bab i pendahuluankc.umn.ac.id/13068/3/bab_i.pdf · 2020. 12. 3. · earning. retained earning yang...

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat salah satunya dari pendapatan per kapita Indonesia. Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam satu tahun. Pendapatan per kapita dihitung dari pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Gambar 1.1 Pendapatan per Kapita di Indonesia Tahun 2017-2018 (Sumber: www.bps.go.id) Dapat dilihat pada gambar 1.1, pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2018 sebesar Rp 40.916.368,2. Jumlah tersebut meningkat sebesar 6,76 persen dari tahun 2017 yang berjumlah Rp 38.325.249,8. Industri manufaktur menjadi primadona dan penggerak perekonomian di Indonesia karena menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) (www.bps.go.id).

Upload: others

Post on 23-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia terus mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat dilihat salah satunya dari pendapatan per kapita

Indonesia. Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diperoleh masyarakat

dalam satu tahun. Pendapatan per kapita dihitung dari pendapatan nasional dibagi

jumlah penduduk.

Gambar 1.1

Pendapatan per Kapita di Indonesia Tahun 2017-2018

(Sumber: www.bps.go.id)

Dapat dilihat pada gambar 1.1, pendapatan per kapita Indonesia pada tahun

2018 sebesar Rp 40.916.368,2. Jumlah tersebut meningkat sebesar 6,76 persen

dari tahun 2017 yang berjumlah Rp 38.325.249,8. Industri manufaktur menjadi

primadona dan penggerak perekonomian di Indonesia karena menjadi kontributor

terbesar dalam pembentukan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) (www.bps.go.id).

Page 2: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

2

PDB merupakan penjumlahan dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah,

investasi, serta ekspor dikurang impor.

Gambar 1.2

Kontribusi Lima Subsektor Terbesar dalam Industri Pengolahan terhadap

Total PDB Tahun 2017 dan 2018 (Persen)

(Sumber: www.bps.go.id)

Dapat dilihat pada gambar 1.2 industri makanan dan minuman yang menjadi

subkategori dengan kontribusi terbesar dalam PDB tahun 2017-2018 yaitu sebesar

6,14 persen dan 6,25 persen. Rata-rata jumlah pengeluaran per kapita sebulan

masyarakat dalam kelompok makanan lebih besar daripada pengeluaran

masyarakat pada kelompok non makanan (batubara dan pengilangan migas, alat

angkut, barang logam, kimia, farmasi, dan obat tradisional). Pengeluaran

masyarakat pada kelompok makanan didominasi oleh pengeluaran untuk makanan

dan minuman.

Page 3: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

3

Gambar 1.3

Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang

Tahun 2015-2018

(Sumber: www.bps.go.id)

Peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dari tahun 2015

sampai dengan tahun 2017 untuk kelompok makanan lebih tinggi dari kelompok

non makanan. Seperti yang terlihat pada gambar 1.3 diatas, rata-rata pengeluaran

per kapita sebulan untuk kelompok makanan pada tahun 2015 sebesar Rp 412.462

meningkat sebesar 11,6% pada tahun 2016 menjadi Rp 460.639. Pada tahun 2017

mengalami peningkatan sebesar 14,6% menjadi Rp 527.956. Sedangkan

kelompok non makanan pada tahun 2015 sebesar Rp 868.823 meningkat sebesar

8,9% pada tahun 2016 menjadi Rp 946.258. Pada tahun 2017 mengalami

peningkatan sebesar 9,5% menjadi Rp 1.036.497.

Page 4: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

4

Gambar 1.4

Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2015-2018

(Sumber: www.idx.co.id)

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah

menjadi barang jadi. Terdapat tiga sektor dalam perusahaan manufaktur, yaitu

sektor industri dasar dan kimia, sektor industri barang konsumsi, dan sektor aneka

industri. Dapat dilihat pada gambar 1.4 diatas, berdasarkan data pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pertumbuhan perusahaan manufaktur terus meningkat dari tahun

ketahun. Pada tahun 2015 jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar sebanyak

146 perusahaan, tahun 2016 jumlah perusahaan manufaktur meningkat menjadi

147 perusahaan. Tahun 2017 jumlah perusahaan yang terdaftar mengalami

peningkatan lagi sebanyak 167 perusahaan dan pada tahun 2018 perusahaan

manufaktur yang terdaftar mencapai 171 perusahaan.

Page 5: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

5

Gambar 1.5

Jumlah Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang

Terdaftar di BEI Tahun 2015-2018

(Sumber: www.idx.co.id)

Sektor industri barang konsumsi menjadi salah satu sektor pada perusahaan

manufaktur yang mengalami peningkatan jumlah perusahaan. Sektor industri

barang konsumsi terbagi menjadi subsektor makanan dan minuman, rokok,

farmasi, kosmetik, dan barang keperluan rumah tangga, peralatan rumah tangga

serta subsektor lainnya (www.idx.co.id). Dapat dilihat pada gambar 1.5 diatas,

tahun 2015 dan tahun 2016 jumlah perusahaan sektor industri barang konsumsi

yang terdaftar di BEI sebanyak 39 perusahaan. Tahun 2017 mengalami

peningkatan sebanyak 10 perusahaan menjadi 49 perusahaan dan pada tahun 2018

meningkat lagi sebanyak 3 perusahaan menjadi 52 perusahaan.

Investor menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan dengan harapan

mendapatkan pengembalian berupa return (pendapatan) baik berupa dividend

yield (pendapatan dividen) ataupun berupa capital gain (pendapatan selisih harga

jual saham terhadap harga beli) (Arifin dan Asyik (2015) dalam Bawamenewi dan

Afriyeni (2019)). Dividen adalah distribusi berupa uang tunai atau saham

Page 6: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

6

perusahaan kepada pemegang saham secara proposional (Weygandt, et al., 2019).

Menurut Kieso, et al. (2018) terdapat empat tipe dividen, yaitu cash dividend

(dividen kas), property dividend (dividen properti), liquidating dividend (dividen

likuidasi), dan share dividend (dividen saham). Dalam teori the bird in the hand

menurut Myron Gordon dan John Lintner dalam Winna dan Tanusdjaja (2019)

menjelaskan bahwa investor menyukai dividen yang sudah di tangan

dibandingkan dengan capital gain yang belum tentu ada dimasa mendatang,

artinya investor memberikan nilai lebih tinggi atas dividend yield dibandingkan

dengan capital gain yang diharapkan. Menurut teori ini dividen lebih memiliki

kepastian dan lebih bisa diprediksi dibandingkan capital gain yang nilainya

cenderung lebih spekulasi karena harga saham cenderung berubah-berubah setiap

saat.

Untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham dan perusahaan, laba yang

dimiliki oleh perusahaan harus dapat dialokasikan pada pembagian dividen

kepada pemegang saham serta meningkatkan pertumbuhan serta mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan. Investor mengharapkan return dari investasi

yang dimilkinya dalam bentuk dividen. Semakin meningkatnya dividen yang

dibagikan oleh perusahaan maka meningkatkan minat investor untuk melakukan

investasi dan membeli saham, sehingga akan meningkatkan harga saham

perusahaan. Disisi lain perusahaan perlu mengalokasikan laba yang diperoleh

sebagai saldo laba untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu,

perusahaan harus dapat membuat sebuah kebijakan terkait pengalokasian laba

Page 7: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

7

yang dimiliki perusahaan untuk mensejahterakan pemegang saham dan

perusahaan.

PT Indofood Sukser Makmur Tbk (INDF) melakukan pembagian dividen

yang telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan (RUPST). Dividen itu akan dibayarkan pada 6 Juli 2017.

Direktur INDF Thomas Tjhie menjelaskan, produsen indomie itu membagikan

dividen sebesar Rp 235 per lembar saham. Pada tahun 2016, INDF berhasil

meraup laba bersih sebesar Rp 4,14 triliun dimana angka tersebut naik dari tahun

sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun (finance.detik.com). Dividen yang dibagikan

pada tahun 2017 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 168 per lembar

saham.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan akan membagikan dividen

kepada pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham pada 25 Juni 2018. MYOR akan

membagikan dividen tunai Rp 603,68 miliar. Dividen ini setara dengan Rp 27 per

saham. Andre Sukendra Atmadja yang merupakan Direktur Utama Mayora Indah

mengatakan, total pendapatan MYOR mencapai Rp 20,82 triliun. Pendapatan ini

naik 13,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun

(investasi.kontan.co.id). Dividen yang dibagikan pada tahun 2018 meningkat dari

tahun sebelumnya sebesar Rp 461 miliar atau setara dengan Rp 21 per saham.

Dari fenomena yang terjadi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT

Mayora Indah Tbk menunjukan bahwa peningkatan laba yang diperoleh

Page 8: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

8

perusahaan dapat meningkatkan jumlah dividen yang dibagikan. Semakin tinggi

dividen yang dibagikan oleh perusahaan maka akan berpotensi meningkatkan

minat investor untuk berinvestasi di perusahaan dan akan membeli saham

perusahaan, sehingga meningkatkan harga saham. Sebaliknya, jika dividen yang

dibagikan kecil maka minat investor untuk berinvestasi dan membeli saham

perusahaan akan menurun. Akibatnya harga saham perusahaan juga akan

mengalami penurunan.

Investor menginginkan pembagian dividen yang meningkat, sehingga mereka

berminat untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sementara manajemen

perusahaan perlu mengalokasian laba untuk saldo laba guna berinvestasi serta

meningkatkan pertumbuhan perusahaan dimasa depan. Oleh karena itu, untuk

mencapai tujuan tersebut perusahaan harus menetapkan kebijakan dividen

(Amalia dan Hermanto, 2018). Kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan

yang berkaitan dengan laba perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan pada

akhir periode apakah akan dibagikan kepada pemegang saham atau menjadi laba

ditahan untuk kepentingan investasi perusahaan di masa yang akan datang

(Wiendharta dan Andayani, 2019). Menurut Kieso et al. (2018) bagi perusahaan

yang membagikan dividen tunai, perusahaan itu harus memiliki saldo laba atau

retained earning, memiliki uang tunai yang mencukupi, dan dewan direksi

memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Investor

berharap perusahaan dimana investor menanamkan modalnya selalu mendapatkan

keuntungan yang besar, karena hal tersebut membuat investor mendapatkan

pendapatan dan tingkat pengembalian investasi yang besar pula dalam bentuk

Page 9: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

9

dividen. Apabila pembagian dividen yang dilakukan perusahaan lebih tinggi dari

tahun sebelumnya, maka keadaan tersebut semakin meningkatkan minat para

investor mengenai pendapatan perusahaan di masa yang akan datang. Jika

pembagian dividen yang dilakukan perusahaan cenderung lebih rendah dari tahun

sebelumnya, maka keadaan tersebut mengakibatkan para investor tidak tertarik

pada perusahaan tersebut, karena para investor berpendapat bahwa perusahaan

mengalami penurunan pendapatan (Cisilia dan Amanah, 2017).

Perusahaan dengan laba yang besar akan semakin menarik minat investor

dalam berinvestasi, karena akan berpotensi membagikan dividen dalam jumlah

besar. Kebijakan dividen memiliki peranan yang sangat penting karena dapat

berpengaruh terhadap sikap atau reaksi investor dan juga mempengaruhi

kesempatan investasi, harga saham, struktur financial, arus pendanaan dan posisi

keuangan perusahaan (Zahrah dan Amanah, 2017). Jika semakin tinggi minat

investor pada perusahaan, maka perusahaan akan mendapatkan modal lebih besar

untuk menjalankan operasionalnya dan meningkatkan keuntungan di masa yang

akan datang.

Kebijakan dividen diukur menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR).

Payout Ratio merupakan persentase pendapatan yang didistribusikan dalam

bentuk dividen tunai (Weygandt, et al., 2019). DPR merupakan suatu kebijakan

yang telah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam membagikan

besarnya dividen kepada pemegang saham (Cisilia dan Amanah, 2017). Rasio

DPR merupakan perbandingan antara dividen per lembar saham dengan laba per

lembar saham. DPR adalah rasio yang mengukur besarnya laba yang dibagikan

Page 10: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

10

dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham dari laba yang diestimasikan

akan diterima oleh pemegang saham. Tingkat DPR yang tinggi menunjukan

bahwa laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemagang saham lebih

besar dari laba yang diestimasikan akan diterima oleh pemegang saham. Rasio

DPR penting bagi investor untuk melihat besarnya pertumbuhan dividen yang

dibagikan oleh perusahaan serta untuk membuat keputusan apakah investor akan

membeli saham perusahaan dan berinvestasi di perusahaan. Sedangkan untuk

perusahaan, rasio DPR penting karena menunjukan besarnya laba yang dibagikan

dalam bentuk dividen dan laba yang dapat digunakan untuk pertumbuhan dan

kelangsungan hidup perusahaan serta untuk membuat sebuah kebijakan yang

dapat memenuhi harapan investor dan dapat membuat pertumbuhan perusahaan

meningkat.

Kebijakan dividen pada setiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada

kondisi suatu perusahaan. Apabila perusahaan mengalokasikan laba ditahan dalam

jumlah besar, maka perusahaan akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan

pertumbuhan perusahaannya dengan melakukan investasi, tetapi akan

menurunkan laba yang dibagikan dalam bentuk dividen. Sedangkan jika

perusahaan mengalokasikan laba ditahan dalam jumlah kecil, maka laba yang

dibagikan dalam bentuk dividen akan menjadi besar dan pemegang saham akan

merespon sinyal positif dari perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus bisa

mengambil sebuah kebijakan dividen yang tepat agar dapat menghasilkan

keseimbangan antara dividen saat ini dan meningkatkan nilai perusahaan yang

dilihat dari harga saham yang meningkat.

Page 11: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

11

Dalam penelitian ini terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi

kebijakan dividen, yaitu profitabilitas, leverage, likuiditas, dan ukuran perusahaan.

Faktor pertama adalah profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan besarnya

keuntungan yang diperoleh perusahaan selama satu periode (Purba, dkk (2020)).

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan Return on Equity (ROE).

ROE merupakan pengukuran profitabilitas dengan membandingkan laba bersih

dengan rata-rata ekuitas (Weygandt, et al., 2019). ROE menunjukan kemampuan

perusahaan memperoleh laba dari ekuitas. Semakin tinggi ROE berarti perusahaan

telah mengelola ekuitasnya dengan efisien sehingga menghasilkan laba bersih

yang tinggi. Tingginya laba bersih perusahaan akan meningkatkan retained

earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan

untuk membagikan laba dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Jika laba

yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham lebih besar dari

laba yang diestimasikan akan diterima oleh pemegang saham, maka akan

meningkatkan DPR perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Bawamenewi dan

Afriyeni (2019) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Wiendharta

dan Anadayani (2019) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Hermanto

(2018) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Faktor kedua adalah leverage. Leverage menunjukan tingkat utang suatu

perusahaan dalam membiayai operasi perusahaan. Leverage merupakan rasio yang

mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang

Page 12: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

12

(Menurut Brigham dan Houston (2010) dalam Bawamenewi dan Afriyeni (2019)).

Leverage dalam penelitian ini diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).

DER merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara total utang dengan

total ekuitas suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai DER rendah

menunjukan bahwa semakin sedikit pendanaan perusahaan yang dibiayai dengan

utang dibanding dengan ekuitas. Perusahaan dengan utang yang rendah, maka kas

yang digunakan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman lebih kecil, sehingga

kas dapat digunakan untuk membeli persediaan yang digunakan untuk

meningkatkan penjualan. Meningkatnya penjualan yang disertai efisiensi biaya

akan meningkatkan laba perusahaan. Laba yang meningkat akan meningkatkan

retained earning perusahaan, sehingga meningkatkan potensi perusahaan untuk

membagikan laba dalam bentuk dividen kepada pemegang saham meningkat. Jika

laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham lebih besar

dari laba yang diestimasikan akan diterima oleh pemegang saham, maka akan

meningkatkan DPR perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah,

Nuraina, dan Murwani (2018) menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap

kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Argamaya dan Putri (2017)

menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Penelitian yang dilakukan oleh Bawamenewi dan Afriyeni (2019) menyatakan

bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.

Faktor ketiga adalah likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu

(Wijayanto dan Putri, 2018). Likuiditas diukur menggunakan current ratio.

Page 13: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

13

Current ratio adalah perbandingan antara aset lancar dengan utang lancar.

Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi maka akan mampu memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Setelah perusahaan

memenuhi kewajibannya, maka terdapat working capital yang dapat perusahaan

gunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan, seperti menambah aset tetap.

Penambahan aset tetap akan meningkatkan kemampuan produktivitas perusahaan.

Produktivitas yang meningkat akan meningkatkan penjualan perusahaan.

Penjualan yang meningkat disertai dengan efisiensi biaya yang meningkat akan

menghasilkan laba perusahaan tinggi. Tingginya laba yang diperoleh perusahaan

akan meningkatkan retained earning, sehingga meningkatkan potensi perusahaan

untuk membagikan laba dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Jika laba

yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemagang saham lebih besar dari

laba yang diestimasikan akan diterima oleh pemegang saham, maka akan

meningkatkan DPR perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Junita, Abubakar,

dan Bastari (2018) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Winna dan

Tanusdjaja (2019) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh

Bawamenewi dan Afriyeni (2019) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh

tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.

Faktor terakhir adalah ukuran perusahaan (firm size). Menurut Junita,

Abubakar, dan Bastari (2018) ukuran perusahaan adalah skala yang digunakan

untuk mencerminkan besar kecilnya suatu perusahaan berdasarkan total aset

Page 14: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

14

perusahaan. Ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma dari total aset.

Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan maka semakin besar ukuran

perusahaan tersebut. Tingginya aset yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan

kemampuan produktivitas perusahaan. Perusahaan dengan produktivitas yang

tinggi berpotensi memperoleh penjualan yang tinggi. Penjualan yang tinggi jika

disertai dengan efisiensi biaya maka akan menghasilkan laba yang tinggi. Laba

yang diperoleh perusahaan tinggi akan meningkatkan retained earning, sehingga

meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

kas kepada pemegang saham. Jika laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kas

kepada pemegang saham lebih besar dari laba yang diestimasikan akan diterima

oleh pemegang saham, maka akan meningkatkan DPR perusahaan. Penelitian

yang dilakukan oleh Febrianti dan Zulvia (2020) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang

dilakukan oleh Wiendharta dan Andayani (2019) serta Agustina dan Andayani

(2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Bawamenewi dan Afriyeni

(2019). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan satu variabel independen

yang digunakan dalam penelitian Wiendharta dan Andayani (2019) yaitu

ukuran perusahaan.

Page 15: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

15

2. Periode Waktu dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini periode waktu yang digunakan adalah tahun 2016-

2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Sedangkan penelitian oleh Bawamenewi dan Afriyeni (2019)

serta Wiendharta dan Andayani (2019) periode waktunya adalah tahun

2013-2017.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS,

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Indutsri Barang

Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018)”.

1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan membatasi variabel independen. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 (empat) variabel, yaitu:

1. Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE),

2. Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER),

3. Likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR), dan

4. Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan size.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang

diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Objek penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018.

Page 16: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

16

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE)

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan

Dividend Payout Ratio (DPR)?

2. Apakah leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan

Dividend Payout Ratio (DPR)?

3. Apakah likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR)

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan

Dividend Payout Ratio (DPR)?

4. Apakah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan size berpengaruh

positif terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend

Payout Ratio (DPR)?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dibuat untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh positif profitabilitas yang diproksikan dengan

Return on Equity (ROE) terhadap kebijakan dividen yang diproksikan

dengan Dividend Payout Ratio (DPR).

2. Menganalisis pengaruh negatif leverage yang diproksikan dengan Debt to

Equity Ratio (DER) terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan

Dividend Payout Ratio (DPR).

Page 17: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

17

3. Menganalisis pengaruh positif likuiditas yang diproksikan dengan Current

Ratio (CR) terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend

Payout Ratio (DPR).

4. Menganalisis pengaruh positif ukuran perusahaan yang diproksikan

dengan size terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend

Payout Ratio (DPR).

1.5 Manfaat Penelitian

Peneilitan ini dapat bermanfaat bagi:

1. Perusahaan

Dengan hasil dari penelitian ini perusahaan khususnya perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi dapat mengetahui faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan dividen dari suatu

perusahaan, sehingga perusahaan dapat membuat kebijakan yang dapat

mensejahterakan pemegang saham dan perusahaan dengan

mengalokasikan laba yang dimiliki untuk dividen yang dibagikan kepada

pemegang saham serta untuk pertumbuhan perusahaan.

2. Investor

Dengan hasil dari penelitian ini diharapkan investor dapat mengambil

keputusan dengan tepat untuk melakukan investasi dalam suatu

perusahaan khusunya perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi.

Page 18: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

18

3. Peneliti Selanjutnya

Dengan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi dan acuan dasar untuk peneliti selanjutnya sehingga penelitian

selanjutnya akan lebih baik lagi.

4. Peneliti

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan

terhadap pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, dan ukuran

perusahaan terhadap kebijakan dividen.

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan agar lebih mudah dipahami dan

dimengerti. Berikut sistematikanya:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TELAAH LITERATUR

Bab ini terdiri dari teori-teori yang menjelaskan tentang agensi

teori, kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, likuiditas, dan

ukuran perusahaan serta model penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari metode penelitian, populasi dan sampel yang

diambil, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan dan

analisi data dalam penelitian ini.

Page 19: BAB I PENDAHULUANkc.umn.ac.id/13068/3/BAB_I.pdf · 2020. 12. 3. · earning. Retained earning yang tinggi akan meningkatkan potensi perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen

19

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Penelitian dilakukan dari tahap analisis data, pemilihan objek, dan

pengujian hipotesis yang menghasilkan jawaban yang menjawab

rumusan masalah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Penelitian dilakukan dari tahap analisis data, pemilihan objek, dan

pengujian hipotesis yang menghasilkan jawaban yang menjawab

rumusan masalah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan merupakan

ringkasan atas jawaban dari masalah penelitian. Saran merupakan

pesan yang disampaikan peneliti kepada peneliti selanjutnya.