bab 7
DESCRIPTION
7TRANSCRIPT
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penilaian Kerja Puskesmas (PKPUS) 2013,
ditemukan variabel Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas Industri yang belum mencapai target, yaitu pelaksanaan
kegiatan STBM oleh Puskesmas. Data PK Pus Industri dinilai 66,7%.
Nilai 66,7% didapatkan setelah Puskesmas Industri melakukan
program pemicuan pada 2 kelurahan yaitu kelurahan Tlogopatut dan
Karangpoh. Setiap puskesmas dituntut untuk melakukan program
pemicuan pada 3 kelurahan dalam 1 tahun. Puskesmas Industri hanya
mampu melaksanakan program pemicuan pada 2 kelurahan,
walaupun hasil penilaian pelaksanaan kegiatan STBM oleh
puskesmas adalah 100% pada kelurahan Tlogopatut dan Karangpoh.
Karena pelaksanaan kegiatan STBM oleh puskesmas tahun
2013 baru terbatas pada pemicuan maka kami ingin menindak lanjuti
dengan melakukan peninjauan secara langsung pelaksanaan STBM
di salah satu kelurahan tersebut.
Hasil yang kami temukan di lapangan setelah melakukan
peninjauan adalah 53% rumah tidak STBM. Menurut penulis hal ini
disebabkan oleh kurang efektifnya pemicuan dan kepedulian
masyarakat akan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di
Kelurahan Tlogopatut.
Alternatif pemecahan masalah yang dapat penulis berikan
adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan pemicuan, memasyarakatkan CTPS dan pengelolaan
makanan yang baik dan benar, serta memotivasi masyarakat agar
berprilaku hidup sehat.
2. Menambah jumlah, memberikan pelatihan, motivasi kepada kader
agar hasil kerjanya maksimal.
91
3. Dilakukannya penyuluhan mengenai dampak buruk membuang
popok sekali pakai bekas pakai di sembarang tempat bagi
kesehatan dan pengolahan popok sekali pakai yang baik dan
benar.
4. Memberikan penyuluhan pada semua kalangan baik tokoh
masyarakat, warga yang telah dewasa maupun anak-anak
dengan metode yang berbeda dan menarik.
5. Mengadakan penambahan sarana informasi tentang STBM dan
mempermudah akses masyarakat ke sarana tersebut.
6. Mengikutsertakan tokoh masyarakat dalam program STBM.
7. Menumbuhkan kepedulian dengan menanamkan jiwa mencintai
lingkungan dan kesehatan dari dalam diri sendiri terlebih dahulu.
8. Membuat agenda kerja yang terjadwal dan menepati jadwal yang
telah dicanangkan sesuai dengan target pencapaian yang jelas.
9. Mengoptimalkan CSR (Corporate Social Responsibility) dan acara
penggalangan dana setempat seperti arisan sosial untuk
membantu menyehatkan rumah penduduk yang tidak mampu.
Rencana tindak lanjut yang ada diharapkan dapat berjalan,
serta terus dapat di monitoring dan dievaluasi sesuai dengan indikator
keberhasilan. Sehingga pada periode berikutnya dapat terlaksana
dengan lebih efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan wilayah
kerja Puskesmas Industri yang 100 % STBM pada tahun 2014.
7.2 Saran
Bagi Puskesmas :
Evaluasi rutin dan revisi pelaksanaan prioritas pemecahan
masalah.
Mempertahankan kerjasama yang sudah berjalan baik dengan
lintas program dan lintas sektoral dalam meningkatkan cakupan
STBM di wilayah kerja puskesmas Industri.
Meningkatkan dan memperluas jangkauan penyuluhan dan
pemicuan.
92
Mengembangkan peran serta masyarakat dan tokoh masyarakat
terutama dalam program STBM.
Bagi bagian IKM – KP :
Menambah tenaga pengajar untuk meningkatkan kualitas kerja
dokter muda selama mengikuti kegiatan stase IKM di puskesmas.
Mengadakan evaluasi hasil secara berkelanjutan terhadap kegiatan
dokter muda selama berada di puskesmas.
Bagi dokter muda :
Memahami dengan baik aplikasi teori di lapangan dan
pelaksanaanya di puskesmas sehingga dapat memberikan
masukan bagi kemajuan puskesmas.
Bagi Dinkes
Rutin melakukan pelatihan tenaga kesehatan di puskesmas.
Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan.
93