bab 7

4
Nama : Fitri Nurjanah Nim : F3409033 Kelas : Perpajakan B BAB 7 PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK (CHARGING FOR SERVICE) Pemberian pelayanana public pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber, yaitu: (1) pajak, dan (2) pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa public (charging for service). Jika pelayanan public dibiayai dengan pajak, maka setiap WP harus membayar tanpa memperdulikan apakah dia menikmati secara langsung jasa publik tersebut atau tidak. Jika pelayanan publik dibiayai melalui pembebanan langsung, maka yang membayar hanyalah mereka yang memanfaatkan jasa pelayanan publik tersebut, sedangkan yang tidak menggunakan tidak diwajibkan untuk membayar. A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL Beberapa pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan misalnya: 1. Penyediaan air bersih 7. Pendidikan 2. Transportasi publik 8. Jalan tol 3. Jasa pos dan telekomunikasi 9. Irigasi 4. Energi dan listrik 10. Jasa pemadaman kebakaran 5. Perumahan rakyat 11. Pelayanan kesehatan 6. Fasilitas rekreasi 12. Pengolahan sampah/limbah Alasan pembebanan tariff pelayanan publik pada konsumen: a. Adanya barang privat dan barang publik Terdapat tiga jenis barang yang menjadi kebutuhan masyarakat, yaitu: Barang privat Barang publik Campuran barang privat dan publik Beberapa sebab sulinya membedakan barang publik dan barang privat: Batasan barang publik dan privat sulit dibedakan Terdapat barang dan jasa yang merupakan barang jasa publik, tapi dalam penggunaannya tdk dpt dihindari keterlibatan pembebanan langsung Terdapat kecenderungan untuk membebankan tariff pelayanan daripada membebankan pajak b. Efisiensi ekonomi Mekanisme harga memiliki peran penting dalam mengalokasikan sumber daya melalui:

Upload: fitrinoer

Post on 28-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bAb 7

Nama : Fitri NurjanahNim : F3409033Kelas : Perpajakan B

BAB 7

PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK

(CHARGING FOR SERVICE)

Pemberian pelayanana public pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber, yaitu: (1) pajak, dan (2) pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa public (charging for service). Jika pelayanan public dibiayai dengan pajak, maka setiap WP harus membayar tanpa memperdulikan apakah dia menikmati secara langsung jasa publik tersebut atau tidak. Jika pelayanan publik dibiayai melalui pembebanan langsung, maka yang membayar hanyalah mereka yang memanfaatkan jasa pelayanan publik tersebut, sedangkan yang tidak menggunakan tidak diwajibkan untuk membayar.

A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL

Beberapa pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan misalnya:1. Penyediaan air bersih 7. Pendidikan2. Transportasi publik 8. Jalan tol3. Jasa pos dan telekomunikasi 9. Irigasi4. Energi dan listrik 10. Jasa pemadaman kebakaran5. Perumahan rakyat 11. Pelayanan kesehatan6. Fasilitas rekreasi 12. Pengolahan sampah/limbah

Alasan pembebanan tariff pelayanan publik pada konsumen:

a. Adanya barang privat dan barang publikTerdapat tiga jenis barang yang menjadi kebutuhan masyarakat, yaitu: Barang privat Barang publik Campuran barang privat dan publik

Beberapa sebab sulinya membedakan barang publik dan barang privat: Batasan barang publik dan privat sulit dibedakan Terdapat barang dan jasa yang merupakan barang jasa publik, tapi dalam penggunaannya tdk dpt

dihindari keterlibatan pembebanan langsung Terdapat kecenderungan untuk membebankan tariff pelayanan daripada membebankan pajak

b. Efisiensi ekonomiMekanisme harga memiliki peran penting dalam mengalokasikan sumber daya melalui:1. Pendistribusian permintaan2. Pemberian intensif untuk menghindari pemborosan3. Pemberian insentif pada supplier berkaitan dgn skala produksi4. Persediaan sumber daya pada supplier untuk mempertahankan dan meningkatkan supply of

service.Mekanisme pembebanan tariff pelayanan merupakan salah satu cara untuk menciptakan keadilan dalam distribusi pelayanan.

c. Prinsip keuntunganPembebanan hanya dikenakan kepada mereka yang diuntungkan dengan pelayanan tersebut. Pembebanan tariff pelayanan publik pada dasarnya menguntungkan pemerintah karena dapat digunakan sebagai salah satu sumber pemerintahan.

B. ARGUMEN TERHADAP PEMBEBANAN TARIF PELAYANAN

Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan

Page 2: bAb 7

Pembebanan langsung (direct charging) biasanya ditentukan karena alasan-alasan sebagai berikut:a. Suatu jasa, baik merupakan barang publik maupun barang privat, mungkin tidak dapat diberikan pada

setiap orang, sehingga tidak adil bila biaya dibebankan kepda orang-orang yang tidak menikmati.b. Suatu pelayanan mungkin membutuhkan sumber daya yang mahal dan langka sehingga konsumsi

publik harus dihemat.c. Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan denagn pilihan daripada

kebutuhan.d. Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntungkan dan untuk memenuhi

kebutuhan domestic secara individual maupun industrial.e. Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan publik atas suatu jasa

apabila jenis dan standar pelayanannya tidak dapat ditentukan secara tegas.

Argumen yang Menentang Pembebanan Tarif Pelayanan:

a. Terdapat kesulitan administrasi dalam menghitung biaya pelayanan;b. Yang miskin tidak mampu membayar;c. Adanya eksternalitas, merit good, dan persyaratan legal

C. PRINSIP DAN PRAKTIK PEMBEBANAN

Sebagian barang dan jasa yang disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan pembebanan tariff. Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat, semakin sesuai barang tersebut dikenai tariff.

Dalam praktiknya, pelayanan gratis secara nominal seringkali sulit dijumpai, pelayanan gratis menyebabkan insentif rendah, sehingga terkadang kualitas pelayanan menjadi sangat rendah.

D. KEGUNAAN PEMBEBANAN DALAM PRAKTIK

Charging for service merupakan salah satu sumber penerimaan bagi pemerintah daerah tertentu. Pemerintah memperoleh penerimaan dari beberapa sumber, antara lain:

1. Pajak2. Pembebanan langsung kepada masyarakat3. Laba BUMN/BUMD4. Penjualan asset milik pemerintah5. Utang6. Pembiayaan defisit anggaran (mencetak uang)

Data biaya kadang sulit diperoleh dan sulit diperbandingkan, terutama antara jasa yang disediakan secara langsung oleh pemerintah dan yang disediakan oleh perusahaan milik Negara.

Penyediaan barang privat yaitu jasa untuk kepentingan individu seperti listrik, telpon, transportasi umum ditarik sebesar harga pemulihan biaya totalnya. Untuk barang campuran seperti pendidikan menengah, sanitasi disediakan sebagian melalui pajak dan sbagian lagi dari tarif.

E. PENETAPAN HARGA PELAYANAN: Berapa Harga Yang Harus Dibebankan

Jika pemerintah hendak membebankan biaya pelayanan kepada konsumennya, maka pemerintah harus memutuskan berapa beban yang pantas dan wajar. Aturan yang biasanya dipakai adalah bahwa beban (charge) dihitung sebesar total biaya untuk menyediakan pelayanan tersebut (full cost recovery). Tetapi terdapat beberapa kesulitan, karena:

1. Kita tidak tahu secara tepat berapa biaya total (full cost) untuk menyediakan suatu pelayanan2. Sangat sulit mengukur jumlah yang dikonsumsi3. Pembebanan tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar4. Biaya apa saja yang harus diperhitungkan: apakah hanya biaya operasi langsung (current operation

cost), atau perlu juga diperhitungkan biaya modal (capital cost)

Ahli ekonomi umumnya menganjurkan untuk menggunakan marginal cost pricing yaitu tarif yang dipunggut sama dengan biaya untuk melayani konsumen tambahan (cost of serving the marginal consumer).

Marginal cost pricing mengacu pada harga economically efficient price, karena pada tingkat harga tersebut (ceteris paribus) akan memaksimalkan manfaat ekonomi dan penggunanan sumber daya yang baik.

Penetapan harga pelayanan publik dengan menggunakan marginal cost pricing, setidaknya harus memperhitungkan:

2

Page 3: bAb 7

a. Biaya operasi variableb. Semi variable overheadc. Biaya penggantian atas aset modal yang digunakan dalam penyediaan pelayanand. Biaya penambahan aset modal yang digunakan untuk memenuhi tambahan permintaan

F. PERMASALAHAN MARGINAL COST PRICING

Masalah-masalah penggunaan marginal cost pricing :a. Sulit untuk memperhitungkan secara tepat marginal cost untuk jasa tertentu;b. Apakah harga seharusnya didasarkan pada biaya marginak jangka pendek (short run MC) atau biaya

marginal jangka panjang (long run marginal cost);c. Marginal cost pricing bukan berarti full cost recovery;d. Konsep kewajaran digunakan untuk menunjukkan:

1. Hanya mereka yang menerima manfaat yang membayar;2. Semua konsumen yang membayar sama tanpa memandang perbadaan biaya dalam menyediakan

pelayanan tersebut.e. Ekterlitas konsumsi;f. Pertimbangan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih, paling tidak untuk jasa seperti air,

dimana terdapat beberapa macam bentuk diskriminasi harga.

G. KOMPLESITAS STRATEGI HARGA

a. Two-part tariffs : banyak kepentingan publik dipunggut dengan two-part tariffs, yaitu fixed charge

b. Peak-load tariffs: pelayanan publik dipunggut berdasarkan tariff tertinggic. Diskriminasi hargad. Full cost recovery: harga pelayanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya

total untuk menghasilkan pelayanane. Harga di atas marginal cost

H. TAKSIRAN BIAYA

Penentuan harga dengan tehnik apapun berdasar pada usaha penaksiran biaya secara akurat. Hal ini melibatkan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

Opportunity cost untuk staf, perlengkapan dllOpportunity cost of capitalAccounting price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukkan value to societyPooling, ketika biaya berbeda-beda antara setiap individuCadangan inflasi

Daftar Pustaka : Mardiasmo.2002.Akuntasi Sektor Publik.Yogyakarta:ANDI

3