bab 5 hasil dan pembahasan...44 4. bapak aryo − manager operational dari pt. lancarjaya mandiri...

36
1 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Respondent Profiles Tabel 5.1 Profiles Benchmark Responden Jabatan Tanggal CV. Dwijaya Winarta Makmur Lina Young Co-Founder 17 Des 2019 PT. Citra Anugrah Persada Tanoto Tan Founder 4 Jan 2020 PT. Sumber Jakarta An’nur Baus Founder 4 Jan 2020 PT. Lancarjaya Mandiri Abadi Aryo Manager Operational 4 Jan 2020 CV. Cahaya Gemilang Makmur Lenny Co-Founder 2 Jan 2020 Sumber: Penulis, 2019 Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui 5 (lima) benchmark yang di wawancarai adalah Dwijaya Winarta Makmur, Citra Anugrah Persada, Sumber Jakarta An’nur, Lancarjaya Mandiri Abadi dan Cahaya Gemilang Makmur. Berikut adalah foto dengan ke 5 (lima) responden dari benchmark-benchmark tersebut:

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1 Respondent Profiles

    Tabel 5.1 Profiles

    Benchmark Responden Jabatan Tanggal

    CV. Dwijaya

    Winarta

    Makmur

    Lina Young Co-Founder 17 Des

    2019

    PT. Citra

    Anugrah

    Persada

    Tanoto Tan Founder 4 Jan

    2020

    PT. Sumber

    Jakarta

    An’nur

    Baus Founder 4 Jan

    2020

    PT. Lancarjaya

    Mandiri

    Abadi

    Aryo Manager

    Operational

    4 Jan

    2020

    CV. Cahaya

    Gemilang

    Makmur

    Lenny Co-Founder 2 Jan

    2020

    Sumber: Penulis, 2019

    Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui 5 (lima) benchmark yang di

    wawancarai adalah Dwijaya Winarta Makmur, Citra Anugrah Persada, Sumber

    Jakarta An’nur, Lancarjaya Mandiri Abadi dan Cahaya Gemilang Makmur.

    Berikut adalah foto dengan ke 5 (lima) responden dari benchmark-benchmark

    tersebut:

  • 42

    1. Ibu Lina Young − Co-Founder dari CV. Dwijaya Winarta Makmur

    Gambar 5.1 Ibu Lina

    Sumber: Penulis, 2019

  • 43

    2. Bapak Tanoto Tan − Founder dari PT. Citra Anugrah Persada

    Gambar 5.2 Bapak Tanoto

    Sumber: Penulis, 2020

    3. Bapak Baus − Founder dari PT. Sumber Jakarta An’nur

    Gambar 5.3 Bapak Baus

    Sumber: Penulis, 2020

  • 44

    4. Bapak Aryo − Manager Operational dari PT. Lancarjaya Mandiri

    Abadi

    Gambar 5.4 Bapak Aryo

    Sumber: Penulis, 2020

    5. Ibu Lenny − Co-Founder dari CV. Cahaya Gemilang Makmur

    Gambar 5.5 Ibu Lenny

    Sumber: Penulis, 2020

  • 45

    5.2 Hasil dan Pembahasan

    5.2.1 SWOT

    Berikut merupakan tabel SWOT dari TEKNOLOGI TANAH:

    Tabel 5.2 SWOT TEKNOLOGI TANAH

    SWOT TEKNOLOGI TANAH

    Strengths

    1. Harga kompetitif. (S.T.1)

    2. Alat berat lengkap. (S.T.2)

    3. Profesional. (S.T.3)

    Weaknesses 1. Terlalu bergantung terhadap partner. (W.T.1)

    Opportunities

    1. Kenaikan APBN infrastruktur Jakarta tiap

    tahun. (O.T.1)

    2. Kompetitor di Jakarta Barat masih relatif

    sedikit. (O.T.2)

    Threats

    1. Kompetitor lain yang memiliki website yang

    lebih user friendly. (T.T.1)

    2. Force major. (T.T.2)

    Sumber: Penulis, 2019

    Berikut adalah penjelasan dari tabel 5.2 yaitu analisa SWOT

    dari TEKNOLOGI TANAH:

    1. Strenghts.

    • (S.T.1) TEKNOLOGI TANAH menyewakan alat-alat

    beratnya dengan harga yang kompetitif. TEKNOLOGI

    TANAH menyewakan dengan harga Rp. 150.000 / jam

    sedangkan kompetitor lain dengan harga Rp. 175.000 / jam.

    • (S.T.2) TEKNOLOGI TANAH juga memiliki berbagai alat

    berat dengan jenis-jenis yang berbeda dari berbagai merek.

    Diantaranya Self Loader, Excavator tipe 200 (Hitachi,

    Komatsu, Caterpillar), Excavator Breaker PC 75, Excavator

  • 46

    Breaker PC 200, Excavator Wheel Roda Ban PW 60,

    Excavator Long Arm Super, Excavator Mini tipe PC 75 dan PC

    100, Vibro Smooth Drum atau Sheep Foot tipe 10-25 ton,

    Dozer (D3, D6, D7G, D85SS), Grader tipe GD 510 dan GD

    600, Wheel Loader tipe WA 180 dan WA 350.

    • (S.T.3) Tidak hanya dari segi produk tetapi TEKNOLOGI

    TANAH juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang

    profesional dan memiliki pengalaman di industri infrastruktur.

    2. Weaknesses.

    • (W.T.1) TEKNOLOGI TANAH terlalu bergantung terhadap

    partner untuk alat-alat berat lainnya yang belum dimiliki untuk

    saat ini.

    3. Opportunities.

    • (O.T.1) Mengingat bahwa APBN infrastruktur di Jakarta

    meningkat tiap tahunnya, maka TEKNOLOGI TANAH

    memiliki peluang yang besar sebagai perusahaan rental alat

    berat yang berlokasi di Jakarta.

    • (O.T.2) TEKNOLOGI TANAH memiliki workshop di

    Jakarta Barat dan sampai sekarang masih sedikit perusahaan

    yang berlokasi di Jakarta Barat.

    4. Threats.

    • (T.T.1) TEKNOLOGI TANAH memiliki advantage di

    website-nya dikarenakan user friendly, tetapi hal tersebut dapat

    di ikuti oleh kompetitor lainnya. Maka dari itu, threats

    TEKNOLOGI TANAH adalah kompetitor lain menyaingi

    website-nya yang lebih user friendly.

    • (T.T.2) Force major adalah salah satu hal yang tidak dapat

    diduga, karena peristiwa-peristiwa seperti bencana alam datang

    secara tiba-tiba dan dapat terjadi di mana-mana.

  • 47

    5.2.2 Ansoff Matrix TEKNOLOGI TANAH

    Berikut merupakan tabel Ansoff Matrix dari TEKNOLOGI

    TANAH:

    Tabel 5.3 Ansoff Matrix TEKNOLOGI TANAH

    Market Penetration Promosi melalui google ads.

    Product Development Memiliki berbagai merek alat berat.

    Market Development Melayani pekerjaan di seluruh wilayah

    Jabodetabek.

    Diversification

    Sumber: Penulis, 2019

    Berikut adalah penjelasan dari tabel 5.3 yaitu Ansoff Matrix

    dari TEKNOLOGI TANAH:

    1. Market Penetration. TEKNOLOGI TANAH melakukan

    promosi dengan cara membuat website yang user friendly, dan

    website tersebut menggunakan Google Ads agar tetap pada

    halaman pertama saat para calon penyewa mencari keywords

    “rental alat berat” di Google.

    2. Product Development. TEKNOLOGI TANAH menyediakan

    berbagai merek alat berat, di antaraya: Komatsu, Hitachi,

    Caterpillar, Sakai, Kino, Nisan, Dutro dan Susho.

    3. Market Development. Walaupun TEKNOLOGI TANAH

    berlokasi di Jakarta Barat, tetapi TEKNOLOGI TANAH

    melayani pekerjaan di seluruh Jabodetabek. TEKNOLOGI

    TANAH dapat mengirim alat-alat beratnya untuk proyek-proyek

    yang berlokasi di Jabodetabek.

  • 48

    5.2.3 Analisa SWOT dan TOWS Benchmark

    1) Strengths

    Berdasarkan data-data penelitian yang penulis sudah

    kumpulkan dengan cara mewawancara 5 (lima) narasumber dari

    benchmark-benchmark terpilih, berikut adalah hasil strengths dari

    masing-masing benchmark:

    a) (CV. Dwijaya Winarta Makmur) “ ...keunggulannya

    perusahaan saya memiliki armada yang lengkap. (S.2) Harga

    yang murah (S.1) dengan kualitas standar...”

    b) (PT. Citra Anugrah Persada) “...memiliki pengalaman yang

    lama di bidang alat berat. (S.4) Kualitas (S.5) dan tanggung

    jawab perusahaan atas sewaannya...”

    c) (PT. Sumber Jakarta An’nur) “ ...keunggulannya kita selalu

    siap untuk melayani (S.3) kebutuhan penyewa untuk

    pekerjannya dengan waktu pengiriman yang cepat dan Kualitas

    produk (S.5)...”

    d) (PT. Lancarjaya Mandiri Abadi) “...unit-unit kita berkualitas

    dan sudah lama dikenal orang. (S.6) Kualitas produk (S.5) alat

    kita pastinya…”

    e) (CV. Cahaya Gemilang Makmur) “ ...harga kita kompetitif

    (S.1) dan kualitas bagus (S.5)...”

  • 49

    Berikut adalah hasil strengths TEKNOLOGI TANAH dan

    benchmark:

    Tabel 5.4 Strengths TEKNOLOGI TANAH dan Benchmark

    Sumber: Penulis, 2019

    Tabel 5.4 di atas menunjukkan 6 strengths yang dimiliki

    TEKNOLOGI TANAH dan para benchmark yaitu:

    • Harga (S.1)

    Salah satu advantage yang di perlukan perusahaan di industri

    infrastruktur adalah harga yang kompetitif. Pernyataan ibu Young

    selaku Co-Founder CV. Dwijaya Winarta Makmur bahwa

    “...keunggulannya harga yang murah...” (personal communication,

    17 Desember 2019) dapat di dukung melalui teori menurut

    Widyastuti (2018) harga adalah faktor penentu oleh konsumen

    dalam memutuskan pembelian terhadap suatu jasa maupun produk.

    Dari hasil analisa penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti

  • 50

    menunjukkan bahwa harga suatu produk menjadi salah satu hal

    yang mempengaruhi keputusan suatu konsumen. Harga suatu

    produk atau jasa yang menyesuaikan dengan harga pasar akan

    menjadi indikator konsumen dalam mempertimbangkan keputusan

    pembelian barang.

    Keunggulan dari perusahaan CV. Cahaya Gemilang Makmur

    juga dari harga yang kompetitif, seperti pernyataan Ibu Lenny

    selaku Co-Founder CV. Cahaya Gemilang Makmur bahwa

    “...keunggulan dari perusahaan kami adalah harga yang

    kompetitif...” (personal communication, 2 Januari 2020). Terdapat

    teori yang dapat mendukung pernyataan tersebut menurut Cahyani,

    Wilopo dan Alfisyahr (2019), bahwa teori ekonomi mengatakan

    para konsumen bersifat sensitive terhadap harga. Tingkat kesadaran

    konsumen terhadap harga merupakan aspek yang sangat penting

    untuk diperhatikan setiap perusahaan dalam melakukan strategi

    pemasaran.

    Teori-teori dan pernyataan dari ke 2 (dua) narasumber yang di

    wawancarai membuktikan bahwa harga produk atau jasa

    merupakan keunggulan yang harus dimiliki untuk suatu

    perusahaan, terutama di industri alat berat.

    • Lengkap (S.2)

    Keunggulan yang perlu dimiliki oleh suatu perusahaan

    terutama di industri rental alat berat adalah memiliki alat berat

    yang lengkap. Karena calon penyewa pastinya memerlukan

    berbagai jenis alat berat tidak hanya satu jenis. Seperti pernyataan

    ibu Young selaku Co-Founder CV. Dwijaya Winarta Makmur

    bahwa “...keunggulannya perusahaan saya memiliki armada yang

    lengkap...” (personal communication, 17 Desember 2020) karena

    sering terjadi bahwa calon penyewa ingin merental lebih dari 1

    jenis alat berat dan bila perusahaan tersebut tidak memiliki alat

    berat yang lengkap, maka dapat terjadi calon penyewa menjadi

  • 51

    kurang tertarik karena mereka lebih mengutamakan menyewa di 1

    tempat, tidak perlu terpisah-pisah.

    • Profesional (S.3)

    Menurut Demokeranata dan Junaedi (2015) sikap dan tindakan

    profesional adalah tuntutan di berbagai profesi. Tindakan yang

    profesional dalam memberikan pelayanan diharapkan agar dapat

    memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sikap

    profesional juga merupakan salah 1 (satu) keunggulan yang perlu

    dimiliki suatu perusahaan adalah sikap yang profesional. Dari 5

    (lima) narasumber yang telah di wawancarai PT. Sumber Jakarta

    An’nur memiliki keunggulan tersebut, sesuai dengan pernyataan

    bapak Baus selaku Founder dari PT. Sumber Jakarta An’nur

    “...keunggulannya kita selalu siap untuk melayani kebutuhan

    penyewa...” (personal communication, 4 Januari 2020).

    Menurut Putro, Semuel dan Brahmana (2014) kualitas layanan

    adalah upaya pemenuhan kebutuhan juga keinginan pembeli serta

    ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi keinginan

    pembeli. Pelayanan baik yang dapat menentukan kepuasan seorang

    konsumen adalah kualitas jasa.

    Dengan memiliki sifat yang profesional dan kualitas yang baik

    hal tersebut juga akan membantu dalam melakukan sign kontrak

    dengan calon penyewa. Sudah pasti calon penyewa akan lebih

    tertarik dengan perusahaan yang memiliki karyawan-karyawan

    yang profesional, tidak hanya karyawan saja tetapi owner pun tetap

    perlu memiliki sikap profesional juga.

    • Pengalaman (S.4)

    Seberapa lama pengalaman kerja seseorang akan berpengaruh

    dalam pekerjaan yang ia lakukan. Dapat dibedakan pekerja yang

    baru pertama kali kerja dan pekerja yang sudah bertahun-tahun

    bekerja di industri tersebut. Maka dari itu dengan memiliki

    pengalaman yang sudah lama di dalam industri alat berat

  • 52

    merupakan strengths suatu perusahaan. Sesuai dengan pernyataan

    bapak Tan “...keunggulannya memiliki pengalaman yang lama di

    bidang alat berat...” (personal communication, 4 Januari 2020).

    Terdapat teori yang dapat mendukung pernyataan tersebut, menurut

    Fajariani dan Surya (2015) pengalaman kerja seseorang akan

    sangat berpengaruh terhadap keahlian maupun ketrampilan yang

    dimilikinya. Pengalaman kerja dan kepemimpinan transformasional

    dapat memudahkan dalam mengambil kebijakan dan keputusan.

    • Kualitas (S.5)

    Para konsumen memperhatikan kualitas dari produk tersebut

    juga kualitas layanan yang sesuai. Maka dari itu para pengelola

    juga harus memberikan kualitas produk dan kualitas layanan yang

    tepat agar bisa bersaing dengan kompetitor lain untuk merebut

    banyak konsumen. Menurut Putro, Semuel dan Brahmana (2014)

    faktor kualitas produk dapat mempengaruhi kepuasan konsumen

    terhadap suatu perusahaan, kualitas produk berhubungan erat

    dengan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya. Apabila

    pembeli merasa puas dengan suatu produk yang di beli, maka akan

    menimbulkan kesetiaan pembeli agar membuat pembeli melakukan

    pembelian secara ulang di masa yang akan datang.

    Bapak Baus selaku Founder dari PT. Sumber Jakarta An’nur

    mengatakan bahwa “...keunggulan kita dari kualitas...” (personal

    communication, 4 Januari 2020). bapak Aryo selaku Manager

    Operational dari PT. Lancarjaya Mandiri Abadi juga mengatakan

    bahwa “...strategi bersaing yang dapat mendukung keunggulan

    yang membedakan perusahaan dari kompetitor lainnya adalah

    kualitas produk...” (personal communication, 4 Januari 2020). Juga

    bapak Tan selaku Founder dari PT. Citra Anugrah Persada dan ibu

    Lenny selaku Co-Founder dari CV. Cahaya Gemilang Makmur.

    Menurut Indahingwati (2014) kualitas adalah landasan

    keberhasilan bagi penyedia jasa dalam waktu yang lebih lama,

  • 53

    sehingga konsumen akan menilai pelayanan dalam jangka panjang.

    Hal ini penting dalam membentuk tujuan-tujuan positif.

    • Dikenal pasar (S.6)

    Variabel yang dapat mempengaruhi seorang konsumen dalam

    mengambil keputusan dalam pembelian suatu produk adalah

    kualitas produk dan citra merek atau brand image suatu produk,

    sehingga konsumen akan loyal terhadap produk tersebut. Menurut

    Supriyadi, Fristin dan Indra (2016) brand image adalah nama,

    istilah, simbol, tanda dan desain atau panduan dari hal tersebut

    yang dimaksudkan untuk memberi identitas bagi barang maupun

    jasa yang dibuat atau disediakan penjual serta untuk

    membedakannya dari barang dan jasa yang disediakan kompetitor.

    Brand image juga merupakan deskripsi tentang aosiasi maupun

    keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.

    Bapak Aryo selaku Manager Operational dari PT. Lancarjaya

    Mandiri Abadi mengatakan “...unit-unit kita berkualitas dan sudah

    lama dikenal orang...” (personal communication, 4 Januari 2020)

    maka calon-calon penyewa pun menjadi lebih percaya dengan

    perusahaan LMA dan tidak ragu untuk menyewa alat berat di

    perusahaan tersebut. Maka perusahaan alat berat perlu membuat

    image yang baik kepada penyewa-penyewa agar dapat

    meningkatkan peluang sewa alat berat untuk calon-calon penyewa

    di masa yang akan datang.

    Dari tabel Tabel 5.4 dapat dilihat strengths yang paling banyak

    dimiliki para benchmark adalah kualitas (S.5), maka dapat

    disimpulkan bahwa kualitas alat berat merupakan hal yang paling

    penting untuk dimiliki oleh perusahaan sewa alat berat.

  • 54

    2) Weaknesses

    Berdasarkan data-data penelitian yang penulis sudah

    kumpulkan dengan cara mewawancara 5 (lima) narasumber dari

    benchmark-benchmark terpilih, berikut adalah hasil weaknesses dari

    masing-masing benchmark:

    a) (CV. Dwijaya Winarta Makmur) “ ...yang menjadi kelemahan

    saya yaitu unit yang dimiliki CV Dwijaya baru berjumlah 8

    (W.1)...”

    b) (PT. Citra Anugrah Persada) “...sekarang CAP ingin

    menambah armada khususnya trailer atau self loader (W.1)...”

    c) (PT. Sumber Jakarta An’nur) “ ...kadang kalau penyewa mau

    excavator dengan tipe tertentu contoh PC 75 saya tidak ada,

    karena masih sedikit. Jenis excavator kurang lengkap (W.1)...”

    d) (CV. Cahaya Gemilang Makmur) “ ...nanti mau coba dibikin

    website (W.2)...”

  • 55

    Berikut adalah hasil weaknesses TEKNOLOGI TANAH dan

    benchmark:

    Tabel 5.5 Weaknesses TEKNOLOGI TANAH dan Benchmark

    Sumber: Penulis, 2019

    Tabel 5.5 di atas menunjukkan 4 weaknesses yang dimiliki

    TEKNOLOGI TANAH dan para benchmark, yaitu:

    • Armada sedikit

    3 (tiga) dari ke 5 (lima) benchmark yang penulis telah

    wawancarai, mengatakan bahwa kelemahan yang dimiliki oleh

    perusahaannya adalah armada yang sedikit. Untuk perusahaan sewa

    alat berat sangat penting untuk menyediakan berbagai macam jenis

  • 56

    alat berat agar dapat mempenuhi kebutuhan penyewa. Ibu Young

    selaku Co-Founder dari CV. Dwijaya Winarta Makmur

    mengatakan bahwa “...yang menjadi kelemahan saya yaitu unit

    yang dimiliki CV Dwijaya baru berjumlah 8...” (personal

    communication, 4 Januari 2020) sedangkan untuk menyelesaikan

    suatu proyek biasanya diperlukan beberapa jenis alat berat, tidak

    bisa hanya 1 (satu) jenis.

    Bapak Tan selaku Founder dari PT. Citra Anugrah Persada

    mengatakan “...sekarang CAP ingin menambah armada khususnya

    trailer atau self loader...” (personal communication, 4 Januari

    2020) karena mengetahui bahwa seberapa pentingnya perusahaan

    CAP memiliki jenis-jenis alat berat lainnya.

    • Website

    Pembuatan website merupakan media promosi agar konsumen

    dapat lebih percaya atas suatu perusahaan. Menurut Riyanto (2015)

    dalan pembuatan promosi produk membutuhkan website sebagai

    media informasi yang lebih menarik. Hal ini bertujuan untuk

    memudahkan perusahaan untuk mempromosikan perusahaan.

    Ibu Lenny selaku Co-Founder dari CV. Cahaya Gemilang

    Makmur mengatakan “...nanti mau coba dibikin website...”

    (personal communication, 2 Januari 2020) bahwa salah satu

    kelemahan perusahaannya adalah belum memiliki website dan

    ingin membuatnya di masa yang akan datang.

    Dari tabel Tabel 5.5 dapat dilihat weaknesses yang paling

    banyak dimiliki para benchmark adalah armada sedikit (W.1), maka

    dapat disimpulkan bahwa memiliki armada yang besar merupakan hal

    yang penting untuk dimiliki oleh perusahaan rental alat berat.

  • 57

    3) Opportunities

    Berdasarkan data-data penelitian yang penulis sudah

    kumpulkan dengan cara mewawancara 5 (lima) narasumber dari

    benchmark-benchmark terpilih, berikut adalah hasil opportunities dari

    masing-masing benchmark:

    a) (CV. Dwijaya Winarta Makmur) “ ...pekerjaan di bidang ini

    kan banyak contohnya orang mau bangun sekolah, mau bangun

    rumah sakit, perbaikin jalan, bikin mall kan butuh alat berat

    untuk selesain itu. Ya jadi saya coba mengambil peluang itu

    dengan cara memiliki website yang memenuhi kebutuhan yang

    mencari itu (O.1)...”

    b) (PT. Citra Anugrah Persada) “...peluang pasti banyak kalau

    ingin dicari jadi saya coba selalu mencari perusahaan yang

    membutuhkan alat berat khususnya BUMN (O.1)...”

    c) (PT. Sumber Jakarta An’nur) “ ...coba tawarin ke BUMN

    (O.1)...”

    d) (PT. Lancarjaya Mandiri Abadi) “...meningkatnya

    pembangunan setiap tahunnya di Jakarta (O.1)…”

    e) (CV. Cahaya Gemilang Makmur) “ ...Jabodetabek banyak

    proyek (O.1)...”

  • 58

    Berikut adalah hasil opportunities TEKNOLOGI TANAH dan

    benchmark:

    Tabel 5.6 Opportunities TEKNOLOGI TANAH dan Benchmark

    Sumber: Penulis, 2019

    Tabel 5.6 di atas menunjukkan 4 opportunities yang dimiliki

    TEKNOLOGI TANAH dan para benchmark yaitu:

    • Kenaikan infrastruktur

    Banyaknya proyek-proyek infrastruktur yang sedang di

    kerjakan, seperti pembangunan jalan tol, pembangunan jembatan,

    pembangunan jalan dan pembangunan kereta cepat yang berlokasi

    di Jakarta, apalagi menurut Ulya (2019) bahwa pemerintah

    menaikkan anggaran infrastruktur sebesar 4,9% dari Rp. 399,7

  • 59

    triliun menjadi Rp. 419,2 triliun dalam rencana anggaran

    pendapatan dan belanja negara (APBN) pada tahun 2020.

    Mengetahui hal tersebut ibu Young selaku Co-Founder dari CV.

    Dwijaya Winarta Makmur mengatakan “...pekerjaan di bidang ini

    kan banyak contohnya orang mau bangun sekolah, mau bangun

    rumah sakit, perbaikin jalan, bikin mall kan butuh alat berat untuk

    selesain itu. Ya jadi saya coba mengambil peluang itu dengan cara

    memiliki website yang memenuhi kebutuhan yang mencari itu...”

    (personal communication, 17 Desember 2019), bapak Tan selaku

    Founder dari PT. Citra Anugrah Persada juga mengatakan

    “...peluang pasti banyak kalau ingin dicari jadi saya coba selalu

    mencari perusahaan yang membutuhkan alat berat khususnya

    BUMN...” (personal communication, 4 Januari 2020) dikarenakan

    perusahaan BUMN yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur

    tersebut. Bapak Baus selaku Founder dari PT. Sumber Jakarta

    An’nur juga mengatakan peluang dari perusahannya adalah

    “ ...coba tawarin ke BUMN...” (personal communication, 4 Januari

    2020).

    • Kompetitor sedikit

    Persaingan di kalangan sesama industri terjadi dikarenakan

    perusahaan berebut posisi dengan menggunakan strategi-strategi

    seperti persaingan harga, introduksi produk dan iklan. Menurut

    Subaktilah, Kuswardani dan Yuwanti (2018) munculnya pesaing

    yang dapat mempengaruhi penjualan dan jumlah konsumen suatu

    perusahaan. Apabila mutu produk kompetitor dinilai lebih baik dan

    lebih mudah diperoleh maka calon konsumen akan lebih tertarik

    untuk beralih ke produk kompetitor. Maka dengan memiliki

    kompetitor yang sedikit di wilayah perusahaan, maka hal tersebut

    menjadi salah satu competitive advantage suatu perusahaan.

  • 60

    Dari tabel Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa opportunities atau

    peluang yang paling banyak dimiliki oleh para benchmark adalah

    kenaikan infrastruktur (O.1), maka dapat disimpulkan bahwa dengan

    adanya kenaikan anggaran infrastruktur tiap tahunnya merupakan

    peluang yang penting untuk perusahaan-perusahaan rental alat berat.

    4) Threats

    Berdasarkan data-data penelitian yang penulis sudah

    kumpulkan dengan cara mewawancara 5 (lima) narasumber dari

    benchmark-benchmark terpilih, berikut adalah hasil threats dari

    masing-masing benchmark:

    a) (CV. Dwijaya Winarta Makmur) “ ..LMA, mereka sudah ada

    20 tahun lebih dengan armada yang sangat besar (T.1)...”

    b) (PT. Sumber Jakarta An’nur) “ ...kompetitor terbesar

    perusahaan saat ini LMA (T.1)...”

  • 61

    Berikut adalah hasil threats TEKNOLOGI TANAH dan benchmark:

    Tabel 5.7 Threats TEKNOLOGI TANAH dan Benchmark

    Sumber: Penulis, 2019

    Tabel 5.7 di atas menunjukkan 2 threats yang dimiliki

    TEKNOLOGI TANAH dan para benchmark yaitu:

    • Kompetitor

    Banyaknya perusahaan rental alat berat yang berlokasi di

    Indonesia, khususnya di Jabodetabek. Jadi susahnya suatu

    perusahaan rental alat berat untuk melawan kompetitor-kompetitor

    lainnya. Seperti pernyataan ibu Young selaku Co-Founder dari CV.

    Dwijaya Winarta Makmur bahwa kompetitor terbesar

    perusahaannya adalah “..LMA, mereka sudah ada 20 tahun lebih

  • 62

    dengan armada yang sangat besar...” (personal communication,

    17 Desember 2019). Bapak Baus selaku Founder dari PT. Sumber

    Jakarta An’nur juga mengatakan bahwa “...kompetitor terbesar

    perusahaan saat ini LMA...” (personal communication, 4 Januari

    2020).

    • Force Major

    Menurut Firnanda dan Santoso (2019) bencana adalah

    peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

    mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

    disebabkan oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor

    manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

    kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak

    psikologis. Maka dari itu hal tersebut tidak dapat di hindari

    perusahaan sewa alat berat, terutama bila proyek yang sedang

    dikerjakan terjadi peristiwa seperti bencana alam contohnya banjir.

  • 63

    5.2.4 Analisa TOWS TEKNOLOGI TANAH

    Berikut adalah analisis TOWS TEKNOLOGI TANAH

    sebelum dibandingkan dengan analisis TOWS ke 5 (lima) benchmark:

    Tabel 5.8 Analisis TOWS TEKNOLOGI TANAH (1)

    Sumber: Penulis, 2019

    Setelah penulis membandingkan SWOT TEKNOLOGI

    TANAH dengan SWOT ke 5 (lima) benchmark, maka muncul

    beberapa gap antara TEKNOLOGI TANAH dengan ke 5 (lima)

    benhcmark yang belum dimiliki TEKNOLOGI TANAH. Berikut

    adalah analisis TOWS TEKNOLOGI TANAH setelah dibandingkan

    dengan SWOT para benchmark:

  • 64

    Tabel 5.9 Analisis TOWS TEKNOLOGI TANAH (2)

    Sumber: Penulis, 2019

    Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa gap di

    masing-masing komponen yang tidak dimiliki oleh TEKNOLOGI

    TANAH. Gap yang ditambahkan pada komponen strengths atau

    keunggulan adalah:

    1) Pengalaman (S.4)

    2) Kualitas (S.5)

    3) Dikenal pasar (S.6)

  • 65

    Gap yang ditambahkan pada komponen weaknesses atau

    kelemahan adalah:

    1) Website (W.2)

    Gap yang ditambahkan pada komponen opportunities atau

    peluang adalah:

    1) Kompetitor sedikit (O.2)

    Dari ditambahnya beberapa gap tersebut, TEKNOLOGI

    TANAH mendapatkan beberapa strategi baru setelah melakukan

    analisis TOWS dengan ke 5 (lima) benchmark, yaitu:

    1. Strengths dan Opportunities

    a) S.T.1, S.T.2, S.T.3, S.5 & O.T.2

    Melakukan pemasaran dengan harga yang kompetitif, alat yang

    lengkap, SDM yang profesional dan alat yang berkualitas,

    terutama masih sedikit kompetitor yang berlokasi di Jakarta

    Barat.

    b) S.4, S.6 & O.T.1

    Melakukan market penetration dengan pengalaman yanng

    dimiliki di industri perentalan alat berat dan brand image yang

    sudah dikenal pasar, ke perusahaan BUMN yang sedang

    mengerjakan infrastruktur.

    2. Strengths dan Threats

    a) S.T.1, S.T.3, S.5, S.6 & T.T.1

    Untuk dapat bersaing dengan kompetitor maka perlu

    memperbaik kualitas barang dan jasa yang ditawarkan,

    profesionalitas perusahaan dalam melakukan pekerjaan,

  • 66

    memberikan harga yang kompetitif, serta dikenal pasar dengan

    strategi marketing yang sudah diterapkan.

    b) S.T.2, S.4 & T.T.2

    Untuk mengatasi peristiwa force major, maka perlu memiliki

    pengalaman di induatri yang cukup dan armada yang lengkap

    untuk memperkecil resiko dan tetap mempertahankan kepuasan

    penyewa.

    3. Weaknesses dan Opportunities

    a) W.2 & O.T.1

    Menawarkan alat berat melalui word of mouth atau feedback-

    feedback penyewa sebelumnya ke perusahaan BUMN,

    mengingat banyaknya pekerjaan infrastruktur dikarenakan

    meningkatnya anggaran infrastruktur tiap tahunnya.

    b) W.T.1 & O.2

    Meningkatkan strategi market penetration dengan alat yang

    dimiliki saat ini, mengingat masih relatif sedikit untuk

    kompetitor yang memiliki workshop di Jakarta Barat.

    4. Weaknesses dan Threats

    a) W.T.1 & T.T.2

    Memperbanyak partner alat berat agar dapat lebih selektif

    dalam memilih lokasi penyewaan dengan tujuan menurunkan

    resiko terjadinya force major dan meningkatkan penjualan.

    b) W.2 & T.T.1

    Membuat website yang sesuai dengan target market dengan

    website yang lebih user friendly dibanding website milik

    kompetitor.

  • 67

    5.2.5 Ansoff Matrix Benchmark

    Berdasarkan hasil interview yang sudah dilakukan oleh penulis

    pada kelima benchmark terpilih, berikut merupakan Ansoff Matrix

    kelima benchmark tersebut:

    a) (CV. Dwijaya Winarta Makmur) “...bersedia melayani

    orderan tiap hari pastinya (MP)...”

    b) (PT. Citra Anugrah Persada) ”...saya ada orang yang tugasnya

    kaya mencari orang yang butuh alat berat (MP) Ini lagi mau

    menambah armada di trailer (D)...”

    c) (PT. Sumber Jakarta An’nur) “...promosi yang dilakukan

    melalui word of mouth (MP)...”

    d) (PT. Lancarjaya Mandiri Abadi) “... dengan kualitas alat yang

    bagus dan website (MP)...”

    e) (CV. Cahaya Gemilang Makmur) “...melalui sosial media dan

    word of mouth, dan melayani penyewa sesuai dengan perjanjian

    (MP)...”

  • 68

    Tabel 5.10 Ansoff Matrix TEKNOLOGI TANAH dan Benchmark

    Sumber: Penulis, 2019

    Berikut merupakan penjelasan analisis Ansoff Matrix para

    benchmark yang paling banyak digunakan dari kelima benchmark:

    1. Market Penetration

    Semua benchmark yang di interview oleh penulis sudah

    melakukan strategi market penetration. Ibu Young selaku Co-

    Founder dari CV. Dwijaya Winarta Makmur mengatakan bahwa

    Dwijaya Winarta Makmur melakukan market penetration dengan

    cara “...bersedia melayani orderan tiap hari pastinya...”

    (personal communication, 17 Desember 2019).

  • 69

    Sedangkan bapak Baus selaku Founder dari PT. Sumber

    Jakarta An’nur mengatakan bahwa Sumber Jakarta An’nur

    melakukan strategi market penetration dengan cara “...promosi

    yang dilakukan melalui word of mouth...” (personal

    communication, 4 Januari 2020). Menurut Latief (2018)

    komunikasi pemasaran word of mouth (WOM) merupakan satu-

    satunya strategi promosi dari pelanggan ke pelanggan dan untuk

    pelanggan. Word of mouth (WOM) merupakan saluran

    komunikasi yang dapat dipercaya, karena bermula dari pelanggan

    yang sudah pernah mengonsumsi sebuah produk atau

    menggunakan jasa perusahaan dan memperoleh kepuasan,

    kemudian merekomendasikan kepada orang lain mengenai

    pengalamannya. Manfaat komunikasi pemasaran word of mouth

    adalah konsumen yang puas tidak hanya akan membeli kembali,

    tetapi mereka juga menjadi marketing pembantu untuk

    perusahaan.

    Untuk PT. Lancarjaya Mandiri Abadi, bapak Aryo selaku

    Manager Operational mengatakan bahwa Lancarjaya Mandiri

    Abadi sudah melakukan strategi market penetration “...dengan

    kualitas alat yang bagus dan website...” (personal

    communication, 4 Januari 2020). Menurut Febriani dan Dewi

    (2018) webvertising yang merupakan kepanjangan dari web

    advertising merupakan pemasangan iklan promosi dengan media

    internet. Iklan secara online dapat berupa pemasangan banner,

    link dan promosi nonlink pada sebuah situs website.

    2. Diversification

    Selain melakukan strategi market penetration PT. CAP juga

    melakukan strategi diversification. Bapak Tan selaku Founder

    dari PT. Citra Anugrah Persada mengatakan bahwa Citra Anugrah

    Persada melakukan strategi diversification dengan cara “...Ini

    lagi mau menambah armada di trailer...” (personal

    communication, 4 Januari 2020). Menurut Rakhmawati (2015)

  • 70

    diversifikasi produk dilakukan suatu perusahaan untuk

    mengembangkan produk yang ia jual, namun produk lama tetap

    dipertahankan. Strategi diversification dilakukan dalam rangka

    memperoleh keuntungan lebih dari produk yang baru. Dalam

    melakukan strategi diversification produk, perusahaan mengambil

    keuntungan yang lebih besar dari jenis produk yang baru.

  • 71

    BAB 6

    KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

    6.1 Kesimpulan dan Implikasi

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil interview kelima

    benchmark penulis dapat mengetahui faktor internal dan eksternal apa saja

    yang dapat dilakukan oleh TEKNOLOGI TANAH dan strategi apa aja yang

    dapat diterapkan agar dapat meningkatkan bisnis seperti para kelima

    benchmark yang telah di wawancarai. Berikut merupakan kesimpulan yang

    dapat diambil oleh TEKNOLOGI TANAH:

    1. Dari penelitian ini diketahui bahwa TEKNOLOGI TANAH memiliki 3

    (tiga) strengths, yaitu: harga kompetitif, alat berat lengkap dan sikap

    yang profesional. Setelah penulis melakukan analisis TEKNOLOGI

    TANAH menemukan beberapa faktor strengths dari para benchmark

    melalui hasil wawancara, yaitu (1) Pengalaman yang lama di industri

    infrastruktur, (2) Kualitas alat berat yang baik dan (3) Nama perusahaan

    yang sudah dikenali pasar. Ketiga hal tersebut dapat ditambahkan ke

    dalam komponen strengths, agar TEKNOLOGI TANAH kedepannya

    akan berkembang menjadi lebih baik.

    Dari penelitian ini diketahui bahwa TEKNOLOGI TANAH memiliki

    weaknesses yaitu terlalu bergantung terhadap partner. Dalam mengatasi

    faktor weaknesses tersebut, maka bila terjadinya force major dan alat

    tidak dapat digunakan, TEKNOLOGI TANAH perlu bekerjasama

    dengan partner agar sales tetap berjalan.

    Dari penelitian ini diketahui bahwa TEKNOLOGI TANAH memiliki

    opportunities yaitu kenaikan APBN infrastruktur Jakarta tiap tahun dan

    kompetitor di Jakarta Barat masih relatif sedikit. Untuk faktor

    opportunities, maka TEKNOLOGI TANAH perlu mengambil peluang

    dalam perusahaan BUMN mengingat kenaikan anggaran infrastruktur di

    Jakarta tiap tahunnya.

  • 72

    72

    Dari penelitian ini diketahui bahwa TEKNOLOGI TANAH memiliki

    2 (dua) threats, yaitu: kompetitor lain yang memiliki website yang

    lebih user friendly dan force major. Setelah penulis melakukan

    analisis TEKNOLOGI TANAH maka dapat diketahui bahwa threats

    yang paling banyak dimiliki dari kelima benchmark yang di

    wawancarai adalah kompetitor. Mengingat banyaknya perusahaan

    yang bergerak di industri rental alat berat, TEKNOLOGI TANAH

    perlu melakukan strategi yang berbeda dari kompetitor untuk

    memenangkan para calon penyewa.

    Dari hasil analisis TOWS di atas, dapat diketahui strategi yang

    dimiliki oleh TEKNOLOGI TANAH sebagai berikut:

    Untuk strengths dan opportunities (1) Membuat strategi pemasaran

    dengan sikap yang profesional dan memiliki harga yang kompetitif

    sehingga dapat menguasai pasar di Jakarta yang masih memiliki

    kompetitor relatif sedikit. (2) Mencoba menawarkan berbagai jenis

    alat berat yang disediakan perusahaan ke perusahaan BUMN yang

    sedang memerlukan alat berat untuk menyelesaikan proyek-

    proyeknya.

    Untuk strengths dan threats (1) Membuat strategi promosi dengan

    memiliki harga yang lebih murah dibandingkan produk kompetitor

    lainnya dan juga sikap SDM yang profesional. (2) Memiliki berbagai

    alat berat agar bila terjadinya force major dan terdapat alat yang tidak

    dapat digunakan karena terkena bencana, maka perusahaan dapat tetap

    berjalan dengan alat yang lain.

    Untuk weaknesses dan opportunities (1) Mengingat banyaknya proyek

    infratsuktur di Jakarta dan masih sedikit untuk perusahaan rental alat

    berat yang berlokasi di Jakarta Barat, maka perlu ditingkatkan sales

    penyewaan alat berat yang sudah dimiliki, agar perusahaan dapat

    membeli alat-alat baru yang diperlukan oleh calon penyewa.

    Untuk weaknesses threats (1) Memperkuat surat perjanjian surat

    menyewa alat berat untuk meningkatkan customer satisfactory,

  • 73

    73

    menghilangkan resiko force major dan mengstabilkan pendapatan

    sehingga armada dapat menambah secara progresif.

    Setelah penulis melakukan analisis TEKNOLOGI TANAH

    menemukan beberapa strategi baru dari para benchmark, yaitu:

    Untuk strengths dan opportunities (1) Melakukan pemasaran dengan

    harga yang kompetitif, alat yang lengkap, SDM yang profesional dan

    alat yang berkualitas, terutama masih sedikit kompetitor yang

    berlokasi di Jakarta Barat. (2) Melakukan market penetration dengan

    pengalaman yanng dimiliki di industri perentalan alat berat dan brand

    image yang sudah dikenal pasar, ke perusahaan BUMN yang sedang

    mengerjakan infrastruktur.

    Untuk strengths dan threats (1) Untuk dapat bersaing dengan

    kompetitor maka perlu memperbaik kualitas barang dan jasa yang

    ditawarkan, profesionalitas perusahaan dalam melakukan pekerjaan,

    memberikan harga yang kompetitif, serta dikenal pasar dengan

    strategi marketing yang sudah diterapkan. (2) Untuk mengatasi

    peristiwa force major, maka perlu memiliki pengalaman di induatri

    yang cukup dan armada yang lengkap untuk memperkecil resiko dan

    tetap mempertahankan kepuasan penyewa.

    Untuk weaknesses dan opportunities (1) Menawarkan alat berat

    melalui word of mouth atau feedback-feedback penyewa sebelumnya

    ke perusahaan BUMN, mengingat banyaknya pekerjaan infrastruktur

    dikarenakan meningkatnya anggaran infrastruktur tiap tahunnya. (2)

    Meningkatkan strategi market penetration dengan alat yang dimiliki

    saat ini, mengingat masih relatif sedikit untuk kompetitor yang

    memiliki workshop di Jakarta Barat.

    Untuk weaknesses dan threats (1) Memperbanyak partner alat berat

    agar dapat lebih selektif dalam memilih lokasi penyewaan dengan

    tujuan menurunkan resiko terjadinya force major dan meningkatkan

    penjualan. (2) Membuat website yang sesuai dengan target market

  • 74

    74

    dengan website yang lebih user friendly dibanding website milik

    kompetitor.

    2. Seperti penelitian di atas, dapat diketahui bahwa TEKNOLOGI TANAH

    melakukan strategi market penetration dengan cara bersedia melayani

    orderan sewa setiap harinya. Kedua dengan cara mempromosikan

    melalui word of mouth dari penyewa-penyewa yang sudah pernah

    menggunakan jasa dan merasa puas. Ketiga dengan cara mempromosikan

    melalui website maupun sosial media. TEKNOLOGI TANAH juga

    melakukan strategi product development dengan cara memiliki berbagai

    merek alat berat di antaranya: Komatsu, Hitcahi, Caterpillar, Sakai, Kino,

    Nisan, Dutro dan Susho. Untuk market development walaupun

    TEKNOLOGI TANAH berlokasi di Jakarta Barat, namun TEKNOLOGI

    TANAH melayani pekerjaan di seluruh Jabodetabek.

    Setelah melakukan analisis dengan para benchmark, diketahui strategi

    yang dipakai oleh para benchmark adalah market penetration dan

    diversification, karena TEKNOLOGI TANAH sudah melakukan market

    penetration, maka TEKNOLOGI TANAH perlu melakukan strategi

    diversification dengan cara menambah armada jenis alat berat yang

    belum dimiliki.

    6.2 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis dapat menyimpulkan

    beberapa saran yang dapat diterapkan untuk TEKNOLOGI TANAH, yaitu:

    1. Saran untuk penulis

    TEKNOLOGI TANAH perlu memperkuat sales dan kualitas alat berat

    sehingga dapat mencapai tujuan yaitu memiliki armada yang besar. Dari

    hasil interview diketahui beberapa strategi market penetration yang

    dilakukan oleh para benchmark dengan cara selalu melayani orderan

    penyewa setiap saat, mempromosikan perusahaan melalui word of mouth

  • 75

    75

    (WOM) dan website milik perusahaan. TEKNOLOGI TANAH dapat

    melakukan strategi-strategi tersebut untuk meningkatkan sales-nya.

    2. Saran untuk pembaca

    Diharapkan penulisan skripsi ini dapat menjadi inspirasi untuk membuat

    karya tulis yang berkaitan dengan industri infrastruktur dan alat berat.

  • 76

    76