bandung saat ini, bahwa Kota Bandung akan menerapkan

konsep Urban Farming sebagai salah satu pengendali tingkat pencemaran emisi

karbon.

Bandung Urban Farming atau sebagai Bandung Berkebun merupakan

bagian dari pergerakan komunitas Indonesia Berkebun. Tujuan dari komunitas ini

adalah memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang tidak produktif/ negatif (lahan-

Page 3: BAB I KKN

lahan kosong, lahan-lahan sisa dsb) menjadi lahan produktif/positif dengan

menjadikannya ruang edukasi melalui berkebun. Urban Farming dicetuskan

untuk mengantisipasi penyempitan lahan di perkotaan, sekaligus memberikan

nilai tambah kepada masyarakat serta pemanfaatan lahan-lahan tidur di Kota

Bandung. Dari paparan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang

dapat dirumuskan yaitu sebagai berikut:

“Bagaimana Program Urban Farming serta Partisipasi masyarakat di RW 04

Kelurahan Tamansari Bandung?”

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan tugas ini yaitu:

a. Memberikan gambaran pada mahasiswa dalam pengelolaan sampah

yang baik dengan menggunakan program Urban Farming dan keaktifan

partisipasi masyarakat dalam menjalankan program tersebut.

b. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kerja Nyata (KKN) yang

merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

RW 14 Kelurahan Tamansari yang terletak di Kecamatan Bandung Wetan

Jawa Barat, tepatnya di bawah jembatan flyover pasupati yang bertepatan di dekat

Balubur Mal. RW 14 Tamansari merupakan kawasan permukiman asli penduduk

Bandung maupun pendatang, Tamansari ini dipilih sebagai studi penelitian karena

di RW 14 Tamansari telah diterapkan program Urban Farming. Program tersebut

diadakan oleh Komunitas Bandung Berkebun., dengan batasan wilayah :

Sebelah Utara: Kel Cipaganti

Sebelah Selatan: Kel Babakan Ciamis

Sebelah Timur: Kel Citarum

Sebelah Barat: Kel Pasteur

Page 4: BAB I KKN

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam pembuatan laporan ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan

masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan mengenai teori – teori yang berhubungan dengan

laporan ini, seperti pengelolaan sampah, bank sampah, dll.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas mengenai deskripsi daerah studi yang

diamati.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan dari pembahasan bab

sebelumnya dan berisi beberapa saran untuk bisa menjadi

lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN