bab 5- analisis konflik

8
93 Analisis Konflik A nalisis konflik merupakan proses praktis untuk menguji dan memahami realitas konflik dari perspektif yang beragam kemudian menjadi dasar pijakan dalam pengembangan strategi dan perencanaan aksi (Fisher dkk, 2000). Langkah ini merupakan kegiatan pendahuluan untuk mengenal dan memahami dengan baik dinamika masyarakat, hubungan, dan isu-isu terkait dengan situasi konflik yang bisa membantu bagi pemimpin dan tokoh masyarakat untuk menetapkan rencana, strategi dan tindakan nyata dalam proses penanganan konflik. Analisis konflik sebagai entry point untuk mengenal lebih awal tentang situasi, kebutuhan dan fenomena sosial dalam masyarakat yang menentukan kesuksesan dalam penyelesaian konflik. Disamping itu masyarakat dapat menentukan secara tepat rencana—pola hubungan, kerjasama, pendekatan, dan model penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak yang berkonflik. Sebaliknya kegagalan pada tahap ini akan berakibat pada kesalahan dalam menentukan akar permasalahan, keterlibatan pelaku dan pemangku kepentingan serta cara— strategi untuk menanganinya. Pemahaman yang keliru terhadap suatu konflik berakibat pada kekeliruan dalam pengambilan keputusan dan tindakan dalam penanganan konflik atau tidak tepat sasaran. Topik ini membantu meningkatkan kapasitas pemimpin dan tokoh masyarakat dalam menggali informasi tentang peta situasi sosial, kelembagaan (pihak yang terlibat) dan pola pengelolaan konflik dalam masyarakat. Hal ini diperlukan agar pemimpin mampu menyusun langkah-langkah persiapan—rencana dan upaya menangani konflik yang lebih baik dan cermat.

Upload: wahyudin-sumpeno

Post on 19-Jun-2015

378 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 5- Analisis Konflik

93

Analisis Konflik

A nalisis konflik merupakan proses praktis untuk menguji dan

memahami realitas konflik dari perspektif yang beragam

kemudian menjadi dasar pijakan dalam pengembangan

strategi dan perencanaan aksi (Fisher dkk, 2000). Langkah ini

merupakan kegiatan pendahuluan untuk mengenal dan memahami

dengan baik dinamika masyarakat, hubungan, dan isu-isu terkait

dengan situasi konflik yang bisa membantu bagi pemimpin dan

tokoh masyarakat untuk menetapkan rencana, strategi dan

tindakan nyata dalam proses penanganan konflik.

Analisis konflik sebagai entry point untuk mengenal lebih awal

tentang situasi, kebutuhan dan fenomena sosial dalam masyarakat

yang menentukan kesuksesan dalam penyelesaian konflik.

Disamping itu masyarakat dapat menentukan secara tepat

rencana—pola hubungan, kerjasama, pendekatan, dan model

penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak yang

berkonflik. Sebaliknya kegagalan pada tahap ini akan berakibat

pada kesalahan dalam menentukan akar permasalahan,

keterlibatan pelaku dan pemangku kepentingan serta cara—

strategi untuk menanganinya. Pemahaman yang keliru terhadap

suatu konflik berakibat pada kekeliruan dalam pengambilan

keputusan dan tindakan dalam penanganan konflik atau tidak

tepat sasaran.

Topik ini membantu meningkatkan kapasitas pemimpin dan

tokoh masyarakat dalam menggali informasi tentang peta situasi

sosial, kelembagaan (pihak yang terlibat) dan pola pengelolaan

konflik dalam masyarakat. Hal ini diperlukan agar pemimpin

mampu menyusun langkah-langkah persiapan—rencana dan upaya

menangani konflik yang lebih baik dan cermat.

Page 2: Bab 5- Analisis Konflik

94

TUJUAN

Peserta mampu memetakan konflik sosial secara cepat dan benar

mencakup “siapa—apa—bagaimana” dalam pelaksanaan program

pembangunan.

Peserta mampu menganalisis kondisi sosial-ekonomi, kapasitas

kelembagaan dan kebutuhan berdasarkan informasi yang diperoleh

secara partisipatif.

POKOK BAHASAN

☺ Memetakan konflik dalam masyarakat

☺ Menganalisis konflik dan isu strategis

WAKTU

Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran 4 X 40 menit

METODE

Metode yang digunakan diantaranya

☺ Simulasi

☺ Curah Pendapat dan Diskusi

☺ Studi kasus

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

☺ Flipchart, spidol, kertas plano dan metaplan

☺ Lembar Media 5.1-10

☺ Bahan Bacaan 5.1: “Analisis Konflik dan Kerangka Kerja

Pembangunan”

Page 3: Bab 5- Analisis Konflik

95

PROSES PEMBELAJARAN

Kegiatan 1: Memetakan Konflik dalam Masyarakat

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan

dilakukan dalam sessi ini.

2. Jelaskan secara umum langkah-langkah dalam melakukan

identifikasi konflik dengan menggunakan tiga perangkat: (a)

pemetaan sumber daya, (b) peta kekuatan hubungan

pemangku kepentingan, dan (c) gambaran masalah yang

diperselisihkan.

3. Mintalah peserta untuk membentuk kelompok yang masing-

masing terdiri dari 4-6 orang untuk mensimulasikan tiga

perangkat tersebut.

(a) Pemetaan Sumber Daya

4. Jelaskan tentang pengertian peta sumber daya dan langkah-

langkah-langkah dalam pembuatanya. Sebagai panduan

gunakan bahan bacaan 5.1 “Tiga Peta Konflik”.

5. Bagikan kepada kelompok masing-masing lembar kertas

flano dan spidol. Kemudian mintalah kelompok untuk

menggambarkan batas wilayah geografis desa—kecamatan

dengan seluruh infrastruktur dan potensi—sumber daya

yang dimiliki. Berikan kesempatan kepada kelompok untuk

berkonsultasi tentang hal-hal yang membutuhkan

penjelasan dan klarifikasi.

6. Setelah selesai, mintalah kelompok untuk menempelkan

hasilnya (gambar peta sumber daya) pada fliptchart atau

dinding untuk diamati.

Variasi:

Pembuatan Peta Potensi dan Sumber Daya dapat dutentukan

sesuai dengan karakteristik kelompok (terutama peserta) atau

berdasarkan cakupan dan wilayah kerja (dusun, desa, gampong, atau kecamatan). Setiap kelompok dapat memanfaatkan data

atau profil desa yang tersedia. Cara lain dengan memberikan studi kasus tentang kondisi geografis—sosial—ekonomi yang

diberikan kepada seluruh kelompok untuk dipetakan.

Page 4: Bab 5- Analisis Konflik

96

7. Mintalah perwakilan peserta untuk mempresentasikan hasil

simulasi kelompok dalam pleno.

8. Berikan kesempatan kepada peserta atau kelompok untuk

menanggapi hasil presentasi atau penilaian kelompok lain.

Fasilitator dapat memberikan penjelasan tambahan melalui

presentasi dengan menggunakan media yang sudah

disediakan.

(b) Pemetaan Kekuatan Hubungan Kelembagaan

9. Jelaskan tentang pengertian peta kekuatan hubunngan

kelembagaan dan langkah-langkah dalam pembuatannya.

Sebagai panduan gunakan bahan bacaan 5.1 “Tiga Peta

Konflik”.

10. Bagikan kepada kelompok masing-masing lembar kertas flano

dan spidol. Berdasarkan hasil sebelumnya (peta sumber daya)

mintalah kelompok untuk menggambarkan para pelaku—

pemangku kepentingan—kelompok yang terlibat dalam konflik

di tingkat desa—kecamatan dengan menuliskan garis kekuatan

hubungan antarkelompok atau lembaga. Berikan kesempatan

kepada kelompok untuk berkonsultasi tentang hal-hal yang

membutuhkan penjelasan dan klarifikasi.

11. Setelah selesai, mintalah kelompok untuk menempelkan

hasilnya (gambar peta hubungan) pada fliptchart atau dinding

untuk diamati oleh seluruh peserta.

12. Mintalah perwakilan peserta untuk mempresentasikan hasil

simulasi kelompok dalam pleno.

13. Berikan kesempatan kepada peserta atau kelompok untuk

menanggapi hasil presentasi masing-masing kelompok.

Fasilitator dapat memberikan penjelasan tambahan melalui

presentasi dengan menggunakan media yang sudah

disediakan.

(c) Gambaran Permasalahan yang Diperselisihkan

14. Jelaskan tentang pengertian gambaran masalah (mapping

issue) dan langkah-langkah dalam pembuatanya. Sebagai

panduan gunakan bahan bacaan 5.1 “Tiga Peta Konflik”.

15. Bagikan kepada kelompok masing-masing lembar kertas flano

dan spidol. Berdasarkan dua peta konflik sebelumnya (peta

sumber daya dan kekuatan hubungan kelembagaan) mintalah

kelompok untuk membuat matrik sebagai berikut:

Page 5: Bab 5- Analisis Konflik

97

14. Berikan kesempatan kepada kelompok untuk berkonsultasi

tentang hal-hal yang membutuhkan penjelasan dan klarifikasi.

15. Setelah selesai, mintalah kelompok untuk menempelkan

hasilnya (gambar permasalahan dan isu konflik) pada fliptchart

atau dinding untuk diamati oleh seluruh peserta.

16. Mintalah perwakilan peserta untuk mempresentasikan hasil

simulasi kelompok dalam pleno.

17. Berikan kepada peserta atau kelompok lain untuk memberikan

tanggapan atau penilaian. Fasilitator dapat memberikan

penjelasan tambahan melalui presentasi dengan menggunakan

media yang sudah disediakan.

Kegiatan 2: Menganalisis Konflik dan Formulasi Isu Strategis

1. Jelaskan secara singkat tentang tujuan dan proses yang akan

dilakukan pada sessi ini. (kaitkan dengan kegiatan yang telah

dilakukan sebelumnya).

2. Lakukan pembahasan tentang prinsip-prinsip dalam melakukan

analisis konflik dan formulasi isu strategis dengan

menggunakan lembar media yang telah disediakan.

3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan

mengajukan pendapat. Jika ada hal-hal yang belum di pahami

berikan penjelasan dan buatlah catatan penting tentang pokok

kesimpulan dan saran yang telah dibahas pada sessi ini.

4. Selanjutnya untuk proses analisis konflik jelaskan tentang

konsep dasar analisis PPK (Perekat dan Pemecah Konflik) dan

Page 6: Bab 5- Analisis Konflik

98

langkah-langkah dalam pembuatanya. Sebagai panduan

gunakan bahan bacaan 5.2 “Model Analisis PPK”.

5. Bagikan kepada kelompok masing-masing lembar kertas flano

dan spidol. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan

pada sessi sebelumnya (pemetaan konflik) mintalah kelompok

untuk menganalisis faktor pemecah dan perekat perdamaian

dengan menggunakan matrik sebagai berikut:

6. Ajukan pertanyaan kunci sebagai berikut:

• Berdasarkan pengamatan Anda faktor-faktor (negatif)

apa saja yang menimbulkan perpecahan atau konflik

antarkelompok atau antarpelaku di desa?

• Selanjutnya, faktor-faktor (positif) apa saja yang dapat

meningkatkan kakuatan hubungan antarkelompok atau

antarpelaku dalam membangun perdamaian di desa?

7. Setelah selesai, mintalah kelompok untuk menempelkan

hasilnya pada fliptchart atau dinding untuk diamati oleh

seluruh peserta.

8. Mintalah perwakilan peserta untuk mempresentasikan hasil

simulasi kelompok dalam pleno.

9. Berikan kepada peserta atau kelompok lain untuk memberikan

tanggapan atau penilaian. Jika diperlukan fasilitator dapat

memberikan penjelasan tambahan.

10. Buatlah kesimpulan dari pembahasan tersebut. Informasikan

bahwa hasil analisis ini akan menjadi bahan dalam perumusan

kebijakan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

Page 7: Bab 5- Analisis Konflik

99

Fasilitator perlu menggali latar belakang dan pengalaman peserta tentang pemetaan

konflik yang selama ini mereka lakukan terutama dalam pelaksanaan program pembangunan. Hal ini sangat penting untuk menelusuri sejauhmana kemampuan

peserta dalam menggunakan metode partisipatoris untuk melakukan pengkajian terhadap konflik yang terjadi dalam masyarakat. Beberapa metode penelitian sosial

dan analisis situasi telah banyak dikembangkan untuk kepentingan perencanaan pembangunan. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam analisis konflik

yaitu: (a) Persepsi atau pandangan peserta tentang konflik beragam bahkan secara ekstrim bisa bertentangan, sehingga alat bantu analisis diperlukan untuk

menentukan karakteristik sosial yang dapat disepakati; (b) Alternatif

metode analisis konflik yang dapat digunakan membutuhkan pemahaman yang benar agar penentuan alat pengumpul data

dengan tujuan—sasaran dan permasalahan yang akan diteliti; (c) Keterbatasan waktu, sarana dan pelaku akan menentukan bentuk

penelusuran cepat (rapid assessment)—instrumen dan analisis konflik yang dilakukan dengan benar untuk menghindari kesalahan

dalam menentukan keputusan.

Page 8: Bab 5- Analisis Konflik

100