bab i pendahuluandissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · bab i...

83
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR Halaman | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan dasar bagi masyarakat terutama bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS). Pada gilirannya diharapkan upaya tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan PMKS dalam melaksanakan peran dan fungsi sosial dalam masyarakat. Dalam Rencana Pembangunan Jawa Barat, komitmen pembangunan kesejahteraan sosial tersebut telah menjadi agenda utama pembangunan tahun 2013-2018, dengan strategis mencegah timbulnya Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan Sosial dan memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan masyarakat/komuniti, serta bantuan kepada korban bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan arah kebijakan Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai- nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial. Agenda utama pembangunan daerah tersebut sesungguhnya merupakan respon atas permasalahan kemiskinan yang masih cukup tinggi termasuk didalamnya penyandang permasalahan kesejahteraan sosial. Untuk merealisasikan agenda strategis tersebut, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD 2013-2018 juga Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian tugas unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang mencakup Program pelayanan dan rehabilitasi sosial, Program Bantuan dan Perlindungan Sosial, Program Pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan Sosial, program Pengembangan Usaha. Kesejahteraan Sosial dan Pembinaan Lanjut serta Penyediaan pelayanan Sosial melalui 9 Balai dan 12 Sub unit balai terhadap 26 jenis Penyandang Permasalahan kesejahteraan Sosial, disamping juga melaksanakan fungsi manajemen dan program pengembangan sumberdaya kesejahteraan Sosial. Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian tugas unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dipimpin oleh Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris dan 4 (empat) Kepala Bidang terdiri dari: a. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial b. Bidang Pemberdayaan Sosial c. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial d. Bidang Pembinaan sosial

Upload: lyhanh

Post on 17-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab

Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan

dasar bagi masyarakat terutama bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS).

Pada gilirannya diharapkan upaya tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan dan

kemampuan PMKS dalam melaksanakan peran dan fungsi sosial dalam masyarakat.

Dalam Rencana Pembangunan Jawa Barat, komitmen pembangunan kesejahteraan

sosial tersebut telah menjadi agenda utama pembangunan tahun 2013-2018, dengan

strategis mencegah timbulnya Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan

Sosial dan memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan masyarakat/komuniti, serta

bantuan kepada korban bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan

arah kebijakan Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,

perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan

Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-

nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial. Agenda utama

pembangunan daerah tersebut sesungguhnya merupakan respon atas permasalahan

kemiskinan yang masih cukup tinggi termasuk didalamnya penyandang permasalahan

kesejahteraan sosial.

Untuk merealisasikan agenda strategis tersebut, sebagaimana diatur dalam

Peraturan Daerah tentang RPJMD 2013-2018 juga Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan

Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian tugas

unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas Sosial Provinsi Jawa

Barat menyelenggarakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang mencakup Program

pelayanan dan rehabilitasi sosial, Program Bantuan dan Perlindungan Sosial, Program

Pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan Sosial, program Pengembangan Usaha.

Kesejahteraan Sosial dan Pembinaan Lanjut serta Penyediaan pelayanan Sosial

melalui 9 Balai dan 12 Sub unit balai terhadap 26 jenis Penyandang Permasalahan

kesejahteraan Sosial, disamping juga melaksanakan fungsi manajemen dan program

pengembangan sumberdaya kesejahteraan Sosial.

Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,

Fungsi, Rincian tugas unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas

Sosial Provinsi Jawa Barat, dipimpin oleh Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris

dan 4 (empat) Kepala Bidang terdiri dari:

a. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

b. Bidang Pemberdayaan Sosial

c. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial

d. Bidang Pembinaan sosial

Page 2: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 2

Secara umum, capaian Hasil Pembangunan Kesejahteraan Sosial menunjukkan

perkembangan yang baik dalam artian bahwa capain pada tahun 2016 Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat menetapkan target penanganan PMKS sebanyak 485.151. Orang

atau 7,50 % dari populasi PMKS sebanyak 6.468.685 tahun 2013. Sedangkan realisasi

penanganan PMKS mencapai 491.620. orang atau 7,60 %. Dengan demikian capaian

kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui Program kegiatan yang bersumber dari

APBD dan APBN sebesar 101,33 % (kategori Sangat Baik). Hasil Pembangunan

Kesejahteraan Sosial ini secara tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap

penurunan angka kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran terbuka, peningkatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta penurunan angka Disparitas Wilayah.

Pencapaian kinerja tersebut, tentu saja tidak terlepas dari beberapa kendala baik internal

maupun eksternal. Kendala Internal diantaranya adalah kualitas SDM penyelenggara dan

manajemen pelayanan kesejahteraan sosial yang masih terus menerus ditingkatkan,

Kondisi sarana dan prasarana yang belum memadai. Sedangkan kendala dan tantangan

eksternal diataranya adalah Sinergitas antar unit dan program serta koordinasi dengan

Pemerintah Kabupaten / Kota yang belum optimal serta kecendurungan masih banyaknya

populasi PMKS yang belum mendapatkan aksesibilitas pelayanan. Disisi lain, tantangan

yang harus dihadapi Dinas Sosial adalah semakin besarnya tuntutan publik dalam

optimalisasi Penyelenggaraan Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Dinas Sosial

merupakan instansi Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana diamanatkan

oleh undang-undang 14 tahun 2008 berkewajiban menyusun Laporan Instansi Pemerintah

(LKIP) dalam rangka mewujudkan pemerintah yang baik yaitu yang transparan, efektif dan

efisien,akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Guna implementasi Pertanggung jawaban manajemen, sekaligus memenuhi

kelembagaan untuk memberikan informasi terhadap publik atas hasil Penyelenggaraan

Pembangunan Kesejahteraan Sosial, berikut kami sampaikan Laporan Kinerja InstansiPemerintah (LKIP) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada hakekatnya adalah merupakan

bagian dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya, yang sasarannya diarahkan kepada Pembangunan Sumber Daya

Manusia Bidang Kesejahteraan Sosial yang sebaik-baiknya serta penciptaan lingkungan

sosial masyarakat yang sehat dan dinamis.

Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah meningkatkan taraf kesejahteraan

sosial masyarakat yang sebaik-baiknya dalam upaya menciptakan suatu kondisi tata

kehidupan sosial yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin,

sehingga memungkinkan setiap warga masyarakat memenuhi kebutuhan jasmani, rohani

dan sosialnya secara layak bagi individu, keluarga maupun masyarakat.

Penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada masyarakat

yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria

masalah sosial, meliputi : Kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan,

ketunasosialan, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, dan atau korban tindak

kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan

Page 3: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 3

situasi dan kondisi politik di Indonesia, serta perkembangan masyarakat secara global dan

Pembangunan yang kurang optimal, berdampak terhadap pertumbuhan dan

perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang dari tahun ke tahun

cenderung meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya bahkan mengarah kepada

masalah kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.

Sementara peran serta masyarakat yang diharapkan turut serta bekerjasama sebagai

mitra kerja Pemerintah dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial, pada

kenyataan dewasa ini belum memperlihatkan perkembangan hasil yang optimal

sebagaimana diharapkan sesuai keberadaan dan peranannya sebagai Potensi sumber

Kesejahteraan sosial masyarakat di bidang kesejahteraan sosial.

Dengan adanya perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah yang diganti oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah pada intinya mengatur dan menyempurnakan mengenai

penyelenggaraan Otonomi Daerah yang lebih diarahkan kepada Otonomi penuh, nyata dan

bertanggungjawab berada pada daerah Kabupaten dan Kota, sedangkan pelaksanaan

otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas, berimplikasi terhadap

kelembagaan daerah Provinsi yang menuju kearah perampingan berdasarkan kebutuhan,

kemampuan dan kewenangan yang menjadi tujuan masing-masing.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, sesuai dengan kuantitas dan kualitas

jenis permasalahan kesejahteraan sosial, maka pembangunan bidang kesejahteraan sosial

di tingkat Provinsi merupakan urusan Provinsi wajib yang dilaksanakan, secara lebih

terarah, terencana, terkoordinasi, terpadu, sinergis dan melembaga serta

berkesinambungan sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan yang

diharapkan.

Untuk mencapai hasil maksimal dipandang perlu menyusun rencana/program kerja

yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek. Mengacu kepada Instruksi Presiden RI

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa tiap

Instansi Pemerintah sampai Tingkat Eselon II telah mempunyai Rencana Strategis, yang

merupakan suatu proses yang berorentasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan Potensi, Peluang

dan Kendala serta Ancaman yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis

mengandung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan dengan

mengantisipasi perkembangan masa depan. Oleh karena itu setiap

Dinas/Instansi/Lembaga diwajibkan menyusun rencana startegis yang mengacu pada pola

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Dekonsentrasi, pasal 3 tentang Kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan kepada

Gubernur antara lain pada point b yaitu melakukan koordinasi wilayah, perencanaan,

Pelaksanaan, sektoral, kelembagaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pada

point g pengkondisian terselenggaranya Pemerintah Daerah yang baik, bersih dan

bertanggung jawab, baik yang dilakukan oleh Badan Eksekutif maupun Legislatif Daerah.

Page 4: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 4

Rencana strategis pembangunan bidang kesejahteraan sosial disusun dalam rangka

memberikan gambaran kepada seluruh jajaran pelaksana pembangunan bidang

kesejahteraan sosial di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan berbagai pihak

terkait, tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah

kurun waktu 5 (lima) tahun (dari tahun 2013 s.d tahun 2018) agar diketahui dan dijadikan

sebagai bahan pedoman dalam pelaksanaan program dan pertanggungjawaban kepada

Pemerintah serta Masyarakat.

Melalui penyusunan rencana strategis pembangunan bidang kesejahteraan sosial

akan tampak jelas dan terarah serta hasil yang ingin dicapai sesuai dengan Visi dan Misi

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui pelaksanaan kegiatan yang lebih terencana,

terkoordinasi, melembaga serta berkesinambungan sehingga diharapkan akan benar-benar

mencapai hasil yang maksimal.

1.2 Landasan Hukum

Dalam rangka melaksanakan tugas penanganan terhadap penyandang masalah

kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat didasarkan pada payung hukum

antara lain:

1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

2. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Presiden nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89);

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

Page 5: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 5

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Provinsi Jawa Barat;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

15. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi,

Rincian tugas unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat.

1.3 TUJUAN

LKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja/akuntabilitas

kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini didasarkan pada tuntutan ruang publik tentang hak

publik untuk mendapatkan informasi penyelenggaraan pemerintahan, yang dikuatkan

dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

Keterbukaan informasi publik bertujuan antara lain meningkatkan peran aktif masyarakat

dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik, juga untuk

mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik yaitu yang transparan, efektif dan efisien,

akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi

Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Provinsi Jawa Barat, sedangkan landasan operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya

diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,

Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

Adapun tugas pokok Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan

urusan pemerintahan daerah bidang sosial berdasarkan asas otonomi, asas dekonsentrasi

dan tugas pembantuan, sedangkan fungsi Dinas Sosial sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan sosial meliputi

pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan

dan perlindungan sosial.

2. Penyelenggaraan urusan sosial, pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial,

pemberdayaan sosial, bantuan dan perlindungan sosial.

3. Penyelenggaran pembinaan dan pelaksanaan tugas – tugas sosial meliputi

pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan

dan perlindungan sosial.

4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.

5. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 6: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 6

Susunan organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat terdiri dari Kepala, Sekretaris

yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian dan 4 (empat) Kepala Bidang yang masing-

masing membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi, dengan susunan sebagai berikut :

1. Kepala

2. Sekretariat, membawahi:

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

b. Sub Bagian Keuangan

d. Sub bagian Perencanaan dan Program

3. Bidang Pembinaan Sosial, membawahi:

a. Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial

b. Seksi Bina Sumbangan Sosial

c. Seksi Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Kejuangan

4. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi:

a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat

b. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Anak Nakal dan Korban Narkoba

c. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial

5. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahi:

a. Seksi Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

b. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat

c. Seksi Pemberdayaan Komunitas Adat

6. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, membawahi:

a. Seksi Bantuan Korban Bencana

b. Seksi Perlindungan Korban Tindak Kekerasan

c. Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial

Adapun rincian tugas dari masing masing eselon sebagai berikut:

1. Kepala Dinas, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan penetapan program kerja Dinas Sosial.

b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Dinas.

c. Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Dinas sesuai dengan kebijakan

umum Pemerintah Daerah.

d. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program

sekretariat, pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan

sosial, bantuan dan perlindungan sosial.

e. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta

dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Dinas.

f. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis, pelaksanaan

tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan,

pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,

bantuan dan perlindungan sosial.

g. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan umum bidang sosial.

Page 7: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 7

h. Menyelenggerakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.

i. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.

k. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD.

l. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sekretariat, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Dinas dan Sekretariat.

b. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.

c. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.

d. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.

e. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

f. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.

g. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

h. Menyelenggarakan pengkajian bahan rancangan pendokumentasian peraturan

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan

masyarakat.

i. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.

j. Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional.

k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

l. Menyelenggarakan pengkajian perumusan dan penetapan rencana strategis,

laporan akuntabilitas instansi pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Bidang Pembinaan Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pembinaan Sosial.

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyuluhan dan bimbingan sosial.

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sumbangan sosial.

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelestarian nilai-nilai kepahlawanan

dan kejuangan.

e. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan sosial.

f. Menyelenggarakan pengkajian bahan-bahan koordinasi penyelenggaraan

pembinaan sosial.

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pembinaan Sosial.

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

Page 8: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 8

k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial.

b. Menyelenggarkan pengkajian bahan kebijakan teknis pelayanan dan rehabilitasi

sosial dalam panti dan luar panti penyandang cacat, anak nakal dan korban

narkoba serta tuna sosial.

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelaksanaan penyusunan data

penyandang cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial.

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sosialisasi pelayanan dan

rehabilitasi sosial penyandang cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna

sosial.

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelaksanaan bimbingan sosial luar

panti penyandang cacat, anak nakal dan korban serta tuna sosial.

f. Menyelenggarakan fasilitasi bantuan sosial penyandang cacat, anak nakal dan

korban narkoba serta tuna sosial.

g. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan kelompok usaha bersama penyandang

cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial.

h. Menyelenggarakan fasilitasi pelaksanaan koordinasi penanganan penyandang

cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial.

i. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat, anak

nakal dan korban narkoba serta tuna sosial lintas Kabupaten/Kota.

j. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat,

anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial di Kabupaten/Kota untuk

mendukung peningkatan pengembangan pelayanan.

k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

l. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.

m. Menyelenggarankan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial.

n. Menyelenggarakaan koordinasi dengan unit kerja terkait.

o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

5. Bidang Pemberdayaan Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pengkajian program keja Bidang Pemberdayaan Sosial.

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan

suvervisi pemberdayaan PSKS.

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi dan suvervisi pemberdayaan

keluarga dan masyarakat.

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi dan suvervisi pemberdayaan

komunitas adat.

Page 9: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 9

e. Menyelenggarakan fasilitasi pemberdayaan PSKS, keluarga dan masyarakat serta

komunitas adat.

f. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan pemberdayaan sosial.

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota.

i. Menyelenggarankan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemberdayaan

Sosial

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

6. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Bantuan dan Perlindungan

Sosial.

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bantuan dan perlindungan

sosial.

c. Menyelenggarakan fasilitasi bantuan korban bencana, perlindungan korban tindak

kekerasan, perlindungan dan jaminan sosial.

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan pertimbangan serta memberikan

rekomendasi bantuan korban bencana, perlindungan korban tindak kekerasan,

perlindungan dan jaminan sosial.

e. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan bantuan korban bencana,

perlindungan korban tindak kekerasan, perlindungan dan jaminan sosial.

f. Menyelenggaran telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

g. Menyelenggarakan kordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

Pembangunan Wilayah dalam pelaksnaan kegiatan di kabupaten/kota.

h. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Bantuan dan

Perlindungan Sosial.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

j. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 10: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 10

Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, fungsi dan

Rincian Tugas Unit Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2010 tentang Tugas, Pokok dan Fungsi Unit

Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan teknis operasional, meliputi 9 (sembilan) Balai dan 12 Sub Unit sebagai

berikut:

I. Balai Pelatihan Pekerjaan Sosial (BPPS) Cibabat Cimahi.A. Tugas Pokok Balai:

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelatihan pekerja sosial.

B. Fungsi Balai:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerjaan sosial;

dan

2. penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan pekerja sosial.

C. Rincian Tugas Balai Pelatihan Pekerjaan Sosial (BPPS) Cibabat Cimahi yaitu:

1. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial

Cibabat-Cimahi;

2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerja sosial;

3. menyelenggarakan pelatihan pekerja sosial, meliputi pengembangan pelatihan dan

penyelenggaraan pelatihan Pekerja Sosialsosial, relawan sosial, pelaku

penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan pekerja sosial profesional;

4. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan pelatihan pekerja sosial;

5. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial Cibabat-

Cimahi;

Page 11: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 11

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi:

1. Kepala Balai

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Pengembangan Pelatihan

4. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan

5. Kelompok Jabatan Fungsional

E. Tugas Pokok Kepala Balai:

Melaksanakan memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan tugas pokok Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi

F. Fungsi Kepala Balai:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerja sosial; dan

2. penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan pekerja sosial.

G. Rincian Tugas Kepala Balai:

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Pelatihan Pekerja Sosial

Cibabat-Cimahi;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerjaan sosial;

4. menyelenggarakan pelatihan pekerjaan sosial meliputi pengembangan pelatihan

dan penyelenggaraan pelatihan;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai pelatihan pekerja sosial;

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

8. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Sub Bagian Tata Usaha

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi:

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.

Page 12: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 12

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelatihan Pekerja Sosial

Cibabat-Cimahi dan Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Pelatihan Pekerja Sosial dan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Pengembangan Pelatihan:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pengembangan pelatihan pekerja sosial meliputi perencanaan,

metode pelatihan dan evaluasi.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis pengembangan pelatihan

pekerja sosial; dan

b. pelaksanaan pengembangan pelatihan pekerja sosial meliputi perencanaan,

metode pelatihan dan evaluasi

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Pelatihan ;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pengembangan pelatihan

pekerja sosial;

c. melaksanakan perencanaan pengembangan pelatihan Pekerja Sosial;

d. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data tenaga pelatihan

kesejahteraan sosial;

e. melaksanakan pengembangan metode pelatihan pekerja sosial;

f. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengembangan pelatihan pekerja sosial;

g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pelatihan pekerja sosial meliputi pelayanan teknis dan administrasi

serta pelayanan alat bantu pelatihan.

Page 13: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 13

2. Fungsi:

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penyelenggaraan pelatihan pekerja sosial;

dan

b. pelaksanaan pelatihan pekerja sosial meliputi pelayanan teknis dan

administrasi serta pelayanan alat bantu pelatihan.

4. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyelenggaraan Pelatihan;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelatihan Pekerja Sosial;

c. melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di bidang penyelenggaraan

pelatihan Pekerja Sosial

d. melaksanakan pelatihan bagi Pekerja Sosial;

e. melaksanakan pelayanan alat bantu pelatihan, meliputi laboratorium kelas,

laboratorium lapangan dan perpustakaan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

II. Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat (BRSPC) Cibabat - Cimahi.A. Tugas Pokok Balai:

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial penyandang Cacat

khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.

B. Fungsi Balai:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial penyandang

Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara; dan

2. penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat khususnya penyandang

Cacat tubuh dan tuna rungu wicara

3. Rincian Tugas Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat (BRSPC) Cibabat

Cimahi yaitu:

4. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial

Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi;

5. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis Rehabilitasi Sosial

Penyandang Cacat, khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

6. menyelenggarakan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat, khususnya

penyandang Cacat tubuh dan tuna wicara meliputi penerimaan dan penyaluran

serta rehabilitasi sosial;

7. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi dan konsultasi, identifikasi

dan seleksi;

8. menyelenggarakan penerimaan penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat

tubuh dan tuna rungu wicara;

Page 14: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 14

9. menyelenggarakan bimbingan sosial, fisik, mental dan keterampilan penyandang

Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

10. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial kepada penyandang Cacat

khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

11. menyelenggarakan penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat

tubuh dan tuna rungu wicara;

12. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjutan bagi eks binaan;

13. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat

Cibabat – Cimahi;

14. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

15. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

16. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

17. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

E. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat

Cibabat-Cimahi;

1. Kepala Balai;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

4. Seksi Rehabilitasi Sosial; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

E. Tugas Pokok Kepala Balai:

Melaksanakan memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat

Cibabat-Cimahi.

F. Fungsi Kepala Balai:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis Rehabilitasi Sosial

Penyandang Cacat ; dan

2. penyelenggaraan pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat.

G. Rincian Tugas Kepala Balai:

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial

Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial

penyandang Cacat;

4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang Cacat khususnya penyandang

Cacat tubuh dan tuna rungu wicara meliputi penerimaan dan penyaluran serta

rehabilitasi sosial ;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat;

Page 15: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 15

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait ;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Sub Bagian Tata Usaha

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial

Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi dan Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Cibabat- Cimahi dan kegiatan

Subbagian Tata Usaha; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan penerimaan dan penyaluran bagi penyandang Cacat tubuh

khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran penyandang

Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

b. pelaksanaan penerimaan dan penyaluran penyandang Cacat khususnya

penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

Page 16: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 16

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan

penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna

rungu wicara;

c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan

penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna

rungu wicara;

d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi dan konsultasi, identifikasi

dan seleksi penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna

rungu wicara ;

e. melaksanakan penerimaan penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat

tubuh dan tuna rungu wicara ;

f. melaksanakan resosialisasi penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat

tubuh dan tuna rungu wicara;

g. melaksanakan penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat

tubuh dan tuna rungu wicara yang sudah dibina;

h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;

i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Rehabilitasi Sosial

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang Cacat

khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.

2. Fungsi:

a. penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu

wicara;

b. pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi penyandang Cacat khususnya

penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi

sosial penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu

wicara;

c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan penyandang

Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

d. melaksanakan advokasi sosial bagi penyandang Cacat khususnya

penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

e. melaksanakan pelayanan bimbingan fisik, mental dan sosial bagi penyandang

Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;

Page 17: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 17

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

III. Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Cibabat-Cimahi, BPSBRmembawahi Sub Unit Rumah Perlindungan Sosial Bina Remaja (RPSBR) CiamisA. Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pemberdayaan sosial remaja, meliputi

remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah.

B. Fungsi :

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina

remaja meliputi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

dan

2. penyelenggaraan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah.

C. Rincian Tugas Balai

1. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Pemberdayaan Sosial Bina

Remaja Cibabat-Cimahi;

2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina

remaja;

3. menyelenggarakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah, meliputi penerimaan dan penyaluran serta

pemberdayaan sosial;

4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, indentifikasi,

motivasi dan seleksi;

5. menyelenggarakan penerimaan remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah;

6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan remaja putus

sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

7. menyelenggarakan advokasi sosial kepada remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah;

8. menyelenggarakan penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah yang sudah dibina;

9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;

10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja;

11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan ddpengambilan

kebijakan;

12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

Page 18: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 18

14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-

Cimahi;

1. Kepala Balai;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

4. Seksi Pemberdayaan Sosial;

5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

6. Sub Unit Pelayanan.

E. Tugas Pokok Kepala Balai :

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja.

F. Fungsi :

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina

remaja meliputi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

dan

2. penyelenggaraan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah.

G. Rincian Tugas Kepala Balai :

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Pemberdayaan Sosial Bina

Remaja Cibabat-Cimahi;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina

remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI PEMBERDAYAANSOSIAL

SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 19: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 19

4. menyelenggarakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah, meliputi penerimaan dan penyaluran serta

pemberdayaan sosial;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai pemberdayaan sosial bina remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah;

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Sub Bagian Tata Usaha

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum

2. Fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program pengendalian dan

pelaporan;

b. pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pengelolaan urusan keuangan.

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pemberdayaan Sosial Bina

Remaja dan Sub bagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Pemberdayaan Sosial Bina Remaja, dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Seksi

Penerimaan dan Penyaluran

4. Tugas Pokok :

Melaksanakan penerimaan dan penyaluran bagi remaja putus sekolah dan/atau

tidak mampu melanjutkan sekolah.

5. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran remaja putus

sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah; dan

Page 20: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 20

b. pelaksanaan penerimaan dan penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah.

6. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan

penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan

penyaluran bagi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan

sekolah;

d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan

sekolah;

e. melaksanakan penerimaan remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah;

f. melaksanakan penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah yang sudah dibina;

g. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;

h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Pemberdayaan Sosial :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah.

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial remaja putus

sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah; dan

b. pelaksanaan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah.

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pemberdayaan Sosial;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial ,

remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan remaja putus

sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;

d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu

melanjutkan sekolah;

e. melaksanakan advokasi sosial kepada remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah;

Page 21: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 21

f. melaksanakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak

mampu melanjutkan sekolah di luar ordinat balai;

g. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut eks binaan;

h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

IV. Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya (BRSBK) Cisarua Bandung Barat, membawahiSub Unit :

a. Rumah Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri (RRSBM) Cirebonb. Rumah Persinggahan Caringin Bandung

A. Tugas Pokok Balai :

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial gelandangan,

pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan, dan anak

jalanan

B. Fungsi :

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial

gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak

kekerasan dan anak jalanan;

2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang

terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

3. penyelenggaraan rehabilitasi sosial dan pemulangan gelandangan, pengemis dan

orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan

4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi;

5. menyelenggarakan penerimaan gelandangan, pengemis, orang terlantar, korban

trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan gelandangan,

pengemis, orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak

jalanan;

7. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial kepada gelandangan,

pengemis, orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak

jalanan;

8. menyelenggarakan pengembalian gelandangan, pengemis, orang terlantar, korban

trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan yang sudah dibina ke

lingkungan masyarakat;

9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;

10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya Cisarua

Bandung-Barat;

Page 22: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 22

11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

C. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-

Cimahi;

1. Kepala Balai;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

4. Seksi Rehabilitasi Sosial;

2. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

3. Sub Unit Pelayanan.

E. Tugas Pokok Kepala Balai :

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya.

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI REHABILITASISOSIAL

SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 23: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 23

F. Fungsi :

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial

gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak

kekerasan dan anak jalanan;

2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang

terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan.

G. Rincian Tugas :

1. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Bina

Karyar Cisarua- Bandung Barat;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karyar Cisarua- Bandung Barat;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial

gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak

kekerasan dan anak jalanan;

4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan.

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Sub bagian Tata Usaha :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pengelolaan urusan keuangan.

2. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya

dan Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

Page 24: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 24

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Subbagian Tata Usaha; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan melaksanakan penerimaan dan penyaluran gelandangan,

pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan

anak jalanan

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran gelandangan,

pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan

anak jalanan; dan

b. pelaksanaan pembinaan dan pengembalian gelandangan, pengemis dan

orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan

penyaluran gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking,

korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan

penyaluran gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking,

korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban

trafficking, korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah;

e. melaksanakan pembinaan gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

f. melaksanakan resosialisasi gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

g. melaksanakan pengembalian gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalananyang sudah

dibina ke lingkungan masyarakat/ke daerah asal;

h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;

i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 25: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 25

J. Seksi Rehabilitasi Sosial :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan

orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi gelandangan,

pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan

anak jalanan; dan

b. pelaksanaan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial

gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak

kekerasan dan anak jalanan;

c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan gelandangan,

pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan

anak jalanan;

d. melaksanakan advokasi sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar,

korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;

e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

V. Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay-Bandung membawahi Sub Unit :a. Rumah Perlindungan Sosial Tresna werdha (RPSTW) Garut

b. Rumah Perlindungan Sosial Tresna werdha (RPSTW) Karawang

c. Rumah Perlindungan Sosial Tresna werdha (RPSTW) Bogor

d. Taman makam Pahlawan (TMP) Cikutra Bandung

A. Tugas Pokok Balai:

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar.

B. Fungsi:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar; dan

2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

terlantar;

C. Rincian Tugas Balai:

a. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Tresna

Werdha ;

Page 26: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 26

b. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;

c. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

terlantar meliputi penerimaan, penyaluran serta perlindungan sosial;

d. meneyelenggarakan pendekatan awal, orientasi, konsultasi, identifikasi motivasi

dan seleksi

e. menyelnggarakan pembinaan dan pengembalian lanjut usia terlantar ke

lingkungan masyarakat atau keluarganya.

f. menyelenggarakan advokasi sosial kepada lanjut usia terlantar;

g. menyelenggarakan pemeliharan sub unit pelayanan meliputi pemeliharaan,

keamanan, dan ketertiban:

h. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha

Ciparay – Bandung

i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

j. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

k. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

l. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha

Ciparay-Bandung;

1. Kepala Balai

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran

4. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial

5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

6. Sub Unit Pelayanan.

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI PELAYANANKESEJAHTERAAN SOSIAL

SEKSI PENERIMAANDAN PENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 27: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 27

E. Tugas Pokok Kepala Balai :

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay-Bandung dan Sub unit

pelayanan.

F. Fungsi :

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar dan sub unit pelayanan;

2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

terlantar dan sub unit pelayanan

G. Rincian Tugas :

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Tresna

Werdha dan sub unit pelayanan;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha dan sub unit

pelayanan ;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar dan sub unit pelayanan;

4. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

terlantar dan sub unit pelayanan ;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Subbagian Tata Usaha:

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Perlindungan Sosial Tresna

Werdha dan Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

Page 28: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 28

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Perlindungan Sosial Tresna Werdha dan kegiatan Subbagian Tata Usaha;

dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran:

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan penerimaan dan pengembalian lanjut usia terlantar ke lingkungan

keluarga atau masyarakat.

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan pengembalian lanjut usia

terlantar; dan

b. pelaksanaan penerimaan dan pengembalian lanjut usia terlantar kepada

keluarga atau masyarakat;

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan

pengembalian lanjut usia terlantar;

c. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi lanjut usia terlantar;

d. melaksanakan penerimaan dan pengembalian lanjut usia terlantar yang sudah

dibina kepada keluarga dan atau masyarakat;

e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

terlantar.

2. Fungsi:

a. penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar pada Balai Perlindungan Sosial

Tresna Werdha ;

b. pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar Balai

Perlindungan Sosial Tresna Werdha.

Page 29: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 29

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Kesejahteraan

Sosial;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan danpelayanan

kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;

c. melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

terlantar, meliputi pelayanan sandang, pangan, kesehatan, keterampilan,

kesenian, bimbingan keagamaan/mental, fisik dan sosial;

d. melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial di luar

ordinat balai;

e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

VI. Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) Cirebon, BRSKW membawahi SubUnit RRSKW SukabumiA. Tugas Pokok Balai :

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial bagi wanita tuna

susila

B. Fungsi:

1. penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi wanita tuna

susila dan

2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila;

C. Rincian Tugas Balai:

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya

Wanita ;

2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita

tuna susila;

3. menyelenggarakan rehabilitasi sosial wanita tuna susila, meliputi pembinaan,

pelayanan rehabilitasi sosial, dan pengembalian ke daerah asal;

4. menyelenggarakan pendekatan awal, orientasi, konsultasi, identifikasi motivasi

dan seleksi wanita tuna susila;

5. menyelenggarakan pembinaan wanita tuna susila

6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan bagi wanita

tuna susila ;

7. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial kepada wanita tuna susila

8. menyelenggarakan pengembalian wanita tuna susila yang sudah dibina ke

lingkungan masyarakat dan keluarganya

9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;

Page 30: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 30

10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita

Palimanan - Cirebon

11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita

Palimanan – Cirebon ;

1. Kepala Balai

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran

4. Seksi Rehabilitasi Sosial

5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

6. Sub Unit Pelayanan.

E. Tugas Pokok Kepala Balai :

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita Palimanan-Cirebon.

F. Fungsi :

1. penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi wanita tuna

susila; dan

2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila.

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI REHABILITASISOSIAL

SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 31: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 31

G. Rincian Tugas :

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya

Wanita ;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita

tuna susila;

4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial wanita tuna susila, meliputi pembinaan, dan

pengembalian ke daerah asal;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai rehabilitasi sosial pekerja seks komersial;

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Sub Bagian Tata Usaha :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya

Wanita dan Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Rehabilitasi Sosial Karya Wanita , dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 32: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 32

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan penerimaan dan penyaluran wanita tuna susila yang sudah dibina

ke lingkungan masyarakat dan keluarganya.

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran wanita tuna

susila;

b. pelaksanaan pembinaan dan pengembalian wanita tuna susila yang sudah

dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya.

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan

penyaluran/ pemulangan wanita tuna susila;

c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan

penyaluran/pemulangan wanita tuna susila;

d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi wanita tuna susila;

e. melaksanakan pembinaan wanita tuna susila;

f. melaksanakan resosialisasi wanita tuna susila;

g. melaksanakan pengembalian wanita tuna susila yang sudah dibina ke

lingkungan masyarakat atau keluarganya;

h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;

i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Rehabilitasi Sosial:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila.

2. Fungsi:

a. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita tuna susila; dan

b. pelaksanaan rehabilitasi sosial wanita tuna susila.

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial;

c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan wanita tuna

susila;

d. melaksanakan advokasi sosial kepada wanita tuna susila;

e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

Page 33: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 33

g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

VII. Balai Rehabilitasi Sosial Pamardhi Putera (BRSPP) Lembang Bandung Barat.A. Tugas Pokok:

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial kepada korban

penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).

B. Fungsi:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna

NAPZA;

2. penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;

C. Rincian Tugas Balai:

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi

Putra;

2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna

NAPZA;

3. menyelenggarakan rehabilitasi sosial eks pengguna NAPZA meliputi penerimaan

dan penyaluran serta rehabilitasi sosial;

4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi dan Pengguna NAPZA;

5. menyelenggarakan pembinaan kepada Pengguna NAPZA;

6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan eks pengguna

NAPZA;

7. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial eks pengguna NAPZA;

8. menyelenggarakan pengembalian eks pengguna NAPZA yang sudah dibina ke

lingkungan masyarakat atau keluarganya;

9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;

10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra

Lembang - Bandung Barat

11. menyelenggarakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Lembang –

Bandung Barat

1. Kepala Balai

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran

4. Seksi Rehabilitasi Sosial

Page 34: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 34

5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

6. Sub Unit Pelayanan

E. Tugas Pokok Kepala Balai:

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Lembang-Bandung Barat.

F. Fungsi:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna

NAPZA;

2. penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA.

G. Rincian Tugas:

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi

Putra;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna

NAPZA;

4. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Pengguna NAPZA,

meliputi pembinaan, advokasi dan pengembalian serta pelayanan kesejahteraan

sosial;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI REHABILITASISOSIAL

SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 35: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 35

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Subbagian Tata Usaha:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi:

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan.

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial dan

Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pembinaan dan pengembalian rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA

ke lingkungan masyarakat atau keluarganya.

2. Fungsi:

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran Pengguna

NAPZA;

b. pelaksanaan pemantauan dan pengendalian kegiatan pembinaan dan

pengembalian Pengguna NAPZA; dan

3. Rincian Tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan

penyaluran Pengguna NAPZA;

c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan, pembinaan

dan penyaluran/pengembalian Pengguna NAPZA;

Page 36: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 36

d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi dan Pengguna NAPZA;

e. melaksanakan pembinaan kepada Pengguna NAPZA

f. melaksanakan resosialisasi kepada Pengguna NAPZA;

g. melaksanakan penyaluran/pengembalian Pengguna NAPZA yang sudah

dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya;

h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Rehabilitasi Sosial:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA.

2. Fungsi:

a. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;

b. pelaksanaan rehabilitasi sosial kepada Pengguna NAPZA.

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;

b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi

Pengguna NAPZA;

c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan bagi

Pengguna NAPZA;

d. melaksanakan advokasi sosial kepada Pengguna NAPZA;

e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. melaksanakan evaluasi dan laporan; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

VIII. Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (BRSMP) Cileungsi BogorA. Tugas Pokok:

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial bagi anak nakal/ anak

yang berhadapan dengan hukum.

B. Fungsi:

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial anak nakal

/ anak yang berhadapan dengan hukum; dan

2. Penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak nakal / anak yang berhadapan dengan

hukum.

C. Rincian Tugas Balai:

1. Penyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi

Putra;

Page 37: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 37

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi anak

nakal/anak yang berhadapan dengan hukum;

3. Menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi anak nakal/ anak yang berhadapan

dengan hukum, meliputi pembinaan, advokasi dan pengembalian serta pelayanan

kesejahteraan sosial;

4. Menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi bagi anak nakal/anak yang berhadapan dengan hukum;

5. Menyelenggarakan pembinaan kepada anak nakal/anak yang berhadapan dengan

hukum;

6. Menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan bagi anak

nakal/anak yang berhadapan dengan hukum;

7. Menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial bagi anak nakal/anak yang

berhadapan dengan hukum;

8. Menyelenggarakan pengembalian anak nakal/anak yang berhadapan dengan

hukum yang sudah dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya;

9. Menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;

10. Menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra

Lembang - Bandung Barat

11. Menyelenggarakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

12. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

13. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

14. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Cileungsi

Bogor

1. Kepala Balai;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

4. Seksi Rehabilitasi Sosial;

5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

Page 38: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 38

6. Sub Unit Pelayanan.

E. Tugas Pokok Kepala Balai:

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra.

F. Fungsi:

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial anak nakal /

anak yang berhadapan dengan hukum;

2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak nakal / anak yang berhadapan dengan

hukum;

G. Rincian Tugas:

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi

Putra;

2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra;

3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi anak

nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;

4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi anak nakal / anak yang berhadapan

dengan hukum, meliputi pembinaan, advokasi dan pengembalian serta pelayanan

kesejahteraan sosial;

5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak yang berhadapan dengan

hukum;

6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI REHABILITASISOSIAL

SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 39: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 39

9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

H. Subbagian Tata Usaha:

1. Tugas Pokok:

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Fungsi:

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan perlengkapan.

3. Rincian Tugas:

a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi

Putra dan Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra dan kegiatan Subbagian Tata Usaha;

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan penerimaan dan pengembalian anak yang berhadapan dengan

hukum.

2. Fungsi :

a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran anaka nakal /

anak yang berhadapan dengan hukum; dan

b. pelaksanaan penerimaan dan penyaluran anak nakal / anak yang

berhadapan dengan hukum.

3. Rincian Tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan pembinaan dan

pengembalian anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;

c. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pembinaan dan

pengembalian anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;

d. Melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;

Page 40: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 40

e. Melaksanakan pembinaan anak nakal / anak yang berhadapan dengan

hukum;

f. Melaksanakan resosialisasi kepada anak nakal / anak yang berhadapan

dengan hukum;

g. Melaksanakan pengembalian anak nakal / anak yang berhadapan dengan

hukum yang sudah dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya;

h. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks anak nakal / anak

yang berhadapan dengan hukum ;

i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

k. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Rehabilitasi Sosial :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak nakal / anak yang

berhadapan dengan hukum.

2. Fungsi :

a. Penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum; dan

b. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak nakal / anak yang

berhadapan dengan hukum;

3. Rincian Tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi

sosial bagi anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;

c. Melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan kepada anak

nakal /anak yang berhadapan dengan hukum;

d. Melaksanakan advokasi sosial kepada anak nakal / anak yang berhadapan

dengan hukum;

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. Melaksanakan evaluasi dan laporan; dan

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 41: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 41

IX. Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ( BPSAA ) Pagaden Subang, BPSAAmembawahi Sub Unit :a. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA)Ciumbuleuit Bandungb. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cibalagung Bogorc. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cibabat Cimahid. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cisurupan GarutA. Tugas Pokok Balai :

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu.

B. Fungsi :

1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi

jenjang SD sampai dengan SMU/SMK; dan

2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan

anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK.

C. Rincian Tugas Balai :

1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan

Anak ;

2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang

meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

3. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi balita

dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK;

4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi

jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

5. menyelenggarakan penerimaan balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu

yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan balita dan

anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK;

7. menyelenggarakan advokasi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang

meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

8. menyelenggarakan pengembalian balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu

yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK yang sudah dibina ke

lingkungan masyarakat atau keluarganya;

9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut eks binaan

10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak;

11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

Page 42: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 42

12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak Pagaden-

Subang

1. Kepala Balai;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

4. Seksi Kesejahteraan Sosial;

5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

6. Sub Unit Pelayanan.

E. Tugas Pokok Kepala Balai:

Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak

F. Fungsi:

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi

jenjang SD sampai dengan SMU/SMK; dan

2. Penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan

anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK;

G. Rincian Tugas :

1. Menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan

Anak ;

2. Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ;

SUB UNIT PELAYANAN

KEPALA

SUB BAGIAN TU

SEKSI REHABILITASISOSIAL

SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN

JABATANFUNGSIONAL

Page 43: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 43

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang

meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

4. Menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi balita

dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK;

5. Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas

mengenai pelayanan dan perlindungan sosial bagi balita dan anak

terlantar/yatim/piatu/yatim piatu;

6. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

7. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

8. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan

9. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

H. Subbagian Tata Usaha :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2.Fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian

dan pelaporan;

b. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan

c. Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.

3. Rincian Tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan

Anak dan Subbagian Tata Usaha;

b. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. Melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

f. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai

Perlindungan Sosial Asuhan Anak dan Subbagian Tata Usaha; dan

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 44: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 44

I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan pembinaan dan pengembalian balita dan anak

terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK .

2. Fungsi :

a. Penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran balita dan

anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK; dan

b. Pelaksanaan penerimaan dan penyaluran balita dan anak

terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK.

3. Rincian Tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan dan

pengembalian balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi

jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

c. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pembinaan dan

pengembalian balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi

jenjang SD sampai dengan SMU/SMK

d. Melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,

motivasi dan seleksi anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu;

e. Melaksanakan pembinaan kepada anak terlantar/ yatim/piatu/yatim piatu yang

meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK ;

f. Melaksanakan pengembalian anak terlantar/ yatim/piatu/yatim piatu yang

meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK sudah dibina ke lingkungan

masyarakat atau keluarganya;

g. Melaksanakan resosialisasi bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim

piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK

h. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;

i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

k. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

J. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial:

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan anak

terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan

SMU/SMK.

Page 45: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 45

2. Fungsi :

a. Penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan

kesejahteraan sosial Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ; dan

b. Pelaksanaan perlindungan dan pelayanan sosial Balai Perlindungan Sosial

Asuhan Anak .

3. Rincian Tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Kesejahteraan

Sosial;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan

pelayanan kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim

piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;

c. Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan

anak terlantar yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK meliputi

pelayanan sandang, pangan, kesehatan, keterampilan, kesenian, bimbingan

keagamaan/mental, fisik dan sosial;

d. Melaksanakan advokasi sosial kepada balita dan anak terlantar yang meliputi

jenjang SD sampai dengan SMU/SMK

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

1.5 Lingkungan Strategis Yang BerpengaruhPopulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Provinsi Jawa Barat

saat ini menunjukkan kecenderungan semakin menurun dimana jumlah PMKS pada tahun

2013 adalah 6.468.685. jiwa kemudian turun pada tahun 2014 menjadi 5.983.534. Hal ini

disebabkan antara lain karena optimalisasi program dan kegiatan pelayanan bidang

kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat diikuti

dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam program/kegiatan tersebut. Disisi lain

lain yang masih menjadi tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial adalah

masih terdapatnya masyarakat yang kurang beruntung yang belum mendapatkan

aksesibilitas pelayanan sosial. Kondisi ini mempresentasikan bahwa penanganan dan

pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih

membutuhkan kerja keras Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan mitra kerja Dinas Sosial

yaitu PSKS dan Masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang Dasar

tahun 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Page 46: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 46

Meskipun telah memberikan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan, Peningkatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan penurunan angka kemiskinan maupun

pengangguran terbuka, dalam perkembangannya pembangunan kesejahteraan sosial

masih dihadapkan pada tantangan internal dan eksternal diantaranya: mutu menejemen

yang masih harus dikembangkan, sarana dan prasarana yang masih harus ditingkatkan

serta kondisi eksternal seperti bencana lokal dan sosial, kenaikan TDL, dimana

menimbulkan ekses secara ekonomi, psikis dan sosiologis, sehingga perlu dilakukan

upaya-upaya sistematik guna merespon ekses atau perubahan sosial dimasyarakat.

Selanjutnya perkembangan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sangat

dipengaruhi sekali dengan kondisi serta perkembangan sektor-sektor lain, politik, ekonomi,

sosial, budaya serta pertahanan keamanan yang pada intinya terbagi dalam periode-

periode. Setiap periode memberikan ciri tertentu dalam pola kebijaksanaan penanganan

permasalahannya, serta permasalahan kesejahteraan sosial itu sendiri. Lingkungan

strategis yang berpengaruh terhadap pembangunan kesejahteraan sosial antara lain:

1.5.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Provinsi Jawa Barat saat ini

cenderung mengalami penurunan (sesuai data Dinas Sosial Provinsi) dari kuantitas,

hal ini disebabkan upaya optimalisasi pelayanan kesejahteraan sosial di Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat melalui terutama 5 PMKS jalanan seperti Anak Jalanan,

Gelendangan Pengemis dan Gelandangan psikotik, Pekerja Seks Komersial (PSK).

Permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi kemiskinan yang pada

saat ini masih menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat .Kondisi seperti ini

membutuhkan perhatian dalam penanganan. Dibutuhkan langkah langkah yang lebih

fokus dan strategis dalam penanganan permasalahan 5 PMKS jalanan ini, disamping

melaksanakan tugas pelayanan dan pemberdayaan bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial lainnya yang juga membutuhkan penanganan Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat .

1.5.2 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)Kesejahteraan masyarakat akan dapat ditingkatkan apabila masyarakat diberdayakan

untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan kapasitasnya. Hal

ini dapat dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Konsep

pemberdayaan masyarakat memegang peranan penting dalam proses implementasi

program pemberdayaan yang nantinya akan dilakukan oleh pihak pemerintah

maupun swasata. Hakekat sebuah program pemberdayaan dengan pendekatan

partisipatif adalah untuk mengentaskan kemiskinan secara keseluruhan. Karena

metode pemberdayaan tersebut memiliki sejumlah muatan indikator yang cukup

mendukung dan dilengkapi dengan sudut pandang yang terarah. Dari keseluruhan

proses tersebut diarahkan untuk mendukung tercapainya bangunan konstruksi

kemandirian yang berkelanjutan dari masyarakat setempat.

Page 47: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 47

1.5.3 Potensi KemasyarakatanFaktor lingkungan memberikan pengaruh positif terhadap upaya antara lain nilai

kegotong–royongan, kesetiakawanan dan kepedulian sosial serta tersedianya sumber

daya alam yang sebenarnya sangat potensial bila diolah dan dikembangkan guna

memperluas sumber penghasilan bagi penyandang masalah. Untuk itu diperlukan

upaya yang bersifat kreatif sehingga sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan

sebaik-baiknya.

Page 48: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 48

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA

Rencana Strategis bidang sosial atau yang disebut dengan Renstra merupakan suatu

proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu

tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan

dan program Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

Penyusunan Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018

berdasarakan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3851) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614).

Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merupakan perencanaan strategis jangka

menengah yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro, operasional, dan

berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana Kerja Tahunan Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat.

Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 dibuat berdasar pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 yang

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun

2013 – 2018.

1. V i s iVisi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merupakan tujuan umum yang hendak dicapai

dan merupakan komitmen Dinas Sosial untuk mewujudkan amanat konstitusi. Adapun

visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

“Menjadi Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial Yang Prima Di Jawa Barat

Tahun 2018”.

2. M i s iMisi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan

penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Adapun untuk mewujudkan visi yang telah

ditetapkan maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS);

b. Meningkatkan peran masyarakat, Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),

dan dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

c. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai keperintisan kepahlawanan dan

kejuangan serta kesetiakawanan sosial;

Page 49: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 49

d. Meningkatkan sumber daya penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

3. Tujuan StrategikTujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan

visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan strategik yang

hendak dicapai Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

yakni tahun 2013–2018 adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) melalui Pelayanan Kesetaraan Sosial;

b. Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

dalam Penanganan PMKS;

c. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional dan

Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai Jasa-jasa

Pahlawan;

d. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan

Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada

Masyarakat.

Tabel : 2.1 Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan

MISI TUJUAN INDIKATOR

1 MeningkatkanPemenuhanKebutuhan DasarPMKS melaluiPelayanan KesetaraanSosial

1 Meningkatkan PemenuhanKebutuhan Dasar PMKSmelalui PelayananKesetaraan Sosial

1 Prosentase PenyandangMasalah KesejahteraanSosial (PMKS) yangterpenuhinya kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya

2 MeningkatkanPrakarsa dan PeranAktif Potensi SumberKesejahteraan Sosialdalam PenangananPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial

2 Meningkatkan Prakarsa danPeran Aktif Potensi SumberKesejahteraan Sosial dalamPenanganan PenyandangMasalah KesejahteraanSosial

2 Meningkatkan Prakarsa danPeran Aktif Potensi SumberKesejahteraan Sosial dalamPenanganan PenyandangMasalah KesejahteraanSosial

3 Melestarikan danmengembangkan nilainilai keperintisankepahlawanan dankejuangan sertakesetiakawa nansosial

3 Meningkatkan KesadaranMasyarakat dalamMembela KepentinganNasional dan Berjuanguntuk MeningkatkanKesejahteraan Sosial sertaMenghargai Jasa-jasaPahlawan

3 Prosentase masyarakat yangmemiliki kesadaran terhadapnilai nilai kepahlawanan dankesetiakawanan sosial

Page 50: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 50

4 Meningkatkansumberdayapenyelenggaraankesejahteraansosial

4 Meningkatkan KapasitasSumber Daya Aparatur,Sarana dan Prasarana danPendanaan dalam rangkaMemberikan Pelayananyang Lebih Baik kepadaMasyarakat

4 Prosentase Aparatur yangmeningkat Pengetahuan danKeterampilannya sertaSarana dan Prasarana dalamPelayanan.

4. Sasaran Strategik, Indikator Kinerja dan Programa. Sasaran Strategik

Sasaran Strategis merupakan kondisi yang akan dicapai Dinas Sosial Provinsi

Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan

Kesetaraan Sosial

2) Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

dalam Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

3) Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional

dan Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai

Jasa-jasa Pahlawan

4) Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan

Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada

Masyarakat

b. Indikator KinerjaSasaran Strategik sebagaimana telah ditetapkan Memiliki Indikator Kinerja sebagai

berikut:

1) Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan

Kesetaraan Sosial

TUJUAN SASARAN STRATEGISURAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR

Meningkatkan PemenuhanKebutuhanDasar PMKSmelaluiPelayananKesetaraanSosial

ProsentasePenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)yang terpenuhinyakebutuhan dasardan dapatmenjalankanfungsi sosialnya

TerpenuhinyaKebutuhandasar PMKS

Jumlah PMKS BinaanTerpenuhi KebutuhanDasarnya

Rasio PMKS Binaanterhadap Jumlah PMKS

Prosentase KAT yangsudah Tersosialisasi danBerkehidupan Normal

Peningkatan Pengetahuan,Keterampilan danKemampuan Fakir Miskindan Komunitas AdatTerpencil

Page 51: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 51

PeningkatanPelayananTerhadapKorbanBencanaalam

Jumlah Korban BencanaAlam yang Dilayani

Prosentase CakupanPelayanan Korban BencanaAlam

Nilai Bantuan Sosial yangDiterima Korban BencanaAlam

Laporan Pelayanan KorbanBencana Alam

MenurunnyaPMKS LuarJawa Baratyang masukke WilayahJawa Barat

Jumlah PMKS Luar Jawayang ditangani

Prosentase PenurunanPMKS dari Luar Jawa Barat

Jumlah PMKS yangdikembalikan ke DaerahAsal di Luar Jawa Barat

2) Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

dalam Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR

Meningkatkan Prakarsadan PeranAktif PotensiSumberKesejahteraan SosialdalamPenangananPenyandangMasalahKesejahteraan Sosial

MeningkatkanPrakarsa danPeran Aktif PotensiSumberKesejahteraanSosial dalamPenangananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial

Meningkatnya PelayananPSKSterhadapPMKS

Jumlah Lembaga PSKSyang berperan dalamPeningkatan KesejahteraanSosial

Jumlah dan ProsentasePMKS yang DilayaniBerdasarkan Standar

Tingkat SinergitasPenanganan PMKS denganPemangku Kepentingan

Jumlah dan ProsentasePMKS yang berubahmenjadi PSKS

3) Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional

dan Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai

Jasa-jasa Pahlawan.

Page 52: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 52

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR

MeningkatkanKesadaranMasyarakat dalamMembelaKepentinganNasional danBerjuang untukMeningkatkanKesejahteraanSosial sertaMenghargai Jasa-jasa Pahlawan

Prosentasemasyarakat yangmemilikikesadaranterhadap nilai nilaikepahlawanandankesetiakawanansosial

MeningkatkanKesejahteraanPara PerintisKemerdekaandan KeluargaPahlawanNasional

Jumlah PerintisKemerdekaan yangMendapatkanBantuan Sosial

Jumlah KeluargaPahlawan yangmemperolehSantunan

4) Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan

Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada

Masyarakat

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR

Meningkatkan KapasitasSumberDayaAparatur,Sarana danPrasaranadanPendanaandalam rangkaMemberikanPelayananyang LebihBaik kepadaMasyarakat

ProsentaseAparatur yangmeningkatPengetahuan danKeterampilannyaserta Sarana danPrasarana dalamPelayanan

MeningkatkanPengetahuan,Keterampilandan DisiplinAparatur

Jumlah Aparatur yangMeningkat Pengetahuandan Keterampilannya

Prosentase Aparaturyang Lulus UjiKompetensi

Prosentase Aparaturyang Mendapat TindakDisiplin

TerpenuhinyaKebutuhanSarana danPrasaranaPelayananPublik

Prosentase PemenuhanSarana PrasaranaPelayanan

Jumlah PenambahanSarana dan PrasaranaPelayanan

Jumlah SaranaPelayanan yangdiperlihara

MeningkatnyaSistemPelayanan,Perencanaandan Pelaporan

Indeks KepuasanMasyarakat

ISO 9001:2008

Jumlah DokumenPerencanaan danPelaporan yangditerbitkan

Page 53: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 53

c. ProgramUntuk mewujudkan sasaran strategik 1 yaitu “Meningkatkan Pemenuhan

Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan Kesetaraan Sosial” maka ditetapkan

berbagai program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pelayanan Rehabilitasi Sosiala) Penerimaan dan Penyaluran Anak Berhadapan dengan Hukum di Balai

Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (BRSMP) Cileungsi Bogor

b) Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum di

BRSMP Cileungsi Bogor

c) Penerimaan dan Penyaluran Kelayan Wanita Tuna Susila di Balai

Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) Cirebon dan Sub Unit

d) Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila di BRSKW Cirebon dan Sub Unit

e) Penerimaan dan Penyaluran kelayan Penyandang Disabilitas di Balai

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (BRSPD) Cibabat – Cimahi

f) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di BRSPD Cibabat – Cimahi

g) Meningkatkan Pengetahuan, Kemampuan dalam Rangka Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di Luar Balai

h) Penerimaan dan Penyaluran Korban Penyalahgunaan Nakotika,

Psikotropika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) di Balai

Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra (BRSPP) Lembang Bandung Barat

i) Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Nakotika, Psikotropika,

Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) di (BRSPP) Lembang

Bandung Barat

j) Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika di Luar Balai

k) Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)

l) Lembaga Koordinasi Peningkatan dan Pengendalian Kesejahteraan

Sosial (LKP2KS) Penyandang Disabilitas

m) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Luar Balai

n) Penerimaan dan Penyaluran Gelandangan dan Pengemis di Balai

Rehabilitasi Sosial Bina Kaya (BRSBK) dan Sub Unit

o) Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di BRSBK dan Sub Unit

p) Penerimaan dan Penyaluran Remaja Putus Sekolah di Balai

Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah

Pemberdayaan

q) Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja di BPSBR dan Sub Unit

Rumah Pemberdayaan

r) Penanganan dan Pemulangan PMKS Jalanan (Gelandangan, Pengemis,

Tuna Sosial dan Eks Psikotik) di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat

2) Program Pemberdayaan Sosiala) Pemberdayaan Sosial Wanita Rawan Sosial Ekonomi

b) Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Adat

Page 54: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 54

c) Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Keluarga Berumah Tidak

Layak Huni (KBTLH)

d) Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam Kelompok Usaha Bersama

(KUBE)

e) PSKS dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

3) Program Perlindungan Sosiala) Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH)

b) Bimbingan Sosial dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Korban

Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran

c) Penanganan Anak Jalanan Terpadu Kab/Kota

d) Perlindungan Sosial Anak Terlantar di Luar Balai

e) Perlindungan Sosial Lanjut Usia di Luar Balai

f) Perlindungan Sosial Korban Bencana

4) Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakata) Fasilitasi dan Perlindungan Sosial Korban Bencana

5) Program Pendayagunaan dan Pemberdayaan Potensi SumberKesejahteraan Sosial (PSKS)a) Pemberian tali asih Tagana

b) Pemberdayaan TKSK dalam Penyelenggaraan kesejahteraan Sosial

c) Pengembangan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan, Kemampuan

dan Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial pada Balai

Pengembangan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS)

d) Peningkatan Pelestarian Kepahlawanan Keperintisan dan Kesejahteraan

Janda PKRI

e) Bimbingan Teknis Pendayagunaan Sumber Dana Sosial

f) Penyuluhan dan Bimbingan Sosial

g) Penyelenggaraan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan,

Kemampuan dan Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial pada

BPPKS

B. Definisi Indikator Kinerja

Untuk memahami penjelasan tentang indikator kinerja dalam penetepan kinerja maka

berikut ini penjelasan mengenai indkator kinerja sebagai berikut:

1. Keberfungsian sosial dan kebutuhan dasarIstilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu,

keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya

serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan

yang dianggap penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu

yang harus dilaksanakan oleh setiap individu sebagai konsekuensi dari

keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap efektif diantaranya jika

suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya, menurut (Achlis, 1992)

Page 55: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 55

keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan

peranannya selama berinteraksi dalam situasi sosial tertentu berupa adanya rintangan

dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya.

Kebutuhan dasar meliputi unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk

mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan

kehidupan dan kesehatan. Dengan demikian keberfungsian sosial PMKS sebagaimana

dalam indikator kinerja meliputi tiga hal penting yaitu:

a. Dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan

b. Berperan sesuai peranan sosialnya, dan

c. Dapat memenuhi kebutuhan dasarnya

2.2. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET

1 MeningkatkankesejahteraanPenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)

1 MeningkatnyaKesejahteraanPenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)

1 % (prosentase)- Keluarga Miskin,- Penyandang cacat,- Anak Terlantar,

Jalanan,dan AnakBerhadapan denganHukum,

- Gelandangan, Pengemisdan Eks GelandanganPsikotik,

- Wanita Tuna Susila,- Lanjut Usia Terlantar,- Korban Penyalahgunaan

Napza dan HIV/AIDS- Komunitas Adat

Terpencil Yang dapatmemenuhi kebutuhandasarnya dan menjalankanfungsi sosialnya

0,190,741,49

15,06

5,021,064,89

2,12

2 % Korban TindakKekerasan dan PekerjaMigran yang dapatmenjalankan fungsisosialnya

0,45

3 % Bekas Warga BinaanPemasyarakatan yang dapatmenjalankan fungsi sosialnya

0,16

4 % Korban Bencana danOrang Terlantar yg dapatmenjalankan fungsisosialnya

0,70

2 MeningkatkanPartisipasiPotensi danSumberKesejahteraanSosial dalampenyelenggaraankesejahteraansosial

1 Meningkatnyapartisipasi PSKSdalampenyelenggaraanUsahaKesejahteraanSosial

1 % Kader PSKS (Orsos,Karang Taruna, Tagana)yang melakukan fungsipenyelenggaraan sosialterhadap PMKS

2,82

Page 56: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 56

2 % Kader PSKS (PSM,WKSBM, TKSK, SaktiPeksos, Pekerja Sosial,Pendamping) yangMelakukan FungsiPenyelenggaraanKesejahteraan SosialTerhadapPMKS

6,03

3 Meningkatkanintensitaspenyelenggaraankegiatan dalamrangkamenumbuhkankesadaranmasyarakatdalampembangunankesejahteraansosial danpenanaman nilaikepahlawanansertakesetiakawanansosial

1 Meningkatnyaintensitaspenyelenggaraankegiatan dalamrangkamenumbuhkankesadaranmasyarakatdalampembangunankesejahteraansosial danpenanaman nilaikepahlawanansertakesetiakawanansosial

1 % Kader masyarakat yangMelaksanakan penyuluhandalam rangka penumbuhankesadaran masyarakat dalampembangunanKesejahteraan Sosial

12,10

2 % Kader masyarakat yangmelaksanakan penyuluhandalam rangka penumbuhankesadaran nilai-nilaikepahlawanan dankesetiakawanan sosial

4,76

4 MengoptimalkanpemanfaatanSumberPelayananKesejahteraanSosial melaluiPenguatanjaringan

1 OptimalnyaPemanfaatanSumberpelayanankesejahteraansosial melaluipenguatanjaringankerja

1 % Dunia UsahaPeduli Sosial yangmelakukan UsahaKesejahteraanSosial (UKS)

1,30

2.2. PERJANJIAN KINERJARencana Kinerja Tahunan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 yang telah dibuat

untuk melaksanakan kegiatan, program dan sasaran di tahun 2015 menjadi dasar bagi

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang

ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang

Penetapan Kinerja. Pada tanggal 31 Desember 2010 muncul Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

Page 57: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 57

menjadikan Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Dinas Sosial Provinsi

Jawa Barat dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sebagaimana dapat dilihat padalampiran Penetapan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. Penetapan

Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dijadikan acuan untuk mengukur

Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan melaporkannnya dalam LKIP.

Page 58: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 58

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKIP)

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi

perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja (PK) Dinas Sosial Provinsi Jawa

Barat, yang tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi

Actuating dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian

sampailah pada saat pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan

seluruh sumber daya manajemen pendukungnya.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat

standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.

Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran,

yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak

salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.

Pengukuran Kinerja merupakan bentuk penilaian yang dilakukan terhadap

keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pembangunan Kesejahteraan

Sosial yang dilakukan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indikator

Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui

selisih atau celah kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja

tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan

Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan

skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagaimana tabel di bawah:

Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016

NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN

1 1 Lebih dari 100 % Sangat Baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Page 59: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 59

3.2. EVALUASI KINERJA PROGRAMPengukuran kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2016 menggunakan

metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas

Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2016 disajikan sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS)

TUJUAN 1 SASARAN 1

Meningkatkan kesejahteraan PMKS Meningkatnya Kesejahteraan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial

Pengukuran capaian sasaran strategik 1 dengan 11 indikator dapat diperoleh

gambaran hasil pengukuran secara rinci sebagai berikut:

Tabel 3.1PENGUKURAN SASARAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%

KATEGORI

1. % Keluarga Miskin yangdapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya

0,19 0,33 183,33 Sangat Baik

2. % Penyandang cacat yangdapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya

0,74 0,88 131,34 Sangat Baik

3. % Anak Terlantar, Jalanan,dan Anak Berhadapandengan Hukum yangterpenuhi kebutuhandasarnya

1,49 1,57 116,30 Sangat Baik

4. % Gelandangan,Pengemisdan Eks GelandanganPsikotik yang terpenuhikebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsisosialnya

15,06 15,71 114,67 Sangat Baik

Page 60: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 60

5. % Wanita Tuna Susila ygdapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya

5,02 5,53 121,01 Sangat Baik

6. % Lanjut Usia Terlantar yangterpenuhi kebutuhandasarnya

1,06 1,16 119,59 Sangat Baik

7. % Korban PenyalahgunaanNapza dan HIV/AIDS dapatmemenuhi kebutuhan dasardan dapat menjalankan fungsisosialnya

4,89 4,68 105,41 Sangat Baik

8. % Korban Tindak Kekerasandan Pekerja Migran dapatmemenuhi kebutuhan dasardan dapat menjalankan fungsisosialnya

0,45 0,41 100 Baik

9. % Bekas Warga BinaanPemasyarakatan yang dapatmemenuhi kebutuhan dasardan dapat menjalankan fungsisosialnya

0,16 0,14 100 Baik

10. % masyarakat di daerahTerpencil yang dapatmemenuhi kebutuhandasarnya dan dapatmenjalankan fungsi sosialnya

2,12 1,93 100 Baik

11. % Pernanganan KorbanBencana dan Orang Terlantardapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya

0,70 0,64 100 Baik

Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah

Memperhatikan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa meningkatnya kesejahteraan

sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dapat diukur dengan

melihat capaian 11 indikator sasaran yaitu persentase Keluarga miskin yang dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, persentase

disabilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi

sosialnya, persentase penanganan anak terlantar yang dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, anak jalanan dan anakyang

berhadapan dengan hukum yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat

menjalankan fungsi sosialnya, persentase penanganan gelandangan, pengemis dan

eks gelandangan psikotik yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat

Page 61: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 61

menjalankan fungsi sosialnya, persentase penanganan Wanita Tuna Susila yang dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, penanganan

lanjut usia terlantar yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, penanganan korban

penyalahgunaan Napza dan penderita HIV/AIDS yang dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, penanganan korban tindak

kekerasan dan pekerja migran, persentase penanganan eks warga binaan

pemasyarakatan dan penanganan korban bencana dan orang terlantar yang dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya.

a. Indikator % Keluarga Miskin yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsi sosialnya

Penanganan terhadap keluarga miskin pada tahun 2016 dengan indikator capaian

dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan sebanyak 7.776 jiwa atau 0,19 % dari

populasi keluarga miskin sebanyak 4,320,000 jiwa, realisasi capaian sebanyak 14.256

jiwa atau 0,33 % (kontribusi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat), sehingga capaian

kinerja mencapai 183,33 % atau kategori sangat baik. Capaian tersebut jika

dibandingkan dengan tahun lalu capaian kinerja mengalami peningkatan, dimana pada

tahun 2015 sebesar 183,33 % dan tahun 2016 atau meningkat menjadi 183,33 %.

Dibandingkan dengan Renstra, dengan indikator capaian ”Keluarga miskin yang dapat

menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan sebesar 0,43% terealisasi sebesar 0,33 %

atau 69,76 % dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial.

Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang

sosial sebesar 0,37 %. Jawa Barat dapat menjangkau sebanyak 14.256 jiwa. Capaian

kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program Pemberdayaan Sosial dengan

kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial

Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat di daerah tertinggal dan terpencil (P2DT2).

b. Indikator % Penyandang Disabilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnyadan dapat menjalankan Fungsi Sosialnya

Penanganan terhadap penyandang disabilitas melalui serangkaian pelaksanaan

program dan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial pada tahun 2016 dengan indikator

dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan sebanyak 1.000 orang atau 0,74 %

dari populasi penyandang disabilitas sebanyak 153.909 orang, terealisasi sebanyak

1.354 orang atau 0,88 % dengan capaian kinerja sebesar 131,34 %. Capaian tersebut

masuk dalam kategori “sangat baik”. Dibandingkan capaian pada tahun 2015 sebesar

96,96 %, maka capaian pada tahun 2016 mengalami peningkatan capaian kinerja

sebesar 34,04 %. Dibandingkan dengan Renstra, dengan indikator capaian”

persentase Penyandang Disabilitas yang dapat menjalankan fungsi sosialnya

”ditargetkan sebesar 1,88 % terealisasi sebesar 0,80 % atau 42,55 % dari target yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah

memberikan kontribusi terhadap pencapaian Pelaksanaan dan pengembangan

Page 62: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 62

jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental,serta lanjut usia tidak potensial

SPM bidang sosial sebesar 2,00 %. Pencapaian kinerja tersebut melalui implementasi

program pelayanan dan rehabilitasi sosial dengan kegiatan Rehabilitasi Sosial

Penyandang cacat.

c. Indikator % Anak balita terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan AnakBerhadapan dengan Hukum yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dan dapatmenjalankan fungsi sosialnya

Penanganan terhadap Anak balita terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan Anak

yang Berhadapan dengan Hukum melalui program perlindungan, advokasi dan

pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 2.341 orang atau 1,49 %

dari populasi, telah menjangkau 187.260 orang. Terealisasi sebesar 1,57 % sebanyak

2.678 orang dengan capaian kinerja sebesar 116,30 % (kategori “sangat baik”).

Dibandingkan capaian pada tahun 2015 sebesar 113 %, maka capaian pada tahun

2016 mengalami peningkatan menjadi 115,32 %. Dibandingkan dengan Renstra,

ditargetkan sebesar 1,43 % terealisasi sebesar 1,43 % atau 100 % dari target yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah

memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 1,78 %.

Capaian kinerja tersebut merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Anak

Terlantar, Pembinaan Anak Jalanan, Perlindungan Sosial Anak yang berhadapan

dengan hukum.

d. Indikator % Gelandangan, Pengemis dan Eks Gelandangan Psikotik yangterpenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

Sedangkan Penanganan terhadap Gelandangan, Pengemis dan Eks Gelandangan

Psikotik melalui program bimbingan dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016

dengan indikator Gelandangan, Pengemis dan Gelandangan Psikotik yang terpenuhi

kebutuhan dasarnya ditargetkan sebanyak 21.424 orang atau 15,06 % dari populasi

sebesar 156.378 orang, realisasi penanganan sebanyak 22.330 orang atau 15,71 %,

dengan capaian kinerja sebesar 114,67 % (kategori “sangat baik”). Dibandingkan

dengan target yang ditetapkan dalam Renstra, sebesar 58,01 % terealisasi sebesar

24,61 % dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial.

Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang

sosial sebesar 17,85 %. Capaian kinerja tersebut merupakan hasil implementasi

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial melalui kegiatan Rehabilitasi Sosial

Gelandangan dan Pengemis, eks gelandangan psikotik.

e. Indikator % Wanita Tuna Susila yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsi sosialnya

Penanganan terhadap Wanita Tuna Susila melalui serangkaian pelaksanaan

program/kegiatan bimbingan rehabilitasi dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016

Page 63: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 63

dengan indikator capaian WTS yang dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan

sebanyak 251 orang atau 5,02 % dari populasi sebanyak 5.502 orang dan telah

menjangkau sebanyak 277 orang atau 5,53 %, dengan capaian kinerja sebesar 121,01

% (kategori “sangat baik”). Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam

Renstra, sebesar 6,22 % terealisasi sebesar 5,03 % atau 80,86 % dari target yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah

memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 6,28 %.

Sedangkan capaian kinerja diatas merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi

Sosial eks tuna susila dan Korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA).

f. Indikator % Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya

Penanganan terhadap Lanjut Usia terlantar melalui program perlindungan, bimbingan

fisik dan sosial pada tahun 2016 dengan indikator capaian Lanjut Usia Terlantar yang

dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya ditargetkan sebanyak 2.329 orang atau 1,06 %

dari populasi sebanyak 240.083 orang, telah menjangkau sebanyak 2.545 orang atau

1,16 %, dengan capaian kinerja sebesar 119,50 % (kategori “sangat baik”).

Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Renstra, sebesar 2,43% tercapai

sebesar 1,06 % atau 43,62 % dari target yang direncanakan dalam Rencana Strategis

Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap

pencapaian salah satu jenis pelayanan dasar dalam SPM bidang sosial yaitu

Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan

mental, serta lanjut usia tidak potensial sebesar 2,65 %. Pencapaian kinerja tersebut

merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelayanan Lanjut Usia dalam Program

Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

g. Indikator % Anak Nakal Korban Napza dan Penderita HIV/AIDS yang terpenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

Sedangkan penanganan terhadap Anak Nakal Korban Napza penderita HIV/AIDS

melalui serangkaian pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi dan

pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 425 orang atau 4,89 %

dari populasi sebanyak 9.574 orang dan telah menjangkau sebanyak 448 orang atau

4,68 %, dengan capaian kinerja sebesar 106,41 % (kategori “sangat baik).

Dibandingkan dengan tahun 2011 penanganan terhadap Anak Nakal Korban Napza

dan penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian

kinerja sebesar 76,75 % dan tahun 2016 meningkat menjadi 105%. Sedangkan

Dibandingkan dengan Renstra, dengan indicator capaian ”persentase Anak Nakal

Korban Napza dan penderita HIV/AIDS yang dapat menjalankan fungsi sosialnya”

ditargetkan sebesar 13,23 % terealisasi sebesar 4,44 % atau 32,12 % dari target yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah

memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 5,91 %.

Capaian kinerja tersebut adalah hasil pelaksanaan Program Pelayanan dan

Page 64: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 64

Rehabilitasi Sosial kegiatan Penanganan HIV/AIDS dan Rehabilitasi SosialAnak

Nakal/Korban NAPZA.

h. Indikator % Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Terlantar yang dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

Penanganan terhadap Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran terlantar melalui

serangkaian pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi, advokasi dan

pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 40 orang atau 0,45 %

dari populasi sebanyak 9.797 orang dan telah menjangkau sebanyak 40 orang atau

0,41 %, dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “Baik). Dibandingkan dengan

tahun 2015 penanganan terhadap Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran

terlantar sebanyak 95 orang mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.

Dibandingkan dengan Renstra, dengan indicator capaian % Korban Tindak Kekerasan

dan Pekerja Migran terlantar yang dapat menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan

sebesar 5,25 % terealisasi sebesar 1,83 % atau 34,85 % dari target yang direncanakan

dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan Provinsi Jawa Barat dapat

menjangkau sebanyak 80 orang. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi

terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 1,25 %. Hasil kinerja tersebut

merupakan implementasi dari Program Program Bantuan dan Perlindungan Sosial

dengan kegiatan Penanganan Korban Tindak Kekerasan dan Perlakuan Salah dan

Penanganan pekerja migran.

i. Indikator % Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

Penanganan terhadap Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan melalui serangkaian

pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi, advokasi dan pemberdayaan

sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 10 orang atau 0,16 % dari populasi

sebanyak 6.988 orang dan telah menjangkau sebanyak 10 orang atau 0,14 %, dengan

capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “baik). Dibandingkan dengan tahun 2015

penanganan terhadap Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan tidak mengalami

peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian kinerja sebesar100 % dan tahun 2016

meningkat menjadi 100 %. Dibandingkan dengan Renstra, indikator capaian ”% Bekas

Warga Binaan Pemasyarakatan yang dapat menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan

sebesar 6,13 % terealisasi sebesar 0,57 % atau 9,29 % dari target yang direncanakan

dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah memberikan

kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 0,71 %. Capaian kinerja

tersebut merupakan hasil implementasi Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

dengan kegiatan Rehabilitasi Sosial Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan.

Page 65: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 65

j. Indikator % Masyarakat Didaerah Terpencil dan Tertinggal yang dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

Sedangkan Penanganan terhadap masyarakat didaerah terpencil melalui serangkaian

pelaksanaan program bimbingan dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016

ditargetkan sebanyak 36 orang atau 2,12 % dari populasi sebesar 1.863 orang,

realisasi penanganan sebanyak 36 orang atau 1,93 %, dengan capaian kinerja sebesar

100 % (kategori “ baik”). Dibandingkan dengan Renstra, indikator capaian ”%

masyarakat didaerah terpencil dan tertinggal yang dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya”ditargetkan sebesar 1,38 % terealisasi sebesar 1,75 % atau 126,81 %

daritarget yang direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan

capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial

sebesar 7,31 %. Hasil capaian kinerja tersebut diatas dicapai melaui pelaksanaan

Program Pemberdayaan Sosial dengan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang

tinggal di daerah terpencil dan tertinggal.

k. Indikator % Korban Bencana dan Orang Terlantar yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat dapat menjalankan fungsi sosialnya

Penanganan terhadap Korban Bencana dan Orang Terlantar melalui program

bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 74

orang atau 0,70 % dari populasi sebesar 11.590 orang, realisasi penanganan

sebanyak 74 orang atau 0,64 %,dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori

“baik”). Dibandingkan dengan tahun 2015 penanganan terhadap Korban Bencana dan

Orang Terlantar tidak mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian

kinerja sebesar 100 % dan tahun 2016 juga mencapai 100 %. Dibandingkan dengan

Renstra, indikator capaian ”persentase Korban Bencana dan Orang Terlantar yang

dapat menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan sebesar 0,71 % terealisasi sebesar

0,58 % atau 81,69 % dari target yang direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas

Sosial. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM

bidang sosial sebesar 102,11 dari target 80 %. Sedangkan hasil capaian kinerja

tersebut melalui pelaksanaan Program Bantuan dan Perlindungan Sosial dengan

kegiatan Penanganan Orang Terlantar dan Program Penanggulangan Bencana

Berbasis Masyarakat dengan kegiatan Kesiap-siagaan Penanggulangan Bencana,

Mitigasi Penanggulangan Bencana Berbasis masyarakat di daerah rawan bencana

alam dan sosial, Pemulihan Sosial Eks Korban Bencana Alam dan Sosial dan

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Bencana dan Logistik.

Page 66: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 66

2. Meningkatnya Partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

TUJUAN 2 SASARAN 2

Meningkatkan partrisipasi Potensi danSumber kesejahteraan (PSKS) dalampenyelengaraan kesejahteraan sosial

Meningkatnya partisipasi Potensi dan Sumberkesejahteraan Sosial (PSKS) dalampenyelenggaraan kesejahteraan sosial

Pengukuran terhadap sasaran ke 2 meningkatnya partisipasi PSKS dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2PENGUKURAN KINERJA PARTISIPASI PSKS DALAM

PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016

SASARAN STRATEGIK TARGET REALISASI CAPAIAN(%)

KATEGORIURAIAN INDIKATOR

MeningkatnyaPartisipasiPotensidan SumberKesejahteraanSosial (PSKS)DalamPenyelenggaraanKesejahteraanSosial

% Kader PSKS(Orsos, KarangTaruna, Tagana)yang melakukanfungsipenyelenggaraankesejahteraansosial terhadapPMKS

2,82 2,56 100 Baik

% Kader PSKS(PSM, WKSBM,TKSK, SaktiPeksos, PekerjaSosial,Pendamping)yang melakukanfungsipenyelenggaraankesejahteraansosial terhadapPMKS

6,03 5.48 100 Baik

Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah

Meningkatnya Partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dapat diukur

seberapa besar capaian 2 (dua) indikator yang menjadi ukuran yaitu persentase Organisasi

Sosial (Orsos) dan PSM, Karang Taruna, WKSBM, dan TKSK yang mendapatkan

pembinaan dan memberikan pelayanan pada PMKS. Sebagaimana telah tergambar pada

tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Page 67: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 67

Indikator : % Kader PSKS (Organisasi Sosial, Karang Taruna, Tagana) yangmelakukan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial terhadap PMKS

Pembinaan Organisasi Sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 52 Orsos/LKS atau

2,82 % dari jumlah Orsos sebanyak 2.232 Orsos, terealisasi sebanyak 57 Orsos atau 2,56

% dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “baik”). Dibandingkan dengan

penanganan yang sama di tahun 2014 sebesar 71,29 %, maka capaian tahun ini

mengalami peningkatan menjadi 100 % atau meningkat sebesar 28,71 %. Capaian ini

dibandingkan dengan target renstra tahun 2015 sebesar 31,63 % terealisasi sebesar 2,56

% atau capaian kinerja sebesar 7,37 %, dan memberi kontribusi terhadap pencapaian

aspek pelayanan dasar penyediaan sarana dan prasarana sosial dalam SPM bidang sosial

sebesar 12,29 %. Capaian ini dicapai melalui implementasi Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Pembinaan Organisasi Sosial.

Indikator : % Kader PSKS ( PSM, WKSBM, TKSK, Sakti Peksos, Pekerja Sosial,Pendamping ) yang melakukan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosialterhadap PMKS

Pembinaan PSM, Karang Taruna, WKSBM, dan TKSK (PSKS) pada tahun 2016

ditargetkan sebanyak 1.006 PSKS atau 6,03 % 4,98 % dari jumlah PSKS sebanyak 18.349

PSKS, terealisasi sebanyak 1.006 PSKS atau 5,48 % dengan capaian kinerja sebesar 100

% (kategori “baik”). Dibandingkan dengan penanganan yang sama di tahun 2015 sebesar

71,29 %, maka capaian tahun ini mengalami peningkatan menjadi 100 % atau meningkat

sebesar 28,71 %. Capaian ini dibandingkan dengan target renstra yaitu sebesar 1.270

PSKS dari populasi sebanyak 18.349 PSKS atau 6,92 % terealisasi sebanyak 1.006 PSKS

atau sebesar 5,48 % atau capaian kinerja sebesar 71,97 %, dan memberi kontribusi

terhadap pencapaian aspek pelayanan dasar penyediaan sarana dan prasarana sosial

dalam SPM bidang sosial sebesar 119,95 %. Capaian ini dicapai melalui implementasi

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan

Pemantapan PSM, Pembinaan WKSBM, dan Pembinaan Tenaga Kesejahteraan Sosial.

Page 68: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 68

3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan KesejahteraanSosial.

TUJUAN 3 SASARAN 3

Meningkatkan peran sertamasyarakat dalam pembangunankesejahteraan sosial

Meningkatnya intensitas penyelenggaraan kegiatandalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakatdalam pembangunan kesejahteraan sosial danpenanaman nilai kepahlawanan serta kesetiakawanansosial

Penghitungan capaian kinerja sasaran strategis ke 3 dapat diperoleh sebagaimana

tergambar pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016

SASARAN STRATEGIK TARGET REALISASI CAPAIAN(%)

KATEGORIURAIAN INDIKATOR

Meningkatnyaintensitaspenyelenggaraan kegiatandalam rangkamenumbuhkankesadaranmasyarakatdalampembangunankesejahteraansosial danpenanamannilaikepahlawanansertakesetiakawanansosial

Persentase kaderMasyarakat yangmelaksanakanpenyuluhan dalamrangkapenumbuhankesadaran dalampembangunanKesejahteraanSosial

12,10 11 100 Baik

Persentase kaderMasyarakat yangmelaksanakanpenyuluhan dalamrangkapenumbuhankesadaranterhadapnilai-nilaikepahlawanandankesetiakawanansosial

4,76 4.32 100 Baik

RATA- RATA 100 BAIK

Page 69: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 69

Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah

Capaian sasaran strategis Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan

kesejahteraan sosial dapat dukur dengan membandingkan realisasi dengan target yang

telah ditetapkan pada 2 (dua) indikator sebagai ukuran yaitu persentase masyarakat yang

berpartisipasi dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). Berdasarkan hasil

pengukuran sebagaimana tertulis pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Indikator Persentase kader Masyarakat yang melaksanakan penyuluhan dalamrangka penumbuhan kesadaran dalam pembangunan Kesejahteraan Sosial

Masyarakat yang mengikuti kegiatan dalam rangka penumbuhan kesadaran dalam

pembangunan Kesejahteraan Sosial tahun 2016 telah mencapai 2.687 orang atau

12,10 % dari total jumlah masyarakat yang diharapkan berpartisipasi dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebanyak 24.432 orang, terealisasi sebanyak

2.687 orang atau 11 % masyakat berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial, dengan capaian kinerja sebesar 100 % dari target sebesar 20,01 % (kategori

”baik”). Capaian ini dibandingkan dengan tahun 2015 dapat memberikan motivasi pada

900 orang/masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelengaraan Kesejahteraan

Sosial, dan tahun 2016 sebanyak 3.000 orang/masyarakat, telah mengalami

peningkatan menjadi sebanyak 3.000 orang yang berpartisipasi dalam

penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Capaian tersebut jika dibandingkan dengan

target dalam Renstra sebesar 20,51 %, maka tahun 2016 dapat tercapai sebesar 97,56

%.

b. Indikator Persentase kader Masyarakat yang melaksanakan penyuluhan dalamrangka penumbuhan kesadaran terhadap nilai-nilai kepahlawanan dankesetiakawanan sosial

Sedangkan Masyarakat yg mengikuti kegiatan penumbuhan kesadaran terhadap nilai-

nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial tahun 2016 mencapai 210 orang atau

4,76 % dari jumlah masyarakat yg mengikuti kegiatan penumbuhan kesadaran

terhadap nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di Jawa Barat sebanyak

4.868 orang. Dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori”baik”). Dibandingkan

dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis sebesar 18,33 %.

Page 70: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 70

4. Optimalnya Pemanfaatan Sumber Pelayanan Kesejahteraan Sosial MelaluiPenguatan Jaringan Kerja.

TUJUAN 4 SASARAN 4

Mengoptimalkan PemanfaatanSumber Pelayanan Kesejahteraan SosialMelalui Penguatan Jaringan Kerja

Optimalnya Pemanfaatan SumberPelayanan Kesejahteraan Sosial MelaluiPenguatan Jaringan Kerja

Sedangkan capaian sasaran strategis optimalnya pemanfaatan sumber pelayanan

kesejahteraan sosial melalui penguatan jaringan kerja dapat dariseberapa besar

capaian indikator dunia usaha peduli sosial yang melakukan Usaha Kesejahteraan

Sosial. Adapun hasil pengukurannya dapat dijelaskan seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4.PENGUKURAN KINERJA SASARAN

PEMANFAATAN SUMBER PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIALMELALUI PENGUATANJARINGAN KERJA TAHUN 2016

SASARAN STRATEGIK TARGET REALISASI CAPAIAN(%)

KATEGORIURAIAN INDIKATOR

OptimalnyaPemanfaatanSumberPelayananKesejahteraanSosial MelaluiPenguatanJaringan Kerja

% Dunia UsahaPeduli SosialyangmelaksanakanUsahaKesejahteraanSosial (UKS)

1,30 1,19 100 Baik

Indikator % Dunia Usaha Peduli Sosial Yang melaksanakan UsahaKesejahteraan Sosial (UKS)

Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah

Memperhatikan hasil pengukuran sebagaimana pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa

pada tahun 2016 Dunia Usaha Peduli Sosial yang melaksanakan Usaha Kesejahteraan

Sosial ditergetkan sebanyak 14 perusahaan atau 1,30 % dari jumlah Dunia Usaha Peduli

Sosial sebanyak 1.200 perusahaan, terealisasi sebanyak 14 perusahaan atau 1,19 %

dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “baik”). Capaian ini dicapai melalui

implementasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan

kegiatan Peningkatan Kerja sama Dunia Usaha Peduli Sosial.

Page 71: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 71

Tabel 3.5.EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA % CAPAIANKINERJA

% PENYERAPANANGGARAN

RUMUS (100%-KOLOM 5)=

1 2 3 4 5 6

1 MeningkatnyaKesejahteraanPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS)

Persentase Keluarga Miskin yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsisosialnya

183,33 95,583

Persentase Penyandang disabilitas yang dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankanfungsi sosialnya

131,34 99,2

Persentase Anak Terlantar, Jalanan, dan AnakBerhadapan dengan Hukum yang terpenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

116,30 86,777

Persentase Gelandangan, Pengemis dan EksGelandangan Psikotik yang terpenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

114,67 99,526

Persentase Wanita Tuna Susila yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsisosialnya

121,01 83,11

Persentase Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsisosialnya

119,59 99,647

Persentase Korban Penyalahgunaan Napza danHIV/AIDS dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsi sosialnya

105,41 96,787

Persentase Korban Tindak Kekerasan dan PekerjaMigran Terlantar yang dapat memenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

100 86,57

Page 72: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 72

Persentase Bekas Warga Binaan LembagaPemasyarakatan yang dapat memenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya

100 98,30

Persentase Masyarakat di Daerah Terpencil danTertinggal yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnyadan dapat menjalankan fungsi sosialnya

100 99,82

Persentase Korban Bencana dan Orang Terlantar yangdapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapatmenjalankan fungsi sosialnya

100 96,486

2 Meningkatnya partisipasi PSKSdalam penyelenggaraan UsahaKesejahteraan Sosial

Persentase Kader PSKS (Orsos, Karang Taruna,Tagana) yang melakukan fungsi penyelenggaraankesejahteraan sosial terhadap PMKS

100 99,91

Persentase Kader PSKS (PSM, WKSBM, TKSK, SaktiPeksos, Pekerja Sosial, Pendamping) yang melakukanfungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial terhadapPMKS

100 98,30

3 Meningkatnya intensitaspenyelenggaraan kegiatan dalamrangka menumbuhkan kesadaranmasyarakat dalam pembangunankesejahteraan sosial dan penanamannilai kepahlawanan sertakesetiakawanan sosial

Persentase Kader masyarakat yang melaksanakanpenyuluhan dalam rangka penumbuhan kesadaranmasyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial

100 98,77

Persentase Kader masyarakat yang melaksanakanpenyuluhan dalam rangka penumbuhan kesadaran nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial

100 98,525

4 Optimalnya PemanfaatanSumber Pelayanan KesejahteraanSosial Melalui Penguatan JaringanKerja

Persentase Dunia Usaha Peduli Sosial yangmelaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)

100 99,615

Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT, DPA, DIPA dan PK Dinas Sosial, Laporan Keuangan diolah

Page 73: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 73

B. REALISASI ANGGARAN1. REALISASI ANGGARAN APBD

Realisasi anggaran APBD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.6.REALISASI ANGGARAN APBD TAHUN 2016

Uraian AnggaranSetelah P.APBD

Jumlah s.dBulan Desember % Sisa

BELANJA DAERAH 153.367.741.749 143.684.081.530 94,36 9.683.660.219

BELANJA TIDAKLANGSUNG

50.382.295.749 49.701.206.934 98,65 681.088.815

BELANJA LANGSUNG 102.985.446.000 93.982.874.596 92,26 9.002.571.404

Program Perencanaan,Pengendalian dan EvaluasiPembangunan Daerah

495.000.000 481.853.064 98,63 13.146.936

Sinergitas PenyusunanProgram dan AspekPembangunanKesejahteraan Sosial

495.000.000 481.853.064 98,63 13.146.936

Program PengembanganKomunikasi, Informasi,Media Massa DanPemanfaatan TeknologiInformasi

150.000.000 147.985.063 100,00 2.014.937

Pengelolaan SistemInformasi dan KomunikasiDinas Sosial Provinsi JawaBarat

150.000.000 147.985.063 100,00 2.014.937

Program PeningkatanKesejahteraan SumberDaya Aparatur

1.500.000.000 1.269.698.300 85,89 230.301.700

Peningkatan Pengetahuan,Kemampuan danKesejahteraan AparaturDinas Sosial Provinsi JawaBarat

1.500.000.000 1.269.698.300 85,89 230.301.700

Program PelayananAdministrasi Perkantoran

6.120.700.000 5.545.725.930 91,92 574.974.070

Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi SosialKarya Wanita (BRSKW)Palimanan Cirebon dan SubUnit

500.000.000 443.645.651 89,85 56.354.349

Page 74: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 74

Administrasi PerkantoranBPPKS

350.000.000 309.729.334 88,50 40.270.666

Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi SosialPenyandang Disabilitas(BRSPD) Cibabat-Cimahi

350.000.000 291.664.125 83,33 58.335.875

Administrasi PerkantoranBalai Rahabilitasi SosialPamardi Putra (BRSPP)Lembang-Bandung Barat

338.000.000 317.479.920 94,61 20.520.080

Administrasi PerkantoranBalai Pemberdayaan SosialBina Remaja (BPSBR)Cibabat-Cimahi dan Sub Unit

550.000.000 513.702.615 98.07 36.297.385

Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi Sosial BinaKarya (BRSBK) dan Sub Unit

491.000.000 456.476.347 94,15 34.523.653

Administrasi PerkantoranBalai Perlindungan SosialAsuhan Anak (BPSAA)Pagaden Subang dan SubUnit

750.000.000 661.829.960 91,28 88.170.040

Administrasi PerkantoranBalai Perlindungan SosialTresna Werdha (BPSTW)Ciparay dan Sub Unit

800.000.000 701.128.307 88,39 98.871.693

Administrasi PerkantoranDinas Sosial Provinsi JawaBarat

1.695.000.000 1.579.061.534 93,19 115.938.466

Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi SosialMarsudi Putra (BRSMP)Cileungsi Bogor

296.700.000 271.008.137 95.17 25.691.863

Program PeningkatanSarana Dan PrasaranaAparatur

19.806.400.000 18.090.825.772 91,56 1.715.574.228

Revitalisasi Sarana danPrasarana Kantor BPSTWCiparay dan Sub Unit

1.594.400.000 1.590.172.000 99,73 4.228.000

Meningkatkan Sarana danPrasarana Aparatur DinasSosial Provinsi Jawa Barat

6.962.000.000 6.389.048.000 91,81 572.952.000

DED Pengembangan Balaidan Sub Unit Dinas SosialProvinsi Jawa Barat

1.750.000.000 1.600.373.100 92,43 149.626.900

Revitalisasi Sarana danPrasarana Aparatur BRSPDCimahi

300.000.000 298.451.000 99,48 1.549.000

Relokasi Sub Unit RumahPerlindungan Sosial TresnaWerdha (RPSTW) Tahap IIKota Bogor

6.700.000.000 5.909.976.532 88,21 790.023.468

Page 75: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 75

Revitalisasi BRSKWPalimanan Cirebon

300.000.000 297.778.000 99,93 2.222.000

Revitalisasi BalaiPerlindungan Sosial AsuhanAnak Pagaden Subang dan4 Sub Unit RumahPerlindungan Sosial Anak

1.000.000.000 969.240.140 97,77 30.759.860

Revitalisasi BalaiRehabilitasi Sosial MarsudiPutra (BRSMP) CileungsiBogor

300.000.000 291.403.000 98,31 8.597.000

Pembuatan Pagar RRSKWSukabumi

600.000.000 447.873.000 76.29 152.127.000

Revitalisasi PeningkatanSarana dan PrasaranaBPPKS

300.000.000 296.511.000 98,84 3.489.000

Program PemeliharaanSarana Dan PrasaranaAparatur

11.538.526.000 11.246.535.310 97,89 291.990.690

Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BRSBKdan Sub Unit

1.007.540.000 998.845.500 99,16 8.694.500

Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BPSTWCiparay dan Sub Unit

2.384.486.000 2.368.995.507 99,49 15.490.493

Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BalaiRehabilitasi SosialPenyandang DisabilitasCibabat-Cimahi

672.000.000 670.042.000 99,71 1.958.000

Memelihara Sarana danPrasarana Kantor DinasSosial Provinsi Jawa Barat

2.000.000.000 1.968.172.932 98.41 31.827.068

Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BalaiRehabilitasi Sosial PamardiPutra Lembang-BandungBarat

905.500.000 902.738.610 99,86 2.761.390

Memelihara Sarana danPrasarana Balai RehabilitasiSosial Marsudi PutraCileungsi Bogor

694.000.000 660.863.075 97,10 33.136.925

Memelihara Sarana danPrasarana Aparatur BalaiPemberdayaan Sosial BinaRemaja (BPSBR) Cibabat –Cimahi dan Sub Unit

925.000.000 907.406.850 98.78 17.593.150

Memelihara Sarana DanPrasarana Kantor BRSKWPalimanan Cirebon dan SubUnit

650.000.000 625.731.600 96,40 24.268.400

Page 76: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 76

Pemeliharaan Sarana danPrasarana Aparatur BalaiPerlindungan Sosial AsuhanAnak Pagaden Subang danSub Unit RumahPerlindungan Sosial Anak

1.800.000.000 1.659.295.646 93,33 140.704.354

Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BPPKSCimahi

500.000.000 484.443.590 97,28 15.556.410

Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian KinerjaDan Keuangan

300.000.000 299.736.971 99.97 263.029

Perencanaan, Evaluasi danPelaporan Internal SKPD

200.000.000 199.981.000 100,00 19.000

Pengelolaan KeuanganDaerah Dinas Sosial

100.000.000 99.755.971 99,90 244.029

Program PelayananRahabilitasi Sosial

21.719.120.000 20.163.319.755 93,58 1.555.800.245

Penerimaan dan PenyaluranAnak Berhadapan Hukum diBalai Rehabilitasi SosialMarsudi Putra CileungsiBogor

419.000.000 387.920.757 94.68 31.079.243

Rehabilitasi Sosial AnakNakal/Anak BerhadapanDengan Hukum di BalaiRehabilitasi Sosial MarsudiPutra Cileungsi Bogor

1.487.000.000 1.351.775.181 91,90 135.224.819

Penerimaan dan PenyaluranKelayan Wanita Tuna Susiladi Balai Rehabilitasi SosialKarya Wanita Cirebon danSub Unit

900.000.000 837.745.000 95.49 62.255.000

Rehabilitasi SosialPenyandang Disabilitas diBalai Rehabilitas SosialPenyandang DisabilitasCibabat-Cimahi

2.228.000.000 2.188.960.000 98,43 39.040.000

Penerimaan dan PenyaluranKelayan BRSPD Cibabat-Cimahi

425.000.000 423.913.000 99,92 1.087.000

Rehabilitasi Sosial WanitaTuna Susila di BRSKW danSub Unit Rumah RehabilitasiSosial

2.200.000.000 1.935.045.600 90,73 264.954.400

Page 77: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 77

Meningkatkan Pengetahuan,Kemampuan dalam rangkaPelayanan dan RehabilitasiSosial Tuna Sosial di LuarBalai

900.000.000 870.692.200 96,86 29.307.800

Penerimaan dan PenyaluranKorban PenyalahgunaanNarkotika, Psikotropika danZat Adiktif Lainnya (NAPZA)BRSPP Lembang BandungBarat

680.000.000 522.943.250 76,92 157.056.750

Rehabilitasi Sosial KorbanNarkotika di Luar Balai

500.000.000 499.989.000 100,00 11.000

Rehabilitasi Sosial AnakNakal / Anak BerhadapanHukum (ABH)

470.000.000 469.980.000 100,00 20.000

Lembaga KoordinasiPeningkatan danPengendalian KesejahteraanSosial (LKP2KS)

250.000.000 249.374.800 99,97 625.200

Rehabilitasi SosialPenyandang Disabilitas diLuar Balai

1.500.000.000 1.493.619.425 99.95 6.380.575

Penerimaan dan PenyaluranGepeng di Balai RehabilitasiSosial Bina Karya dan SubUnit

600.000.000 576.243.000 96,07 23.766.000

Rehabilitasi Sosial KorbanNarkotika, Psikotropika, ZatAdiktif Lainya (NAPZA)BRSPP Lembang BandungBarat

2.511.500.000 1.928.056.613 77,61 583.443.387

Rehabilitasi SosialGelandangan dan Pengemisdi Balai Rehabilitasi SosialBina Karya dan Sub Unit

2.423.620.000 2.313.972.250 95.58 109.647.750

Penerimaan dan PenyaluranRemaja Putus Sekolah diBPSBR dan Sub Unit RumahPemberdayaan

625.000.000 620.873.712 99,39 4.126.288

Layanan dan PemberdayaanSosial Remaja di BPSBRdan Sub Unit RumahPemberdayaan

3.300.000.000 3.272.899.467 99,36 27.100.533

Penanganan danPemulangan PMKS Jalanan(Gelandangan, Pengemis,Tuna Sosial dan EksPsikotik) di WilayahPerbatasan Provinsi JawaBarat

300.000.000 219.325.500 77,64 80.674.500

Page 78: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 78

Program PemberdayaanSosial

2.700.000.000 2.346.149.200 90,94 353.850.800

Verifikasi Proposal BantuanHibah

200.000.000 68.126.700 38,98 131.873.300

Pemberdayaan KeluargaMiskin dalam KelompokUsaha Bersama (KUBE)

1.450.000.000 1.290.411.000 91,62 159.589.000

Pemberdayaan SosialWanita Rawan SosialEkonomi

750.000.000 688.644.500 99,94 61.355.500

Peningkatan PelayananKesejahteraan SosialMasyarakat Adat

300.000.000 298.967.000 99,74 1.033.000

Program PerlindunganSosial

28.015.700.000 23.931.693.881 87,33 4.084.006.119

Perlindungan Sosial LanjutUsia di BPSTW dan SubUnit Rumah Perlindungan

8.955.375.000 8.759.047.768 99,01 96.327.232

Pelayanan dan PerlindunganSosial Anak di BPSAAPagaden Subang dan SubUnit Rumah PerlindunganSosial Anak

8.725.000.000 8.407.560.099 98.07 317.439.901

Program Keluarga Harapan 2.000.000.000 1.929.967.764 97,77 70.032.236

Bimbingan Sosial danBantuan Usaha EkonomiProduktif (UEP) KorbanTindak Kekerasan danPekerja Migran

350.000.000 319.375.000 99,86 30.625.000

Penerimaan dan PenyaluranAnak di BPSAA PagadenSubang dan Sub Unit RumahPerlindungan

700.000.000 532.865.000 76,17 167.135.000

Penanganan Anak JalananTerpadu di Jawa Barat

800.000.000 792.674.500 99,91 7.325.500

Perlindungan Sosial AnakTerlantar di Luar Balai

768.200.000 681.887.400 90,72 86.312.600

Penerimaan dan Penyalurandi BPSTW Ciparay dan SubUnit Rumah Perlindungan

500.000.000 498.846.500 100,00 1.153.500

Perlindungan Sosial LanjutUsia Terlantar di Luar Balai

264.000.000 257.162.000 97,41 6.838.000

Peringatan Hari Lanjut UsiaNasional (HLUN) TingkatProvinsi Jawa Barat

300.000.000 299.548.000 99,86 452.000

Perlindungan SosialPengungsi Bekas AnggotaGerakan Fajar Nusantara diJawa Barat

4.753.125.000 1.452.759.850 36,81 3.300.365.150

Page 79: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 79

Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT, DPA/DPPA, PK dan Laporan Keuangan, diolah

Program PenanggulanganBencana Alam DanPerlindungan Masyarakat

2.950.000.000 2.842.195.450 96,53 107.804.550

Perlindungan Sosial KorbanBencana

2.950.000.000 2.842.195.450 96,53 107.804.550

Program Pendayagunaandan Pemberdyaan PotensiSumber KesejahteraanSosial (PSKS)

7.690.000.000 7.617.155.900 99,30 72.844.100

Pemberian Tali Asih KorbanBencana

2.500.000.000 2.499.416.500 99,98 583.500

Pemberdayaan TKSK dalamPenyelenggaraanKesejahteraan Sosial

2.300.000.000 2.299.670.000 99,99 330.000

Pengembangan Pelatihanuntuk PeningkatanPengetahuan, Kemampuandan Pemberdayaan TenagaKesejahteraan Sosial padaBPPKS

500.000.000 437.648.000 89,55 62.352.000

PSKS dalamPenyelenggaraanKesejahteraan Sosial

350.000.000 349.900.000 99.98 100,00

Peningkatan PelestarianKepahlawanan, Keperintisandan Kesejahteraan JandaPKRI

350.000.000 344.735.000 99.92 5.264.500

Bimbingan TeknisPendayagunaan SumberDana Sosial

300.000.000 300.000.000 100,00 -

Penyuluhan dan BimbinganSosial

390.000.000 389.526.500 99,93 473.500

Penyelenggaraan Pelatihanuntuk PeningkatanPengetahuan, Kemampuandan Pemberdayaan TenagaKesejahteraan Sosial padaBPPKS

1.000.000.000 996.259.400 99,99 3.740.600

102.985.446.000 93.982.874.596 92,26 9.002.571.404

Page 80: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 80

2. REALISASI ANGGARAN APBN

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui anggaran APBN Tahun 2016 sebesar

Rp.39.945.236.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 39.226.380.227,- (98,20%) terdiri

dari:

Tabel 3.7.REALISASI ANGGARAN APBN TAHUN 2016

Uraian AnggaranSetelah APBN

Jumlah s.dBulan Desember % Sisa

Program DukunganManajemen dan PelaksanaanTugas Teknis LainnyaKementerian Sosial (Satker 01)

326.447.000 323.901.350 99,22 2.545.650

Perencanaan dan Penganggaran 326.447.000 323.901.350 99,22 2.545.650Program Pemberdayaan Sosial(Satker 03)

5.881.260.000 5.823.264.000 99,01 57.996.000

Pemberdayaan SosialPerorangan, Keluarga danKelembagaan Masyarakat

4.905.356.000 4.849.414.000 98.89 55.942.000

Pengumpulan dan PengelolaanSumber Dana Sosial

490.900.000 489.350.000 99,68 1.550.000

Kepahlawanan, Keperintisankesetiakawanan dan RestorasiSosial

485.004.000 484.500.000 99,90 410.000

Program Rehabilitasi Sosial(Satker 04)

17.391.817.000 17.164.079.527 98,69 227.737.473

Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan Napza

591.280.000 581.280.000 98,31 10.000.000

Rehabilitasi Sosial OrangDengan Kecacatan

4.768.316.000 4.652.505.000 97,57 115.811.000

Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial 953.471.000 952.288.620 99,88 1.182.380Rehabilitasi dan PerlindunganSosial Anak

7.752.370.000 7.703.132.907 99,36 49.237.093

Pelayanan Sosial Lanjut Usia 3.326.380.000 3.274.880.000 98,45 51.500.000Program Perlindungan danJaminan Sosial (Satker 05)

11.279.562.000 11.076.516.400 98,20 203.045.600

Perlindungan Sosial KorbanBencana Alam

3.837.250.000 3.830.867.000 99,83 6.383.000

Perlindungan Sosial KorbanBencana Sosial

623.640.000 620.366.000 99,48 3.274.000

Jaminan Kesejahteraan Sosial(Bantuan Tunaibersyarat/Program KeluargaHarapan)

6.608.492.000 6.605.403.400 99,95 3.088.600

Asuransi Kesejahteraan Sosial(Askesos)

210.180.000 19.880.000 9,46 190.300.000

Program Penanganan FakirMiskin (Satker 06)

5.881.260.000 5.823.264.000 99,01 57.996.000

Penanggulangan KemiskinanPerdesaan

2.606.800.000 2.540.576.000 97,46 66.224.000

Page 81: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 81

Sumber: Renstra (2013-2018), DIPA, PK dan Laporan Keuangan, diolah

Penanggulangan KemiskinanPerkotaan

2.334.350.000 2.177.318.000 93,27 157.032.000

Program Pendidikan,Pelatihan, Penelitian danPengembangan danPenyuluhan Sosial (Satker 11)

125.000.000 120.725.000 96,58 4.275.000

Penyuluhan Sosial KementerianSosial

125.000.000 120.725.000 96,58 4.275.000

Jumlah Seluruhnya 39.945.236.000 39.226.380.277 98,20 718.855.723

Page 82: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 101

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULANDari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menetapkan target penanganan PMKS sebanyak 7.776

jiwa atau 0,18 % dari 4.320.000 jiwa populasi PMKS. Sedangkan realisasi penanganan

PMKS mencapai 14.256 jiwa atau 0,33 %. Dengan demikian capaian kinerja Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat melalui Program kegiatan yang bersumber dari APBD dan APBN

sebesar 183,33 % (kategori Sangat Baik) terdapat peningkatan karena pada tahun 2015

sebesar 174 %. Capaian positif ini karena adanya dukungan kebijakan, dukungan Sumber

Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana walaupun kondisinya masih kurang optimal,

juga dukungan pemerintah pusat melalui dana APBN dalam pelaksanaan pembangunan

kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya secara fungsional target capaian kinerja dilaksanakan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan memperhatikan kaidah

profesionalitas dan Akuntabiltas Kinerja Pemerintah Daerah.

Sebagai kesimpulan bahwa pembangunan Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan

oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016 secara umum telah terlaksana

sesuai dengan target yang telah ditetapkan termasuk pelaksanaan kegiatan telah sesuai

dengan jadwal kegiatan, prosedur sesuai ketetapan, jumlah sasaran termasuk indikator

kinerja dilaksanakan sesuasi rencana. Pelaksanaan program kegiatan berjalan tepat waktu

sehingga pelayanan bidang kesejahteraan sosial tidak mengalami keterlambatan. Maka

secara umum dapat disimpulkan bahwa Program Kegiatan Pembanguan Bidang

Kesejahteraan Sosial di Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi

Jawa Barat efektif dan efisien serta akuntabel.

B. SARAN / REKOMENDASI

Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa

saran/rekomendasi antara lain:

1. Untuk mendapatkan capaian kinerja, analisa dan evaluasi perlu dilakukan standarisasi

ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam penilaian kinerja.

2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indikator

kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.

3. Agar implementasi Sistem AKIP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi antara

laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, seingga realisasi

anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan out put

maupun out comes kegiatan yang bersangkutan.

4. Dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat masih

perlu didukung dengan anggaran yang bersumber dari APBN. Dalam implementasi

pembangunan bidang kesejahteraan sosial diperlukan sinergitas lintas sektoral instansi

pemerintah agar pembangunan kesejahteraan lebih maksimal.

5. Tetap mengembangkan pola penanganan PMKS yang inovatif, progresif dan

berkesinambungan.

Page 83: BAB I PENDAHULUANdissos.jabarprov.go.id/assets/images/filemanager/file... · 2017-06-06 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar ... otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR

Halaman | 102

C. RENCANA TINDAK LANJUT1. Melakukan reviu atas perencanaan strategis, terutama sasaran strategis beserta

indikator kinerja RPJMD dan Renstra OPD sehingga berorientasi outcome dan dapat

menggambarkan kinerja utama yang akan dicapai oleh Pemerintah Provinsi.

2. Melakukan reviu Renstra yang mengacu sepenuhnya pada RPJMD.

3. Menyusun perencanaan program kegiatan mengacu pada hasil evaluasi Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Cimahi, Januari 2017

KEPALA DINAS SOSIALPROVINSI JAWA BARAT

Drs. H. ARIFIN HARUN KERTASAPUTRAPembina Utama Madya

NIP. 19580206 198303 1 007