bab 4 interaksi sosial

17
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti INTERAKSI SOSIAL

Upload: benedictus-yohanes

Post on 03-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perhotelan Interaksi Sosial

TRANSCRIPT

  • Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti INTERAKSI SOSIAL

  • Salomon Asch (1946) mengemukakan bahwa ketika kita melihat seseorang, maka segera setelahnya kita akan mendapat sejumlah kesan yang terbentuk di dalam kepala kita. Lirikan mata atau satu perkataan akan membuat kita memberi penilaian. First Image

  • Abbott & Lewry (2002) membuat ilustrasi sebagai berikut Bayangkan Anda memasuki suatu hotel untuk pertama kalinya. Anda sudah melakukan reservasi jauh-jauh hari dan berbekal konfirmasi tersebut Anda masuk dan langsung menuju meja receptionis. Anda menemukan reseptionis sedang menunduk menuliskan sesuatu, sepertinya sedang memasukkan data-data ke dalam suatu laporan. Anda beberapa menit menunggu untuk mendapatkan perhatian. Tanpa melihat Anda, ia mengatakan Dapat menunggu sebentar ?. Ia terus melakukan pekerjaannya. Anda mempunyai cukup waktu untuk memperhatikannya secara jelas, tampak kepalanya berketombe, jari kuku tidak terawat, seragam yang sudah usang dan kotor.Tiba-tiba ia berkata Ya Anda menyebutkan nama Anda dan menunjukkan surat konfirmasi hotel. Ia mengambilnya kemudian menyodorkan pensil dan lembar registrasi kepada Anda, dan ia berkata Isilah ini. Ia berdiri sambil melipat tangan didada dan melihat Anda menulis. Ketika Anda selesai menulis, ia mengambil formulir dan menyodorkan kunci dimeja, dengan berkata Kamar 407, dan kembali ketempat duduknya.Nah, apa kesan Anda mengenai hotel berikut reseptionisnya ?.

  • Pembentukan Kesan (impression formation) Pembentukan kesan adalah proses dimana kita menyusun kesan tentang seseorang. Bagaimana kesan pertama dibentuk, ini akan mempengaruhi penilaian dan keputusan kita terhadap orang lain.Dua komponen pembentukan kesan adalah: Contoh perilaku seseorang yang konkrit dan konsisten ketika bertemu.Gambaran mental yang diperoleh melalui observasi.

  • Baron & Byrne juga menuliskan bahwa kebanyakan orang sangat memperhatikan bagaimana cara membentuk kesan pertama yang baik kepada orang lain mengingat kesan pertama akan memberi efek jangka lama dan menetap dalam ingatan orang.Pemebentukan Kesan (impression formation)

  • Self-Presentation Self-Presentation adalah bagaimana usaha kita melakukan kontrol penampilan kita dimata orang lain. Motif utama di dalam hubungan sosial adalah untuk menjaga kesan tampak baik bagi orang lain, melalui strategi diantaranya self-promotion dan self-image. Ada dua cara seseorang dalam mempresentasikan diri, yaitu:Meningkatkan daya tarik diri untuk orang lain (self-enhancement) . Membuat orang lain merasa nyaman bertemu dengannya (other-enhancement).

  • Contoh Self-PresentationKetika seseorang menjalani interview di dalam pekerjaan, pada umumnya orang akan berusaha menampilkan apa yang terbaik dari dirinya. Selama interview ia akan berusaha untuk tampak menarik dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Ia juga akan berusaha tampak energik, semangat, dan menunjukkan kompetensi di bidang pekerjaan yang ditanyakan.Di dalam contoh tersebut, tujuan dalam self-presentation adalah untuk memperoleh pekerjaan yang dilamar. Untuk itu, usaha agar orang lain menilai secara positif perlu dilakukan, dan oleh karenanya ia harus tampak menarik, friendly, cakap dan perhatian terhadap orang lain. Hal lain di dalam self-presentation adalah dengan menjaga penampilan dalam arti cara berpakaian, cara duduk, cara bicara dan lain-lain.

  • Self-Monitoring Self-monitoring adalah usaha melalui pengamatan diri dengan tujuan untuk memberikan kesan yang lebih besar atau lebih baik. self-monitornya tinggi mereka akan berusaha lebih untuk mengetahui situasi dan kondisi sosialnya, mempelajari perilaku apa yang pantas ketika bertemu dengannya. self-monitornya rendah lebih berfokus pada keyakinan dan tujuan yang ingin dicapai tanpa perlu memperhatikan pengaruh sosial. Pada umumnya mereka termasuk pribadi yang sensitif, tidak mudah dikritik, sulit kompromi dan tidak fleksibel.

  • Contoh Self-MonitoringMereka yang mempunyai self-monitoring tinggi, misal akan berungkap sebagai berikut: Saya sangat mungkin menjadi model dengan apa yang sudah saya tampilkan hari ini. Saya selalu berusaha beradaptasi dengan situasi dan orang dengan berbagai latar belakang. Mereka yang mempunyai self-monitoring rendah, maka pernyataannya akan menjadi:Saya akan menjadi model hanya ketika baju-baju yang ditampilkan cocok denganku Jika situasi mendukung dan mereka mau menerima saya seperti ini, saya akan datang.

  • Social ComparisonSocial-comparison menggambarkan bahwa seseorang akan melakukan perbandingan akan sikap dan kemampuan dirinya dengan orang lain, khususnya dalam hal kesamaan. Sears & Papleu memberikan penjelasan bahwa perbandingan secara sosial terjadi karena 3 hal sebagai berikut:Manusia mempunyai dorongan untuk mengevaluasi diri.Tanpa melihat perbedaan secara fisik, manusia akan menilai diri sendiri melalui perbandingan dengan orang lain.Pada umunya manusia cenderung membuat perbandingan melalui kesamaan-kesamaan dari orang lain.

  • Social-Exchange Theory Menganalisa bahwa hubungan antar personal didasarkan pada untung-rugi yang akan diterima oleh pihak-pihak yang berhubungan Apa yang membuat orang lain merasa senang, nyaman dan mendapat keuntungan dari suatu hubungan ?Sears cs. menuliskan adanya 6 tipe dasar, yaitu cinta, uang, status, informasi, barang dan pelayanan. Kita juga sadari keunikan manusia membuat derajat kebutuhannya juga berbeda, sehingga menyenangkan bagi seseorang belum tentu memuaskan bagi yang lain.

  • Contoh Social-Exchange Theory

    Wah, saya sebetulnya malas datang di acara pengangkatan General Manager yang baru, saya sudah kenal dia sejak lama dan saya kurang cocok dengan orangnya. Tapi saya harus datang, dan sukur-sukur bisa berbincang dengannya karena ini penting buat karir saya.

  • Close-RelationshipClose-Relationship / Konsep interdependency mengacu pada hubungan saling menguntungkan antara dua orang atau lebih. Ketika interaksi berkesinambungan, maka proses hubungan menjadi berkembang.

  • Tahapan Close-RelationshipI. Zero contact, ketika dua orang tidak kenal atau tidak saling menyadari ketika bertemu sehingga tidak terjadi interaksi atau komunikasi. Biasanya terjadi di area public, misal mal, ruang tunggu dokter, loby hotel, di pesawat dls.2. Awareness, tahap dimana kedua orang atau lebih menyadari kehadiran orang lain, namun hanya mempunyai sedikit informasi dan tidak terjadi interaksi diantaranya.

  • Tahapan Close-Relationship3. Surface contact, interaksi atau komunikasi yang terjadi minimal dilakukan dalam tahap ini. Misal ketika tamu check-in di hotel atau pesawat, pengunjung melakukan transaksi di kasir. Didalam tahap ini pada umumnya tidak banyak komunikasi, sehingga hanya hal-hal yang bersifat situasional.4. Mutuality, tahap ini terjadi sebagai kelanjutan dari tahap surface contact, dimana pada tahap ini komunikasi atau interaksi dapat berkembang lebih jauh menjadi suatu close-relationship (hubungan dekat).

  • Di dalam hubungan dekat mempunyai 3 (tiga) karakteristik utama, yaitu:Terjadi komunikasi intens dan berhubungan dalam kurun waktu lama.Terlibat dalam berbagai aktifitas atau topik pembicaraan dimana saling berbagi pengalaman atau minat. Pengaruh kuat terjadi didalam hubungan dekat tersebut, sebagai contoh komentar dari orang yang tidak kita kenal berbeda dengan komentar orang yang kita anggap dekat. Ikatan secara emosi juga tampak lebih kuat, ini merupakan sumber perasaan seperti cinta, benci, cemburu, perhatian atau perasaan lainnya.

  • Terima Kasih

    **