bab 4 penyelesaian persamaan linier simultan
TRANSCRIPT
He
A
B.
ri Rustamaji Teknik Kimia Unila 41
PERSAMAAN LINIERSIMULTAN
. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang persamaan linier simulatan, sehingga
diharapakan mahaiswa akan mampu menyelesaikan persamaan linier simultan
yang muncul dari permasalahan teknik kimia. Mahasiswa juga diharapkan
mampu menyusun suatu persamaan linier simultan dari peristiwa fisis atau kimia
dalam teknik kimia dan menyelesaikan persamaan tersebut dengan MATLAB.
Topik ini sangat penting untuk dipelajari karena dalam permasalahan
penyusunan neraca massa dan energi sering ditemukan persamaan yang
mencerminkan perilaku dari sistem berupa seperangkat persamaan linier
simultan yang kompleks.
Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang topik ini disarankan
untuk membaca kembali buku rujukan yang digunakan dalam kuliah ini.
PENYAJIAN MATERI
Analisis matematis dari sistem fisika-kimia linier sering menghasilkan model
yang terdiri dari seperangkat persamaan aljabar linier. Selain itu, metode
penyelesaian dari sistem persamaan nonlinier dan persamaan diferensial
menggunakan teknik dari model linierisasi, sehingga membutuhkan penyelesaian
berulang dari seperangkat persamaan aljabar linier. Masalah-masalah ini dapat
berupa persamaan dengan kompleksitas yang tinggi yaitu dari seperangkat yang
terdiri dari dua persamaan linear aljabar simultan sampai seperangkat yang
melibatkan 1.000 atau bahkan 10.000 persamaan. Penyelesaian dari seperangkat
dua sampai tiga persamaan aljabar linear dapat diperoleh dengan mudah dengan
metode eliminasi aljabar atau dengan penerapan aturan Cramer.
Namun, untuk sistem yang melibatkan lima atau lebih persamaan, metode
eliminasi aljabar menjadi terlalu kompleks, dan aturan Cramer membutuhkan
sejumlah operasi aritmatika tinggi, terlalu besar bahkan untuk saat ini
BAB 4
Heri Rustamaji
dibutuhkan kecepatan komputer digital yang tinggi. Dalam bagian ini, kami
memberikan beberapa contoh dari sistem yang menggambarkan aplikasi dari
teknik kimia yang menghasilkan seperangkat persamaan aljabar linier simultan.
Neraca massa dan energi adalah tools utama badi insinyur kimia. Neraca
tersebut misalnya diterapkan pada proses distilasi bertingkat atau
multikomponen yang menghasilkan seperangkat persamaan yang dapat berupa
persaman diferensial atau aljabar. Seringkali sistem yang dianalisis adalah
persamaan nonlinier, sehingga menghasilkan seperangkat persamaan nonlinier.
Namun, banyak prosedur telah dikembangkan dengan linearisasi persamaan dan
menerapkan teknik iteratif konvergensi untuk sampai pada penyelesaian dari
sistem persamaan nonlinier. Sebuah contoh klasik dari penggunaan teknik ini
adalah dalam analisis kolom distilasi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Neraca massa steady state diterapkan pada bagian rektifikasi kolom menghasilkan
persamaan berikut:
Gambar 4.1
vji
vj+1,i
vf-1,1
vji
vj+1,i
lj-1,i
lji
lf-1,i
lj-1,i
lji
lFivFiFzi
F
Rep
vji
loi
Totalkondensor
j =1
j di
D
j = 0
j +1
j = f-1
j = f
j
j +1
a
T
Kolom distilasi
j =N-1
boilerrsial
j =N
Reflux drum
eknik Kimia Unila 42
bi
B
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 43
Neraca massa sekitar kondensor:
V1y1i = Lo1xoi + D xDi (4.1)
Neraca massa di atas tahap j:
Vj yji = Lj-1xj-1 + D xDi (4.2)
Asumsi bahwa tahap bearada dalam kesetimbangan dan kolom meggunakan
kondensor total sehingga hubungan kesetimbangan berikut berlaku:
yji = Kji xji (4.3)
persamaan (4.3) disubtitusikan ke persamaan (4.1) dan (4.2) dan semuanya dibagi
dengan D xDi maka dihasilkan persamaan :
11
1
0
1
11 i
i
jF
i
i xxD
FzL
xD
yV(4.3)
11
,11
,1
1
1
i
ijj
ij
j
i
jj
xD
yV
K
L
xD
yV(4.3)
Laju alir molal komponeen tunggal didefinisikan sebagai:
vji = V1y1i (4.6)
di = D xDi (4.7)
untuk beberapa tahap j, rasio adsorpsi didefinisikan sebagai:
jj
j
iVK
LA 1 (4.8)
dan untuk kondenser total
D
LA i
00 (4.9)
Subtitusi persamaan (4.6)-( 4.8) ke persamaan (4.4) dan (4.5) dihasilkan:
101
i
i
i Ad
v(4.10)
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 44
1,1
,11
i
ij
ij
i
i
d
yA
d
v(4.11)
Untuk setiap perhitungan percobaan yang diberikan A dianggap sebagai
konstanta. Yang tidak diketahui dalam persamaan di atas adalah kelompok vji/di.
Jika hal ini diganti dengan xji dan subskrip i, komponen menunjukkan komponen
i yang dijatuhkan, seperangkat persamaan berikut dapat ditulis untuk kolom
yang berisi lima tahap kesetimbangan di atas tahap/plat umpan.
x1 = Ao + 1
-A1x1 + x2 = 1
-A2x2 + x3 = 1
-A3x3 + x4 + = 1
-A4x4 + x5 + = 1
Ini adalah seperangkat persamaan aljabar linier simultan. Ini sebenarnya adalah
seperangkat khusus yang hanya memiliki persyaratan bukan nol pada diagonal
dan satu elemen yang berdekatan. Ini adalah satu set matrik bidiagonal.
Bentuk umum persamaan linier simultan adalah:
a11x1 + a12x2 + a13x3 + …. + a1nxn = c1
a21x1 + a22x2 + a23x3 + …. + a2nxn = c2
a31x1 + a32x2 + a33x3 + …. + a3nxn = c3
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
an1x1 + an2x2 + an3x3 + …. + annxn = cn
di mana semua koefisien aij, dapat gerupa nilai yang bukan nol. Seperangkat
persamaan ini biasanya sering dinyatakan dalam vektor matrix dengan notasi
sebagai berikut:
A x = c
dimana A adalah koefisien matriks
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 45
ܣ =
⎣⎢⎢⎢⎢⎡
ଵଵ ଵଶ . . . ଵ
ଶଵ ଶଶ . . . ଶ
. . . . . . .
ଵ ଶ . . . ⎦⎥⎥⎥⎥⎤
x adalah vektor dari variable yang tidak diketahui nilainya
=ݔ
⎣⎢⎢⎢⎢⎢⎡ଵݔ
ଶݔ.
.
.
ݔ ⎦⎥⎥⎥⎥⎥⎤
dan c adalah vektor konstanta
=
⎣⎢⎢⎢⎢⎢⎡
ଵ
ଶ
.
.
.
⎦⎥⎥⎥⎥⎥⎤
Ketika vektor c adalah vektor nol, maka seperangkat persamaan di atas disebut
homogen.
Di dalam MATLAB, jenis persamaan-persamaan di atas dapat diselesaikan
dengan menggunakan fasilitas yang sudah tersedia yaitu operasi matrix.
Contoh 4.1 Mencari beberapa variabel persamaan linier simultan
Diketahui sebuah sistem persamaan linier sbb. :
02
5653
132
535
431
432
4321
321
xxx
xxx
xxxx
xxx
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 46
Sistem persamaan linier ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matriks :
0
5
1
5
1201
6530
1321
0135
4
3
2
1
x
x
x
x
Penyelesaian pada Matlab :
» A = [5 -3 1 0; 1 2 -3 1; 0 3 -5 6; -1 0 2 -1]
A =
5 -3 1 0
1 2 -3 1
0 3 -5 6
-1 0 2 -1
» b = [5 1 -5 0]
b =
5 1 -5 0
» x = A\b'
x =
1.3165
0.5823
0.1646
-0.9873
» A*x
ans =
5.0000
1.0000
-5.0000
0
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 47
Contoh 4.2 : Neraca Massa Linier Rangkaian Proses.
Suatu bahan A akan dikonversikan menjadi B dalam sebuah reaktor. Produk B
keluar bersama reaktan A yang tidak bereaksi menuju pemisah sehingga reaktan
A dapat dikembalikan ke reaktor. Gambar skema proses tesebut ditunjukkan
pada gambar di bawah.
Produk berupa zat A murni dengan laju 100 kmol/jam. Kendala proses
adalah :
1. 80 % dari A dan 40 % dari B di dalam alur 2 di daur-ulang.
2. Perbandingan mol A terhadap B di dalam alur 1 adalah 5 : 1.
Neraca massa Pencampur :
NA1 – NA3 = 100
NB1 – NB3 = 0
Neraca massa reaktor :
- NA1 + NA2 + r = 0
- NB1 – NB2 – r = 0
(r = laju reaksi)
Neraca massa pemisah :
- NA2 + NA3 + NA4 = 0
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 48
- NB2 + NB3 + NB4 = 0
Kendala-kendala :
Porsi cabang : 0.8 NA2 + NA3 = 0
-0.4 NB2 + NB3 = 0
Hubungan komposisi alur : NA1 – 5 NB1 = 0
Ada 9 persamaan linier dengan 9 variabel yang tak diketahui :
NA1, NB1, NA2, NB2, NA3, NB3, NA4, NB4 dan r.
Persamaan-persamaan di atas dapat dituliskan kembali dalam bentuk matriks
sbb. :
0
0
0
0
0
0
0
0
100
000000051
000104.0000
0000108.000
010101000
001010100
100001010
100000101
000100010
000010001
9
8
7
6
5
4
3
2
1
A
A
A
A
A
A
A
A
A
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Script Matlab untuk menyelesaikan sistem persamaan ini adalah :
% Penyelesaian persamaan neraca massa : neraca.m
A = [1 0 0 0 -1 0 0 0 0;
0 1 0 0 0 -1 0 0 0;
-1 0 1 0 0 0 0 0 1;
0 0 -1 0 1 0 0 0 0 -1;
1 0 0 -1 0 1 0 1 0 0;
2 0 0 0 -1 0 1 0 1 0;
3 0 0 -0.8 0 1 0 0 0 0;
4 0 0 0 -0.4 0 1 0 0 0;
5 1 -5 0 0 0 0 0 0 0]
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 49
b = [100 0 0 0 0 0 0 0 ]'
x = A\b
» neraca
A =
Columns 1 through 7
1.0000 0 0 0 -1.0000 0
0
0 1.0000 0 0 0 -1.0000
0
-1.0000 0 1.0000 0 0 0
0
0 -1.0000 0 1.0000 0 0
0
0 0 -1.0000 0 1.0000 0
1.0000
0 0 0 -1.0000 0 1.0000
0
0 0 -0.8000 0 1.0000 0
0
0 0 0 -0.4000 0 1.0000
0
1.0000 -5.0000 0 0 0 0
0
Columns 8 through 9
0 0
0 0
0 1.0000
0 -1.0000
0 0
1.0000 0
0 0
0 0
0 0
b =
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 50
100
0
0
0
0
0
0
0
0
x =
227.2727
45.4545
159.0909
113.6364
127.2727
45.4545
31.8182
68.1818
68.1818
C. RANGKUMAN
Persamaan aljabar linier simultan dapat dinyatakan dalam vektor matrik
Untuk dapat dinyatakan dalam bentuk vector/matrik jumlah variable yang
tidak diketahui harus sama dengan jumlah persamaan
Matriks yang terbentuk dari persamaan linier simultan adalah matrik nbujur
sangkar
Persaman aljabar linier simultan dapat diselesaiakan dengan MATLAB
menggunakan operasi matriks
D.LATIHAN
Latihan 4.
Xylene (1), styrene (2), toluene (3) dan benzene (4) akan dipisahkan menggunakan
3 buah menara distilasi sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di bawah. Masing-
masing yaitu : F, D, B, D1, B1, D2, dan B2 adalah laju alir molar dalam mol/menit.
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 51
Diketahui : F = 70 mol/menit
xf,1 = 0.15 ; xf,2 = 0.25 ; xf,3 = 0.40 ; xf,4 = 0.20
xd1,1 = 0.07 ; xd1,2 = 0.04 ; xd1,3 = 0.54 ; xd1,4 = 0.35
xb1,1 = 0.18 ; xb1,2 = 0.24 ; xb1,3 = 0.42 ; xb1,4 = 0.16
xd2,1 = 0.15 ; xd2,2 = 0.10 ; xd2,3 = 0.54 ; xd2,4 = 0.21
xb2,1 = 0.24 ; xb2,2 = 0.65 ; xb2,3 = 0.10 ; xb2,4 = 0.01
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 52
(a) Hitung laju alir molar untuk aliran D1, D2, B1 dan B2 ?
(b) Hitung laju alir molar dan komposisi aliran D dan B ?
Petunjuk Penyelesaian :
Neraca massa komponen untuk keseluruhan rangkaian MD
FxBxDxBxDx fbdbd 1,21,221,211,111,1
FxBxDxBxDx fbdbd 2,22,222,212,112,1
FxBxDxBxDx fbdbd 3,23,223,213,113,1
FxBxDxBxDx fbdbd 4,24,224,214,114,1
Neraca massa overall dan komponen untuk MD-02
11 BDD
11,111,11, BxDxDx bdd
12,112,12, BxDxDx bdd
13,113,13, BxDxDx bdd
14,114,14, BxDxDx bdd
Neraca massa overall dan komponen untuk MD-03
22 BDB
21,221,21, BxDxBx bdb
22,222,22, BxDxBx bdb
23,223,23, BxDxBx bdb
24,224,24, BxDxBx bdb
E. RUJUKAN
1) Constantinidis dan Mustoufi,1999, Numerical Methodes for Chemical Engineers
with MATLAB Application, hal 63-69. Prentice-Hall: Englewood Cfiffs, NJ
2) Dan Hanselman dan Bruce Littlefield, 1997. MATLAB: Bahasa Komputasi dan
Teknis. hal 71-76. Andi. Yokyakarta
3) Cutlip, M. B., Shacham, M., 1999, Problem Solving in Chemical Engineering with
Numerical Methods. Hal 15-16. Prentice-Hall: Englewood Cfiffs, NJ.