bab 3 (terusan)

6
3.15 Transportasi dan Pemasaran Musi Banyuasin merupakan daerah yang strategis di atas berbagai macam sarana yang menunjang yakni cara transportasinya. Hal itu dikarenakan Pelabuhan Tanjung Siapi-api. Dengan tersedianya transportasi baik darat maupun langsung karena diharapkan rencana kegiatan proses produksi dan pemasaran untuk kebutuhan dalam negeri dapat berjalan dengan baik. Itulah mengapa transportasi sangat penting untuk memperlancar proses pendistribusian komoditas hasil industri ke daerah pemasaran yang dibutuhkan prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Jika kualitas prasarana dan sarana transportasi kurang baik, proses pengiriman barang dapat mengalami keterlambatan sampai di daerah pemasaran maupun tangan konsumen. Kapal laut dan perahu merupakan transportasi utama untuk mendistribusikan barang hasil industri untuk daerah yang jauh dari Palembang, Sumatera Selatan. Namun untuk daerah Sumatera jalur darat dianggap lebih optimal. Diperlukan juga pasar yang merupakan tempat pendistribusian (penjualan) produk yang dihasilakan oleh kegiatan industri atau pabrik. Sebab jika tidak ada tempat untuk pemasaran produk suatu industri keberlangsungan proses industri akan terhambat. Pemasaran hasil produksi bisa di dalam atau di luar negeri.

Upload: simon-baguz

Post on 26-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

uhj

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 (Terusan)

3.15 Transportasi dan Pemasaran

Musi Banyuasin merupakan daerah yang strategis di atas berbagai macam

sarana yang menunjang yakni cara transportasinya. Hal itu dikarenakan Pelabuhan

Tanjung Siapi-api. Dengan tersedianya transportasi baik darat maupun langsung

karena diharapkan rencana kegiatan proses produksi dan pemasaran untuk

kebutuhan dalam negeri dapat berjalan dengan baik.

Itulah mengapa transportasi sangat penting untuk memperlancar proses

pendistribusian komoditas hasil industri ke daerah pemasaran yang dibutuhkan

prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Jika kualitas prasarana dan

sarana transportasi kurang baik, proses pengiriman barang dapat mengalami

keterlambatan sampai di daerah pemasaran maupun tangan konsumen.

Kapal laut dan perahu merupakan transportasi utama untuk

mendistribusikan barang hasil industri untuk daerah yang jauh dari Palembang,

Sumatera Selatan. Namun untuk daerah Sumatera jalur darat dianggap lebih

optimal. Diperlukan juga pasar yang merupakan tempat pendistribusian

(penjualan) produk yang dihasilakan oleh kegiatan industri atau pabrik. Sebab jika

tidak ada tempat untuk pemasaran produk suatu industri keberlangsungan proses

industri akan terhambat. Pemasaran hasil produksi bisa di dalam atau di luar

negeri.

3.16 Kemungkinan Perluasan Pabrik

Dalam setiap pembangunan pabrik tentunya setiap perusahaan sudah

menyiapakan adanya opsi perluasan pabrik dalam rencana massa depan

perusahaan. Dalam hal ini tentunya perusahaan dituntun untuk mempersiapkan

cadangan tanah atau lahan dalam lokasi pabrik yang bisa digunakan perusahaan

sebagai opsi apabila perusahaan ingin melakukan perluasan pabrik. Adanya

cadangan lahan tersebut tentunya akan berguna untuk menghemat biaya apabila

kemudian hari perusahaan tersebut dalam posisi ingin melakukan perluasan pabrik

dalam upaya meningkatkan produksi perusahaan.

Tidak hanya itu saja manajemen tiap perusahaan seharusnya juga

mempertimbangkan adanya kemungkinan terjadinya perluasan kota tempat akan

didirikannya bangunan/pabrik. Hal ini supaya lokasi berdirinya pabrik tetap bisa

Page 2: BAB 3 (Terusan)

sesuai dengan perkembangan kota dan keadaan masyarakat sekitar serta terhindar

dari setiap resiko dari dampak terjadinya perluasan dan pengembangan kota.

Rencana masa depan perusahaan ini merupakan susunan rencana konkrit

yang disiapkan oleh setiap perwakilan dalam pemilihan lokasi pabrik. Hal ini

berhubungan dengan jangka waktu pemakaian lokasi pabrik yang akan dipilih

atau digunakan oleh masing-masing perusahaan. Dengan melihat jangka waktu

pelaksanaan kegiatan perusahaan, perusahaan akan leluasa memilih lokasi

pembangunan pabrik serta bagaimana sebaiknya memilih opsi kepemilikan atau

penggunaan lahan yang akan dipakai untuk membangun pabrik tersebut.

3.2 Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik harus diatur sedemikian rupa sehingga penyimpanan

bahan baku, produk, kegiatan proses serta kegiatan transportasi dapat berjalan

sedemikian mungkin. Adapun faktor-faktor yang dipertimbangkan sebagai

berikut:

1) Pengaturan tata letak peralatan dan pertimbangan terhadap jarak jalan dan

bangunan disekitarnya dapat memberikan keleluasan bergerak,

memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan, serta menjaga

keamanan serta keselamatan kerja.

2) Penggunaan tanah seefisien mungkin serta memungkinkan perluasan

pabrik di masa mendatang.

3) Letak peralatan proses instrument dan letak pipa harus sistematis dan

aman serta memberikan kemudahan dalam usaha pengontrolan, perbaikan

dan pemeliharaan instrument pabrik.

4) Pengawasan yang mudah terhadap peralatan sehingga dapat memperkecil

terjadinya kecelakaan.

5) Distribusi utilitas yang tepat dan efisien

6) Sarana pengolahan dan pembuangan limbah yang sesuai dengan peraturan

yang berlaku agar tidak mengganggu lingkungan serta lokasi.

Lokasi tata letak pabrik pembuatan sabun scrub dari jalan raya

pemukiaman penduduk diberi jarak yang cukup rentan. Jarak dari pintu pagar

depan (pintu masuk) ke areal proses berkisar 250-350 m. Ruang kosong ini akan

Page 3: BAB 3 (Terusan)

diisi d engan areal pemukiman dan perpohonan. Hal ini bertujuan agar polusi erja

karena mempengaruhi kenyamanan dan keamanan masyarakat sekitar.

Untuk menghindari kecelakaan dari lalu lintas kendaraan dari angkutan

bahan baku dan produk serta kendaraan karyawan maka jarak jalan dibuat agak

lebar sekitar 20 meter lebarmya. Prinsip pemanfaatan areal kerja diperlukan,

dengan adanya areal proses yang cukup dan efisien akan memberikan kemudahan

aktifitas kerja serta pemindahan jarak yang minimal.

Aliran kerja yang baik dan konstan dapat memperlancar proses produksi

sehingga perlu diperhitungkan antara posisi areal yang harus berdekatan dengan

areal proses. Serta adanya unit pengadaan limbah untuk memberikan kualitas air

buangan atau udara buang yang aman ke lingkungan. Unit pengolahan limbah

sebaiknya berada di bagian belakang pabrik sehingga dekat dengan sungai.

Pengolahan tata letak di awal pabrik mempertimbangkan tata letak mesin

yang efisien dan fasilitas lainnya seperti fire and safety. Hal ini berguna untuk

tindakan cepat dan tepat jika terjadi trouble atau kebakaran. Belakang areal pabrik

merupakan aliran Sungai Batanghari Leko yang juga terdapat pelabuhan kapal

sebagai sarana untuk distribusi bahan baku dari hasil produk.

3.3 Luas Area

Perkiraan pabrik Scrub Soap dibangun di atas tanah seluas 4,5 Ha dengan

perincian sebagai berikut :

a) Luas area pabrik 2 Ha

b) Luas area perumahan dan fasilitas umum 1 Ha

c) Luas area perluasan pabrik 1,5 Ha

Total Luas Area 4,5 Ha

Page 4: BAB 3 (Terusan)

Gambar 3.2 Lay Out Pabrik Sabun Scrub

Keterangan Gambar

1. Dermaga/Sungai 9. Tempat Ibadah 16. Gudang

2. Pos Keamanan 10. Sarana Olahraga 17. Water Treatment

3. Kantor 11. Quality Control 18. Fire & Safety

4. Poliklinik 12. Pusat Penelitian 19. Areal Proses

5. Areal Perumahan & Pengembangan 20. Control Room

6. Sekolah 13. Laboratorium 21. Areal Perluasan

7. Kantin 14. Bengkel Pabrik

8. Jalur Hijau 15. Instalasi Gardu

Listrik & Generator