bab i i-iv... · web viewtugas pokok dan fungsi inspektorat daerah provinsi sumatera selatan adalah...

65
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Susunan organisasi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 62 Tahun 2016 tanggal 8 Desember 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Secara kelembagaan Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan merupakan unsur pendukung urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi di bidang pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di provinsi dan pelaksanaan urusan pemerintahan di kabupaten/kota yang dituangkan dalam perencanaan strategis organisasi melalui visi, misi dan tujuan jangka menengah 2013-2018 serta sasaran jangka pendek mencakup kebijakan, program dan kegiatan. Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di Provinsi Sumatera Selatan, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan 1 | Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Upload: vuongdan

Post on 22-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran UmumSusunan organisasi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan

dan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 62 Tahun 2016 tanggal 8

Desember 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat

Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Secara kelembagaan Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan merupakan

unsur pendukung urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah

provinsi di bidang pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan

pemerintahan di provinsi dan pelaksanaan urusan pemerintahan di kabupaten/kota

yang dituangkan dalam perencanaan strategis organisasi melalui visi, misi dan tujuan

jangka menengah 2013-2018 serta sasaran jangka pendek mencakup kebijakan,

program dan kegiatan.

Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah

membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan

pemerintahan di Provinsi Sumatera Selatan, pelaksanaan pembinaan atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota dan pelaksanaan urusan

pemerintah di kabupaten/kota.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut Inspektorat Daerah

Provinsi dipimpin oleh seorang Inspektur Daerah dan didukung oleh 1 (satu) orang

Sekretaris, 4 (empat) orang Inspektur Daerah Pembantu, 3 (tiga) orang Kepala Sub

Bagian (di bawah Sekretaris) dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 62 tahun 2016

tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat Daerah Provinsi

1 | I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 2: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Sumatera Selatan, di bawah ini diuraikan tugas dan fungsi setiap jabatan sebagai

berikut:

1. InspekturInspektur mempunyai tugas membantu Gubernur dalam bidang

pembinaan dan pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Provinsi dan tugas pembantuan oleh perangkat

daerah provinsi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Inspektur

mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. Penyelenggaraan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan

melalui audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan

lainnya;

c. Penyelenggaraan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari

Gubernur;

d. Pelaporan hasil pengawasan;

e. Penyelenggaraan administrasi Inspektorat Daerah;

f. Pengkoordinasian, penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang

milik negara/daerah; dan

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

2. SekretarisSekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan

dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di

lingkungan Inspektorat Daerah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris

mempunyai fungsi :

2 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 3: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7a. Pelaksanaan pemberian petunjuk koordinasi dan pengendalian rencana dan

program kerja pembinaan dan pengawasan;

b. Pengaturan dan penyediaan penghimpunan, pengolahan, penilaian dan

penyimpanan Laporan Hasil Pengawasan dari pengawasan aparat

pengawasan fungsional daerah;

c. Pelaksanaan pemberian petunjuk penyusunan bahan data dalam rangka

pembinaan teknis fungsional;

d. Pelaksanaan pemberian petunjuk urusan kepegawaian, keuangan, surat

menyurat dan rumah tangga;

e. Pengaturan dan penyediaan penyusunan, penginventarisasian dan

pengkoordinasian data dalam rangka penatausahaan proses penanganan

pengaduan;

f. Pembagian tugas, pemberian petunjuk dan pelaporan pelaksanaan tugas

Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) Pembantu;

g. Pelaksanaan penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang milik

negara/daerah; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

3. Inspektorat Daerah PembantuInspektorat Daerah Pembantu terdiri dari :

a. Inspektorat Daerah Pembantu Wilayah mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah

provinsi. Inspektorat Daerah Pembantu (IRDATU) membawahi wilayah kerja

pembinaan dan pengawasan yaitu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di

lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

b. Inspektorat Daerah Pembantu Khusus mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

3 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 4: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7provinsi yang bersifat khusus, pengaduan masyarakat dan penyelesaian

tindak lanjut kerugian negara/daerah.

4. Kepala Sub Bagiana. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

1) Merencanakan, mengevaluasi dan melaporkan dokumen perencanaan

dan dokumen pengawasan;

2) Merencanakan penyusunan dokumen arah kebijakan pengawasan;

3) Merencanakan dan mengkoordinasikan penugasan pengawasan

Inspektorat Daerah, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP),

Aparat Pengawasan Ekstern Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum

(APH);

4) Mengevaluasi dan mengolah Laporan Hasil Pengawasan (LHP) Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Ekstern pemeriksa;

5) Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan pengawasan berbasis

teknologi informasi;

6) Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan penyusunan

pedoman/standar di bidang pengawasan;

7) Melaporkan dan mengevaluasi hasil pengawasan kinerja Inspektorat

Daerah;

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan;

.

b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

1) Menyusun dokumen KUA-PPAS dan Rencana Kerja dan Anggaran

(RKA);

2) Melakukan penatausahaan keuangan;

3) Menyusun laporan keuangan; dan

4) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan;

4 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 5: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :

1) Membagi tugas dan membimbing bawahan dalam penatausahaan surat

menyurat;

2) Mengontrol kearsipan aktif dan in aktif;

3) Merencanakan, melaporkan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan,

pengadaan dan pengelolaan rumah tangga kantor;

4) Mengontrol pengelolaan barang milik daerah kantor dan barang pakai

habis;

5) Mengoreksi penyusunan draft Keputusan Gubernur tentang pembagian

wilayah kerja kabupaten/kota dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

di lingkungan Pemerintah Provinsi;

6) Melakukan urusan kepegawaian;

7) Melakukan penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang

milik negara/daerah;

8) Melakukan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana

Pemeliharaan Barang Unit (RPBU); dan

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan;

5. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Pejabat Fungsional Auditor

(PFA), Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah

(P2UPD) dan Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian (Audiwan).

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas membantu dan

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Inspektorat Daerah sesuai dengan

keahlian yang dimiliki.

1.2 Sumber DayaStrategi yang dilakukan Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan untuk

mencapai tujuan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh sumber daya yang

5 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 6: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7ada. Sumber daya tersebut secara umum terdiri dari aspek sumber daya manusia,

sarana, prasarana dan keuangan/anggaran.

1.2.1 Sumber Daya ManusiaSampai akhir tahun 2016 jumlah pegawai pada Inspektorat Daerah Provinsi

Sumatera Selatan sebanyak 94 orang dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 1.1Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan, Usia, Pendidikan dan Jenis

Kelamin

Uraian Jumlah (Orang)

Persentase (%)

Jabatan Eselon II 1 1,06

  Eselon III 5 5,32

  Eselon IV 3 3,19

  Jabatan Fungsional Auditor 23 24,47

  P2UPD 23 24,47Auditor Kepegawaian 2 2,13

  Pelaksana 37 39,36Usia Usia dibawah 30 tahun 3 3,19

  Usia diantara 30 - 40 tahun 35 37,23

  Usia diantara 41 - 50 tahun 26 27,66

  Usia diatas 50 tahun 30 31,91Pendidikan Strata 2 37 39,36

  Strata 1 47 50

  Sarjana Muda 1 1,06

  SMA 7 7,45

  SMP 1 1,06

  SD 1 1,06

 Jenis Kelamin Laki-laki 48 51,06

  Perempuan 46 48,94

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa komposisi pegawai Inspektorat

Daerah Provinsi Sumatera Selatan jika ditinjau dari jabatan terdapat 9 orang pegawai

yang menduduki jabatan struktural (eselon II,III,IV), atau (9,57%). Pejabat fungsional

6 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 7: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7auditor, P2UPD dan auditor kepegawaian sebanyak 48 orang atau (51,06%) serta

Pelaksana sebanyak 37 orang atau (39,36%).

Terdapat 30 orang atau (31,91%) pegawai yang berusia di atas 50 tahun

sedangkan sisanya sebesar 64 orang atau (68,09%) pegawai berusia di bawah 50

tahun.

Jika ditinjau dari tingkat pendidikan, terdapat 37 orang atau (39,36%) pegawai

berpendidikan setingkat Strata 2 (S2), 47 orang atau (50%) pegawai berpendidikan

Strata 1 (S1), 1 orang atau (1,06%) pegawai berpendidikan Diploma/Sarjana Muda, 7

orang atau (7,45%) pegawai berpendidikan SLTA/Sederajat, sedangkan sisanya

sebanyak 2 orang atau (2,13%) berpendidikan di bawah SLTA/Sederajat.

Dari jumlah pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 50

orang atau (53,19%) adalah pegawai pria dan sisanya sebanyak 44 orang atau

(46,81%) adalah pegawai wanita.

1.2.2 Sarana dan PrasaranaTata kerja dan tugas Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagian

besar adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan dan

pembangunan pada dinas/instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan maupun di pemerintah kabupaten/kota. Untuk melaksanakan tugas tersebut

diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang operasional pelaksanaan tugas

pengawasan tersebut.

Alat transportasi merupakan salah satu sarana yang terpenting dalam

melaksanakan tugas pemeriksaan/audit. Saat ini jumlah kendaraan untuk operasional

pengawasan di Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 11 (sebelas)

unit, dengan perincian sebagai berikut:

1. Mobil : 7 unit2. Sepeda Motor : 4 unit

7 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 8: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

INSPEKTUR

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

SUBBAGIAN KEUANGAN

SUBBAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

INSPEKTORAT DAERAHPEMBANTU WILAYAH I

INSPEKTORAT DAERAHPEMBANTU WILAYAH II

INSPEKTORAT DAERAHPEMBANTU WILAYAH III

INSPEKTORAT DAERAHPEMBANTU KHUSUS

PFA, P2UPD, AUDIWAN PFA, P2UPD, AUDIWAN PFA, P2UPD, AUDIWAN PFA, P2UPD, AUDIWAN

7Peralatan lain yang terdapat di Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan

yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya adalah

sebagai berikut:

1. Laptop : 24 unit2. Komputer : 15 unit3. Printer : 26 unit4. Brangkas : 6 unit5. Kamera : 4 unit6. Handycam : 1 unit7. Meteran, 50 m : 1 set8. Alat test beton : 4 set9. Mesin core drill : 2 unit

1.3 Susunan OrganisasiSusunan organisasi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut:

Diagram 1Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan

8 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 9: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

71.4 Sistematika Pelaporan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun dengan mempedomani

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan cerminan kinerja pada setiap

tahun anggaran, dan sarana komunikasi kepada pimpinan maupun staf dan

stakeholder tentang kinerja instansi sebagai bahan evaluasi guna peningkatan

kinerja pada tahun-tahun yang akan datang.

Susunan dan Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

IKHTISAR EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Formulir Rencana Strategis (RS)

- Formulir Rencana Kerja Tahunan (RKT)

- Formulir Pengukuran Kinerja (PK)

- Formulir Perjanjian Kinerja

- Lain-lain

9 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 10: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui

perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas,

fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak

dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi

termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup

outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah :

1. Wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan

integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

10 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 11: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

Setelah APBD Provinsi Sumsel Tahun 2016 disahkan dan ditetapkan dengan

Peraturan Daerah, maka Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan menyusun

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 secara berjenjang, yaitu Inspektur

Daerah Provinsi Sumatera Selatan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Sekretaris

dan Inspektur Daerah Pembantu (pejabat eselon III) dengan Inspektur Daerah

Provinsi Sumatera Selatan serta para Kepala Sub Bagian (pejabat eselon IV) dengan

Sekretaris Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Perjanjian Kinerja merupakan komitmen untuk mencapai target indikator

sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun 2016. Adapun Dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2016 dapat diuraikan pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2Perjanjian Kinerja Tahun 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

(%) PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

Meningkatnya kualitas pengawasan atas pengelolaan Laporan Keuangan Pemprov Sumsel

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel

WTP dengan

DPP

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

1. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

2. Penanganan Kasus Pengaduan dan Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Prov. Sumsel

3. Pemeriksaan untuk Tujuan Tertentu.

4. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

470.546.549

241.328.000

47.634.200

235.704.150

Persentase Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP

85%

Meningkatnya kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Persentase SKPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B

75% Program Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi

Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kab/Kota

280.748.000

Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

3.3 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

367.432.000

Meningkatnya tindak lanjut hasil

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang Program

Peningkatan

Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

110.000.000

11 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 12: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7pemeriksaan

ditindaklanjuti :sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Badan Pemeriksa Keuangan88%

Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri 94%

Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

73%

Inspektorat Daerah Provinsi 96%

Terwujudnya Zona Integritas

Persentase SKPD dengan kategori Wilayah Bebas Korupsi

6% Program Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi

Terwujudnya Pengendalian Internal pada SKPD di lingkungan Pemprov Sumsel

Persentase SKPD yang telah melakukan SPIP

12%

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

12 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 13: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

Secara umum Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2016

telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, yaitu melakukan pembinaan dan

pengawasan pada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se Sumatera Selatan

dengan mengacu kepada Indikator Kinerja Utama (IKU), Renstra Tahun 2013-2018,

Rencana Kerja Tahun 2016, Perjanjian Kinerja Tahun 2016, dan pelaksanaan

kegiatan Tahun 2016 sebagai implementasi dari pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan, dan digambarkan dalam bentuk pengukuran kinerja. Selanjutnya

dilakukan proses analisa dan evaluasi terhadap capaian kinerja.

3.1. Capaian Kinerja3.1.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016

Pengukuran kinerja digunakan untuk menjamin adanya peningkatan dalam

pelayanan publik, dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi

output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan

terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara kinerja ini dilakukan secara berkala, triwulan dan tahunan.

Pengukuran kinerja berisi indikator kinerja, target dan realisasi pencapaian

target masing-masing sasaran dan indikator sasaran yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja. Adapun pengukuran kinerja terhadap target yang ditetapkan pada

Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan, dapat dilihat pada

Tabel 3.1 :

Tabel 3.1Persentase Capaian Kinerja Sasaran Strategis

13 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 14: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)WTP 100

85 100 117.65

75 92.68 123.57

3.3 2.6802 81.22

Badan Pemeriksa Keuangan 88 78.55 89.26

94 100 106.38

73 98.15 134.45

Inspektorat Daerah Provinsi 96 76.34 79.52

Terwujudnya Zona Integritas 6 6.00 100.00

12 36.59 304.92

Capaian Kinerja setelah dikonversi

Meningkatnya kualitas pengawasan atas pengelolaan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel

WTP dengan DPP

Persentase Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP

Meningkatnya kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Persentase SKPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B

Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Meningkatnya tindak lanjut hasil pemeriksaan

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti :

Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

Persentase SKPD dengan kategori Wilayah Bebas Korupsi

Terwujudnya Pengendalian Internal pada SKPD di lingkungan Pemprov Sumsel

Persentase SKPD yang telah melakukan SPIP

Adapun capaian indikator kinerja tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2016 ditargetkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan DPP atau 100%.

Adapun perbandingan dapat dilihat pada grafik 1.1 di bawah ini.

Grafik 1.1.Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016

Pada Tahun

Anggaran 2015

14 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Realisasi0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 100%

Page 15: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian, artinya untuk pencapaian target sasaran tersebut telah mencapai

target yang telah ditetapkan.

Pada Tahun Anggaran 2016 Kebijakan Akuntansi mengalami perubahan dari

sebelumnya cash basis menjadi akrual basis, hal tersebut menyebabkan

perubahan tata kelola keuangan pemerintah dan berpotensi apabila tidak

dipersiapkan dengan baik dapat mengakibatkan penurunan opini atas Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola keuangan daerah dan

mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera

Selatan dituntut berperan aktif. Disamping melakukan reviu atas laporan

keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Inspektorat Daerah Provinsi

Sumatera Selatan, juga melakukan kegiatan pemeriksaan, evaluasi dan tindak

lanjut yaitu kegiatan pengawasan internal secara berkala, kegiatan penanganan

kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah, dan percepatan

penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Kegiatan

tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap

kehandalan pelaporan keuangan, penatausahaan dan pemanfaatannya serta

untuk menertibkan aset dan proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Capaian indikator Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan diperoleh dari perhitungan/dengan asumsi bahwa terdapat 4 (empat)

opini Laporan Keuangan Pemerintah, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

diasumsikan 100%, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) diasumsikan 75%, Tidak

Wajar diasumsikan 50% dan Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer opinion)

diasumsikan 0%. Untuk opini Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

15 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 16: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Selatan Tahun 2016 mempergunakan opini Laporan Keuangan Tahun 2015, yaitu

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau 100% (Laporan Hasil Pemeriksaan

Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumsel Nomor

20.A/LHP/XVIII.PLG/05/2016 tanggal 27 Mei 2016), dikarenakan sampai dengan

saat diterbitkannya Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, pihak Perwakilan Badan

Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Selatan masih melaksanakan

pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2016. Adapun perbandingan dapat dilihat pada grafik 1.2. di bawah ini.

Grafik 1.2.Perbandingan Realisasi Kinerja Opini terhadap Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 dengan capaian Tahun 2015

Indikator kinerja opini Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2016 diharapkan masih memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP). Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Renstra

Tahun 2013-2018 Indikator Opini terhadap Laporan KeuanganPemerintah

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 pada grafik 1.3 di bawah ini :

16 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Tahun 2015 Tahun 20160%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 100%

Page 17: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Grafik 1.3.

Perbandingan Realisasi Kinerja Opini terhadap Laporan KeuanganPemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 dengan Target Capaian

Renstra Tahun 2013-2018

Opini Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada Tahun

2015 telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), berarti

persentase pencapaian telah melampaui dari target capaian yang telah

ditetapkan pada Tahun 2018, dan diharapkan sampai dengan target Tahun 2018

masih memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian.

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :

1) Melakukan Review terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan sebelum disampaikan kepada Perwakilan Badan Pemeriksa

Keuangan Provinsi Sumatera Selatan. Tujuan review atas Laporan Keuangan

tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah telah disusun berdasarkan sistem pengendalian

intern yang memadai dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi

pemerintahan.

2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (RTP SPIP) terkait upaya percepatan penyelesaian tindak lanjut

rekomendasi hasil pemeriksaan Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan

Provinsi Sumatera Selatan.

17 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

0%10%20%30%

40%50%60%

70%80%90%

100%

Realisasi tahun 2016Target Tahun 2018

Page 18: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

73) Melakukan rapat koordinasi dan konsultasi dengan BPK Perwakilan Provinsi

Sumatera Selatan dan Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Provinsi

Sumatera Selatan tentang potensi permasalahan yang akan timbul dalam

penyusunan laporan keuangan terkait implementasi UU Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (pelaksanaan P3D).

2. Persentase Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP.Persentase Laporan Keuangan OPD yang sesuai dengan SAP Tahun 2016

ditargetkan 85% dan terealisasi sebesar 100%. Pencapaian tersebut melebihi

dari target yang telah ditetapkan karena dari 41 OPD yang dinilai/dievaluasi

laporan keuangan, semua laporan keuangan telah menerapkan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) atau sebesar 100 %. Adapun perbandingan dapat

dilihat pada grafik 1.4 di bawah ini.

Grafik 1.4Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP Tahun 2016

18 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Realisasi0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100% 0.850000000000001

100%

Page 19: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah

melakukan review atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Review Laporan

Keuangan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk memberikan keyakinan yang

memadai apakah Laporan Keuangan yang disusun oleh OPD telah sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku, dan narasumber

kegiatan tersebut dari Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Adapun

perbandingan dapat dilihat pada grafik 1.5. di bawah ini :

Grafik 1.5Perbandingan Realisasi Kinerja Persentase Laporan Keuangan OPD

yang sesuai dengan SAP Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Indikator kinerja persentase Laporan Keuangan OPD yang sesuai dengan SAP

Tahun 2016 sebesar 100%, sama dengan persentase pencapaian Tahun 2015

sebesar 100%. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target

Renstra Tahun 2013-2018 Indikator Persentase Laporan Keuangan OPD yang

sesuai dengan SAP Tahun 2015 pada grafik 1.6 di bawah ini.

Grafik 1.6Perbandingan Realisasi Kinerja Persentase Laporan Keuangan OPD

yang sesuai dengan SAP Tahun 2016 dengan Target RenstraTahun 2013-2018

19 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Tahun 2015 Tahun 20160%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 100%

Page 20: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

Persentase Laporan Keuangan OPD yang sesuai dengan SAP Tahun 2016 telah

melampaui dari target yang ditetapkan Tahun 2018.

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :

1) Melaksanakan review Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan sekaligus melakukan review atas Laporan Keuangan OPD di

lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dengan narasumber dari

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi

Sumatera Selatan.

2) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan, Inspektorat Daerah Provinsi

Sumatera Selatan, dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Sumatera Selatan sebagai narasumber pada bimbingan teknis Pengelolaan

Keuangan Berbasis Akrual bagi Kepala Sub Bagian Keuangan, Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran dan Penyimpan

Barang pada OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang

20 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Realisasi Tahun 2016 Target 20180%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

195%

Page 21: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi Sumatera Selatan.

3. Persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B.Persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B Tahun 2016 ditargetkan

75% dan terealisasi sebesar 92,68% pencapaian tersebut karena dari 41 SKPD

yang dinilai/evaluasi terdapat sebanyak 38 OPD yang memperoleh kriteria nilai B

(Baik) sampai dengan kriteria A (Sangat Baik) atau sebesar 92,68%. Adapun

perbandingan dapat dilihat pada grafik 1.7. dibawah ini.

Grafik 1.7Persentase SKPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B

Untuk mencapai Indikator Kinerja tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah

Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel dan

Kabupaten/Kota. Evaluasi kinerja tersebut dilakukan untuk melihat dan menilai

kinerja pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan pendekatan

komprehensif atas kinerjanya yang telah disusun dengan Sistem Akuntabilitas

21 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Realisasi0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%0.75000000000000

3

92.68%

Page 22: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan satu kesatuan yang

meliputi perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan

pelaporan kinerja yang merupakan penjabaran tugas pokok dan fungsi OPD.

Penilaian atas indikator kinerja pada OPD yang lebih penting melihat

keselarasan/sinkronisasi dengan indikator kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan yang tertuang di dalam Dokumen Perencanaan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan yang tertuang di dalam Dokumen Perencanaan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan serta memberikan rekomendasi sebagai bahan

evaluasi untuk pencapaian target yang telah ditetapkan.

Adapun rekapitulasi hasil evaluasi SAKIP OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.2:

Tabel 3.2Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2016

No SKPD Nilai Kategori Interpretasi

1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura 81,90 A Memuaskan

2Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah 80,11 A Memuaskan

3 Badan Pendidikan dan Pelatihan 79,42 BB Sangat Baik4 Dinas Kesehatan 78,55 BB Sangat Baik5 Badan Lingkungan Hidup 76,04 BB Sangat Baik6 Inspektorat Provinsi 75,92 BB Sangat Baik7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 75,92 BB Sangat Baik8 Dinas Koperasi dan UKM 75,05 BB Sangat Baik9 Rumah Sakit Ernaldi Bahar 74,60 BB Sangat Baik10 Dinas Sosial 74,53 BB Sangat Baik11 Badan Perpustakaan Daerah 74,16 BB Sangat Baik12 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 73,88 BB Sangat Baik13 Badan Ketahanan Pangan 73,87 BB Sangat Baik14 Sekretariat DPRD 73,21 BB Sangat Baik15 Dinas Pendapatan Daerah 72,97 BB Sangat Baik16 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 72,83 BB Sangat Baik

22 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 23: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

717 Sekretariat KORPRI 72,23 BB Sangat Baik18 Dinas Pemuda dan Olah Raga 72,17 BB Sangat Baik19 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 71,81 BB Sangat Baik20 Badan Arsip Daerah 71,46 BB Sangat Baik21 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 71,36 BB Sangat Baik22 Dinas PU Bina Marga 70,74 BB Sangat Baik23 Dinas Peternakan 70,09 BB Sangat Bagus24 Dinas Pertambangan dan Energi 69,66 B Baik25 Dinas Kehutanan 69,16 B Baik26 Dinas PU Cipta Karya 68,21 B Baik

27Badan KOordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 68,11 B

Baik

28 Badan Kepegawaian Daerah 67,65 B Baik

29 Dinas Kelautan dan Perikanan 67,32 B Baik

30 Sekretariat Daerah 67,19 B Baik

31 Badan Pemberdayaan Perempuan & Perlindungn Anak 66,34 B Baik

32 KPID 66,24 B Baik

33 Badan Pengolahan Keuangan & Aset Daerah65,6

7 BBaik

34Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa

64,50 B

Baik

35 Badan Penelitian Dan Pengembangan Inovasi Daerah63,9

3 BBaik

36 Satuan Polisi Pamong Praja 63,0

9 BBaik

37 Dinas Pendidikan 61,1

5 BBaik

38 Dinas PU Pengairan 60,69 B

Baik

39 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata58,6

3 CCCukup(Memadai)

40 Dinas Perkebunan 56,9

1 CCCukup(Memadai)

41 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik54,1

9 CCCukup(Memadai)

Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati bahwa pada Tahun 2016 realisasi

persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B sebesar 92,68% apabila

dibandingkan Tahun 2015 sebesar 95,12% terjadi penurunan sebesar 2,44%. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Capaian Tahun 2015 dapat

dilihat pada grafik 1.8 di bawah ini :

23 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 24: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Grafik 1.8

Perbandingan Realisasi Persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B Tahun 2016 dengan capaian Tahun 2015

Indikator Persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B Tahun 2016

sebesar 92,68%, apabila dibandingkan dengan target Renstra Tahun 2018

sebesar 85% telah melampaui target yang telah ditetapkan. Perbandingan

Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan target akhir periode Renstra Tahun 2018

dapat dilihat pada grafik 1.9 di bawah ini :

Grafik 1.9 Perbandingan Realisasi Kinerja nilai Akuntabilitas kategori B Tahun 2016

dengan Tabel Renstra Tahun 2013-2018

4. Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

24 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Realisasi Tahun 2016 Target Tahun 20180%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

0.926800000000001

85%

Capaian Tahun 2015 Realisasi Tahun 20160%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%0.9512 92.68%

Page 25: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016 ditargetkan

sebesar 3,300 dan terealisasi sebesar 2,6802 dengan capaian kinerja sebesar

81,22%. Adapun perbandingan dapat dilihat pada grafik 1.10 di bawah ini :

Grafik 1.10Persentase Peningkatan Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun 2016

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD), yang meliputi

Pengukuran Kinerja Mandiri (Self Assessment) terhadap Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan setiap tahunnya

sebelum disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan

evaluasi terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Kabupaten/Kota se Sumsel melalui kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (EKPPD).

Tujuan utama dilaksanakannya EKPPD, adalah untuk menilai kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya peningkatan kinerja untuk

mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan

prinsip tata kepemerintahan yang baik.

EKPPD dilaksanakan dengan mengintegrasikan pengukuran kinerja yang

dilaksanakan oleh Tim Nasional EPPD dan Tim Daerah EPPD, serta pengukuran

25 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Realisasi0

1

2

3

4 3,300

2,6802

Page 26: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7kinerja mandiri oleh pemerintahan daerah (self assessment) yang dilaksanakan

oleh Tim Penilai.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kunci untuk setiap

pengukuran yang secara otomatis akan menghasilkan peringkat kinerja daerah

secara nasional yang dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan

pengembangan kapasitas pemerintahan daerah dalam rangka mendorong

kompetisi antar daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dimanfaatkan sebagai

bahan pertimbangan Presiden dalam menyusun rancangan kebijakan otonomi

daerah berupa pembentukan, penghapusan, dan penggabungan suatu daerah

serta untuk menilai dan menetapkan tingkat pencapaian standar kinerja yang

telah ditetapkan untuk setiap urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh

pemerintah daerah.

Capaian peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(LPPD) diperoleh dari perhitungan peringkat dan status kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang setiap tahun dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri

dan disampaikan pada saat hari Otonomi Daerah pada tanggal 25 April tahun

berikutnya. Capaian indikator kinerja untuk Tahun 2016 mempergunakan

peringkat dan status kinerja Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam

Negeri Tahun 2016, dikarenakan untuk peringkat dan status kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2015 dikeluarkan dan

disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri pada hari Otonomi Daerah pada tanggal

25 April 2016. Untuk peringkat dan status kinerja Tahun 2014 sesuai Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 800-35 Tahun 2016 tentang Penetapan Peringkat

dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional

Tahun 2014, bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memperoleh

peringkat 9 (sembilan) dengan skor 2,6802 dan status Tinggi, dari skor tertinggi

4,0000 dengan status Sangat Tinggi.

26 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 27: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Belum tercapainya status kinerja tersebut disebabkan :

1) Tidak tersedia/belum dibangunnya sumber data pendukung Indikator Kinerja

Kunci (IKK) atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

yang disampaikan.

2) Pegawai/pejabat yang menangani penyusunan LPPD sering berganti-ganti

akibat dari dinamika mutasi pegawai yang cukup tinggi di lingkup pemerintah

daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

3) Indikator Kinerja Kunci (IKK) belum didukung dengan sumber data

pendukung yang valid.

4) Dokumen pendukung belum terdokumentasi dengan baik.

Pada Tahun 2016 realisasi Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun 2016 terealisasi sebesar 2,6802 (peringkat 9 dari 33 Provinsi) apabila

dibandingkan Tahun 2015 sebesar 2,5298 (peringkat 12 dari 33 Provinsi) terjadi

kenaikan sebesar 0,1504. Perbandingan Realisasi nilai Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016 dengan capaian Tahun

2015 dapat dilihat pada grafik 1.11 di bawah ini :

Grafik 1.11Perbandingan Realisasi Peningkatan Nilai Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Tahun 2016 dengan capaian Tahun 2015.

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :

27 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Capaian Tahun 2015 Realisasi Tahun 20160

1

2

3

4

2.5298 2.6802

Page 28: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

71) Melakukan Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) pada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota

se Sumsel.

2) Melakukan Asistensi/Pendampingan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (LPPD) Kabupaten/Kota se Sumsel dengan narasumber

dari Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dan Inspektorat Daerah

Provinsi Sumatera Selatan.

3) Inspektorat Daerah provinsi/kabupaten/kota melakukan Self Assesment

(Pengukuran Kinerja Mandiri) terhadap LPPD provinsi/kabupaten/kota

sebelum disampaikan kepada Gubernur Sumatera Selatan dan Menteri

Dalam Negeri.

4) Meminta kepada seluruh OPD di lingkungan pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota se Sumsel untuk membangun sumber data pendukung

Indikator Kinerja Kunci (IKK) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah.

5) Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah guna menghindari capaian kinerja

yang sangat rendah.

Indikator Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada akhir priode

RPJMD Tahun 2018 ditargetkan sebesar 3,5. Apabila dibandingkan dengan

capaian kinerja pada Tahun 2016 sebesar 2,6802 masih terdapat target yang

harus dicapai sebesar 0,8198. Perbandingan Realisasi nilai Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016 dengan Target akhir

periode Renstra Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik 1.12 di bawah ini :

Grafik 1.12Perbandingan Realisasi Peningkatan Nilai Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Tahun 2015 dengan Target Renstra Tahun 2013-2018.

28 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 29: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

5. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti.Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Tahun 2016 :

a. Badan Pemeriksa Keuangan ditargetkan sebesar 88,00% dan terealisasi

sebesar 78,55% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak 1.734

rekomendasi, yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 1.362 atau sebesar

78,55%.

b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri ditargetkan sebesar 94,00%

dan terealisasi sebesar 100% pencapaian tersebut dikarenakan dari

sebanyak 24 rekomendasi, yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 24

atau sebesar 100%.

c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis ditargetkan sebesar 73,00% dan

terealisasi sebesar 98,15% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak

54 rekomendasi, yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 53 atau sebesar

98,15%.

d. Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan sebesar 96,00%

dan terealisasi sebesar 76,34% pencapaian tersebut dikarenakan dari

sebanyak 913 rekomendasi, yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 697

atau sebesar 76,34%. Adapun perbandingan dapat dilihat pada grafik 1.13 di

bawah ini :

Grafik 1.13Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Tahun 2016

29 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Tahun 2018 Realisasi Tahun 20160

1

2

3

4 3.5

2.6802

Page 30: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

a. BPK b. ITJEN Kemendagri

c. ITJEN Kementerian Teknis

d. ITDAPROV0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%88%

94%

73%

96%

79%

100% 98%

76%

TargetRealisasi

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut, Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera

Selatan melaksanakan kegiatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, meliputi

kegiatan pelaksanaan pemantauan dan tindaklanjut terhadap hasil pengawasan

Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis, Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera

Selatan maupun hasil pemeriksaan Perwakilan BPK Provinsi Sumsel. Masih

banyaknya rekomendasi yang belum ditindaklanjuti oleh auditan dan sulitnya

menangani tindaklanjut hasil pengawasan fungsional tersebut antara lain

disebabkan pihak ke tiga/rekanan sudah berpindah alamat, pimpinan instansi

sudah pindah/mutasi, bukti dokumen yang hilang, adanya sanggahan yang

terlambat, pegawai yang bersangkutan telah pensiun/sudah meninggal,

kurangnya komitmen OPD/pihak rekanan untuk menindaklanjuti hasil

pengawasan, adanya perubahan nomenklatur OPD, serta hasil pengawasan yang

kurang jelas. Selama ini pelaksanaan tindak lanjut oleh auditan kurang

dilaksanakan secara optimal, baik tindak lanjut atas temuan yang menyangkut

kerugian Daerah/Negara, maupun yang bersifat administratif. Kegiatan ini

bertujuan untuk melakukan percepatan tindak lanjut penyelesaian atas

rekomendasi hasil pemeriksaan serta untuk mewujudkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan.

30 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 31: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Adapun rekapitulasi tindak lanjut hasil pemeriksaan Perwakilan Badan Pemeriksa

Keuangan Provinsi Sumatera Selatan, Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

dan Inspektorat Daerah Provinsi Sumsel Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel

3.3:

Tabel 3.3Rekapitulasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, Inspektorat

Jenderal Kementerian Teknis dan Inspektorat Provinsi Sumsel Tahun 2016

No Pemeriksa Obyek Pemeriksaan Temu-an

Reko-mendasi

Tindak lanjut %SelesaiSelesai Dalam

ProsesBelum Selesai

1 Badan PemeriksaKeuangan

OPD/BUMD pada Pemprov Sumsel 751 1.734 1.362 324 48 78.55

2 Inspektorat Daerah Provinsi Sumsel

Pemerintah Kab/Kota se Sumsel 668 668 501 45 122 75

OPD di Lingkungan Pemprov Sumsel 245 245 196 27 22 80

3 Inspektorat Jenderal Kemdagri

OPD di Lingkungan Pemprov Sumsel 16 24 24 - - 100.00

4 Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis

OPD di Lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Sumsel 54 54 53 - - 98.15

Jumlah 1.734 2.725 2.136 396 192 78.39

Perbandingan realisasi persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang

ditindaklanjuti Tahun 2016 dengan Tahun 2015 :

a. Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumsel Tahun 2016

terealisasi sebesar 78,55% dibandingkan Tahun 2015 sebesar 80,77, terjadi

penurunan sebesar 2,22%.

b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tahun 2016 terealisasi

sebesar 100% dibandingkan Tahun 2015 sebesar 73,00%, terjadi kenaikan

sebesar 27%.

31 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 32: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis Tahun 2016 terealisasi sebesar

76,34% dibandingkan Tahun 2015 sebesar 43,60%, terjadi kenaikan sebesar

81,15%.

d. Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 terealisasi sebesar

76,34% dibandingkan tahun 2015 sebesar 43,60%, terjadi kenaikan sebesar

32,74%.

Perbandingan persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

dapat dilihat pada grafik 1.14 dibawah ini :

Grafik 1.14Perbandingan Realisasi Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang

ditindaklanjuti Tahun 2015 dengan capaian Tahun 2016

a. BPK b. ITJEN Kemendagri

c. ITJEN Kementerian 

Teknis

d. ITDAPROV0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

81%73%

17%

44%

79%

100% 98%

76%

Capaian Tahun 2015Realisasi Tahun 2016

Indikator persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Tahun

2016 dengan Renstra Tahun 2018 :

a. Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2016 terealisasi sebesar 78,55% dan pada akhir periode Renstra Tahun 2018

ditargetkan sebesar 92%, masih terdapat target yang harus dicapai sebesar

13,45%.

b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tahun 2016 terealisasi

sebesar 100% dan pada akhir periode Renstra Tahun 2018 ditargetkan

sebesar 98,00%, telah melampaui target yang ditetapkan.

32 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 33: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis Tahun 2016 terealisasi sebesar

98,15% dan pada akhir periode Renstra Tahun 2018 ditargetkan sebesar

77%, telah melampaui target yang ditetapkan.

d. Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan terealisasi sebesar 76,34%

dan pada akhir periode Renstra Tahun 2018 ditargetkan sebesar 100%,

masih terdapat target yang harus dicapai sebesar 23,66%.

Perbandingan persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

dapat dilihat pada Grafik 1.15 dibawah ini :

Grafik 1.15Perbandingan Realisasi Kinerja Persentase Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan yang ditindaklanjuti Tahun 2016 dengan Target RenstraTahun 2013-2018

a. BPK b. ITJEN Kemendagri

c. ITJEN Kementerian 

Teknis

d. ITDAPROV0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

79%

100% 98%

76%

92%98%

77%

100%

Realisasi Tahun 2016Target 2018

Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja tersebut :

1) Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan OPD di

lingkungan pemerintah provinsi dan Inspektorat kabupaten/kota se Sumsel

guna membahas rencana aksi tindak lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

pada OPD di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se Sumsel.

33 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 34: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

72) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dalam rangka penyelesaian tindak lanjut rekomendasi

hasil pemeriksaan.

6. Persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas dari Korupsi.Persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2016

ditargetkan sebesar 6% dan terealisasi sebesar 6%. Adapun perbandingan dapat

dilihat pada grafik 1.16 dibawah ini :

Grafik 1.16Persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas dari Korupsi

Tahun 2016

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah

Tindak Lanjut Temuan Pengawasan. Capaian Indikator Persentase OPD dengan

kategori Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2016 ditargetkan 2 (dua) OPD atau

sebesar 6% dari sebanyak 41 (empat puluh satu) OPD. Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan telah menetapkan unit kerja sebagai Zona Integritas (ZI)

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sebanyak 2 (dua) OPD yaitu Unit Kerja

Bidang Pelayanan Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Provinsi Sumatera Selatan dan Unit Kerja Bidang Pelayanan Kesehatan

pada Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

34 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Realisasi1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

9%

10%

0.06 6%

Page 35: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2016

terealisasi sebesar 6% apabila dibandingkan Tahun 2015 sebesar 2,44% terjadi

peningkatan sebesar 3,56% dapat dilihat pada grafik 1.17 di bawah ini :

Grafik 1.17Perbandingan realisasi kinerja Persentase OPD dengan kategori

Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2016 dengan capaian Tahun 2015

Indikator Persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun

2016 pada akhir periode Renstra Tahun 2018 sebesar 10%, apabila

dibandingkan dengan realisasi kinerja Tahun 2016 sebesar 6% masih terdapat

target yang harus dicapai sebesar 4%. Perbandingan realisasi kinerja Tahun

2016 dengan target Renstra Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik 1.18 dibawah

ini :

Grafik 1.18Perbandingan realisasi kinerja Indikator Persentase OPD dengan kategori

Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2016 dengan target Renstra Tahun 2013-2018

35 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Capaian Tahun 2015 Realisasi Tahun 20150%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

9%

10%

0.0244

6%

Page 36: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

7. Persentase OPD yang telah melakukan SPIP.Persentase OPD yang telah melakukan SPIP Tahun 2016 ditargetkan sebesar

12,00% dan terealisasi sebesar 36,59%. Adapun perbandingan dapat dilihat pada

grafik 1.19 dibawah ini :

Grafik 1.19Persentase OPD yang telah melaksanakan SPIP

Tahun 2016

Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah

Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan. SPIP merupakan suatu mekanisme

pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan pegawai serta diintegrasikan

dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara berkesinambungan

(on going basis) guna mencapai tujuan organisasi. Upaya pencapaian tujuan

organisasi tersebut dengan cara menjaga dan mengamankan aset

Daerah/Negara yang dimandatkan kepada pemerintah, menjamin tersedianya

36 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Target Realisasi0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0.12

36.59%

Realisasi Tahun 2016 Target 20180%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

9%

10%

0.06

10%

Page 37: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7laporan manajerial yang lebih handal, meningkatkan kepatuhan terhadap

ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan

termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehatian-hatian,

meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan

SPIP adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap tujuan

organisasi, melalui unsur-unsur SPIP, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, kegiatan pengendalian, informasi, komunikasi dan pemantauan.

Dalam rangka menyakinkan bahwa kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan

permasalahan dan risiko dalam SPIP telah ditetapkan dan berjalan dengan baik,

maka diperlukan pengendalian dengan monitoring atau evaluasi oleh Inspektorat

Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Prioritas penerapan SPIP Tahun 2016, yaitu melakukan upaya percepatan

penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Perwakilan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) Provinsi Sumatera Selatan serta meningkatkan kualitas laporan

keuangan dalam rangka mempertahankan opini Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan Wajar Tanpa Pengecualian.

Capaian indikator Persentase OPD yang telah melaksanakan SPIP diperoleh dari

perhitungan bahwa pada Tahun 2016 ditargetkan 5 (lima) OPD atau sebesar 12%

dari sebanyak 41(empat puluh satu) OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan, yang telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP), dan yang telah menerapkan SPIP terealisasi sebanyak 15

(lima belas) OPD atau 36,59%.

Adapun rekapitulasi OPD yang telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (RTP SPIP) Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.4:

Tabel 3.4Rekapitulasi OPD yang telah Menerapkan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) Tahun 2016

37 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 38: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7No OPD No OPD1 Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah Provinsi Sumsel9 Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel

2 Inspektorat Provinsi Sumsel 10 Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel3 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Sumsel11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Sumsel4 Dinas PU Cipta Karya Provinsi

Sumsel12 Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel

5 Dinas Peternakan Provinsi Sumsel 13 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sumsel

6 Rumah Sakit Ernaldi Bahar 14 Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel

7 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel

15 Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Sumsel

8 Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel

Persentase OPD yang telah melakukan SPIP Tahun 2016 terealisasi sebesar

36,59%, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 29,42% terjadi

peningkatan sebesar 4,17%. Perbandingan persentase OPD yang telah

melakukan SPIP Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik 1.20 dibawah ini :

Grafik 1.20Perbandingan Realisasi Kinerja Persentase OPD yang telah

Melaksanakan SPIP Tahun 2016 dengan Capaian Tahun 2015

Indikator persentase OPD yang telah melaksanakan SPIP pada akhir periode

Renstra Tahun 2018 sebesar 16%, apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja

Tahun 2016 sebesar 36,59% telah melampaui dari target yang telah ditetapkan,

38 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Capaian Tahun 2015 Realisasi Tahun 20160%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0.294236.59%

Page 39: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Renstra Tahun 2018

dapat dilihat pada grafik 1.21 di bawah ini :

Grafik 1.21Perbandingan Realisasi Kinerja persentase OPD yang telah melaksanakan

SPIP Tahun 2016 dengan Target Renstra Tahun 2013-2018

Adapun upaya yang dilaksanakan untuk lebih meningkatkan capaian kinerja

tersebut:

1) Melakukan Sosialisasi dan Workshop Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dengan mengundang OPD di lingkungan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan.

2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP).

3) Membentuk Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Tim

Satgas SPIP) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

4) Melakukan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Sistem Pengendalian Intern yang

telah dilaksanakan oleh OPD.

3.2. Realisasi AnggaranPada Tahun Anggaran 2016 Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan

memperoleh anggaran dari APBD sebesar Rp. 12.550.601.248,00 dengan rincian

39 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Realisasi Tahun 2016 Target 20180%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

0.365900000000001

16%

Page 40: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7sebesar Rp. 8.928.518.500,00 untuk Belanja Tidak Langsung dan

Rp. 3.622.082.748,00 untuk Belanja Langsung, dengan realisasi keuangan sebesar

Rp. 12.354.058.169,00 atau 98,43 % terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp. 8.832.631.674,00 atau 98,93% dan Belanja Langsung sebesar

Rp. 3.521.426.495,00 atau 97,22%.

Secara terperinci Belanja Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun

Anggaran 2016 dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini :

Tabel 3.5Realisasi Anggaran per objek Belanja

UraianAnggaran Realisasi Sisa Persentase

Realisasi (%)Rp Rp Rp

Jumlah Belanja   12.550.601.248 12.354.058.169 196.543.079 98,43

BelanjaTidak Langsung 8.928.518.500 8.832.631.674 95.886.826 98,93

   Belanja Pegawai 8.928.518.500 8.832.631.674 95.886.826 98,93

Belanja Langsung 3.622.082.748 3.521.426.495 100.656.253 97,22

  Belanja Pegawai 15.000.000 15.000.000 - 100

   Belanja Barang dan Jasa 3.521.274.748 3.437.400.595 83.874.153 97,62

  Belanja Modal 85.808.000 69.025.900 16.782.100 80,44

Adapun realisasi anggaran per objek belanja dapat dilihat pada grafik 1.15

dibawah ini :

Grafik 1.15Realisasi anggaran per objek belanja

40 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 41: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

Jumlah Belanja Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

 Rp- 

 Rp2,000,000,000.00 

 Rp4,000,000,000.00 

 Rp6,000,000,000.00 

 Rp8,000,000,000.00 

 Rp10,000,000,000.00 

 Rp12,000,000,000.00 

 Rp14,000,000,000.00 

AnggaranRealisasiSisa

Realisasi keuangan dan fisik pelaksanaan program dan kegiatan pada

Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2016 dapat dilihat

pada tabel 3.6 di bawah ini :

Tabel 3.6Realisasi Fisik dan Keuangan

No Program/Kegiatan Anggaran RealisasiPersentase

%

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.544.806.249,- 1.526.354.239,- 98,81

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10.800.000,- 10.700.000,- 99,07

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 214.370.249,- 208.751.105,- 97,38

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 150.621.600,- 146.632.736,- 97,35

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 13.200.000,- 13.200.000,- 100

5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 153.631.500,- 153.631.500,- 100

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 92.000.000,- 92.000.000,- 100

7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 94.000.000,- 93.999.500,- 99,99

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 4.719.500,- 2.819.500,- 59,74

9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 18.300.000,- 18.300.000,- 100

10 Penyediaan Makanan dan Minuman 110.000.000,- 106.172.020,- 96,52

11 Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran 256.750.000,- 256.750.000 100

12 Penyedia Jasa Tutor SKJ 13.400.00,- 10.500.000,- 78,36

41 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 42: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

713 Penyediaan peralatan dan bahan pembersih 378.574.400,- 378.458.878,- 99,97

14 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah, Keluar Daerah dan Luar Negeri 34.439.000,- 34.439.000,- 100

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 189.608.000,- 134.795.894,- 71,09

15 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 87.608.000,- 70.825.900,- 80,84

16 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 20.000.000,- - -

17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor 82.000.000,- 63.969.994,- 78,01

III Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 104.275.600,- 102.786.505,- 98,57

18 Pendidikan dan Pelatihan Formal 86.500.000,- 85.010.905,- 98,28

19 Pembekalan Teknis Pengawasan bagi Aparatur Pengawas 17.775.600,- 17.775.600,- 100

IVProgram Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

1.472.644.899,- 1.463.584.653,- 99,38

20 Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala 470.546.549,- 469.732.500,- 99,83

21 Penanganan Kasus Pengaduan dan Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Provinsi Sumsel 241.328.000,- 238..012.600,- 98,63

22 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 110.000.000,- 106.256.315,- 96,60

23 Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 235.704.150,- 235.704.150,- 100

24 Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 367.432.000,- 366.245.488,- 99,68

25 Pemeriksaan untuk Tujuan Tertentu 47.634.200,- 47.633.600,- 100

V Program Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi 280.748.000,- 265.168.904,- 94,45

26 Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemprov Sumsel dan Kab/Kota 280.748.000,- 265.168.904,- 94,45

VI Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD 30.000.000,- 28.736.300,- 95,79

27 Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 30.000.000,- 28.736.300,- 95,79

Jumlah 3.622.082.748,- 3.521.426.495,- 97,22

Akuntabilitas keuangan dapat dilihat dari capaian realisasi keuangan untuk

setiap kegiatan dalam rangka mencapai sasaran dan indikator sasaran, dapat dilihat

pada Tabel 3.7 di bawah ini :

Tabel 3.7Anggaran dan Realisasi Anggaran per Indikator Sasaran Tahun 2016

42 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 43: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan Anggaran Realisasi Capaian (%)

Meningkatnya kualitas pengawasan atas pegnelolaan laporan Keuangan Pemerintah Prov. Sumsel

Opini terhadap Laporan Keuangan Pemprov Sumsel

Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

1 Pelaksanaan pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

470,546,549 469,732,500 99,83

Persentase Laporan Keuangan OPD yang sesuai dengan SAP

2 Penanganan kasus pengaduan dan pemeriksaan khusus di lingkungan Provinsi Sumsel

241,328,000 238,012,600 100,00

3 Pemeriksaan untuk tujuan tertentu

47,634,200 47,633,600 100,00

4 Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

235,704,150 235,704,150 100,00

Jumlah 995,212,899 991,082,850 99,59Meningkatnya kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas Kategori B

Program Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi

Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kab/Kota

280,748,000 265,168,904 94,45

Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

367,432,000 366,245,488 99,68

Jumlah 648,180,000 631,414,392 97,41Meningkatnya tindak lanjut hasil pemeriksaan

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :1. Badan Pemeriksa

Keuangan2. Inspektorat

Jenderal Kementerian Dalam Negeri

3. Inspektorat Kementerian Teknis

4. Inspektorat Daerah Prov. Sumsel

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Tindak lanjut Hasil Temuan Pengawasan

110,000,000 106,256,315 96,60

Terwujudnya Zona Integritas

Persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas Korupsi

Terwujudnya Persentase OPD

43 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 44: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7pengendalian internal pada OPD di lingkungan Pemprov. Sumsel

yang telah melakukan SPIP

Jumlah 1,753,392,899 1,728,753,557 98,59

Dari tabel di atas dapat dijelaskan, bahwa :

1. Sasaran dan indikator sasaran dicapai dengan program dan kegiatan Inspektorat

Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2016, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp.1.753.392.889,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.1.728.753.557,- atau 98,59 %

2. Sasaran meningkatnya kualitas pengawasan atas pengelolaan Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 995.212.899,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 991.082.850 atau

sebesar 99,59% dengan indikator sasaran opini terhadap Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan persentase Laporan Keuangan OPD

yang sesuai dengan SAP.

3. Sasaran meningkatnya kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.648.180.000,- dan realisasi

anggaran sebesar Rp.631.414.392,- atau sebesar 97,41% dengan indikator

sasaran :

1) Persentase OPD dengan nilai Akuntabilitas kategori B, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp.280.748.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.265.168.904 atau sebesar 94,45%.

2) Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp.367.432.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.366.245.488,- atau sebesar 99,68%.

44 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 45: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

74. Sasaran meningkatnya tindak lanjut hasil pemeriksaan, dengan indikator sasaran

persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang di tindak lanjuti pada

Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumsel, Inspektorat Jenderal

Kementerian Dalam Negeri, Inspekorat Jenderal Kementerian Teknis dan

Inspektorat Daerah Provinsi.

5. Sasaran meningkatnya terwujudnya Zona Integritas (ZI), dengan indikator

sasaran persentase OPD dengan kategori Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

6. Sasaran terwujudnya pengendalian internal pada OPD di lingkungan Pemerintah

Provinsi Sumatera Selatan

Untuk sasaran oleh indikator sasaran pada angka 4 s.d 6 tersebut, alokasi anggaran

sebesar Rp.110.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.106.256.315,- atau

sebesar 96,60%

45 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Page 46: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7BAB IV

PENUTUP

Pembuatan Laporan Kinerja Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016, merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016, yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Materi Laporan Kinerja pada Tahun 2016, Inspektorat Daerah Provinsi menetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 2 (dua) program yang diimplementasikan dalam 7 (tujuh) kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan Renstra 2013-2018 yang merupakan tolak ukur capaian kinerja Tahun 2016 .

Memperhatikan hal tersebut disadari bahwa masih terdapat beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan namun masih memerlukan upaya perbaikan serta evaluasi di berbagai bidang, untuk itu diperlukan koordinasi yang baik sejak dari perencanaan sampai ke tingkat operasional pelaksanaan serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan guna peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Akhirnya semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak-pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan pada periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

46 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n

Palembang, 2017

INSPEKTUR DAERAH PROVINSISUMATERA SELATAN

H. TANDA SUBAGIOPembina Utama MadyaNIP.195707171985121001

Page 47: BAB I i-iv... · Web viewTugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

7

47 I n s p e k t o r a t D a e r a h P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n