bab i pendahuluanindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/lakip_2015.pdf · dan program di bidang...
TRANSCRIPT
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMBENTUKAN
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.
Dasar pembentukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
Provinsi Kalimantan Timur adalah Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 dan
Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 03 Tahun 2001 yang kemudian
ditetapkan kembali melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 08 Tahun
2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi
Kalimantan Timur.
B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Agar dapat memprioritaskan kegiatan dalam berorganisasi, maka perlu
diperhatikan beberapa aspek strategis dalam menjalankan suatu organisasi,
diantaranya :
1. Adaptasi atas perubahan lingkungan strategik
Reformasi membawa konsekuensi logis adanya perubahan paradigma pemerintahan
dalam rangka memenuhi tuntutan dari masyarakat. Untuk merespon tuntutan
tersebut diperlukan adanya penyesuaian terhadap lingkungan strategik, sehingga
instansi akan mudah untuk menjawab apa yang diinginkan oleh masyarakat.
2. Pengelolaan keberhasilan
Untuk mewujudkan keberhasilan organisasi diperlukan indikator keberhasilan
disertai dengan target terukur yang harus dicapai, hal ini dalam rangka untuk
membimbing organisasi agar tidak salah arah dan tepat sasaran.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 2
3. Orientasi ke masa depan
Dalam berorganisasi, perlu adanya orientasi ke depan guna menambah
pengetahuan / masukan agar dapat memperhitungkan apa yang perlu
dilakukan kedepan dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan.
4. Menentukan rencana program utama yang akan dicapai sesuai target yang
telah ditetapkan selama kurun waktu tertentu.
Berdasarkan target yang telah ditetapkan, maka ditetapkan tujuan, sasaran
Dan program utama beserta indikator-indikator kinerja yang akan dicapai
selama kurun waktu yang telah ditetapkan.
5. Pelayanan prima
Salah satu indikator keberhasilan suatu instansi ditentukan seberapa besar
instansi tersebut mampu mewujudkan pelayanan primanya kepada
masyarakat.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Adapun yang menjadi tugas pokok dari pejabat struktural pada bagan struktur
organisasi, antara lain sebagai berikut :
A. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan wewenang untuk memimpin,
merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan
dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM Provinsi Kaltim.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai
fungsi :
a. Membantu Gubernur sesuai dengan bidang tugasnya;
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 3
b. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim;
c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya untuk
memperlancar pelaksanaan tugasnya.
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai
fungsi :
a. Membantu Gubernur sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim.
c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya untuk
memperlancar pelaksanaan tugasnya.
B. Sekretaris Dinas
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijaksanaan koordinasi perencanaan program dan pelaporan, urusan umum dan
kehumasan, kepegawaian, ketata laksanaan, perlengkapan dan administrasi
keuangan.
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan
pelaporan;
b. Melakukan penyiapan bahan urusan umum dan kehumasan, administrasi
kepegawaian dan ketatalaksanaan ;
c. Melakukan penyiapan bahan pengadaan dan pemeliharaan barang
perlengkapan.
d. Melakukan penyiapan bahan administrasi keuangan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 4
1. Sub Bagian Perencanaan Program
a. Tugas Pokok :
Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan program dan penyusunan
informasi serta evaluasi.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Perencanaan
Program mempunyai fungsi :
1. Penyiapan koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan penyusunan rencana
dan program di bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro
dan Kecil Menengah;
2. Monitoring dan evaluasi program dan kegiatan di bidang Industri,
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
3. Menyusun pelaporan kegiatan Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha
Mikro dan Kecil Menengah.
2. Sub Bagian Umum
a. Tugas Pokok :
Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan
surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga, perpustakaan, kehumasan
dan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum
mempunyai fungsi :
1. Melakukan penyiapan bahan urusan surat-menyurat, kearsipan, urusan
rumah tangga dan perlengkapan.
2. Melakukan penyiapan bahan kehumasan.
3. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 5
3. Sub Bagian Keuangan
a. Tugas Pokok :
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan administrasi keuangan, yang meliputi anggaran, pembukuan
dan pertanggung jawaban serta laporan keuangan.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi :
1. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi keuangan.
2. Melakukan penyiapan penyusunan anggaran, pembukuan dan
pertanggung jawaban serta laporan keuangan.
3. Verifikasi administrasi keuangan.
a. Bidang Industri
Bidang Industri mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyiapan kebijakan,
pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah, industri kimia dan agro
Hulu dan Hilir, industri logam mesin, elektronika, matematika, tranportasi dan aneka
(ILMETA), mengkoordinasikan, kerjasama kemitraan bidang industri, memberikan
masukan /saran dalam rangka penerbitan izin usaha industri skala investasi diatas
10 milyar, dan izin kawasan industri lintas kabupaten / kota.
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang Industri mempunyai
fungsi:
1) Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan
pengembangan sarana prasarana usaha, produksi, evaluasi dan pelaporan serta
meningkatkan kerjasama antara industri kecil menengah, industri besar serta
sektor ekonomi lainya.
2) Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan
iklim usaha, promosi, informasi industri kecil dan menengah, industri kimia dan
agro, industri logam mesin, elektronika telematika, transportasi dan aneka
(ILMETA) .
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 6
3) Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap industri kecil dan menengah,
industri kimia dan agro, industri logam mesin, elektronika, telematika, transportasi
dan aneka (ILMETA) serta standarisasi dibidang industri.
4) Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola kemitraan
usaha lintas kab/kota di bidang industri kecil dan menengah, industri kimia dan
agro industri logam mesin, elektronika, telematika, transportasi dan aneka
(ILMETA)
5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria
dibidang industri kecil dan menengah, industri kimia dan agro, industri logam
mesin, elektronika, telematika, transportasi dan aneka (ILMETA)
6) Mengkoordinasikan, memberikan masukan/saran tehnis dalam rangka penerbit
dan izin usaha industri skala investasi diatas 10 milyar, dan izin kawasan industri
lintas kabupaten/kota.
7) Monitoring dan evaluasi dan bantuan teknis pelaksanaan pembinaan industri
bersih yanng dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan.
8) Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HaKI.
1. Seksi Industri Kecil dan Menengah
a. Tugas Pokok
Seksi Industri Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan dan
penyiapan kebijakan, pembinaan dan pengembangan industri kecil dan
menengah (IKM) sandang,pangan kimia bahan bangunan, elektronika, aneka
dan kerajinan.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Industri Kecil dan
Menengah mempunyai fungsi :
1. Menyusun, merumuskan dan mengkordinasi kebijakan pembinaan dan
pengembangan industri kecil menengah .
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 7
2. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan
Mengkoordinasikan iklim usaha, promosi, pengembangan informasi industri
kecil dan menengah.
3. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap industri kecil dan
menengah.
4. Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola
kemitraaan usaha lintas Kab/Kota bidang Industri Kecil dan Menegah.
5. Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan
kriteria di bidang Industri Kecil dan Menengah.
6. Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
industri kecil dan menengah.
7. Membantu dan memfasilitasi pengembangan usaha IKM, standarisasi
dari HaKi IKM.
8. Monitoring dan evaluasi dan bantuan teknis pelaksanaan pembinaan
industri bersih yang dilakukan kab /kota dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan kegiatan IKM.
2. Seksi Industri Agro dan Kimia
a. Tugas Pokok
Seksi Industri Agro dan Kimia mempunyai tugas pokok melaksanakan dan
penyiapan kebijakan, pembinaan / bimbingan tehnis dan Bidang industri Agro
dan Kimia hulu dan hilir, peningkatan kerjasama, evaluasi dan pemantauan
pelaksanaan kegiatan industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Industri Agro dan
Kimia mempunyai fungsi :
1) Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan
dan pengembangan Industri Agro dan Kimia .
2) Melaksanakan kebijakan, pembinaan pengembangan dan
Mengkoordinasikan sarana dan prasarana, iklim usaha, promosi
pengembangan informasi Industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 8
3) Mengkoordinasikan dan memberikan masukan, saran tehnis dalam rangka
rekomendasi dan pemberian izin Industri Usaha skala 10 milyar keatas
dan izin kawasan industri yang lokasinya lintas kab/kota bagi industri Agro
dan Kimia hulu dan hilir.
4) Melakukan koordinasi kerjasama dan meningkatkan kemitraan antara
industri kecil menengah, besar dan sektor ekonomi lainnya pada industri
Agro dan Kimia hulu dan hilir, koordinasi dan fasilitasi kerjasama
pengembangan industri melalui pola kemitraan usaha lintas kab/kota,
Industri Agro dan Kimia.
5) Memberikan bimbingan tehnis dan evaluasi terhadap Industri Agro dan
Kimia hulu dan hilir.
6) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan
kriteria dibidang industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.
7) Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.
8) Monitoring dan evaluasi dan bantuan tehnis pelaksanaan pembinaan
industri bersih yang dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan .
9) Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HAKI.
3. Seksi ILMETA
a. Tugas Pokok
Seksi ILMETA mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyiapan
kebijakan,pembinaan /bimbingan tehnis dan Bidang industri Logam Mesin
Elektronik, telematika dan aneka (ILMETA), peningkatan kerjasama, evaluasi
pelaksanaan kegiatan industri Logam Mesin Elektonika, telematika dan aneka
(ILMETA).
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi ILMETA mempunyai
fungsi :
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 9
1. Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan
pengembangan industri logam mesin elektonika, Telematika dan Aneka
(ILMETA).
2. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan
Mengkoordinasikan sarana dan prasarana, iklim usaha, promosi,
pengembangan informasi industri logam mesin Elektronika, Telematika dan
Aneka (ILMETA).
3. Mengkoordinasikan dan memberikan masukan, saran tehnis dalam rangka
rekomendasi dan pemberian izin industri usaha skala 10 Milyar keatas dan
izin kawasan industri yang lokasinya lintas kab/kota bagi industri logam
mesin Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).
4. Melakukan koordinasi kerjasama dan meningkatkan kemitraan antara
industri kecil menengah, besar dan sktor ekonomi lainya pada Industri
Logam Mesin Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).
5. Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola
kemitraan usaha lintas kab/kota, industri logam mesin, elektronika,
telematika, transportasi dan aneka (ILMETA).
6. Memberikan bimbingan tehnis dan evaluasi terhadap industri logam mesin
Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).
7. Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan
kriteria dibidang industri logam mesin Elektronika, Telematika dan Aneka
(ILMETA).
8. Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan industri
logam mesin Elektonika, Telematika dan Aneka (ILMETA).
9. Monitoring dan evaluasi dan bantuan tehnis pelaksanaan pembinaan industri
bersih yang dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan.
10. Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HAKI.
b. Bidang Perdagangan Dalam Negeri
Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi di bidang pembinaan pasar
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 10
dan distribusi, melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,
serta evaluasi di bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang jasa,
perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang
pembinaan usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan.
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perdagangan Dalam
Negeri mempunyai fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan pasar, informasi
pasar, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan distribusi.
2. Penyiapan perumusan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur di
bidang pengembangan pasar, informasi pasar, penggunaan produksi dalam
negeri, dan distribusi.
3. Bimbingan teknis di bidang pengembangan pasar, informasi pasar,
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.
4. Evaluasi pelaksanaan pengembangan pasar, informasi pasar, peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.
5. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan program, evaluasi
serta pelaporan.
6. Penyiapan dan penelaahan, pembinaan, evaluasi, penyusunan laporan, serta
penyajian informasi.
7. Koordinasi Pengendalian Inflasi.
8. Pengembangan pasar dalam negeri melalui pasar lelang, misi dagang dan
promosi.
9. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur bimbingan
lembaga, konsumen dan pelaku usaha serta pelayanan pengaduan dan
kerjasama perlindungan konsumen.
10. Bimbingan teknis di bidang bimbingan lembaga konsumen dan pelaku usaha,
serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.
11. Evaluasi pelaksanaan di bidang bimbingan lembaga konsumen dan pelaku
usaha, serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 11
1. Seksi Bina Pasar dan Distribusi
a. Tugas Pokok
Seksi Bina Pasar dan Distribusi mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi di bidang pembinaan
pasar dan distribusi.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Bina Pasar dan
Distribusi mempunyai fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis pengembangan pasar, informasi
pasar, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan distribusi.
2. Penyiapan perumusan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur
dalam pengembangan pasar, informasi pasar, penggunaan produksi
dalam negeri, dan distribusi.
3. Bimbingan teknis untuk pengembangan pasar, informasi pasar,
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri , dan distribusi.
4. Evaluasi pelaksanaan pengembangan pasar, informasi pasar, peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.
5. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan program,
evaluasi serta pelaporan .
6. Penyiapan dan penelahan, pembinaan, evaluasi, penyusunan laporan,
serta penyajian informasi .
7. Koordinasi Pengendalian Inflasi .
8. Pengembangan pasar dalam negeri melalui pasar lelang, misi dagang dan
promosi.
2. Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang
a. Tugas Pokok
Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang mempunyai tugas
melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, serta
evaluasi di bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar
dan jasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 12
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Perlindungan
Konsumen dan Pengawasan Barang mempunyai fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bimbingan konsumen dan
pelaku usaha, serta Pelayanan pengaduan kerja sama perlindungan
konsumen ;
2. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur bimbingan
lembagan, konsumen dan pelaku usaha serta pelayanan pengaduan dan
kerjasama perlindungan konsumen ;
3. Bimbingan teknis kepada lembaga, konsumen dan pelaku usaha, serta
pelayan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.
4. Evaluasi pelaksanaan bimbingan lembaga, konsumen dan pelaku usaha,
serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen dan
Pengawasan barang beredar dan jasa ;
5. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan, pengawasan
barang dan hasil industri logam, mesin, elektronika, aneka kimia, agro,
hasil hutan, serta penyidikan kerjasama pembinaan pengawasan barang
beredar dan jasa.
6. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang
pembinaan pengawasan dan kejasama pembinaan pengawasan barang
beredar dan jasa .
7. Bimbingan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan barang hasil
induk logam, mesin, elektronika, aneka kimia, agro, hasil hutan, serta
penyidikan dan kerjasama pembinaanpengawasan barang beredar dan
jasa.
8. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pembinaan dan
pengawasan barang hasil industri logam, mesin, elektronika, aneka kimia,
agro, hasil hutan serta penyidikan dan kerjasama pembinaan pengawasan
barang beredar dan jasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 13
3. Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan
a. Tugas Pokok
Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,
serta evaluasi di bidang pembinaan usaha perdagangan dan pendaftaran
perusahaan.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Bina Usaha dan
Pendaftaran Perusahaan mempunyai fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan, usaha
perdagangan, perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan,
pendaftaran perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan
2. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang
kelembagaan, usaha perdagangan, perdagangan jasa, usaha dagang asing,
keagenan, pendaftaran perusahaan, dan laporan keuangan tahunan
perusahaan ;
3. Bimbingan teknis di bidang kelembagaan usaha perdagangan perdagangan
jasa, usaha dagang asing, keagenan, pendaftaran perusahaan, dan laporan
keuangan tahunan perusahaan
4. Evaluasi pelaksanaan di bidang kelembagaan, usaha perdagangan,
perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan, pendaftaran
perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan.
c. Bidang Perdagangan Luar Negeri
Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas memberikan bimbingan teknis
pembinaan ekspor, pemantauan dan evaluasi kegiatan impor, penyebaran informasi
perdagangan luar negeri, promosi dan misi dagang, kerjasama luar negeri dan
penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA), serta penerbitan Angka Pengenal Importir
(API).
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perdagangan Luar Negeri
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 14
mempunyai fungsi :
1. Merencanakan kegiatan Bidang Perdagangan Luar Negeri sebagai acuan
pelaksanaan tugas.
2. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Bidang Perdagangan luar negeri guna
pemecahan masalah dan tindak lanjutnya.
3. Menyiapkan dan menyusun bahan bimbingan teknis perdagangan luar negeri
dalam rangka pembinaan iklim usaha, pemanfaatan keterkaitan antar dunia
usaha dan antar sektor, dan peningkatan kerjasama dunia usaha.
4. Menyusun petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan pengembangan ekspor.
5. Menyusun bahan informasi, promosi dan misi dagang, dalam rangka perintisan
dan pengembangang pasar luar negeri.
6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
perdagangan luar negeri.
7. Meningkatkan kemampuan pengusaha dalam melakukan transaksi dan
pemasaran di luar negeri.
8. Melaksanakan penerbitaaan Surat Keterangan Asal (SKA).
9. Melaksanakan penerbiatan Angka Pengenal Importir (API).
10. Menyebarluaskan informasi perdagangan luar negeri baik melalui assosiasi/
Perindag / Dunia Usaha / Media.
11. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan impor termasuk
pengawasan mutu barang impor.
12. Mengkoordinasikan persiapan pemantauan dan evaluasi pemberian API.
13. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan promosi dan misi dagang
luar negeri.
14. Mengikuti pelaksanaan kegiatan kerjasama luar negeri regional, bilateral maupun
multilateral .
15. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama
luar negeri.
16. Memahami peraturan perundang – undangan dan ketentuan lainnya yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.
17. Menyelesaikan pelaksanaan tugas dilingkungan Bidang Perdagangan Luar
Negeri sesuai rencana.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 15
18. Membuat laporan pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan Luar Negeri sebagai
pertanggungjawaban.
1. Seksi Ekspor
a. Tugas Pokok
Seksi Ekspor mempunyai tugas menyiapkan bahan bimbingan teknis,
pembinaan dan pengembangan ekspor, serta penerbitan Surat Keterangan
Asal Barang (SKA).
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Ekspor mempunyai
fungsi:
1. Penyediaan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan
kebijakan di bidang ekspor
2. Koordinasi dan sosialisasi kebijakan bidang ekspor skala provinsi
3. Monitoring dan pelaporan pelaksanaan kebijakan bidang ekspor
4. Penyediaan bahan masukan untuk perumusan kebijakan penerbitan SKA
dan penelusuran asal barang.
5. Sosialisasi, penerbitan dan pelaporan penerbitan SKA, penelusuran asal
barang di tingkat provinsi
6. Penyediaan bahan masukan, sosialisasi, fasilitas, koordinasi pelaksanaan,
moni toring dan pelaporan, penyediaan informasi ekspor daerah sebagai
bahan pertimbangan perumusan kebijakan.
7. Penyediaan bahan kebijakan pengembangan ekspor skala provinsi.
8. Pelaksanaan kegiatan pengembangan ekspor skala provinsi.
9. Rekomendasi penerbitan Eksportir Terdaftar Produsen Industri Kehutanan
(ETPIK).
2. Seksi Impor
a. Tugas Pokok
Seksi Impor mempunyai tugas menyiapkan dan pembinaan pengawasan
barang impor, serta penerbitan Angka Pengenal Importir (API).
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 16
b. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Impor mempunyai
fungsi:
1. Penyediaan bahan masukan untuk perumusan kebijakan bidang impor.
2. Penyediaan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan
kebijakan bidang impor.
3. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan bidang impor skala provinsi.
4. Penerbitan Angka Pengenal Impor (API).
5. Sosialisasi kebijakan dan pelaporan penerbitan API.
6. Pengambilan contoh dan monitoring barang- barang impor .
7. Rekomendasi pelaksanaan importasi barang, rekomendasi penerbitan /
penggantian APIT.
3. Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri
1. Tugas Pokok
Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas menyiapkan
bahan petunjuk teknis pembinaan kepada dunia usaha berkaitan dengan
urusan (kegiatan pameran, promosi dagang, dan misi dagang, baik didalam
negeri maupun luar negeri) kerjasama perdagangan luar negeri.
2. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Kerjasama
Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi :
1. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan
internasioanal.
2. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan
internasional dan koordinasi kerjasama ekonomi sub regional
3. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan
bilateral dan sosialisasi kerjasama perdagangan lintas batas.
4. Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan pameran,
promosi dan misi dagang baik dalam negeri maupun luar negeri.
5. Monitoring dan sosialisasi dumping, subsidi dan safeguard
6. Penyediaan bahan masukan dalam rangka penetapan kesepakatan dalam
bidang komoditi internasional
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 17
7. Sosialisasi, monitoring dan evaluasi, pelaporan pelaksanaan kesepakatan
skala provinsi
8. Fasilitas pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang perdagangan
luar negeri.
d. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Bidang Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
pemberian bimbingan tehnis, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan dan sumber daya manusia, fasilitasi pembiayaan permodalan dan
pengembangan produksi usaha dan pemasaran koperasi dan usaha mikro kecil dan
menengah, menengah serta pemantauan dan evaluasi pelaksanan kebijakan tehnis
di bidang koperasi dan UMKM.
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :
1. Menyusun petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
permodalan dan perkreditan Pengembangan sumber daya manusia serta
pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah sebagai dasar pelaksanaan tugas;
a. Menyusun pola, pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan
produksi, usaha dan pemasaran pembinaan dan pengembangan
kelembagaan, permodalan, dan perkreditan koperasi dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah;
b. Melakukan konsultasi dan kerjasama dengan unit kerja di dalam dan diluar
lingkungan dinas dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
tugas;
c. Menganalisa pelaksanaan rencana kerja dan program pembinaan
kelembagaan, permodalan dan perkreditan, pengembangan sumber daya
manusia serta pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 18
d. Memberikan petunjuk pembinaan kelembagaan, permodalan dan perkreditan,
pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan produksi, usaha
dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
e. Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan kelembagaan,
permodalan dan perkreditan, pengembangan sumber daya manusia serta
pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
1. Seksi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM
a. Tugas Pokok
Seksi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan bimbingan dan pembinaan kelembagaan serta peningkatan
kemampuan sumber daya manusia koperasi dan usaha, kecil, peningkatan kerja
sama dengan dunia usaha di bidang lembaga UMKM dan melaksanakan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis.
b. Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Lembaga Koperasi dan
UMKM mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan kebijakan pembentukan, penggabungan, dan peleburan serta
pembubaran koperasi
2. Pengesahan pembentukan, penggabungan, dan peleburan serta penetapan
pembubaran koperasi lintas kabupaten /kota.
3. Fasilitas pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian
koperasi lintas kabupaten /kota.
4. Pengesahan dan perubahan anggaran Dasar yang menyangkut
penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi lintas
kabupaten /kota.
5. Pengawasan, monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan KUMKM.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 19
2. Seksi Fasilitasi Pembiayaan & Permodalan Koperasi dan UMKM
a. Tugas Pokok
Seksi Fasilitasi Pembiayaan & Permodalan Koperasi dan UMKM mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan, pembinaan, Penciptaan,
Pengawasan dan Evaluasi pembiayaan dan permodalan Koperasi & Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
b. Fungsi :
Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Fasilitasi Pembiayaan
dan Permodalan Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :
1. Pembinaan dan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan unit simpan
pinjam Koperasi tingkat provinsi.
2. Penciptaan usahan simpan pinjam yang sehat ditingkat provinsi sesuai
dengan kebijakan pemerintah.
3. Bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan
KSP/USP- Kop lintas Kabupaten / Kota.
4. Bimbingan Pembinaan KSP/USP-kop lintas kabupaten /kota
5. Bimbingan Pemberian sanksi administratif kepada KSP/USP-kop lintas
Kabupaten / Kota yang tidak melaksanakan kawajiban
6. Fasilitas akses pembiayaan bagi KUMKM lintas Kabupaten / Kota
3. Seksi Produksi, Usaha, Pemasaran Koperasi dan UMKM
a. Tugas Pokok
Seksi Produksi, Usaha, Pemasaran Koperasi dan UMKM Mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan
produksi, usaha dan pemasaran produk koperasi dan usaha kecil serta
melakukan analisis iklim usaha, pemantauan dan evaluasi serta peningkatan
kerjasama dengan pihak terkait di bidang pengembangan usaha koperasi.
b. Fungsi :
Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Produksi, Usaha,
Pemasaran Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :
1. Pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan
pemasyarakatan koperasi dalam wilayah Provinsi.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 20
2. Pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi lintas Kabupaten / Kota.
3. Perlindungan kepada koperasi dalam wilayah provinsi.
4. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan UMKM lintas
Kabupaten / Kota.
5. Penetapan dan pengembangan UMKM lintas Kabupaten / Kota.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
terdiri atas 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretariat Dinas, 4 (empat) Kepala Bidang
dan 3 (tiga) Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) seperti digambarkan pada
bagan struktur organisasi di bawah ini :
Bagan 1. Struktur Organisasi Dinas
Susunan Organisasi Disperindagkop dan UMKM
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEPALA DINAS Dasar : 1. PP Nomor 41 Tahun 2007 2. Pergub. Kaltim Nomor 45 Tahun
2008
Kelompok Jabatan
Fungsional
Penyuluh, Statistisi
SEKRETARIAT
SUBBAG PERENCANAAN
PROGRAM
SUBBAG UMUM
SUBBAG KEUANGAN
U P T D
BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI
SEKSI BINA PASAR DALAM NEGERI
SEKSI PERLINDUNGAN
KONSUMEN PENGAWASAN
BARANG
SEKSI BINA USAHA DAN PENDAFTARAN
PERUSAHAAN
BIDANG PERDAGANGAN
LUAR NEGERI
SEKSI EKSPOR
SEKSI IMPOR
SEKSI KERJASAMA PERDAGANGAN
LUAR NEGERI
BIDANG KOPERASI & UMKM
SEKSI LEMBAGA KOPERASI DAN
UKM
SEKSI FASILITAS PEMBIAYAAN DAN
PERMODALAN
SEKSI PRODUKSI USAHA DAN PEMASARAN
SEKSI INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH
SEKSI INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
SEKSI ILMETA
BIDANG INDUSTRI
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 21
Bagan 2. Struktur Organisasi UPTD
E. SUMBER DAYA MANUSIA
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM yang ada di Provinsi
Kalimantan Timur sampai dengan akhir Desember tahun 2015 memiliki jumlah pegawai
sebanyak 152 orang dengan rincian sebagaimana dalam tabel 1.
SDM aparat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi
Kaltim dilihat dari tingkat pendidikan serta pelatihan teknis maka kualitas SDM tersebut
telah sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas, hal ini terlihat bahwa 6,57%
berpendidikan S2 dan 38,15% SDM aparat Indagkop berpendidikan S1, sedangkan
Susunan Organisasi UPTD Disperindagkop dan UMKM
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Dasar : 1. PP Nomor 41 Tahun 2007 2. Pergub. Kaltim Nomor 21 Tahun
2009
KEPALA UPTD METROLOGI
SUBBAG TATA USAHA
SEKSI MASSA DAN TIMBANGAN
SEKSI UKURAN ARUS, PANJANG
DAN VOLUME
KELOMPOK FUNGSIONAL
PENERA
KEPALA UPTD P3K
SUBBAG TATA USAHA
SEKSI PENGEMBANGAN TEKNIS & DESAIN
SEKSI PROMOSI KERAJINAN
KELOMPOK FUNGSIONAL
PENYULUH INDUSTRI
KEPALA DINAS
KEPALA UPTD BPSMB
SUBBAG TATA USAHA
SEKSI PENGUJIAN
SEKSI KALIBRASI
KELOMPOK FUNGSIONAL
PENGUJI MUTU BARANG
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 22
yang berpendidikan D3 (Sarjana Muda) 8,55% dan 43,42% berpendidikan SLTA,
dengan golongan ruang/pangkat 83,55% adalah Penata dan 15,79% adalah Pembina
sedangkan sisanya 0,66% Pelaksana.
Tabel 1. Keadaan Pegawai per Desember 2015
Pangkat/Gol. Ruang Jenis
Kelamin
Pendidikan Jumlah
Pegawai
IV III II I L P S2 S1 SM/D3 SLTA SLTP SD
24 127 1 0 103 49 10 58 13 66 2 3 152
Sumber data: Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim
Tabel 2.
Keadaan Aparatur Menurut Pendidikan Dan Jenis Kelamin
Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim Per Desember 2015
NO. BAGIAN /
BIDANG
P E N D I D I K A N JUMLAH
SD SLTP SLTA D3 S1 S2
L P L P L P L P L P L P L P
1.
Sekretariat 1 0 2 0 6 3 1 1 3 8 2 0 15 12
2.
Bidang Industri 0 0 0 0 5 3 0 0 6 4 2 0 13 7
3.
Bidang PDN 0 0 0 0 3 1 2 0 3 4 0 0 8 5
4.
Bidang PLN 0 0 0 0 4 2 0 0 4 1 1 1 9 4
5. Bidang Koperasi &
UMKM 1 0 0 0 9 2 1 0 4 2 1 0 16 4
6.
UPTD Metrologi 0 0 0 0 11 2 3 3 5 0 3 0 22 5
7.
UPTD BPSMB 1 0 0 0 3 5 0 2 5 2 0 0 9 9
8.
UPTD P3UKM 1 0 0 0 5 2 0 0 6 1 0 0 11 3
J U M L A H 3 0 0 0 46 20 7 6 36 22 9 1 103 49
Sumber data: Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 23
F. SARANA DAN PRASARANA KANTOR
Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltim dilengkapi dengan sarana dan
prasarana sebagaimana pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.
Peningkatan Sarana Prasarana Dinas Perindagkop
Provinsi Kaltim Tahun 2015
NO
URAIAN
KEGIATAN
VOLUME
SUMBER DANA
1 Tanah Pemeliharaan 29.767 m2 APBD
2 Bangunan Gedung Pemeliharaan 7.617 m2 APBD
3 Peralatan Kantor Pemeliharaan 1.061 unit APBD
4 Mobilitas Pemeliharaan 45 unit APBD
5 Peralatan Mesin Pemeliharaan 93 unit APBD
TOTAL
1.199 unit
Sumber data : Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 24
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS
A. RENCANA STRATEGIS
1. Visi
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan, Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim sebagai organisasi yang berada dalam jajaran
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi baru.
Visi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi
Kalimantan Timur mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang
tertuang dalam RPJMD Kaltim Tahun 2013–2018, yaitu sebagai berikut:
2. Misi
Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi
Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik.
Dengan pernyataan Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansinya dan mengetahui alasan keberadaan
dan perannya.
Untuk mewujudkan visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
Provinsi Kaltim sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu
untuk menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim yaitu
sebagai berikut :
VISI :
TERWUJUDNYA SEKTOR INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
YANG BERDAYA SAING GLOBAL DIDUKUNG OLEH PERDAGANGAN
YANG EFISIEN SERTA KOPERASI DAN UMKM YANG MANDIRI
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 25
3. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan
kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan strategik dicanangkan untuk jangka
waktu 5 ( lima) tahun, antara lain :
1. Meningkatkan daya tahan dan daya saing sektor industri, perdagangan, koperasi
dan UMKM.
2. Meningkatkan daya saing perdagangan secara efisien.
3. Meningkatkan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri.
4. Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pertumbuhan perekonomian
daerah.
5. Meningkatkan kinerja Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kaltim.
MISI :
1. Mengembangkan industri yang berdaya saing global
bertumpu pada potensi sumber daya lokal terbarukan yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2. Mengembangkan sentra dan produk unggulan lokal
berbasis agroindustri.
3. Mengembangkan sistem perdagangan yang efisien, efektif
dan pro rakyat.
4. Mewujudkan kemandirian koperasi dan UMKM berbasis
ekonomi kerakyatan.
5. Meningkatkan kualitas SDM aparatur dan sarana prasarana
pelayanan publik.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 26
Berpedoman pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah ditetapkan di
atas serta melihat keterkaitan dan implementasi dengan misi yang ada, maka Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim menetapkan
tujuan sebagai berikut:
No Misi Tujuan Strategik
1 Mengembangkan industri yang
berdaya saing global bertumpu pada potensi sumber daya lokal
terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
Meningkatkan daya tahan dan daya
saing sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM
2 Mengembangkan sentra dan
produk unggulan lokal berbasis
agro industri
3 Mengembangkan sistem
perdagangan yang efisien, efektif dan pro rakyat
Meningkatkan daya saing
perdagangan secara efisien
Meningkatkan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri
4 Mewujudkan kemandirian koperasi
dan UMKM berbasis ekonomi
kerakyatan
Meningkatkan peran koperasi dan
UMKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah
5 Meningkatkan kualitas SDM
aparatur dan sarana prasarana
pelayanan publik
Meningkatkan kinerja Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi
Kaltim
4. Sasaran
Sasaran merupakan tujuan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
dalam jangka waktu tertentu, bagian integral dalam proses perencanaan strategik
yang fokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim adalah sebagai berikut :
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 27
No Tujuan Strategik Sasaran Strategik
1 Meningkatkan daya tahan dan daya
saing sektor industri, perdagangan,
koperasi dan UMKM di Provinsi
Kalimantan Timur
1. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri
2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID
3. Meningkatnya Kontribusi sektor industri
terhadap PDRB
4. Meningkatnya jumlah klaster industri
pengolahan
5. Meningkatnya kemampuan desain produk
unggulan daerah
6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat
guna sesuai potensi daerah
2 Meningkatkan daya saing
perdagangan secara efisien di
Provinsi Kalimantan Timur
1. Terwujudnya sistem distribusi yang efisien
2. Terkendalinya pasar impor secara efisien
3. Meningkatnya nilai ekspor non migas
4. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian
mutu barang (komoditi produk)
3 Meningkatkan perlindungan
konsumen dan pengamanan pasar
dalam negeri
1. Menurunnya peredaran barang dan jasa yang
tidak sesuai standar
4 Meningkatkan peran koperasi dan
UMKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah
1. Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha
Koperasi dan UMKM
2. Meningkatnya jumlah wirausaha baru
3. Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan
UMKM
5 Meningkatkan kinerja Dinas
Perindagkop dan UMKM Provinsi
Kaltim
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur
pemerintahan
2. Meningkatnya sarana prasarana pelayanan
publik
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim
menetapkan kebijakan, program operasional, dan kegiatan disesuaikan dengan
Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan
Timur sebagai berikut :
I. Kebijakan
Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk
kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 28
tertentu. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim melaksanakan 5 (lima)
strategi beserta arah kebijakannya, yaitu :
A. Urusan Wajib Koperasi
1. Pemberdayaan koperasi sebagai sokoguru perekonomian.
B. Urusan Pilihan Perindustrian
1. Mengembangkan agro industri berbasis SDA lokal.
2. Pengembangan kompetensi Inti Industri Daerah.
3. Peningkatan daya saing produk industri.
C. Urusan Pilihan Perdagangan
1. Peningkatan Aktivitas Perdagangan Luar Negeri dan Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri.
Dalam pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim maka ditetapkan arah
kebijakannya, antara lain :
A. Urusan Wajib Koperasi
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas koperasi.
2. Peningkatan investasi dan perdagangan dibidang usaha mikro, kecil dan
menengah serta koperasi.
3. Peningkatan jumlah anggota koperasi.
4. Peningkatan UMKM dalam mendukung penerimaan devisa melalui ekspor
non migas.
5. Peningkatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
6. Peningkatan kualitas SDM aparat maupun pengurus koperasi.
B. Urusan Pilihan Perindustrian
Kebijakan untuk Strategi I :
1. Peningkatan daya saing industri daerah melalui komoditi utama,
kompetensi inti industri daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
2. Mengembangkan agro industri yang bertumpu pada potensi daerah yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 29
3. Mengembangkan komoditas pada tiap kecamatan berbasis komoditi
unggulan dan prospektif.
4. Memperkuat hubungan kerjasama antara Pemda, Swasta dan Petani.
5. Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.
6. Meningkatkan pengawasan produk industri dalam rangka pengawasan SNI.
7. Peningkatan industri kecil dan menengah berbasis hasil pertanian lokal.
8. Peningkatan sarana dan prasarana industri kecil dan menengah di kecamatan.
9. Membudidayakan tanaman komoditi yang digunakan sebagai bahan baku
industri.
Kebijakan untuk Strategi II :
1. Pengembangan OVOP (One Village One Product)
2. Penguatan penataan struktur industri yang mendorong keterkaitan usaha
industri hulu dan hilir serta keterkaitan antara IKM dan industri besar.
3. Pembangunan dan mengembangkan kawasan industri di beberapa
Kabupaten/Kota.
Kebijakan untuk Strategi III :
1. Peningkatan keterampilan SDM, melalui standar kompetensi kerja dan sistem
sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.
2. Penguatan kapasitas kelembagaan penyedia tenaga kerja industri.
3. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi dalam negeri dan luar negeri.
4. Pengembangan dan peningkatan kemampuan industri dalam adapsi
teknologi dan pengembangan teknologi dalam proses produksi.
C. Urusan Pilihan Perdagangan
1. Pengembangan jaringan distribusi dan sistem informasi produk unggulan
daerah.
2. Penguatan kapasitas kelembagaan pasar dalam menjamin keadilan berusaha
dari praktek monopoli perdagangan.
3. Diversifikasi pasar ekspor.
4. Peningkatan standar dan mutu produk ekspor.
5. Peningkatan promosi pasar luar negeri.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 30
6. Peningkatan efisiensi dengan mengurangi biaya tinggi dalam kegiatan
perdagangan.
7. Peningkatan ekspor migas dan non migas.
8. Pengembangan sentra pemasaran produk unggulan daerah dalam skala
provinsi maupun Kabupaten/kota.
9. Penguatan usaha dan lembaga perdagangan.
10. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
11. Meningkatkan tertib usaha niaga, peningkatan daya saing, perluasan pasar
ekspor dan promosi.
12. Peningkatan neraca perdagangan melalui kerjasama regional dan
internasional.
13. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha industri dan aparatur pembina untuk
melakukan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.
14. Peningkatan iklim usaha di pasar dalam negeri.
15. Perluasan akses pasar luar negeri untuk memasarkan luar negeri.
II. Program Operasional
Kebijakan terjabar rinci dalam program kerja operasional yang
merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan suatu rencana Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim, yaitu:
Sumber Dana Desentralisasi
A. Urusan Wajib Koperasi & UMKM
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
5. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif.
6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah.
7. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil
Menengah.
8. Program Peningkatan Kuantitas Kelembagaan Koperasi.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 31
9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah.
B. Urusan Pilihan Perindustrian
1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.
2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
3. Program Penataan Struktur Industri.
4. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
5. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial.
C. Urusan Pilihan Perdagangan
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan.
2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.
4. Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri.
Sumber Dana Dekonsentrasi
A. Koperasi & UMKM
1. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro.
B. Industri
1. Program Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan
Menengah.
2. Program Klaster Industri berbasis Pertanian Oleochemical.
A. Perdagangan
1. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim
3. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen Daerah.
4. Program Peningkatan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri.
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Daerah.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 32
5. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan unsur penting dalam akuntabilitas kinerja dalam
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Adapun indikator kinerja yang digunakan
dalam rencana strategik, adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
1.
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri.
Persentase pertumbuhan industry.
2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID Jumlah produk OVOP dan KIID
Meningkatnya kontribusi sektor industri
terhadap PDRB
Persentase kontribusi sektor industry
terhadap PDRB
Meningkatnya klaster industri produk
unggulan daerah
Jumlah klaster industri pengolahan
Meningkatnya kemampuan desain produk
unggulan daerah
Jumlah desain produk unggulan daerah
Meningkatnya pengembangan teknologi tepat
guna sesuai potensi daerah
Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah
Terwujudnya sistem distribusi yang efisien Disparitas harga antar wilayah.
Menurunnya peredaran barang dan jasa yang
tidak sesuai standar
Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai
standar per tahun.
Terkendalinya pasar impor secara efisien Jumlah penurunan impor barang konsumsi.
Meningkatnya nilai ekspor non migas Nilai ekspor non migas
Meningkatnya pengawasan dan pengendalian
mutu barang (komoditi produk).
Jumlah kemampuan pengujian pada
komoditi produk
Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha
koperasi dan UMKM
1. Jumlah koperasi berkualitas
2. Persentase sumbangan PDRB sektor
Koperasi dan UMKM
3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan
investasi sektor Koperasi dan UMKM
Meningkatnya jumlah wirausaha baru 1. Penumbuhan jumlah WUB.
2. Penumbuhan jumlah inkubasi
UKM/WUB.
Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan
UMKM
1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan
Koperasi dan UMKM.
2. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan
kontak dagang.
3. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan
kemitraan.
4. Jumlah koperasi/UMKM yang mendapat
program pembiayaan.
Meningkatnya kapasitas SDM aparatur
pemerintahan
1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat
yang berkualifikasi.
2. Jumlah sarana pelayanan publik
3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai
pendukung kinerja organisasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 33
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
Program dan kegiatan tahun 2015 dituangkan pada Penetapan Kinerja Tahun
2015 yang dananya bersumber dari APBD Provinsi dan APBN. APBD Provinsi terdapat
14 (empat belas) program, yang terdiri dari 4 (empat) program pada Urusan Wajib
Koperasi & UMKM, 5 (lima) program pada Urusan Pilihan Perindustrian dan 4 (empat)
program pada Urusan Pilihan Perdagangan, sedangkan APBN terdapat 5 (lima)
program. Adapun kegiatan yang dananya bersumber dari APBD dan APBN secara garis
besar adalah sebagai berikut :
Program Pembangunan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM berasal dari
APBD yang meliputi :
Urusan Wajib Koperasi & UMKM
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar
Rp. 3.053.050.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :Kegiatan
Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional.
e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.
g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.
i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.
j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.
k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Luar
Daerah.
l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam
Daerah.
m. Kegiatan Pengamanan Aset, Kantor dan Rumah Jabatan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 34
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar Rp.
2.053.000.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.
b. Kegiatan Pengadaan Meubeleur.
c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.
d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
e. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar Rp
162.600.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.
b. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan.
4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif dengan dana
sebesar Rp.569.600.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut
a. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah.
5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM
dengan dana sebesar Rp.275.750.000-, yang meliputi kegiatan sebagai
berikut :
a. Kegiatan Fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM.
6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM dengan dana
sebesar Rp. 745.100.000,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro kecil Menengah.
8. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan dana sebesar Rp.
3.360.435.000 - , yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan
Koperasi.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 35
Urusan Pilihan Perindustrian
1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dengan dana sebesar Rp.
2.071.297.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.
2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dengan dana sebesar Rp.
1.555.150.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan
Sumber Daya.
3. Program peningkatan dan pengembangan industri olahan non migas, dengan
dana sebesar Rp. 972.700.000- , yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan koordinasi peningkatan dan pengembangan industri olahan non
migas.
4. Program penataan struktur industri hulu – hilir, dengan dana sebesar Rp.
1.368.900.000 yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan kebijakan keterkaitan industri hulu – hilir.
5. Program Peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan dana sebesar Rp.
1.452.650.000 yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan pembinaan kemampuan teknologi industri.
UPTD P3UKM
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.
995.700.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional.
e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 36
f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.
g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.
i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.
j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.
k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Luar Daerah
l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam
Daerah.
m. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Tertentu.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar
Rp.100.400.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
i. a. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.
ii. b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.
c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.
d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar
Rp. 90.000.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.
5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dengan dana sebesar Rp.
2.071.297.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan
dana sebesar Rp. 194.400.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri dengan dana sebesar Rp.
854.500.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 37
Urusan Pilihan Perdagangan
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan dana
sebesar Rp. 539.742.000-,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang.
2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional dengan dana
sebesar Rp. 1.120.050.000, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Koordinasi pengelolaan isu-isu perdagangan internasional
Kab/Kota dan luar daerah (Jakarta dan lain-lain).
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan dana sebesar Rp.
683.500.000 -, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri
di Malaysia dan Eropha.
b. Kegiatan Membangun Jejaring dengan Eksportir.
c. Kegiatan Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan instansi
terkait/asosiasi/pengusaha / kab/kota.
4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan dana sebesar
Rp. 2.599.975.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk.
b. Kegiatan Pengembangan Pasar Lelang Daerah.
c. Kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.
d. Kegiatan Peningkatan Kontiunitas Pelaporan dan Pengolahan Data Statistik
SIUP dan TDP Kabupaten/Kota.
e. Kegiatan Kontak Dagang.
UPTD METROLOGI
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.
1.221.700.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 38
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional.
e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.
g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.
i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.
j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.
k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam
Daerah.
m. Kegiatan Pengamanan Aset, Kantor dan Rumah Jabatan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar
Rp. 291.500.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.
b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.
c. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
d. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar
Rp. 153.000.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.
4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan
dana sebesar Rp. 1.099.755.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian.
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan dana sebesar Rp 246.800.000,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 39
UPTD BPSMB
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.
1626.500.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional.
e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.
g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.
i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.
j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.
k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam
Daerah.
m. Kegiatan Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar Rp.
326.200.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.
b. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional.
c. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.
d. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.
e. Kegiatan Pengadaan Mebeleur.
f. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.
g. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas Operasional.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar
Rp 127.900.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 40
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.
5. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan
dana sebesar Rp 528.500.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja Dengan Lembaga
Perlindungan Konsumen.
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan dana sebesar Rp
1.100.500.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lab Penguji mutu barang ekspor dan impor.
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan
dana sebesar Rp 211.900.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.
Program Pembangunan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM berasal dari
APBN yang meliputi :
1. Kementerian Negara Koperasi & UKM RI
Program Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah dengan dana sebesar
Rp. 7.860.724.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Dokumen Perencanaan Program Dekonsentrasi.
2) Kegiatan Promosi dan Misi Dagang.
3) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi.
4) Kegiatan Sosialisasi.
2. Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian
RI
Program Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Tahun 2013
dengan dana sebesar Rp. 2.100.000.000,- yang meliputi kegiatan sebagai
berikut :
1) Kegiatan Administrasi Kegiatan.
2) Kegiatan Pengembangan Klaster IKM Wilayah.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 41
3) Kegiatan Pengembangan Sentra IKM melalui OVOP.
4) Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan IKM melalui Kewirausahaan.
5) Kegiatan Tenaga Penyuluh Lapangan.
6) Kegiatan Pendukung.
4. Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian
Perdagangan RI
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim dengan dana
sebesar Rp. 1.224.088.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Pasar Murah.
2) Kegiatan Pameran dan Misi Dagang.
3) Kegiatan Penyampaian Data dan Infomasi Perdagangan.
4) Kegiatan Pemberdayaan Konsumen.
5) Kegiatan Pengawasan Kemetrologian.
6) Kegiatan Pengawasan Barang dan Jasa.
7) Kegiatan Layanan Manajemen P2DND Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi.
8) Kegiatan Efisiensi.
5. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
RI
Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri dengan dana sebesar Rp
931.939.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan PLN.
2) Kegiatan Laporan Koordinasi Peningkatan Investasi dan Peningkatan Ekspor
Daerah (PEPIDA).
3) Kegiatan Peserta Pelatihan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri.
4) Kegiatan Layanan Penerbitan API Online.
5) Kegiatan Layanan Penerbitan dan Pengelola SKA.
6) Kegiatan UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Promosi Ekspor.
7) Kegiatan UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Diklat Ekspor.
8) Kegiatan Identifikasi Potensi Ekspor.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 42
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015
Capaian indikator pembangunan industri, perdagangan, koperasi dan UMKM
tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut :
1. Persentase pertumbuhan industri di Kalimantan Timur sebesar 4,2 persen pada
tahun 2014 turun menjadi 2,1 persen (sampai dengan triwulan III) pada tahun
2015, atau mangalami kenaikan sebesar 22,2 %. Sementara pencapaian terhadap
target yang ditetapkan sebesar 75%. Hal ini sebagai imbas dari kelesuan sektor
investasi dan perdagangan nasional yang juga berakibat sampai ke daerah. Selain
juga merupakan akibat dari kebijakan – kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan investasi perdagangan. Berkenaan dengan hal tersebut maka pemerintah
provinsi terus meningkatkan fasilitasi dan mendorong pencapaian target dengan
lebih mengoptimalkan dan mengintensifkan keterlibatan dan peran serta
pemerintah kabupaten/kota dalam menumbuhkan dan mengembangkan IKM.
2. Jumlah produk OVOP dan KIID mengalami penurunan dari 3 produk pada tahun
2014 menjadi 2 produk pada tahun 2015, terjadi penurunan 1 produk atau tumbuh
minus 33,3%. Hal ini disebabkan oleh belum maksimalnya produk OVOP pada
tahapan pasca panen untuk ketersediaan kontinuitas produk. Untuk KIID, masih
belum maksimalnya daerah kabupaten/kota dalam penyiapan potensi daerah.
Adapun pencapaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 50%, harus terus
ditingkatkan pencapaian targetnya. Hal tersebut perlu untuk dikoordinasikan dan
disinkronisasi lagi program/kegiatan yang baik dan intensif dengan pemerintah
kabupaten/kota yang menjadi lokus kegiatan.
3. Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB mengalami peningkatan dari
10 persen pada tahun 2014 menjadi 19,5 persen pada tahun 2015, naik sebesar 9,5
persen, dengan pencapaian kinerja terhadap target yang ditetapkan sebesar
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 43
128,29%. Meskipun pertumbuhan industri hanya sebesar 2,1% namun kontribusi
sektor ini terhadap PDRB pencapaian terhadap targetnya sangat tinggi.
4. Jumlah klaster industri pengolahan pada tahun 2014 berjumlah 1 buah dan pada
tahun 2015 bertambah menjadi 2 buah, mengalami pertumbuhan yang cukup besar
100%. Realisasi terhadap target juga cukup besar yaitu 100%. Pencapaian ini
sangat bagus mengingat masih banyak kendala yang dihadapi, seperti penyiapan
teknis pembukaan kluster di daerah. Sarana prasarana infrastruktur masih belum
terbuka. Berbagai upaya terus dilakukan antara lain dengan melakukan koordinasi
lintas sektoral dengan melibatkan berbagai institusi yang berkompeten (stake
holder) sesuai dengan sasaran dan target yang ingin di capai.
5. Jumlah desain produk unggulan daerah mengalami kenaikan dari 2 desain produk
pada tahun 2014 menjadi 5 desain produk pada tahun 2015, atau mengalami
penambahan 3 desain produk atau tumbuh sebesar 150%, dengan pencapaian
terhadap target sebesar 71,42%. Kita terus berupaya berkonsentrasi pada produk
unggulan daerah dengan mengikuti permintaan pasar. Adapun upaya ini akan terus
dilakukan melalui berbagai pelatihan mengenai pengembangan desain produk dan
juga kunjungan ke sentra – sentra industri di luar daerah untuk membuka wawasan
IKM.
6. Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah tidak mengalami perubahan, dari 2
teknologi pada tahun 2014 dan tetap 2 teknologi juga pada tahun 2015, atau
mengalami perubahan sebanyak 0 teknologi atau mengalami pertumbuhan 0%,
sedangkan pencapaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 50%. Kondisi ini
terjadi karena tingkat kesadaran UKM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi masih rendah. Menghadapi kondisi ini pemerintah terus mendorong pelaku
usaha mengenai pentingnya upaya untuk meningkatkan daya guna potensinya
melalui sosialisasi maupun pengumuman melalui media. Diharapkan teknologi yang
dipakai mampu meningkatkan klasifikasi produknya, dari usaha kecil dan
menengah, bahkan dari produk yang bersifat kerakyatan. Selain itu teknologi tepat
guna yang digunakan, baik bahan baku atau sumber energinya harus berasal dari
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 44
daerah setempat dengan persentase yang lebih besar dari pada yang didatangkan
dari luar daerah apalagi impor.
7. Disparitas harga antar wilayah mengalami kenaikan dari 5 persen pada tahun
2014 menjadi 7,5 persen pada tahun 2015, atau terjadi pertumbuhan 50 persen,
dan pencapaian targetnya sebesar 93,75%. Hal ini disebabkan koordinasi yang
dilakukan berjalan cukup baik, disamping pembinaan terkait yang dilaksanakan
secara rutin meskipun dengan dana yang terbatas.
8. Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai standar per tahun mengalami penurunan
dari 31 item pada tahun 2014 menjadi 21 item pada tahun 2015, turun sebesar 10
item atau mengalami pertumbuhan minus 47,61%, dengan pencapaian terhadap
target yang ditetapkan sebesar 84%. Pencapaian yang cukup bagus. Hal ini
disebabkan karena kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk
mengkonsumsi barang dengan kualitas bagus dan tumbuhnya itikad baik para
pelaku usaha dalam menyediakan/memperdagangkan barang yang sesuai dengan
ketentuan standar, label maupun Manual Kartu Garansi.
9. Nilai impor barang konsumsi pada tahun 2014 sebesar US$ 397,44 juta dan pada
tahun 2015 sebesar US$ 496,00 Juta sehingga mengalami kenaikan sebesar 98,56
atau mengalami pertumbuhan sebesar 24,93%, dengan pencapaian yang sangat
tinggi yaitu 481,50%. Peningkatan nilai barang impor tersebut terjadi pada
berbagai jenis barang modal untuk mendukung produksi dalam negeri yang pada
akhirnya diharapkan akan meningkatkan nilai ekspor daerah. Hal utama harus
dilakukan adalah untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap barang – barang
impor tersebut.
10. Nilai ekspor non migas pada tahun 2014 sebesar US$ milyar 15,24 dan pada tahun
2015 sebesar US$ milyar 11,68 atau menurun 23,36%. Kondisi ini terjadi
disebabkan oleh melemahnya harga komoditi batubara yang merupakan
penyumbang terbesar (86,83%) ekspor non migas Kalimantan Timur di pasaran
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 45
internasional juga dengan diberlakukannya kebijakan Pemerintah di bidang
Minerba.
11. Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi produk tidak mengalami perubahan
dimana pada tahun 2014 sebanyak 4 unit usaha dan pada tahun 2015 tetap 4 unit
usaha. Ini adalah kondisi yang cukup baik karena pencapaian target yang cukup
besar yaitu 133,3%.
12. Jumlah koperasi berkualitas mengalami kenaikan 32,27% , dimana pada tahun
2014 mencapai 189 dan tahun berikutnya 2015 menjadi 250. Dengan demikian,
pencapaian targetnya sebesar 100,00%. Beberapa tolak ukur untuk koperasi
berkualitas dilihat dari kinerja koperasi yang mampu melaksanakan RAT tepat
waktu.
13. Persentase sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM pada tahun 2014
mencapai 12,39% dan pada tahun 2015 naik menjadi 14,82% sehingga terjadi
peningkatan sebesar 19,61%. Adapun pencapaian terhadap target yang
ditetapkan sebesar 82,30%. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan pelaku UMKM
dan koperasi di tengah kondisi perekonomian yang lesu masih tetap eksis. Hal ini
disebabkan UMKM dan koperasi menjadi sektor yang sebagian besar masih
mengandalkan sumber daya lokal serta semakin banyaknya kebijakan ekonomi
yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong kinerja sektor UMKM dan koperasi.
Misalnya kemudahan dan penyederhanaan perijinan usaha mikro dan kecil melalui
IUMK, penurunan suku bunga KUR dari 12% menjadi 9%, revitalisasi pasar
tradisional, kemitraan usaha antara UMKM dengan BUMN/swasta yang semakin
optimal dan lain – lain.
14. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM pada
tahun 2014 mencapai 52% dan pada tahun 2015 mencapai 56,77%, dengan
demikian terjadi peningkatan sebesar 9,17%. Namun demikian pencapaian
terhadap target yang ditetapkan sudah cukup baik yaitu 94,61%. Hal ini sejalan
dengan meningkatnya jumlah pelaku UMKM dan peningkatan jumlah koperasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 46
kaltim, maka akan diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja dan
investasi di sektor koperasi dan UMKM. Hanya saja diperlukan peningkatan
kompetensi dan sertifikasi bagi pelaku UMKM dan SDM koperasi dalam rangka
menghadapi persaingan dalam era MEA ini.
15. Penumbuhan jumlah Wira Usaha Baru (WUB), pada tahun 2014 sebanyak 1040
WUB, dan pada tahun 2015 juga sebanyak 1040 WUB sehingga tidak mengalami
perubahan. Dan pencapaian targetnya sebesar 104 %. Dengan capaian kinerja
yang sangat bagus, diatas 100% maka perlu untuk terus diupayakan agar WUB
dapat terus tumbuh melalui pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan
persiapan yang lebih baik. Supaya objek UKM/WUB yang dituju tepat sasaran maka
dilakukan penetapan sasaran (pelaku usaha/calon WUB) yang teridentifikasi
dengan baik sesuai dengan kriteria dan syarat yang ditetapkan.
16. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB, pada tahun 2014 sebanyak 438 WUB dan
pada tahun 2015 sebanyak 155 WUB sehingga mengalami pertumbuhan minus
64,61%. Adapun pencapaian terhadap target yang ditetapkan adalah sebesar
103,30%. Meskipun pertumbuhannya minus, namun dengan pencapaian target
yang diatas 100% sudah merupakan kondisi yang cukup baik.
17. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan Koperasi dan UMKM pada tahun 2014
sebesar 233 unit sedangkan tahun 2015 sebesar 85 unit, atau mengalami
penurunan yang cukup besar yaitu 63,52%. Sedangkan pencapaian terhadap
target yang ditetapkan cukup besar yaitu 105,30%. Dengan penambahan sarana
dan pra sarana yang sudah ada diharapkan akan semakin meningkatkan baik
kualitas maupun kwantitas koperasi dan UMKM di Kalimantan Timur.
18. Jumlah koperasi dan UMKM yang melakukan kontak dagang, pada tahun 2014
sebesar 50 unit usaha dan tahun selanjutnya 2015 sebesar 60 unit usaha sehingga
mengalami peningkatan sebesar 20%. Pencapaian targetnya juga sangat bagus,
yaitu mencapai 120%. Kondisi yang bagus ini perlu untuk terus dikembangkan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 47
19. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan kemitraan pada tahun 2014 sebanyak 71
unit usaha sedangkan pada tahun 2015 menjadi 344 unit usaha atau mengalami
peningkatan yang cukup besar 384,45% dengan pencapaian target sebesar
229,30%. Kondisi yang bagus ini perlu untuk terus dipertahankan bahkan
ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya antara lain :
a. Bekerjasama dengan bidang industri untuk meningkatkan standar produk
koperasi dan UMKM dari sisi kualitas, kemasan dan kuantitas untuk memenuhi
standar kemitraan.
b. Mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan sanksi tegas bagi
perusahaan ataupun BUMN yang tidak memberikan kontribusi pada
pengembangan sektor koperasi dan UMKM.
c. Perlu dibuat peraturan dan kebijakan yang tegas mengenai kebijakan dan
program yang terintegrasi dengan semua stake holder mengenai kemitraan
koperasi dan UMKM.
d. Pembentukan forum-forum kemitraan dengan beberapa stake holder akan terus
ditingkatkan.
20. Jumlah koperasi/UMKM yang mendapat program pembiayaan pada tahun 2014
sebanyak 55 unit usaha dan tahun 2015 naik menjadi 200 unit usaha, dengan
demikian terjadi kenaikan sebesar 263,63% dengan pencapaian terhadap target
sebesar 100%. Sinyal positif ini menunjukkan semakin meningkatnya pihak terkait
(baik perusahaan swasta maupun BUMN) yang mempunyai kepedulian dan
keberpihakan terhadap pemberdayaan koperasi dan UMKM. Adapun langkah –
langkah yang telah diambil pemerintah provinsi untuk mendukung kondisi
tersebut adalah dengan :
Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur terus berkoordinasi
secara intensif dengan gubernur dalam rangka mendapatkan keterbukaan
informasi penerima data KUR dari Bank Indonesia, sehingga data penerima
pembiayaan dapat diperoleh secara aktual.
Lembaga Jamkrida (Penjaminan Kredit Daerah) pada tahun 2015 sudah mulai
beroperasi sehingga dapat membantu koperasi dan UMKM dalam mendapatkan
bantuan pembiayaan kredit dari bank.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 48
21. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi pada tahun 2014 sebanyak
49 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 46 orang, dengan demikian mengalami
penurunan 6,12%. Adapun capaian kinerja terhadap target yang ditetapkan 60
aparat dan tercapai hanya 46 aparat, sehingga capaian kinerjanya sebesar 76,67
persen. Meskipun terjadi penurunan jumlah aparat yang mengikuti diklat namun
capaian 76,67 sudah cukup baik. Pencapaian kinerja tersebut juga terkendala
dengan materi diklat yang sama setiap tahun disamping juga karena aparat yang
diikutkan dalam diklat tersebut harus mendukung tugas pokok dan fungsi yang
menjadi tanggungjawabnya.
22. Jumlah sarana pelayanan publik pada tahun 2014 sebanyak 8 sarana dan pada
tahun 2014 naik menjadi 10 sarana, dengan demikian terjadi perrubahan atau
mengalami kenaikan 25%, sedangkan pencapaian terhadap target sebesar 100%.
Terdapat penambahan sarana untuk pelayanan publik namun demikian tetap
harus terus diupayakan agar kedepan ada penambahan sarana pelayanan publik
sehingga dapat meningkatkan ataupun memperbaiki sarana yang ada.
23. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja organisasi pada tahun
2014 sebanyak 6 dokumen dan pada tahun 2016 sebanyak 6 dokumen, sehingga
tidak terjadi perubahan atau kenaikannya 0%, namun demikian pencapaian
terhadap targetnya mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
penambahan jenis dokumen baru yang dibutuhkan.
Secara umum pencapaian kinerja kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur pada tahun anggaran 2015 dapat dikatakan
sangat berhasil, baik dari sumber dana APBD untuk pembangunan sebanyak 39 (tiga
puluh sembilan) program, maupun dari sumber dana APBN/dana dekonsentrasi
sebanyak 5 (lima) program. Secara rinci pengukuran kinerja tahun 2015 terdapat pada
lampiran 2.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 49
B. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA
Evaluasi pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
target pencapaian sasaran dengan pencapaian (realisasi) kinerja, maka didapatkan
hasil :
No Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Target Realisasi
% Pen-
capaian Target
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri
Persentase pertumbuhan industri % 4,2 2,1)* 50,00 72,18
2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID
Jumlah produk OVOP dan KIID produk 4 2 50,00
3.
Meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB
% 15,2 19,5 128,29
4. Meningkatnya klaster industri pengolahan.
Jumlah klaster industri pengolahan
buah 2 2 100
5. Menigkatnya desain poduk unggulan daerah
Jumlah desain produk unggulan daerah desain produk
7 5 71,43
6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat guna sesuai
potensi daerah
Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah
teknologi 6 2 33,34
7. Terwujudnya sistem distribusi
yang efisien
Disparitas harga antar wilayah % 8 7,5 93,75 171,02
8.
Menurunnya peredaran barang
dan jasa yang tidak sesuai standar
Jumlah barang dan jasa yang tidak
sesuai standar per tahun
item 25 21 84,00
9. Terkendalinya pasar impor secara efisien
Jumlah Penurunan Barang Impor US$ Juta 103,76 496,00 481,5
10. Meningkatnya nilai ekspor non migas
Nilai ekspor non migas US$ Milyar
18,67 11,68 62,56
11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian mutu barang (komoditi produk)
Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi produk
komoditi 3 4 133,3
12. Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha
Koperasi dan UMKM
1. Jumlah koperasi berkualitas % 250 250 100,00 126,53
2. Persentase Sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM
% 18 14,82 82,30
3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM
% 60 56,77 94,61
13. Meningkatnya jumlah wirausaha baru
1. Penumbuhan jumlah WUB WUB 1000 1.040 104,00
2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB
WUB 150 155 103,30
14. Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan UMKM
1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Unit 80 85 105,30
2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kontak dagang
Unit usaha
50 60 120,00
2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kemitraan
Unit usaha
150 344 229,30
3. Jumlah koperasi/ UMKM yang mendapat program pembiayaan
Unit usaha
100 200 200,00
15. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan
1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi
orang 60 46 76,67 92,22
2. Jumlah sarana pelayanan publik layanan publik
10 10 100,00
3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja
organisasi
dokumen 6 6 100,00
TOTAL 115,60
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 50
Sesuai dengan Rencana Kinerja tahun 2015 implementasinya mencakup
pelaksanaan 59 (lima puluh sembilan) kegiatan dalam 20 (dua puluh) program yang
merupakan bagian dari 17(tujuh belas) sasaran selama tahun 2015, maka dapat
diuraikan analisa capaian kinerja sebagai berikut :
Sasaran I : Meningkatnya pertumbuhan sektor industri
Dengan Indikator : Persentase pertumbuhan industri
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran I ini adalah 4,2 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 2,1 ; sehingga persentasenya mencapai 50,00 persen.
Sasaran II : Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID
Dengan Indikator : Jumlah produk OVOP dan KIID
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran II ini adalah 4 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 2 sehingga persentasenya mencapai 50,00 persen.
Sasaran III : Meningkatnya kontribusi sektor industri
terhadap PDRB
Dengan Indikator : Persentase kontribusi sektor industri
terhadap PDRB
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran III ini 15,20 pada tahun
2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator tersebut
diperoleh angka 19,50, sehingga persentase yang dicapai pada indikator ini sebesar
128,29 persen.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 51
Sasaran IV : Meningkatnya kemampuan klaster industri
unggulan daerah
Dengan Indikator : 1. Jumlah klaster industri pengolahan
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran IV ini adalah 2 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 2, sehingga persentasenya mencapai 100,00 persen.
Sasaran V : Meningkatnya kemampuan desain produk
unggulan daerah
Dengan Indikator : Jumlah desain produk unggulan daerah
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran V ini adalah 7 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 5, sehingga persentasenya mencapai 71,43 persen.
Sasaran VI : Meningkatnya pengembangan teknologi tepat
guna sesuai potensi daerah
Dengan Indikator : Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran V ini adalah 6 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 2, sehingga pencapaian sasaran V ini sebesar 33,34
persen.
Sasaran VII : Terwujudnya sistem distribusi yang efisien
Dengan Indikator : Disparitas harga antar wilayah
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 52
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VI ini adalah 8 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 7,5, sehingga pencapaian sasaran V ini sebesar 93,75
persen.
Sasaran VIII : Menurunnya peredaran barang dan jasa yang
tidak sesuai standar
Dengan Indikator : Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai
standar per tahun
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VII ini adalah 25 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 21, sehingga pencapaian sasarannya sebesar 84,00
persen.
Sasaran IX : Terkendalinya pasar impor secara efisien
Dengan Indikator : Jumlah penurunan impor barang konsumsi
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VIII ini sebesar 103,76
pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap
indikator tersebut diperoleh angka 496,00, sehingga pencapaian sasarannya sebesar
481,50 persen.
Sasaran X : Meningkatnya nilai ekspor non migas
Dengan Indikator : Nilai ekspor non migas
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran IX ini sebesar 18,67
pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap
indikator tersebut diperoleh angka 11,68, sehingga pencapaian sasaran IX ini
sebesar 62,56 persen.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 53
Sasaran X : Meningkatnya pengawasan dan pengendalian
mutu barang (komoditi produk)
Dengan Indikator : Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi
produk
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran X ini sebesar 3
pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap
indikator tersebut diperoleh angka 4, sehingga pencapaian sasaran ini sebesar
133,3 persen.
Sasaran XI : Meningkatnya kinerja kelembagaan dan
usaha koperasi dan UMKM
Dengan Indikator : 1. Jumlah koperasi berkualitas
2. Persentase sumbangan PDRB sektor
Koperasi dan UMKM
3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan
investasi sektor Koperasi dan UMKM
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XI ini sebesar 106 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 111,60, sehingga pencapaian sasarannya sebesar 104,93
persen.
Sasaran XIII : Meningkatnya jumlah wira usaha baru.
Dengan Indikator : 1. Pertumbuhan jumlah WUB
2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB.
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XI ini sebesar 575
pada tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap
indikator tersebut diperoleh angka 597,5 sehingga rata-rata pencapaian sasaran ini
sebesar 103,30 persen.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 54
Sasaran XIV : Meningkatnya sarana prasara koperasi dan
UMKM
Dengan Indikator : 1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan
koperasi dan UMKM.
2. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan
kontak dagang.
3. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan
kemitraan.
4. Jumlah koperasi/UMKM yang mendapat
program pembiayaan.
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XIII ini sebesar 95 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 172, sehingga rata-rata pencapaian sasaran ini sebesar
163,65 persen.
Sasaran XV : Menigkatnya kapasitas SDM aparatur
pemerintahan.
Dengan Indikator : 1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang
berkualitas.
2. Jumlah sarana pelayanan publik.
3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai
pendukung kinerja organisasi.
Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran XII ini sebesar 25 pada
tahun 2015. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator
tersebut diperoleh angka 11, sehingga rata-rata pencapaian sasarannya sebesar
92,22 persen.
Adapun sasaran dan indikator kinerja tahun 2014 dan 2015 pembangunan
sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM adalah sebagai berikut :
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 55
No Sasaran Indikator Pencapaian
Sasaran Satuan
Target Realisasi
Capaian (%)
2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatnya pertumbuhan
sektor industri Persentase pertumbuhan
industri % 3,6 4,2 2,7 2,1 75,00
50,00
2. Meningkatnya jumlah produk OVOP dan KIID
Jumlah produk OVOP dan KIID produk 4 4 3 2 75,00 50,00
3.
Meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap
PDRB
Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB
%
13,1
15,2
10
19,5
76,34
128,29
4. Meningkatnya klaster
industry industry pengolahan
Jumlah klaster industri
pengolahan
buah
2
2
1
2
50,00
100,00
5. Meningkatnya kemampuan desain produk unggulan daerah
Jumlah desain produk unggulan daerah
desain produk
5
7
2
5
40,00
71,42
6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat guna sesuai potensi
daerah
Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah
teknologi
4
6
2
2
50,00
33,34
7. Terwujudnya sistem
distribusi yang efisien Disparitas harga antar wilayah % 10 8 5 7,5 50,00 93,75
8.
Menurunnya peredaran
barang dan jasa yang tidak sesuai standar
Jumlah barang dan jasa yang
tidak sesuai standar per tahun
item
30
25
31
21
96,67
84,00
9. Terkendalinya pasar impor secara efisien
Jumlah penurunan impor barang konsumsi
US$ Juta 129,70 103,76 397,44 496,00 306,43 481,50
10. Meningkatnya nilai ekspor non migas
Nilai ekspor non migas US$
Milyar 18,31 18,67 15,24 11,68 84,06 62,56
11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian mutu
barang (komoditi produk)
Jumlah kemampuan pengujian pada komoditi produk komoditi 3 3 4 4 133,00 133,3
12. Meningkatnya Kinerja
Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan UMKM
1. Jumlah koperasi berkualitas % 200 250 189 250 94,50
100,00
2. Persentase Sumbangan
PDRB sektor Koperasi dan UMKM
% 15 18 12,39 14,82 82,60 82,30
3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM
% 57 60 52 56,77 91,23 94,61
13. Meningkatnya jumlah wirausaha baru
1. Penumbuhan jumlah WUB WUB 1000 1.000 1040 1.040 104,00 104,00
2. Penumbuhan jumlah
inkubasi UKM/WUB
WUB 300 150 438 155 146,00 103,30
14. Meningkatnya sarana
prasarana Koperasi dan UMKM
1. Jumlah sarana prasarana
pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Unit
150 80 233 85 155,33 105,30
2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kontak dagang
Unit usaha 50 50 50 60 100,00 120,00
3. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kemitraan
Unit usaha
150 150 71 344 47,33 229,30
4. Jumlah koperasi/ UMKM yang mendapat program pembiayaan
Unit usaha 100 100 55 200 55,00 200,00
15. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan
1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang
berkualifikasi
orang 50 60 49 46 98,00 76,67
2. Jumlah sarana pelayanan
publik
layanan
publik 10 10 8 10 80,00 100,00
3. Jumlah dokumen
perencanaan sebagai pendukung kinerja
organisasi
dokumen
6 6 6 6 100,00 100,00
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 56
Dari tabel tersebut di atas, secara umum indikator kinerja pada tahun 2014 dan
2015 tergolong berhasil meskipun ada beberapa kinerja yang pencapaiannya dibawah
50%, namun dengan dukungan dana, baik berupa bantuan modal, bantuan peralatan
dan pembinaan bagi pelaku usaha di wilayah Kalimantan Timur.
Beberapa indikator yang capaian kinerjanya terbilang rendah yaitu sektor industri
dan perdagangan khususnya untuk peningkatan nilai ekspor. Hal ini dapat dipahami
karena sektor industri dan perdagangan khususnya ekspor mempunyai keterkaitan
yang erat. Dimana keberhasilan kinerja industri secara langsung akan meningkatkan
kinerja perdagangan luar negeri (ekspor).
Selain itu capaian indikator pada tahun 2015 yang menurun, masih sama dengan
tahun – tahun sebelumnya yaitu diakibatkan oleh kondisi pasar global, khususnya
pasar ekspor bahan bakar mineral (batubara) yang mengalami gejolak persaingan
harga dengan negara pengekspor lainnya, seperti China dan Afrika dimana kondisi ini
sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan terus mengalami penurunan hingga tahun
2015 ini. Kondisi ini berpengaruh tidak saja terhadap turunnya jumlah permintaan
ekspor batubara tetapi juga terjadinya penutupan beberapa perusahaan yang tidak
mampu bertahan karena biaya produksi tidak imbang dengan pendapatan. Selain itu
nilai ekspor non migas lainnya seperti agro industri seperti CPO dan udang beku dan
lain-lain masih stabil seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga belum bisa
mendongkrak kenaikan nilai ekspor non migas. Hal ini terjadi karena realisasi ekspor
Kalimantan Timur masih bertumpu pada produk batu bara, sehingga kelesuan sektor
ini akan membawa dampak yang sangat besar terhadap perekonomian Kalimantan
Timur secara umum. Perlu perhatian bersama di berbagai sektor agar memikirkan
kembali alternatif-alternatif baru untuk meningkatkan nilai ekspor non migas,
khususnya produk agro industri dan lain-lain. Akan tetapi pada hakekatnya, sasaran
dan indikator kinerja pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
Provinsi Kaltim telah memiliki target kinerja setiap tahunnya, sehingga diharapkan
sasaran dan indikator kinerja di tahun berikutnya dapat tercapai sesuai target yang
telah ditentukan hingga tahun 2018, seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 57
No Sasaran Indikator Pencapaian
Sasaran Satuan
Realisasi Tahun 2015
Target s/d Tahun 2018
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya pertumbuhan sektor
industri Persentase pertumbuhan industri % 2,1 6,4
2. Meningkatnya jumlah produk OVOP
dan KIID Jumlah produk OVOP dan KIID produk 2 10
3.
Meningkatnya kontribusi sektor
industri terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor
industri terhadap PDRB % 19,5 22,40
4. Meningkatnya klaster industry industry pengolahan
Jumlah klaster industri pengolahan
buah 2 4
5.
Meningkatnya kemampuan desain produk unggulan daerah
Jumlah desain produk unggulan daerah
desain produk
5 12
6. Meningkatnya pengembangan teknologi tepat guna sesuai potensi daerah
Jumlah rekayasa TTG sesuai potensi daerah
tekno-logi
2 11
7. Terwujudnya sistem distribusi yang efisien
Disparitas harga antar wilayah % 7,5 4
8.
Menurunnya peredaran barang dan jasa yang tidak sesuai standar
Jumlah barang dan jasa yang tidak sesuai standar per tahun
item 21 10
9. Terkendalinya pasar impor secara efisien
Jumlah penurunan impor barang konsumsi
US$ Juta
496,00 20,78
10. Meningkatnya nilai ekspor non migas Nilai ekspor non migas
US$ Milyar
11,68 5
11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian mutu barang (komoditi
produk)
Jumlah kemampuan pengujian
pada komoditi produk item 4 10
12.
Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan UMKM
1. Jumlah koperasi berkualitas Unit
usaha 250 500
2. Persentase Sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM
% 19,22 40
3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM
% 65,60 70
13.
Meningkatnya jumlah wirausaha baru
1. Penumbuhan jumlah WUB WUB 1.040 5000
2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB
WUB 155 300
14.
Meningkatnya sarana prasarana Koperasi dan UMKM
1. Jumlah sarana prasarana pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Unit 85 300
2. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kontak dagang
Unit usaha
60 150
3. Jumlah koperasi/ UMKM yang melakukan kemitraan
Unit usaha
344 350
4. Jumlah koperasi/ UMKM yang mendapat program pembiayaan
Unit usaha
200 300
15.
Meningkatnya kapasitas SDM
aparatur pemerintahan
1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi
orang 18 80
2. Jumlah sarana pelayanan publik
orang 10 11
3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja
organisasi
orang 6 6
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 58
C. Isu dan Masalah Mendesak
1) Isu dan Masalah Mendesak Serta Solusi dan Harapan di Bidang Industri
a) Isu dan Masalah Mendesak
Pembangunan Industri terutama industri kecil dan menengah dalam
pengembangan struktur ekonomi di negara-negara sedang berkembang
sangat penting dan hal ini telah dibuktikan bahwa peranan industri kecil
menengah mampu menjadi tiang penggerak perekonomian akibat badai Krisis
yang menimpa negeri ini. Barangkali yang perlu menjadi catatan dan perlu
menjadi perhatian semua pihak adalah daya tahan beberapa industri unggulan
yang menjadi tiang penyangga ekonomi mengalami kemunduran akibat
ketidak mampuan menghadapi persaingan yang semakin tinggi dalam pasar
global. Oleh karenanya upaya pembinaan dan pengembangan terhadap
industri terus dilakukan. Pemberdayaan Industri di Propinsi Kalimantan Timur
juga mengemban misi bagi pembinaan dan pengembangan industri yang dari
tahun ke tahun telah mampu memberikan nilai tambah positif terhadap
pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinanan
melalui upaya-upaya peningkatan usaha industri, sehingga dampaknya tentu
berujung pada efek pengganda yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan
pengusaha/perajin khususnya dan masyarakat Kalimantan Timur umumnya.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dengan berbagai kegiatan yang
didukung oleh berbagai program telah dioptimalkan, namun dengan adanya
berbagai faktor pembatas maka dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan industri masih terdapat beberapa permasalahan, sehingga
pembinaan dan pengembangan industri tersebut belum bisa mencapai
sasaran yang optimal , antara lain disebabkan oleh:
1. Daya dukung infrastruktur yang masih rendah (jalan, pelabuhan, bandara,
Air bersih, telekomunikasi listrik dan sistem keamanan) dan masih dalam
usulan pembangunan “Center Of Excellent”, sebagai salah satu usaha
mendapatkan nilai tambah dan daya saing industri.
2. Masih diprosesnya beberapa status lahan dan sistem manajemen pengelola
Kawasan Industri di Kabupaten/Kota untuk pengembangan industri.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 59
3. Belum optimalnya transfer teknologi di bidang industri.
4. Kurang maksimalnya tenaga ahli/instruktur yang memadai sehingga
berdampak pada ketergantungan sumber daya manusia dari daerah lain.
5. Belum maksimalnya peran tenaga pendamping atau konsultan lapangan
yang memiliki kompetensi tinggi dalam teknologi dan mengerti kebutuhan
industri kecil menengah.
6. Terbatasnya tenaga desainer di bidang produksi dalam membuat design
baru yang inovatif dan mampu membantu meningkatkan kemampuan
pengusaha membuat design sendiri.
7. Terbatasnya kemampuan sebagian besar industri kecil menggunakan
teknologi maju, sehingga menyebabkan usaha yang dilaksanakan tidak
efisien.
8. Semakin selektifnya konsumen dalam memilih produk, terutama mutu dan
keamanan produk, sementara industri kecil dan menengah belum optimal
melaksanakan pengendalian mutu, sanitasi dan higenis perusahaan.
9. Skill yang dimiliki oleh sumber daya industri kecil rendah sehingga tidak
mampu bersaing.
10. Program OVOP (One Village One Product) belum maksimal berjalan
menyebabkan nilai tambah industri belum optimal.
11. Klaster industri belum maksimal dijalankan.
12. Mengoptimalkan penggunaan produksi dalam negeri dalam semua
pengadaan barang pemerintah.
b) Upaya Yang Dilakukan ( Solusi )
Maka dalam rangka pengembangan industri di Kalimantan Timur, terutama
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (PIKM) di Kalimantan Timur, telah
memberikan solusi yang terkait berbagai kegiatan yang ditunjang dari dana APBN
(Dekonsentrasi) dan APBD (Desentralisasi), diantaranya adalah :
Agar pembina dan pengembangan industri kecil menengah dapat berjalan
secara optimal maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai,
terutama untuk Kab/Kota.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 60
Dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah perlu
dibarengi dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia bagi aparat
pembinaan terutama untuk tenaga instruktur/Pembina di lapangan.
Agar pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah dapat tersebar
keseluruh wilayah Kalimantan Timur terutama untuk daerah pedalaman dan
perbatasan, maka diperlukan upaya-upaya dari Pemerintah Provinsi maupun
pemerintah Kab/Kota untuk membuka isolasi daerah dengan pembangunan
infra struktur berupa jalan darat yang memadai yang dapat menghubungkan
antara daerah kota dengan Kecamatan dan desa, sehingga pemasukan bahan
baku serta pemasaran hasil produksi industri kecil menengah dari pedesaan
lebih efisien dengan harga yang bersaing ke daerah perkotaan.
Guna pengembangan usaha, industri kecil menengah memerlukan permodalan
dengan suku bunga rendah, oleh karena itu agar lembaga keuangan (baik Bank
maupun Non Bank) terus memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit
dengan suku bunga rendah.
Agar dalam pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah, lebih
menitik beratkan pada pendekatan sector komoditi unggulan daerah yang
berpeluang untuk ekspor sehingga mampu bersaing dipasar bebas secara
kompetitif.
Penyebaran informasi peluang usaha dan pemasaran produk industri kecil
memang untuk lebih ditingkatkan baik melalui peran serta media, pameran
dan pembuatan leaflet/brosur.
Dalam hal ini upaya pembinaan dan pengembangan terhadap industri telah
dilakukan, khususnya pemberdayaan dan pembinaan industri di Provinsi
Kalimantan Timur, dimana berdasarkan kondisi nyata di lapangan dari tahun ke
tahun telah mampu memberikan nilai tambah positif terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, yang pada akhirnya diharapkan mampu
melakukan pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui peningkatan usaha
industri, sehingga dampaknya diharapkan dapat berujung pada efek pengganda
yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan pengusaha/perajin pada
khususnya dan masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 61
c) Harapan yang diiinginkan dengan Pusat (Kementerian Perindustrian)
a. Perlunya dukungan dengan Kementerian Perindustrian dalam peningkatan
utilisasi produksi: Penguasaan pasar domestik, ekspor, dan informasi pasar;
Peningkatan efisiensi bahan baku dan energi; dan Integrasi produsen MIGAS
dengan industri Petrokimia.
b. Perlunya juga penguatan struktur pada semua tingkat dalam rantai nilai
(value chain): Peningkatan nilai tambah dengan peningkatan TKDN;
Penciptaan Iklim investasi dan usaha yang kondusif melalui pemberian
insentif dibidang fiskal, moneter dan administrasi termasuk jaminan hukum
dan kestabilan keamanan; dan Pengembangan industri yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
c. Perlunya kerjasama dalam dengan pusat dalam pengembangan teknologi
kedepan : Peningkatan kemampuan alih teknologi; Pengembangan
berdasarkan inovasi teknologi dalam negeri; Aplikasi lisensi teknologi proses
yang dikembangkan secara bersama sama dengan pemilik lisensor; Sinergi
dalam penelitian teknologi proses industri petrokimia; dan Pengembangan
kemampuan SDM.
d. Perlunya dukungan pusat dalam pengembangan lokasi klaster: Perbaikan
kualitas dan kuantitas infrastruktur; Koordinasi dengan Pemerintah Daerah
setempat; dan Fasilitasi kolaborasi antar stakeholder.
e. Perlunya bantuan dalam mendukung peningkatkan kualitas & kuantitas
prasarana yang memadai untuk kelancaran produksi & pemasaran.
f. Dukungan pusat untuk mempromosikan daerah dalam mendorong investasi
baru untuk kawasan industri yang kompetitif;
g. Dan memberikan harmonisasi tarif produk petrokimia hulu, antara & hilir.
h. Membantu mempercepat koordinasi pembangunan, peningkatan dan
rehabilitasi infrastruktur pendukung pengembangan industri di Kaltim.
i. (KEK)/Kawasan Industri.
j. Mendukung upaya perluasan pengembangan kualitas SDM pelaku IKM dan
aparatur pembina.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 62
2) Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang
Perdagangan.
1. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang
Perdagangan Dalam Negeri
a) Isu dan Masalah Mendesak :
1. Distribusi kebutuhan bahan pokok dan strategis terutama di
pedalaman/perbatasan tidak lancar.
2. Terbatasnya informasi dari perusahaan terhadap stok kebutuhan pokok
3. Kebutuhan pokok dan strategis sebagian besar masih dipasok dari luar
daerah.
4. Pasar yang layak dan gudang bahan pokok belum dimiliki Kabupaten /
Kota.
5. Penataan PKL masih belum disentuh secara optimal.
6. Belum seluruh Kabupaten/kota memiliki BPSK ( Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen).
7. Kurang lancarnya informasi harga dari Kabupaten/Kota.
8. Lambatnya Laporan SIUP dan TDP Kabupaten / Kota.
9. Belum Optimal nya perlindungan konsumen.
10. Masih ditemukan barang-barang yang beredar dan tidak sesuai
ketentuan dan aturan yang berlaku, seperti SNI, dan kadarluarsa.
b) Upaya yang dilakukan ( solusi)
1. Melakukan prognosa kebutuhan bahan pokok dan strategis.
2. Melakukan operasi pasar.
3. Melakukan pemantauan harga.
4. Mengadakan rapat Tim / Pokja ketersediaan barang antar distributor
dan pemerintah.
5. Melakukan pemantauan tingkat produsen bersama Kabupaten / Kota.
6. Menyediakan sistem informasi Perdagangan Dalam Negeri.
7. Melakukan misi dagang, pameran, sosialisasi “Cinta Produk Indonesia”.
9. Meningkatkan upaya perlindungan konsumen melalui sosialisasi
dan pengawasan barang/jasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 63
c) Harapan yang diinginkan dengan pusat (Kementerian Perdagangan)
Dalam upaya membantu dan mengembangkan UMKM (PKL) agar tertata
rapi maka diharapkan partisipasi dari Kementerian Perdagangan RI untuk
membantu para PKL dalam memberi bantuan fasilitas, seperti gerobak dan
tenda.
Dalam upaya untuk meningkatkan kelancaran arus barang kebutuhan
pokok serta untuk meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan di
kabupaten/kota diharapkan adanya pembangunan / revitalisasi pasar
melalui DAK atau TP.
2. Isu dan Masalah mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang
Perdagangan Luar Negeri
a) Isu dan masalah mendesak.
Dalam upaya pengembangan dan peningkatan ekspor non migas
Kalimantan Timur, ditemui berbagai permasalahan yang cukup mendasar,
diantaranya adalah :
1. Belum maksimalnya networking pasar luar negeri.
2. Masih rendahnya pemanfaatan informasi /akses pasar luar negeri.
3. Terbatasnya kemampuan SDM UKM ekspor.
4. Rendahnya daya saing produk ekspor yang terbaharui.
5. Rendahnya daya saing pelaku usaha kaltim dengan daerah lain baik dari
aspek kualitas komoditi maupun kuantitas.
6. Tidak stabilnya permintaan negera tujuan ekspor.
7. Tidak stabilnya harga pasar internasional.
8. Belum maksimalnya akses informasi pemberlakuan MEA 2015 yang
diketahui bagi pelaku usaha (UKM).
b) Upaya yang dilakukan ( Solusi)
1. Melakukan upaya melalui penyusunan program dan kegiatan yang
mengarah kepada perubahan struktur ekspor non migas, yang berbasis
primer manufacture.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 64
2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi terhadap upaya penggalian potensi
ekspor di Kabupaten/Kota terutama optimalisasi peluang integrase MEA
2015.
3. Memasarkan produk ekspor non migas Kalimantan Timur melalui program
promosi/pameran di dalam dan luar negeri.
4. Pembinaan eksportir harus terus dilakukan setiap tahunnya.
5. Sosialisasi Kebijakan Ekspor dan Impor.
6. Melakukan kajian ilmiah terhadap produk potensial ekspor kabupaten/kota
se Kalimantan Timur.
7. Edukasi publik peluang merebut pasar MEA 2015.
8. Mendorong ekspor produk kreatif dan jasa yang terutama dihasilkan oleh
UKM.
9. Pasar masih perlu dikembangkan dan diperkuat dengan pasar non
tradisional dan pasar alternatif.
c) Harapan yang diinginkan dengan pusat (Kementerian Perdagangan)
1. Memperbaiki formulasi dan koordinasi kebijakan perdagangan.
2. Menghilangkan kendala (bottle neck) infrastruktur dan hambatan internal
lainnya, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri.
3. Kebijakan Memberi peluang untuk pengembangan nilai tambah komoditi.
4. Pengembangan fasilitas ekspor impor online melalui inatrade.
5. Meningkatkan koordinasi kebijakan perdagangan, industri, pertanian,
perkebunan dan kehutanan agar percepatan industri-industri berdaya saing
segera terwujud.
6. Pengembangan pelabuhan internasional Kariangau menjadi pelabuhan
ekspor impor.
1. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di UPTD Metrologi
a) Isu dan Masalah Mendesak :
a) Internal :
1. Kurangnya tenaga penera, baik kualitas maupun kuantitas.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 65
2. Kurangnya daya dukung laboraturium dan instalasi Pengujian Alat ukur
takar dan Timbang.
3. Rendahnya kesadaran masyarakat pemilik alat UTTP tentang pentingnya
tera/tera ulang.
4. Kurangnya alat standar untuk pengujian UTTP tertentu.
5. Luasnya cakupan wilayah pelayanan UPTD Metrologi sehingga belum
dapat terjangkau seluruhnya.
b) Eksternal :
Masih rendahnya kesadaran pemilik alat UTTP melakukan tera/tera ulang
alat UTTP.
b) Upaya yang dilakukan ( solusi)
1. Segera menambah jumlah penera dengan mendidik pegawai baru menjadi
penera.
2. Memperbaiki manajemen pelayanan tera/tera ulang alat UTTP.
3. Menghimbau kepada kabupaten/kota agar melakukan sosialisasi kepada
masyarakat pemilik UTTP tentang pentingnya kewajiban tera/tera ulang.
c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat ( Kementerian Perdagangan )
1. Perlunya bantuan peralatan standar tera ulang UTTP yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
2. Perlunya bantuan timbangan yang baik dan legal bagi para pedagang
sebagai reward.
6. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di UPTD BPSMB
a).1. Isu dan Masalah Mendesak pada laboratorium kalibrasi :
1. Terbatasnya tenaga teknis laboratoris untuk melakukan kalibrasi alat.
2. Terbatasnya kompetensi personal.
3. Terbatasnya kapasitas peralatan standar yang dimiliki jika dibandingkan
dengan kebutuhan pelanggan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 66
2. Isu dan Masalah Mendesak pada laboratorium pengujian :
1. Terbatasnya tenaga teknis laboratoris untuk melakukan kalibrasi alat.
2. Terbatasnya kompetensi personal.
3. Terbatasnya kapasitas peralatan standar yang dimiliki jika dibandingkan
dengan kebutuhan pelanggan.
4. Belum ada tenaga analis bidang standardisasi dan akreditasi.
b) Upaya yang dilakukan ( Solusi)
1. Diadakannya penerimaan tenaga non PNS sesuai dengan latar belakang
pendidikan yang dibutuhkan (SMK Analis, SMA IPA, D3 Kimia, S1 Kimia/
Biologi/ Fisika / Teknik).
2. Diadakan pelatihan / diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi personal.
3. Diadakan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium pengujian sehingga
pelayanan kepadadunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi dan
masyarakat dapat terpenuhi.
4. Diadakannya penerimaan tenaga non PNS sesuai dengan latar belakang
pendidikan yangdibutuhkan (SMK Mesin / Elektronika, D3 Instrumen / Teknik
Elektro, S1 Fisika / Teknik Elektro).
5. Diadakan pelatihan / diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi personal.
6. Diadakan pemenuhan kebutuhan peralatan standar laboratorium kalibrasi
sehingga pelayanan kepada dunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi dan
masyarakat dapat terpenuhi.
7. Diadakannya penerimaan tenaga PNS yang bergerak di bidang standardisasi
dan akreditasi sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dibutuhkan
Sarjana S1.
c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat (Kementrian Perdagangan)
1. Pemberian bantuan peralatan laboratorium pengujian dan kalibrasi.
2. Pemberian bantuan pelatihan / diklat sistem manajemen lembaga sertifikasi.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 67
3) Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang Koperasi
dan UMKM.
a) Isu dan Masalah Mendesak :
Isu mendasar adalah undang – Undang nomor 23 tahun 2014 tentang
pemerintahan daerah berkaitan dengan pembagian urusan dimana salah satunya
pembagian urusan koperasi yang mengatur kewenangan antara pemerintah
pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu lainnya seperti aspek
kelembagaan, aspek produksi, aspek pembiayaan, aspek pemasaran dan aspek
kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Permasalahan yang dihadapi di koperasi
dan UMKM di Kalimantan Timur antara lain :
1. Terbatasnya akses koperasi dan UMKM terhadap sumber-sumber
pembiayaan.
2. Masih sedikitnya koperasi berkualitas dan banyaknya koperasi tidak aktif.
3. Produk koperasi dan UMKM belum bias bersaing sehingga akses pasarnya
masih terbatas.
4. Anggota, pengurus dan pengawas koperasi belum menjalankan fungsinya
dengan baik.
5. Pemahaman tentang koperasi di masyarakat belum optimal.
6. Kurangnya kesadaran anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi.
7. Adanya ketentuan modal awal untuk KSP sebesar Rp. 15.000.000, terlalu
kecil untuk dapat menjamin berkembangnya usaha KSP dan kurangnya
kemampuan modal sendiri.
8. Dana bergulir yang telah disalurkan terkendala pada perguliran karena
tingkat pengembalian tidak lancer.
9. Belum adanya sentra produk unggulan yang berkembang melalui lembaga
koperasi.
10. Kurang optimal kemitraan KUKM dengan pengusaha besar, dan
11. Belum semua kabupaten dan kota mengeluarkan peraturan bupati dan
walikota dalam pelimpahan ijin camat.
12. Kabupaten/kota agar segera memebentuk BLUD dalam rangka membantu
KUKM.
13. Kesiapan KUKM menghadapi MEA untuk bersaing dari segi kelembagaan,
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 68
14. SDM maupun kualitas.
15. Belum maksimalnya penerapan CSR bagi KUKM.
16. Belum semuanya koperasi melakukan RAT sesuai dengan UU Koperasi.
b) Upaya yang dilakukan (Solusi)
1. Dalam rangka untuk mengantisipasi penerapan UU nomor 20 tahun 2014
telah dilakukan sosialisasi kepada kabupaten/kota dalam rangka persiapan
apa yang akan dilakukan apabila UU tersebut dilakukan sesuai tugas dan
fungsi serta kewenangan yang berlaku.
2. Sosialisasi kepada kabupaten/kota mengenai Peraturan Presiden nomor 89
tahun 2014 tentang pelimpahan perijinan kepada camat mengenai
penerbitan Ijin Usaha Mikro Kecil sebagai legalitas bagi pelaku usaha dan
Data by Name By Adress yang mana saat ini pelimpahan baru enam
kabupaten/kota yang telah melimpahkan ke kecamatan antara lain :
Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang, Paser, Kutai Barat dan
yang lainnya masih dalam proses.
3. Sosialisasi kepada kabupaten/kota untuk segera membentuk BLUD didaerah
dalam rangka untuk membantu KUMK mendapatkan akses permodalan.
4. Sosialisasi percepatan penyaluran KUR yang bekerjasama dengan perbankan
penyalur dan untuk tahun 2016 akan didampingi oleh tenaga pendamping.
5. Melakukan koordinasi ke kabupaten / kota serta pembinaan kepada koperasi
agar segera melakukan RAT dan segera mengirimkan datanya untuk
mendapatkan Nomor Induk Koperasi (NIK).
6. Melakukan bedah koperasi dan audit external guna memperbaiki kondisi
koperasi baik dari segi kelembagaan, manajemen dan SDM.
7. Melaksanakan kemitraan bagi CSR kepada KUMK dan yang telah melakukan
CSR kepada UMKM seperti Cevron, PKT, telkomsel dan perkebunan kelapa
sawit.
c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat ( Kementerian Negara
Koperasi dan UKM)
Fasilitasi dan dukungan pembentukan BLUD/LPKD melalui :
1. Mendorong percepatan pembentukan BLUD di kabupaten/kota.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 69
2. Program insentif bagi UMKM dalam rangka memperoleh HKI (Halal, Merk
dan Hak cipta).
3. Program kemitraan antara lain kemitraan perkebunan, pertanian, perikanan
dan kemitraan dalam upaya mendukung komoditi unggulan daerah yang
dikelola oleh koperasi.
4. Program prasara dan sarana seperti pembangunan pasar dan sertifikasi
tanah.
5. Bantuan modal bagi pemula usaha baru yang telah dilatih untuk
pengembangan usahanya.
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Tahun 2015
1. Rutin
Anggaran rutin di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan
UMKM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015 berjumlah Rp.
43.709.787.850,- dengan realisasi Rp. 38.167.268.720,- atau sebesar
87,32%.
Tabel 7.
Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Rutin
Tahun 2015
No Unit Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Disperindagkop*) 7.778.770.000 7.086.541.350 91,10
2. UPTD BPSMB 3.113.380.000 3.065.143.600 98,45
3. UPTD Metrologi 30.385.741.850 25.733.319.350 84,69
4. UPTD P3UKM 2.431.896.000 2.282.264.420 93,85
Jumlah 43.709.787.850 38.167.268.720 87,32
Sumber Data : Disperindagkop. Prov. Kaltim
Sisa anggaran tahun 2015 yang disetor sebesar Rp. 5.542.519.130,- (lima
milyar lima ratus empat puluh dua juta lima ratus Sembilan belas ribu seratus tiga
puluh rupiah) atau sebesar 13, 68 %, dana tersebut merupakan efisiensi lelang
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 70
pembangunan kantor di UPTD Metrologi, disamping itu juga merupakan uraian
rincian obyek dari Biaya Listrik, Telepon, Biaya Makan dan Minuman Harian, Biaya
Bantuan Pelatihan dan Kursus Keterampilan, dan lain-lain yang telah disetor ke Kas
Daerah.
2. Pembangunan APBD
Urusan Pilihan Perindustrian
Alokasi anggaran Rp. 9.740.300.000,-, realisasi fisik mencapai 84,47 persen
dengan realisasi keuangan 81,75 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 1.777.349.194,-.
UPTD P3UKM
Alokasi anggaran Rp. 3.470.730.000,-, realisasi fisik mencapai 96,93 persen
dengan realisasi keuangan 96,93 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 167.786.622,-.
Urusan Pilihan Perdagangan
Alokasi anggaran Rp. 6.474.767.600-, realisasi fisik mencapai 92,32 persen
dengan realisasi keuangan 91,74 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 534.645.304,-.
UPTD Metrologi
Alokasi anggaran Rp. 36.700.474.120,-, realisasi fisik mencapai 84,86 persen
dengan realisasi keuangan 82,62 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 5.497.258.387,-.
UPTD BPSMB
Alokasi anggaran Rp. 10.523.969.421.-, realisasi fisik mencapai 95,62 persen
dengan realisasi keuangan 92,12 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 749.889.350,-.
Urusan Wajib Koperasi
Alokasi anggaran Rp. 38.035.321.461,-, realisasi fisik mencapai 89,27 persen
dengan realisasi keuangan 87,49 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 4.759.033.231,-
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 71
Tabel 8.
Rincian Anggaran dan Realisasi Dana
Yang Bersumber dari APBD Kalimantan Timur
Tahun 2015
No. Urusan
Alokasi
(Rp)
Realisasi (%) Realisasi Anggaran
Sisa Anggaran (Disetor ke Kas
Negara/Rp) Fisik Keu
1. Urusan Pilihan Perindustrian
9.740.300.000 84,47 81,75 7.962.900.806 1.777.349.194
UPTD P3UKM 3.470.730.000 96,93 96,93 3.302.963.378 167.786.622
2. Urusan Pilihan Perdagangan
6.474.767.600 92,32 91,74 5.940.116.096 534.645.304
UPTD Metrologi 36.700.474.120 84,86 82,62 30.703.215.733 5.497.258.387
UPTD BPSMB 10.525.969.421 95,62 92,12 9.779.089.071 749.889.330
3. Urusan Wajib
Koperasi
38.035.321.461 89,27 87,49 33.276.288.280 4.759.033.231
TOTAL 106.947.376.602 88,32 86,93 92.964.564.314 13.983.012.288
c. Pembangunan APBN
Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Alokasi anggaran Rp. 2.100.000.000,- realisasi fisik 84,88 persen, realisasi
keuangan 84,88 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.
317.487.800,-
Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim
Alokasi anggaran Rp. 500.000.000,-, realisasi fisik 98,05 persen dan keuangan
98,05 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp. 9.747.450,-
Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim
Alokasi anggaran Rp. 931.939.000,-, realisasi fisik 84,60 persen dan keuangan
84,60 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp
143.502.781,-.
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim
Alokasi anggaran Rp. 1.224.088.000,-, realisasi fisik 95,85 persen dan realisasi
keuangan 95,85 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp
50.744.300,-.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 72
Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah
Alokasi anggaran Rp. 7.860.724.000,- realisasi fisik 94,92 persen, realisasi
keuangan 94,92 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.
399.179.000,-
Tabel 9.
Rincian Anggaran dan Realisasi Dana
Yang Bersumber dari APBN
Tahun 2015
No. Urusan
Alokasi
(Rp)
Realisasi (%) Realisasi
Anggaran
Sisa Anggaran
(Disetor ke Kas Negara/Rp) Fisik Keu
1.
Penyebaran dan
Pengembangan IKM di Kaltim
2.100.000.000
84,88
84,88
1.782.512.200
317.487.800
2.
Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim
500.000.000
98,05
98,05
490.252.550
9.747.450
3.
Peningkatan Perdagangan Luar
Negeri Daerah Kaltim
931.939.000
84,60
84,60
788.436.219
143.502.781
4.
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim
1.224.088.000
95,85
95,85
1.173.343.700
50.744.300
5.
Dukungan Pemberdayaan KUKM
di Daerah
7.860.724.000
94,92
94,92
7.461.545.000
399.179.000
TOTAL
12.616.751.000
92,70
92,70
11.696.089.669
920.661.331
Tahun 2014
1. Rutin
Anggaran rutin di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan
UMKM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014 berjumlah Rp.
15.746.383.300,- dengan realisasi Rp. 13.712.277.478,- atau sebesar 87,08%.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 73
Tabel 7.
Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Rutin
Tahun 2014
No Unit Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Disperindagkop*) 8.636.000.000 7.215.445.101 83,50
2. UPTD BPSMB 2.412.710.753 2.232.353.748 92,50
3. UPTD Metrologi 3.207.010.047 2.887.969.583 90,10
4. UPTD P3UKM 1.490.662.500 1.376.509.046 92,34
Jumlah 15.746.383.300 13.712.277.478 87,08
Sumber Data : Disperindagkop. Prov. Kaltim
Sisa anggaran tahun 2014 yang disetor sebesar Rp. 2.034.105.822,- (dua milyar
tiga puluh empat juta seratus lima ribu delapan ratus dua puluh dua rupiah) atau
sebesar 13,92%, merupakan uraian rincian obyek dari Biaya Listrik, Telepon, Biaya
Makan dan Minuman Harian, Biaya Bantuan Pelatihan dan Kursus Keterampilan,
dan lain-lain yang telah disetor ke Kas Daerah.
2. Pembangunan APBD
Urusan Pilihan Perindustrian
Alokasi anggaran Rp. 6.567.805.000,-, realisasi fisik mencapai 98,80 persen
dengan realisasi keuangan 86,20 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 905.949.818,-.
UPTD P3UKM
Alokasi anggaran Rp. 4.127.812.500.,-, realisasi fisik mencapai 100,00
persen dengan realisasi keuangan 96,60 persen dan sisa yang disetor ke kas
daerah sebesar Rp. 141.960.816,-.
Urusan Pilihan Perdagangan
Alokasi anggaran Rp. 13.578.808.250,-, realisasi fisik mencapai 92,10 persen
dengan realisasi keuangan 85,40 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 1.978.960.310,-.
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 74
UPTD Metrologi
Alokasi anggaran Rp. 10.916.821.875,-, realisasi fisik mencapai 97,50 persen
dengan realisasi keuangan 88,00 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 1.307.633.449,-.
UPTD BPSMB
Alokasi anggaran Rp. 14.704.530.000,-, realisasi fisik mencapai 94,50 persen
dengan realisasi keuangan 91,10 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 1.315.357.769,-.
Urusan Wajib Koperasi
Alokasi anggaran Rp. 8.636.000.000,-, realisasi fisik mencapai 97,30 persen
dengan realisasi keuangan 83,60 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah
sebesar Rp. 1.420.554.899,-
Tabel 8.
Rincian Anggaran dan Realisasi Dana
Yang Bersumber dari APBD Kalimantan Timur
Tahun 2014
No. Urusan
Alokasi
(Rp)
Realisasi (%) Realisasi
Anggaran
Sisa Anggaran
(Disetor ke Kas Negara/Rp) Fisik Keu
1. Urusan Pilihan
Perindustrian
6.567.805.000 98,80 86,20 5.661.855.182 905.949.818
UPTD P3UKM 4.127.812.500 100,00 96,60 3.985.851.684 141.960.816
2. Urusan Pilihan
Perdagangan
13.578.808.250 92,10 85,40 11.599.847.940 1.978.860.310
UPTD Metrologi 10.916.821.875 97,50 88,00 9.609.188.426 1.307.633.449
UPTD BPSMB 14.704.530.000 94,50 91,10 13.389.172.231 1.315.357.769
3. Urusan Wajib Koperasi
8.636.000.000 97,30 83,60 7.215.445.101 1.420.554.899
TOTAL 95.820.802.531 94,80 80,10 76.775.279.892 19.045.522.639
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 75
d. Pembangunan APBN
Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Alokasi anggaran Rp. 2.300.000.000,- realisasi fisik 100,00 persen, realisasi
keuangan 94,40 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.
127.954.000,-
Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim
Alokasi anggaran Rp. 500.000.000,-, realisasi fisik 100,00 persen dan keuangan
99,49 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp. 2.610.400,-
Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim
Alokasi anggaran Rp. 1.084.731.000,-, realisasi fisik 98,00 persen dan keuangan
97,80 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp
32.639.150,-.
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim
Alokasi anggaran Rp. 1.689.000.000,-, realisasi fisik 96,60 persen dan realisasi
keuangan 82,10 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp
301.496.030,-.
Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah
Alokasi anggaran Rp. 3.485.316.000,- realisasi fisik 100,00 persen, realisasi
keuangan 95,90 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.
142.676.000,-
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 76
Tabel 9.
Rincian Anggaran dan Realisasi Dana
Yang Bersumber dari APBN
Tahun 2014
No. Urusan
Alokasi
(Rp)
Realisasi (%)
Realisasi Anggaran
Sisa Anggaran
(Disetor ke Kas Negara/Rp) Fisik Keu
1. Penyebaran dan Pengembangan IKM di
Kaltim
2.300.000.000 100,00 94,40 2.172.046.000 127.954.000
2. Klaster Industri
Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim
500.000.000 100,00 99,48 497.389.600 2.610.400
3. Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim
1.084.731.000 98,00 97,80 1.052.091.850 32.639.150
4. Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim
1.689.000.000 96,60 82,10 1.387.503.970 301.496.030
5. Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah
3.485.316.000 100,00 95,90 3.342.640.000 142.676.000
TOTAL 9.059.047.000 99,80 93,30 8.451.672.220 607.375.580
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 77
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013. LAKIP ini disusun
sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, dan diperbarui
melalui Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tanggal 23 November 2010 tentang Penyampaian Laporan
Akuntabilitas Kinerja dan Dokumen Penetapan Kinerja.
Adapun dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 ini dibuat sebagai Perjanjian
Kinerja Pimpinan SKPD kepada Kepala Daerah berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi pada Diktum Ketiga tentang
Penetapan Kinerja. Lakip Tahun 2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 telah menyajikan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dan disepakati oleh masing-masing Kepala
Bidang beserta struktural dibawahnya dan disetujui oleh Kepala Dinas, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tanggal 31 Mei 2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi
pemerintah.
LAKIP Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2015 ini memberikan gambaran antara lain :
Secara umum kinerja Dinas Perindagkop ditinjau dari pencapaian indikator kinerja dapat
dikategorikan berhasil, walaupun terdapat beberapa indikator kinerja yang target
pencapaiannya masih perlu ditingkatkan. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras
seluruh aparat Disperindagkop & UMKM Provinsi maupun Kab/Kota, Dinas/Instansi
terkait, Dunia Usaha dan Sekretariat Daerah Provinsi yang dengan kerjasama dan
sinkronisasi programnya turut memberikan konstribusi.
Ditinjau dari dari pencapaian sasaran strategik, juga dapat dikategorikan berhasil,
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 78
dimana dari 15 (lima belas) sasaran yang telah ditetapkan, 4 (empat) diantaranya
mencapai rata rata dibawah 70 (tujuh puluh) persen, 2 (dua ) diantaranya mencapai 70
(tujuh puluh) sampai 80 (delapan puluh) persen dan 9 (sembilan) lainnya diatas 80
(delapan puluh) persen dengan katagori memuaskan. Keadaan ini semakin memicu kita
untuk bekerja lebih keras dan pemahaman yang lebih mendalam atas segala
permasalahan dan tantangan yang ke depan semakin komplek.
Dengan laporan Lakip ini diharapkan dapat memacu pelaksanaan kepemerintahan
yang melibatkan stakeholders, sehingga nantinya akan tercipta sasaran dan hasil kerja
yang dapat dipertanggungjawabkan.