7. bab iii.docx
TRANSCRIPT
13
BAB IIIPENYULUHAN HIGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI BANDARA SUTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU
3.1 Plan
Kegiatan Plan dilaksanakan pada tanggal 04 November 2012 sampai
tanggal 06 November 2012 melalui pendekatan kegiatan pada Seksi PRL dengan
melakukan wawancara, observasi, dan pengambilan data sekunder mengenai
rumah makan yang terletak di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (BSSK
II).
3.1.1 Deskripsi Keadaan
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Pekanbaru memiliki 3 seksi,
yaitu Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi (Karantina & SE), Seksi
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (PRL), dan Seksi Pengendalian Resiko
Lingkungan (PRL). KKP secara fungsional melaksanakan pengawasan jasaboga
yang berlokasi di dalam wilayah pelabuhan, hal ini tertuang dalam KepMenKes
RI No. 715/Menkes/SK/V/ 23 Mei 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Jasaboga. Berdasarkan peraturan tersebut, KKP bertugas untuk mengawasi
jasaboga di wilayah pelabuhan untuk menjaga hygiene sanitasi agar kualitas
makanan tetap terjamin kesehatannya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal, secara umum kegiatan
pengamanan dan pengawasan makanan di BSSK II belum optimal. Hal ini
disebabkan karena pihak seksi PRL mengalami kendala yaitu belum optimalnya
kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II
Pekanbaru.
3.1.2. Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah didapatkan melalui metode-metode berikut:
1. Observasi di BSSK II Pekanbaru
2. Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Kelas II Pekanbaru
Dari data-data tersebut teridentifikasi beberapa masalah. Adapun beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:
14
Tabel 3.1. Identifikasi masalahNo Aspek yang
dinilai
Masalah Evidence Based
1. Kegiatan penyehatan makanan oleh seksi PRL terhadap hygiene dan sanitasi rumah makan di BBSK II
Kurangnya pembinaan hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
1.
Dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi PRL Pekanbaru didapatkan : Penjamah makanan pada
rumah makan banyak yang belum menerapkan hygiene pada saat mengolah dan menyajikan makanan.
Pemeriksaan hygiene dan sanitasi dilakukan setiap bulan tetapi tidak mencakup seluruh rumah makan.
Selama tahun 2012 belum dilakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan. Tahun sebelumnya, penyuluhan dilakukan setiap bulan. Dimana tiap-tiap rumah makan diundang 2 orang perwakilan untuk dilakukan sosialisasi mengenai hygiene pada saat mengolah dan menyajikan makanan.
Kurangnya sumber daya manusia dan terbatasnya jadwal untuk melakukan pengawasan.
Keterbatasan dana untuk melakukan pemeriksaan sanitasi dan hygiene makanan dan minuman
Dari hasil wawancara dengan penjamah makanan : Penjamah makanan di café
X mengatakan bahwa mereka belum dilakukan pemeriksaan kesehatan padahal sudah 3 bulan bekerja. Mereka juga belum mendapatkan penyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan
15
makanan. Dari pihak rumah makan hanya menyediakan seragam.
Di cafe Y, pihak rumah makan telah menyediakan seragam, celemek dan sarung tangan, tetapi tidak semua penjamah makanan memiliki kesadaran untuk memakainya.
Dari hasil obervasi: Penjamah makanan di rumah
makan X: 5 orang tidak menggunakan sarung tangan, celemek, masker, dan penutup kepala dan 4 orang penjamah makanan tidak mencuci tangan sebelum menyajikan makanan dimana sebelumnya penjamah makanan tersebut baru membersihkan meja makan. Terdapat 2 orang penjamah makanan yang memakai perhiasan seperti cincin dan jam tangan saat mengolah makanan.
Tidak ada rumah makan yang menyediakan media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan
Kurangnya pembinaan sanitasi gedung rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi PRL Pekanbaru didapatkan : Pemeriksaan sanitasi rumah
makan biasanya dilakukan setiap bulan tetapi tidak mencakup seluruh rumah makan.
Selama tahun 2012 belum dilakukan penyuluhan mengenai sanitasi rumah
16
makan.Dari hasil observasi : Ada sebagian makanan
yang tidak disimpan di tempat tertutup dan saat penyajian tidak diletakkan di tempat tertutup, seperti kue basah.
Di Cafe Y, letak tempat penyimpanan makanan dekat dengan tempat sampah dan sebagian air cucian piring tergenang sehingga dapat menjadi sarang kecoa.
3.1.3. Prioritas Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu prioritas
masalah dengan metode skoring yang menggunakan pertimbangan 4 aspek yaitu:
1. Urgensi/kepentingan
nilai 1 tidak penting
nilai 2 penting
nilai 3 sangat penting
2. Solusi
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
3. Kemampuan merubah
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
nilai 1 tinggi
nilai 2 sedang
nilai 3 rendah
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi yang akan menjadi prioritas
masalah. Penentuan prioritas masalah dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
17
Tabel 3.2. Penentuan Prioritas Masalah
No Aspek Masalah Urgensi SolusiKemampuan
mengubahBiaya Total Rank
1
Kurangnya pembinaan hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
3 2 2 2 9 I
2
Kurangnya pembinaan sanitasi gedung rumah makan di BSSK II Pekanbaru
3 2 2 1 8 II
Berdasarkan tabel prioritas masalah di atas, maka masalah adalah Belum adanya kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru.
18
3.1.4 Analisis Penyebab Masalah
Setelah didapatkan prioritas masalah berdasarkan sistem seleksi di atas, dilakukan analisis penyebab masalah dari berbagai aspek,
yaitu aspek yaitu market, methode, material dan man money yang diperoleh melalui observasi, wawancar dan diskusi dengan petugas PRL
di KKP Induk Kelas II Pekanbaru. Teridentifikasi beberapa penyebab belum optimalnya pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene dan
sanitasi penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru, dilihat dari berbagai segi seperti terlihat dalam tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3. Analisis Penyebab MasalahMasalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence Based
Kurangnya pembinaan hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Market Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan
Hasil wawancara dengan penjamah makanan Dari wawancara acak dengan 6 orang penjamah makanan, 2 orang penjamah makanan tidak mengetahui mengenai hygiene dalam menyediakan makanan. Sementara 4 orang sisanya mengetahui, namun tidak melaksanakan seperti yang seharusnya padahal peralatan sudah disediakan. ObservasiPenjamah makanan di Cafe X: 5 orang tidak menggunakan sarung
tangan, celemek, masker, dan penutup
19
Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence Based kepala. 4 orang penjamah makanan tidak mencuci
tangan sebelum menyajikan makanan dimana sebelumnya penjamah makanan tersebut baru memebersihkan meja makan.
Terdapat 2 orang penjamah makanan yang memakai perhiasan seperti cincin dan jam tangan saat mengolah makanan.
MethodePenyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.
Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru Pemeriksaan hygiene rumah makan
biasanya dilakukan setiap bulan tetapi tidak mencakup seluruh rumah makan dan selama tahun 2012 belum dilakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan. Tahun sebelumnya, penyuluhan dilakukan setiap bulan. Dimana tiap-tiap rumah makan diundang 2 orang perwakilan untuk dilakukan sosialisasi mengenai hygiene pada saat mengolah dan menyajikan makanan.
20
Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence BasedMaterialBelum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai pentingnya hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan.
Wawancara dengan penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Tidak tersedianya media informasi mengenai pentingnya hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II PekanbaruObservasiTidak ditemukan media informasi seperti poster, leaflet atau brosur yang dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Money
Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru Dana yang tersedia tidak mencukupi untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.
Man
Kurangnya jumlah tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru Petugas PRL yang bertugas melakukan pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II hanya berjumlah 3 orang dan belum mendapatkan pelatihan khusus mengenai higiene penjamah makanan.
Money Man
Material
Kurangnya pembinaan higiene penjamah makanan pada rumah makan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Belum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai pentingnya hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II PekanbaruKurangnya jumlah tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makananPenyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.
MarketMethode
21
Berikut ini merupakan hubungan keempat faktor penyebab masalah yang ditampilkan dalam bentuk fishbone Ishikawa.
Gambar 3.1 Fishbone Ishikawa
22
3.1.5. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah & Plan of Action
Setelah didapatkan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat
dalam tabel 4. berikut :
Tabel 3.4. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah & Plan of Action No Masalah/
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan
MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana
KegiatanWaktu Kriteria Keberhasilan
1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan
Mengadakan penyuluhan kepadapenjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Agar penjamah makanan lebih mengetahui pentingnya hygiene sehingga dapat menerapkan prinsip hygiene dalam pengolahan dan penyajian makanan
Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Rumah makan BSSK II Pekanbaru
Dokter Muda
November 2012
Jangka Pendek:Terlaksananya sosialisasi dengan metode penyuluhan di BSSK II Pekanbaru mengenai hygiene penjamah makanan Jangka Panjang:Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam pengolahan dan penyajian makanan.
23
No Masalah/ Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan
MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana
KegiatanWaktu Kriteria
Keberhasilan2 Penyuluhan
mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.
Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.
Penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan dilakukan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.
Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru
KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Dokter Muda
November 2012
Jangka Pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.
Jangka Panjang:Penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan dilakukan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.
3 Belum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai hygiene dalam mengolah
Merancang dan memberikan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan dan penyajian
Agar terdapat media informasi mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan
Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Rumah makan BSSK II Pekanbaru
Dokter Muda
November 2012
Jangka Pendek:Tersedia leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene penjamah makanan
Jangka Panjang:Optimalnya
24
No Masalah/ Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan
MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana
KegiatanWaktu Kriteria
Keberhasilandan menyajikan makanan
makanan pada penjamah makanan
dan penyajian makanan pada penjamah makanan
sosialisasi mengenai pentingnya penerapan hygiene penjamah makanan
4. Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II
Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Tersedianya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru
KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Dokter Muda
November 2012
Jangka pendek:Tersampainya rekomendasi ke KKP Pusat melalui Koordinator PRL di KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Jangka panjang :Disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makan di BSSK II Pekanbaru
25
No Masalah/ Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan
MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana
KegiatanWaktu Kriteria
Keberhasilan5. Kurangnya jumlah
tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.
Dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.
Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru
KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Dokter Muda
November 2012
Jangka pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.
Jangka panjang :Dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.
26
3.1.6 Definisi Operasional
1. Penyuluhan hygiene pada penjamah makanan adalah memberikan
informasi kepada penjamah makanan dalam bentuk penyuluhan mengenai
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengolah dan menyajikan
makanan yang memenuhi standar kesehatan yang dilakukan pada tiap-tiap
rumah makan yang terletak di dalam BSSK II Pekanbaru.
2. Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan
mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh
penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru mengenai
hygiene dan sanitasi yang dibuat oleh dokter muda Kepaniteraan Klinik
IKM IKK FK UR dan ditujukan kepada KKP Pusat melalui Kasie PRL
Rumah makan BSSK II Pekanbaru.
3. Media informasi mengenai hygiene penjamah makanan pada rumah makan
di BSSK II Pekanbaru adalah media informasi berupa poster dan leaflet
mengenai hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru yang dibuat
oleh dokter muda Kepaniteraan Klinik IKM IKK FK UR yang diberikan
kepada seluruh penjamah makanan pada Rumah makan BSSK II
Pekanbaru.
4. Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi
pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan adalah
rekomendasi disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan
kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di
BSSK II Pekanbaru yang dibuat oleh dokter muda KKS IKM IKK FK UR
dan ditujukan kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rumah makan BSSK
II Pekanbaru.
5. Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi
PRL mengenai Hygiene penjamah makanan adalah rekomendasi
dilakukannya pembinaan khusus kepada para petugas seksi PRL mengenai
hygiene penjamah makanan yang dibuat oleh dokter muda KKS IKM IKK
FK UR dan ditujukan kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rumah
makan BSSK II Pekanbaru.
27
3.2 Do
Kegiatan dilakukan pada tanggal 10 November 2012. Kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah dibuat. Seluruh
alternatif pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai dengan Plan of Action (PoA)
yaitu memberikan surat rekomendasi kepada Kasie PRL KKP Induk Kelas II
Pekanbaru serta pemberian media informasi berupa berupa leaflet dan poster
kepada penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru.
Tabel 3.5 Do dalam Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Kesehatan Terbatas di Poliklinik KKP Wilayah Kerja BSSK II Pekanbaru.No.
Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan
Terlaksana / Belum
Terlaksana
1. Mengadakan penyuluhan kepadapenjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II
Dokter muda IKM-IKK FK UR
10 November 2012
Terlaksana
2. Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan
Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Dokter muda IKM-IKK FK UR
10 November 2012
Terlaksana
28
No.
Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan
Terlaksana / Belum
Terlaksana
3. Merancang dan memberikan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan dan penyajian makanan pada penjamah makanan
Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II
Dokter muda IKM-IKK FK UR
10 November 2012
Terlaksana
4. Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Dokter muda IKM-IKK FK UR
10 November 2012
Terlaksana
5. Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.
Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Dokter muda IKM-IKK FK UR
10 November 2012
Terlaksana
29
3.3 Check
Hasil observasi sebelum dan sesudah intervensi terhadap pelaksanaan
kegiatan optimalisasi pelayanan kesehatan terbatas di Poliklinik KKP Wilayah
Kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ini dapat dilihat pada tabel 3.6 di
bawah ini:
Tabel 3.6 Check dalam Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Kesehatan Terbatas di Poliklinik KKP Wilayah Kerja BSSK II Pekanbaru
No. Sebelum intervensi Kegiatan Sesudah Intervensi
1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan
Mengadakan penyuluhan kepadapenjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Indikator jangka Pendek:Terlaksananya sosialisasi dengan metode penyuluhan di BSSK II Pekanbaru mengenai hygiene penjamah makanan Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.
2. Penyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.
Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan
Indikator jangka Pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.
Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.
3. Belum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai hygiene dalam mengolah dan
Merancang dan memberikan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan
Indikator jangka Pendek:Tersedia leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene penjamah makanan
30
No. Sebelum intervensi Kegiatan Sesudah Intervensi
menyajikan makanan dan penyajian makanan pada penjamah makanan
Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.
4. Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II
Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru
Indikator jangka Pendek:Tersampainya rekomendasi ke KKP Pusat melalui Koordinator PRL di KKP Induk Kelas II Pekanbaru
Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.
5. Kurangnya jumlah tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru
Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan..
Indikator jangka Pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.
Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.
3.4 Action
Setelah dilakukan check atas do yang dapat dilakukan, maka tindakan
action dalam kegiatan upaya peningkatan pembinaan hygiene penjamah makanan
pada rumah makan di BSSK II adalah menjadikan kegiatan penyuluhan higiene
dan sanitasi makanan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pembinaan
hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II, sedangkan alternatif
pemecahan lain belum dapat distandarisasi.