bab i kkl dekolorisasi

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian tentang Isolasi, Identifikasi mikroorganisme yang berasal dari lingkungan sudah banyak dilakukan. Sumber mikroorganisme diperoleh dari berbagai substrat, yaitu tanah yang mengandung seresah daun, air laut maupun dari substrat yang lainnya. Eksplorasi yang dilakukan dalam rangka kuliah kerja lapangan untuk mengungkap keanekaragaman hayati mikroorganisme dari substrat alaminya. Tiap-tiap jenis mikroorganisme memiliki habitat, sifat-sifat dan ciri-ciri juga karakter yang berbeda, maka setiap mikroorganisme membutuhkan cara dan metode pengisolasian yang berbeda pula. Secara umum metode pengisolasian dari habitat alaminya dapat dilakukan dengan metode isolasi langsung. Metode isolasi yang digunakan akan sangat menentukan jenis mikroorganisme yang diperoleh. Mikroorganisme yang berhasil diisolasi dari substrat alaminya lebih lanjut membutuhkan serangkaian penanganan, pemeliharaan, dan penyimpanan untuk dipelajari lebih lanjut aktifitas maupun potensinya.

Upload: ina-darliana

Post on 27-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

TINJAUAN PUSTAKA DARI KKL MENGENAI DEKOLORISASI

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I KKL DEKOLORISASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penelitian tentang Isolasi, Identifikasi mikroorganisme yang berasal dari lingkungan

sudah banyak dilakukan. Sumber mikroorganisme diperoleh dari berbagai substrat, yaitu tanah

yang mengandung seresah daun, air laut maupun dari substrat yang lainnya. Eksplorasi yang

dilakukan dalam rangka kuliah kerja lapangan untuk mengungkap keanekaragaman hayati

mikroorganisme dari substrat alaminya. Tiap-tiap jenis mikroorganisme memiliki habitat, sifat-

sifat dan ciri-ciri juga karakter yang berbeda, maka setiap mikroorganisme membutuhkan cara

dan metode pengisolasian yang berbeda pula. Secara umum metode pengisolasian dari habitat

alaminya dapat dilakukan dengan metode isolasi langsung. Metode isolasi yang digunakan akan

sangat menentukan jenis mikroorganisme yang diperoleh. Mikroorganisme yang berhasil

diisolasi dari substrat alaminya lebih lanjut membutuhkan serangkaian penanganan,

pemeliharaan, dan penyimpanan untuk dipelajari lebih lanjut aktifitas maupun potensinya.

Eksplorasi kelimpahan dan keanekaragaman mikroorganisme yang menempati habitat

tanah yang mengandung seresah daun telah banyak dilakukan sebelumnya (Polishook et al.,

1996; Paulus et al., 2003). Sebagian besar penelitian yang dilakukan mengenai mikroorganisme

pada tanah yang mengandung seresah daun bertujuan untuk menemukan mikroorganisme jenis

baru. Mikroorganisme yang tumbuh pada tanah yang mengandung seresah daun adalah bersifat

saprofit dan berperan sebagai pengurai bahan organik. Keberadaan mikroorganisme berperan

besar dalam menjaga kelangsungan daur berbagai materi khususnya daur karbon, nitrogen dan

fosfor (Hobbie et al., 2003). Oleh karena itu mikroorganisme yang ada pada tanah yang

Page 2: BAB I KKL DEKOLORISASI

mengandung seresah daun secara langsung berperan dalam menjaga tingkat kesuburan dan

keseimbangan ekosistim tanah.

Potensi yang tidak kalah nilainya adalah kawasan laut, luas lautan yang menutupi bumi

sebesar 70% merupakan habitat yang potensial bagi mikroorganisme. Keragaman jenis

mikroorganisme dapat ditemukan pada permukaan air laut sampai pada kedalaman yang tidak

dapat ditembus cahaya matahari. Beberapa mikroorganisme berhasil diisolasi dari air laut

diantaranya genus Vibrio, Aeromonas, Pseudomonas, Flavobacterium. Mikroorganisme yang

tumbuh di air laut kebanyakan termasuk mikroorganisme yang dapat mendekomposisi kitin

(Vogan et al., 2002). Mikroorganisme yang berasal dari air laut berperan sangat besar dalam

pendauran senyawa kitin di lautan menjadi bentuk senyawa yang lebih sederhana. Belum ada

penelitian mengenai isolasi mikroorganisme kitinolitik dari wilayah perairan Taman Nasional

Alas Purwo, padahal lautannya sangat luas (http//www.wikipedia. Agustus 2008).

Mikroorganisme yang diisolasi dari berbagai habitat di alam mempunyai potensi yang

sangat baik bagi berbagai kepentingan, seperti dalam daur ulang limbah, baik limbah sampah,

limbah rumah tangga maupun limbah industri. Saat ini pengolahan limbah berbasis

mikroorganisme, merupakan teknologi alternatif bagi pengolahan limbah industri yang lebih

murah dan juga ramah lingkungan.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah dari Taman Nasional Alas Purwo dapat diisolasi dan diidentifikasi

mikroorganisme yang berasal dari Tanah yang mengandung seresah daun dan air laut?

2. Isolat jenis mikroorganisme apa saja yang ada di tanah yang mengandung seresah daun

dan air laut Taman Nasional Alas Purwo?

Page 3: BAB I KKL DEKOLORISASI

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat kuliah kerja lapangan ini untuk mengisolasi dan mengidentifikasi

mikroorganisme yang berasal dari tanah dan air laut Taman Nasional alas Purwo Jawa Timur

yang akan dimanfaatkan untuk dekolorisasi zat warna pada limbah tekstil.

1.4. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksperimental.

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :

1. Mengisolasi mikroba dari sampel yang berasal dari tanah dan air laut di Taman Nasional

Alas Purwo, Jawa Timur dengan melakukan serangkaian pengenceran dan dikultur pada

medium Potatoe Dextrose Agar (PDA) dan Natrium Agar (NA).

2. Mengidentifikasi mikroorganisme hasil isolasi dengan metode Moist Chamber dan

berdasarkan pada karakterisasi morfologis dengan menggunakan pewarnaan gram dan

pewarnaan spora yang mengacu pada kunci identifikasi pada buku “ Bergey’s Manual of

Determinative Bacteriology”.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang mikroorganisme

apa saja yang dapat diisolasi dari tanah dan air laut di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur

yang potensial untuk mengurai zat warna dari limbah batik dan mengetahui bagaimana ciri

makroskopis dan mikrokopisnya, sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai

informasi pada penelitian selanjutnya.

Page 4: BAB I KKL DEKOLORISASI

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan serangkaian acara Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang

berlokasi spesifik yaitu di kawasan Segoro Anak, Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur,

sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 April s/d 12 April 2012. Setelah itu

penelitian dilanjutkan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Universitas Padjadjaran.