bab 4 2jan10 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2010-1-00582-si bab 4.pdf · oracle...
TRANSCRIPT
143
BAB 4
REKOMENDASI PEMILIHAN APLIKASI ERP
4.1 Evaluasi Awal Berdasarkan Kesesuaian Anggaran dan Batasan
Penelitian
Berdasarkan informasi dari pihak manajemen PT NMI maka diperoleh
data informasi mengenai batasan anggaran maupun parameter lainnya yang harus
dipenuhi oleh sistem informasi ERP yang akan di implementasikan, antara lain:
4.1.1 Batasan Anggaran
Anggaran yang tersedia dan telah disetujui oleh pihak manajemen
PT NMI untuk merencanakan implementasi aplikasi ERP adalah sebesar
maksimum 12 Miliyar Rupiah untuk keseluruhan modul dimana sudah
termasuk biaya perangkat lunak, biaya pemeliharaan pada tahun
pertama, investasi perangkat keras utama dan jaringan pendukungnya.
4.1.2 Memiliki kelengkapan modul yang diperlukan
Secara keseluruhan modul-modul yang di perlukan oleh PT. NMI
dari solusi aplikasi ERP yang akan dipilih meliputi modul financial &
accounting, sales & distributuion, procurement, service, production,
human resource. Namun kedepannya tidak menutup kemungkinan akan
diimplementasikan juga modul-modul tambahan seperti CRM, SCM,
SRM dan juga Business Intelegence.
144
4.1.3 Dukungan Technical Support Service dan Consultant Service
Pada saat ini jika terdapat masalah teknis maupun non-teknis
dalam penggunaan aplikasi movex. Perusahaan sangat sulit untuk
mencari konsultan dari pihak movex agar dapat memberikan solusi atas
detil masalah, sehingga PT NISSAN MOTOR INDONESIA harus
menyewa konsultan dari luar.
Oleh karena itu, PT NMI memerlukan vendor yang mampu
menyediakan dukungan technical support service dan consultant service
yang memadai bukan hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan
pengembangan sistem di kemudian hari. Hal tersebut disesuaikan dengan
permintaan dari manajemen PT NMI.
4.1.4 Waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan aplikasi ERP
baru
Lama proses penerapan aplikasi untuk suatu perusahaan sangat
bervariasi, tergantung kesiapan sumber daya diperusahaan tersebut.
Terkadang penerapan sistem baru juga membawa konsekuensi pada
perubahan budaya dan mekanisme kerja.
Untuk implementasi modul procurement PT NMI mengharapkan
agar implementasi dapat di selesaikan dalam waktu 5-7 bulan.
4.2 Seleksi Pemilihan Vendor
Dengan penggunaan aplikasi Movex, PT NMI mampu mendukung proses
bisnis dan mampu meningkatkan produktifitas perusahaan, namun ada kendala
yang dialami oleh PT NMI yaitu kurangnya dukungan dari vendor Movex,
145
sehingga untuk mengadakan pelatihan perusahaan harus mengeluarkan biaya
yang cukup besar karena mereka harus menyewa external consultant. Dan itu
menjadi salah satu alasan mengapa PT NMI berencana untuk mengganti aplikasi
ERP yang lebih canggih dan memiliki dukungan yang lebih baik.
Ada banyak vendor ERP yang beredar dipasaran global. Tetapi kami
hanya akan memilih 2 alternatif vendor ERP yang memiliki reputasi yang baik di
Indonesia untuk dievaluasi.
Pada Top 15 ERP SOFTWARE VENDORS REVEALED 2010
Edition(Business-Software.com/ERPSoftware), terdapat 15 vendor yang
memimpin bisnis perangkat lunak ERP didunia, Vendor ERP tersebut terdiri dari:
o Consona
o Epicor
o Plex System
o Mycrosoft Dynamics
o Global Shop Solutions
o SYSPRO
o Sage
o NetSuite
o IFS
o SAP
o CDC Software
o VAI
o Intacct
o Agresso
o Oracle
Berdasarkan pembahasan dari profil masing-masing vendor, dengan
melihat jumlah pelanggan, kemampuan mendukung bisnis otomotif serta
ketersediaan dukungan vendor tersebut di Indonesia, maka terpilihlah 5 vendor
146
yang akan dipertimbangkan dalam kriteria pemilihan vendor untuk aplikasi ERP.
Tabel berikut menampilkan 5 profil vendor yang telah dipilih dari 15 profil top
vendor dunia.
Tabel 4.1 Profil Top Vendor
Vendor
Software
ERP
Fokus Pelanggan Jumlah
Pelanggan
Produk Keterangan
Mycrosoft
Dynamics
Manufaktur
ukuran kecil dan
menengah, dan
divisi dari
perusahaan besar
Lebih dari
1000
pelanggan,
Di lebih
100 negara
• Microsoft
Dynamics
GP(formerly
Microsoft
Great Plains)
• Microsoft Dynamics NAV
• Microsoft Dynamics AX
Merupakan
salah satu
perusahaan
TI terbesar
di dunia.
Sebagian
besar
pengguna
didunia
sangat
familiar
dalam
penggunaan
tampilan
Microsoft
147
SAP Semua ukuran
organisasi(small,
medium, large
size
organizations)
43.400
pelanggan
di 120
negara
• MySAP
Business
Suite
• MySAP All In
One
• MySAP
Business One
Merupakan
perusahaan
perangkat
lunak
terbesar
didunia, dan
pemasok
perangkat
lunak
terbesar
ketiga
didunia.
Oracle Small, mid-size,
and enterprise
level
organizations
19.000
perusahaan.
• Oracle E-
Business Suite
• PeopleSoft
Enterprise
• JD Edwards
Enterprise One
Oracle
merupakan
98 dari
perusahaan
Fortune 100.
Sage small-and
medium-sized
businesses(SMBs)
5,8 juta
pelanggan
di dunia, di
169 negara
Sage Accpac ERP
Sage MAS ERP
Sage X3
A perennial
honoree in
both
Accounting
148
Today’s
“Top 100
Products”
and
Software
Magazine’s
annual
Software
500 listings,
Sage also
has garnered
a variety of
other
industry
awards,
recognitions,
and reviews.
NetSuite Organisasi
berkembang dan
bisnis berukuran
sedang
6,600
pelanggan
didunia
NetSuite Financials
NetSuite
NetSuite Oneworld
#1-on-
demand
accouting/
ERP
software
149
sumber: Business-Software.com/ERPSoftware
Menurut AMR Research pada The ERP Market Sizing Report, 2006-
2011, SAP dan Oracle merupakan vendor teratas yang memiliki market share
masing-masing sebesar 41% dan 21%. SAP dan Oracle juga menempati 2
urutan teratas yang merupakan vendor aplikasi ERP terpopuler dengan
melihat dari pendapatan yang diperoleh. SAP memperoleh pendapatan
$11753M sedangkan Oracle memperoleh $6044M pada tahun 2006. Berikut
tabel urutan/ peringkat berdasarkan total pendapatan vendor ERP.
Table 4.2 ERP Vendors Ranked by Application Revenue, 2005-2006
2006 Revenue
Rank
Company Revenue, 2005 ($M)
Revenue, 2006 ($M)
Revenue Share, 2005
Revenue Share, 2006
Growth Rate, 2005- 2006
1 SAP 10542 11753 42% 41% 11% 2 Oracle 5166 6044 20% 21% 17% 3 Infor 480 2114 2% 7% 34% 4 Sage 1438 1830 6% 6% 27% 5 Microsoft 844 996 3% 3% 18%
Sumber: AMR Research, 2007
Tabel 4.3 Application Segments of ERP Vendors Based on Total Revenue, 2006
2006 Reven
ue Rank
Company Total Company
Application Revenue,
2006
Enterprise
Mgmt. ($M)
Human Capital Mgmt. ($M)
Supply Chain Mgmt. ($M)
Product Lifecycle Mgmt. ($M)
Customer Mgmt. ($M)
Sourcing and
Procurement ($M)
application
150
($M)
1 SAP 11753 6394 1540 740 411 2268 400
2 Oracle 6044 2200 1529 586 48 1378 302 3 Infor 2114 1522 42 307 32 190 21 4 Sage
Group 1830 1299 348 37 0 146 0
5 Microsoft
996 578 90 70 0 259 0
Sumber: AMR Research, 2007
Sedangkan total pendapatan PT NMI per tahun dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini
Tabel 4.4 Total Pendapatan PT NMI per Tahun
Tahun Pendapatan
2004 IDR 2.5 Trillion
2005 IDR 2.5 Trillion
2006 IDR 1.4 Trillion
2007 IDR 4.1 Trillion
2008 IDR 5.3 Trillion
2009 IDR 5.2 Trillion
Sumber: Data internal perusahaan
Selain itu, Jika dilihat dari perusahaan perakitan mobil sejenis yang
ada di Indonesia, kebanyakan mereka menggunakan aplikasi ERP SAP dan
151
Oracle, berikut tabel tentang sistem informasi yang digunakan oleh
perusahaan perakitan mobil yang sejenis dengan PT Nissan Motor Indonesia.
Tabel 4.5 Sistem Informasi Perusahaan Otomotif
Perusahaan Perakitan Mobil Di
Indonesia
Sistem Informasi
yang Digunakan
Toyota SAP
Honda SAP
Suzuki ORACLE
Daihatsu SAP
Mengingat PT Nissan Motor Indonesia merupakan perusahaan yang
berskala besar (dengan omset 5 Triliun pertahun dan jumlah karyawan 2000
orang) serta ditinjau berdasarkan sistem informasi perusahaan perakitan mobil
sejenis yang ada di Indonesia. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, SAP dan
Oracle merupakan vendor yang paling tepat untuk dijadikan alternatif dalam
pengambilan keputusan pemilihan aplikasi ERP karena vendor tersebut
memiliki fokus atau target pelanggan dalam lingkup skala kecil, menengah dan
besar. Selain itu SAP dan Oracle memiliki pelanggan terbanyak dibandingkan
vendor aplikasi ERP lainnya, yang masing-masing berjumlah 43.400 dan
19.000 pelanggan.
152
4.3 Formulasi Kriteria Pemilihan Sistem Informasi
Sebagai referensi awal kriteria penentu keberhasilan proyek implementasi
aplikasi ERP yang relevan, dirangkum perbandingan kriteria pemilihan system
ERP. Rangkuman tersebut seperti yang terlihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Tabel Perbandingan Kriteria
Kumpulan kriteria yang digunakan Leon,
Alexis
(2000)
Herzog
Thomas
(2006)
Kesesuaian fungsionalitas Ada Ada
Fleksibilitas
• Kustomisasi
• Upgrade yang fleksibel
• Intenasionalisasi
• Arsitektur
• Skalabilitas
• Keamanaan
• Antarmuka
• Sistem operasi
• Independent database
• Bahasa pemrograman
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
153
Berdasarkan perbandingan kriteria diatas, masing-masing perwakilan
divisi khususnya Deputy Director AFS, CR&IS dan General Manager IS
diminta untuk mengidentifikasi kriteria mana saja yang lebih penting menurut
mereka untuk bahan pertimbangan dalam pemilihan aplikasi ERP di PT NMI,
sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Dukungan(support)
• Dukungan infrastruktur
• Pelatihan
• Dokumentasi
Ada
Ada
Ada
Ada
Kontinyuitas(continuity)
• Struktur proyek
• Aktivitas komunitas
• Transparansi
• Ferekuensi update
Ada
Ada
Ada
Ada
Kemudahan penggunaan Ada Ada
integrasi Ada
Total biaya Ada
Keandalan Ada
Kemampuan untuk mendukung berbagai
perencanaan dan control
Ada
154
4.3.1 Hasil Kriteria Deputy Director AFS, CR&IS
Menurut Deputy Director AFS, CR&IS kriteria yang merupakan
kriteria penting dan harus dipertimbangkan dalam keputusan pemilihan
aplikasi ERP adalah sebagai berikut:
• Fungsional proses bisnis dapat terpenuhi seluruhnya
• Fleksibilitas sistem informasi dalam mendukung kebutuhan
operasional
• Kemudahan penggunaan
• Biaya perolehan yang minimum
• Kemampuan Intergrasi yang tinggi
4.3.2 Hasil Kriteria General Manager IS
Menurut General Manager IS, faktor atau kriteria yang
merupakan kriteria yang harus dipertimbangkan dalam keputusan
pemilihan aplikasi ERP adalah sebagai berikut:
• Kemampuan untuk berbagai perencanaan dan kontrol
• Kesesuaian fungsional dengan proses bisnis perusahaan
• Fleksibilitas sistem informasi
• Dukungan dalam implementasi dan pemeliharaan aplikasi
ERP
• Kemudahan penggunaan
• Total biaya
155
4.3.3 Penentuan Kriteria
Berdasarkan hasil kriteria yang diinginkan oleh perwakilan
masing-masing divisi maka kriteria yang mereka harapkan dari aplikasi
ERP yang baru adalah sebagai berikut:
• Fungsionalitas; berarti hanya memilih fungsi-fungsi yang
dibutuhkan saja. Kriteria ini menunjukan sejauh mana aplikasi
ERP yang dipilih sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
Makin besar tingkat kesesuaiannya, maka makin kecil biaya
kostumisasi dan implementasi.
• Perencanaan dan kontrol; diperlukan pengaplikasian metode
baru dalam perencanaan proyek serta pengontrolan jalannya
proyek, yang berarti perencanaan sumber daya, perencanaan
jadwal/durasi yakni perkiraan waktu yang diperlukan dan
kematangan metode untuk implementasi sistem informasi
serta pengontrolan biaya terhadap jalannya proyek.
• Fleksibilitas; berkaitan dengan kemampuan dan resiko
kustomisasi perangkat lunak sistem informasi, perlu untuk
diidentifikasi seberapa besar kustomisasi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan proses bisnis yang ada dan apa
saja implikasi dan resiko yang harus dipertimbangkan oleh
manajemen apabila memilih melakukan implementasi sistem
informasi tertentu. Selain itu, flexibilitas juga mencakup
pertanyaan mengenai kebebasan terhadap platform tertentu.
156
• Dukungan(support); dukungan akan membantu
memperpendek waktu implementasi dan proses transfer
teknologi ke perusahaan. Adanya dukungan membantu
perusahaan membangun keahlian internal atau bekerja sama
dengan konsultan eksternal dalam implementasi dan
pemeliharaan aplikasi ERP.
• Total biaya; perlu dihitung biaya keseluruhan yang harus
dikeluarkan oleh PT NMI untuk masa penggunaan 5 tahun
kedepan. Hal ini sesuai dengan kebijakan manajemen untuk
perkiraan masa manfaat perangkat lunak yang akan dipilih
tersebut dimana diharapkan dapat melayani kebutuhan sistem
informasi PT NMI untuk masa 5 tahun kedepan.
• Kemudahan penggunaan; antar muka harus dirancang dengan
memperhatikan kebutuhan informasi unuk menyelesaikan
tugas tertentu. Tugas yang sederhana seharusnya dapat
diselesaikan dengan cepat tanpa harus berpindah pindah pada
layar. Untuk pekerjaan yang rutin, sebaiknya disediakan
tombol-tombol shortcut. Beberapa aplikasi ERP hanya sedikit
element GUI (graphical user interface) termasuk diantaranya
aplikasi ERP Movex yang saat ini digunakan oleh PT NMI.
Kemudahan penggunaan akan kami evaluas i berdasarkan 8
aturan emas.
157
• Integrasi; merupakan faktor dimana sangat penting bagi
perusahaan untuk dilakukannya pengintegrasian seluruh
komponen pada seluruh area bisnis. Selain itu, kriteria
penilaian intergasi juga lebih difokuskan pada kemudahan
intergasi aplikasi ERP dengan sistem lain. Dengan kata lain,
aplikasi ERP yang dipilih harus dapat berkomunikasi dengan
baik dengan aplikasi yang berbeda.
4.4 S truktur Hirarki AHP Pemilihan Aplikasi ERP di PT NMI
Berdasarkan tujuh kriteria kritis dalam pemilihan sistem informasi yang
telah dipilih oleh tim manajemen PT NMI, disusun struktur hirarki
selengkapnya dengan tujuan utama pemilihan sistem informasi pada PT NMI.
Model hirarki tersebut digambarkan pada gambar berikut:
158
Gambar 4.1 Struktur Hirarki AHP
Berdasarkan keputusan manajemen melalui meeting yang dilakukan oleh
tim manajemen PT NMI juga diperoleh informasi detail evaluasi dan tujuan
evaluasi atas masing-masing kriteria yang digunakan dalam pemilihan aplikasi
ERP seperti pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Detail Evaluasi Kriteria
Atribut/Kriteria Detil Evaluasi
Fungsional • Kelengkapan modul
• Kesesuaian fungsional dengan kebutuhan
perusahaan
Pemilihan Aplikasi ERP PT NMI
Fungsionalitas Perencanaan dan Kontrol
Dukungan(support)
Fleksibilitas Total Biaya
Kemudahan Penggunaan
Integrasi
SAP ORACLE
159
Kemampuan untuk
mendukung berbagai
perencanaan dan control
• Metodologi Implementasi
• Sumber daya
• Waktu
Fleksibilitas • Kemampuan untuk melakukan
konfigurasi ulang
• Kemudahan untuk upgrade
• Kebebasan terhadap platform tertentu
• Bahasa pemrograman yang standard
Dukungan(support) • Dukungan infrastruktur, konsultasi dan
modul tambahan
• Pelatihan
Total biaya • Biaya perangkat lunak
• Biaya pemeliharaan
• Biaya konsultan
• Biaya infrastruktur
Kemudahan Penggunaan • Memenuhi 8 aturan emas
Integrasi • Kemudahan integrasi dengan sistem lain
Dari detail evaluasi kriteria diatas dilakukan studi matriks perbandingan
berpasangan (paired comparison judgement matrix) dari para pengambil
keputusan puncak PT NMI. Kebijakan manajemen terkait pemilihan aplikasi
160
ERP pada PT NMI, dilakukan oleh Deputy Director AFS, CR&IS dan General
Manager IS. Berdasarkan persepsi dan harapan masing-masing pengambil
keputusan, maka dibuatlah perhitungan perbandingan relatif antar kriteria.
Matriks perbandingan berpasangan berikut merupakan data yang
diperoleh dari pengambil keputusan-1 yaitu Deputy Director AFS, CR&IS PT
NMI, dan dirangkum pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.8 Matriks Perbandingan Berpasangan atas Kriteria Pemilihan Aplikasi ERP
(Pengambil Keputusan I – Deputy Director AFS, CR&IS )
DM1 Fungsional Perencanaan & Kontrol
Fleksibilitas Dukungan Total Biaya
Kemudahan Penggunaan
Integrasi
Fungsional 1 2 7 3 6 5 9
Perencanaan & Kontrol ½ 1 5 3 5 4 6
Fleksibilitas 1/7 1/5 1 1/5 1/3 1/4 5
Dukungan 1/3 1/3 5 1 3 2 8
Total Biaya 1/6 1/5 3 1/3 1 1/3 5
Kemudahan Penggunaan 1/5 ¼ 4 1/2 3 1 6
Integrasi 1/9 1/6 1/5 1/8 1/5 1/6 1
Jumlah 2.45 4.15 25.20 8.16 18.53 12.75 40.00
Pada data pengambil keputusan pertama diatas, kriteria Fungsional
bagi pengambil keputusan pertama memiliki tingkat kepentingan relatif bernilai
161
2 dibanding kriteria Perencanaan dan Kontrol. Pemberian nilai relatif tersebut
mengacu pada daftar pada Tabel 2.6 Skala Perbandingan Berpasangan Menurut
Saaty (2001), yang berarti dominasi kriteria Fungsional hampir sama
pentingnya dibandingkan kriteria Perencanaan dan Kontrol, sebaliknya terlihat
pada baris kedua, apabila kriteria Perencanaan dan Kontrol dibandingkan
kriteria Fungsional memiliki nilai 1/2. Untuk kriteria yang dinilai sama
pentingnya akan diberikan nilai 1 (sama penting). Demikian pula untuk nilai
diagonal dari kiri atas ke kanan bawah yang memperbandingkan kriteria yang
sama akan diberi nilai sama dengan satu. Proses penilaian yang sama dilakukan
atas seluruh kriteria, sampai terpenuhi semua dan proses penilaian dilanjutkan
pada data matriks pengambil keputusan kedua dengan data yang dipaparkan
pada tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Matrix Perbandingan Berpasangan atas Kriteria Pemilihan Aplikasi
ERP (Pengambil Keputusan II – General Manager IS)
DM2 Fungsional Perencanaan & Kontrol Fleksibilitas Dukungan Total
Biaya Kemudahan Penggunaan Integrasi
Fungsional 1 4 6 2 3 4 7
Perencanaan & Kontrol 1/4 1 3 1/5 1/3 1/2 6
Fleksibilitas 1/6 1/3 1 1/6 1/5 1/4 2
Dukungan 1/2 5 6 1 2 5 8
Total Biaya 1/3 3 5 1/2 1 2 5
162
Kemudahan Penggunaan 1/4 2 4 1/5 1/2 1 2
Integrasi 1/7 1/6 ½ 1/8 1/5 1/2 1
Jumlah 2.64 15.50 25.50 4.19 7.23 13.25 31.00
Matriks perbandingan berpasangan atas data perbandingan kriteria
yang diperoleh dari para pengambil keputusan satu dan dua diatas perlu
dilakukan normalisasi. Normalisasi tersebut perlu dilakukan agar tiap kriteria
dapat diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Normalisasi dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
- Kepentingan relatif tiap faktor dari tiap baris dari matriks tersebut
dapat dinyatakan sebagai bobot relatif yang dinormalkan (normalized
relative weight). Bobot relatif tersebut diperoleh dengan membagi
nilai tiap faktor dengan jumlah tiap kolomnya. Sehingga apabila
dijumlahkan, nilai dari setiap kolom sesudah dilakukan proses
normalisasi akan sama dengan 1.
- Kemudian dihitung nilai Eigen Vektor Utama dari tiap baris hasil
normalisasi. Nilai Eigen vektor utama didapat dari nilai rata-rata
bobot relatif tiap baris yang telah dinormalkan.
Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 berikut memaparkan data perhitungan bobot relatif
dan masing-masing pengambil keputusan.
163
Tabel 4.10 Bobot Relatif dan Eigen Vektor Utama Pengambil Keputusan 1 (DM1)
DM1 Fungsional Perencanaan
& Kontrol Fleksibil itas Dukungan
Total
Biaya
Kemudahan
Penggunaan Integrasi
Eigen
vector
utama
Fungsional 0.41 0.48 0.28 0.37 0.32 0.39 0.23
0.36
Perencanaa
n & Kontrol 0.20 0.24 0.20 0.37 0.27 0.31 0.15
0.26
Fleksibilitas 0.06 0.05 0.04 0.02 0.02 0.02 0.13
0.04
Dukungan 0.14 0.08 0.20 0.12 0.16 0.16 0.20
0.15
Total Biaya 0.07 0.05 0.12 0.04 0.05 0.03 0.13
0.06
Kemudahan
Penggunaan 0.08 0.06 0.16 0.06 0.16 0.08 0.15
0.11
Integrasi 0.05 0.04 0.01 0.02 0.01 0.01 0.03
0.02
Total 1 1 1 1 1 1 1
1
Pada tabel pengambil keputusan pertama diatas, jumlah nilai kolom
fungsional sebelum dinormalkan adalah 2.45 sedangkan nilai pada sel
fungsional terhadap fungsional adalah 1 sehingga nilai bobot relatif yang
dinormalkan menjadi 1 / 2.45 = 0.41. Untuk nilai fungsional terhadap
perencanaan dan kontrol adalah 2 dibanding nilai total kolom perencanaan dan
kontrol 4.15 sehingga nilai bobot relatif yang dinormalkan menjadi 2 / 4.15 =
164
0,48 demikian seterusnya proses penilaian bobot dilakukan untuk semua
perbandingan kriteria yang ada. Proses penilaian bobot relatif dilanjutkan pula
untuk data pengambil keputusan kedua sehingga menghasilkan data pada tabel
4.11 berikut.
Tabel 4.11 Bobot Relatif dan Eigen Vektor Utama Pengambil Keputusan 2 (DM2)
DM2 Fungsional Perencanaan
& Kontrol Fleksibil itas Dukungan
Total
Biaya
Kemudahan
Penggunaan
Integr
asi
Eigen
vector
utama
Fungsional 0.38 0.26 0.24 0.48 0.41 0.30 0.23
0.33
Perencanaan
& Kontrol 0.09 0.06 0.12 0.05 0.05 0.04 0.19
0.08
Fleksibilitas 0.06 0.02 0.04 0.04 0.03 0.02 0.06
0.04
Dukungan 0.19 0.32 0.24 0.24 0.28 0.38 0.26
0.28
Total Biaya 0.13 0.19 0.20 0.12 0.14 0.15 0.16
0.15
Kemudahan
Penggunaan 0.09 0.13 0.16 0.05 0.07 0.08 0.06
0.09
Integrasi 0.05 0.01 0.02 0.03 0.03 0.04 0.03
0.03
Total 1 1 1 1 1 1 1
1
Permasalahan umum yang dihadapi dalam pengumpulan dan penyajian
data perbandingan berpasangan tersebut adalah sifat konsistensi tiap faktor
165
yang tidak dapat dipaksakan, misalnya jika A>B adalah identik dengan 2>1,
dan C>B yang adalah identik dengan 3>1 maka tidaklah otomatis berarti C>A
sama dengan nilai 6>1, walaupun hal ini konsisten. Hal ini disebabkan karena
hubungan masing-masing faktor kriteria yang dinilai adalah saling bebas antara
satu dengan yang lain. Apabila terjadi derajat inkonsistensi yang terlalu tinggi
maka perlu dilakukan pengulangan pengambilan data dan wawancara. Uji
konsistensi/ Consistency Index (CI) atas data informasi dari pengambil
keputusan 1 dan 2 adalah sebagai berikut :
CI = λ max – n n – 1
λ max = ∑ Jumlah bobot relative tiap kolom * Eigen vector utama
CI (DM1) = (7.5073 – 7) ( 7 – 1 )
= 0.08455
CI (DM2) = (7.5114– 7) ( 7 – 1 )
= 0.08523
Indeks ketidak konsistenan untuk matriks berordo 7 yang berarti memiliki
nilai RI = 1,32 diukur dengan menggunakan Consistency Ratio (CR) sebagai
berikut :
166
CR (DM1) = 0,08455 1,32
= 6,405%
CR (DM2) = 0,08523
1,32
= 6.456%
Nilai konsistensi rasio pengambil keputusan pertama (DM1) adalah
6.405% sedangkan nilai konsistensi rasio pengambil keputusan kedua (DM2)
adalah 6.456%. Dimana bila nilai konsistensi rasio (CR) adalah kurang dari
10%, maka data yang diperoleh dari pengambil keputusan satu dan dua tersebut
masih dapat diterima. Sehingga selengkapnya perbandingan relatif antar kriteria
dari pengambil keputusan satu dan pengambil keputusan dua beserta urutan
prioritas tingkat kepentingan masing-masing kriteria bagi pengambil keputusan
dapat dipaparkan seperti pada tabel 4.12 berikut.
CR = CI
RI
167
Tabel 4.12 Gabungan Bobot Relatif Kriteria
Bobot Relatif Kriteria
DM1 DM2 Average
Eigen Vektor Priority Eigen Vektor Priority
Fungsional 0.36
1 0.33
1 0.345
Perencanaan & Kontrol
0.26 2
0.08 5 0.17
Fleksibilitas
0.04 6
0.04 6 0.04
Dukungan
0.15 3
0.27 2 0.21
Total Biaya
0.06 5
0.16 3 0.11
Kemudahan Penggunaan
0.11
4 0.09
4 0.1
Integrasi 0.02
7 0.03
7 0.025
Total 1
1 1
Bagi pengambil keputusan satu (DM1) urutan prioritas kriteria pemilihan
system informasi yang paling utama adalah fungsional, perencanaan dan
kontrol, dukungan, kemudahan penggunaan, total biaya, fleksibilitas, dan
integrasi. Sedangkan bagi pengambil keputusan dua (DM2), urutan prioritas
utama kesesuaian fungsional, dukungan, total biaya, kemudahan penggunaan,
perencanaan dan kontrol, fleksibilitas dan yang terakhir adalah integrasi. Dapat
dilihat disini bahwa integrasi tidak secara signifikan dipertimbangkan lagi oleh
kedua pengambil keputusan tersebut, mengingat bahwa semua aplikasi ERP
telah terintegrasi. Sehingga seluruh aplikasi ERP yang sedang dievaluasi pada
tahap ini pasti memenuhi kriteria integrasi, walaupun demikian tetap menjadi
pertimbangan pengambil keputusan karena pihak perusahaan juga
168
menginginkan integrasi yang tidak hanya terintegrasi antar modul ERP tersebut
tetapi juga memiliki kemampuan untuk di integrasikan dengan aplikasi third
party.
Dari penggabungan bobot kriteria masing-masing pengambil keputusan
dapat diketahui bahwa keriteria fungsional memiliki bobot yang paling tinggi
diikuti oleh kriteria, dukungan, perencanaan & kontrol, biaya, kemudahan
penggunaan, flexibilitas, dan yang terakhir adalah integrasi.
Grafik penggambungan bobot kriteria yang sudah di hitung dapat dilihat
pada gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Grafik Penggabungan Bobot Kriteria
4.5 Profil Umum dan Informasi Terkait Mengenai Aplikasi ERP yang Akan
Dipilih
Pada saat ini PT NMI telah menggunakan aplikasi ERP yaitu Movex
Thisgen, sebuah aplikasi ERP yang dikembangkan oleh Intentia perusahaan
35%
17%
4%
21%
11%
10%
3%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%
fungsionalitas
perencanaan & control
Flexibilitas
Dukungan
Biaya
Kemudahan Penggunaan
Integrasi
169
software asal Swedia. PT. NMI mulai mengimplemetasikan aplikasi ERP
Movex pada tahun 2000 dan live pada tahun 2001.
Modul-modul ERP Movex yang digunakan PT. NMI yaitu Customer
Order Management (COM), Financial Accounting Management (FAM). dan
Material Production Management (MPM). PT. NMI juga melakukan
penambahan add-on dan modifikasi sekitar 40% dari fungsi standart Movex
agar dapat memenuhi kebutuhan PT. NMI.
Sesuai dengan pembahasan pada Bab sebelumnya, telah dipaparkan
mengenai hal-hal yang menjadi pertimbangan PT. NMI untuk mengganti
aplikasi ERP mereka dengan aplikasi ERP yang lebih modern.
Berikut merupakan data dan informasi umum yang diperoleh terkait
aplikasi ERP yang dipertimbangkan dan dipilih sebagai alternatif aplikasi ERP
yang akan digunakan oleh PT. NMI dalam mendukung kegiatan bisnis mereka.
4.5.1 Oracle E-Business Suite 12
Oracle E-Business Suite adalah paket aplikasi bisnis yang lengkap
dan terintegrasi penuh yang dapat mendukung kebutuhan di berbagai
fungsi bisnis perusahaan. Paket aplikasi ini terdiri atas sekumpulan
modul yang dapat diterapkan semuanya atau beberapa modul tertentu
sesuai kebutuhan. Integras i Oracle E-Business Suite dengan aplikas i
yang sudah ada, dipermudah dengan tersedianya paket standar
Application Integration Architecure dari Oracle. Hampir semua paket
aplikasi pada E-Business Suite dilengkapi dengan fitur Business Intelligence
170
untuk memudahkan perusahaan memantau kinerja mas ing-masing unit
bisnis maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Kelompok aplikasi yang tersedia pada Oracle E-Business Suite adalah:
Advanced Procurement, Contract, Corporate Performance
Management and Daily Business Intelligence, Customer Data
Management, Customer Relationship Management, Financials, Human
Resource Management, Interaction Center, Logistic, Maintenance,
Manufactur ing, Mark eting, Order Management, Product Lifecycle
Management, Project, Sales, Service, Supply Chain Execution, Supply
Chain Management, Supply Chain Planning, dan Transportation
Management.
Gambar 4.3 Oracle E-Business Suite Solution
4.5.2 MySAP Bussiness Suite 6
MySAP business suite adalah paket lengkap dari open enterprise
solution yang menghubungkan semua orang yang dilibatkan, informasi dan
171
proses dan oleh karena itu meningkatkan efektifitas dari hubungan bisnis.
MySAP business suite menawarkan solusi bisnis yang fleksibel untuk
perusahaan yang besar yang mempunyai jumlah user yang besar dan proses
yang secara konstan berubah.
Gambar 4.4 MySAP Business Suite Solution
Solusi yang di tawarkan oleh MySAP Business Suite yaitu mySAP
ERP (Financial & controlling, Human Capital Management, Sales and
distribution, Material Management, Production Planning). Selain fungsi
dasar ERP, MySAP Business Suite juga menawarkan solusi tambahan
diantaranya: MySAP Customer Relationship Management, MySAP
Product Lifecycle Management, MySAP Supply Chain Management, dan
MySAP Supplier Relationship Management.
172
4.6 Penilaian dan Evaluasi Pemilihan Aplikasi ERP
Dilakukan evaluasi tiap kriteria terhadap masing-masing alternatif
pilihan aplikasi ERP. Hal ini diharapkan akan menghasilkan data perbandingan
relatif berpasangan antar aplikasi ERP terhadap kriteria yang dinilai dan
disajikan selengkapnya pada tahap berikut.
4.6.1 Fungsionalitas
Kesesuaian fungsional merupakan kriteria yang mendapat
prioritas yang paling utama dari pengambil keputusan pertama(Deputy
Director AFS, CR&IS) dan pengambil keputusan kedua(General
Manager IS). Dengan bobot relatif dari pengambil keputusan pertama
yaitu sebesar 41% sedangkan bagi pengambil keputusan kedua mendapat
nilai bobot relatif sebesar 38% , Sehingga kriteria ini merupakan kriteria
yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam pemilihan aplikasi
ERP.
Informasi pemenuhan kriteria/ kebutuhan fungsional tersebut
didapat melalui konsultasi dengan implementor dari masing-masing
vendor untuk menjelaskan kemampuan perangkat lunaknya dalam
memenuhi kebutuhan fungsional perusahaan, sehingga diharapkan
mampu dijalankan pada aplikasi ERP yang akan digunakan.
Dengan memberikan informasi proses bisnis kepada implementor
masing-masing vendor seperti yang telah dijelaskan pada matrix evaluasi
kebutuhan pada bab sebelumnya, diharapkan tiap implementor dapat
173
memberikan response/ konfirmasinya terkait dengan proses bisnis PT
NMI. Response tersebut berupa :
- S = Standard Function , yang berarti merupakan fungsi standard
yang telah dimiliki oleh sistem informasi tersebut.
- M = Modification Required, yang berarti bahwa bisnis proses tersebut
sebenarnya bukan merupakan fungsi standard yang telah ada, namun
pihak vendor perlu untuk melakukan modifikasi terhadap system
informasi yang sudah ada.
- T = Third Party, yang berarti bahwa bisnis proses yang dimaksud
dapat dipenuhi dari perangkat lunak lainnya.
- N = Can not meet requirement, yang berarti bahwa bisnis proses
tersebut tidak dapat dipenuhi oleh sistem informasi yang
bersangkutan.
- AD = Additional Module, berarti bahwa pihak impelementor mampu
memenuhi fungsi tersebut tetapi dengan menggunakan modul
tambahan dari vendor.
Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian antar aplikasi
ERP, maka disepakati bahwa setiap jawaban S memiliki nilai 10, M = 7,
N = 0, AD = 4, T = 1. Berdasarkan penilaian atas kemampuan aplikasi
ERP dalam memenuhi proses bisnis perusahaan, jumlahnya akan
digunakan sebagai nilai pembanding relatif dari masing-masing aplikasi
ERP yang dievaluasi.
174
Tabel 4.13 berikut merupakan evaluasi terhadap kumpulan proses
bisnis pembelian. Kebutuhan fungsional berikut diklasifikasikan dalam 3
bagian yaitu purchasing, inventory dan general.
Tabel 4.13 Matriks Evaluasi Kebutuhan (Purchasing)
Reff
Number
Kebutuhan Fungsional Status Current
System
SAP
Response
Oracle
Response
P01 Sistem mampu membuat
Agreement PO
R M S S
P02 Sistem mampu mencatat plan
PO
R S S S
P03 Sistem mampu mencatat PO
secara langsung tidak melalui
proses Plan PO
R S S S
P04 Sistem dapat menjalankan
prosedur merevisi dan
memonitor PO
R S S S
Status Code : R = Mandatory Requierement, B = Better To Have
Current Code, Vendor Response Code: S = Standard Function, M = Modification
Required, T = Third Party, N = Can Not Meet Requirement, AD= Additional Module
175
P05 Sistem mampu mencatat
konfirmasi PO
R S S S
P06 Sistem mampu mengupdate
informasi Bill of Lading dari
supplier
R S S S
P07 Sistem mampu membuat
claimsheet
R S S S
P08 Sistem mampu untuk
memberikan persetujuan dan
mengeluarkan Purchase
Order
R S S S
P09 Sistem mampu melakukan
estimasi bahan baku yang
diperlukan berdasarkan
perencanaan produksi.
R S S S
P10 Sistem mampu membuat
permintaan pembelian
R S S S
P11 Sistem mampu melakukan
estimasi waktu lead time
vendor beberapa tempat(dari
B N S S
176
pengiriman barang, ke
pelabuhan, ke warehouse
perusahaan)
P12 Sistem menyediakan aplikasi
yang terintegrasi langsung
dengan vendor
B T AD AD
P13 Sistem mampu melakukan
proses invoice verification
R S S S
P14 Sistem mampu melakukan
pengolahan memo credit,
seperti pembatalan Invoice
R S S S
P15 Sistem mampu menangani
pembelian barang non-
material
R S S S
P16 Sistem mampu menangani
proses vendor evaluation
dengan kriteria yang dapat
ditetapkan sendiri oleh
perusahaan.
R S S S
P17 Sistem mampu membuat R S S S
177
PIB(Pemberitahuan Import
Barang)
P18 Sistem mampu menangani
pembelian service
B S S S
P19 Sistem mampu menampilkan
informasi-informasi
pembelian seperti harga,
nama vendor, waktu
pemenuhan
R S S S
P20 Sistem mampu menangani
Self-service Procurement
B N AD AD
P21 Sistem memiliki kemampuan
untuk melakukan import data
dari katalog supplier atau
sistem internal yang dimiliki
supplier (XML, Excel,
Graphic, dan lain-lain)
B N S S
P22 Sistem memiliki kemampuan
untuk membuat laporan
rangkuman dari transaksi
R S S S
178
setiap hari
P23 Sistem mampu untuk
membuat PO cancellation
R S S S
Tabel 4.14 Matriks Evaluasi Kebutuhan (Inventory)
Reff
Number
Kebutuhan Fungsional Status Current
System
SAP
Response
Oracle
Response
I01 Sistem mampu
mendaftarkan item-item
pada warehouse yang
berbeda
B S S S
I02 Sistem mampu membuat
GUN(Good Usage Note)
R S S S
I03 Sistem mampu melakukan R S S S
Status Code : R = Mandatory Requierement, B = Better To Have
Current Code, Vendor Response Code: S = Standard Function, M = Modification
Required, T = Third Party, N = Can Not Meet Requirement, AD= Additional Module
179
stock opname
I04 Sistem mampu mencatat
penerimaan barang, dapat
memeriksa kelengkapan
jumlah antara surat jalan
dan fisik barang
R S S S
I05 Sistem mampu membagi
persediaan dalam kategori
Persediaan stok dan non
stok
R S S S
I06 Sistem mampu mencegah
terjadinya kekosongan
persediaan
R S S S
I07 Sistem dapat memonitor
stok yang disimpan dalam
gudang, stok yang sedang di
pesan, stok yang sudah
dipesan untuk order
tertentu, dan stok yang
sedang dalam inspeksi
kualitas
R S S S
180
I08 Sistem mampu mencatat
hasil inspeksi saat
penerimaan barang (
memeriksa atau
membandingkan kualitas
dari barang yang diterima
dengan standar tertentu,
terutama barang dari
vendor)
R S S S
I09 Sistem mampu melakukan
update stock value, ketika
terjadi perubahan harga dan
jumlah stok
R S S S
I10 Sistem memiliki
kemampuan untuk
mengganti secara otomatis
dokumen pembelian yg
dilengkapi barcode dalam
kasus vendor mengirimkan
barang dibawah jumlah
yang dipesan
B N M M
I11 Sistem memiliki B S S S
181
kemampuan untuk
mencetak dokumen material
dalam semua aktivitas
penerimaan barang (bahkan
untuk barang-barang yang
merupakan bonus / hadiah)
I12 Sistem untuk cek persediaan
di gudang dan memberikan
peringatan terhadap
requisition
R S S S
I13 Sistem memiliki
Kemampuan untuk
memberikan direksi put-
away saat penerimaan
barang, dimana sistem
memberikan informasi atas
lokasi penyimpanan yang
sesuai dengan produk
R S S S
I14 Sistem memiliki
kemampuan untuk
membatalkan transaksi
R S S S
182
untuk mencegah kesalahan
yang menumpuk karena
salah entry
Tabel 4.15 Matriks Evaluasi Kebutuhan (General)
Reff
Number
Kebutuhan Fungsional Status Current
System
SAP
Response
Oracle
Response
G01 Sistem menyediakan
Reporting tools untuk
department fungsional
dengan format standard an
format yang user-defined
B M S S
G02 Sistem dapat dijalankan
dari sisi client dengan
berbasis web browser
B N AD S
Status Code : R = Mandatory Requierement, B = Better To Have
Current Code, Vendor Response Code: S = Standard Function, M = Modification
Required, T = Third Party, N = Can Not Meet Requirement,AD= Additional Module
183
G03 Sistem mampu membagi
otorisasi pengguna
minimal
dalam 4 aktivitas, melihat,
menambah, mengkoreksi,
menghapus
R S S S
G04 Sistem memiliki fasilitas
untuk dilakukan import dan
eksport data dari dan ke
media eksternal
B N S S
G05 Sistem memiliki fungsi
dashboard yang
menyajikan berbagai
informasi untuk
mempermudah memonitor
performa perusahaan.
B N AD S
G06 Pengembangan sistem
menggunakan bahasa
pemrograman dan
development tools yang
umum digunakan
B S S S
184
G07 Sistem mempunyai audit
trail untuk semua jenis
aktivitas, baik aktivitas
user maupun system
B S S S
G08 Semua perubahan,
modifikasi, penambahan,
dan penghapusan data
harus tercatat, sehingga
menghasilkan perubahan
yang tercatat untuk
keperluan review pada
suatu saat
B S S S
G09 Aplikasi memiliki security
level tersendiri yang
terpisah dengan security
level pada sistem operasi
(OS).
B S S S
G10 Sistem mempunyai
kemampuan untuk
membatasi akses user
berdasarkan tipe transaksi
B S S S
185
dan kode account
G11 Sistem atau platform yang
digunakan mendukung
auto-revoke dari user yang
login ke sistem setelah
sejumlah kesalahan
B S S S
G12 Sistem mempunyai
kemampuan untuk
melakukan backup data,
baik dari tools yang
disediakan oleh sistem
maupun tools dari pihak
ketiga
B S S S
G13 Sistem mempunyai
dokumentasi dalam bentuk
online help
B N S S
G14 Sistem mendukung
penggunaan middleware
atau toolkit yang mudah
digunakan dan mendukung
integrasi antar produk dan
B T AD AD
186
dengan produk lain.
(mudah terintegrasi)
G15 Sistem mempunyai
kemampuan untuk
menangani transaksi yang
gagal, baik melakukan
commit / rollback, maupun
double commit dan juga
backdated
B S S S
G16 Sistem menyediakan
navigasi menu di semua
modul, sehingga
memudahkan pengguna
untuk menggunakan dan
mencari menu-menu yang
dibutuhkan
B N S S
G17 Sistem harus tetap
beroperasi dengan normal
dalam keadaan jumlah
transaksi puncak
B S S S
G18 Sistem mendukung B S S S
187
penggunaan berbagai
perifferal
G19 Sistem mendukung online
data entry serta
pengambilan informasi
secara real time
B N AD S
G20 Sistem mempunyai
kemampuan batch update,
sehingga memudahkan
dalam menampung update
data dalam jumlah besar
pada suatu waktu
B S S S
G21 Sistem bisa menghasilkan
report yang dikustomisasi
berdasarkan pelanggan,
produk, prinsipal, dan
struktur report lainnya, dan
mampu di kustomisasi
sendiri oleh personil NMI
R M S S
G22 Sistem bisa membatasi
adanya akses secara
B S S S
188
bersamaan dari terminal
yang berbeda dengan user
id yang sama
G23 Sistem mendukung akses
secara bersamaan dengan
setiap user session
mempunyai standar
keamanan yang sama
B S S S
G24 Setiap kelemahan (bug)
pada sistem dihilangkan
dengan patch
B S S S
Tabel 4.16 Functional Requirement Matrix (Rangkuman Nilai Perbandingan) r
Business Requirements Status Current Vendor A Vendor B Vendor C
Vendor S
10
M
7
N
0
T
1
AD
4
Fungsional Requirement
Score
Nilai rata-rata Requirement
Score(Total/jumlah BP )
Current System
46 3 10 2 0 483 7.92
SAP Response
54 1 0 0 6 571 9.36
Oracle Response
57 1 0 0 3 589 9.66
189
1. Movex
Gambar 4.5 Presentase Pemenuhan Kebutuhan Movex
2. SAP
Gambar 4.6 Presentase Pemenuhan Kebutuhan SAP
93%
2%0% 0%
5%
S M N T AD
93%
2%0%0%
5%
S M N T AD
190
3. Oracle
Gambar 4.7 Presentase Pemenuhan Kebutuhan Fungsional
Dalam evaluasi kebutuhan fungsional didapat nilai masing-masing
aplikasi ERP, dengan nilai yang tertinggi merupakan aplikasi ERP yang
paling memenuhi kebutuhan proses bisnis yang ada. Terdapat 61 proses bisnis
yang di evaluasi dengan nilai maksimum proses standar yaitu 10, sehingga
nilai total dari evaluasi proses bisnis adalah 610.
Dari aplikasi ERP yang dievaluasi, sudah hampir memenuhi proses
bisnis dengan fungsi standar, tetapi bila proses bisnis memerlukan modifikasi/
kustomisasi, sistem informasi tersebut hanya mendapat bobot 7, sedangkan
bila pemenuhan proses bisnis dengan modul lain hanya mendapat nilai 4.
Kebutuhan fungsional dievaluasi dalam 3 bagian yaitu purchasing, inventory
dan general.
93%
2%0%
0%
5%
S M N T AD
191
Berdasarkan penilaian status response masing-masing vendor maka
dapat disimpulkan bahwa Oracle memperoleh nilai tertinggi dengan total nilai
589, dan SAP mendapat nilai 571. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
rendah nilainya, semakin diperlukan usaha yang lebih besar dalam
pengembangan, kustomisasi, modifikasi dalam aplikasi ERP sehingga dapat
mendukung operasional PT NMI secara optimal.
Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka dilakukan konversi kedalam
perbandingan berpasangan (pairwise comparison) antar sistem informasi.
Kemudian hasil tersebut dimasukkan sebagai input data pada tabel matriks
kriteria fungsional yang akan digunakan untuk menghitung evaluasi dengan
menggunakan metode AHP.
Tabel 4.17 Presentase Fungsional
Vendor Nilai rata-rata fungsional
Persentase Nilai Fungsional
SAP 9.36 49%
Oracle 9.66 51%
Total 19.02 100%
192
Gambar 4.8 Grafik presentase penilaian vendor untuk
kriteria fungsional
4.6.2 Perencanaan dan Kontrol
Pada bagian berikut akan dilakukan evaluasi sistem informasi
berdasarkan kriteria perencanaan dan kontrol dari masing-masing
implementor /konsultan vendor. Beberapa kriteria dan pertanyaan yang
digunakan untuk membantu memperjelas kemampuan manajemen proyek
yang ada antara lain :
• Metodologi implementasi
• Waktu implementasi yang dibutuhkan
• Jumlah sumberdaya manusia yang di butuhkan
Informasi dan gambaran tersebut diperoleh dari penjelasan
masing-masing implementor dalam menjelaskan rencana implementasi
yang akan dilaksanakan di PT NMI.
49%
51%
SAP Oracle
193
4.6.2.1 Analisa Kriteria Perencanaan dan Kontrol MySAP
Procurement (Material Management)
Implementasi MySAP Business Suite 6 mengikuti
standar implementasi yang ditetapkan oleh SAP, yaitu
dengan menggunakan methodology ASAP (Accelerate
SAP). Dalam mengimplementasikan ASAP ini dikenal
dengan 5 phase yang tergambarkan dalam ASAP
Roadmap.
Gambar 4.9 ASAP Roadmap
• Project Preparation
Dalam fase ini, pemimpin proyek akan
mendefinisikan tujuan dari proyek secara jelas dan
keseluruhan mekanisme pengambilan keputusan.
194
• Business Blueprint
Dalam fase ini ruang lingkup dari
implementasi SAP diputuskan dan didefinisikan
secara jelas. Pemilihan dari modul bisnis atau
fungsi yang akan diimplementasikan dan semua
kebutuhan bisnis dijelaskan dan didokumentasikan
sebagai Business Blueprint.
• Realization
Tujuan dari fase ini adalah untuk
mengimplementasikan semua kebutuhan dari
proses bisnis berdasarkan business blueprint yang
telah dibuat.
• Final Preparation
Fase ini merupakan persiapan akhir
sebelum going live yang meliputi testing, user
training, manajemen sistem, dan aktivitas cutover.
Fase ini juga menyelesaikan semua open issues
yang penting. Begitu fase ini selesai, maka
perusahaan telah siap untuk menjalankan sistem
SAP.
• Go Live and Support
195
Fase dimana keseluruhan sistem akan
dijalankan dan akan didukung oleh konsultan SAP
yang akan melakukan analisa terhadap performa
sistem dan memantu perkembangan dari tiap
aktivitas.
Tabel 4.18 Perkiraan Konsultan yang Terlibat dalam Implementasi SAP
Business Suite 6 Modul Procurement
Nama Jabatan Tugas Inisial Jumlah
Vendor Project Manager • Penanggung jawab
utama dalam
keseluruhan proyek
implementsi
• Membentuk, mengatur,
dan memberikan
motivasi kepada tim
proyek serta
menentukan alokasi
sumber daya dalam
pelaksanaan proyek
yang akan dilaksanakan
• Memantau mengenai
kemajuan proyek dan
kualitas dari setiap
tahapan proyek yang
telah dikerjakan
VPM 1
Procurement Consultant • Bertugas PC 2
196
mendefinisikan
requirement,
menganalisa proses
bisnis, dan memberikan
solusi terhadap analisa
yang telah dilakukan.
• Melakukan konfigurasi
terhadap sistem SAP.
• Melakukan test
terhadap scenario yang
telah di buat
BASIS • Membuat user,
membuat roles &
profiles, mengatur
security parameter,
mengatur scheduling,
set up system, network
and printer dan
administration task
lainnya pada sistem
SAP
BC 1
ABAB Programer • Melakukan AP 2
197
customisasi/program
tambahan, dan
pembuatan report pada
sistem SAP
Database Administrator • Bertugas dalam
konfigurasi, migrasi,
dan konversi database
yang akan di gunakan
di sistem SAP
DA 1
Technical Writer • Membuat progress
report dari tahapan
yang telah dikerjakan
dan dokumentasi
proyek secara
keseluruhan
TW 1
Training Consultant • Bertugas memberikan
pelatihan proses yang
sudah berjalan kepada
power user dan end
user
TRC 1
Total 9
Tabel 4.19 Fase dan Aktifitas Implementasi SAP Business Suite 6
Modul Procurement
198
1. Project preparation
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Kick-off meeting Pada tahap ini akan
didefinisikan tujuan dari
proyek kepada semua pihak
yang akan terlibat
All
1
2 Define
Implementation
strategy
Pada tahap ini rencana dan
strategi implementasi di buat
All
6
3 Define
implementation
sequance1
Pada tahap ini urutan-urutan
dari implementasi di
definisikan
VPM
1
4 Asign Project team Pada tahap ini akan di
tetapkan, tim proyek dari
perusahaan yang akan
membantu tim implementor
dalam proyek implementasi.
VPM
1
5 Quality check &
progress report
Pada tahap ini seluruh
kegiatan di fase 1 di evaluasi
dan di dokumentasikan.
VPM, TW
1
Total Durasi Fase 1 10
2. Business Blue Print
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Business process
analysis & design
Pada tahap ini, kebutuhan-
kebutuhan dari perusahaan di
definisikan, dan dibuatkan
ilustrasi aliran proses bisnis
serta solusi yang akan
PC(2) 35
199
diberikan.
2 Technical analysis Pada tahap ini akan di
definisikan kebutuhan
teknikal dari sistem yang akan
diimplementsikan.
BC 5
3 Mapping Business
Process in SAP
Pada tahap ini akan dilakukan
mapping solusi yang sudah
dibuat ke dalam sistem SAP
PC(2),BC 7
4 Gap analysis Pada tahap ini akan dianalisa
gap antara kebutuhan dan
solusi yang di berikan oleh
standar SAP
VPM,PC(2) 5
5 Quality check &
progress report
Pada tahap ini seluruh
kegiatan di fase 2 di evaluasi
dan di dokumentasikan.
VPM, TW 1
Total Durasi Fase 2 53
3. Realization
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Receive server and
initial activity
Pada tahap ini setup terhadap
server yang akan dibutuhkan
pada saat implemetasi hingga
go live
BC 3
2 Install and
configure OS in
server
Pada tahap ini dilakukan
instalasi dan konfigurasi
sistem operasi pada server
BC 3
3 Install MySAP
ERP (procurement)
server and client
Pada tahap ini dilakukan
instalasi MySAP ERP modul
procurement baik pada server
maupun client
BC 8
200
4 Do customization
and configuration
Pada tahap ini dilakukan
konfigurasi sistem SAP agar
sesuai dengan kebutuhan,
selain itu dilakukan juga
pembuatan report
PC(2),AP(2),D
A
20
5 Scenario
Integration test
Pada fase ini hasil dari
customisasi dan konfigurasi di
uji apakah sudah berjalan
dengan lancar, atau masih ada
bug yang terjadi.
VPM,PC(2),A
P(2),BC,DA
7
6 Quality check &
progress report
Pada tahap ini seluruh
kegiatan di fase 3 di evaluasi
dan di dokumentasikan.
VPM,TW 1
Total Durasi Fase 3 42
4. Final Preparation
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Fine tunning of
configuration
Pada fase ini dilakukan
optimalisasi terhadap sistem
AP(2),BC,PC(
2),DA
4
2 Create user profile
and authorization
Pada tahap ini akan dibuat
profil dan autorisasi dari
pengguna sistem sesuai
dengan peran dan tanggung
jawab masing-masing
BC 4
3 Work load testing Pada tahap ini akan di uji
performa sistem saat
menangani transaksi
BC,DA 4
4 User acceptance
testing
Pada tahap ini, akan dilakukan
pengujian yang melibatkan
VPM,PC(2) 5
201
user, untuk menguji apakah
sistem sudah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
5 Create training
documentation
Pada tahap ini akan dibuat
dokumentasi dari sistem untuk
keperluan training.
TRC,PC 2
6 User training Pada tahap ini dilakukan
training kepada pengguna
sistem.
TRC 20
7 Data migration
and conversion
(cutover actifity)
Pada tahap ini akan dilakukan
migrasi dan konversi data
perusahaan ke dalam sistem
SAP, serta menentukan
strategi cut over
DA,AP(2) 4
8 Quality check &
progress report
Pada tahap ini seluruh
kegiatan di fase 4 di evaluasi
dan di dokumentasikan.
VPM,TW 1
Total Durasi Fase 4 44
5. Go live
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Maintenance/supp
ort
Setelah sistem dinyatakan Go
Live , maka akan dilanjutkan
dengan maintenance contract,
dimana pada tahap ini
perusahaan akan di dampingi
oleh konsultan untuk support,
monitoring system transction,
PC 30
202
dan optimalisasi keseluruhan
performa sistem
2 Quality check &
project sign off
Pada tahap ini seluruh
kegiatan di fase 5 di evaluasi
dan di dokumentasikan.
VPM,TW 1
Total Durasi Fase 5 31
Total Keseluruhan Fase 180
Dari pemaparan kegiatan dari tiap-tiap fase, dapat
dilihat bahwa total waktu yang dibutuhkan untuk
implementasi MySAP untuk modul Procurement adalah
180 hari kerja dengan presentase sebagai berikut :
Gambar 4.10 Presentase Durasi dari Setiap Fase Implementasi MySAP
Procurement
6%
30%
23%
24%
17%
Project Preparation Business Blueprint
Realization Final Preparation
Go Live
203
4.6.2.2 Analisa Kriteria Perencanaan dan Kontrol Oracle
Procurement (Oracle Advanced Procurement)
Implementasi Oracle E-Business Suite 12
mengikuti standar implementasi yang di tetapkan Oracle
yaitu Oracle AIM ( Oracle Application Implementation
Methodology). Terdapat 6 fase dalam tahapan Oracle
AIM
Gambar 4.11 Oracle AIM Roadmap
• Definition
Pada tahap ini, dasar dari proyek
ditetapkan. Tahap ini mendifinisikan: ruang
lingkup dan waktu proyek, menetapkan tujuan dan
sasaran proyek, mengidentifikasi orang, sumber
daya, jadwal dan target. Tujuan bisnis dievaluasi
204
berdasarkan waktu, sumberdaya, dan kendala
anggaran. Manajer proyek memberitahukan
rencana kerja kepada tim anggota proyek dan
secara bersama-sama berdasarkan pedoman
bagaimana proyek tersebut bisa diselesaikan.
• Operation anlysis
Selama tahap ini, anggota tim proyek client
menjelaskan proses operasional dan administrasi
kepada konsultan Oracle yang terpilih dan praktik
pada bisnis mereka. Kebutuhan pengguna,
manajemen, teknis dikumpulkan dan
didokumentasikan kedalam model bisnis.
• Solution Design
Selama tahap ini, akan dibuat solusi proses
dengan mencocokkan fitur aplikasi dengan
kebutuhan bisnis yang diidentifikasi selama tahap
operation analysis.
• Build
Pada tahap ini semua solusi bisnis yang
telah diidentifikasi dan di rancang pada tahap
solution design akan diuji untuk memastikan
205
rancangan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan bisnis.
• Transition
Selama tahap ini, dilakukan pelatihan
kepada penguna dan juga mempersiapkan
production environment serta mengkonversi data.
Tahap ini diakhiri dengan transisi ke aplikasi baru.
• Production
Tahap ini dimulai dengan melakukan cut
over dari tahap peralihan. Dalam tahap dilakukan
pemberian dukungan dan monitoring. Dalam tahap
ini juga akan dibuat laporan mengenai pelaksanaan
untuk meninjau implementasi yang sebelumnya
dan membuat perencanaan kedepan.
Tabel 4.20 Perkiraan Konsultan yang Terlibat Dalam Implementasi Oracle E-
Business Suite 12 Modul Procurement
Nama Jabatan Tugas Inisial Jumlah
Vendor Project Manager • Penanggung jawab utama
dalam keseluruhan proyek
implementsi,
• Membentuk, mengatur, dan
memberikan motivasi
kepada tim proyek serta
menentukan alokasi sumber
VPM 1
206
daya dalam pelaksanaan
proyek yang akan
dilaksanakan
• Memantau mengenai
kemajuan proyek dan
kualitas dari setiap tahapan
proyek yang telah
dikerjakan
Business Analyst • Bertugas mendefinisikan
requirement, menganalisa
proses bisnis, dan
memberikan solusi
terhadap analisa yang telah
dilakukan.
• Melakukan konfigurasi
terhadap sistem Oracle.
Melakukan test terhadap
scenario yang telah di buat
BA 2
Technical IT Consultant • Melakukan sizing server,
set up system, network and
printer dan administration
task lainnya pada sistem
Oracle.
TC 1
207
Programmer • Melakukan
kustomisasi/program
tambahan, dan pembuatan
report pada sistem Oracle
PR 2
Database Administrator • Bertugas dalam
konfigurasi, migrasi, dan
konversi database yang
akan di gunakan di sistem
Oracle
DA 1
Training Consultant • Bertugas memberikan
pelatihan proses yang
sudah berjalan kepada
power user dan end user
TRC 1
Total 8
Tabel 4.21 Fase dan Aktifitas Implementasi Oracle E-Business Suite 12 Modul
Procurement
1. Definition
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Project Kick-Off Pada tahap ini akan
didefinisikan tujuan dari
proyek kepada semua pihak
yang akan terlibat.
ALL
1
208
2 Defining scope and
objective approach
Pada tahap ini didefinisikan
cakupan dari manajemen
proyek yang akan di buat dan
juga pendekatannya.
VPM,BA(2)
1
3 Project
management plan
Pada tahap ini dibuat
perencanaan dari proyek,
seperti waktu, orang-orang
yang terlibat dan lain-lain
All
4
4 Sign-off definition
phase
Pada tahap ini dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
di fase 1
VPM
1
Total Durasi Fase 1 7
2. Operation Analysis
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Business requirement analysis
Pada tahap ini kebutuhan
bisnis dari perusahaan
dikumpulkan dan analisa oleh
tim implementasi
VPM, BA(2)
10
2 Enterprise technical Architecture Design
Pada tahap ini akan di
rancang pemenuhan
kebutuhan technical dari
sistem
TC
4
3 Bussines requirements and bussines data mapping
Pada tahap ini akan dilakukan
mapping kebutuhan dan data
bisnis perusahaan ke dalam
sistem Oracle
BA(2)
6
4 Sign-Off operaton analysis Phase
Pada tahap ini dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
di fase 2
VPM 1
209
Total Durasi Fase 2 21
3. Solution Design
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Business requirement design
Pada tahap ini akan dirancang
solusi sesuai dengan
requirement yang telah di
tetapkan.
BA(2)
10
2 Design data conversion program
Pada tahap ini dirancang
script untuk kebutuhan
converse data perusahaan ke
sistem Oracle
DA,PR(2)
2
3 Design integration testing scenario
Pada tahap ini dirancang
scenario untuk kebutuhan test
sistem
BA(2) 3
4 Develop Training manual
Pada tahap ini akan disiapkan
dokumen untuk keperluan
training user
BA, TRC 3
5 Sign-off System solution design Phase
Pada tahap ini dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
di fase 3
VPM 1
Total Durasi Fase 3 19
4. Build
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Hardware set up and aplication instalation
Pada tahap ini dilakukan
persiapan dan instalasi
software dan hardware
TC 6
2 Customization and configuration
Pada tahap ini akan dilakukan
konfigurasi dan customisasi
BA(2), PR(2),DA
20
210
sistem sesuai dengan hasil
perancangan sebelumnya
3
System integration test
Dilakukan test terhadap
sistem sesuai dengan scenario
yang sudah di buat.
VPM,BA(2),PR(2),TC,DA 4
4
System performance test
Pada tahap ini akan dilakukan
test untuk menguji performa
dari sistem
TC,DA 2
5
Resolves issues
Pada tahap ini akan dilakukan
penanganan terhadap
masalah-masalah yang
mungkin timbul
VPM,BA(2),PR(2),TC,DA
5
6
Sign-off System build Phase
Pada tahap ini dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
di fase 4
VPM 1
Total Durasi Fase 4 38
5. Transition
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Prepare production environment
Pada tahap ini akan dilakukan
pengaturan final terhadap
sistem untuk memasuki tahap
production.
DA,BA(2)
2
2 Data migration and convertion
Pada tahap ini dilakukan
migrasi dan konversi data
perusahaan ke dalam sistem
Oracle
DA
6
3 Perform acceptance test
Pada tahap ini akan diuji
mengenai kesesuaian sistem
dengan requirements yang
VPM,BA(2) 5
211
diinginkan
4 End User training
Pada tahap ini dilakukan
pelatihan terhadap pengguna
sistem
TRC 20
5 Sign-off transition Phase
Pada tahap ini dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
di fase 5
VPM 1
Total Durasi Fase 5 34
6. Production
No Kegiatan Keterangan Sumber Daya Durasi
(hari)
1 Production migration
Pada tahap ini dilakukan
penilaian kesiapan transisi ke
tahap production, eksekusi
proses cutover ke sistem baru,
dan mempersiapkan aktifitas
pendukung setelah
implementasi selesai
VPM, BA(2)
6
2
Maintenace and support
Pada tahap ini dilakukan
support dan maintenance
terhadap sistem yang sudah
berjalan sesuai dengan
kesepakatan kontrak
BA
30
3
Project closing sign-off
Pada tahap ini dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
di fase 5 dan juga berakhirnya
proses implementasi
VPM
1
Total Durasi Fase 6 37
Total Keseluruhan Fase 156
212
Dari pemaparan kegiatan dari tiap-tiap fase, dapat
dilihat bahwa total waktu yang dibutuhkan untuk
implementasi Oracle E-Business Suite 12 modul
Procurement adalah 156 hari kerja dengan presentase
sebagai berikut :
Gambar 4.12 Presentase Durasi dari Setiap Fase Implementasi Oracle EBS Procurement
4.6.2.3 Perhitungan Kriteria Perencanaan dan Kontrol
dengan Metode AHP
Masing-masing vendor memiliki metode
pendekatan implementasi sendiri yang di klaim sudah
teruji dan di sesuaikan untuk produk masing-masing.
Selain itu, setiap vendor juga sudah memiliki aplikasi yang
dapat membantu dalam penanganan proyek implementasi.
Aplikasi yang dimiliki SAP adalah SAP Solution Manager
5%
13%
12%
24%22%
24%
Definition Operation Analysis Solution Design
Build Transition Production
213
6, sedangkan Oracle memilik Oracle Method AIM 3.1.
Aplikasi-aplikasi tersebut bukan hanya dapat digunakan
dalam proses implementasi tetapi juga dalam proses
upgrade dan proses pengembangan lainnya.
Berdasarkan data yang dapat di himpun dari
penjelasan oleh masing-masing vendor, dapat diketahui
bahwa Oracle memiliki estimasi waktu implementsi yang
lebih cepat dibanding dengan SAP. Oracle membutuhkan
waktu kurang lebih 156 hari, sedangkan SAP
membutuhkan waktu sekitar 180 hari.
Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Waktu Implementasi Proyek
Untuk menghitung perbandingan mengenai
lamanya waktu implementasi, maka terlebih dahulu perlu
100
120
140
160
180
200 180
159
MySAP Business Suite 6 material management
waktu im
plem
entasi
(hari)
waktu im
plem
entasi
(hari)
214
di lakukan invert terhadap nilai prioritas. Ini di karenakan
semakin lama waktu implementasi, maka semakin kurang
diminati solusi ERP tersebut.
Tabel 4.22 Invers Nilai Prioritas Lama Implementasi
Vendor
Lama
Implementasi
(Hari)
1/Hari (1/Hari)/Total
SAP 180 0.005555556 0.469027
ORACLE 156 0.006289308 0.530973
Total 0.011844864 1
Gambar 4.14 Grafik Presentase Penilaian Vendor untuk
Kriteria Pencanaan dan Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan AHP diatas dapat
disimpulkan bahwa Oracle E-Business Suite 12 sedikit
47%
53%
SAP Oracle
215
lebih unggul dibandingkan dengan MySAP Business Suite
6 dalam kriteria perencanaan dan kontrol. Oracle
mendapatkan nilai 53%, unggul hanya 6% dibanding
dengan SAP yang mendapat nilai 47%.
4.6.3 Fleksibilitas
PT. NMI menempatkan kriteria fleksibilitas di peringkat keenam
dari tujuh kriteria yang di pilih. Ini menggambarkan bahwa perusahaan
lebih menginginkan aplikasi ERP yang dipilih dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan dengan fungsi standarnya. Walaupun demikian,
setiap perusahaan memiliki kebutuhan spesifik tertentu, sehingga
diharapkan fleksibilitas aplikasi ERP mampu mengatasi kesenjangan
fungsional sistem dengan kondisi di perusahaan. Aplikasi ERP yang
fleksibel memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
modifikasi dan pengembangan lebih lanjut, sehingga diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan spesifik dari perusahaan.
Tabel 4.23 Perbandingan Kriteria Flexibilitas
Kriteria Oracle E-Business Suite 12 MySAP Business Suite 6
Server Operation System
Compability
• HP tru 64 UNIX
• HP-UX Itanium,
• HP-UXPA RISC (32 &
• HP tru 64 UNIX
• HP-UX Itanium,
• HP-UXPA RISC (32
216
64 bit)
• IBM AIX on POWER
System (32 & 64 bit)
• Linux x68 (32 & 64 bit)
• Microsoft Windows (32
64 bit)
• Sun Solaris SPARC (32
& 64 bit)
& 64 bit)
• IBM AIX on POWER
System (32 & 64 bit)
• Linux x68 (32 & 64
bit)
• Microsoft Windows
(32 64 bit)
• Sun Solaris SPARC
(32 & 64 bit)
Client Operation System
Compability
• Windows OS, MAC,
Linux, Java Mobile OS
• Windows OS, MAC,
Linux, Java Mobile OS
Database Compability • Oracle, • With JDBC adapter :
DB/2, SQL Server, Informix
Oracle Database, IBM,
Microsoft, MaxDB
Developmen platform • Oracle JDevelopper
• All Major Java
Aplication Server
including IBM
WebSphere, BEA
WebLogic, and JBOSS
SAP WEB AS (ABAP &
JAVA)
217
J2EE Version 1.3 and 1.4 1.3
System configuration and
customisation
Support Support
Multilingual Support Support
System Upgrade and
Patch
Support Support
Untuk penilaian mengenai fleksibilitas aplikasi ERP, akan di
serahkan kepada perwakilan PT. NMI dari bagian IS Depertement yang
lebih mengerti mengenai kebutuhan tekhnis dari PT.NMI.
Penilaian fleksibilitas bersifat subjektif, oleh karena itu maka
penilaian akan di berikan melalui quisionaire AHP, hasilnya adalah
sebagai berikut berikut :
Tabel 4.24 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Flexibilitas
Flexibilitas MySAP Business Suite 6 Oracle E-Business Suite
MySAP Business Suite 6 1 1/2
Oracle E-Business Suite 12 2 1
Total 3 1.5
218
Tabel 4.25 Bobot Relatif dan Eigen Vektor Utama Kriteria Fleksibilitas
Flexibilitas Eigen vector
utama
MySAP Business
Suite 6 0.33
Oracle E-Business
Suite 12 0.67
Total 1
Berdasarkan wawancara dengan perwakilan PT.NMI, didapatkan
alasan mengenai penilaian yang diberikan untuk kriteria fleksibilitas di
atas. Penilai berpendapat bahwa bahwa Oracle lebih mendukung open
standart, ini terlihat dari development platform yang lebih standart dari
oracle, dibandingkan dengan SAP yang pengembangannya harus
menggunakan tool dari SAP.
Selain itu, berasarkan research di internet yang sudah dilakukan
oleh penilai, sebagian besar mengunggulkan Oracle dalam hal
kemudahan customisasi dan konfigurasi.
Presentase penilaian AHP dapat di lihat pada Gambar 4.15
219
Gambar 4.15 Grafik Presentase Penilaian Vendor untuk Kriteria Flexibilitas
4.6.4 Dukungan
Dukungan vendor merupakan salah satu kriteria yang memiliki
bobot cukup tinggi, yang berarti merupakan salah satu kriteria penting
yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pemilihan aplikasi ERP
di PT NMI.
Kriteria dukungan menempati prioritas yang cukup tinggi tidak
lepas dari pengalaman PT NMI terhadap dukungan ERP yang sekarang di
gunakan. Kurangnya dukungan dari pihak vendor, menjadi salah satu
penyebab adanya inisiasi untuk beralih ke aplikasi ERP yang baru.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menilai tingkat
dukungan yang bisa di dapat dari masing-masing vendor adalah dengan
melihat ketersediaan mitra lokal di Indonesia. Semakin banyak mitra
lokal yang dimiliki, maka diharapkan perusahaan akan semakin mudah
dalam memilih dan mendapatkan dukungan untuk aplikasi ERP mereka.
33%
67%
SAP Oracle
220
Berikut data-data mengenai jumlah mitra lokal dari masing-
masing vendor yang di ambil dari website resmi SAP maupun Oracle.
Tabel 4.26 Jumlah Mitra Lokal SAP di Indonesia
Kategori Mitra Keterangan Jumlah
Service Partner Merupakan partner dari SAP yang
membantu pelanggan SAP dalam
mendesain, menerapkan dan
mengintegrasikan solusi SAP,
mengoptimisasi proses bisnis, dan
menyediakan konsultasi bisnis strategis.
15
Education partner Bekerja sama dengan SAP memberikan
kualitas tinggi, pelatihan professional
untuk solusi dan teknologi SAP.
3
Technology Partner Menyediakan dukungan Infrastruktur
untuk solusi SAP, seperti platform
hardware, database, sistem
penyimpanan, jaringan dan perangkat
mobile.
4
Software Solution Partner Membangun aplikasi yang terintegrasi
dengan solusi SAP dan memiliki
sertifikasi SAP. Aplikasi third-party
vendor perangkat lunak memperluas dan
3
221
menambahkan nilai pada solusi SAP
untuk industry dan proses bisnis.
Total 25
Sumber: ww.sap.com
Tabel 4.27 Jumlah Mitra Lokal Oracle di Indonesia
Kategori Mitra Keterangan Jumlah
System Integrator
partner
Menyediakan layanan integrasi sistem,
implementasi solusi Oracle, dan kegiatan
konsultasi. Sistem integrator partner juga
memasarkan lisesensi bagi pengguna
Oracle.
12
Hardware and
Infrastrucure parner
Bekerjasama dengan Oracle untuk
menyediakan dukungan hardware untuk
memastikan integrasi solusi Oracle.
2
Education provider
partner
Menyediakan dukungan untuk kegiatan
pelatihan profesional untuk pemanfaatan
solusi Oracle.
2
Independent software
partner
Merupakan vendor perangkat lunak
independen yang memiliki,
mengembangkan dan mendistribusikan
5
222
program aplikasi yang dapat di
integrasikan dengan Oracle aplication.
Aplikasi yang di buat tersedia secara
komersial.
Total 21
Sumber: www.Oracle.com
Data-data yang ditampilkan pada table-tabel di atas sebelumnya
telah melalui proses penyeleksian. Hanya kategori partner yang
berhubungan dengan implementasi Oracle E-Business Suite ataupun SAP
Busines Suite yang dimasukkan kedalam perhitungan. Sedangkan untuk
partner yang menangani sistem untuk perusahaan kecil & menengah,
tidak dimasukkan ke dalam perhitungan.
Setelah mendapatkan data mengenai jumlah partner lokal di
Indonesia yang dimiliki oleh masing vendor, maka di lakukan
perhitungan AHP seperti yang terlihat pada table 4.28 :
Tabel 4.28 Invers Nilai Prioritas Dukungan
Vendor Jumlah Mitra
lokal
Jumlah Mitra
lokal / total
SAP 25 0.543478
ORACLE 21 0.456522
Total 46 1
223
Gambar 4.16 Grafik Presentase Penilaian Vendor untuk Kriteria Dukungan
4.6.5 Total Biaya
Kriteria biaya menempati urutan keempat dalam kriteria
pemilihan aplikasi ERP di PT Nissan Motor Indonesia. Informasi
mengenai estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk penerapan
aplikasi ERP di peroleh dari penjelaan implementor masing-masing
vendor. Perhitungan estimasi biaya dilakukan untuk memperoleh
perbandingan biaya perolehan dari masing-masing vendor.
Komponen-komponen biaya untuk penerapan aplikasi ERP dibagi
menjadi biaya software (lisensi), hardware, konsultan, maintenance dan
pelatihan.
54%
46%
SAP Oracle
224
Tabel 4.29 Rate Gaji Konsultan untuk Implementasi MySAP Business Suite 6
Modul Procurement
Nama Jumlah Rate/hari
Vendor Project Manager 1 $400
Procurement Consultant 2 $300
BASIS 1 $300
ABAB Programer 2 $300
Database Administrator 1 $200
Technical Writer 1 $200
Training Consultant 1 $75
Tabel 4.30 Rate Gaji Konsultan untuk Implementasi Oracle E-Business Suite 12
Modul Procurement
Nama Jumlah Rate/hari
Vendor Project Manager 1 $300
Business analyst 2 $170
Technical IT Consultant 1 $170
Programmer 2 $170
Database Administrator 1 $170
Training Consultant 1 $100
225
Tabel 4.31 Perbandingan One Time Cost
A. Lisensi
MySAP Business Suite 6 license @ $6750 x 16 User $108,000 Oracle E-Business Suite 12 License @ $4595 x 16 $73,520
SQL SERVER 2008 Enterprice License $23,911
Windows Server Enterprise 2008 License $4,062
Total $135,973 Total $73,520
B. Konsultant
P roject preparation $16,500 Definition $9,460
Busines Process Blueprint $32,175 Operation analysis $9,420
Realization $47,375 Solution design $6,550
Final preparation $23,675 Build $30,880
Go Live & Support $9,475 Transition $7,540 Production $9,240
Total $129,200 Total $73,090
C. Hardware
Blade server (HP ProLiant BL460c G5 502 BUNDLE) @ $6347 x 3 $19,041
Blade server (HP ProLiant BL460c G5 502 BUNDLE) @ $6347 x 3 $19,041
Storage server (HP eva 4400 starter kit) $21,021 Storage server (HP eva 4400 starter kit) $21,021
Server enclosure (HP C3000 tower enclosure) $3,382 Server enclosure (HP C3000 tower enclosure) $3,382
Total $43,444 Total $43,444
D. Pelatihan Uang makan siang(16 user * 20000* 30) Rp9,600,000 Uang makan siang(16 user * 20000* 30) Rp9,600,000
Uang makan sore (16 user * 20000* 30) Rp9,600,000 Uang makan sore (16 user * 20000* 30) Rp9,600,000
Uang saku(16 user x 15000 x 30) Rp7,200,000 Uang saku(16 user x 15000 x 30) Rp7,200,000
Snack (16 user * 10000* 30) Rp4,800,000 Snack (16 user * 10000* 30) Rp4,800,000
Total Rp31,200,000 Total Rp31,200,000
(kurs 1$ = Rp10,000) Total ($) $3,120
Total ($) $3,120
Grand Total $311,737 Grand Total $193,174
226
Selain One Time Cost yang sudah di paparkan di Table 4.31,
terdapat juga Ongoing Annual Cost, yaitu biaya yang harus di keluarkan
setiap tahunnya oleh perusahan untuk keperluan license maintenance &
support.
Biaya yang harus di keluarkan untuk Oracle E-Business Suite 12
adalah 22% dari initial cost setiap tahunnya, lebih tinggi 5% dari biaya
yang perlu di keluarkan untuk MySAP Business Suite 6 yaitu 17% dari
initial cost setiap tahunnya. Nilai Initial cost didapatkan dari harga
lisensi/user dikalikan dengan jumlah user.
Berikut perhitungan Ongoing Annual Cost untuk masing-masing vendor
• MySAP Business Suite 6
= $6740 x 16 User = $108,000
Ongoing Annual Cost = 17% x $108,000 = $18,360
• Oracel E-Business Suite 12
• Initial Cost = $4595 x 16 User = $73,520
• Ongoing Annual Cost = 22% x $73,520 = $16,174
Tabel 4.32 Perbandingan Ongoing Annual Cost selama 5 tahun
Vendor Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Total
SAP - $18,360 $18,360 $18,360 $18,360 $73,440
Oracle - $16,174 $16,174 $16,174 $16,174 $64,695
227
Dari One Time Cost dan Ongoing Annual Cost (5 tahun) yang
sudah di lakukan di atas, langkah selanjutnya yang akan dilakukan
adalah menjumlahkan kedua komponen biaya tersebut, dan hasilnya
totalnya adalah adalah :
• MySAP Business Suite 6 = $181,440
• Oracel E-Business Suite 12 = $138,215
Untuk perhitungan dengan metode AHP, selanjutnya dilakukan
invers terhadap nilai total harga perolehan di atas. Hasilnya dapat di
lihat pada table berikut:
Tabel 4.33 Invers Nilai Prioritas Biaya Perolehan
Vendor Total Biaya
Perolehan
1/ Total Biaya
Perolehan
(1/Total
Biaya)/Total
SAP $385,177 0.0000026 0.40
ORACLE $257,869 0.0000039 0.60
Total 0.0000065 1
228
Gambar 4.17 Grafik Presentase Penilaian Vendor untuk Kriteria Biaya
Perolehan
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan
bahwa Oracle E-Business Suite 12 memiliki total biaya perolehan
yang lebih rendah di banding dengan MySAP Business Suite 6. Setelah
dimasukkan ke dalam perhitungan AHP, Oracle mendapatkan nilai
60%, sedangkan SAP mendapatkan nilai 40%.
4.6.6 Kemudahan Penggunan
Penilaian mengenai kemudahan penggunaan sangat bersifat
subjektif, setiap pengguna aplikasi akan memiliki pengalaman dan
penilaian tersendiri terhadap kemudahan penggunan suatu aplikasi.
Kemudahan penggunaan erat kaitannya dengan rancangan
tampilan antarmuka dari aplikasi. Semakin baik rancangan tampilan
antarmuka suatu aplikasi, diaharapkan akan mempermudah pengguna
dalam penggunaan suatu aplikasi.
40%
60%
SAP Oracle
229
Salah satu cara yang bisa digunakan dalam menilai rancangan
tampilan antarmuka suatu aplikasi ialah dengan berpatokan pada 8 aturan
emas perancangan atau yang biasa dikenal dengan Eight Golden Rules of
Interface Design.
Dari demo aplikasi yang dilakukan oleh implementor dari masing-
masing vendor, akan di nilai apakah masing-masing aplikasi sudah dapat
memenuhi Eight Golden Rules of Interface Design.
Berikut contoh tampilan aplikasi dari masing-masing vendor :
230
231
Gambar 4.18 Contoh Tampilan dari SAP ECC6
232
233
Gambar 4.19 Contoh Tampilan dari Oracle ERP
234
Dari contoh tampilan antar muka yang sudah ditampilkan di atas, kami
memberikan nilai yang seimbang untuk kedua aplikasi. Nilai seimbang diberikan
karena masing-masing aplikasi dirasa sudah mampu memenuhi kriteria dari 8
aturan emas perancangan antarmuka. Berikut grafik perbandingan penilaian
untuk kedua aplikasi.
Gambar 4.20 Grafik Presentase Penilaian Vendor untuk Kriteria Kemudahan
Penggunaan.
4.6.7 Integrasi
Integrasi merupakan kriteria yang tidak terlalu dominan
dipertimbangkan dalam pemilihan aplikasi ERP di PT NMI. Integrasi
sering diartikan dan dipandang sebagai keterkaitan seluruh komponen
pada seluruh area bisnis. Integrasi antar komponen ERP juga merupakan
suatu hal mutlak yang harus dimiliki oleh aplikasi ERP yang baik. Oleh
karena itu, untuk kriteria penilaian intergasi ini lebih difokuskan pada
kemudahan intergasi aplikasi ERP yang di pilih dengan aplikasi lain.
50%
50%
SAP Oracle
235
Dengan kata lain, aplikasi ERP yang dipilih harus dapat berkomunikasi
dengan baik dengan aplikasi yang berbeda.
Dalam kasus tertentu, setelah perusahaan berhasil
mengimplementasikan ERP, terkadang ada sistem terdahulu dari
perusahaan yang masih ingin di pertahankan. Oleh karena itu aplikasi
ERP yang di pilih harus bisa melakukan integrasi dengan sistem yang ada
di luar aplikasi ERP tersebut.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan implementor dari masing-
masing vendor, dapat di ketahui bahwa baik Oracle maupun SAP
memiliki aplikasi middleware yang mampu memfasilitasi integrasi antar
komponen ERP maupun aplikasi di luar ERP.
SAP memiliki aplikasi SAP Netweaver Process Integration 7.1
sedangkan Oracle memiliki aplikasi Oracle Fusion Middleware 11g.
Kedua aplikasi ini sama-sama memiliki kemampuan dalam
mengintegrasikan atau menjembatani aplikasi yang berbeda platform
untuk dapat saling berhubungan. Beberapa platform populer yang bisa
diintegrasikan misalnya Microsoft .NET, Sun Java EE, IBM websphare, dan
sebagainya.
Untuk kriteria integrasi ini, kedua aplikasi ERP mendapatkan nilai
yang seimbang. Nilai seimbang ini diberikan karena masing-masing
aplikasi ERP sudah mampu memenuhi kriteria integrasi dengan sistem
lain.
236
Gambar 4.21 Grafik Presentase Penilaian Vendor untuk Kriteria Integrasi
4.7 Hasil Akhir Analisa Pemilihan Aplikasi ERP
Setelah dilakukan perhitungan untuk masing-masing kriteria, langkah
yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk
mendapatkan komposisi penilaian dari kedua alternatif.
Nilai akhir perhitungan didapatkan dengan cara menjumlahkan nilai
dari hasil perkalian bobot kriteria dengan nilai dari setiap alternatif.
My SAP Business Suite
Nilai = (0.35 x 0,49) + (0.17 x 0.47) + (0.04 x 0.33) + (0.21 x 0.54) +
(0.11 x 0.40) + (0.1 x 0.5) + (0.03 x 0.5) = 0,48
Oracle E-Businnes Suite 12
Nilai = (0.35 x 0,51) + (0.17 x 0.53) + (0.04 x 0.67) + (0.21 x 0.46) +
(0.11 x 0.6) + (0.1 x 0.5) + (0.03 x 0.5) = 0,52
50%
50%
SAP Oracle
237
Tabel 4.34 Perhitungan Akhir Pemilihan Aplikasi ERP di PT.NMI dengan Menggunaan Metode AHP
Fungsional Perenca
naan &
kontrol
Flexibilitas Duku
ngan
Biaya Kemuda
han
penggun
aan
integ
rasi
nilai
Bobot 35% 17% 4% 21% 11% 10% 3%
MySAP BS
6 49% 47% 33% 54% 40% 50% 50% 48%
Oracle
EBS 12 51% 53% 67% 46% 60% 50% 50% 52%
Total 100%
Oracle unggul di 4 kriteria, yaitu fungsionalitas, perencanaan & kontrol,
flexibilitas dan biaya, sedangkan SAP unggul cukup jauh di kriteria dukungan.
Untuk kriteria kemudahan penggunaan dan integrasi, kedua aplikasi ERP
mendapatkan nilai yang seimbang. Grafik perbandingan nilai masing-masing
aplikasi dapat di lihat pada gambar 4.22.
238
Gambar 4.22 Grafik perbandingan nilai masing-masing aplikasi
Gambar 4.23 Grafik Presentase Nilai Akhir Pemilihan Aplikasi ERP di PT.NMI
dengan Menggunakan Metode AHP
49%
47%
33%
54%
40%
50%
50%
51%
53%
67%
46%
60%
50%
50%
0% 20% 40% 60% 80%
fungsionalitas (35%)
perencanaan & control (17%)
Flexibilitas (4%)
Dukungan (21%)
Biaya (11%)
Kemudahan Penggunaan (10%)
Integrasi (3%)
Oracle SAP
48%
52%
SAP Oracle
239
Secara keseluruhan Oracle E-Business Suite 12 menduduki tingkat
rekomendasi tertinggi yaitu 52% unggul tipis sekitar 4% dibanding SAP E-
Business Suite dengan nilai 48%.
4.8 Manfaat yang Diharapkan
Sebuah produk yang diusulkan harus memiliki keunggulan tersendiri
yang membuat produk tersebut mampu memberikan kontribusi bagi
perusahaan.
Karena keterbatasan informasi yang bisa kami dapatkan, maka dalam
penelitian ini hanya akan dipaparkan intangible benefit yang diharapkan dapat
diperoleh perusahaan jika mengimplementasikan aplikasi ERP , dalam hal ini
adalah Oracle E-Business Suite 12. Manfaat tersebut antara lain:
a. Dengan adanya dukungan pelatihan pengguna dari vendor,
perusahaan mampu meningkatkan keahlian user dalam penggunaan
aplikasi yang diterapkan.
b. Tersedianya reporting tools sebagai fungsi standard Oracle yang
sesuai dengan kebutuhan user, yang diharapkan mampu mempercepat
waktu pembuatan laporan karena laporan dibuat secara realtime,
sehingga otomatis akan mengurangi biaya lembur karyawan.
c. Tampilan yang disediakan memudahkan pengguna dalam menangani
transaksi sehingga mampu mengurangi kesalahan dalam penggunaan
aplikasi.
240
d. Tersedianya dukungan konsultan yang cukup banyak di Indonesia,
memudahkan perusahaan dalam mendapatkan dukungan konsultan
sehingga perusahaan tidak perlu menyewa konsultan dari luar negri,
hal ini secara siginifikan mampu mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan untuk menyewa konsultan.
e. Membantu proses pengambilan keputusan
Dengan mengimplementasikan aplikasi ERP Oracle, maka dapat
menghasilkan informasi-informasi penting yang berguna untuk pihak
manajemen dalam mengambil keputusan bisnis, dimana keputusan
yang diambil sangat berpengaruh terhadap image perusahaan dan
kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif.
Informasi- informasi yang dapat diperoleh untuk mendukung proses
pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut:
• Informasi mengenai pelanggan yang paling berkontribusi
terhadap perusahaan sehingga perusahaan dapat
meningkatkan hubungan kerja sama dengan pelanggan
tersebut.
• Informasi tentang evaluasi vendor yang paling
berkompeten.
f. Meningkatkan pengendalian kegiatan operasional bisnis
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik
maka setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-
menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada
241
peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang
terjadi di dalam perusahaan.
g. Memfasilitasi hubungan komunikasi secara internal dan eksternal
dalam dan luar organisasi.
h. Standarisasi Data dan Informasi. Menstandarkan data dan informasi
melalui keseragaman pelaporan.