bab i asam salisilat
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 BAB I Asam Salisilat
1/1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga
biasa disebut o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol. Senyawa
ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam
kuat, dan pengoksidasi kuat.
Umumnya, sebagai asam beta-hidroksi (dan tidak seperti asam alpha-hydroxy)
asam salisilat mampu menembus dan melonggarkan ikatan lemak dan lipid,
sehingga mampu menyebabkan luka bakar kimia moderat untuk kulit jika pada
konsentrasi yang sangat tinggi. Bila tertelan, asam salisilat memiliki efek ototoxic
dengan menghambat. Temuan ini didasarkan pada studi klinis dengan tikus.
Suntikan asam salisilat menyebabkan gangguan pendengaran pada pada tikus,
sementara injeksi terus-menerus menyebabkan hilangnya kemampuan
pendengaran tikus. Overdosis asam salisilat dapat menyebabkan intoksikasi
salisilat, yang sering digambarkan secara klinis sebagai keadaan asidosis
metabolik dengan tanda munculnya alkalosis pernapasan.
Salah satu metode untuk menentukan kadar asam salisilat pada sampel adalah
dengan titrasi asam basa. Titrasi asam-basa adalah penetapan kadar suatu zat
(asam atau basa) berdasarkan atas reaksi asam-basa dengan menggunakan
indikator asam atau basa.
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum1.2.1.1.Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar asam salisilat
dalam sampel serbuk dengan titrasi asam basa,
1.2.2. Tujuan Khusus1.2.2.1. Mampu melakukan pembakuan larutan asam dan basa.
1.2.2.2.Mampu melakukan titrasi asam basa (titrasi balik dan titrasi
langsung).
1.2.2.3.Mampu melakukan penetapan kadar asam salisilat dalam sampel
serbuk.