bab i hal

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam bidang geologi sangat menarik untuk diteliti dan dianalisa, baik untuk kepentingan yang bernilai ekonomis maupun untuk keperluan keilmuan dan pengembangan wilayah. Penelitian dibidang geologi memerlukan kemampuan menganalisis dan menginterpretasi untuk mengetahui proses awal pembentukan tatanan geologi dengan memperhatikan kondisi geomorfologi, struktur geologi untuk menggambarkan sejarah geologi suatu daerah. Salah satu aspek yang menjadi modal utama daerah adalah ketersediaan sumberdaya alam non-hayati yaitu sumberdaya mineral (bahan tambang). Eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam baik sumberdaya alam non- hayati maupun sumberdaya alam hayati menjadi sangat penting untuk menopang mobilitas pembangunan di daerah. 1

Upload: darbos

Post on 20-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I hal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena yang terjadi dalam bidang geologi sangat menarik untuk

diteliti dan dianalisa, baik untuk kepentingan yang bernilai ekonomis maupun

untuk keperluan keilmuan dan pengembangan wilayah. Penelitian dibidang

geologi memerlukan kemampuan menganalisis dan menginterpretasi untuk

mengetahui proses awal pembentukan tatanan geologi dengan memperhatikan

kondisi geomorfologi, struktur geologi untuk menggambarkan sejarah geologi

suatu daerah.

Salah satu aspek yang menjadi modal utama daerah adalah ketersediaan

sumberdaya alam non-hayati yaitu sumberdaya mineral (bahan tambang).

Eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam baik sumberdaya alam non-hayati

maupun sumberdaya alam hayati menjadi sangat penting untuk menopang

mobilitas pembangunan di daerah. Namun sumberdaya alam tersebut tidak berarti

kalau tidak ada studi yang komprehensif tentang sumberdaya alam tersebut.

Penelitian-penelitian dalam bidang geologi di pulau Sulawesi pada umumnya dan

Sulawesi Selatan pada khususnya masih bersifat regional. Untuk penyediaan data-

data yang lebih akurat dalam sekala lokal, perlu dilakukan penelitian geologi pada

masing-masing daerah di wilayah ini. Untuk menjawab tantangan tersebut,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada daerah Bontocani dan sekitarnya

kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian yang

1

Page 2: BAB I hal

2

dilakukan berupa pemetaan geologi bersekala 1:25.000 untuk menampilkan data -

data bersekala lokal, yang mencakup berbagai aspek telitian guna mengetahui

proses pembentukan tatanan geologi dan sejarah pembentukannya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Penelitian geologi yang dilakukan dimaksudkan untuk melakukan

pemetaan geologi permukaan guna mendapatkan data-data dan informasi geologi

yang dirangkum dalam peta geologi dengan sekala 1 :25.000.

Adapun tujuan penelitian geologi ini adalah untuk mengetahui kondisi

geologi daerah penelitian yang meliputi aspek-aspek geomorfologi, stratigrafi,

struktur geologi, sejarah geologi dan bahan galian yang ditampilkan dalam suatu

peta geologi bersekala 1 : 25.000.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian geologi ini dilakukan dengan membatasi masalah pada

penelitian yang berdasarkan aspek- aspek geologi dan terpetakan pada sekala

1 :25.000. Aspek- aspek geologi tersebut mencakup geomorfologi, stratigrafi,

struktur geologi, sejarah geologi, dan bahan galian

1. Geomorfologi daerah penelitian mencakup pembahasan satuan

geomorfologi, jenis erosi, pelapukan, sungai, dan stadia daerah

penelitian.

Page 3: BAB I hal

3

2. Stratigrafi geologi daerah penelitian mencakup pembahasan satuan

batuan, dasar penamaan batuan, penyebaran dan ketebalan, umur dan

lingkungan pembentukan, serta hubungan antar satuan batuan.

3. Struktur geologi daerah penelitian mencakup jenis struktur dan

mekanisme pembentukan struktur.

4. Sejarah Geologi yang merupakan kronologi pembentukan daerah

penelitian.

5. Potensi Bahan Galian yang terdapat pada daerah penelitian.

1.4 Letak, Luas dan Kesampaian Daerah

Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam Wilayah

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai Propinsi Sulawesi Selatan (Gambar

1.1). Secara astronomis daerah penelitian terletak pada 120'07"00-120"10"00

Bujur timur dan 05'08'00"-05'12'00" Lintang Selatan, dan secara geografis terletak

pada :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Perwakilan Sinjai Utara

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Barat

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa

Daerah ini terpetakan dalam peta rupa bumi Indonesia sekala 1 : 50.000

Lembar Bulupodo dengan Nomer peta 2010 - 43 terbitan Bakosurtanal edisi I

tahun 1991 (Cibinong Bogor ). Luas daerah penelitian mencakup wilayah 4’ x 3’

yaitu sekitar 7,2 Km x 5,4 Km atau mencakup luas sekitar 38,8 Km2. Daerah

Page 4: BAB I hal

4

penelitian ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan beroda empat dan

roda dua.

Gambar 1.1 Peta Tunjuk Daerah Penelitian

1.5 Metode dan Tahapan Penelitian

1.5.1 Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pemetaan

geologi permukaan yang menggunakan peta dasar berskala 1 : 25000 dengan pengamatan

langsung pengambilan data di lapangan yang meliputi data geologi baik berupa data

geomorfologi, stratigrafi (litologi), dan data struktur geologi serta data bahan galian.

1.5.2 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan meliputi ; tahap persiapan, tahap

penelitian lapangan, tahap analisis laboratorium, dan tahap penyusunan laporan dengan

hasil dalam bentuk Laporan Pemetaan. Tiap-tiap tahapan akan diuraikan sebagai berikut :

Page 5: BAB I hal

5

1.5.2.1 Tahapan Persiapan

Tahap persiapan ini merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan sebelum

melaksanakan pengambilan data lapangan atau penelitian diantaranya meliputi :

Penyelesaian administrasi dalam bentuk pengajuan proposal penelitian,

pengurusan izin penelitian dan kelengkapan administrasi lain.

Studi pendahuluan, yang meliputi; studi literatur tentang geologi regional daerah

penelitian dan beberapa laporan peneliti terdahulu serta literatur yang membahas

tentang teori yang berhubungan dengan kondisi daerah penelitian.

Pengadaan peta dasar dan interpretasi peta topografi daerah penelitian untuk

mendapatkan gambaran tentang kondisi topografi daerah penelitian untuk

memudahkan dalam perencanaan jalur sebelum ke lapangan mengambil data.

Persiapan sarana transportasi untuk dipakai ke daerah penelitian

Pengadaan perlengkapan, perincian biaya dan jadwal rencana kegiatan agar

penelitian yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sistematis.

1.5.2.2 Tahap Penelitian Lapangan

Pada tahapan ini merupakan tahapan dimana dilaksanakan kegiatan

penelitian lapangan , yakni melakukan pengambilan data-data yang diperlukan

dalam bentuk data Litologi, geomorfologi, struktur geologi, foto singkapan dll.

Tahap penelitian lapangan dibagi kedalam beberapa bagian, yakni; pemetaan

pendahuluan, pemetaan detail, dan pengecekan lapangan.

Pemetaan pendahuluan bertujuan untuk mengetahui gambaran geologi

secara umum, dan keadaan medan untuk memudahkan dalam penentuan

lintasan yang cocok, sehingga bisa mendapatkan data yang akurat serta

pelaksanaan penelitian lebih efektif dan efisien.

Page 6: BAB I hal

6

Pemetaan detail dilakukan dengan pengambilan data selengkap-

lengkapnya dengan melintasi daerah-daerah yang diharapkan dapat

dijumpai singkapan batuan, seperti di sungai, pinggir jalan, lereng bukit,

punggungan bukit, tebing-tebing dan bekas-bekas galian.

Pemetaan Ulang dilakukan dengan melintasi kembali daerah-daerah yang

dianggap perlu untuk melengkapi data yang dianggap masih kurang atau

mengadakan lintasan tambahan bila dianggap masih perlu.

1.5.2.3 Tahap Analisis Laboratorium

Tahap analisis laboratorium merupakan kegiatan yang dilakukan setelah

kembali dari lokasi penelitian yang meliputi beberapa analisa, yaitu :

Analisis Petrografi, dimaksudkan untuk melihat kenampakan mikroskopis

batuan pada sayatan tipis untuk mengetahui secara rinci mienral penyusun

batuan, Sehingga dapat ditentukan nama batuan

Analisa Mikropaleontologi dan stratigrafi dimaksud untuk mengetahui

kandungan fosil dari batuan yang dijumpai pada daerah penelitian yang

digunakan untuk penentuan umur relatif dan lingkungan pengendapan.

Analisis Struktur Geologi, dilakukan untuk mengetahui jenis struktur yang

bekerja pada daerah penelitian sehingga dapat diketahui mekanisme

struktur pada daerah penelitian.

Analisis Geomorfologi, dilakukan untuk mengelompokkan satuan-satuan

bentangalam berdasarkan data-data geomorfologi, penentuan jenis dan

pola pengaliran sungai serta stadia daerah penelitian.

Page 7: BAB I hal

7

1.5.2.4 Tahap Pengolahan Data

Tahap ini merupakan tahap dimana data-data hasil analisa laboratorium

dan data-data lainnya dari hasil pengukuran dilapangan seperti data struktur,

stratigrafi maupun data geomorfologi diolah untuk mempermudah dalam

penarikan kesimpulan sebagai hasil akhir dari pembuatan laporan ini.

Pengolahan data Geomorfologi antara lain :

Pengolahan data beda tinggi dan pengolahan persentase

kelerengan pada peta dasar sekala 1 : 25.000.

Penentuan pola aliran sungai

Pengolahan data Stratigrafi antara lain :

pengolahan data geologi untuk mengetahui kondisi fisik

batuan secara megaskopis. Untuk pengamatan Petrografis,

terlebih dahulu dengan membuat sayatan tipis batuan

denga ketebalan 0,03 mm kemudian diamati dengan

menggunakan mikroskop polarisasi untuk mengetahui

kandungan mineralnya serta penentuan nama batuan pada

Laboratorium Mineral Optik Jurusan Teknik Geologi

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Pembuatan sayatan dan penampang geologi.

Perhitungan ketebalan satuan batuan.

Pembuatan kolom stratigrafi daerah penelitian.

Pengolahan data struktur geologi seperti pengolahan data kekar

dengan metode pembuatan diagram kipas.

Page 8: BAB I hal

8

1.5.2.5. Tahap Penyusunan Laporan

Tahap ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian penelitian berupa

kompilasi data yang dituangkan dalam bentuk tulisan yaitu Laporan Pemetaan.

Gambar 1.2 Skema Tahapan Penelitian

Persiapa- Studi Pustaka : - Geologi regional

- Interpretasi Peta Topografi

- Administrasi- Perlengkapan

Penelitian Lapanga

Pemetaan Pendahuluan

Pemetaan Detail

Pemetaan Ulang

Analisa Laboratorium

Analisa Geomorfologi

Analisa Petrografi

Analisa Struktur Geologi

Pengolahan Data Pembuatan Peta

Laporan Pemeta

Analisa Mikropaleontologi

Penyusunan

Page 9: BAB I hal

9

1.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan selama kegiatan penelitian ini terbagi

dalam dua kategori yakni alat yang digunakan pada saat dilapangan dan alat yang

digunakan pada saat analisa laboratorium:

Alat yang digunakan pada saat dilapangan adalah sebagai berikut:

Peta Topografi bersekala 1 : 25.000 yang merupakan hasil pembesaran

dari peta rupa bumi sekala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal.

Global Positioning System (GPS)

Kompas Geologi

Palu Geologi

Loupe dengan pembesaran 10 x

Buku catatan lapangan

Kamera foto dan negatif film

Larutan HCl ( 0,1 M )

Pita Meter/Roll Meter

Komparator klasifikasi batuan sedimen

Kantong sample

Alat tulis menulis

Busur dan penggaris

Clipboard

Ransel lapangan

Perlengkapan pribadi

Page 10: BAB I hal

10

Sedangkan alat dan bahan yang akan digunakan selama analisis

laboratorium adalah sebagai berikut :

Mikroskop binokuler

Mikroskop polarisasi untuk analisis petrografi

Sayatan tipis batuan

Alat tulis-menulis dan gambar

Tabel Michael Levy

Ayakan (Mesh 175)

Foto sayatan tipis dan negatif film

1.7 Peneliti Terdahulu

Peneliti terdahulu yang pernah mengadakan penelitian yang sifatnya

regional diantaranya sebagai berikut :

Sarasin dan Sarasin (1901), melakukan penelitian geografi dan geologi di

Pulau Sulawesi.

Van Bemmelen (1949), meneliti tentang Evolusi zaman Tersier dan

Kwarter Sulawesi bagian Selatan.

Rab Sukamto (1975), penelitian pulau Sulawesi dan pulau-pulau yang ada

di sekitarnya dan membagi kedalam tiga mandala geologi.

Rab Sukamto (1975), penelitian perkembangan tektonik sulawesi dan

sekitarnya yang merupakan sistem sintesis berdasarkan tektonik lempeng.

Page 11: BAB I hal

11

Sartono Astadireja (1981), mengadakan penelitian geologi Kuarter

Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Sukamto dan Simanjuntak (1983) membahas tentang perkembangan

daerah Sulawesi dan sekitarnya yang ditinjau dari aspek sedimentologi.

Hasan Ngabito (1990) dalam Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian

Propinsi Sulawesi Selatan, skala 1 : 500.000.