bab 4 esterifikasi

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Praktikum Masukkan 3 buah batu didih kedalam labu kemudian 11,43 ml asam asetat dan 23,58 ml Etanol menghasilkan campuran yang homogen dan berwarna bening. Campuran menjadi panas atau terjadi reaksi Eksoterm setelah dicampur oleh katalis yaitu Asam Sulfat pekat. Labu digoyang sempurna dan didinginkan didalam penangas air karena reaksi merupakan reaksi eksoterm, yaitu melepas kalor dari sistem ke lingkungan dan supaya tidak terjadi letupan. Labu disambungkan dengan kondensor refluk terbalik dan dipanaskan dengan suhu74-76 o C agar terjadi kesetimbangan antara asam karboksilat, etanol dan katalis dengan Ester dan air.. Volume Etil Asetat secara stoikiometri didapat sebanyak 49,10 ml. Rendemennya 152,7% 4.2 Pembahasan Tabel 4.1 Prosedur Percobaan No Prosedur Pembahasan

Upload: kusnanto-eko-wibowo

Post on 29-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gt7iyoiuo9ybjbjbjbjbjbjbjo8yt8ot87t7r78r547r76r7r76rf

TRANSCRIPT

Page 1: bab 4 esterifikasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Praktikum

Masukkan 3 buah batu didih kedalam labu kemudian 11,43 ml asam asetat dan

23,58 ml Etanol menghasilkan campuran yang homogen dan berwarna bening.

Campuran menjadi panas atau terjadi reaksi Eksoterm setelah dicampur oleh katalis

yaitu Asam Sulfat pekat.

Labu digoyang sempurna dan didinginkan didalam penangas air karena reaksi

merupakan reaksi eksoterm, yaitu melepas kalor dari sistem ke lingkungan dan

supaya tidak terjadi letupan.

Labu disambungkan dengan kondensor refluk terbalik dan dipanaskan dengan

suhu74-76 oC agar terjadi kesetimbangan antara asam karboksilat, etanol dan katalis

dengan Ester dan air..

Volume Etil Asetat secara stoikiometri didapat sebanyak 49,10 ml.

Rendemennya 152,7%

4.2 Pembahasan

Tabel 4.1 Prosedur Percobaan

No Prosedur Pembahasan

1. Asam Asetat + Etanol Larutan berwarna bening

2.

Asam Asetat + Etanol+ Asam

Sulfat pekat

Larutan berwarna bening dan terjadi

reaksi Eksoterm

3. Asam Asetat + Etanol + Asam

Sulfat pekat direfluks

Untuk mendapatkan Etil Asetat

dengan menjaga suhu pada 74-76oC

selama 70 menit

Page 2: bab 4 esterifikasi

4.

Asam Asetat + Etanol + Asam

Sulfat pekat didestilasi

Menjaga suhu 74-76oC sampai destilat

tidak menetes

Etil Asetat dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol yang

juga menghasilkan hasil sampingan berupa air. Pembuatan etil asetat biasanya disebut dengan

reaksi Esterifikasi. Reaksi Esterifikasi dapat terjadi cepat dengan bantuan katalis berupa

Asam Sulfat pekat. Reaksi ini terjadi secara dua arah yang disebut reaksi reversible. Di dalam

proses pembuatan etil asetat, dilakukan proses pemanasan agar terjadi kesetimbangan antara

Ester dan air. Untuk mendapatkan Ester yang tinggi dari reaksi kesetimbangan tersebut, maka

reaksi harus diusahakan bergeser ke kanan. Arah kesetimbangan tersebut dipengaruhi oleh 4

faktor, yaitu : konsentrasi, suhu, volume, dan tekanan. Apabila konsentrasi reaktan diperbesar

maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan atau ke arah produk.

Pembuatan Etil Asetat pertama-tama dilakukan dengan cara memasukkan 3 buah

batu didih, 11,43 ml Asam Asetat, 23,58 ml Etanol di dalam labu didih dasar bulat yang

menghasilkan warna bening. Kemudian, tambahkan 5 ml Asam Sulfat pekat agar

mempercepat laju reaksi . Setelah itu, labu digoyang hingga sempurna dan didinginkan di

dalam penangas air. Hal ini dilakukan karena reaksi merupakan reaksi eksoterm, yaitu

melepas kalor dari sistem ke lingkungan. Kemudian, labu didih disambungkan ke kondensor

refluks terbalik dan dipanaskan selama 70 menit dengan suhu 74-76 oC. Suhu harus tetap

terjaga agar reaksi dan hasil reaksi sempurna. Karena jika suhu terlalu rendah, maka reaksi

tidak akan sempurna dan jika suhu terlalu tinggi, maka Etanol dan air yang teruapkan akan

menjadi lebih banyak berdasarkan perbandingan stoikiometrinya. Setelah dingin, campuran

didestilasi sampai di dapat destilat pada suhu 74-76 oC. Proses destilasi dihentikan jika tidak

ada lagi destilat yang menetes. Hasil destilasi disimpan di dalam botol kaca yang telah

disediakan.

Volume etil asetat yang didapat secara percobaan sebanyak 75 ml dan secara

stoikiometri sebanyak 49.10 ml. Dari volume etil asetat yang didapat, kita dapat menghitung

rendemennya sebesar 152,7%. Rendemen didapat sangat besar karena perbandingan

stokiometri yang cukup besar akibatnya volume alkohol sangat besar dari volume asam

etanoat menyebabkan volume alkohol banyak berlebih dan juga titik didih antara alkohol

Page 3: bab 4 esterifikasi

dengan etil ester perbedaannya sangat kecil sehingga memungkinkan alkohol ikut menguap

dengan ester saat dilakukan destilasi sehingga hasilnya sangat besar. Pada proses pemisahan

dilarutkan hasil destilasi dengan Na2CO3, pada pemisahan ini yang dipisahkan ialah asam

karbosilat dan pengotor lainnya, sedangkan alkohol tidak ikut dipisahkan, sebab alkohol dan

Na2CO3 tidak bereaksi begitu juga Na2CO3 dengan etil asetet. Dalam pembuatan ester

reaksinya terjadi secara reversible maka dibutuhkan perlakuan yang bisa membuat

kesetimbangan reaksi bergeser ke arah kanan atau produk (Fessenden, R.J and J.S Fessenden;

1986).

Fessenden, R.J dan J.S Fessenden.1986. “Kimia Organik edisi 3 jilid 1”. Worth Publisher,

INC : Belmont, USA. Hal 145

Page 4: bab 4 esterifikasi