bab i - web viewktsp merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi...

21
MAKALAH KURIKULUM LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN “Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum” DOSEN PEMBIMBING DR. MOHAMMAD YUSUF ABDULLAH, M.ED OLEH : BENPANI

Upload: trinhtuong

Post on 30-Jan-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

MAKALAHKURIKULUM LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN

“Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum”

DOSEN PEMBIMBINGDR. MOHAMMAD YUSUF ABDULLAH, M.ED

OLEH :

BENPANI

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2012

Page 2: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

BAB I

PEN DA HU LU AN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat

dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu”.

Berdasarkan konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum

merupakan dasar dari terselenggaranya proses pembelajaran. Kurikulum

sebagai dasar dari proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang

saling terkait dan saling mempengaruhi. Pengembangan dari komponen-

komponen tersebutlah yang kelak akan dapat mengembangkan konsep dari

kurikulum ke arah penyempurnaan dengan tetap memperhatikan prinsip-

prinsip dasar kurikulum.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu upaya

penyempurnaan dan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

dengan tidak meninggalkan prinsip dasar dari KBK, yakni proses

pembelajaran yang berorientasi pada murid (student centered). Pemahaman

tentang konsep kurikulum dan konsep KTSP perlu diberikan kepada

mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang kelak akan menjadi

fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka kami menyusun makalah ini

yang untuk selanjutnya berjudul “Prinsip-Prinsip Pengambangan

Kurikulum”. Dalam makalah ini terdapat pembahasan tentang model dan

prinsip kurikulum serta tentang KTSP sebagai wujud pengembangan

kurikulum.

Page 3: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memberikan

batasan masalah yaitu bahwa penulis hanya memberikan penjelasan tentang

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam wujud Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka

rumusan masalah dari makalah ini antara lain:

1. Bagaimana prinsip-prinsip dan model pengembangan kurikulum?

2. Prinsip mana yang sesuai dengan KTSP?

3. KTSP cenderung memiliki model yang mana?

4. Jelaskan tentang KTSP sebagai wujud pengembangan kurikulum!

D. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah

ini antara lain untuk mengetahui:

1. Prinsip dan model pengembangan kurikulum

2. KTSP sebagai wujud pengembangan kurikulum

Page 4: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

BAB II

PEMBAHASAN

            Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

Goals, yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium

Development Goals adalah era pasar bebas atauera globalisasai sebagi era

persaingan mutu atau kualitas. Oleh karena itu pembangunan SDM berkualitas

merupakan suau keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar.  Hal tersebut mutlak

diperlukan karena akan menjadi penopang utama pembangunan nasional yang

mandiri dan berkeadilan, good governance and clean governance serta menjadi

jalan keluar bagi bangsa Indonesia dari multidimensi krisis, kemiskinan, dan

kesenjangan ekonomi.

            Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut

semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan, dan strategi agar

sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalaan zaman. Penyesuaian tersebut

secara langsung mengubah tatanan dalam system pendidikan. Sistem pendidikan

nasional harus senantiasa dikembangkan dengan kebutuhan dan perkembangan

yang terjadi baik di tingkat local, nasional maupun global.

            Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan tersebut adalah

kurikulum, karena kurikulum merupakn komponen pendidikan yang dijadikan

acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara ;

khususnya oleh guru dan kepala sekolah. KTSP merupakan kurikulum yang

dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah,

karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat dan

karakteristik peserta didik. Dalam penyusunan KTSP terdapat beberapa prinsip,

model konsp kurikulum, dan tahapan pekembangan kurikulum yang akan

dijelaskan dalam artikel ini.

A. Prinsip mana yang sesuai dengan KTSP???

            Dalam standar nasional Pendidikan ( SNP pasal 1, ayat 15 ) dikemukakan

bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum

operational yang disusun dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan.

Page 5: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan

berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP )

            Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum

tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) adalah sebagai berikut :

1. KTSP dikembangkan dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan

karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta

didik

2.  Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan

standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas pendidikan

kabupaten / kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di

bidang pendidikan.

3. KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan

ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada

Standar Nasional Pendidikan.

Kebijakan dalam mengembangkan kurikulum KTSP itu sendiri prinsip

umumnya yaitu sesuai yang dikemukakan oleh Nana Syodih Sukmadinata ( 2005:

150-155 )

1. Prinsip relevensi

Kurikulum harus memiliki relevansi keluar dan di dalam kurikulum itu

sendiri. Dalam prinsip ini kurikulum harus sesuai dengan tujuan dan isi

kurikulum itu sendiri. Sekolah dalam menyelenggarakan  kurikulum harus

relevan dan konsisten disesuaikan dengan

2. Prinsip fleksibilitas

Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur atau fleksibel yaitu

kurikulum itu disesuaikan dengan kondisi daerah , waktu, kemampuan dan

latar belakang anak. Kurikulum dibuat disesuaikan dengan kebutuhan 

masyarakat dalam daerah tersebut.

3. Prinsip kontinuitas

Page 6: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara

berkesinambungan artinya dalam pembelajaran itu terdapat proses yang terus

menerus dan kurikulum juga harus mempunyai sifat berkesinambungan

antara satu tingkat kelas dengan kelas yang lain.

4. Prinsip kepraktisan / efisiensi

Kurikulum juga harus memiliki sifat praktis artinya kurikulum tersebut

mudah dilaksanakan dan mudah diterapkan dalam dunia pendidikan

menjawab tantangan-tantangan yang ada dalam masyarakat, dapt diterpakan

dengan media pembelajaran yang sederhana dan memerlukan biaya yang

murah.

5. Prinsip efektifitas

Prinsip kurikulum harus efektif baik secara kontinuitas maupun kualitas.

Sedangkan prinsip khususnya yang berpedoman pada standar kompetensi

lulusan dan standar isi serta panduan BSPN,  dikembangkan berdasarkan

prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut ( Permendiknas,

No. 22 Tahun 2006 )

1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan 

Siswa dan Lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa  siswa

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi siswa

disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

siswa serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan

pembelajaran berpusat pada siswa.

2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik  siswa, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta

menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,

Page 7: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3.  Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahu-an, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.

Karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar

siswa untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

4.  Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemegang

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan  kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja. Karena itu, pengembangan keterampilan

pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan

akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5.  Menyeluruh dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, 

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6.  Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,

dan pemberdayaan  siswa  yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,

nonformal, dan in-formal  dengan memperhatikan kondisi  dan tuntutan

lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia

seutuhnya.

7.  Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

Page 8: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Dalam prinsip-prinsip tersebut harusnya bisa dilaksanakan semua dalam KTSP

sekolah, sebab apabila dari prinsp-prinsip tersebut ada yang kurang maka dalam

pelaksanaan tujuan KTSP tersebut tidak akan tercapai atau hasilnya tidak akan

maksimal baik kuantitatif maupun kualitatif.

B. KTSP cenderung memiliki model yang mana?????

            Menurut Sukmadinata (2005: 81-100), terdapat empat model konsep

kurikulum yaitu model kurikulum subjek akademik, model kurikulum personal,

model kurikulum rekonstruksi sosial, dan model  kurikulum teknologis.

-    Kurikulum subjek akademik berorientasi pada pembentukan manusia intelek.

Materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan, sistem nilai yang dianggap baik dan

harus disampaikan secara turun temurun. Proses pendidikan adalah upaya

transfer ilmu pengetahuan masa lampau yang dianggap baik. Keberhasilan

pendidikan dilihat dari sejauh mana siswa menguasai bahan ajar yang

dipalajarinya.

-     Model kurikulum personal yaitu kurikulum yang berorientasi pada

pengembangan potensi siswa secara maksimal. Dalam kurikulum ini tidak

ada materi standar, karena materi disesuaikan dengan kebutuhan dan minat

anak. Proses pembelajaran lebih banyak upaya pembimbingan anak untuk

menyalurkan minat dan perhatiannya. Evaluasi dilakukan untuk melihat

sejauh ma-na siswa merasa senang dalam menjalani aktivitas.

-     Kurikulum rekonstruksi sosial, adalah model kurikulum yang berorientasi

pada kepedulian sekolah untuk memecahkan permasalahan yang ada di

masyarakat. Isi pendidikan berupa permasalahan yang ada di masyarakat,

untuk selanjutnya dibahas dan dipecahkan dengan menggunakan khasanah

keilmuan yang ada yang dipandang relevan untuk memecahkan masalah.

Metode pembelajaran lebih banyak pada upaya diskusi dan penilaian

Page 9: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam proses

pemecahan masalah dan sejauh mana masalah mampu dipecahkan dalam

proses pembelajaran.

-      Model kurikulum teknologis, yaitu kurikulum yang didasarkan pada

penggunaan metode ilmiah dalam penyusunan kurikulum dan isi kurikulum

adalah ilmu  pengetahuan dan teknologi yang harus dikuasai untuk  

menghadapi kehidupan. Isi pendidikan menekankan pada penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, proses pendidikannya berupa transfer IPTEK,

sedang evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana IPTEK mampu

dikuasai oleh siswa. Ada dua jenis teknologi yang digunakan dalam jenis

kurikulum ini yaitu teknologi perangkat lunak dan teknologi perangkat keras.

Model konsep kurikulum yang manakah yang menjadi dasar pijakan

kurikulum KTSP? KTSP, pada dasarnya merupakan penyempurnaan model dari

KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diujicobakan oleh Depdiknas secara

nasional. KBK itu sendiri adalah kurikulum yang berbasis kompetensi.

Kurikulum berbasis kompetensi adalah salah satu jenis dari model konsep

kurikulum teknologis. Dengan demikian KTSP menggunakan model konsep

kurikulum teknologis.  Meskipun konsep kurikulum teknologis menjadi tulang

punggung pengembangan KTSP, tapi tidak berarti nilai esensial dari model

konsep kurikulum lainnya diabaikan. Karakter yang ada pada model konsep

lainnya tetap ada, hanya tidak dominan. Karena dalam realitas, konsep-konsep

tersebut saling melengkapi.

Hal ini bisa dilihat dalam prinsip-prinsip pengembangan KTSP dan acuan

operasional penyususunan KTSP yang dikembangkan Badan Standar Nasional

Pendidikan (BNSP).

Secara umum prinsip-prinsip pengembangan KTSP meliputi:

1.   Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

2.   Beragam dan terpadu

3.   Tanggap terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni

4.   Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Page 10: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

5.   Menyeluruh dan berkesinambungan

6.   Belajar sepanjang hayat

7.   Seimbang antara kepentingan nasional dankepentingan daerah.

Sedangkan acuan operasional penyusunan KTSP harus memperhatikan

hal-hal berikut ini:

1)    Peningkatan iman dan taqwa serta ahlak mulia

2)    Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

3)    Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

4)    Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

5)    Tuntutan dunia kerja

6)    Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni

7)    Agama

8)    Dinamika perkembangan global

9)    Persatuan nasinal dan niai-nilai kebangsaan

10)  Kondisi sosal budaya masyarakat setempat

11)  Kesetaraan gender

12)  Karaktrsitik satuan pendidikan.

Dari sejumlah prinsip dan acuan operasional KTSP di atas tampak bahwa

pengembangan potensi diri siswa sebagai individu, aspek sosial masyarakat,

penguasaan mata pelajaran/ipteks, dan aspek Ketuhanan juga diperhatikan.

Meskipun berbasis kompetensi tidak berarti hanya ilmu pengetahuan dan

teknologi yang diperhatikan, unsur kemanusiaan, sosial, dan spiritual juga tidak

dilepaskan.  Sedangkan apabila ditinjau dari model pendekatan

pengembangannya, kurikulum 2006/KTSP menerapkan pendekatan

dekonsentrasi, yaitu campuran antara setralistik dan desentralistik.

C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebagai Wujud Pengembangan

Kurikulum

1. KTSP sebagai Dokumen dan Paradigma

Page 11: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

Perubahan kurikulum pada dasarnya bukanlah sekedar

perubahan dokumen. Akan tetapi ada sisi lain yang seharusnya ikut

berubah. Sisi lain itu adalah pola berpikir dan pola bertindak yang

dikenal dengan paradigma. Paradigma dalam konteks ini diartikan

sebagai pola berpikir dan pola bertindak dalam memandang, menyikapi,

dan melaksanakan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada

khususnya. Perubahan pola berpikir dan pola bertindak dimulai dari

kesiapan pelaku dan pelanggan pendidikan (manusia) untuk berubah. Jika

manusianya tidak mempersiapkan diri untuk berubah, perubahan itu tidak

akan pernah terjadi. Perubahan paradigma itu hanya dapat terjadi

manakala manusianya ingin berubah.

Fenomena yang mengapung permukaan ternyata sangat

kontras. Hal itu terlihat pada beberapa dekade perubahan kurikulum.

Pada saat dokumen dan prinsip kurikulum mengalami perubahan,

ternyata paradigma manusianya tidak berubah. Bahkan ada kecendrungai

untuk mempertahankan yang lama. Ambillah contoh kurikulum 1994.

Secara prinsip kurikulum itu memberi kebebasan kepada guru (pendidik)

untuk melakukan dua hal penting yakni penjabaran dan penyesuaian. Hal

yang dijabarkan dan disesuaikan ialah tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, strtaegi pembelajaran, sumber pembelajaran, dan alat atau

media pembelajaran. Oleh berbagai kebijakan, hak-hak pendidik untuk

melakukan penjabaran dan penyesuaian itu menjadi lenyap. Kebijakan itu

misalnya adalah penyeragaman buku, penyeragaman metode, dan

penyeragaman-penyeragaman lain.

Selain itu, guru tidak memiliki keberanian untuk

berimprovisasi dalam melakukan penjabaran dan penyesuaian. Mereka

dihantui oleh rasa takut karena adanya penyeragaman. Akibatnya pola

berpikir dan pola bertindak guru menjadi apriori. Lebih menerima apa

adanya ketimbang mencari masalah untuk melaksanakan hak dan

kewajiban, yakni melaksanakan penjabaran dan penyesuaian. Untuk apa

penyesuaian dilakukan, akhirnya yang benar adalah penyeragaman.

Page 12: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

Untuk penjabaran dilakukan, akhirnya akan tetap perpulang dan  terpakai

buku-buku yang disahkan oleh pemetintah. Fenomena yang seperti itu,

sampai kini ternyata masih ada.

Fenomena seperti itu kelihatannya  masih akan berlanjut. Hal

itu terjadi karena ketidaktahuan dan ketidakmautahuan. Para pelaku dan

pelanggan pendidikan mestinya mendapat sosialisasi tentang KTSP

secara holistik, bukan sporadis. Mereka mestinya sampai ke tingkat

pemahaman, bahwa perubahan kurikulum bukanlah perubahan dokumen

semata, tetapi juga perubahan paradigma (pola berpikir dan pola

bertindak). Perubahan kurikulum bukanlah sekedar perubahan materi

pembelajaran, tetapi juga perubahan otoritas dalam pelaksanaan. Jika

mereka tidak diberi tahu dan tidak mau tahu, niscaya pelaksanaan KTSP

akan tetap sama nasibnya dengan kurikulumkurikulum sebelumnya.

Siapa sajakah yang harus berubah paradigmanya? Sekurang-

kurangnya yang harus berubah itu ada tiga kelompok. Ketiga kelompok

itu adalah pendidik, tenaga kependidikan, dan pelanggan pendidikan.

Menurut UURI No. 20/2003 tentang Sisdiknas, ”Pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkulaifikasi sebagau guru, dosen, konselor, pamong

belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilator, dan sebutan lain yang

sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan adalah anggota

masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat  untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan.”   Tentu saja, pelanggan pendidikan adalah

orang-orang yang memakai jasa pendidikan seperti masyarakat, orang

tua, dan peserta didik.

Page 13: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

BAB I I I

PEN UTU P

A. Kesimpulan

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat

dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu”.

Berdasarkan konsep teoretis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merupakan dasar dari terselenggaranya proses pembelajaran.

Kurikulum sebagai dasar dari proses pembelajaran terdiri dari beberapa

komponen yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Pengembangan dari

komponen-komponen tersebutlah yang kelak akan dapat mengembangkan

konsep dari kurikulum ke arah penyempurnaan dengan tetap memperhatikan

prinsip-prinsip dasar kurikulum.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) akan berfungsi sebagai

pelayanan pendidikan yang bermutu apabila memiliki teks kurikulum yang

baik dan benar serta diiringi dengan perubahan paradigma tenaga

kependidikan, pendidik, dan pemakai jasa pendidikan.

B. Harapan

Kami sebagai penulis berharap semoga segenap pembahasan dalam

makalah kami dapat memberikan sedikit informasi serta dapat menjadi

motivator kepada pembaca pada umumnya dan kepada mahasiswa Universitas

Negeri Yogyakarta pada khususnya untuk dapat memahami hakikat dari

kurikulum yang menjadi dasar dari proses pembelajaran serta memahami

konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai wujud

pengembangan kurikulum.

Page 14: BAB I - Web viewKTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah / daerah, karakteristik sekolah / daerah, social budaya masyarakat setempat

DAFTAR PUSTAKA

Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Permendiknas No. 22, 23 dan 24 Tahun 2007

Tim Pengembang MKDK. 2002.. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

http://pmat.uad.ac.id/prinsip-pengembangan-kurikulum.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-

kurikulum/