bab 4 pengumpulan, pengolahan dan …thesis.binus.ac.id/asli/bab4/2009-1-00483-tias bab 4.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB 4
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN
ANALISA DATA
4.1 Pengumpulan Data
Data-data di dalam tulisan ini yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan di
pengolahan dan analisis data terdiri dari :
1. Data Total Produksi pada periode perhitungan (September, Oktober dan
November 2008).
Tabel 4.1 Data Total Produksi PT. ADM
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER LINE #1 LINE #2 TOTAL LINE #1 LINE #2 TOTAL LINE #1 LINE #2 TOTAL
12057 7699 19756 10066 6959 17025 12553 7953 20506
Untuk data lengkap per variant mobil dapat dilihat di lampiran 1.
2. Standard Buffer Stock di PT. Astra Daihatsu Motor
Untuk perhitungan buffer stock di PT. ADM-Assy Plant dapat menggunakan
rumus :
dayXQuantityWorksHours
sSafetyHour / …………. (4.1)
Nilai Safety Hours dapat dilihat di Tabel 4.2 :
Tabel 4.2 Nilai Safety Hours
Delivery Time (Y) Safety Hours
1~4 3.0 hours
5~10 2.5 hours
11~14 2.0 hours
15~24 1.5 hours
25~30 < 1.0 hours
Sedangkan quantity/day dapat dilihat di lampiran 2.
Contoh perhitungan adalah sebagai berikut.
Untuk Part Carpet (58570-BZ130-A0) quantity/day adalah 44 unit, safety
hours untuk carpet adalah 3 jam dan Works Hours 15 Jam, sehingga buffer stock
untuk Part Carpet adalah :
Unitx _944153
=
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa untuk Part Carpet selama 3 jam, buffer
stock yang tersedia maksimal 9 Unit.
3. Data Kanban System selama 3 periode, yang terdiri dari :
a. Data kebutuhan area
b. Data Man Power
c. Data kebutuhan Handling Equipment
d. Data konsumsi energi
e. Data biaya operasional
4.2 Pengolahan Data
Data-data yang telah diperoleh dari pengumpulan data, selanjutnya akan
diolah menjadi dasar perhitungan yang akan dipergunakan untuk analisis data.
Perhitungan-perhitungan tersebut meliputi :
1. Perhitungan dasar Junbiki System
2. Perhitungan kebutuhan transportasi untuk Junbiki System
3. Perhitungan kebutuhan area untuk Junbiki System
4. Perhitungan kebutuhan Man power untuk Junbiki System
5. Perhitungan kebutuhan Handling Equipment untuk Junbiki System
6. Perhitungan konsumsi energi untuk Junbiki System
7. Komponen biaya operasional untuk Junbiki System
8. Perhitungan efisiensi untuk membandingkan Kanban Sytem dengan Junbiki
System.
4.2.1 Perhitungan dasar Junbiki System
Part yang akan dianalisa untuk Junbiki System adalah Part Carpet dari
supplier PT. ABC. Alasan mengapa Part ini di implementasi di Junbiki
System sudah sesuai dengan syarat-syarat Part Junbiki yaitu berdimensi
besar, Part tersebut merupakan Harigami Part (dalam hal ini Part Carpet
mempunyai variant yang banyak walaupun model dan bentuknya sama),
merupakan Part yang langsung masuk ke assembling Line. Part-Part yang
akan dianalisa diambil dari jenis mobil Xenia/Avanza, dimana Part-Part
tersebut berdimensi sama tetapi warna dan komposisi bahan bisa berbeda.
Part- Part tersebut adalah :
Tabel 4. 3 Part List Junbiki System Part Name Warna Material
Carpet Assy Floor, RR T1K6 Fiber
Carpet Assy Floor, RR T1K5 Fiber
Carpet Assy Floor, RR C0F3 Felt t10
Carpet Assy Floor, RR C0F4 Felt t10
Selain Part nya yang memenuhi syarat, supplier PT. ABC juga harus
memenuhi syarat Junbiki System untuk supplier dimana waktu informasi <
waktu proses dan alat transportasi harus bisa mengimbangi Lead Time dari
PT. ABC ke PT. ADM-Assy Plant.
Data-data perhitungan yang dipakai adalah :
• Tack Time = 2,5 menit
• Jumlah lot pengiriman = 12 unit
• Titik pemasangan untuk Carpet = 120 unit
• Stok di Line = 6 unit
• Pengiriman ke Line dari Carpet Line = 6 unit
• Waktu pengiriman dari PT. ABC ke PT Adm-Assy Plant = 90
menit.
Dari data di atas, maka waktu proses dapat dihitung sebagai berikut :
Unit Pemasangan = 120 – 6 - 6 = 108 unit, sehingga :
Lead Time process = 2,5 x 108 = 270 menit, dengan kata lain waktu
proses untuk Part Carpet ini adalah 270 menit.
Sedangkan untuk waktu informasi, perhitungan nya adalah :
a. Data lot size = 12 unit/Delivery x 2,5 menit = 30 menit.
b. Waktu pengiriman fax dari PT. ADM- Assy Plant ke PT ABC
= 5 menit.
c. Waktu Loading di PT. ABC = 10 menit.
d. Waktu pengiriman dari PT. ABC ke PT Adm-Assy Plant = 90
menit.
e. Waktu Unloading di PT. Adm-Assy Plant = 10 menit
f. Waktu Supply ke Line = 5 menit.
Waktu informasi = a + b + c + d + e
= 30 + 5 + 10 + 90 + 10 + 5
= 150 menit.
Syaratnya implementasi Junbiki System adalah waktu informasi <
waktu proses, dari perhitungan didapat waktu informasi nya adalah 150
menit dan waktu proses nya adalah 270 menit, sehingga Junbiki Sistem
dapat diimplementasikan untuk Part Carpet (150<270).
Untuk mendukung Junbiki System ini agar dapat berjalan lancar, maka
sarana transportasi dalam hal ini yaitu truk harus diperhitungkan supaya
Supply ke PT. ADM-Assy Plant tidak terjadi keterlambatan atau bahkan
menyebabkan Line Stop. Perhitungan jumlah truk ini dapat menggunakan
rumus :
.(4.2)
trukpengirimanunitmenitx
menitmenitmenitTruk _77,630200
/_12_5,2_10_10)_90(2
≈==++
=∑
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa untuk mendukung Junbiki
System PT. ABC harus mempunyai truk minimal 7 buah truk. Misalnya
saja truk 1 berangkat dari PT. ABC jam 06.00 dengan waktu Delivery
selama 90 menit, maka truk 1 tiba di PT. ADM-Assy Plant jam 07.30,
proses Unloading di PT. ADM-Assy Plant selama 10 menit 07.40,
kembali ke PT. ABC selama 90 menit sehingga truk 1 kembali ke PT.
ABC pukul 09.20, dan melakukan kegiatan Loading di PT. ABC selama
10 menit, dan akan kembali berangkat ke PT. ADM-Assy Plant 30 menit
kemudian demikian juga untuk truk ke-2 akan berangkat ke PT. Assy
Plant 30 menit setelah keberangkatan truk pertama, interval
keberangkatan dan kedatangan truk 30 menit didapat dari :
..(4.3)
= 2,5 menit x 12
= 30 menit.
Gambar 4.1 merupakan simulasi Lead Time kedatangan truk PT. ABC
ke PT ADM- Assy Plant
Gambar 4. 1 Simulasi Lead Time Kedatangan Truk
Setelah menghitung syarat-syarat untuk implementasi Junbiki System
agar bisa berjalan. Maka flow proses dari PT. ABC ke PT. ADM - Assy
Plant pun otomatis akan berubah karena adanya Junbiki System ini. Flow
Proses sebelum dan sesudah implementasi Junbiki System dapat dilihat di
gambar 4.2 yaitu gambar sebelum implementasi Junbiki System dimana
sistem yang dipakai adalah Kanban System dan gambar 4.3 yaitu gambar
setelah implementasi Junbiki System.
306 07 08 09 10 113 3 3 3
306 07 08 09 10 113 3 3 3 12 13 14
3 33
3 3 312 13 14
PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR-ASSY
PT. ABC (SUPPLIER
SIMULASI KEDATANGAN TRUK PT ABC KE PT ADM-
Gambar 4. 2 Flow Proses Supply Part dengan Kanban System
Gambar 4. 3 Flow Proses Supply Part dengan Junbiki System
Dari gambar dapat dilihat bahwa proses Supply Part lebih sederhana
dengan Junbiki System dibandingkan dengan Kanban System. Ini karena
proses penyusunan Part atau Jundate dilakukan di tempat supplier. Berarti
ini akan mempengaruhi luas area, Man Power, juga konsumsi energi di
PT. ADM-Assy Plant. Perhitungan masing-masing akan dibahas satu
persatu di bawah ini.
4.2.2 Perhitungan kebutuhan area Junbiki System
4.2.2.1 Data Kanban System untuk kebutuhan area
Dari data Kanban System, kebutuhan area yang diperlukan untuk
Loading Part Carpet dari mulai pengiriman supplier sampai dengan
masuk ke Line produksi dapat dilihat di tabel 4.4 dan secara grafik dapat
dilihat di grafik 4.1 :
Tabel 4. 4 Kebutuhan Area untuk Kanban System
Area Warehouse Area Jundate Area Lorry Kosong TOTAL AREA September 103 m² 19,2 m² 4 m² 126,2 m² Oktober 103 m² 14,4 m² 4 m² 121,4 m²
November 103 m² 24 m² 4 m² 131 m²
Grafik 4. 1 Kebutuhan Area untuk Kanban System
Kebutuhan Area Kanban System
120
123
126
129
132
September Oktober November
Periode
Luas
Are
(m2)
Kebutuhan AreaKanban System
4.2.2.2 Perhitungan Junbiki System untuk kebutuhan area
Sedangkan kebutuhan area untuk Junbiki System mengacu pada
dimensi Lorry. Gambar Lorry nya itu sendiri bisa dilihat di Gambar 4.4
Gambar 4. 4 Gambar Aktual Lorry untuk Part Carpet GAMBAR LORRY KETERANGAN
Tampak depan atas
Tampak samping
Tampak depan setelah dimuat
karpet
Tampak samping setelah dimuat
karpet
Berikut ini adalah perhitungannya :
• Proses fax untuk order barang dilakukan 2 kali, dimana 1 fax = 12
unit.
• Kapasitas 1 Lorry = 12 unit
• Total Lorry setiap pengiriman = 2 buah
• Total pengiriman = 24 unit
• Dimensi Lorry = 2500 x 1600 mm
Maka kebutuhan ruang untuk Part Carpet adalah :
mxL _41000000
16002500==
Sr = Stock Require, dimana disini adalah total Lorry setiap
pengiriman
= 2
Kebutuhan Ruang = Sr x L ... (4.4)
= 2 x 4
= 8 m²
Kebutuhan ruang tersebut diberi allowance sebesar 20%, agar tidak
terjadi tabrakan antar Lorry. Sehingga Kebutuhan ruang untuk Junbiki
System menjadi 9,6 m². Karena konsep nya Junbiki System adalah zero
Stock, maka kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk setiap periode adalah
sama yaitu 9,6 m². Secara tabel dan grafik dapat dilihat di Tabel 4.5 dan
Grafik 4.2
Tabel 4. 5 Kebutuhan Area untuk Junbiki System
Grafik 4. 2 Kebutuhan Area untuk Junbiki System
Kebutuhan Area Junbiki System
02468
101214
September Oktober November
Periode
Luas
Are
a (m
2)
Kebutuhan AreaJunbiki System
4.2.3 Perhitungan kebutuhan Man power Junbiki System
4.2.3.1 Data Kanban System untuk kebutuhan Man Power
Dari data Kanban System, kebutuhan man power yang diperlukan
untuk Loading Part Carpet dari mulai Part tersebut Unloading di Assy
Plant sampai dengan masuk ke Line produksi dapat dilihat di tabel 4.6 dan
secara grafik dapat dilihat di grafik 4.3.
Area Warehouse Area Jundate Area Junbiki TOTAL AREA September 0 m² 0 m² 9,6 m² 9,6 m² Oktober 0 m² 0 m² 9,6 m² 9,6 m²
November 0 m² 0 m² 9,6 m² 9,6 m²
Tabel 4. 6 Kebutuhan Man power untuk Kanban System
Warehouse Jundate Good receipt
Line Produksi Kanban Total
September 1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 6 orang
Oktober 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 5 orang
November 1 Orang 3 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 7 orang
Grafik 4. 3 Kebutuhan Man power untuk Kanban System
Kebutuhan Man Power Kanban System
0
2
4
6
8
September Oktober November
Periode
MP
(ora
ng)
Kebutuhan ManPower kanbanSystem
Kemudian Job-Description dari masing- masing Man power untuk
Kanban System dapat dilihat di Tabel 4.7
Tabel 4. 7 Job Description Man power untuk Kanban System
No Man Power Job description
1 Warehouse Mengatur dan mencatat Part-Part yang akan dijadikan sebagai buffer Stock. Juga mana Part yang masuk dan keluar.
2 Jundate Menyusun Supply Part dari supplier sesuai dengan Line produksi.
3 Good receipt Menerima dan mencatat Part pada saat pertama kali datang ke PT. ADM –Assy Plant. Juga mencocok kan dengan PO yang dikirim oleh ADM
4 Line Produksi Menerima Part yang telah disusun dari area Jundate untuk seterusnya di teruskan ke lini produksi.
5 Penarikan Kanban Mengumpulkan Kanban dari Lini produksi, juga menyebarkannya dan mencatatnya di Kanban board maintenance
4.2.3.2 Perhitungan Junbiki System untuk kebutuhan Man Power
Sedangkan untuk kebutuhan Man power Junbiki System, jumlah Man
power nya lebih sedikit dibandingkan dengan Kanban System. Pada
Junbiki System Man power di area Warehouse, Jundate juga penarikan
Kanban tidak ada, yang ada hanya lah Man power untuk good receipt dan
Man power di area Supply dan receiving. Untuk perhitungan jumlah Man
power nya di tiap area dapat dihitung dengan rumus berikut :
4.2.3.2.1 Perhitungan Man power Good receipt
Untuk menghitung kebutuhan Man power dari sebuah pekerjaan, kita
perlu mengetahui dulu detail dari job desc yang dilakukan. Dimana detail
kemudian dihitung, berapa lama melakukan pekerjaan tersebut dan jumlah
frekuensinya. Rumus untuk menghitung kebutuhan MP adalah :
...(4.5)
Dimana, sebelumnya kita harus mengetahui dulu nilai Wt nya. Yang di
dapat dari :
Wt = Waktu untuk melakukan pekerjaan x frekuensi pekerjaan ... (4.6)
Wt adalah Waktu total untuk melakukan pekerjaan. Tabel 4.8
menunjukan waktu total tiap-tiap periode juga frekuensi masing-masing.
Dimana frekuensi telah ditentukan di awal, yaitu jumlah pengiriman PT.
ABC ke PT. ADM–Assy Plant. Tiap periode berbeda jumlah
pengirimannya tergantung dari produksi tiap bulannya:
Tabel 4.8 Total Waktu melakukan pekerjaan GR (dalam detik) Scan GR Input to System Print GR Sign GR
Time Fre. Total Time Fre. Total Time Fre. Total Time Fre. Total
Total
Sept 120 14 1680 60 14 840 150 14 2100 45 14 630 5250
Oct 120 13 1560 60 13 780 150 13 1950 45 13 585 4875
Nov 120 15 1800 60 15 900 150 15 2250 45 15 675 5625
Setelah menentukan Wt, kemudian menentukan Working
Hours. Kebijakan yang diambil oleh PT. ADM Assy-Plant untuk Working
Hours adalah :
• Total jam kerja = 8 jam = 8 x 60 menit = 480 menit
• Total Istirahat = 60 menit
• Working Hours = 480 – 60 menit = 420 menit
= 420 menit x 60 detik = 25. 200 detik
Maka MP untuk tiap-tiap periode dapat dilihat di Tabel 4.9 :
Tabel 4. 9 Total Man power untuk Good receipt Junbiki System MP Wt Wh Total MP
September 5250 25200 0.20 ≈ 1 orang October 4875 25200 0.19 ≈ 1 orang
November 5625 25200 0.22 ≈ 1 orang
Sedangkan grafik nya untuk total Man power good receipt Junbiki
System tiap-tiap periode dapat dilihat di Grafik 4.4
Grafik 4. 4 Grafik kebutuhan Man power GR di Junbiki System
Kebutuhan Man Power GR Junbiki System
0
1
2
3
September Oktober November
Periode
MP
(ora
ng)
Kebutuhan ManPower JunbikiSystem untuk GR
4.2.3.2.2 Perhitungan Man power Supply and Receive Area
Perhitungan yang dilakukan untuk menghitung MP di Supply and
Receive Area sama dengan rumus yang digunakan untuk menghitung MP
di Good receipt. Total Waktu untuk melakukan pekerjaan dapat dilihat di
tabel 4.10.
Tabel 4. 10 Total Waktu melakukan pekerjaan Supply and Receive (dalam detik)
Menerima Part dan menghitung jumlah Part apakah sesuai antara PO dengan
yang dikirim
Memeriksa apakah urutan sama dengan urutan produksi dan
mencatat nya
Mengecek kualitas dari Part yang
dikirim
Memasang label penarikan untuk
nantinya dilanjutkan ke lini produksi
Time Fre. Total Time Fre. Total Time Fre. Total Time Fre. Total
Total
Sept 10 14 140 15 14 210 60 14 840 5 14 70 1260
Oct 10 13 130 15 13 195 60 13 780 5 13 65 1170
Nov 10 15 1150 15 15 225 60 15 900 5 15 75 2350
Untuk Working Hours sama dengan Wh yang ada pada perhitungan
MP Good receipt yaitu 25.200 detik. Maka kebutuhan MP untuk Supply
and Receive dapat dilihat di tabel 4.11
Tabel 4. 11 Total Man power untuk Supply and Receive Junbiki System MP Wt Wh Total MP
September 1260 25200 0.056 ≈ 1 orang October 1170 25200 0.046 ≈ 1 orang
November 2350 25200 0.093 ≈ 1 orang
Sedangkan grafik nya untuk total Man power good receipt Junbiki
System tiap-tiap periode dapat dilihat di Grafik 4.5
Grafik 4. 5 Grafik kebutuhan Man power Supply & Receive di Junbiki System
Kebutuhan Man Power Supply and Receive Junbiki System
0
1
2
3
September Oktober November
Periode
MP
(ora
ng)
Kebutuhan ManPow er Junbiki Systemuntuk Supply andR i
4.2.3.2.3 Perhitungan Total Man power Junbiki System
Setelah menghitung masing-masing Man power untuk kebutuhan
Junbiki System maka total keseluruhan MP di tiap-tiap periode adalah :
Total MP Junbiki System = MP Good Receive + MP Supply & Receive
dimana total MP dapat dilihat di Tabel 4.12
Tabel 4. 12 Total Man power untuk Junbiki System Total MP Junbiki System GR Supply & Receive Total MP
September 1 1 2 orang October 1 1 2 orang
November 1 1 2 orang
Sedangkan grafik nya untuk total Man power Junbiki System tiap-tiap
periode dapat dilihat di Grafik 4.6
Tabel 4. 13 kebutuhan Total Man power Junbiki System
Kebutuhan Man Power Junbiki System
0
1
2
3
September Oktober November
Periode
MP
(ora
ng)
Kebutuhan ManPow er Junbiki System
4.2.4 Perhitungan kebutuhan Handling Equipment Junbiki System
4.2.4.1 Data Kanban System untuk kebutuhan Handling Equipment
Dari data Kanban System, kebutuhan Handling Equipment yang
diperlukan dapat dilihat di tabel 4.14 dan secara grafik dapat dilihat di
grafik 4.6.
Tabel 4. 14 Kebutuhan Handling Equipment Kanban System Kebutuhan Forklift
September 5 unit Oktober 4 unit
November 6 unit
Grafik 4. 6 Kebutuhan Handling Equipment Kanban System
Kebutuhan Handling Equipment Kanban System
0
2
4
6
8
September Oktober November
Periode
Uni
t\ KebutuhanHandlingEquipmentkanban System
4.2.4.2 Perhitungan Junbiki System untuk kebutuhan Handling
Equipment
Untuk menghitung jumlah kebutuhan Handling Equipment untuk
Junbiki System, dalam hal ini Handlift rumus yang dipakai sama
dengan perhitungan kebutuhan Man power (MP) yaitu :
HoursWorkingTotal
WtHandliftJumlah
___ ∑= ...(4.7)
Kenapa Handling Equipment nya hanya Handlift, ini dikarenakan
karena kegiatan Supply berlangsung hanya dari receiving area
langsung ke lini produksi, dan jaraknya sangat dekat.
Tabel 4.15 menunjukan jumlah Handlift yang dibutuhkan untuk
kebutuhan Junbiki System pada tiap periode.
Tabel 4. 15 Total Waktu melakukan Handling Part (dalam detik) untuk Junbiki System
Menyuplai Part dari receiving
area ke lini produksi
Mengambil Lorry Kosong dan
menaruhnya di area Lorry
kosong
Time Fre. Total Time Fre. Total
Total
Sept 300 14 4200 30 14 420 4620
Oct 300 13 3900 30 13 390 4290
Nov 300 15 4500 30 15 450 4950
Tabel 4. 16 Total Waktu kebutuhan Handlift untuk Junbiki System MP Wt Wh Total MP
September 4620 25200 0.18 ≈ 1 unit October 4290 25200 0.17 ≈ 1 unit
November 4950 25200 0.19 ≈ 1 unit
Sedangkan grafiknya untuk melihat perbandingan pemakaian
Handlift dapat dilihat di grafik 4.7
Grafik 4. 7 Kebutuhan Handling Equipment Junbiki System
Kebutuhan Handlift Junbiki System
0
1
2
3
September Oktober November
Periode
Uni
t
Kebutuhan HandliftJunbiki System
4.2.5 Perhitungan kebutuhan Konsumsi Energi Junbiki System
4.2.5.1 Data Kanban System untuk kebutuhan Konsumsi energi
Dari data Kanban System, kebutuhan konsumsi energi yang diperlukan
dapat dilihat di tabel 4.17 dan secara grafik dapat dilihat di grafik 4.8.
Tabel 4. 17 Kebutuhan Konsumsi Energi untuk Kanban System Konsumsi Energi
September 118536000 Oktober 118536000
November 130663500
Grafik 4. 8Konsumsi Energi Junbiki System
Kebutuhan Konsumsi energi Kanban System
020000000400000006000000080000000
100000000120000000140000000
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(Rp)
KebutuhanKonsumsienergi kanbanSystem
4.2.5.2 Perhitungan Junbiki System untuk kebutuhan Konsumsi energi
Nilai konsumsi energi penting untuk diketahui, karena semakin besar
konsumsi energi suatu sistem maka sistem tersebut semakin tidak efisien.
Untuk menghitung jumlah lampu merkuri yang dibutuhkan, dapat
memakai rumus berikut
...(4.8)
Dimana, jangkauan efektif lampu merkuri adalah 100 Watt per 8m².
Perhitungan jumlah lampu dapat dilihat di tabel 4.18
Tabel 4. 18 Kebutuhan Lampu Merkuri untuk Junbiki Sistem Luas Area Jangkauan Efektif Jumlah Lampu September 9,6 m² 8 1.2 ≈ 1 buah Oktober 9,6 m² 8 1.2 ≈ 1 buah November 9,6 m² 8 1.2 ≈ 1 buah
Sedangkan, nilai konsumsi energi dari Junbiki System dapat dilihat di
Tabel 4. 19, dan secara Grafik dapat dilihat di Grafik 4.9. Karena
kebutuhan tiap periode sama, maka perhitungan dianggap mewakili semua
periode.
Tabel 4. 19 Kebutuhan Konsumsi Energi untuk Junbiki System
Grafik 4. 9 Kebutuhan Konsumsi Energi untuk Junbiki System
Kebutuhan Konsumsi energi Junbiki System
0
3000000
60000009000000
12000000
15000000
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(Rp)
Kebutuhan KonsumsiEnergi Junbiki System
Konsumsi Listrik Daya (Watt) Jam Kerja Jumlah Unit Jumlah Hari Kwh Total
Komputer dan Printer 150 16 1 22 275 14520000
Scanner 45 16 1 22 275 14520000
Lampu 150 14 1 30 275 14520000
4.2.6 Perhitungan Konsumsi Biaya Junbiki System
4.2.6.1 Data Kanban System untuk konsumsi biaya
Biaya-biaya operasional yang ada pada Kanban System diantaranya
adalah:
1. Biaya Unloading Part dengan menggunakan Handling Equipment
2. Biaya inventory di Warehouse
3. Biaya maintenance Part-Part yang berada di Warehouse,
diantaranya adalah plastik untuk menutup komponen, kemudian
kompresor angin untuk melindungi Part dari debu.
4. Biaya konsumsi energi
5. Biaya Man Power
Untuk detail nilai biaya dapat dilihat di tabel 4.20 dan secara grafik
dapat dilihat di grafik 4.10
Tabel 4. 20 Data Kanban System untuk Konsumsi Biaya
Kebutuhan Area Man Power Maitenance Konsumsi
energi Handling
Equipment Total
September 4,164,600 15,000,000 2,000,000 118,536,000 22,500,000 162,200,600 Oktober 4,006,200 12,500,000 2,000,000 118,536,000 18,000,000 155,042,200
November 4,323,000 17,500,000 2,000,000 130,663,500 27,000,000 181,486,500
Grafik 4. 10 Kanban System untuk Konsumsi Biaya
Kebutuhan Konsumsi biaya Kanban System
0300000006000000090000000
120000000150000000180000000210000000
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(Rp)
KebutuhanBiaya KanbanSystem
4.2.6.1 Perhitungan konsumsi biaya untuk Junbiki System
Untuk biaya-biaya operasional yang ada pada Junbiki Sytem hampir sama
dengan komponen biaya di Kanban System. Hanya di Junbiki System tidak
terdapat biaya maintenance, dikarenakan tidak ada inventori pada Junbiki
System.
Untuk detail nilai biaya dapat dilihat di tabel 4.21 dan secara grafik dapat
dilihat di grafik 4.11
Tabel 4. 21 Konsumsi Biaya untuk Junbiki System
Kebutuhan Area
Man Power
Konsumsi energi
Handling Equipment Total
September 316,800 5,000,000 14,520,000 2,000,000 21,836,800 Oktober 316,800 5,000,000 14,520,000 2,000,000 21,836,800
November 316,800 5,000,000 14,520,000 2,000,000 21,836,800
Grafik 4. 11 Junbiki System untuk Konsumsi Biaya
Kebutuhan Konsumsi biaya Junbiki System
0
10000000
20000000
30000000
40000000
50000000
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(Rp)
Kebutuhan Konsumsibiaya Junbiki System
4.3 Analisa Data
4.3.1 Analisa Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kanban System
dengan Junbiki System
Perbandingan antara Kanban System dengan Junbiki System berguna untuk
melihat efisiensi suatu sistem. Perbandingan efisiensi dan produktivitas ini meliputi :
1. Perbandingan kebutuhan area
2. Perbandingan kebutuhan Man Power
3. Perbandingan kebutuhan Handling Equipment
4. Perbandingan kebutuhan konsumsi energi
5. Perbandingan kebutuhan konsumsi biaya
4.3.1.1 Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kebutuhan Area
Agar dapat terlihat secara jelas, perbandingan kebutuhan area untuk masing-
masing sistem dapat dilihat di Grafik 4.12
Grafik 4. 12 Perbandingan Kebutuhan Area antara Kanban dengan Junbiki System
Perbandingan Kebutuhan Area
020406080
100120140
September Oktober November
Periode
Luas
Are
a (m
2)
Area Kanban
Area Junbiki
Dari Grafik 4.13 terlihat bahwa kebutuhan area untuk Junbiki System lebih kecil
dibandingkan dengan Kanban System. Karena area yang terpakai untuk Junbiki
System hanya lah area Junbiki, yaitu area Unloading Part dari truk yang berasal dari
PT. ABC. Sedangkan area yang terpakai untuk kebutuhan Kanban System terdiri dari
area Warehouse, area Jundate kemudian area Lorry kosong.
Luas area yang diperlukan oleh Junbiki System lebih sedikit disebabkan beberapa
faktor, yaitu :
1. Junbiki System merupakan sistem produksi zero Stock, sehingga tidak
membutuhkan area Warehouse untuk menyimpan buffer Stock.
2. Part yang di Delivery oleh PT ABC sama dengan jumlah Part yang
diproduksi oleh PT. ADM- Assy Plant.
3. Tack Time waktu yang lebih pendek menyebabkan barang datang pada
Stock area langsung diambil dan disuplai ke lini produksi.
Untuk perhitungan efisiensinya, dapat dlihat di tabel 4.22, yang
memperlihatkan perbandingan kebutuhan area untuk Kanban dan Junbiki
System.
Tabel 4. 22 Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kebutuhan Area Kanban dengan Junbiki System
Kebutuhan Area Kanban System Junbiki System Reduksi (m²) Efisiensi (%)
September 126,2 m² 9,6 m² 116,6 92,4 Oktober 121,4 m² 9,6 m² 111,8 92,1
November 131 m² 9,6 m² 121,4 92,6%
Terlihat jelas bahwa dengan implementasi Junbiki System, efisiensi kebutuhan
area meningkat drastis. Apalagi pada saat produksi per periode paling tinggi, yaitu di
bulan November 2008, nilai efisiensi Junbiki System sangat tinggi, yaitu 92,6%.
Gambar Aktual dari kebutuhan area untuk masing-masing sistem dapat dilihat
di Gambar 4.5
Gambar 4. 5 Kebutuhan Area untuk Kanban System dan Junbiki System
4.3.1.2 Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kebutuhan Man Power
Agar dapat terlihat secara jelas, perbandingan kebutuhan Man power untuk
masing-masing sistem dapat dilihat di Grafik 4.13
STOCK at JUNDATE
JUNBIKI
BEFORE
AFTER
Grafik 4. 13 Perbandingan Kebutuhan Man power antara Kanban dengan Junbiki System
Perbandingan Kebutuhan MP Kanban dengan Junbiki System
0
2
4
6
8
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(ora
ng)
MP Kanban SystemMP Junbiki System
Dari Grafik Kebutuhan untuk Man power antara Kanban dengan Junbiki System
dapat dilihat bahwa MP Junbiki lebih sedikit dibandingkan sistem Kanban hal ini
disebabkan karena pada Junbiki elemen kerja dari Man power lebih sedikit
dibandingkan dengan sistem Kanban sehingga total waktu yang dibutuhkan pada
metode Junbiki lebih kecil dibandingkan dengan Kanban sistem. Selain elemen kerja
yang lebih sedikit, pada metode Junbiki kegiatan pengecekan Kanban yang datang ke
PT. ADM –Assy Plant ditiadakan, karena proses persiapan dan pengiriman Part ke
store area dilakukan oleh pihak supplier, sehingga operator yang bertugas untuk
mengecek tiap Kanban yang datang tidak ada, operator tersebut hanya memastikan
urutan Part harus sesuai dengan supplier tag yang tertera pada Lorry.
Untuk perhitungan efisiensinya, dapat dlihat di tabel 4.23, yang memperlihatkan
perbandingan kebutuhan MP untuk Kanban dan Junbiki System.
Tabel 4. 23 Perbandingan Efisiensi MP Kanban dengan Junbiki System Kebutuhan MP Kanban System Junbiki System Reduksi (m²) Efisiensi (%)
September 6 2 4 66,6 Oktober 5 2 3 60
November 7 2 5 71,4
Terlihat jelas bahwa dengan implementasi Junbiki System, efisiensi kebutuhan
MP meningkat. Apalagi pada saat produksi per periode paling tinggi, yaitu di bulan
November 2008, nilai efisiensi Junbiki System sangat tinggi, yaitu 71,4%.
4.3.1.3 Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kebutuhan Handling
Equipment
Agar dapat terlihat secara jelas, perbandingan kebutuhan Handling Equipment
untuk masing-masing sistem dapat dilihat di Grafik 4.14
Grafik 4. 14 Perbandingan Kebutuhan Handling Equipment antara Kanban dengan Junbiki System
Perbandingan Kebutuhan Handling Equipment Kanban dengan Junbiki System
01234567
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(Uni
t)
Handling EquipmentKanban SystemHandling EquipmentJunbiki System
Material Handling yang digunakan pada kedua sistem ini berbeda, untuk sistem
Kanban Material Handling yang digunakan adalah Forklift sedangkan untuk metode
Junbiki Material Handling yang digunakan adalah Handlift. Dari grafik terlihat
bahwa dengan menggunakan metode Junbiki jumlah Material Handling konstan yaitu
1 Material Handling (ME), sedangkan pada sistem Kanban berfluktuatif di kisaran
4 sampai 6 Material Handling (ME). Kebutuhan ME pada Kanban System lebih
banyak disebabkan oleh jumlah produksi per periode nya. Semakin tinggi produksi
maka unit ME akan lebih banyak digunakan. Sedangkan untuk Junbiki System
kebutuham ME cenderung stabil.
Untuk perhitungan efisiensinya, dapat dlihat di tabel 4.24, yang memperlihatkan
perbandingan kebutuhan ME untuk Kanban dan Junbiki System.
Tabel 4. 24 Perbandingan Efisiensi ME Kanban dengan Junbiki System Kebutuhan ME Kanban System Junbiki System Reduksi (m²) Efisiensi (%)
September 5 1 4 66,6 Oktober 4 1 3 60
November 6 1 5 71,4
Terlihat jelas bahwa dengan implementasi Junbiki System, efisiensi kebutuhan
ME meningkat. Apalagi pada saat produksi per periode paling tinggi, yaitu di bulan
November 2008, nilai efisiensi Junbiki System sangat tinggi yaitu 71,4%.
4.3.1.4 Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kebutuhan Konsumsi
Energi
Agar dapat terlihat secara jelas, perbandingan kebutuhan Konsumsi Energi
untuk masing-masing sistem dapat dilihat di Grafik 4.15
Grafik 4. 15 Perbandingan Kebutuhan Konsumsi Energi antara Kanban dengan Junbiki System
Perbandingan kebutuhan Konsumsi energi Kanban dengan Junbiki System
020000000400000006000000080000000
100000000120000000140000000
September Oktober November
Periode
Jum
lah
(Rp) Konsumsi Energi
Kanban SystemKonsumsi EnergiJunbiki System
Dapat terlihat bahwa Junbiki System memiliki nilai konsumsi energi yang
lebih kecil dibandingkan dengan sistem Kanban, hal ini membuktikan bahwa
metode Junbiki mampu menekan pemakaian energi pada produksi, reduksi ini
dimungkinkan karena pada metode Junbiki luas ruangan yang dipakai lebih kecil
dibandingkan dengan sistem Kanban, dan juga penggunaan lampu merkuri yang
lebih sedikit, serta penggunaan alat yang efektif dan effisien.
Untuk perhitungan efisiensinya, dapat dlihat di tabel 4.25, yang
memperlihatkan perbandingan kebutuhan konsumsi energi untuk Kanban dan
Junbiki System.
Tabel 4. 25 Perbandingan Efisiensi konsumsi energi Kanban dengan Junbiki System Kebutuhan Konsumsi Energi Kanban System Junbiki System Reduksi (m²) Efisiensi (%)
September 118536000 14520000 104016000 87,7 Oktober 118536000 14520000 104016000 87,7
November 130663500 14520000 116143500 88,8
Terlihat jelas bahwa dengan implementasi Junbiki System, efisiensi kebutuhan
konsumsi energi meningkat. Apalagi pada saat produksi per periode paling tinggi,
yaitu di bulan November 2008, nilai efisiensi Junbiki System sangat tinggi yaitu
88,8%.
4.3.1.5 Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas Kebutuhan Konsumsi
Biaya
Agar dapat terlihat secara jelas, perbandingan kebutuhan Konsumsi Biaya untuk
masing-masing sistem dapat dilihat di Grafik 4.16
Grafik 4. 16 Perbandingan Kebutuhan Biaya antara Kanban dengan Junbiki System
Perbandingan Kebutuhan Biaya Kanban dengan Junbiki System
0
50000000
100000000
150000000
200000000
September Oktober November
Periode
Biay
a (R
p) Biaya KanbanSystemBiaya Junbikisystem
Bila melihat dari grafik diatas, maka bisa disimpulkan bahwa biaya-biaya
yang terjadi pada metode Junbiki lebih kecil dibandingkan dengan biaya pada
sistem Kanban. Berarti dari segi biaya, metode Junbiki lebih unggul daripada
sisten Kanban.
Untuk perhitungan efisiensinya, dapat dlihat di tabel 4.26, yang
memperlihatkan perbandingan kebutuhan konsumsi energi untuk Kanban dan
Junbiki System.
Tabel 4. 1 Perbandingan Efisiensi biaya Kanban dengan Junbiki System Kebutuhan Biaya Kanban System Junbiki System Reduksi (m²) Efisiensi (%)
September 162200600 21836800 140363800 86,53 Oktober 155042200 21836800 133205400 85,91
November 181486500 21836800 159649700 87,96
Terlihat jelas bahwa dengan implementasi Junbiki System, efisiensi kebutuhan
biaya meningkat. Apalagi pada saat produksi per periode paling tinggi, yaitu di
bulan November 2008, nilai efisiensi Junbiki System sangat tinggi yaitu 87,96%.