bab 5 hasil dan luaran yang dicapai · 2020. 4. 6. · - cat dinding dulux catylac: mudah...
TRANSCRIPT
21
BAB 5
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 Analisa Perancangan
5.1.1 Studi Aktivitas Manusia
Studi aktivitas manusia dibuat untuk menganalisis kemungkinan kegiatan
yang akan dilakukan oleh pengguna atau pengunjung Museum Tato sehingga
dapat menunjang fasilitas yang disediakan.
a. Pola Aktivitas Pengunjung Umum
b. Pola Aktivitas Pengunjung Seniman
c. Pola Aktivitas Pengelola
5.1.2 Studi Aktivitas Ruang
Studi aktivitas fasilitas terdiri dari table aktivitas dan fasilitas ruang yang
sesuai dengan kebutuhan ruang berdasarkan hasil survey dan observasi
lapangan yang nantinya akan dijadikan perhitungan rekapitulasi dan patokan
dalam perancangan layout.
a. Rekapitulasi
Tabel 5.1 Rekapitulasi
Sumber: Peneliti, 2019
Area pada receptionist memiliki fasilitas yang sama dengan area
informasi, yaitu, meja countre, kursi, komputer, dan telepon. Fasilitas yang
22
diberikan pada area ini dinilai sudah cukup karna aktivitas yang dikerjakan
tidak terlalu banyak.
Area Café dan Lounge dapat menjadi satu karena dinding partisi yang
diterapkan pada area café tidak menutup seluruh area ini, sehinnga
pengunjung yang datang ke café ini dapat duduk di area lounge juga.
Pada area galeri temporer, galeri permanen, dan area display
digabungkan menjadi satu area dengan tujuan agar pengunjung yang datang
dapat melihat seluruh karya yang dipamerkan di galeri ini. Dan furniture pada
area ini semua merupakan furniture build-in.
Area workshop dan konsultasi didesain semi-private, pada area
konsultasi didesain menggunakan furniture aviary agar lebih tertutup tapi
masih terlihat dari luar, sedangkan area workshop didesain menggunakan
dinding kaca yang betujuan agar ruangan tidak terasa sempit dan tidak terlalu
tertutup.
b. Analisis Makro dan Mikro Bangunan serta Lingkungan Sekitar
- Analisa makro bangunan dan lingkungan sekitar
Gambar 5.1 Lokasi Bangunan. Sumber: Google Map, 2019.
Lokasi perancangan Galeri Sejarah Tato di Indonesia berada di Jl. Prof. Joko
Sutono SH No.7 Jakarta selatan. Lokasi sangat strategis karena berada dekat
dengan kawasan industri. Akses menuju lokasi ini juga sangat mudah, dapat
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
23
- Analisa mikro bangunan
Gambar 5.2 Denah Bangunan. Sumber: Peneliti, 2019.
Gambar 5.3 Potongan Bangunan. Sumber: Peneliti, 2019.
Gambar 5.4 Potongan Bangunan. Sumber: Peneliti, 2019
Keunggulan bangunan:
- Lokasi strategis, berada di kawasan industrri
- Tidak terdapat bangunan tinggi di sekitar site
- Fasilitas bangunan cukup lengkap
- Bentuk bangunan yang mudah diolah
24
- Terdapat skylight pada bangunan.
Kelemahan bangunan:
- Bangunan tersebut memiliki tinggi lebih dari rata-rata galeri lain
- Luas bangunan sedikit terlalu besar untuk dikelilingi
Analisa pencahayaan, view, dan suara pada sekeliling bangunan:
Gambar 5.5 Analisa View, Pencahayaan, dan Suara Sumber: Peneliti, 2019.
c. Struktur Hubungan Antar Ruang
Gambar 5.6 Diagram Matrix. Sumber: Peneliti, 2019
25
Gambar 5.7 Diagram Bubble. Sumber: Peneliti, 2019
d. Zoning
Pembagian zona dalam perancangan Galeri Sejarah Tato di Indonesia
dibagi menjadi empat yaitu, public, semi-public, private, semi-private.
Pertimbangan memilih zoning yang terpilih ini adalah zona public yang
menghadap langsung dengan entrance pengunjung dan mudah di akses
melalui area parker mobil pengunjung, zona semi-public memiliki tingkat
kebisingan yang kecil, zona semi-private mendapat cahaya matahari yang
baik, zona pricate dekat dengan entrance pengelola.
Gambar 5.8 Zoning Terpilih Sumber: Peneliti, 2019
26
e. Grouping
Pertimbangan yang dimiliki dari grouping terpilih ini adalah area
galeri yang mendapat skylight, dan area galeri yang dapat langsung menuju
area studio dan berdekatan dengan area resepsionis, area longue yang dekat
dengan area kafe sehingga dapat menjadi sitting area untuk area kafe, area
konsultasi yang dekat dengan area studio dan area informasi.
Gambar 5.9 Grouping Terpilih. Sumber: Peneliti, 2019
5.2 Konsep perancangan
27
Gambar 5.10 Mind Map. Sumber: Peneliti, 2019.
Konsep perancangan berasal dari latar belakang tato yang sudah menjadi gaya hidup
masyarakat pada zaman sekarang ini yang dapat dilihat dari usia remaja hingga orang
dewasa, namun karena masih banyaknya stigma negatif pada masyarakat mengenai
tato membuat orang-orang yang menyukai tato berfikir lagi untuk membuat tato pada
tubuhnya. Selain itu orang-orang yang memiliki tato sering kali dianggap sebagai
kriminal maupun hal jelek lainnya.
Terinspirasi dari kasus tersebut, muncul sebuah ide untuk merancang sebuah
wadah yaitu Galeri Sejarah Tato di Indonesia yang memiliki tujuan agar dapat
mengurangi stigma negatif pada masyarakat dan mengetahui sejarah tato yang
merupakan budaya asli Indonesia.
Konsep perancangan pada interior Galeri Sejarah Tato di Indonesia “natural
modern” dengan menerapkan perkembangan seni tato mulai dari tato tradisional
Indonesia hingga tato modern saat ini. Tema tersebut dibuat karena, agar informasi
yang ingin disampaikan pada masyarakat mengenai tato dapat terseampaikan dengan
jelas baik dari bahan, proses pengerjaan, hingga motif-motif pada zaman masing-
masing.
5.2.1 Konsep Citra Ruang
Citra ruang yang ingin dicapai dalam perncangan Galeri Sejarah Tato
di Indonesia ini adalah, modern, natural, bersih, terbuka. Menerapkan
beberapa bentuk seperti organic maupun geometris yang dapat diterapkan
pada elemen-elemn interior seperti floor, wall, ceiling, dan furniture. Pada
perancangan ini, informasi lebih mudah tersampaikan dengan melihat
langsung motif-motif melalui mannequin. Konsep ”State Of The Art”
dengan tema ”natural modern” menciptakan suasana pada galeri ini
tradisional namun dipadukan dengan gaya masa kini.
28
Gambar 5.11 Mood board Sumber: Peneliti, 2019
5.2.2 Konsep Bentuk
Konsep bentuk yang digunakan pada Galeri Sejarah Tato di Indonesia
adalah bentuk oranik dan geometris, Namun didominasi oleh bentuk
oraganik. Penggunaan bentuk organic pada elemen interior dapat membuat
pengunjung merasa bersemangat ketika mengunjungi galeri ini.
5.2.3 Konsep Warna
Warna yang digunakan pada perancangan Galeri Sejarah Tato di
Indonesia adalah warna netral sebagai warna dominan seperti putih, hitam,
coklat tua, coklat muda, dan abu-abu, dan beberapa warna pastel sebagai
aksen seperti hijau dan biru.
Warna hijau dapat memberikan kesan suasana pada ruangan menjadi
lebih segar dan terasa seperti di alam, sedangkan warna biru dapat
memberikan suasana yang menenangkan.
29
a. Area Galeri
Gambar 5.12 Color Scheme Galeri Sumber: Peneliti, 2019
b. Area Studio
Gambar 5.13 Color Scheme Studio Sumber: Peneliti, 2019
c. Area Workshop
Gambar 5.14 Color Scheme Workshop Sumber: Peneliti, 2019
5.2.4 Konsep Material
Penggunaan material pada Galeri Sejarah Tato di Indonesia
merupakan hal yang penting, karena berhubungan dengan keamanan bagi
pengguna.
Pada Galeri Sejarah Tato di Indonesia yang perlu diperhatikan seperti:
D SD 1
SD 2
SD 3
A 1
A 2
A 3
D SD 1
SD 2
SD 3
A 1
A 2
A 3
D SD 1
SD 2
SD 3
A 1
A 2
A 3
30
• Non-slippery
• Durable
• Non-toxic
• Washable
• Water proof
1. Lantai
Material lantai pada Galeri Sejarah Tato di Indonesia harus
diperhatikan kemudahan dalam perawatan, ketahanan, tidak licin. Penulis
menggunakan material yang tidak licin, mudah dibersihkan, ramah
lingkungan seperti vinyl. Selain itu juga terdapat lantai concrete yang mudah
dibersihkan dan ramah lingkungan.
Gambar 5.15 Referensi Lantai. Sumber: Pinterest, 2020.
2. Dinding
Material yang digunakan untuk finishing dinding pada perancangan
Galeri Sejarah Tato di Indonesia adalah:
- Wood composite: ramah lingkungan, tahan lama, dan tahan api.
- Cat dinding Dulux catylac: mudah dibersihkan
- Bare concrete: ramah lingkungan, mudah dibersihkan.
31
Gambar 5.16 Referensi Dinding. Sumber: Pinterest, 2020.
3. Plafon
Material plafon yang digunakan untuk perancangan Galeri Sejarah
Tato di Indonesia adalah gypsum, MDF (Medium Density Fiberboard) cutting
yang bias menjadi alternatif panel dan dapat dilapisi berbagai macam
finishing.
Gambar 5.17 Referensi Plafon. Sumber: Pinterest, 2020.
5.2.5 Konsep Furnitur
Furnitur yang digunakan pada perancangan Galeri Sejarah Tato di
Indonesia harus disesuaikan dengan kenyamanan pengguna. Dikarenakan
pengguna galeri ini mayoritas adalah remaja dan orang dewasa, furnitur harus
dibuat berdasarkan standar perancangan furnitur untuk remaja dan orang
dewasa.
32
Selain itu dengan untuk menyesuaikan dengan bentuk ruangan
beberapa furnitur dibuat custom agar dapat digunakan secara maksimal dan
menambah estetika pada ruangan.
Furnitur pada galeri ini menggunakan material yang memiliki tekstur
kayu dan besi yang didominasi dengan warna warm agar dapat membuat
pengguna merasa nyaman.
Gambar 5.18 Referensi Furniture. Sumber: Pinterest, 2020.
Furniture yang digunakan juga berbeda tiap areanya. Pada area galeri
furniture yang digunakan semuanya merupakan furniture build-in, sedangkan
furniture yang digunakan pada area studio dan workshop menggunakan
furnitrure loose karena ketika pengunjung di tato posisi nyaman setiap orang
berbeda-beda maka dari itu dibutuhkan furniture yang dapat dengan mudah
dipindahkan.
5.2.6 Konsep Pencahayaan
Konsep pencahayaan yang digunakan dalam perancangan interior
Galeri Sejarah Tato di Indonesia adalah pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari matahari. Dengan
memanfaatkan cahaya matahari, penggunaan energi pada galeri ini juga
menjadi lebih sedikit. Dengan membuat bukaan-bukaan seperti dinding kaca,
jendela kaca, maupun skylight dapat memanfaatkan sinar matahari lebih
maksimal. Cahaya buatan biasanya menggunakan bohlam LED. Bohlam LED
merupakan lampu yang menggunakan teknologi baru dengan kelebihan
ramah lingkungan dan penggunaan energi yang kecil.
33
Pada area galeri pencahayaan yang digunakan adalah spot light,
hidden lamp dan pencahayaan alami, pada area studio menggunakan
pencahayaan spot light dan hidden lamp, sedangkan pada area workshop
menggunakan pencahayaan spot light dan hidden lamp.
5.2.7 Konsep penghawaan
Penghawaan dalam perancangan Interior Galeri Sejarah Tato di
Indonesia harus diperhatikan dengan sangat baik, agar pengunjung ketika
berada di galeri ini tetap merasa nyaman dan untuk menjaga udara didalam
galeri tetap segar. Penghawaan pada galeri ini menggunakan penghawaan
buatan dengan menggunakan AC (Air Conditioning) multi split sehingga
dapat digunakan sesuai kebutuhan dan tidak boros. Sedangkan pada area
outdoor menggunakan kipas angin.
5.2.8 Konsep Singage
Signage merupakan komponen penting dalam perancangan interior
Galeri Sejarah Tato di Indonesia. Signage difungsikan sebagai petunjuk arah,
pesan yang ingin disampaikan harus singkat dan jelas dan dapat dimengerti
pengunjung galeri. Selain itu, signage harus menggunakan bahas universal
sehingga dapat dimengerti oleh semua orang.
Ketinggian signage yang di desain 1,2 meter agar dapat dibaca
dengan nyaman ketika berdiri dan kemiringan signage 30 ̊ . Font yang
digunakan bergaya modern dan simple agar mudah dibaca oleh pengunjung
34
dengan ukuran 60.
Gambar 5.19 Referensi Signage dan ergonomi manusia. Sumber: Pinterest, 2020.
5.2.9 Konsep sustainable Design
Pada perancangan interior Galeri Sejarah Tato di Indonesia ini
menerapkan konsep sustainable design. Menurut Jason F. McLennan (2004)
sustainable design merupakan dasar filosofi tumbuhnya gerakan pribadi dan
oraginisasi yang mencari literature untuk mendefinisikan kembali bagaimana
bangunan dirancang, dibangun, dan dioperasikan lebih bertanggung jawab
kepada lingkungan.
Berikut beberapa pendekatan sustainable design terhadap suatu rancangan :
• Kualitas rancangan yang baik untuk manusia.
• Produk yang lebih baik untuk digunakan.
• Tempat yang lebih baik untuk dihuni.
• Solusi rancangan yang seimbang terhadap lingkungan.
• Solusi rancangan terhadap kenyamanan.
• Solusi rancangan terhadap estetika.
• Solusi rancangan
terhadap biaya.
35
Gambar 5.20 Referensi Material Ceiling. Sumber: grm-compositesolutions, 2020.
Gambar 5.21 Referensi Material Dinding. Sumber: grm-compositesolutions, 2020.
Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa material WPC lebih baik dari
sisi durability dari kayu solid dan perawatan untuk material jenis ini juga lebih
sederhana serta termasuk sebagai salah satu material yang ramah lingkungan.