bab. 4 model produksi dengan dua faktor produksi variabel

10
Model Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel Nirmala Suci Tirtaning Yaladri (41614010070) Anggi Indrianti (41614010075)

Upload: anggi-indrianti

Post on 29-Jul-2015

197 views

Category:

Economy & Finance


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Model Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel

Nirmala Suci Tirtaning Yaladri (41614010070)Anggi Indrianti (41614010075)

Page 2: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Definisi

Dalam bagian ini kita melonggarkan asumsi adanya faktor produksi tetap. Baik barang modal maupun tenaga

kerja sekarang bersifat variabel. Namun yang harus diingat bahwa pelonggaran asumsi ini masih tetap terlalu

menyederhanakan persoalan. Sebab dalam kenyataan, faktor produksi variabel yang digunakan dalam proses

produksi lebih dari dua maca. Dalam model produksi dua faktor produksi variabel ini, analisis cukup menggunakan

penjelasan grafis matematika sederhana.

Page 3: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

a. Isokuan (Isoquant)

Isokuan (isoquant) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi

penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi, yang menghasilkan tingkat

produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisional di muka kita pelonggar asumsinya dengan menyatakan bahwa

mesin dapat dapat ditambah.

Page 4: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Ciri-ciri isokuan :· Mempunyai kemiringan negatif· Semakin ke kanan kedudukan isokuan menunjukkan semakin tinggi jumlah output· Isokuan tidak pernah berpotongan dengan isokuan yang lainnya· Isokuan cembung ke titik originAsumsi-asumsi isokuan :· Konveksitas (convexity)Asumsi konveksitas analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen,yaitu kurva indiferensi yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah (down ward sloping). Produsen dapat melakukan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi untuk menjaga agar tingkat produksi tetap.· Penurunan nilai MRTS (Dimishing of MRTS)Dalam kasus-kasus tertentu, nilai MRTS akan konstan atau nol. MRTS konstan bila kedua faktor produksi bersifat substitusi sempurna (perfect substitution). MRTS adalah nol bila kedua faktor produksi mempunyai hubungan proporsional tetap (fixed proportion production function).· Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun (The law of Dimishing Return).· Daerah produksi yang ekonomis (Relevance range of production).

z

Page 5: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Perubahan Output karena perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi (Return to

Scale) adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor produksi

dilipatgandakan (doubling)

b. Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Produksi (Return to Scale)

Page 6: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

c. Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi penggunaan faktor

produksi. Tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan penggunaan faktor

produksibyang lebih sedikit,

Page 7: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama.jika harga actor produksi tenaga adalah upah(w)dan harga faktor produksi barang modal adalah sewa (r) maka kurva isocost (I) adalah : I = rK + wLSudut kemiringan kura isocost adalah rasio harga kedua faktor produksi.jika terjadi perubahan hargafaktor produksi,kurva 1 berotasi.jika yang berubah adalah kemampuan anggaran,kurva isocost bergeser sejajar.

d. Kurva Anggaran Produksi (Isocost)

Page 8: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva 1 bersinggungan dengan kurva Q.dititik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil output yang maksimum.keseimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi.analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku konsumen.Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatan efek subtitusi(substitution effect)dan efek skala produksi (output effect)karena itu produsen juga mengenal faktor produksi interior,yaitu faktor produksi yang penggunaannya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat (kemampuan memproduksi meningkat).

e. Keseimbangan Produsen

Page 9: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Tujuan perusaahan adalah maksimalisasi laba.untuk mencapai tujuan itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan efisiensinya.biasanya perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunnya,yang harus dicapai dengan biaya minimum.dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan factor produksi titik-titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS yang konstan dan membentuk garis isokin (isoclin).jika titik-titik keseimbangan tersebut dihubungkan,akan terbentuk garis isolokin OS.garis isolokin OS tidak membentuk garis lurus,karena seperti telah dinyatakan,dalam jangka panjang perusahaan memiliki kemampuan mengubah kombinasi faktor produksi agar alokasi anggaran lebih efisien.untuk fungus produksi skala hasi konstan atau constant return to scale (CRS)isolokin berbentuk garis lurus OR.hal ini karena dalam fungsi produksi CRS,rasio actor produksi tidak berubah (konstan).

f. Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path)

Page 10: BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel

Daftar Pustaka :

Pengantar Ilmu Ekonomi, Prathama Rahardja

http://red-bahan.blogspot.com/2012/11/produksi.html