bab i pendahuluanindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/lakip_2015.pdf · dan program di bidang...

78
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMBENTUKAN Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Dasar pembentukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur adalah Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 dan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 03 Tahun 2001 yang kemudian ditetapkan kembali melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 08 Tahun 2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi Kalimantan Timur. B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI Agar dapat memprioritaskan kegiatan dalam berorganisasi, maka perlu diperhatikan beberapa aspek strategis dalam menjalankan suatu organisasi, diantaranya : 1. Adaptasi atas perubahan lingkungan strategik Reformasi membawa konsekuensi logis adanya perubahan paradigma pemerintahan dalam rangka memenuhi tuntutan dari masyarakat. Untuk merespon tuntutan tersebut diperlukan adanya penyesuaian terhadap lingkungan strategik, sehingga instansi akan mudah untuk menjawab apa yang diinginkan oleh masyarakat. 2. Pengelolaan keberhasilan Untuk mewujudkan keberhasilan organisasi diperlukan indikator keberhasilan disertai dengan target terukur yang harus dicapai, hal ini dalam rangka untuk membimbing organisasi agar tidak salah arah dan tepat sasaran.

Upload: hahuong

Post on 29-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

Dasar pembentukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

Provinsi Kalimantan Timur adalah Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 dan

Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 03 Tahun 2001 yang kemudian

ditetapkan kembali melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 08 Tahun

2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi

Kalimantan Timur.

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Agar dapat memprioritaskan kegiatan dalam berorganisasi, maka perlu

diperhatikan beberapa aspek strategis dalam menjalankan suatu organisasi,

diantaranya :

1. Adaptasi atas perubahan lingkungan strategik

Reformasi membawa konsekuensi logis adanya perubahan paradigma pemerintahan

dalam rangka memenuhi tuntutan dari masyarakat. Untuk merespon tuntutan

tersebut diperlukan adanya penyesuaian terhadap lingkungan strategik, sehingga

instansi akan mudah untuk menjawab apa yang diinginkan oleh masyarakat.

2. Pengelolaan keberhasilan

Untuk mewujudkan keberhasilan organisasi diperlukan indikator keberhasilan

disertai dengan target terukur yang harus dicapai, hal ini dalam rangka untuk

membimbing organisasi agar tidak salah arah dan tepat sasaran.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 2

3. Orientasi ke masa depan

Dalam berorganisasi, perlu adanya orientasi ke depan guna menambah

pengetahuan / masukan agar dapat memperhitungkan apa yang perlu

dilakukan kedepan dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

4. Menentukan rencana program utama yang akan dicapai sesuai target yang

telah ditetapkan selama kurun waktu tertentu.

Berdasarkan target yang telah ditetapkan, maka ditetapkan tujuan, sasaran

Dan program utama beserta indikator-indikator kinerja yang akan dicapai

selama kurun waktu yang telah ditetapkan.

5. Pelayanan prima

Salah satu indikator keberhasilan suatu instansi ditentukan seberapa besar

instansi tersebut mampu mewujudkan pelayanan primanya kepada

masyarakat.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Adapun yang menjadi tugas pokok dari pejabat struktural pada bagan struktur

organisasi, antara lain sebagai berikut :

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan wewenang untuk memimpin,

merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan

dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

UMKM Provinsi Kaltim.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai

fungsi :

a. Membantu Gubernur sesuai dengan bidang tugasnya;

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 3

b. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim;

c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya untuk

memperlancar pelaksanaan tugasnya.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai

fungsi :

a. Membantu Gubernur sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim.

c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya untuk

memperlancar pelaksanaan tugasnya.

B. Sekretaris Dinas

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijaksanaan koordinasi perencanaan program dan pelaporan, urusan umum dan

kehumasan, kepegawaian, ketata laksanaan, perlengkapan dan administrasi

keuangan.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan

pelaporan;

b. Melakukan penyiapan bahan urusan umum dan kehumasan, administrasi

kepegawaian dan ketatalaksanaan ;

c. Melakukan penyiapan bahan pengadaan dan pemeliharaan barang

perlengkapan.

d. Melakukan penyiapan bahan administrasi keuangan.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 4

1. Sub Bagian Perencanaan Program

a. Tugas Pokok :

Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan program dan penyusunan

informasi serta evaluasi.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Perencanaan

Program mempunyai fungsi :

1. Penyiapan koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan penyusunan rencana

dan program di bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

dan Kecil Menengah;

2. Monitoring dan evaluasi program dan kegiatan di bidang Industri,

Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

3. Menyusun pelaporan kegiatan Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha

Mikro dan Kecil Menengah.

2. Sub Bagian Umum

a. Tugas Pokok :

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan

surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga, perpustakaan, kehumasan

dan pengelolaan administrasi kepegawaian.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum

mempunyai fungsi :

1. Melakukan penyiapan bahan urusan surat-menyurat, kearsipan, urusan

rumah tangga dan perlengkapan.

2. Melakukan penyiapan bahan kehumasan.

3. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 5

3. Sub Bagian Keuangan

a. Tugas Pokok :

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pengelolaan administrasi keuangan, yang meliputi anggaran, pembukuan

dan pertanggung jawaban serta laporan keuangan.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan

mempunyai fungsi :

1. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi keuangan.

2. Melakukan penyiapan penyusunan anggaran, pembukuan dan

pertanggung jawaban serta laporan keuangan.

3. Verifikasi administrasi keuangan.

a. Bidang Industri

Bidang Industri mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyiapan kebijakan,

pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah, industri kimia dan agro

Hulu dan Hilir, industri logam mesin, elektronika, matematika, tranportasi dan aneka

(ILMETA), mengkoordinasikan, kerjasama kemitraan bidang industri, memberikan

masukan /saran dalam rangka penerbitan izin usaha industri skala investasi diatas

10 milyar, dan izin kawasan industri lintas kabupaten / kota.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang Industri mempunyai

fungsi:

1) Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan

pengembangan sarana prasarana usaha, produksi, evaluasi dan pelaporan serta

meningkatkan kerjasama antara industri kecil menengah, industri besar serta

sektor ekonomi lainya.

2) Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan

iklim usaha, promosi, informasi industri kecil dan menengah, industri kimia dan

agro, industri logam mesin, elektronika telematika, transportasi dan aneka

(ILMETA) .

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 6

3) Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap industri kecil dan menengah,

industri kimia dan agro, industri logam mesin, elektronika, telematika, transportasi

dan aneka (ILMETA) serta standarisasi dibidang industri.

4) Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola kemitraan

usaha lintas kab/kota di bidang industri kecil dan menengah, industri kimia dan

agro industri logam mesin, elektronika, telematika, transportasi dan aneka

(ILMETA)

5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria

dibidang industri kecil dan menengah, industri kimia dan agro, industri logam

mesin, elektronika, telematika, transportasi dan aneka (ILMETA)

6) Mengkoordinasikan, memberikan masukan/saran tehnis dalam rangka penerbit

dan izin usaha industri skala investasi diatas 10 milyar, dan izin kawasan industri

lintas kabupaten/kota.

7) Monitoring dan evaluasi dan bantuan teknis pelaksanaan pembinaan industri

bersih yanng dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan pencemaran

lingkungan.

8) Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HaKI.

1. Seksi Industri Kecil dan Menengah

a. Tugas Pokok

Seksi Industri Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan dan

penyiapan kebijakan, pembinaan dan pengembangan industri kecil dan

menengah (IKM) sandang,pangan kimia bahan bangunan, elektronika, aneka

dan kerajinan.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Industri Kecil dan

Menengah mempunyai fungsi :

1. Menyusun, merumuskan dan mengkordinasi kebijakan pembinaan dan

pengembangan industri kecil menengah .

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 7

2. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan

Mengkoordinasikan iklim usaha, promosi, pengembangan informasi industri

kecil dan menengah.

3. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap industri kecil dan

menengah.

4. Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola

kemitraaan usaha lintas Kab/Kota bidang Industri Kecil dan Menegah.

5. Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan

kriteria di bidang Industri Kecil dan Menengah.

6. Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

industri kecil dan menengah.

7. Membantu dan memfasilitasi pengembangan usaha IKM, standarisasi

dari HaKi IKM.

8. Monitoring dan evaluasi dan bantuan teknis pelaksanaan pembinaan

industri bersih yang dilakukan kab /kota dalam rangka pencegahan

pencemaran lingkungan kegiatan IKM.

2. Seksi Industri Agro dan Kimia

a. Tugas Pokok

Seksi Industri Agro dan Kimia mempunyai tugas pokok melaksanakan dan

penyiapan kebijakan, pembinaan / bimbingan tehnis dan Bidang industri Agro

dan Kimia hulu dan hilir, peningkatan kerjasama, evaluasi dan pemantauan

pelaksanaan kegiatan industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Industri Agro dan

Kimia mempunyai fungsi :

1) Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan

dan pengembangan Industri Agro dan Kimia .

2) Melaksanakan kebijakan, pembinaan pengembangan dan

Mengkoordinasikan sarana dan prasarana, iklim usaha, promosi

pengembangan informasi Industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 8

3) Mengkoordinasikan dan memberikan masukan, saran tehnis dalam rangka

rekomendasi dan pemberian izin Industri Usaha skala 10 milyar keatas

dan izin kawasan industri yang lokasinya lintas kab/kota bagi industri Agro

dan Kimia hulu dan hilir.

4) Melakukan koordinasi kerjasama dan meningkatkan kemitraan antara

industri kecil menengah, besar dan sektor ekonomi lainnya pada industri

Agro dan Kimia hulu dan hilir, koordinasi dan fasilitasi kerjasama

pengembangan industri melalui pola kemitraan usaha lintas kab/kota,

Industri Agro dan Kimia.

5) Memberikan bimbingan tehnis dan evaluasi terhadap Industri Agro dan

Kimia hulu dan hilir.

6) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan

kriteria dibidang industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

7) Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

Industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

8) Monitoring dan evaluasi dan bantuan tehnis pelaksanaan pembinaan

industri bersih yang dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan

pencemaran lingkungan .

9) Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HAKI.

3. Seksi ILMETA

a. Tugas Pokok

Seksi ILMETA mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyiapan

kebijakan,pembinaan /bimbingan tehnis dan Bidang industri Logam Mesin

Elektronik, telematika dan aneka (ILMETA), peningkatan kerjasama, evaluasi

pelaksanaan kegiatan industri Logam Mesin Elektonika, telematika dan aneka

(ILMETA).

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi ILMETA mempunyai

fungsi :

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 9

1. Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan

pengembangan industri logam mesin elektonika, Telematika dan Aneka

(ILMETA).

2. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan

Mengkoordinasikan sarana dan prasarana, iklim usaha, promosi,

pengembangan informasi industri logam mesin Elektronika, Telematika dan

Aneka (ILMETA).

3. Mengkoordinasikan dan memberikan masukan, saran tehnis dalam rangka

rekomendasi dan pemberian izin industri usaha skala 10 Milyar keatas dan

izin kawasan industri yang lokasinya lintas kab/kota bagi industri logam

mesin Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

4. Melakukan koordinasi kerjasama dan meningkatkan kemitraan antara

industri kecil menengah, besar dan sktor ekonomi lainya pada Industri

Logam Mesin Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

5. Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola

kemitraan usaha lintas kab/kota, industri logam mesin, elektronika,

telematika, transportasi dan aneka (ILMETA).

6. Memberikan bimbingan tehnis dan evaluasi terhadap industri logam mesin

Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

7. Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan

kriteria dibidang industri logam mesin Elektronika, Telematika dan Aneka

(ILMETA).

8. Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan industri

logam mesin Elektonika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

9. Monitoring dan evaluasi dan bantuan tehnis pelaksanaan pembinaan industri

bersih yang dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan pencemaran

lingkungan.

10. Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HAKI.

b. Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi di bidang pembinaan pasar

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 10

dan distribusi, melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,

serta evaluasi di bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang jasa,

perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang

pembinaan usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perdagangan Dalam

Negeri mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan pasar, informasi

pasar, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan distribusi.

2. Penyiapan perumusan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur di

bidang pengembangan pasar, informasi pasar, penggunaan produksi dalam

negeri, dan distribusi.

3. Bimbingan teknis di bidang pengembangan pasar, informasi pasar,

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.

4. Evaluasi pelaksanaan pengembangan pasar, informasi pasar, peningkatan

penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.

5. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan program, evaluasi

serta pelaporan.

6. Penyiapan dan penelaahan, pembinaan, evaluasi, penyusunan laporan, serta

penyajian informasi.

7. Koordinasi Pengendalian Inflasi.

8. Pengembangan pasar dalam negeri melalui pasar lelang, misi dagang dan

promosi.

9. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur bimbingan

lembaga, konsumen dan pelaku usaha serta pelayanan pengaduan dan

kerjasama perlindungan konsumen.

10. Bimbingan teknis di bidang bimbingan lembaga konsumen dan pelaku usaha,

serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.

11. Evaluasi pelaksanaan di bidang bimbingan lembaga konsumen dan pelaku

usaha, serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 11

1. Seksi Bina Pasar dan Distribusi

a. Tugas Pokok

Seksi Bina Pasar dan Distribusi mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi di bidang pembinaan

pasar dan distribusi.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Bina Pasar dan

Distribusi mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis pengembangan pasar, informasi

pasar, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan distribusi.

2. Penyiapan perumusan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur

dalam pengembangan pasar, informasi pasar, penggunaan produksi

dalam negeri, dan distribusi.

3. Bimbingan teknis untuk pengembangan pasar, informasi pasar,

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri , dan distribusi.

4. Evaluasi pelaksanaan pengembangan pasar, informasi pasar, peningkatan

penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.

5. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan program,

evaluasi serta pelaporan .

6. Penyiapan dan penelahan, pembinaan, evaluasi, penyusunan laporan,

serta penyajian informasi .

7. Koordinasi Pengendalian Inflasi .

8. Pengembangan pasar dalam negeri melalui pasar lelang, misi dagang dan

promosi.

2. Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang

a. Tugas Pokok

Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang mempunyai tugas

melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, serta

evaluasi di bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar

dan jasa.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 12

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Perlindungan

Konsumen dan Pengawasan Barang mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bimbingan konsumen dan

pelaku usaha, serta Pelayanan pengaduan kerja sama perlindungan

konsumen ;

2. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur bimbingan

lembagan, konsumen dan pelaku usaha serta pelayanan pengaduan dan

kerjasama perlindungan konsumen ;

3. Bimbingan teknis kepada lembaga, konsumen dan pelaku usaha, serta

pelayan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.

4. Evaluasi pelaksanaan bimbingan lembaga, konsumen dan pelaku usaha,

serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen dan

Pengawasan barang beredar dan jasa ;

5. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan, pengawasan

barang dan hasil industri logam, mesin, elektronika, aneka kimia, agro,

hasil hutan, serta penyidikan kerjasama pembinaan pengawasan barang

beredar dan jasa.

6. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang

pembinaan pengawasan dan kejasama pembinaan pengawasan barang

beredar dan jasa .

7. Bimbingan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan barang hasil

induk logam, mesin, elektronika, aneka kimia, agro, hasil hutan, serta

penyidikan dan kerjasama pembinaanpengawasan barang beredar dan

jasa.

8. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pembinaan dan

pengawasan barang hasil industri logam, mesin, elektronika, aneka kimia,

agro, hasil hutan serta penyidikan dan kerjasama pembinaan pengawasan

barang beredar dan jasa.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 13

3. Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan

a. Tugas Pokok

Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan mempunyai tugas

melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,

serta evaluasi di bidang pembinaan usaha perdagangan dan pendaftaran

perusahaan.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Bina Usaha dan

Pendaftaran Perusahaan mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan, usaha

perdagangan, perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan,

pendaftaran perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan

2. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang

kelembagaan, usaha perdagangan, perdagangan jasa, usaha dagang asing,

keagenan, pendaftaran perusahaan, dan laporan keuangan tahunan

perusahaan ;

3. Bimbingan teknis di bidang kelembagaan usaha perdagangan perdagangan

jasa, usaha dagang asing, keagenan, pendaftaran perusahaan, dan laporan

keuangan tahunan perusahaan

4. Evaluasi pelaksanaan di bidang kelembagaan, usaha perdagangan,

perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan, pendaftaran

perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan.

c. Bidang Perdagangan Luar Negeri

Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas memberikan bimbingan teknis

pembinaan ekspor, pemantauan dan evaluasi kegiatan impor, penyebaran informasi

perdagangan luar negeri, promosi dan misi dagang, kerjasama luar negeri dan

penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA), serta penerbitan Angka Pengenal Importir

(API).

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perdagangan Luar Negeri

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 14

mempunyai fungsi :

1. Merencanakan kegiatan Bidang Perdagangan Luar Negeri sebagai acuan

pelaksanaan tugas.

2. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Bidang Perdagangan luar negeri guna

pemecahan masalah dan tindak lanjutnya.

3. Menyiapkan dan menyusun bahan bimbingan teknis perdagangan luar negeri

dalam rangka pembinaan iklim usaha, pemanfaatan keterkaitan antar dunia

usaha dan antar sektor, dan peningkatan kerjasama dunia usaha.

4. Menyusun petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan pengembangan ekspor.

5. Menyusun bahan informasi, promosi dan misi dagang, dalam rangka perintisan

dan pengembangang pasar luar negeri.

6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis

perdagangan luar negeri.

7. Meningkatkan kemampuan pengusaha dalam melakukan transaksi dan

pemasaran di luar negeri.

8. Melaksanakan penerbitaaan Surat Keterangan Asal (SKA).

9. Melaksanakan penerbiatan Angka Pengenal Importir (API).

10. Menyebarluaskan informasi perdagangan luar negeri baik melalui assosiasi/

Perindag / Dunia Usaha / Media.

11. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan impor termasuk

pengawasan mutu barang impor.

12. Mengkoordinasikan persiapan pemantauan dan evaluasi pemberian API.

13. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan promosi dan misi dagang

luar negeri.

14. Mengikuti pelaksanaan kegiatan kerjasama luar negeri regional, bilateral maupun

multilateral .

15. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama

luar negeri.

16. Memahami peraturan perundang – undangan dan ketentuan lainnya yang

diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

17. Menyelesaikan pelaksanaan tugas dilingkungan Bidang Perdagangan Luar

Negeri sesuai rencana.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 15

18. Membuat laporan pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan Luar Negeri sebagai

pertanggungjawaban.

1. Seksi Ekspor

a. Tugas Pokok

Seksi Ekspor mempunyai tugas menyiapkan bahan bimbingan teknis,

pembinaan dan pengembangan ekspor, serta penerbitan Surat Keterangan

Asal Barang (SKA).

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Ekspor mempunyai

fungsi:

1. Penyediaan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan

kebijakan di bidang ekspor

2. Koordinasi dan sosialisasi kebijakan bidang ekspor skala provinsi

3. Monitoring dan pelaporan pelaksanaan kebijakan bidang ekspor

4. Penyediaan bahan masukan untuk perumusan kebijakan penerbitan SKA

dan penelusuran asal barang.

5. Sosialisasi, penerbitan dan pelaporan penerbitan SKA, penelusuran asal

barang di tingkat provinsi

6. Penyediaan bahan masukan, sosialisasi, fasilitas, koordinasi pelaksanaan,

moni toring dan pelaporan, penyediaan informasi ekspor daerah sebagai

bahan pertimbangan perumusan kebijakan.

7. Penyediaan bahan kebijakan pengembangan ekspor skala provinsi.

8. Pelaksanaan kegiatan pengembangan ekspor skala provinsi.

9. Rekomendasi penerbitan Eksportir Terdaftar Produsen Industri Kehutanan

(ETPIK).

2. Seksi Impor

a. Tugas Pokok

Seksi Impor mempunyai tugas menyiapkan dan pembinaan pengawasan

barang impor, serta penerbitan Angka Pengenal Importir (API).

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 16

b. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Impor mempunyai

fungsi:

1. Penyediaan bahan masukan untuk perumusan kebijakan bidang impor.

2. Penyediaan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan

kebijakan bidang impor.

3. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan bidang impor skala provinsi.

4. Penerbitan Angka Pengenal Impor (API).

5. Sosialisasi kebijakan dan pelaporan penerbitan API.

6. Pengambilan contoh dan monitoring barang- barang impor .

7. Rekomendasi pelaksanaan importasi barang, rekomendasi penerbitan /

penggantian APIT.

3. Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri

1. Tugas Pokok

Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas menyiapkan

bahan petunjuk teknis pembinaan kepada dunia usaha berkaitan dengan

urusan (kegiatan pameran, promosi dagang, dan misi dagang, baik didalam

negeri maupun luar negeri) kerjasama perdagangan luar negeri.

2. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Kerjasama

Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi :

1. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan

internasioanal.

2. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan

internasional dan koordinasi kerjasama ekonomi sub regional

3. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan

bilateral dan sosialisasi kerjasama perdagangan lintas batas.

4. Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan pameran,

promosi dan misi dagang baik dalam negeri maupun luar negeri.

5. Monitoring dan sosialisasi dumping, subsidi dan safeguard

6. Penyediaan bahan masukan dalam rangka penetapan kesepakatan dalam

bidang komoditi internasional

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 17

7. Sosialisasi, monitoring dan evaluasi, pelaporan pelaksanaan kesepakatan

skala provinsi

8. Fasilitas pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang perdagangan

luar negeri.

d. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Bidang Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

pemberian bimbingan tehnis, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan

kelembagaan dan sumber daya manusia, fasilitasi pembiayaan permodalan dan

pengembangan produksi usaha dan pemasaran koperasi dan usaha mikro kecil dan

menengah, menengah serta pemantauan dan evaluasi pelaksanan kebijakan tehnis

di bidang koperasi dan UMKM.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

1. Menyusun petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

permodalan dan perkreditan Pengembangan sumber daya manusia serta

pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah sebagai dasar pelaksanaan tugas;

a. Menyusun pola, pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan

produksi, usaha dan pemasaran pembinaan dan pengembangan

kelembagaan, permodalan, dan perkreditan koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah;

b. Melakukan konsultasi dan kerjasama dengan unit kerja di dalam dan diluar

lingkungan dinas dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas;

c. Menganalisa pelaksanaan rencana kerja dan program pembinaan

kelembagaan, permodalan dan perkreditan, pengembangan sumber daya

manusia serta pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 18

d. Memberikan petunjuk pembinaan kelembagaan, permodalan dan perkreditan,

pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan produksi, usaha

dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

e. Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan kelembagaan,

permodalan dan perkreditan, pengembangan sumber daya manusia serta

pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

1. Seksi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM

a. Tugas Pokok

Seksi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan bimbingan dan pembinaan kelembagaan serta peningkatan

kemampuan sumber daya manusia koperasi dan usaha, kecil, peningkatan kerja

sama dengan dunia usaha di bidang lembaga UMKM dan melaksanakan

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Lembaga Koperasi dan

UMKM mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan pembentukan, penggabungan, dan peleburan serta

pembubaran koperasi

2. Pengesahan pembentukan, penggabungan, dan peleburan serta penetapan

pembubaran koperasi lintas kabupaten /kota.

3. Fasilitas pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian

koperasi lintas kabupaten /kota.

4. Pengesahan dan perubahan anggaran Dasar yang menyangkut

penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi lintas

kabupaten /kota.

5. Pengawasan, monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan KUMKM.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 19

2. Seksi Fasilitasi Pembiayaan & Permodalan Koperasi dan UMKM

a. Tugas Pokok

Seksi Fasilitasi Pembiayaan & Permodalan Koperasi dan UMKM mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan, pembinaan, Penciptaan,

Pengawasan dan Evaluasi pembiayaan dan permodalan Koperasi & Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

b. Fungsi :

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Fasilitasi Pembiayaan

dan Permodalan Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :

1. Pembinaan dan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan unit simpan

pinjam Koperasi tingkat provinsi.

2. Penciptaan usahan simpan pinjam yang sehat ditingkat provinsi sesuai

dengan kebijakan pemerintah.

3. Bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan

KSP/USP- Kop lintas Kabupaten / Kota.

4. Bimbingan Pembinaan KSP/USP-kop lintas kabupaten /kota

5. Bimbingan Pemberian sanksi administratif kepada KSP/USP-kop lintas

Kabupaten / Kota yang tidak melaksanakan kawajiban

6. Fasilitas akses pembiayaan bagi KUMKM lintas Kabupaten / Kota

3. Seksi Produksi, Usaha, Pemasaran Koperasi dan UMKM

a. Tugas Pokok

Seksi Produksi, Usaha, Pemasaran Koperasi dan UMKM Mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan

produksi, usaha dan pemasaran produk koperasi dan usaha kecil serta

melakukan analisis iklim usaha, pemantauan dan evaluasi serta peningkatan

kerjasama dengan pihak terkait di bidang pengembangan usaha koperasi.

b. Fungsi :

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Produksi, Usaha,

Pemasaran Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :

1. Pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan

pemasyarakatan koperasi dalam wilayah Provinsi.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 20

2. Pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi lintas Kabupaten / Kota.

3. Perlindungan kepada koperasi dalam wilayah provinsi.

4. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan UMKM lintas

Kabupaten / Kota.

5. Penetapan dan pengembangan UMKM lintas Kabupaten / Kota.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

terdiri atas 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretariat Dinas, 4 (empat) Kepala Bidang

dan 3 (tiga) Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) seperti digambarkan pada

bagan struktur organisasi di bawah ini :

Bagan 1. Struktur Organisasi Dinas

Susunan Organisasi Disperindagkop dan UMKM

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEPALA DINAS Dasar : 1. PP Nomor 41 Tahun 2007 2. Pergub. Kaltim Nomor 45 Tahun

2008

Kelompok Jabatan

Fungsional

Penyuluh, Statistisi

SEKRETARIAT

SUBBAG PERENCANAAN

PROGRAM

SUBBAG UMUM

SUBBAG KEUANGAN

U P T D

BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI

SEKSI BINA PASAR DALAM NEGERI

SEKSI PERLINDUNGAN

KONSUMEN PENGAWASAN

BARANG

SEKSI BINA USAHA DAN PENDAFTARAN

PERUSAHAAN

BIDANG PERDAGANGAN

LUAR NEGERI

SEKSI EKSPOR

SEKSI IMPOR

SEKSI KERJASAMA PERDAGANGAN

LUAR NEGERI

BIDANG KOPERASI & UMKM

SEKSI LEMBAGA KOPERASI DAN

UKM

SEKSI FASILITAS PEMBIAYAAN DAN

PERMODALAN

SEKSI PRODUKSI USAHA DAN PEMASARAN

SEKSI INDUSTRI KECIL DAN

MENENGAH

SEKSI INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

SEKSI ILMETA

BIDANG INDUSTRI

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 21

Bagan 2. Struktur Organisasi UPTD

E. SUMBER DAYA MANUSIA

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM yang ada di Provinsi

Kalimantan Timur sampai dengan akhir Desember tahun 2015 memiliki jumlah pegawai

sebanyak 152 orang dengan rincian sebagaimana dalam tabel 1.

SDM aparat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi

Kaltim dilihat dari tingkat pendidikan serta pelatihan teknis maka kualitas SDM tersebut

telah sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas, hal ini terlihat bahwa 6,57%

berpendidikan S2 dan 38,15% SDM aparat Indagkop berpendidikan S1, sedangkan

Susunan Organisasi UPTD Disperindagkop dan UMKM

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Dasar : 1. PP Nomor 41 Tahun 2007 2. Pergub. Kaltim Nomor 21 Tahun

2009

KEPALA UPTD METROLOGI

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI MASSA DAN TIMBANGAN

SEKSI UKURAN ARUS, PANJANG

DAN VOLUME

KELOMPOK FUNGSIONAL

PENERA

KEPALA UPTD P3K

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI PENGEMBANGAN TEKNIS & DESAIN

SEKSI PROMOSI KERAJINAN

KELOMPOK FUNGSIONAL

PENYULUH INDUSTRI

KEPALA DINAS

KEPALA UPTD BPSMB

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI PENGUJIAN

SEKSI KALIBRASI

KELOMPOK FUNGSIONAL

PENGUJI MUTU BARANG

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 22

yang berpendidikan D3 (Sarjana Muda) 8,55% dan 43,42% berpendidikan SLTA,

dengan golongan ruang/pangkat 83,55% adalah Penata dan 15,79% adalah Pembina

sedangkan sisanya 0,66% Pelaksana.

Tabel 1. Keadaan Pegawai per Desember 2015

Pangkat/Gol. Ruang Jenis

Kelamin

Pendidikan Jumlah

Pegawai

IV III II I L P S2 S1 SM/D3 SLTA SLTP SD

24 127 1 0 103 49 10 58 13 66 2 3 152

Sumber data: Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim

Tabel 2.

Keadaan Aparatur Menurut Pendidikan Dan Jenis Kelamin

Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim Per Desember 2015

NO. BAGIAN /

BIDANG

P E N D I D I K A N JUMLAH

SD SLTP SLTA D3 S1 S2

L P L P L P L P L P L P L P

1.

Sekretariat 1 0 2 0 6 3 1 1 3 8 2 0 15 12

2.

Bidang Industri 0 0 0 0 5 3 0 0 6 4 2 0 13 7

3.

Bidang PDN 0 0 0 0 3 1 2 0 3 4 0 0 8 5

4.

Bidang PLN 0 0 0 0 4 2 0 0 4 1 1 1 9 4

5. Bidang Koperasi &

UMKM 1 0 0 0 9 2 1 0 4 2 1 0 16 4

6.

UPTD Metrologi 0 0 0 0 11 2 3 3 5 0 3 0 22 5

7.

UPTD BPSMB 1 0 0 0 3 5 0 2 5 2 0 0 9 9

8.

UPTD P3UKM 1 0 0 0 5 2 0 0 6 1 0 0 11 3

J U M L A H 3 0 0 0 46 20 7 6 36 22 9 1 103 49

Sumber data: Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 23

F. SARANA DAN PRASARANA KANTOR

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltim dilengkapi dengan sarana dan

prasarana sebagaimana pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.

Peningkatan Sarana Prasarana Dinas Perindagkop

Provinsi Kaltim Tahun 2015

NO

URAIAN

KEGIATAN

VOLUME

SUMBER DANA

1 Tanah Pemeliharaan 29.767 m2 APBD

2 Bangunan Gedung Pemeliharaan 7.617 m2 APBD

3 Peralatan Kantor Pemeliharaan 1.061 unit APBD

4 Mobilitas Pemeliharaan 45 unit APBD

5 Peralatan Mesin Pemeliharaan 93 unit APBD

TOTAL

1.199 unit

Sumber data : Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 24

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS

1. Visi

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan, Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim sebagai organisasi yang berada dalam jajaran

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara terus menerus mengembangkan

peluang dan inovasi baru.

Visi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi

Kalimantan Timur mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang

tertuang dalam RPJMD Kaltim Tahun 2013–2018, yaitu sebagai berikut:

2. Misi

Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi

Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik.

Dengan pernyataan Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang

berkepentingan dapat mengenal instansinya dan mengetahui alasan keberadaan

dan perannya.

Untuk mewujudkan visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

Provinsi Kaltim sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu

untuk menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim yaitu

sebagai berikut :

VISI :

TERWUJUDNYA SEKTOR INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

YANG BERDAYA SAING GLOBAL DIDUKUNG OLEH PERDAGANGAN

YANG EFISIEN SERTA KOPERASI DAN UMKM YANG MANDIRI

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 25

3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan

meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan

kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan strategik dicanangkan untuk jangka

waktu 5 ( lima) tahun, antara lain :

1. Meningkatkan daya tahan dan daya saing sektor industri, perdagangan, koperasi

dan UMKM.

2. Meningkatkan daya saing perdagangan secara efisien.

3. Meningkatkan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri.

4. Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pertumbuhan perekonomian

daerah.

5. Meningkatkan kinerja Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kaltim.

MISI :

1. Mengembangkan industri yang berdaya saing global

bertumpu pada potensi sumber daya lokal terbarukan yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Mengembangkan sentra dan produk unggulan lokal

berbasis agroindustri.

3. Mengembangkan sistem perdagangan yang efisien, efektif

dan pro rakyat.

4. Mewujudkan kemandirian koperasi dan UMKM berbasis

ekonomi kerakyatan.

5. Meningkatkan kualitas SDM aparatur dan sarana prasarana

pelayanan publik.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 26

Berpedoman pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah ditetapkan di

atas serta melihat keterkaitan dan implementasi dengan misi yang ada, maka Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim menetapkan

tujuan sebagai berikut:

No Misi Tujuan Strategik

1 Mengembangkan industri yang

berdaya saing global bertumpu pada potensi sumber daya lokal

terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

Meningkatkan daya tahan dan daya

saing sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM

2 Mengembangkan sentra dan

produk unggulan lokal berbasis

agro industri

3 Mengembangkan sistem

perdagangan yang efisien, efektif dan pro rakyat

Meningkatkan daya saing

perdagangan secara efisien

Meningkatkan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri

4 Mewujudkan kemandirian koperasi

dan UMKM berbasis ekonomi

kerakyatan

Meningkatkan peran koperasi dan

UMKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah

5 Meningkatkan kualitas SDM

aparatur dan sarana prasarana

pelayanan publik

Meningkatkan kinerja Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi

Kaltim

4. Sasaran

Sasaran merupakan tujuan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

dalam jangka waktu tertentu, bagian integral dalam proses perencanaan strategik

yang fokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim adalah sebagai berikut :

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 27

No Tujuan Strategik Sasaran Strategik

1 Meningkatkan daya tahan dan daya

saing sektor industri, perdagangan,

koperasi dan UMKM di Provinsi

Kalimantan Timur

1. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri

2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID

3. Meningkatnya Kontribusi sektor industri

terhadap PDRB

4. Meningkatnya jumlah klaster industri

pengolahan

5. Meningkatnya kemampuan desain produk

unggulan daerah

6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat

guna sesuai potensi daerah

2 Meningkatkan daya saing

perdagangan secara efisien di

Provinsi Kalimantan Timur

1. Terwujudnya sistem distribusi yang efisien

2. Terkendalinya pasar impor secara efisien

3. Meningkatnya nilai ekspor non migas

4. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian

mutu barang (komoditi produk)

3 Meningkatkan perlindungan

konsumen dan pengamanan pasar

dalam negeri

1. Menurunnya peredaran barang dan jasa yang

tidak sesuai standar

4 Meningkatkan peran koperasi dan

UMKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah

1. Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha

Koperasi dan UMKM

2. Meningkatnya jumlah wirausaha baru

3. Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan

UMKM

5 Meningkatkan kinerja Dinas

Perindagkop dan UMKM Provinsi

Kaltim

1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur

pemerintahan

2. Meningkatnya sarana prasarana pelayanan

publik

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim

menetapkan kebijakan, program operasional, dan kegiatan disesuaikan dengan

Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan

Timur sebagai berikut :

I. Kebijakan

Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk

kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 28

tertentu. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim melaksanakan 5 (lima)

strategi beserta arah kebijakannya, yaitu :

A. Urusan Wajib Koperasi

1. Pemberdayaan koperasi sebagai sokoguru perekonomian.

B. Urusan Pilihan Perindustrian

1. Mengembangkan agro industri berbasis SDA lokal.

2. Pengembangan kompetensi Inti Industri Daerah.

3. Peningkatan daya saing produk industri.

C. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Peningkatan Aktivitas Perdagangan Luar Negeri dan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri.

Dalam pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim maka ditetapkan arah

kebijakannya, antara lain :

A. Urusan Wajib Koperasi

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas koperasi.

2. Peningkatan investasi dan perdagangan dibidang usaha mikro, kecil dan

menengah serta koperasi.

3. Peningkatan jumlah anggota koperasi.

4. Peningkatan UMKM dalam mendukung penerimaan devisa melalui ekspor

non migas.

5. Peningkatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

6. Peningkatan kualitas SDM aparat maupun pengurus koperasi.

B. Urusan Pilihan Perindustrian

Kebijakan untuk Strategi I :

1. Peningkatan daya saing industri daerah melalui komoditi utama,

kompetensi inti industri daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

2. Mengembangkan agro industri yang bertumpu pada potensi daerah yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 29

3. Mengembangkan komoditas pada tiap kecamatan berbasis komoditi

unggulan dan prospektif.

4. Memperkuat hubungan kerjasama antara Pemda, Swasta dan Petani.

5. Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.

6. Meningkatkan pengawasan produk industri dalam rangka pengawasan SNI.

7. Peningkatan industri kecil dan menengah berbasis hasil pertanian lokal.

8. Peningkatan sarana dan prasarana industri kecil dan menengah di kecamatan.

9. Membudidayakan tanaman komoditi yang digunakan sebagai bahan baku

industri.

Kebijakan untuk Strategi II :

1. Pengembangan OVOP (One Village One Product)

2. Penguatan penataan struktur industri yang mendorong keterkaitan usaha

industri hulu dan hilir serta keterkaitan antara IKM dan industri besar.

3. Pembangunan dan mengembangkan kawasan industri di beberapa

Kabupaten/Kota.

Kebijakan untuk Strategi III :

1. Peningkatan keterampilan SDM, melalui standar kompetensi kerja dan sistem

sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.

2. Penguatan kapasitas kelembagaan penyedia tenaga kerja industri.

3. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi dalam negeri dan luar negeri.

4. Pengembangan dan peningkatan kemampuan industri dalam adapsi

teknologi dan pengembangan teknologi dalam proses produksi.

C. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Pengembangan jaringan distribusi dan sistem informasi produk unggulan

daerah.

2. Penguatan kapasitas kelembagaan pasar dalam menjamin keadilan berusaha

dari praktek monopoli perdagangan.

3. Diversifikasi pasar ekspor.

4. Peningkatan standar dan mutu produk ekspor.

5. Peningkatan promosi pasar luar negeri.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 30

6. Peningkatan efisiensi dengan mengurangi biaya tinggi dalam kegiatan

perdagangan.

7. Peningkatan ekspor migas dan non migas.

8. Pengembangan sentra pemasaran produk unggulan daerah dalam skala

provinsi maupun Kabupaten/kota.

9. Penguatan usaha dan lembaga perdagangan.

10. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

11. Meningkatkan tertib usaha niaga, peningkatan daya saing, perluasan pasar

ekspor dan promosi.

12. Peningkatan neraca perdagangan melalui kerjasama regional dan

internasional.

13. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha industri dan aparatur pembina untuk

melakukan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.

14. Peningkatan iklim usaha di pasar dalam negeri.

15. Perluasan akses pasar luar negeri untuk memasarkan luar negeri.

II. Program Operasional

Kebijakan terjabar rinci dalam program kerja operasional yang

merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan

dalam rangka pelaksanaan suatu rencana Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim, yaitu:

Sumber Dana Desentralisasi

A. Urusan Wajib Koperasi & UMKM

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif.

6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah.

7. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil

Menengah.

8. Program Peningkatan Kuantitas Kelembagaan Koperasi.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 31

9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah.

B. Urusan Pilihan Perindustrian

1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.

2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

3. Program Penataan Struktur Industri.

4. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

5. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial.

C. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan.

2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

4. Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri.

Sumber Dana Dekonsentrasi

A. Koperasi & UMKM

1. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro.

B. Industri

1. Program Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan

Menengah.

2. Program Klaster Industri berbasis Pertanian Oleochemical.

A. Perdagangan

1. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

3. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen Daerah.

4. Program Peningkatan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Daerah.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 32

5. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan unsur penting dalam akuntabilitas kinerja dalam

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Adapun indikator kinerja yang digunakan

dalam rencana strategik, adalah sebagai berikut :

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

1.

Meningkatnya pertumbuhan sektor industri.

Persentase pertumbuhan industry.

2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID Jumlah produk OVOP dan KIID

Meningkatnya kontribusi sektor industri

terhadap PDRB

Persentase kontribusi sektor industry

terhadap PDRB

Meningkatnya klaster industri produk

unggulan daerah

Jumlah klaster industri pengolahan

Meningkatnya kemampuan desain produk

unggulan daerah

Jumlah desain produk unggulan daerah

Meningkatnya pengembangan teknologi tepat

guna sesuai potensi daerah

Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah

Terwujudnya sistem distribusi yang efisien Disparitas harga antar wilayah.

Menurunnya peredaran barang dan jasa yang

tidak sesuai standar

Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai

standar per tahun.

Terkendalinya pasar impor secara efisien Jumlah penurunan impor barang konsumsi.

Meningkatnya nilai ekspor non migas Nilai ekspor non migas

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian

mutu barang (komoditi produk).

Jumlah kemampuan pengujian pada

komoditi produk

Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha

koperasi dan UMKM

1. Jumlah koperasi berkualitas

2. Persentase sumbangan PDRB sektor

Koperasi dan UMKM

3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan

investasi sektor Koperasi dan UMKM

Meningkatnya jumlah wirausaha baru 1. Penumbuhan jumlah WUB.

2. Penumbuhan jumlah inkubasi

UKM/WUB.

Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan

UMKM

1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan

Koperasi dan UMKM.

2. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan

kontak dagang.

3. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan

kemitraan.

4. Jumlah koperasi/UMKM yang mendapat

program pembiayaan.

Meningkatnya kapasitas SDM aparatur

pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat

yang berkualifikasi.

2. Jumlah sarana pelayanan publik

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai

pendukung kinerja organisasi

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 33

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

Program dan kegiatan tahun 2015 dituangkan pada Penetapan Kinerja Tahun

2015 yang dananya bersumber dari APBD Provinsi dan APBN. APBD Provinsi terdapat

14 (empat belas) program, yang terdiri dari 4 (empat) program pada Urusan Wajib

Koperasi & UMKM, 5 (lima) program pada Urusan Pilihan Perindustrian dan 4 (empat)

program pada Urusan Pilihan Perdagangan, sedangkan APBN terdapat 5 (lima)

program. Adapun kegiatan yang dananya bersumber dari APBD dan APBN secara garis

besar adalah sebagai berikut :

Program Pembangunan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM berasal dari

APBD yang meliputi :

Urusan Wajib Koperasi & UMKM

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar

Rp. 3.053.050.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :Kegiatan

Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Luar

Daerah.

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Pengamanan Aset, Kantor dan Rumah Jabatan.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 34

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar Rp.

2.053.000.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

b. Kegiatan Pengadaan Meubeleur.

c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar Rp

162.600.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

b. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan.

4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif dengan dana

sebesar Rp.569.600.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut

a. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah.

5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

dengan dana sebesar Rp.275.750.000-, yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a. Kegiatan Fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM.

6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM dengan dana

sebesar Rp. 745.100.000,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro kecil Menengah.

8. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan dana sebesar Rp.

3.360.435.000 - , yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan

Koperasi.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 35

Urusan Pilihan Perindustrian

1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dengan dana sebesar Rp.

2.071.297.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.

2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dengan dana sebesar Rp.

1.555.150.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan

Sumber Daya.

3. Program peningkatan dan pengembangan industri olahan non migas, dengan

dana sebesar Rp. 972.700.000- , yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan koordinasi peningkatan dan pengembangan industri olahan non

migas.

4. Program penataan struktur industri hulu – hilir, dengan dana sebesar Rp.

1.368.900.000 yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan kebijakan keterkaitan industri hulu – hilir.

5. Program Peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan dana sebesar Rp.

1.452.650.000 yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan pembinaan kemampuan teknologi industri.

UPTD P3UKM

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.

995.700.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 36

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Luar Daerah

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Tertentu.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar

Rp.100.400.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

i. a. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

ii. b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 90.000.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dengan dana sebesar Rp.

2.071.297.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan

dana sebesar Rp. 194.400.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.

7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri dengan dana sebesar Rp.

854.500.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 37

Urusan Pilihan Perdagangan

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan dana

sebesar Rp. 539.742.000-,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang.

2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional dengan dana

sebesar Rp. 1.120.050.000, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Koordinasi pengelolaan isu-isu perdagangan internasional

Kab/Kota dan luar daerah (Jakarta dan lain-lain).

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan dana sebesar Rp.

683.500.000 -, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri

di Malaysia dan Eropha.

b. Kegiatan Membangun Jejaring dengan Eksportir.

c. Kegiatan Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan instansi

terkait/asosiasi/pengusaha / kab/kota.

4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan dana sebesar

Rp. 2.599.975.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk.

b. Kegiatan Pengembangan Pasar Lelang Daerah.

c. Kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.

d. Kegiatan Peningkatan Kontiunitas Pelaporan dan Pengolahan Data Statistik

SIUP dan TDP Kabupaten/Kota.

e. Kegiatan Kontak Dagang.

UPTD METROLOGI

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.

1.221.700.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 38

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Pengamanan Aset, Kantor dan Rumah Jabatan.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 291.500.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.

b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

c. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

d. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 153.000.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan

dana sebesar Rp. 1.099.755.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan dana sebesar Rp 246.800.000,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 39

UPTD BPSMB

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.

1626.500.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar Rp.

326.200.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.

b. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional.

c. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

d. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

e. Kegiatan Pengadaan Mebeleur.

f. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

g. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas Operasional.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp 127.900.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 40

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

5. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan

dana sebesar Rp 528.500.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja Dengan Lembaga

Perlindungan Konsumen.

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan dana sebesar Rp

1.100.500.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lab Penguji mutu barang ekspor dan impor.

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan

dana sebesar Rp 211.900.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.

Program Pembangunan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM berasal dari

APBN yang meliputi :

1. Kementerian Negara Koperasi & UKM RI

Program Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah dengan dana sebesar

Rp. 7.860.724.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Dokumen Perencanaan Program Dekonsentrasi.

2) Kegiatan Promosi dan Misi Dagang.

3) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi.

4) Kegiatan Sosialisasi.

2. Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian

RI

Program Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Tahun 2013

dengan dana sebesar Rp. 2.100.000.000,- yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

1) Kegiatan Administrasi Kegiatan.

2) Kegiatan Pengembangan Klaster IKM Wilayah.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 41

3) Kegiatan Pengembangan Sentra IKM melalui OVOP.

4) Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan IKM melalui Kewirausahaan.

5) Kegiatan Tenaga Penyuluh Lapangan.

6) Kegiatan Pendukung.

4. Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian

Perdagangan RI

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim dengan dana

sebesar Rp. 1.224.088.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Pasar Murah.

2) Kegiatan Pameran dan Misi Dagang.

3) Kegiatan Penyampaian Data dan Infomasi Perdagangan.

4) Kegiatan Pemberdayaan Konsumen.

5) Kegiatan Pengawasan Kemetrologian.

6) Kegiatan Pengawasan Barang dan Jasa.

7) Kegiatan Layanan Manajemen P2DND Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi.

8) Kegiatan Efisiensi.

5. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan

RI

Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri dengan dana sebesar Rp

931.939.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan PLN.

2) Kegiatan Laporan Koordinasi Peningkatan Investasi dan Peningkatan Ekspor

Daerah (PEPIDA).

3) Kegiatan Peserta Pelatihan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri.

4) Kegiatan Layanan Penerbitan API Online.

5) Kegiatan Layanan Penerbitan dan Pengelola SKA.

6) Kegiatan UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Promosi Ekspor.

7) Kegiatan UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Diklat Ekspor.

8) Kegiatan Identifikasi Potensi Ekspor.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 42

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

Capaian indikator pembangunan industri, perdagangan, koperasi dan UMKM

tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut :

1. Persentase pertumbuhan industri di Kalimantan Timur sebesar 4,2 persen pada

tahun 2014 turun menjadi 2,1 persen (sampai dengan triwulan III) pada tahun

2015, atau mangalami kenaikan sebesar 22,2 %. Sementara pencapaian terhadap

target yang ditetapkan sebesar 75%. Hal ini sebagai imbas dari kelesuan sektor

investasi dan perdagangan nasional yang juga berakibat sampai ke daerah. Selain

juga merupakan akibat dari kebijakan – kebijakan pemerintah yang berhubungan

dengan investasi perdagangan. Berkenaan dengan hal tersebut maka pemerintah

provinsi terus meningkatkan fasilitasi dan mendorong pencapaian target dengan

lebih mengoptimalkan dan mengintensifkan keterlibatan dan peran serta

pemerintah kabupaten/kota dalam menumbuhkan dan mengembangkan IKM.

2. Jumlah produk OVOP dan KIID mengalami penurunan dari 3 produk pada tahun

2014 menjadi 2 produk pada tahun 2015, terjadi penurunan 1 produk atau tumbuh

minus 33,3%. Hal ini disebabkan oleh belum maksimalnya produk OVOP pada

tahapan pasca panen untuk ketersediaan kontinuitas produk. Untuk KIID, masih

belum maksimalnya daerah kabupaten/kota dalam penyiapan potensi daerah.

Adapun pencapaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 50%, harus terus

ditingkatkan pencapaian targetnya. Hal tersebut perlu untuk dikoordinasikan dan

disinkronisasi lagi program/kegiatan yang baik dan intensif dengan pemerintah

kabupaten/kota yang menjadi lokus kegiatan.

3. Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB mengalami peningkatan dari

10 persen pada tahun 2014 menjadi 19,5 persen pada tahun 2015, naik sebesar 9,5

persen, dengan pencapaian kinerja terhadap target yang ditetapkan sebesar

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 43

128,29%. Meskipun pertumbuhan industri hanya sebesar 2,1% namun kontribusi

sektor ini terhadap PDRB pencapaian terhadap targetnya sangat tinggi.

4. Jumlah klaster industri pengolahan pada tahun 2014 berjumlah 1 buah dan pada

tahun 2015 bertambah menjadi 2 buah, mengalami pertumbuhan yang cukup besar

100%. Realisasi terhadap target juga cukup besar yaitu 100%. Pencapaian ini

sangat bagus mengingat masih banyak kendala yang dihadapi, seperti penyiapan

teknis pembukaan kluster di daerah. Sarana prasarana infrastruktur masih belum

terbuka. Berbagai upaya terus dilakukan antara lain dengan melakukan koordinasi

lintas sektoral dengan melibatkan berbagai institusi yang berkompeten (stake

holder) sesuai dengan sasaran dan target yang ingin di capai.

5. Jumlah desain produk unggulan daerah mengalami kenaikan dari 2 desain produk

pada tahun 2014 menjadi 5 desain produk pada tahun 2015, atau mengalami

penambahan 3 desain produk atau tumbuh sebesar 150%, dengan pencapaian

terhadap target sebesar 71,42%. Kita terus berupaya berkonsentrasi pada produk

unggulan daerah dengan mengikuti permintaan pasar. Adapun upaya ini akan terus

dilakukan melalui berbagai pelatihan mengenai pengembangan desain produk dan

juga kunjungan ke sentra – sentra industri di luar daerah untuk membuka wawasan

IKM.

6. Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah tidak mengalami perubahan, dari 2

teknologi pada tahun 2014 dan tetap 2 teknologi juga pada tahun 2015, atau

mengalami perubahan sebanyak 0 teknologi atau mengalami pertumbuhan 0%,

sedangkan pencapaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 50%. Kondisi ini

terjadi karena tingkat kesadaran UKM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksi masih rendah. Menghadapi kondisi ini pemerintah terus mendorong pelaku

usaha mengenai pentingnya upaya untuk meningkatkan daya guna potensinya

melalui sosialisasi maupun pengumuman melalui media. Diharapkan teknologi yang

dipakai mampu meningkatkan klasifikasi produknya, dari usaha kecil dan

menengah, bahkan dari produk yang bersifat kerakyatan. Selain itu teknologi tepat

guna yang digunakan, baik bahan baku atau sumber energinya harus berasal dari

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 44

daerah setempat dengan persentase yang lebih besar dari pada yang didatangkan

dari luar daerah apalagi impor.

7. Disparitas harga antar wilayah mengalami kenaikan dari 5 persen pada tahun

2014 menjadi 7,5 persen pada tahun 2015, atau terjadi pertumbuhan 50 persen,

dan pencapaian targetnya sebesar 93,75%. Hal ini disebabkan koordinasi yang

dilakukan berjalan cukup baik, disamping pembinaan terkait yang dilaksanakan

secara rutin meskipun dengan dana yang terbatas.

8. Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai standar per tahun mengalami penurunan

dari 31 item pada tahun 2014 menjadi 21 item pada tahun 2015, turun sebesar 10

item atau mengalami pertumbuhan minus 47,61%, dengan pencapaian terhadap

target yang ditetapkan sebesar 84%. Pencapaian yang cukup bagus. Hal ini

disebabkan karena kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk

mengkonsumsi barang dengan kualitas bagus dan tumbuhnya itikad baik para

pelaku usaha dalam menyediakan/memperdagangkan barang yang sesuai dengan

ketentuan standar, label maupun Manual Kartu Garansi.

9. Nilai impor barang konsumsi pada tahun 2014 sebesar US$ 397,44 juta dan pada

tahun 2015 sebesar US$ 496,00 Juta sehingga mengalami kenaikan sebesar 98,56

atau mengalami pertumbuhan sebesar 24,93%, dengan pencapaian yang sangat

tinggi yaitu 481,50%. Peningkatan nilai barang impor tersebut terjadi pada

berbagai jenis barang modal untuk mendukung produksi dalam negeri yang pada

akhirnya diharapkan akan meningkatkan nilai ekspor daerah. Hal utama harus

dilakukan adalah untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap barang – barang

impor tersebut.

10. Nilai ekspor non migas pada tahun 2014 sebesar US$ milyar 15,24 dan pada tahun

2015 sebesar US$ milyar 11,68 atau menurun 23,36%. Kondisi ini terjadi

disebabkan oleh melemahnya harga komoditi batubara yang merupakan

penyumbang terbesar (86,83%) ekspor non migas Kalimantan Timur di pasaran

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 45

internasional juga dengan diberlakukannya kebijakan Pemerintah di bidang

Minerba.

11. Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi produk tidak mengalami perubahan

dimana pada tahun 2014 sebanyak 4 unit usaha dan pada tahun 2015 tetap 4 unit

usaha. Ini adalah kondisi yang cukup baik karena pencapaian target yang cukup

besar yaitu 133,3%.

12. Jumlah koperasi berkualitas mengalami kenaikan 32,27% , dimana pada tahun

2014 mencapai 189 dan tahun berikutnya 2015 menjadi 250. Dengan demikian,

pencapaian targetnya sebesar 100,00%. Beberapa tolak ukur untuk koperasi

berkualitas dilihat dari kinerja koperasi yang mampu melaksanakan RAT tepat

waktu.

13. Persentase sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM pada tahun 2014

mencapai 12,39% dan pada tahun 2015 naik menjadi 14,82% sehingga terjadi

peningkatan sebesar 19,61%. Adapun pencapaian terhadap target yang

ditetapkan sebesar 82,30%. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan pelaku UMKM

dan koperasi di tengah kondisi perekonomian yang lesu masih tetap eksis. Hal ini

disebabkan UMKM dan koperasi menjadi sektor yang sebagian besar masih

mengandalkan sumber daya lokal serta semakin banyaknya kebijakan ekonomi

yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong kinerja sektor UMKM dan koperasi.

Misalnya kemudahan dan penyederhanaan perijinan usaha mikro dan kecil melalui

IUMK, penurunan suku bunga KUR dari 12% menjadi 9%, revitalisasi pasar

tradisional, kemitraan usaha antara UMKM dengan BUMN/swasta yang semakin

optimal dan lain – lain.

14. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM pada

tahun 2014 mencapai 52% dan pada tahun 2015 mencapai 56,77%, dengan

demikian terjadi peningkatan sebesar 9,17%. Namun demikian pencapaian

terhadap target yang ditetapkan sudah cukup baik yaitu 94,61%. Hal ini sejalan

dengan meningkatnya jumlah pelaku UMKM dan peningkatan jumlah koperasi

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 46

kaltim, maka akan diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja dan

investasi di sektor koperasi dan UMKM. Hanya saja diperlukan peningkatan

kompetensi dan sertifikasi bagi pelaku UMKM dan SDM koperasi dalam rangka

menghadapi persaingan dalam era MEA ini.

15. Penumbuhan jumlah Wira Usaha Baru (WUB), pada tahun 2014 sebanyak 1040

WUB, dan pada tahun 2015 juga sebanyak 1040 WUB sehingga tidak mengalami

perubahan. Dan pencapaian targetnya sebesar 104 %. Dengan capaian kinerja

yang sangat bagus, diatas 100% maka perlu untuk terus diupayakan agar WUB

dapat terus tumbuh melalui pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan

persiapan yang lebih baik. Supaya objek UKM/WUB yang dituju tepat sasaran maka

dilakukan penetapan sasaran (pelaku usaha/calon WUB) yang teridentifikasi

dengan baik sesuai dengan kriteria dan syarat yang ditetapkan.

16. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB, pada tahun 2014 sebanyak 438 WUB dan

pada tahun 2015 sebanyak 155 WUB sehingga mengalami pertumbuhan minus

64,61%. Adapun pencapaian terhadap target yang ditetapkan adalah sebesar

103,30%. Meskipun pertumbuhannya minus, namun dengan pencapaian target

yang diatas 100% sudah merupakan kondisi yang cukup baik.

17. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan Koperasi dan UMKM pada tahun 2014

sebesar 233 unit sedangkan tahun 2015 sebesar 85 unit, atau mengalami

penurunan yang cukup besar yaitu 63,52%. Sedangkan pencapaian terhadap

target yang ditetapkan cukup besar yaitu 105,30%. Dengan penambahan sarana

dan pra sarana yang sudah ada diharapkan akan semakin meningkatkan baik

kualitas maupun kwantitas koperasi dan UMKM di Kalimantan Timur.

18. Jumlah koperasi dan UMKM yang melakukan kontak dagang, pada tahun 2014

sebesar 50 unit usaha dan tahun selanjutnya 2015 sebesar 60 unit usaha sehingga

mengalami peningkatan sebesar 20%. Pencapaian targetnya juga sangat bagus,

yaitu mencapai 120%. Kondisi yang bagus ini perlu untuk terus dikembangkan.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 47

19. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan kemitraan pada tahun 2014 sebanyak 71

unit usaha sedangkan pada tahun 2015 menjadi 344 unit usaha atau mengalami

peningkatan yang cukup besar 384,45% dengan pencapaian target sebesar

229,30%. Kondisi yang bagus ini perlu untuk terus dipertahankan bahkan

ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya antara lain :

a. Bekerjasama dengan bidang industri untuk meningkatkan standar produk

koperasi dan UMKM dari sisi kualitas, kemasan dan kuantitas untuk memenuhi

standar kemitraan.

b. Mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan sanksi tegas bagi

perusahaan ataupun BUMN yang tidak memberikan kontribusi pada

pengembangan sektor koperasi dan UMKM.

c. Perlu dibuat peraturan dan kebijakan yang tegas mengenai kebijakan dan

program yang terintegrasi dengan semua stake holder mengenai kemitraan

koperasi dan UMKM.

d. Pembentukan forum-forum kemitraan dengan beberapa stake holder akan terus

ditingkatkan.

20. Jumlah koperasi/UMKM yang mendapat program pembiayaan pada tahun 2014

sebanyak 55 unit usaha dan tahun 2015 naik menjadi 200 unit usaha, dengan

demikian terjadi kenaikan sebesar 263,63% dengan pencapaian terhadap target

sebesar 100%. Sinyal positif ini menunjukkan semakin meningkatnya pihak terkait

(baik perusahaan swasta maupun BUMN) yang mempunyai kepedulian dan

keberpihakan terhadap pemberdayaan koperasi dan UMKM. Adapun langkah –

langkah yang telah diambil pemerintah provinsi untuk mendukung kondisi

tersebut adalah dengan :

Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur terus berkoordinasi

secara intensif dengan gubernur dalam rangka mendapatkan keterbukaan

informasi penerima data KUR dari Bank Indonesia, sehingga data penerima

pembiayaan dapat diperoleh secara aktual.

Lembaga Jamkrida (Penjaminan Kredit Daerah) pada tahun 2015 sudah mulai

beroperasi sehingga dapat membantu koperasi dan UMKM dalam mendapatkan

bantuan pembiayaan kredit dari bank.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 48

21. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi pada tahun 2014 sebanyak

49 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 46 orang, dengan demikian mengalami

penurunan 6,12%. Adapun capaian kinerja terhadap target yang ditetapkan 60

aparat dan tercapai hanya 46 aparat, sehingga capaian kinerjanya sebesar 76,67

persen. Meskipun terjadi penurunan jumlah aparat yang mengikuti diklat namun

capaian 76,67 sudah cukup baik. Pencapaian kinerja tersebut juga terkendala

dengan materi diklat yang sama setiap tahun disamping juga karena aparat yang

diikutkan dalam diklat tersebut harus mendukung tugas pokok dan fungsi yang

menjadi tanggungjawabnya.

22. Jumlah sarana pelayanan publik pada tahun 2014 sebanyak 8 sarana dan pada

tahun 2014 naik menjadi 10 sarana, dengan demikian terjadi perrubahan atau

mengalami kenaikan 25%, sedangkan pencapaian terhadap target sebesar 100%.

Terdapat penambahan sarana untuk pelayanan publik namun demikian tetap

harus terus diupayakan agar kedepan ada penambahan sarana pelayanan publik

sehingga dapat meningkatkan ataupun memperbaiki sarana yang ada.

23. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja organisasi pada tahun

2014 sebanyak 6 dokumen dan pada tahun 2016 sebanyak 6 dokumen, sehingga

tidak terjadi perubahan atau kenaikannya 0%, namun demikian pencapaian

terhadap targetnya mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena tidak adanya

penambahan jenis dokumen baru yang dibutuhkan.

Secara umum pencapaian kinerja kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur pada tahun anggaran 2015 dapat dikatakan

sangat berhasil, baik dari sumber dana APBD untuk pembangunan sebanyak 39 (tiga

puluh sembilan) program, maupun dari sumber dana APBN/dana dekonsentrasi

sebanyak 5 (lima) program. Secara rinci pengukuran kinerja tahun 2015 terdapat pada

lampiran 2.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 49

B. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA

Evaluasi pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara

target pencapaian sasaran dengan pencapaian (realisasi) kinerja, maka didapatkan

hasil :

No Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Target Realisasi

% Pen-

capaian Target

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri

Persentase pertumbuhan industri % 4,2 2,1)* 50,00 72,18

2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID

Jumlah produk OVOP dan KIID produk 4 2 50,00

3.

Meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB

% 15,2 19,5 128,29

4. Meningkatnya klaster industri pengolahan.

Jumlah klaster industri pengolahan

buah 2 2 100

5. Menigkatnya desain poduk unggulan daerah

Jumlah desain produk unggulan daerah desain produk

7 5 71,43

6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat guna sesuai

potensi daerah

Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah

teknologi 6 2 33,34

7. Terwujudnya sistem distribusi

yang efisien

Disparitas harga antar wilayah % 8 7,5 93,75 171,02

8.

Menurunnya peredaran barang

dan jasa yang tidak sesuai standar

Jumlah barang dan jasa yang tidak

sesuai standar per tahun

item 25 21 84,00

9. Terkendalinya pasar impor secara efisien

Jumlah Penurunan Barang Impor US$ Juta 103,76 496,00 481,5

10. Meningkatnya nilai ekspor non migas

Nilai ekspor non migas US$ Milyar

18,67 11,68 62,56

11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian mutu barang (komoditi produk)

Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi produk

komoditi 3 4 133,3

12. Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha

Koperasi dan UMKM

1. Jumlah koperasi berkualitas % 250 250 100,00 126,53

2. Persentase Sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM

% 18 14,82 82,30

3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM

% 60 56,77 94,61

13. Meningkatnya jumlah wirausaha baru

1. Penumbuhan jumlah WUB WUB 1000 1.040 104,00

2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB

WUB 150 155 103,30

14. Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan UMKM

1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Unit 80 85 105,30

2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kontak dagang

Unit usaha

50 60 120,00

2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kemitraan

Unit usaha

150 344 229,30

3. Jumlah koperasi/ UMKM yang mendapat program pembiayaan

Unit usaha

100 200 200,00

15. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi

orang 60 46 76,67 92,22

2. Jumlah sarana pelayanan publik layanan publik

10 10 100,00

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja

organisasi

dokumen 6 6 100,00

TOTAL 115,60

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 50

Sesuai dengan Rencana Kinerja tahun 2015 implementasinya mencakup

pelaksanaan 59 (lima puluh sembilan) kegiatan dalam 20 (dua puluh) program yang

merupakan bagian dari 17(tujuh belas) sasaran selama tahun 2015, maka dapat

diuraikan analisa capaian kinerja sebagai berikut :

Sasaran I : Meningkatnya pertumbuhan sektor industri

Dengan Indikator : Persentase pertumbuhan industri

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran I ini adalah 4,2 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 2,1 ; sehingga persentasenya mencapai 50,00 persen.

Sasaran II : Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID

Dengan Indikator : Jumlah produk OVOP dan KIID

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran II ini adalah 4 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 2 sehingga persentasenya mencapai 50,00 persen.

Sasaran III : Meningkatnya kontribusi sektor industri

terhadap PDRB

Dengan Indikator : Persentase kontribusi sektor industri

terhadap PDRB

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran III ini 15,20 pada tahun

2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator tersebut

diperoleh angka 19,50, sehingga persentase yang dicapai pada indikator ini sebesar

128,29 persen.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 51

Sasaran IV : Meningkatnya kemampuan klaster industri

unggulan daerah

Dengan Indikator : 1. Jumlah klaster industri pengolahan

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran IV ini adalah 2 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 2, sehingga persentasenya mencapai 100,00 persen.

Sasaran V : Meningkatnya kemampuan desain produk

unggulan daerah

Dengan Indikator : Jumlah desain produk unggulan daerah

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran V ini adalah 7 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 5, sehingga persentasenya mencapai 71,43 persen.

Sasaran VI : Meningkatnya pengembangan teknologi tepat

guna sesuai potensi daerah

Dengan Indikator : Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran V ini adalah 6 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 2, sehingga pencapaian sasaran V ini sebesar 33,34

persen.

Sasaran VII : Terwujudnya sistem distribusi yang efisien

Dengan Indikator : Disparitas harga antar wilayah

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 52

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VI ini adalah 8 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 7,5, sehingga pencapaian sasaran V ini sebesar 93,75

persen.

Sasaran VIII : Menurunnya peredaran barang dan jasa yang

tidak sesuai standar

Dengan Indikator : Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai

standar per tahun

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VII ini adalah 25 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 21, sehingga pencapaian sasarannya sebesar 84,00

persen.

Sasaran IX : Terkendalinya pasar impor secara efisien

Dengan Indikator : Jumlah penurunan impor barang konsumsi

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VIII ini sebesar 103,76

pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap

indikator tersebut diperoleh angka 496,00, sehingga pencapaian sasarannya sebesar

481,50 persen.

Sasaran X : Meningkatnya nilai ekspor non migas

Dengan Indikator : Nilai ekspor non migas

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran IX ini sebesar 18,67

pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap

indikator tersebut diperoleh angka 11,68, sehingga pencapaian sasaran IX ini

sebesar 62,56 persen.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 53

Sasaran X : Meningkatnya pengawasan dan pengendalian

mutu barang (komoditi produk)

Dengan Indikator : Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi

produk

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran X ini sebesar 3

pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap

indikator tersebut diperoleh angka 4, sehingga pencapaian sasaran ini sebesar

133,3 persen.

Sasaran XI : Meningkatnya kinerja kelembagaan dan

usaha koperasi dan UMKM

Dengan Indikator : 1. Jumlah koperasi berkualitas

2. Persentase sumbangan PDRB sektor

Koperasi dan UMKM

3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan

investasi sektor Koperasi dan UMKM

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XI ini sebesar 106 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 111,60, sehingga pencapaian sasarannya sebesar 104,93

persen.

Sasaran XIII : Meningkatnya jumlah wira usaha baru.

Dengan Indikator : 1. Pertumbuhan jumlah WUB

2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XI ini sebesar 575

pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap

indikator tersebut diperoleh angka 597,5 sehingga rata-rata pencapaian sasaran ini

sebesar 103,30 persen.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 54

Sasaran XIV : Meningkatnya sarana prasara koperasi dan

UMKM

Dengan Indikator : 1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan

koperasi dan UMKM.

2. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan

kontak dagang.

3. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan

kemitraan.

4. Jumlah koperasi/UMKM yang mendapat

program pembiayaan.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XIII ini sebesar 95 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 172, sehingga rata-rata pencapaian sasaran ini sebesar

163,65 persen.

Sasaran XV : Menigkatnya kapasitas SDM aparatur

pemerintahan.

Dengan Indikator : 1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang

berkualitas.

2. Jumlah sarana pelayanan publik.

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai

pendukung kinerja organisasi.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XII ini sebesar 25 pada

tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 11, sehingga rata-rata pencapaian sasarannya sebesar

92,22 persen.

Adapun sasaran dan indikator kinerja tahun 2014 dan 2015 pembangunan

sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM adalah sebagai berikut :

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 55

No Sasaran Indikator Pencapaian

Sasaran Satuan

Target Realisasi

Capaian (%)

2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Meningkatnya pertumbuhan

sektor industri Persentase pertumbuhan

industri % 3,6 4,2 2,7 2,1 75,00

50,00

2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID

Jumlah produk OVOP dan KIID produk 4 4 3 2 75,00 50,00

3.

Meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap

PDRB

Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB

%

13,1

15,2

10

19,5

76,34

128,29

4. Meningkatnya klaster

industry industry pengolahan

Jumlah klaster industri

pengolahan

buah

2

2

1

2

50,00

100,00

5. Meningkatnya kemampuan desain produk unggulan daerah

Jumlah desain produk unggulan daerah

desain produk

5

7

2

5

40,00

71,42

6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat guna sesuai potensi

daerah

Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah

teknologi

4

6

2

2

50,00

33,34

7. Terwujudnya sistem

distribusi yang efisien Disparitas harga antar wilayah % 10 8 5 7,5 50,00 93,75

8.

Menurunnya peredaran

barang dan jasa yang tidak sesuai standar

Jumlah barang dan jasa yang

tidak sesuai standar per tahun

item

30

25

31

21

96,67

84,00

9. Terkendalinya pasar impor secara efisien

Jumlah penurunan impor barang konsumsi

US$ Juta 129,70 103,76 397,44 496,00 306,43 481,50

10. Meningkatnya nilai ekspor non migas

Nilai ekspor non migas US$

Milyar 18,31 18,67 15,24 11,68 84,06 62,56

11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian mutu

barang (komoditi produk)

Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi produk komoditi 3 3 4 4 133,00 133,3

12. Meningkatnya Kinerja

Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan UMKM

1. Jumlah koperasi berkualitas % 200 250 189 250 94,50

100,00

2. Persentase Sumbangan

PDRB sektor Koperasi dan UMKM

% 15 18 12,39 14,82 82,60 82,30

3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM

% 57 60 52 56,77 91,23 94,61

13. Meningkatnya jumlah wirausaha baru

1. Penumbuhan jumlah WUB WUB 1000 1.000 1040 1.040 104,00 104,00

2. Penumbuhan jumlah

inkubasi UKM/WUB

WUB 300 150 438 155 146,00 103,30

14. Meningkatnya sarana

prasarana Koperasi dan UMKM

1. Jumlah sarana prasarana

pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Unit

150 80 233 85 155,33 105,30

2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kontak dagang

Unit usaha 50 50 50 60 100,00 120,00

3. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kemitraan

Unit usaha

150 150 71 344 47,33 229,30

4. Jumlah koperasi/ UMKM yang mendapat program pembiayaan

Unit usaha 100 100 55 200 55,00 200,00

15. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang

berkualifikasi

orang 50 60 49 46 98,00 76,67

2. Jumlah sarana pelayanan

publik

layanan

publik 10 10 8 10 80,00 100,00

3. Jumlah dokumen

perencanaan sebagai pendukung kinerja

organisasi

dokumen

6 6 6 6 100,00 100,00

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 56

Dari tabel tersebut di atas, secara umum indikator kinerja pada tahun 2014 dan

2015 tergolong berhasil meskipun ada beberapa kinerja yang pencapaiannya dibawah

50%, namun dengan dukungan dana, baik berupa bantuan modal, bantuan peralatan

dan pembinaan bagi pelaku usaha di wilayah Kalimantan Timur.

Beberapa indikator yang capaian kinerjanya terbilang rendah yaitu sektor industri

dan perdagangan khususnya untuk peningkatan nilai ekspor. Hal ini dapat dipahami

karena sektor industri dan perdagangan khususnya ekspor mempunyai keterkaitan

yang erat. Dimana keberhasilan kinerja industri secara langsung akan meningkatkan

kinerja perdagangan luar negeri (ekspor).

Selain itu capaian indikator pada tahun 2015 yang menurun, masih sama dengan

tahun – tahun sebelumnya yaitu diakibatkan oleh kondisi pasar global, khususnya

pasar ekspor bahan bakar mineral (batubara) yang mengalami gejolak persaingan

harga dengan negara pengekspor lainnya, seperti China dan Afrika dimana kondisi ini

sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan terus mengalami penurunan hingga tahun

2015 ini. Kondisi ini berpengaruh tidak saja terhadap turunnya jumlah permintaan

ekspor batubara tetapi juga terjadinya penutupan beberapa perusahaan yang tidak

mampu bertahan karena biaya produksi tidak imbang dengan pendapatan. Selain itu

nilai ekspor non migas lainnya seperti agro industri seperti CPO dan udang beku dan

lain-lain masih stabil seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga belum bisa

mendongkrak kenaikan nilai ekspor non migas. Hal ini terjadi karena realisasi ekspor

Kalimantan Timur masih bertumpu pada produk batu bara, sehingga kelesuan sektor

ini akan membawa dampak yang sangat besar terhadap perekonomian Kalimantan

Timur secara umum. Perlu perhatian bersama di berbagai sektor agar memikirkan

kembali alternatif-alternatif baru untuk meningkatkan nilai ekspor non migas,

khususnya produk agro industri dan lain-lain. Akan tetapi pada hakekatnya, sasaran

dan indikator kinerja pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

Provinsi Kaltim telah memiliki target kinerja setiap tahunnya, sehingga diharapkan

sasaran dan indikator kinerja di tahun berikutnya dapat tercapai sesuai target yang

telah ditentukan hingga tahun 2018, seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 57

No Sasaran Indikator Pencapaian

Sasaran Satuan

Realisasi Tahun 2015

Target s/d Tahun 2018

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatnya pertumbuhan sektor

industri Persentase pertumbuhan industri % 2,1 6,4

2. Meningkatnya jumlah produk OVOP

dan KIID Jumlah produk OVOP dan KIID produk 2 10

3.

Meningkatnya kontribusi sektor

industri terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor

industri terhadap PDRB % 19,5 22,40

4. Meningkatnya klaster industry industry pengolahan

Jumlah klaster industri pengolahan

buah 2 4

5.

Meningkatnya kemampuan desain produk unggulan daerah

Jumlah desain produk unggulan daerah

desain produk

5 12

6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat guna sesuai potensi daerah

Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah

tekno-logi

2 11

7. Terwujudnya sistem distribusi yang efisien

Disparitas harga antar wilayah % 7,5 4

8.

Menurunnya peredaran barang dan jasa yang tidak sesuai standar

Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai standar per tahun

item 21 10

9. Terkendalinya pasar impor secara efisien

Jumlah penurunan impor barang konsumsi

US$ Juta

496,00 20,78

10. Meningkatnya nilai ekspor non migas Nilai ekspor non migas

US$ Milyar

11,68 5

11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian mutu barang (komoditi

produk)

Jumlah kemampuan pengujian

pada komoditi produk item 4 10

12.

Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan UMKM

1. Jumlah koperasi berkualitas Unit

usaha 250 500

2. Persentase Sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM

% 19,22 40

3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM

% 65,60 70

13.

Meningkatnya jumlah wirausaha baru

1. Penumbuhan jumlah WUB WUB 1.040 5000

2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB

WUB 155 300

14.

Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan UMKM

1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Unit 85 300

2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kontak dagang

Unit usaha

60 150

3. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kemitraan

Unit usaha

344 350

4. Jumlah koperasi/ UMKM yang mendapat program pembiayaan

Unit usaha

200 300

15.

Meningkatnya kapasitas SDM

aparatur pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi

orang 18 80

2. Jumlah sarana pelayanan publik

orang 10 11

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja

organisasi

orang 6 6

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 58

C. Isu dan Masalah Mendesak

1) Isu dan Masalah Mendesak Serta Solusi dan Harapan di Bidang Industri

a) Isu dan Masalah Mendesak

Pembangunan Industri terutama industri kecil dan menengah dalam

pengembangan struktur ekonomi di negara-negara sedang berkembang

sangat penting dan hal ini telah dibuktikan bahwa peranan industri kecil

menengah mampu menjadi tiang penggerak perekonomian akibat badai Krisis

yang menimpa negeri ini. Barangkali yang perlu menjadi catatan dan perlu

menjadi perhatian semua pihak adalah daya tahan beberapa industri unggulan

yang menjadi tiang penyangga ekonomi mengalami kemunduran akibat

ketidak mampuan menghadapi persaingan yang semakin tinggi dalam pasar

global. Oleh karenanya upaya pembinaan dan pengembangan terhadap

industri terus dilakukan. Pemberdayaan Industri di Propinsi Kalimantan Timur

juga mengemban misi bagi pembinaan dan pengembangan industri yang dari

tahun ke tahun telah mampu memberikan nilai tambah positif terhadap

pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinanan

melalui upaya-upaya peningkatan usaha industri, sehingga dampaknya tentu

berujung pada efek pengganda yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan

pengusaha/perajin khususnya dan masyarakat Kalimantan Timur umumnya.

Upaya-upaya yang telah dilakukan dengan berbagai kegiatan yang

didukung oleh berbagai program telah dioptimalkan, namun dengan adanya

berbagai faktor pembatas maka dalam pelaksanaan pembinaan dan

pengembangan industri masih terdapat beberapa permasalahan, sehingga

pembinaan dan pengembangan industri tersebut belum bisa mencapai

sasaran yang optimal , antara lain disebabkan oleh:

1. Daya dukung infrastruktur yang masih rendah (jalan, pelabuhan, bandara,

Air bersih, telekomunikasi listrik dan sistem keamanan) dan masih dalam

usulan pembangunan “Center Of Excellent”, sebagai salah satu usaha

mendapatkan nilai tambah dan daya saing industri.

2. Masih diprosesnya beberapa status lahan dan sistem manajemen pengelola

Kawasan Industri di Kabupaten/Kota untuk pengembangan industri.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 59

3. Belum optimalnya transfer teknologi di bidang industri.

4. Kurang maksimalnya tenaga ahli/instruktur yang memadai sehingga

berdampak pada ketergantungan sumber daya manusia dari daerah lain.

5. Belum maksimalnya peran tenaga pendamping atau konsultan lapangan

yang memiliki kompetensi tinggi dalam teknologi dan mengerti kebutuhan

industri kecil menengah.

6. Terbatasnya tenaga desainer di bidang produksi dalam membuat design

baru yang inovatif dan mampu membantu meningkatkan kemampuan

pengusaha membuat design sendiri.

7. Terbatasnya kemampuan sebagian besar industri kecil menggunakan

teknologi maju, sehingga menyebabkan usaha yang dilaksanakan tidak

efisien.

8. Semakin selektifnya konsumen dalam memilih produk, terutama mutu dan

keamanan produk, sementara industri kecil dan menengah belum optimal

melaksanakan pengendalian mutu, sanitasi dan higenis perusahaan.

9. Skill yang dimiliki oleh sumber daya industri kecil rendah sehingga tidak

mampu bersaing.

10. Program OVOP (One Village One Product) belum maksimal berjalan

menyebabkan nilai tambah industri belum optimal.

11. Klaster industri belum maksimal dijalankan.

12. Mengoptimalkan penggunaan produksi dalam negeri dalam semua

pengadaan barang pemerintah.

b) Upaya Yang Dilakukan ( Solusi )

Maka dalam rangka pengembangan industri di Kalimantan Timur, terutama

Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (PIKM) di Kalimantan Timur, telah

memberikan solusi yang terkait berbagai kegiatan yang ditunjang dari dana APBN

(Dekonsentrasi) dan APBD (Desentralisasi), diantaranya adalah :

Agar pembina dan pengembangan industri kecil menengah dapat berjalan

secara optimal maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai,

terutama untuk Kab/Kota.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 60

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah perlu

dibarengi dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia bagi aparat

pembinaan terutama untuk tenaga instruktur/Pembina di lapangan.

Agar pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah dapat tersebar

keseluruh wilayah Kalimantan Timur terutama untuk daerah pedalaman dan

perbatasan, maka diperlukan upaya-upaya dari Pemerintah Provinsi maupun

pemerintah Kab/Kota untuk membuka isolasi daerah dengan pembangunan

infra struktur berupa jalan darat yang memadai yang dapat menghubungkan

antara daerah kota dengan Kecamatan dan desa, sehingga pemasukan bahan

baku serta pemasaran hasil produksi industri kecil menengah dari pedesaan

lebih efisien dengan harga yang bersaing ke daerah perkotaan.

Guna pengembangan usaha, industri kecil menengah memerlukan permodalan

dengan suku bunga rendah, oleh karena itu agar lembaga keuangan (baik Bank

maupun Non Bank) terus memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit

dengan suku bunga rendah.

Agar dalam pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah, lebih

menitik beratkan pada pendekatan sector komoditi unggulan daerah yang

berpeluang untuk ekspor sehingga mampu bersaing dipasar bebas secara

kompetitif.

Penyebaran informasi peluang usaha dan pemasaran produk industri kecil

memang untuk lebih ditingkatkan baik melalui peran serta media, pameran

dan pembuatan leaflet/brosur.

Dalam hal ini upaya pembinaan dan pengembangan terhadap industri telah

dilakukan, khususnya pemberdayaan dan pembinaan industri di Provinsi

Kalimantan Timur, dimana berdasarkan kondisi nyata di lapangan dari tahun ke

tahun telah mampu memberikan nilai tambah positif terhadap pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, yang pada akhirnya diharapkan mampu

melakukan pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui peningkatan usaha

industri, sehingga dampaknya diharapkan dapat berujung pada efek pengganda

yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan pengusaha/perajin pada

khususnya dan masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 61

c) Harapan yang diiinginkan dengan Pusat (Kementerian Perindustrian)

a. Perlunya dukungan dengan Kementerian Perindustrian dalam peningkatan

utilisasi produksi: Penguasaan pasar domestik, ekspor, dan informasi pasar;

Peningkatan efisiensi bahan baku dan energi; dan Integrasi produsen MIGAS

dengan industri Petrokimia.

b. Perlunya juga penguatan struktur pada semua tingkat dalam rantai nilai

(value chain): Peningkatan nilai tambah dengan peningkatan TKDN;

Penciptaan Iklim investasi dan usaha yang kondusif melalui pemberian

insentif dibidang fiskal, moneter dan administrasi termasuk jaminan hukum

dan kestabilan keamanan; dan Pengembangan industri yang berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.

c. Perlunya kerjasama dalam dengan pusat dalam pengembangan teknologi

kedepan : Peningkatan kemampuan alih teknologi; Pengembangan

berdasarkan inovasi teknologi dalam negeri; Aplikasi lisensi teknologi proses

yang dikembangkan secara bersama sama dengan pemilik lisensor; Sinergi

dalam penelitian teknologi proses industri petrokimia; dan Pengembangan

kemampuan SDM.

d. Perlunya dukungan pusat dalam pengembangan lokasi klaster: Perbaikan

kualitas dan kuantitas infrastruktur; Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

setempat; dan Fasilitasi kolaborasi antar stakeholder.

e. Perlunya bantuan dalam mendukung peningkatkan kualitas & kuantitas

prasarana yang memadai untuk kelancaran produksi & pemasaran.

f. Dukungan pusat untuk mempromosikan daerah dalam mendorong investasi

baru untuk kawasan industri yang kompetitif;

g. Dan memberikan harmonisasi tarif produk petrokimia hulu, antara & hilir.

h. Membantu mempercepat koordinasi pembangunan, peningkatan dan

rehabilitasi infrastruktur pendukung pengembangan industri di Kaltim.

i. (KEK)/Kawasan Industri.

j. Mendukung upaya perluasan pengembangan kualitas SDM pelaku IKM dan

aparatur pembina.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 62

2) Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang

Perdagangan.

1. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang

Perdagangan Dalam Negeri

a) Isu dan Masalah Mendesak :

1. Distribusi kebutuhan bahan pokok dan strategis terutama di

pedalaman/perbatasan tidak lancar.

2. Terbatasnya informasi dari perusahaan terhadap stok kebutuhan pokok

3. Kebutuhan pokok dan strategis sebagian besar masih dipasok dari luar

daerah.

4. Pasar yang layak dan gudang bahan pokok belum dimiliki Kabupaten /

Kota.

5. Penataan PKL masih belum disentuh secara optimal.

6. Belum seluruh Kabupaten/kota memiliki BPSK ( Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen).

7. Kurang lancarnya informasi harga dari Kabupaten/Kota.

8. Lambatnya Laporan SIUP dan TDP Kabupaten / Kota.

9. Belum Optimal nya perlindungan konsumen.

10. Masih ditemukan barang-barang yang beredar dan tidak sesuai

ketentuan dan aturan yang berlaku, seperti SNI, dan kadarluarsa.

b) Upaya yang dilakukan ( solusi)

1. Melakukan prognosa kebutuhan bahan pokok dan strategis.

2. Melakukan operasi pasar.

3. Melakukan pemantauan harga.

4. Mengadakan rapat Tim / Pokja ketersediaan barang antar distributor

dan pemerintah.

5. Melakukan pemantauan tingkat produsen bersama Kabupaten / Kota.

6. Menyediakan sistem informasi Perdagangan Dalam Negeri.

7. Melakukan misi dagang, pameran, sosialisasi “Cinta Produk Indonesia”.

9. Meningkatkan upaya perlindungan konsumen melalui sosialisasi

dan pengawasan barang/jasa.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 63

c) Harapan yang diinginkan dengan pusat (Kementerian Perdagangan)

Dalam upaya membantu dan mengembangkan UMKM (PKL) agar tertata

rapi maka diharapkan partisipasi dari Kementerian Perdagangan RI untuk

membantu para PKL dalam memberi bantuan fasilitas, seperti gerobak dan

tenda.

Dalam upaya untuk meningkatkan kelancaran arus barang kebutuhan

pokok serta untuk meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan di

kabupaten/kota diharapkan adanya pembangunan / revitalisasi pasar

melalui DAK atau TP.

2. Isu dan Masalah mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang

Perdagangan Luar Negeri

a) Isu dan masalah mendesak.

Dalam upaya pengembangan dan peningkatan ekspor non migas

Kalimantan Timur, ditemui berbagai permasalahan yang cukup mendasar,

diantaranya adalah :

1. Belum maksimalnya networking pasar luar negeri.

2. Masih rendahnya pemanfaatan informasi /akses pasar luar negeri.

3. Terbatasnya kemampuan SDM UKM ekspor.

4. Rendahnya daya saing produk ekspor yang terbaharui.

5. Rendahnya daya saing pelaku usaha kaltim dengan daerah lain baik dari

aspek kualitas komoditi maupun kuantitas.

6. Tidak stabilnya permintaan negera tujuan ekspor.

7. Tidak stabilnya harga pasar internasional.

8. Belum maksimalnya akses informasi pemberlakuan MEA 2015 yang

diketahui bagi pelaku usaha (UKM).

b) Upaya yang dilakukan ( Solusi)

1. Melakukan upaya melalui penyusunan program dan kegiatan yang

mengarah kepada perubahan struktur ekspor non migas, yang berbasis

primer manufacture.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 64

2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi terhadap upaya penggalian potensi

ekspor di Kabupaten/Kota terutama optimalisasi peluang integrase MEA

2015.

3. Memasarkan produk ekspor non migas Kalimantan Timur melalui program

promosi/pameran di dalam dan luar negeri.

4. Pembinaan eksportir harus terus dilakukan setiap tahunnya.

5. Sosialisasi Kebijakan Ekspor dan Impor.

6. Melakukan kajian ilmiah terhadap produk potensial ekspor kabupaten/kota

se Kalimantan Timur.

7. Edukasi publik peluang merebut pasar MEA 2015.

8. Mendorong ekspor produk kreatif dan jasa yang terutama dihasilkan oleh

UKM.

9. Pasar masih perlu dikembangkan dan diperkuat dengan pasar non

tradisional dan pasar alternatif.

c) Harapan yang diinginkan dengan pusat (Kementerian Perdagangan)

1. Memperbaiki formulasi dan koordinasi kebijakan perdagangan.

2. Menghilangkan kendala (bottle neck) infrastruktur dan hambatan internal

lainnya, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri.

3. Kebijakan Memberi peluang untuk pengembangan nilai tambah komoditi.

4. Pengembangan fasilitas ekspor impor online melalui inatrade.

5. Meningkatkan koordinasi kebijakan perdagangan, industri, pertanian,

perkebunan dan kehutanan agar percepatan industri-industri berdaya saing

segera terwujud.

6. Pengembangan pelabuhan internasional Kariangau menjadi pelabuhan

ekspor impor.

1. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di UPTD Metrologi

a) Isu dan Masalah Mendesak :

a) Internal :

1. Kurangnya tenaga penera, baik kualitas maupun kuantitas.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 65

2. Kurangnya daya dukung laboraturium dan instalasi Pengujian Alat ukur

takar dan Timbang.

3. Rendahnya kesadaran masyarakat pemilik alat UTTP tentang pentingnya

tera/tera ulang.

4. Kurangnya alat standar untuk pengujian UTTP tertentu.

5. Luasnya cakupan wilayah pelayanan UPTD Metrologi sehingga belum

dapat terjangkau seluruhnya.

b) Eksternal :

Masih rendahnya kesadaran pemilik alat UTTP melakukan tera/tera ulang

alat UTTP.

b) Upaya yang dilakukan ( solusi)

1. Segera menambah jumlah penera dengan mendidik pegawai baru menjadi

penera.

2. Memperbaiki manajemen pelayanan tera/tera ulang alat UTTP.

3. Menghimbau kepada kabupaten/kota agar melakukan sosialisasi kepada

masyarakat pemilik UTTP tentang pentingnya kewajiban tera/tera ulang.

c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat ( Kementerian Perdagangan )

1. Perlunya bantuan peralatan standar tera ulang UTTP yang disesuaikan

dengan kebutuhan.

2. Perlunya bantuan timbangan yang baik dan legal bagi para pedagang

sebagai reward.

6. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di UPTD BPSMB

a).1. Isu dan Masalah Mendesak pada laboratorium kalibrasi :

1. Terbatasnya tenaga teknis laboratoris untuk melakukan kalibrasi alat.

2. Terbatasnya kompetensi personal.

3. Terbatasnya kapasitas peralatan standar yang dimiliki jika dibandingkan

dengan kebutuhan pelanggan.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 66

2. Isu dan Masalah Mendesak pada laboratorium pengujian :

1. Terbatasnya tenaga teknis laboratoris untuk melakukan kalibrasi alat.

2. Terbatasnya kompetensi personal.

3. Terbatasnya kapasitas peralatan standar yang dimiliki jika dibandingkan

dengan kebutuhan pelanggan.

4. Belum ada tenaga analis bidang standardisasi dan akreditasi.

b) Upaya yang dilakukan ( Solusi)

1. Diadakannya penerimaan tenaga non PNS sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang dibutuhkan (SMK Analis, SMA IPA, D3 Kimia, S1 Kimia/

Biologi/ Fisika / Teknik).

2. Diadakan pelatihan / diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi personal.

3. Diadakan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium pengujian sehingga

pelayanan kepadadunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi dan

masyarakat dapat terpenuhi.

4. Diadakannya penerimaan tenaga non PNS sesuai dengan latar belakang

pendidikan yangdibutuhkan (SMK Mesin / Elektronika, D3 Instrumen / Teknik

Elektro, S1 Fisika / Teknik Elektro).

5. Diadakan pelatihan / diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi personal.

6. Diadakan pemenuhan kebutuhan peralatan standar laboratorium kalibrasi

sehingga pelayanan kepada dunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi dan

masyarakat dapat terpenuhi.

7. Diadakannya penerimaan tenaga PNS yang bergerak di bidang standardisasi

dan akreditasi sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dibutuhkan

Sarjana S1.

c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat (Kementrian Perdagangan)

1. Pemberian bantuan peralatan laboratorium pengujian dan kalibrasi.

2. Pemberian bantuan pelatihan / diklat sistem manajemen lembaga sertifikasi.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 67

3) Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang Koperasi

dan UMKM.

a) Isu dan Masalah Mendesak :

Isu mendasar adalah undang – Undang nomor 23 tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah berkaitan dengan pembagian urusan dimana salah satunya

pembagian urusan koperasi yang mengatur kewenangan antara pemerintah

pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu lainnya seperti aspek

kelembagaan, aspek produksi, aspek pembiayaan, aspek pemasaran dan aspek

kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Permasalahan yang dihadapi di koperasi

dan UMKM di Kalimantan Timur antara lain :

1. Terbatasnya akses koperasi dan UMKM terhadap sumber-sumber

pembiayaan.

2. Masih sedikitnya koperasi berkualitas dan banyaknya koperasi tidak aktif.

3. Produk koperasi dan UMKM belum bias bersaing sehingga akses pasarnya

masih terbatas.

4. Anggota, pengurus dan pengawas koperasi belum menjalankan fungsinya

dengan baik.

5. Pemahaman tentang koperasi di masyarakat belum optimal.

6. Kurangnya kesadaran anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi.

7. Adanya ketentuan modal awal untuk KSP sebesar Rp. 15.000.000, terlalu

kecil untuk dapat menjamin berkembangnya usaha KSP dan kurangnya

kemampuan modal sendiri.

8. Dana bergulir yang telah disalurkan terkendala pada perguliran karena

tingkat pengembalian tidak lancer.

9. Belum adanya sentra produk unggulan yang berkembang melalui lembaga

koperasi.

10. Kurang optimal kemitraan KUKM dengan pengusaha besar, dan

11. Belum semua kabupaten dan kota mengeluarkan peraturan bupati dan

walikota dalam pelimpahan ijin camat.

12. Kabupaten/kota agar segera memebentuk BLUD dalam rangka membantu

KUKM.

13. Kesiapan KUKM menghadapi MEA untuk bersaing dari segi kelembagaan,

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 68

14. SDM maupun kualitas.

15. Belum maksimalnya penerapan CSR bagi KUKM.

16. Belum semuanya koperasi melakukan RAT sesuai dengan UU Koperasi.

b) Upaya yang dilakukan (Solusi)

1. Dalam rangka untuk mengantisipasi penerapan UU nomor 20 tahun 2014

telah dilakukan sosialisasi kepada kabupaten/kota dalam rangka persiapan

apa yang akan dilakukan apabila UU tersebut dilakukan sesuai tugas dan

fungsi serta kewenangan yang berlaku.

2. Sosialisasi kepada kabupaten/kota mengenai Peraturan Presiden nomor 89

tahun 2014 tentang pelimpahan perijinan kepada camat mengenai

penerbitan Ijin Usaha Mikro Kecil sebagai legalitas bagi pelaku usaha dan

Data by Name By Adress yang mana saat ini pelimpahan baru enam

kabupaten/kota yang telah melimpahkan ke kecamatan antara lain :

Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang, Paser, Kutai Barat dan

yang lainnya masih dalam proses.

3. Sosialisasi kepada kabupaten/kota untuk segera membentuk BLUD didaerah

dalam rangka untuk membantu KUMK mendapatkan akses permodalan.

4. Sosialisasi percepatan penyaluran KUR yang bekerjasama dengan perbankan

penyalur dan untuk tahun 2016 akan didampingi oleh tenaga pendamping.

5. Melakukan koordinasi ke kabupaten / kota serta pembinaan kepada koperasi

agar segera melakukan RAT dan segera mengirimkan datanya untuk

mendapatkan Nomor Induk Koperasi (NIK).

6. Melakukan bedah koperasi dan audit external guna memperbaiki kondisi

koperasi baik dari segi kelembagaan, manajemen dan SDM.

7. Melaksanakan kemitraan bagi CSR kepada KUMK dan yang telah melakukan

CSR kepada UMKM seperti Cevron, PKT, telkomsel dan perkebunan kelapa

sawit.

c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat ( Kementerian Negara

Koperasi dan UKM)

Fasilitasi dan dukungan pembentukan BLUD/LPKD melalui :

1. Mendorong percepatan pembentukan BLUD di kabupaten/kota.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 69

2. Program insentif bagi UMKM dalam rangka memperoleh HKI (Halal, Merk

dan Hak cipta).

3. Program kemitraan antara lain kemitraan perkebunan, pertanian, perikanan

dan kemitraan dalam upaya mendukung komoditi unggulan daerah yang

dikelola oleh koperasi.

4. Program prasara dan sarana seperti pembangunan pasar dan sertifikasi

tanah.

5. Bantuan modal bagi pemula usaha baru yang telah dilatih untuk

pengembangan usahanya.

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Tahun 2015

1. Rutin

Anggaran rutin di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan

UMKM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015 berjumlah Rp.

43.709.787.850,- dengan realisasi Rp. 38.167.268.720,- atau sebesar

87,32%.

Tabel 7.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Rutin

Tahun 2015

No Unit Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Disperindagkop*) 7.778.770.000 7.086.541.350 91,10

2. UPTD BPSMB 3.113.380.000 3.065.143.600 98,45

3. UPTD Metrologi 30.385.741.850 25.733.319.350 84,69

4. UPTD P3UKM 2.431.896.000 2.282.264.420 93,85

Jumlah 43.709.787.850 38.167.268.720 87,32

Sumber Data : Disperindagkop. Prov. Kaltim

Sisa anggaran tahun 2015 yang disetor sebesar Rp. 5.542.519.130,- (lima

milyar lima ratus empat puluh dua juta lima ratus Sembilan belas ribu seratus tiga

puluh rupiah) atau sebesar 13, 68 %, dana tersebut merupakan efisiensi lelang

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 70

pembangunan kantor di UPTD Metrologi, disamping itu juga merupakan uraian

rincian obyek dari Biaya Listrik, Telepon, Biaya Makan dan Minuman Harian, Biaya

Bantuan Pelatihan dan Kursus Keterampilan, dan lain-lain yang telah disetor ke Kas

Daerah.

2. Pembangunan APBD

Urusan Pilihan Perindustrian

Alokasi anggaran Rp. 9.740.300.000,-, realisasi fisik mencapai 84,47 persen

dengan realisasi keuangan 81,75 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 1.777.349.194,-.

UPTD P3UKM

Alokasi anggaran Rp. 3.470.730.000,-, realisasi fisik mencapai 96,93 persen

dengan realisasi keuangan 96,93 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 167.786.622,-.

Urusan Pilihan Perdagangan

Alokasi anggaran Rp. 6.474.767.600-, realisasi fisik mencapai 92,32 persen

dengan realisasi keuangan 91,74 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 534.645.304,-.

UPTD Metrologi

Alokasi anggaran Rp. 36.700.474.120,-, realisasi fisik mencapai 84,86 persen

dengan realisasi keuangan 82,62 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 5.497.258.387,-.

UPTD BPSMB

Alokasi anggaran Rp. 10.523.969.421.-, realisasi fisik mencapai 95,62 persen

dengan realisasi keuangan 92,12 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 749.889.350,-.

Urusan Wajib Koperasi

Alokasi anggaran Rp. 38.035.321.461,-, realisasi fisik mencapai 89,27 persen

dengan realisasi keuangan 87,49 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 4.759.033.231,-

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 71

Tabel 8.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBD Kalimantan Timur

Tahun 2015

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran (Disetor ke Kas

Negara/Rp) Fisik Keu

1. Urusan Pilihan Perindustrian

9.740.300.000 84,47 81,75 7.962.900.806 1.777.349.194

UPTD P3UKM 3.470.730.000 96,93 96,93 3.302.963.378 167.786.622

2. Urusan Pilihan Perdagangan

6.474.767.600 92,32 91,74 5.940.116.096 534.645.304

UPTD Metrologi 36.700.474.120 84,86 82,62 30.703.215.733 5.497.258.387

UPTD BPSMB 10.525.969.421 95,62 92,12 9.779.089.071 749.889.330

3. Urusan Wajib

Koperasi

38.035.321.461 89,27 87,49 33.276.288.280 4.759.033.231

TOTAL 106.947.376.602 88,32 86,93 92.964.564.314 13.983.012.288

c. Pembangunan APBN

Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Alokasi anggaran Rp. 2.100.000.000,- realisasi fisik 84,88 persen, realisasi

keuangan 84,88 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

317.487.800,-

Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 500.000.000,-, realisasi fisik 98,05 persen dan keuangan

98,05 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp. 9.747.450,-

Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 931.939.000,-, realisasi fisik 84,60 persen dan keuangan

84,60 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp

143.502.781,-.

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 1.224.088.000,-, realisasi fisik 95,85 persen dan realisasi

keuangan 95,85 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp

50.744.300,-.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 72

Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

Alokasi anggaran Rp. 7.860.724.000,- realisasi fisik 94,92 persen, realisasi

keuangan 94,92 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

399.179.000,-

Tabel 9.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBN

Tahun 2015

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi

Anggaran

Sisa Anggaran

(Disetor ke Kas Negara/Rp) Fisik Keu

1.

Penyebaran dan

Pengembangan IKM di Kaltim

2.100.000.000

84,88

84,88

1.782.512.200

317.487.800

2.

Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim

500.000.000

98,05

98,05

490.252.550

9.747.450

3.

Peningkatan Perdagangan Luar

Negeri Daerah Kaltim

931.939.000

84,60

84,60

788.436.219

143.502.781

4.

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

1.224.088.000

95,85

95,85

1.173.343.700

50.744.300

5.

Dukungan Pemberdayaan KUKM

di Daerah

7.860.724.000

94,92

94,92

7.461.545.000

399.179.000

TOTAL

12.616.751.000

92,70

92,70

11.696.089.669

920.661.331

Tahun 2014

1. Rutin

Anggaran rutin di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan

UMKM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014 berjumlah Rp.

15.746.383.300,- dengan realisasi Rp. 13.712.277.478,- atau sebesar 87,08%.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 73

Tabel 7.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Rutin

Tahun 2014

No Unit Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Disperindagkop*) 8.636.000.000 7.215.445.101 83,50

2. UPTD BPSMB 2.412.710.753 2.232.353.748 92,50

3. UPTD Metrologi 3.207.010.047 2.887.969.583 90,10

4. UPTD P3UKM 1.490.662.500 1.376.509.046 92,34

Jumlah 15.746.383.300 13.712.277.478 87,08

Sumber Data : Disperindagkop. Prov. Kaltim

Sisa anggaran tahun 2014 yang disetor sebesar Rp. 2.034.105.822,- (dua milyar

tiga puluh empat juta seratus lima ribu delapan ratus dua puluh dua rupiah) atau

sebesar 13,92%, merupakan uraian rincian obyek dari Biaya Listrik, Telepon, Biaya

Makan dan Minuman Harian, Biaya Bantuan Pelatihan dan Kursus Keterampilan,

dan lain-lain yang telah disetor ke Kas Daerah.

2. Pembangunan APBD

Urusan Pilihan Perindustrian

Alokasi anggaran Rp. 6.567.805.000,-, realisasi fisik mencapai 98,80 persen

dengan realisasi keuangan 86,20 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 905.949.818,-.

UPTD P3UKM

Alokasi anggaran Rp. 4.127.812.500.,-, realisasi fisik mencapai 100,00

persen dengan realisasi keuangan 96,60 persen dan sisa yang disetor ke kas

daerah sebesar Rp. 141.960.816,-.

Urusan Pilihan Perdagangan

Alokasi anggaran Rp. 13.578.808.250,-, realisasi fisik mencapai 92,10 persen

dengan realisasi keuangan 85,40 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 1.978.960.310,-.

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 74

UPTD Metrologi

Alokasi anggaran Rp. 10.916.821.875,-, realisasi fisik mencapai 97,50 persen

dengan realisasi keuangan 88,00 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 1.307.633.449,-.

UPTD BPSMB

Alokasi anggaran Rp. 14.704.530.000,-, realisasi fisik mencapai 94,50 persen

dengan realisasi keuangan 91,10 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 1.315.357.769,-.

Urusan Wajib Koperasi

Alokasi anggaran Rp. 8.636.000.000,-, realisasi fisik mencapai 97,30 persen

dengan realisasi keuangan 83,60 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 1.420.554.899,-

Tabel 8.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBD Kalimantan Timur

Tahun 2014

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi

Anggaran

Sisa Anggaran

(Disetor ke Kas Negara/Rp) Fisik Keu

1. Urusan Pilihan

Perindustrian

6.567.805.000 98,80 86,20 5.661.855.182 905.949.818

UPTD P3UKM 4.127.812.500 100,00 96,60 3.985.851.684 141.960.816

2. Urusan Pilihan

Perdagangan

13.578.808.250 92,10 85,40 11.599.847.940 1.978.860.310

UPTD Metrologi 10.916.821.875 97,50 88,00 9.609.188.426 1.307.633.449

UPTD BPSMB 14.704.530.000 94,50 91,10 13.389.172.231 1.315.357.769

3. Urusan Wajib Koperasi

8.636.000.000 97,30 83,60 7.215.445.101 1.420.554.899

TOTAL 95.820.802.531 94,80 80,10 76.775.279.892 19.045.522.639

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 75

d. Pembangunan APBN

Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Alokasi anggaran Rp. 2.300.000.000,- realisasi fisik 100,00 persen, realisasi

keuangan 94,40 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

127.954.000,-

Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 500.000.000,-, realisasi fisik 100,00 persen dan keuangan

99,49 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp. 2.610.400,-

Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 1.084.731.000,-, realisasi fisik 98,00 persen dan keuangan

97,80 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp

32.639.150,-.

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 1.689.000.000,-, realisasi fisik 96,60 persen dan realisasi

keuangan 82,10 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp

301.496.030,-.

Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

Alokasi anggaran Rp. 3.485.316.000,- realisasi fisik 100,00 persen, realisasi

keuangan 95,90 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

142.676.000,-

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 76

Tabel 9.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBN

Tahun 2014

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%)

Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran

(Disetor ke Kas Negara/Rp) Fisik Keu

1. Penyebaran dan Pengembangan IKM di

Kaltim

2.300.000.000 100,00 94,40 2.172.046.000 127.954.000

2. Klaster Industri

Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim

500.000.000 100,00 99,48 497.389.600 2.610.400

3. Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

1.084.731.000 98,00 97,80 1.052.091.850 32.639.150

4. Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

1.689.000.000 96,60 82,10 1.387.503.970 301.496.030

5. Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

3.485.316.000 100,00 95,90 3.342.640.000 142.676.000

TOTAL 9.059.047.000 99,80 93,30 8.451.672.220 607.375.580

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 77

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013. LAKIP ini disusun

sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, dan diperbarui

melalui Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tanggal 23 November 2010 tentang Penyampaian Laporan

Akuntabilitas Kinerja dan Dokumen Penetapan Kinerja.

Adapun dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 ini dibuat sebagai Perjanjian

Kinerja Pimpinan SKPD kepada Kepala Daerah berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi pada Diktum Ketiga tentang

Penetapan Kinerja. Lakip Tahun 2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 telah menyajikan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dan disepakati oleh masing-masing Kepala

Bidang beserta struktural dibawahnya dan disetujui oleh Kepala Dinas, sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tanggal 31 Mei 2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi

pemerintah.

LAKIP Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan

Timur Tahun 2015 ini memberikan gambaran antara lain :

Secara umum kinerja Dinas Perindagkop ditinjau dari pencapaian indikator kinerja dapat

dikategorikan berhasil, walaupun terdapat beberapa indikator kinerja yang target

pencapaiannya masih perlu ditingkatkan. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras

seluruh aparat Disperindagkop & UMKM Provinsi maupun Kab/Kota, Dinas/Instansi

terkait, Dunia Usaha dan Sekretariat Daerah Provinsi yang dengan kerjasama dan

sinkronisasi programnya turut memberikan konstribusi.

Ditinjau dari dari pencapaian sasaran strategik, juga dapat dikategorikan berhasil,

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 78

dimana dari 15 (lima belas) sasaran yang telah ditetapkan, 4 (empat) diantaranya

mencapai rata rata dibawah 70 (tujuh puluh) persen, 2 (dua ) diantaranya mencapai 70

(tujuh puluh) sampai 80 (delapan puluh) persen dan 9 (sembilan) lainnya diatas 80

(delapan puluh) persen dengan katagori memuaskan. Keadaan ini semakin memicu kita

untuk bekerja lebih keras dan pemahaman yang lebih mendalam atas segala

permasalahan dan tantangan yang ke depan semakin komplek.

Dengan laporan Lakip ini diharapkan dapat memacu pelaksanaan kepemerintahan

yang melibatkan stakeholders, sehingga nantinya akan tercipta sasaran dan hasil kerja

yang dapat dipertanggungjawabkan.