bab 4 - anejamile.comanejamile.com/pdf/data/bab iv tools analisa.pdf · jabatan status jumlah anak...
TRANSCRIPT
Bab 4 TOOL ANALISA SISTEM
A. Analisis Tingkatan Input Proses Output
Analisis tingkatan input, proses, dan output merupakan suatu proses analisa untuk dapat
mengetahui tingkatan yang ada dalam input, proses, dan output. Hasil dari kegiatan ini seorang
analis dapat melihat hubungan antara input, proses, dan output, seperti seorang analis akan
dapat mengetahui ada berapa tingkatan input dan proses sampai terbentuknya output (report)
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk dapat melakukan analisa yang dimaksud, maka
penggunaan diagram HIPO menjadi pilihan sebagai alat untuk melakukan analisa tersebut.
HIPO (Hierarchy Input Process Output) adalah suatu diagram yang berfungsi untuk
menggambarkan tingkatan input, proses, dan output dalam konteks dokumentasi program,
termasuk alat bantu dokumentasi dan analisa dalam pengembangan sistem.
HIPO telah dirancang dan dikembangkan secara khusus untuk menggambarkan suatu
struktur bertingkat guna memahami fungsi – fungsi dari modul-modul suatu sistem yang harus
diselesaikan oleh pemrogram. Atau dengan kata lain HIPO adalah alat Bantu yang digunakan
untuk membuat spesifikasi program. Diagram HIPO menggunakan tiga macam diagram sesuai
dengan tingkatannya.
1. Visual table of contents
Diagram ini menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem secara
berjenjang.
Contoh :
Gambar: 4.1 Implementasi diagram HIPO
Cetak
Laporan 3.1
Proses
Data 2.0
Input
Data 1.0
Laporan
3.0
Hitung
2.1
Sistem
Pajak
0.0
2. Overview diagrams
Overview diagram digunakan untuk menunjukan secara garis besar hubungan dari input,
poses dan output. Input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian
proses, bagian proses berisi langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi atau
modul, dan bagian output berisi hasil pemrosesan data.
Contoh :
Input Proses Output
Data karyawan Memasukan data - kartu identitas
- Daftar karyawan
- Slip gaji
3. Detail diagram
Detail diagram berisi elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci
kerja dari fungsi atau modul
Contoh :
Input Proses Output
Data karyawan :
NIP
Nama Lengkap
Tempat
Taanggal lahir
Alamat lengkap
Golongan
Jabatan
Status
Jumlah anak
Gaji pokok
Tunjangan
Memasukan data
Uji kesamaan data
Uji akhir input data
- kartu identitas
- Daftar karyawan
- Slip gaji
- Pemberitahuan
kesamaan data
- Pemberitahuan
kesalahan data
- Kembali ke menu
induk
B. Analisis Sistem secara global (secara garis besar)
Analisa sistem secara garis besar dalam konteks untuk melihat prosedur sebuah sistem
secara global itu sangat penting, karena dengan dapat memperkirakan seberapa besar sistem
yang akan kita analisa. Dengan melihat perkiraan besarnya sistem, maka analyst dapat
menentukan hal-hal lain seperti penjadwalan, tenaga operasional dan lain-lain. Sebagai alat
untuk melakukan kegitan analisa global kita bisa menggunakan dua cara yaitu :
1. Sistem flowchart
Sistem Flowchart adalah suatu cara untuk menggambarkan suatu perancangan dengan
berbasis pada penggunaan komputer yang menggambarkan suatu proses dan langkah–langkah
kendali dan aliran data yang menyertainnya. (Adams, Power, Owles, 1985)
Sistem Flowchart juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk menggambarkan suatu
sistem secara global dengan disertai alur data yang mengalir pada sistem tersebut.
Sementara (Jogiyanto,HM. 1995.) menjelaskan bahwa sistem flowchart adalah bagan
yang menunjukkan alir didalam program atau prosedur sistem secara logika.
Berikut diberikan simbol simbol sistem flowchart, yaitu :
Process Alternate process decision data Predefined
process
Internal storage document Multi document terminator Preparation
manual input Manual
operation
connector Off page
connector
Card
Punche card Summing
junction
or collate Sort
Extract Merger Storage data delay Sequential
Access storage
Magnetic disk Direct accses
storage
display line
Gambar : 4.2 simbol-simbol sistem flowchart
2. Sistem Prosedure (Sisdur)
Suatu cara lain untuk menggambarkan sistem global yaitu dengan menggunakan sistem
procedure. Sistem prosedure adalah proses penggambaran suatau sistem dengan pendekatan
deskripsi setiap proses yang ada dalam sistem sampai semua proses dalam sistem dapat
diselesaikan. (dapat digambarkan dengan flowmap)
C. Analisis........
Aliran Data
Analisis aliran data dimaksudkan agar seorang analis dapat mengetahui aliran data yang
ada dalam sistem dapat dikontrol atau diketahui, sperti prosesnya jumlah proses, turunan
proses, jenis file penyimpanan, dan inputan dari aliran data sistem. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan pendekatan alat analisa aliran data yaitu data flow diagram.
Data flow Diagram Adalah diagram yang menggambarkan aliran data dan merupakan alat yang
digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang terstruktur.
Simbol – symbol yang digunakan dalam DFD adalah sbb:
1. External Entity (Kesatuan Luar) yaitu suatu kesatuan objek tertentu, seperti : Pelanggan,
Pemasok, Pimpinan dan lainnya.
2. Data Flow (Arus Data), yaitu menggambarkan aliran arus data yang berupa input maupun
output.
3. Process (Proses), yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu.
4. Data Store (simpanan data), yang dapat berupa simpanan dari data data yang merupakan
hasil dari suatu proses tertentu.
Pedoman Menggambar Data Flow Diagram:
1. Identifikasi eksternal entity.
Contoh : dalam system penjualan terdapat entity sebagai berikut : langganan, manajer
kredit, bagian gudang dan bagian pengiriman.
Langganan
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dalam eksternal entity.
Contoh :
Eksternal entity Input Output
Langganan
Bagian Gudang
Bagian Pengiriman
Manajer kredit
Order langganan
-
Tembusan jurnal
-
-
Tembusan permintaan persediaan
Faktur, tembusan kredit dan
tembusan jurnal
Status kredit
3. Gambarlah Diagram konteks.
Dengan berpedoman pada poin satu dan dua selanjutnya gambarkan diagram konteksnya.
Sistem PenjualanLangganan
Pengiriman
Manajer Kredit Gudang
Tembusan permintaan
persediaan
Faktuee tembusan kredit
Order
langga
nan
Status langganan
Gambar : 4.3 Diagram Konteks
Diaram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja, dan umumnya diberi
nomor proses 0 yang berfungsi mewakili proses dari seluruh sistem. Diagram konteks
menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar)
4. Gambarkan diagram HIPO setiap proses untuk menggambarkan level-level berikutnya.
Mengecek
pemenuhan
order
Merekam
back order
Membuat
order
penjualan
Merekam
transaksi
Posting
buku besar
Membuat
faktur dan
tembusann
ya
Laporan
order
Langganan
Laporan
back order
Laporan
Penjualan
Langganan
Laporan
penjualan
harian
Laporan
penjualan
barang
Laporan
penjualan
daerah
Sistem
Informasi
Penjualan
Memproses
order
Langganan
Memverifik
asi kredit
Merekam
transaksi
dan posting
Membuat
Laporan
Gambar : 4.4 Diagram Berjenjang (HIPO)
Hirarchy chart digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level-level
lebih bawah lagi, dan dapat digambarkan dengan notas proses yang digunakan di DAD.
Untuk sistem penjualan seperti dalam contoh diatas menggambarkan semua proses-proses
yang ada.
5. Gambarlah diagram overview (level 0)
Berdasarkan proses pada bagan berjenjang diatas, maka penggambaran untuk level 0 ini,
proses yang berhubungan dengan pembuatan laporan kepada manajemen (di contoh ini
merupakan proses no.4) sebaiknya tidak digambarkan terlebih dahulu di DAD level 0,
untuk memudahkan penggambarannya.
Langganan
Gudang
Pengiriman
Memproses
order
Langganan
Merekam
dan Posting
Memproses
order
Langganan
Manajer
Kredit
Back orderOrder
Penjualan
Rekam back orderRekam order
penjualan
Order
penjualanOrder penjualan
Order penjualan
Kode
LanggananStatus langganan
persediaan
Transaksi
barang
penjualan
Piutang
dagang
langganan
Order
penjualan
Buku besar
Tembusan jurnal
Faktur, tembusan
kredit dan
tembusan jurnal
Tembusan
permintaan
persediaan
Ringkasan
penjualan
Piutang langganan
Detail transaksi barang
Detail penjualan
Transaksi piutang
Barang dijual
Status langganan
Gambar : 4.5 Diagram DAD Level 0
Note: biasanya pada gambar DAD level ini sudah terjadi penambahan beberapa symbol,
seperti huru P pada memverifikasi kredit. Artinya P (primitive) yang mempunyai arti
proses ini merupakan proses yang sudah tidak dapat di pecah kembali.
6. Gambarlah diagram level-level berikutnya, yaitu level 1 dan seterusnya.
Penggambaran DAD level 1 dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah
sesuai dengan bagan berjenjangnya. Misalnya untuk contoh aplikasi transaksi penjualan ini
DAD yang harus digambar adalah level untuk proses1, proses 2 dan proses 3. Untuk proses
1, DAD level 1 adalah sebagai berikut:
Langganan
Gudang
Pengiriman
Mengecek
pemenuhan
order
Membuat
faktur
penjualan
Memproses
order
Langganan
persediaan
Back order
Kode barang
Status persediaan
Order
penjualan
Order tidak
terpenuhi
Rekam Order penjualan
Rekam back
order
Faktur, tembusan
kredit
Tembusan
permintaan
pesediaan
Nama langganan
Membuat
order
penjualan
Order penjualan
langganan
Order
penjualan
2
Order penjualan
3
Gambar : 4.6 Diagram DAD Level 1 proses nomor 1 contoh transaksi penjualan
7. Gambar diagram pelaporan
8. Gambar semua level dalam satu diagram.
D. Analisis Database :
a. Analisis Tabel
b. Analisis Normalisasi
c. Analisis ERD
d. Analisis Kamus Data
E. Analisis Interface :
a. Gaya dialog
Dialog Tanya jawab
Dialog perintah
Dialog menu
Dialog form masukan dan keluaran
Dialog masukan dalam konteks keluaran
b. Form
layout form masukan dan keluaran
desain warna tampilan form
system operasional form (mouse, enter)
F. Analisis Keluaran
Contoh :
Naama Keluaran : kwitansi
Fungsi : Gukti atas terjadinya transaksi pembayaran
Media : kertas
Distribusi : Pelanggan, keuangan, arsip
Rangkap : Tiga
Frekuensi : setiap transaksi pembayaran
Volume : lima kali perhari
Format : lampiran A.1 halaman 123
Keterangan : --
Hasil analisa :
1. tidak jelasnya identitas pembeli
G. Analisis Masukan
Contoh :
Nama Masukan : Pesanan
Sumber : Pelanggan
Fungsi : masukan data pesanan
Media : kertas
Rangkap : Satu
Frekuensi : setiap terjadi transaksi pesanan
Volume : 5 kali sehari
Format : lampiran A.1 halaman 123
Keterangan : pesanan disampaikan melalui fax
Hasil analisa :
- bentuk tida terstruktur
- infor masi kurang jelas
H. Analisis Kebutuhan Hardware
Spesifikasi Server Client
Processor
M/Board
RAM
VGA
Hardisk
Floppy Disc
CD/DVD Room
Keyboard
Mouse
Monitor
Cashing
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
I. Analisa Kebutuhan Software
Spesifikasi Server Client
Sistem Operasi
Microsoft Office
Bahasa Pemrograman
Database
Pemrograman Web
Anti Virus
Software Pendukung Lainnya
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
J. Analisis Biaya dan Manfaat
1. Komponen Biaya
Komponen biaya dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu :
- Biaya pengadaan ( biaya konsultasi pengadaan perangkat keras, pembelian atau sewa
perangkat keras, instalasi perangkat keras, ruangan perangkat keras, modal perangkat
keras, dan biaya manajeman atau staff pengadaan perangkat keras).
- Biaya Persiapan Operasi ( pembelian perangkat lunak sistem, instalasi peralatan
komunikasi, persiapan personel, biaya reorganisasi dan biaya manajemen dan staff yang
dibutuhkan dalam kegiatan persiapan operasi.
- Biaya Proyek, terdiri :
1. Biaya tahap analisis sistem ( pengumpulan data, dokumentasi, rapat dan biaya
manajemen yang berhubungan dengan tahap analisis sistem).
2. Biaya dalam tahan disain sistem (dokumentasi, rapat, staff analis, staff programmer,
pembelian perangkat lunak aplikasi, dan biaya manajemen yang berhubungan
dengan disain system).
3. Biaya tahap penerapan sistem (biaya pembuatan formulir baru, konversi data,
latihan personel dan biaya manajemen berhubungan dengan tahap penerapan
sistem).
* jika pengambangan dilakukan dengan jasa konsultan diluar perusahaan, maka akan
terjadi tambahan biaya pengembangan sistem lainnya berupa biaya honor konsultan.
- Biaya Operasi dan Biaya Perawatan (personil: operator, dministrasi; overhead :
telpon, listrik, asuransi, keamanan; perawatan perangkat keras; perawatan perangkat
lunak; peralatan dan fasilitas; manajemen yang terlibat; konsultan dan biaya penyusutan
2. Komponen Manfaat
Komponen manfaat dari pengembangan system informasi dapat diklasifikasikan :
- Mengurangi biaya
- Mengurangi kesalahan-kesalahan
- Meningkatkan kinerja atau kecepatan sistem
- Meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
Selain klasifikasi seperti diatas, terdapat pengklasifikasian manfaat berupa : tangible
benefits (keuntungan berwujud) :
- pengurangan biaya operasi
- pengurangan kesalahan – kesalahan proses
- pengurangan biaya telekomunikasi
- Peningkatan penjualan
- Pengurangan biaya persediaan
- Pengurangan kredit tak tertagih
dan intangible benefits terklasifikasikan sebagai berikut :
- Peningkatan pelayanan kepada langganan lebih baik
- Peningkatan kepuasan kerja personil
- Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik.
3. Metode Analisis Biaya / Manfaat
- Metode Periode Pengembalian (payback periode)
Adalah metode yang menilai proyek dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat
tertutup aliran-aliran kas masuk.
Contoh :
Suatu proyek system informasi bernilai Rp. 15.000.000, proceed tiap tahunnya sama,
yaitu Rp. 4.000.000, maka Payback periode –nya dalah :
000.000.4.
000.000.15.
Rp
Rp = 3 ¾ tahun
* Proceed adalah keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi (bila
depresiasi dimasukkan dalam komponen biaya.
Jika proceed tiap tahunnya tidak sama, maka harus dihitung satu persatu. Misalnya nilai
proyek Rp. 15.000.000 umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan proceed tiap
tahunnya adalah :
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000
Maka, payback periode dapat dihitung sebagai berikut :
Nilai Investasi 1 Rp. 15.000.000
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000 -
Sisa Investasi th 2 Rp. 10.000.000
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000 -
Sisa Investasi th 3 Rp. 6.000.000
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000 -
Sisa Investasi th 4 Rp. 1.500.000
Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke-4, sebagian dari sebesar Rp.
6.000.000, yaitu Rp. 1.500.000 / Rp. 6.000.000 = 1/3 bagian. Jadi payback period
investasi ini adalah 3 tahun tiga bulan.
- Metode Pengembalian Investasi (Return Of Investment=ROI)
Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. ROI suatu proyek investasi dapat
dihitung dengan rumus:
ROI= total manfaat – total biaya Total biaya
Contoh:
Manfaat tahun ke 1 = Rp. 68 Manfaat tahun ke 2 = Rp. 88 Manfaat tahun ke 3 = Rp. 113 Manfaat tahun ke 4 = Rp. 125,5 Total manfaat = Rp. 394,5 Biaya tahun ke 0 = Rp.173 Biaya tahun ke 1 = Rp. 12,2 Biaya tahun ke 2 = Rp. 15,8 Biaya tahun ke 3 = Rp. 17,05 Total Biaya = Rp.231,55
ROI= 394,5 – 231,55 x 100% =70,373% 231,55
Suatu proyek investasi yang mempunyai ROI >0 = proyek dapat diterima. Pada contoh diatas
ROI adalah 0.70373 atau 70,373%, berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 70,373% dari biaya investasi.
- Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
Metode payback periode dan ROI tidak mempertimbangkan nilai waktu, satu rupiah
nilai sekarang lebih berharga dari satu rupiah nilai uang dikemudian hari. NPV
merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini
menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari
uangnya. NPV dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi
dengan total proceed tiap-tiap tahun yang dinilai uangkan ke tahun awal dengan tingkat
bunga diskonto. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah:
NPV= - Nilai Proyek + Proceed 1 + Proceed 2 +.. Proceed n
(1+i)1 (1+i)
2 (1+i)
n
Ket: NVP : Net Present Value i : tingkat bunga diskonto diperhitungkan n : umur Proyek Investasi Bila NPV bernilai >0 , berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima.
Misal : Nilai proyek = Rp. 173, proceed1 Rp. 55,8 proceed2= Rp 74,5 proceed3= Rp 97,2 proceed4= Rp 108,45., dengan asumsi suku bunga 18% pertahun. Besarnya NVP adalah:
NPV= - 173 + 55,8 + 74,5 + 97,2 + 108,,45
(1+0,18)1 (1+0.18)
2 (1+0.18)
3 (1+0.18)
4
= 42889098,6