bab 4 tekanan dan aliran darah

14
BAB IV TEKANAN DAN ALIRAN DARAH Tekanan darah adalah tekanan yang disebabkan oleh desakan darah pada dinding pembuluh darah. Pada umumnya tekanan darah lebih dikenal dengan tekanan darah arteri, misalnya tekanan dalam arteri-arteri besar seperti brachial artery (pembuluh darah arteri pada lengan). Tekanan darah pada pembuluh lainnya lebih rendah daripada tekanan arteri. Tekanan puncak dalam arteri selama siklus kardiak disebut tekanan sistolik, dan tekanan terendah (pada fase istirahat dari siklus kardiak) disebut tekanan diastolik. Besaran tipikal tekanan darah arteri saat rileks pada manusia dewasa sehat sekitar 120 mmHg (sistolik) dan 80 mmHg (diastolik). Umumnya ditulis 120/80 mmHg. Tekanan darah sifatnya tidak statik, namun kondisinya berubah dari satu detak jantung ke detak berikutnya selama sepanjang hari. Hal ini juga terkait dengan perubahan reaksi stress seseorang, faktor nutrisi, obat-obatan, ataupun penyakit. 4.1 Pengukuran Tekanan Darah Tekanan darah dapat diukur secara akurat dengan cara menempatkan cannula ke dalam pembuluh darah dan menghubungkannya ke tranduser tekanan. Teknik invasive ini secara reguler digunakan pada pengobatan dan perawatan intensif, anesthesiology,dan tujuan penelitian, namun hal ini terkait dengan komplikasi seperti trombosit, infeksi, dan 39

Upload: kemala-sari

Post on 04-Jul-2015

580 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

BAB IV

TEKANAN DAN ALIRAN DARAH

Tekanan darah adalah tekanan yang disebabkan oleh desakan darah pada dinding

pembuluh darah. Pada umumnya tekanan darah lebih dikenal dengan tekanan darah arteri,

misalnya tekanan dalam arteri-arteri besar seperti brachial artery (pembuluh darah arteri

pada lengan). Tekanan darah pada pembuluh lainnya lebih rendah daripada tekanan arteri.

Tekanan puncak dalam arteri selama siklus kardiak disebut tekanan sistolik, dan

tekanan terendah (pada fase istirahat dari siklus kardiak) disebut tekanan diastolik. Besaran

tipikal tekanan darah arteri saat rileks pada manusia dewasa sehat sekitar 120 mmHg

(sistolik) dan 80 mmHg (diastolik). Umumnya ditulis 120/80 mmHg.

Tekanan darah sifatnya tidak statik, namun kondisinya berubah dari satu detak

jantung ke detak berikutnya selama sepanjang hari. Hal ini juga terkait dengan perubahan

reaksi stress seseorang, faktor nutrisi, obat-obatan, ataupun penyakit.

4.1 Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah dapat diukur secara akurat dengan cara menempatkan cannula ke

dalam pembuluh darah dan menghubungkannya ke tranduser tekanan. Teknik invasive ini

secara reguler digunakan pada pengobatan dan perawatan intensif, anesthesiology,dan

tujuan penelitian, namun hal ini terkait dengan komplikasi seperti trombosit, infeksi, dan

pendarahan. Oleh karena itu, teknik manual atau pengukuran osilometrik sering digunakan

pada pemriksaan sehari-hari meskipun kurang akurat.

Gambar 4.1 Sphygmanometer dengan aneroid manometer dan stetoskop

Seringkali, tekanan darah arteri diukur secara manual menggunakan

sphygmanometer. Yakni dengan meletakkan manset (cuff) melingkari lengan atas, sejajar

dengan jantung, untuk melekatkan manometer. Manset tersebut kemudian dipompa hingga

arteri tertekan sepenuhnya. Lalu mendengarkan dengan stetoskop ke brachial arteri pada

39

Page 2: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

40

lengan, perawat secara perlahan melepaskan tekanan pada manset. Saat aliran darah sedikit

demi sedikit kembali ke arteri, akan terdengar suara mendengung atau suara ketukan

(bunyi Korotkoff pertama). Tekanan ini dicatat dari bunyi ketukan tersebut. Ini disebut

tekanan darah sistolik. Tekanan manset dilepaskan terus hingga tidak ada bunyi yang

dapat didengar (bunyi Korotkoff kelima). Ini merupakan tekanan darah diastolik.

Dalam praktek klinika, pengukuran tekanan darah menggunakan metode

Osilometrik. Pengukuran Osilometrik (juga dinyatakan sebagai NIBP=Non-Invasive Blood

Pressure) tergabung dalam monitor disamping termpat tidur pasien. Lalu disandarkan pada

manset, sama seperti sphygmanometer, dimana terhubung ke pompa elektrik dan tranduser

tekanan. Manset tersebut diletakkan pada lengan atas dan menggembung secara otomatis.

Ketika tekanan berangsur-angsur lepas, terjadi osilasi kecil pada tekanan manset yang

menyebabkan penambahan putaran dari arteri brachial yang terekam dan digunakan untuk

menghitung tekanan sistolik dan diastolik.

Besaran dari tekanan darah ini biasanya dalam milimeter merkuri (mmHg). Range

normal tekanan darah orang dewasa adalah :

Sistolik antara 90 dan 135 mmHg (12 hingga 18 kPa)

Diastolik antara 50 dan 90 mmHg (7 hingga 12 kPa)

Pada anak-anak normal yang telah diamati, memiliki range yang lebih rendah,

namun pada orang tua, seringkali memiliki range yang lebih tinggi. Percobaan klinika

didemonstrasikan bahwa manusia yang menjaga tekanan darahnya pada kondisi range

terendah, memiliki kesehatan kardiovascular lebih lama dan betul-betul optimal.

Kadangkala, besaran absolut tekanan darah diperoleh dengan menambahkan tekanan

atmosfir (760 mmHg pada level laut) menjadi besaran yang dihasilkan oleh

sphygmanometer. Jika tekanan darah tidak lebih besar dari tekanan atmosfir, maka

pembuluh darah akan mengempis dan darah tidak akan pernah mengalir melalui pembuluh.

4.2 Fisiologi

Pengertian tekanan darah pada arteri dalam mensuplai tubuh merupakan hasil dari

pemompaan darah oleh jantung dari urat darah (vein) kembali ke arteri. Besaran rata-rata

tekanan darah ditentukan oleh volume darah yang dipompa jantung tiap menit, dinyatakan

sebagai keluaran kardiak, versus resistansi sebesar 20.000 hinggga 30.000 arteri,

dinyatakan sebagai resistansi total, lalu darah melewati kapiler dan kemudian urat darah

(vein).

Page 3: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

41

Fluktuasi naik dan turun dari tekanan darah arteri menghasilkan denyut alami dari

keluaran kardiak. Tekanan pulsa ditentukan oleh interaksi dari volume stroke versus

volume dan elastisitas arteri utama. Arteri yang lebih besar, meliputi seluruh arteri yang

cukup besar untuk dilihat dengan mata tanpa pembesaran, memiliki resistansi yang rendah

dan pipa pembuluh dengan kecepatan aliran yang tinggi tetapi menghasilkan penurunan

tekanan yang sangat kecil. Misalnya, penurunan tekanan terjadi sekitar 5 mmHg dalam

perjalanan aliran darah dari jantung hingga menuju ke ujung kaki, dengan anggapan dalam

keadaan berbaring (horisontal dengan dengan reaksi gravitasi).

4.3 Patofisiologi

4.3.1 Pengaruh Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah yang melebihi harga normal disebut hipertensi arteri. Hipertensi

ini jarang menjadi masalah yang akut (hipertensi yang gawat). Namun secara tidak

langsung mempengaruhi masalah yang lain, seperti kecemasan yang sangat tinggi ketika

dokter mendiaknosanya. Berbagai tingkat tekanan darah memberikan tekanan mekanis

pada dinding arteri. Ketentuan ini menyebabkan perkembangan jaringan yang tidak sehat

(atheroma) yang tumbuh dalam dinding arteri. Semakin tinggi tekanan, maka terjadi

ketegangan berlebih dan atheroma berlebih.

Hipertensi yang berlangsung secara terus-menerus merupakan salah satu faktor dari

stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurysm, dan menyebabkan gagal ginjal

kronik.

4.3.2 Pengaruh Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah yang terlalu rendah dikenal dengan hipotensi. Tekanan darah

rendah ditandai dengan adanya beberapa penyakit dan memerlukan penanganan medis

secepatnya. Ketika tekanan darah dan aliran darah sangat rendah, maka pengiriman nutrisi

otak menurun drastis, (suplai darah tidak mencukupi), menyebabkan sakit kepala, lemas

dan pingsan.

4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah

Page 4: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

42

Secara fisik, sistem peredaran darah, seperti sistem cairan pada umumnya, adalah sangat

kompleks. Dikatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah. Dimana

setiap faktor tersebut juga dipengaruhi oleh faktor fisiologi, seperti diet, latihan, penyakit,

obat-obatan, dan lain-lain.

Faktor-faktor tersebut adalah :

Kecepatan aliran cairan. Dalam sistem peredaran, kecepatan ini disebut kecepatan

jantung (heart rate), yakni kecepatan dimana darah (cairan) dipompa oleh jantung.

Semakin tinggi kecepatan jantung, maka semakin tinggi tekanan darah.

Volume cairan. Dalam hal ini adalah volume dalam sisten peredaran darah dalam

tubuh. Semakin banyak volume darah dalam tubuh, maka tekanan darah semakin

tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara diet

garam yang dimakan dengan peningkatan volume darah (menghasilkan tekanan

darah yang lebih tinggi).

Dalam fisiologi kardiak, kecepatan dan volume dari aliran terukur selama mode

gabungan oleh output kardiak. Output kardiak menghasilkan kecepatan jantung,

atau kecepatan kontraksi, dikalikan dengan volume stroke, jumlah darah yang

dipompa keluar dari jantung setiap kontraksi. Secara mendasar, hal ini

menunjukkan efisiensi yang mana jantung mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

Ketahanan atau resistansi. Dalam sistem peredaran, resistansi yang dimaksud

adalah resistansi pembuluh darah. Semakin tinggi resistansi, maka semakin tinggi

tekanan darah. Resistansi ini terkait dengan ukuran pembuluh darah (pembuluh

darah yang besar memiliki resistansi yang kecil), juga kehalusan dinding pembuluh

darah. Kehalusan ini bisa berkurang karena peningkatan lemak atau penggemukan

pada dinding arteri. Zat kimia yang disebut vasoconstrictor dapat mengurangi

ukuran pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Vasodilator

(seperti nitroglyserin) dapat meningkatkan ukuran pembuluh darah, sehingga dapat

menurunkan tekanan darah.

Kekentalan cairan. Jika darah menjadi lebih kental, akan menghasilkan atau

meningkatkan tekanan darah. Memang pengobatan secara medis dapat mengubah

kekentalan darah. Namun perlu dicatat bahwa pengencer darah seperti aspirin

mempengaruhi kekentalan darah dengan mengurangi tambalan penggunpalan.

4.4.1 Faktor lain yang menyebabkan Tekanan Darah Rendah

Page 5: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

43

Seringkali tekanan darah turun drastis saat pasien berdisi dari kondisi duduk. Hal

ini dikenal sebagai hipotensi orthostatic. Faktor lain yang dapat menyebabkan tekanan

darah rendah meliputi :

Sepsis

Hemorrhage

Toxins termasuk di dalamnya ada dosis racun dalam obat tekanan darah

Hormon abnormal, seperti penyakit Addison's

Shock merupakan kondisi yang kompleks dimana pengiriman darah menurun secara

drastis. Rendahnya tekanan darah merupakan tanda-tanda shock dan dapat menyebabkan

penurunan pengiriman darah secara berkelanjutan. Bila terdapat perbedaan tekanan antara

lengan yang satu dengan yang lain, mengindikasikan adanya penyempitan arteri.

4.5 Siklus Kardiak

Siklus kardiak merupakan yang digunakan untuk mendiskripsikan urutan kerja

jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Setiap denyut tunggal menghasilkan tiga

tahap utama : sistole atrial, sistole ventricular dan diastole kardiak lengkap. Pernyataan

sistole sama dengan kontraksi otot. Sistole secara elektrik adalah aktifitas listrik yang

menstimuli myocardium dari bilik jantung untuk membuatnya kontraksi. Hal ini diikuti

secara cepat oleh sistole mekanik, dimana menghasilkan kontraksi mekanik pada jantung.

Pernyataan diastole adalah sama dengan relaksasi dari otot. Melalui siklus kardiak, tekanan

darah bisa naik maupun turun.

4.5.1 Sistole Atrial

Sistole atrial adalah kontraksi otot jantung (myocarda) dari atria kiri dan

kanan. Kedua atria tersebut berkontraksi secara bersamaan. Ketika atria

berkontraksi, tekanan darah pada masing-masing atrium meningkat dan

memberikan darah tambahan ke dalam ventrikel. Alirah darah tambahan tersebut

disebut sentakan atrial. Sentakan atrial merupakan hilangnya konduksi listrik

pada jantung, seperti selama fibrilasi atrial, flutter atrial, dan gangguan jantung.

Page 6: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

44

Gambar 4.2 Sistole Atrial

Secara elektrik, sistole atria dimulai saat awal gelombang P pada EKG (elektrokardiogram).

4.5.2 Sistole Ventricular

Sistole ventricular adalah terjadinya kontraksi otot (myocardia) pada ventrikel

kanan dan kiri. Saat ventrikel berkontraksi, tekanan darah pada masing-masing ventrikel

juga naik. Pada ventrikel kiri, tekanan berkurang secara cepat dimana katup mitral pada

atrium kiri menutup. Hal ini untuk mencegah darah kembali dari ventrikel kiri ke dalam

atrium kiri. Lalu tekanan pada ventrikel kiri naik secara cepat hingga melebihi tekanan

pada aorta. Menyebabkan katup aorta membuka, dan mendororng darah kembali ke aorta,

untuk menyatu dengan tubuh.

Gambar 4.2 Sistole Ventrikular

Pada saat yang bersamaan, ventrikel kanan berkontraksi, dan tekanan dalam

ventrikel meningkat. Sedangkan tekanan pada atrium kanan berkurang, sehingga menutup

katup tricuspid, mencegah darah dari ventrikel kembali ke atrium kanan. Kemudian

Page 7: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

45

tekanan pada ventrikel meningkat hingga melebihi tekanan pada arteri paru-paru. Hal ini

menyebabkan katup paru-paru membuka, membiarkan darah mengalir ke arteri paru-paru

untuk diberi oksigen.

Pendeteksian sistole ventrikular

Proses menutupnya katup mitral dan tricuspid (keduanya dikenal sebagai katup

atrioventrikular) pada permulaan sistole ventrikular menyebabkan bunyi detak “lub-dub”

pertama yang dibuat oleh jantung. Selanjutnya bunyi ini dikenal dengan Bunyi Pertama

Jantung, atau S1.

Bagian kedua dari bunyi “lub-dub” (Bunyi Kedua Jantung atau S2) disebabkan oleh

menutupnya katup aortik dan pumonik pada akhir sistole ventrikular. Saat ventrikel

kosong, tekanannya berkurang hingga dibawah tekanan pada aorta, dan katup aortik

menutup. Kejadian yang sama, saat tekanan pada ventrikel kanan turun hingga di bawah

tekanan pada arteri paru-paru, maka katup pulmonik menutup.

Pada EKG, sistole ventrikel secara elektrik dimulai dari awal kompleks QRS.

4.5.3 Diastole Kardiak Lengkap

Diastole Kardiak adalah periode waktu ketika jantung dalam kondisi mengendur

setelah berkontraksi dan siap untuk pengisian kembali dengan mengedarkan darah.

Diastole Ventrikular adalah ketika ventrikel dalam kondisi mengendur, diastole atrial

adalah ketika atria juga mengendur. Kondisi tersebut dikenal dengan diastole kardiak

lengkap.

Gambar 4.3 Diastole kardiakSelama diastole ventrikular, tekanan pada ventrikel (kiri dan kanan) turun dari

puncak hingga mencapai sistole. Ketika tekanan pada ventrikel kiri turun hingga di bawah

tekanan pada atrium kiri, katup mitral membuka, dan ventrikel kiri diisi dengan darah yang

Page 8: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

46

telah memenuhi atrium kiri. Proses yang sama, ketika tekanan pada ventrikel kanan turun

hingga di bawah atrium kanan, katup tricuspid membuka, dan ventrikel kanan diisi dengan

darah yang telah memenuhi atria kanan.

4.5.4 Cara Kerja Siklus Kardiak

Otot kardiak (myogenic) bisa membangkitkan dirinya sendiri. Hal ini kontras

dengan otot kerangka, yang membutuhkan gerakan yang disengaja atau rangsangan syaraf

gerak. Irama jantung berkontraksi secara spontan, meskipun frekuensi atau kecepatan

jantung dapat berubah oleh pengaruh syaraf atau hormonal seperti latihan atau juga saat

melihat situasi yang menakutkan atau membahayakan. Misalnya, syaraf phrenic

mempercepat denyut jantung dan syaraf vagus menurunkan kecepatan denyut jantung.

Urutan irama kontraksi dikoordinasikan oleh titik sinoatrial dan atrioventricular.

Titik sinoatrial sering dikenal dengan cardiac pacemaker, terletak di atas dinding atrium

kanan dan bertanggung jawab merangsang gelombang listrik yang mengawali kontraksi

atria. Sekali gelombang mencapai titik atrioventrikular, maka diletakkan di atrium kanan

bagian bawah. Hal ini terhubung melalui ikatan His dan menyebabkan kontraksi ventrikel.

Waktu yang digunakan untuk mencapai titik dari syaraf sinoatrial menyebabkan terjadinya

waktu tunda antara kontraksi dua bilik dan memastikan setiap kontraksi dikoordinasikan

secara simultan melalui seluruh jantung. Dalam kejadian patologi berat, serat Purkinje juga

dapat bertindak sebagai pacemaker, hal ini biasanya tidak menyebabkan kecepatannya

secara spontan turun drastis dibandingkan pacemaker lainnya dan maka ditolak.

4.5.5 Mekanisme Fisiologi Sistole

Sistole, atau kontraksi jantung disebabkan oleh sarcolemma, atau kulit tipis yang

membungkus sel myocardia, atau sel otot jantung, atau kelompok sel dalam jantung yang

mengawali denyut jantung, secara perlahan mengalami depolarisasi melewati kondisi

ambang. Pada titik tersebut, saluran gerbang tegangan kalsium membuka dan membiarkan

ion kalsium melewatinya, menuju sarcoplasma, atau interior sel otot. Beberapa ion

kalsium terikat ke reseptor pada sarcoplasmic recticulum, atau jaringan menyebabkan

saluran kalsium intrinsik membuka dan memasukkan ion kasium ke dalam sarcoplasma.

Ion kalsium yang terikat ke troponin, menyebabkan perubahan kesesuaian, memecah

ikatan antara protein tropomyosin, dimana troponin berada, dan tempat pengikatan myosin.

Hal ini menyebabkan myosin merekatkan tempat pengikatan myosin pada filamen protein

Page 9: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

47

actin dan menghasilkan kontraksi sebagai kepala myosin, menarik filamen actin, terikat

oleh ATP, kemudian menyebabkan pelepasan actin, dan kembali ke posisi aslinya, lalu

berubah dari ATP menjadi ADP dan kelompok fosfat. Potensial gerak menyebar melewati

lintasan ion sodium melalui celah persimpangan yang menghubungkan sarcoplasma

dengan sel myocardial. Noradreanalin dilepaskan oleh tombol terminal dari serat

simpatetik, pada titik sinoatrial dan atrioventricular. Noradrenalin menyebar melewati

ikatan potongan sinaptik, ke β1 – adrenoerceptor – protein yang terhubung dengan

reseptor, terdiri dari tujuh doamin transmembrane, menggeser keseimbangannya terhadap

kondisi aktif. Receptor mengubah kesesuaian dan secara mekanis mengaktifkan protein-G

kemudian dilepaskan. Protein-G dibutuhkan dalam produksi cyclic adenyl monophosphate

(cAMP) dari adenyl Triphosphate (ATP) dan kembali mengaktifkan protein kinase (β-

adrenoreceptor kinase). β-adrenoreceptor kinase mengasami saluran ion kalsium pada

sacolemma, sehingga ion kalsium yang masuk adalah meningkat ketika diaktifkan oleh

tegangan membran yang sesuai. Hal ini tentu saja akan menyebabkan lebih banyak kalsium

receptor dalam sarcoplasmic recticulum yang diaktifkan, membuat aliran ion kalsium ke

sarcoplasma semakin besar. Semakin banyak troponin yang terikat dan semakin banyak

ikatan myosin yang lepas, maka semakin banyak kepala myosin yang ambil untuk

kontraksi dan akan menghasilkan gaya dan kecepatan kontraksi yang semakin besar.

Noradrenalin juga mempengaruhi titik atrioventrikular, mengurangi waktu tunda sebelum

melanjutkan konduksi potensial gerak melalui ikatan His.

4.6 Mean arterial pressure

Mean arterial pressure (MAP) merupakan pernyataan yang digunakan dalam

pengobatan untuk mendiskipsikan nilai rata-rata tekanan darah seseorang. MAP

didefinisikan sebagai tekanan diastolik ditambah 1/3 tekanan pulsa.

Mean arterial pressure (MAP) merupakan pernyataan yang digunakan dalam

pengobatan.

MAP dianggap sebagai tekanan perfusi yang terlihat olejhh organ tubuh. Hal ini diyakini

bahwa MAP lebih besar dari 60 mmHg dan cukup untuk menyokong organ yang rata-rata

Page 10: BAB 4 Tekanan Dan Aliran Darah

48

di bawah kondisi.jika MAP turun drastis hingga di bawah waktu yang sesuai, sehigga

organ terkahir tidak akan cukup untuk mengalirkan darah, dan akan menjadi isemeic.