1-- hal 12 cianjur raya+terusan

1
akan kesulitan untuk optimalisasi sosialisasi, jika waktu yang tersedia sangat sedikit,” paparnya. Anggota Fraksi PKB Levi Ali Firmansyah menuturkan, pihaknya mengharapkan kepada KPU Cian- jur penjelasan secara rinci anggaran yang diajukan pada PSU nanti. “Kita ingin rasionalisasi dari ang- garan tersebut. Untuk memperjelas alokasi aliran penggunaan dan- anya,” tuturnya. Menanggapi dua hal yang diper- soalkan oleh para anggota dewan, sebelum menetapkan jadwal PSU, Ketua KPU Unang Margana men- erangkan, jika pihaknya sudah melakukan tahapan sesuai dengan aturan. “Kita sudah melakukan rakor dengan pihak-pihak terkait, ter- masuk diantaranya KPU Provinsi, Bawaslu, Panwas kabupaten, para peserta ketika akan menetapkan jadwal PSU ini,” terangnya. Menurutnya, keputusan tersebut juga didasarkan pada aspek yuridis, waktu sosialiasi yang dianggap cukup serta kesiapan teknis penye- lenggara menyangkut pelaksanaan hari H. Pasca penetapan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) 21 Maret 2011 mendatang, keempat Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), melaksanakan berbagai persiapan guna menghadapi PSU. Salah satunya yang dilaksanakan PPK Cianjur, dan Mande. Kedua PPK ini melaksanakan rapat koor- dinasi di masing-masing wilayah- nya, guna mempersiapkan teknis pelaksaan pencoblosan. Ketua PPK Kecamatan Cianjur, Ayi Suhendri mengatakan, jajaran- nya mematangkan persiapan guna mempersiapkan teknis pelaksaan pencoblosan. “Pasca ditetapkan tanggal 21 Maret akan dilaksanakan PSU, kami langsung konsolidasi, dan koordinasi menyampaikan se- cara utuh pelaksanaan PSU, kepada jajaran PPK dan tingkat terbawah,” katanya, kemarin. Menurutnya, di wilayah Keca- matan Cianjur sedikitnya ada 6 kelurahan dan 5 desa. Sedangkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 116.296. “Selanjutnya, yang paling penting saat ini adalah pembentukan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Su- ara), sementara pelantikan KPPS sendiri tanggal 4 Maret menda- tang,” ujarnya. Dia menjelaskan, para penye- lenggara baik Panitia Pemungutan Suara (PPS), KPPS dan lainnya mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kecama- tan Cianjur agar melaksanakan PSU pada tanggal 21 Maret mendatang. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mensosialisasikan PSU, agar tingkat partisipasi pemi- lih tidak turun,” tuturnya. Sementara itu, Ketua PPK Keca- matan Mande, Ferri Wirabuana, memaparkan, jajaran PPK Mande melaksanakan rapat di sekretariatan PPK Mande. Tujuannya, untuk mempersipkan pelaksanaan PSU. “Kami juga menekankan kapada penyelenggara baik PPS dan KPPS harus independen, dalam PSU ini. Kalau tidak independen, kami akan memberikan sangsi tegas berupaya pemecatan,” imbuhnya. Dia menambahkan, DPT Keca- matan Mande sebanyak 47.831 orang. Dari jumlah itu, laki-laki sebanyak 24,455 orang dan perem- puan sebanyak 23,376 orang. Den- gan jumlah total TPS sebanyak 108, terbagi ke dalam 12 desa. “Kami berharap, pelaksanaan PSU ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat banyak,” imbuhnya. (rp12/den)ye dari masing-masing pasangan calon. Anggota Panwas Cianjur Syaiful Anwar mengatakan, laporan dana kampanye seharusnya diserahkan KPU setelah selesai masa kampa- nye ditambah waktu 14 hari, setelah diaudit oleh akuntan publik. “Akan tetapi, hingga sekarang KPU belum menyerahkan dana laporan tersebut pada kami,” aku Anwar. Dia menerangkan, setelah laporan diaudit oleh akuntan publik, laporan dana kampanye tersebut harus diumumkan secara terbuka kepada masyarakat. Sedangkan lampiran laporan dana kampanye, diserahkan oleh KPU kepada Panwas. Lampiran dana kampanye terse- but dibutuhkan Panwas untuk menelaah sumber dana para pe- serta pemilukada. Karena, Anwar menuturkan, terkait dengan sumber serta angka dana kampanye ada batasannya. “Laporan ini kita butuhkan untuk melihat aliran dana kampanye yang digunakan oleh para pasan- gan calon. Lewat laporan ini, kita bisa melihat adakah indikasi yang mengarah pada politik uang alias untuk antisipasi adanya pelangga- ran pemilukada,” tuturnya. Laporan dana kampanye juga menjadi syarat dalam pengesahan penetapan pasangan calon. “Ada dua hal yang membatalkan peme- nang pemilukada, yang pertama terbukti melakukan politik uang dan yang kedua, tidak menyer- ahkan laporan dana kampanye,” paparnya. Pihaknya menyebutkan, sudah melakukan teguran secara lisan terkait dengan hal tersebut ke KPU. Selanjutnya, jika teguran tersebut kembali tidak diindahkan, maka Panwaslukada akan kembali melayangkan teguran lewat tulisan. (rp12) Terpisah, Ketua KPU Cianjur Unang Margana mengakui, jika pihaknya belum melaporkan dana kampanye kepada panwaslukada. Namun, jika KPU telah menerima semua laporan dana kampanye dari masing-masing peserta pemi- lukada. “Tersendatnya pelaporan ke Pan- waslukada, karena kami tengah fokus pada persoalan pelaporan gugatan ke MK dan saat ini, kami juga tengah fokus pada pelaksanaan PSU,” ujarnya, saat dimintai ket- erangan di Kantor KPU beberapa waktu lalu. (rp12) tewas dan lima lainnya mengalami luka akibat tertimbun longsoran pasir, beberapa waktu yang lalu. Sebagai langkah awal, pihaknya telah memberikan himbauan ke- pada para pemilik galian untuk menjalankan usahanya agar sesuai dengan aturan yang berlaku. Pem- berian himbauan ini, juga terkait dengan penertiban maraknya galian liar yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur. “Dengan adanya himbauan ini, diharapkan para pemilik galian pasir bisa secara sadar untuk menjalankan usahanya sesuai dengan aturan yang ada,” paparnya. Dia men- egaskan, jika himbauan tersebut tidak dihiraukan, maka pihaknya bersama dengan Dinas Perpa- jakan Kabupaten Cianjur akan memberikan sanksi. Bahkan, bisa mencabut izin usaha galian pasir tersebut. “Kita ingin, peristiwa kemarin menjadi pelajaran bagi para pemilik galian untuk juga memikirkan keselamatan para pekerjanya. Dengan memperhatikan izin usahanya, serta para pemilik perusahaan harus memberikan jaminan keselamatan bagi para pekerjanya dan lain sebagainya,” ungkapnya. Pihaknya berjanji akan melaku- kan penertiban di semua titik yang menjadi tempat galian pasir di wilayah Kabupaten Cianjur. “Kita akan kaji ulang terkait dengan izin serta SK dari para pemilik galian. Berdasarkan data yang ada, jumlah galian yang ilegal itu hanya berkisar 2 persen dari total galian pasir yang ada di Kabupaten Cian- jur,” pungkasnya.(rp12) “Benar saja, setelah saya dan teman saya ngecek, ternyata uang yang disimpan dibrangkas sudah dibawa kabur. Totalnya Rp8,4 juta dan itu merupakan uang hasil penjualan dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu,” paparnya. Namun, dirinya mengatakan, dari peristiwa tersebut tidak ada ba- rang yang hilang. Diduga pelaku, hanya mengincar uang yang ada dibrangkas. Karena, menurut penuturan Roni, tak ditemukan satupun barang yang hilang. “Kita menduga pelaku lebih dari satu orang. Mereka masuk dengan cara membongkar dua kunci gembok pintu depan,” terangnya. Sementara itu, seorang pedagang tas di sebrang jalan Edwin (32) menuturkan, jika dirinya tak melihat tanda-tanda adanya tindakan pencurian. Karena, hinggal pukul 02:00 WIB pagi, dirinya masih terjaga. “Padahal saya jualan disini 24 jam. Tapi saya ga melihat gerak- gerik yang mencurigakan. Tapi memang, sekitar pukul 03:00 WIB saya tertidur. Mungkin, kejadian- nya di atas jam segitu. Karena, pas saya bangun padinya, sudah ramai seperti ini,” pungkasnya. Akibat peristiwa ini, Roni lang- sung melaporkannya ke pihak kepolisian setempat. Sekarang, kasusnya masih dalam proses penyelidikan.(rp12) terbentuk,” bebernya. Setelah ditelusuri, ia menemukan indikasi korupsi. Hasil sumbangan swadaya masyarakat, sejak itu baru terkumpul Rp19 juta dan langsung diserahkan kepada HG, seorang panitia untuk dibelikan bahan bangunan masjid. Hanya saja, fak- tanya uang tersebut hanya cukup dibelikan 11 buah bahan besi ceker ayam. Pada awal Januari 2011, Camat Agrabinta, memberitahu bahwa ada bantuan dari pemer- intah untuk pembangunan Masjid Agrabinta sebesar Rp100 juta. “Tapi akhirnya yang mengambil dana tersebut bukan pak camat melainkan Ketua 2 berinisial HS. Lucunya, ketua umum dan bendahara pembangunan malah tidak menerima uang tersebut,” terangnya. Dia menduga HS telah meng- gelapkan dana bantuan itu, hal itu berdasarkan pengakuan AJ ben- dahara pembangunan, yang han- ya menerima dana sebesar Rp10 juta sekitar bulan Oktober 2010, dari Camat Agrabinta Rustandi. “Dana itu ternyata bukan dari Ketua II HS,” paparnya. Karena penasaran, pihaknya didampingi oleh dua orang dari Tim 7 LPPNRI mendatangi Kan- tor Dikpora Pemkab Cianjur, untuk menanyakan dana bantuan yang telah dikucurkan pemerin- tah yang diberikan bagi pemban- gunan Kaum Agrabinta. Meski terkesan ditutup-tutupi, tapi akhirnya salah seorang staf Dikpora memberikan bukti selembar kwitansi berisikan se- jumlah uang Rp95 juta, disertai photo copy KTP atas nama Ketua II HS. “Atas kondisi itu, kami pu- tuskan untuk menemui HS, tetapi tak ada di rumahnya,” ujarnya, seraya juga setelah di cek ke ketua dan bendahara pembangu- nan mengaku belum menerima dana sebesar itu.(rp16) sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 CIANJUR RAYA SELASA, 1 MARET 2011/ 26 RABIUL AWAL 1432 H 12 TERUSAN Dana Pembangunan Masjid Dikorupsi OkeDoku Digasak Maling Pemkab Kaji Ulang Izin Galian Pasir Dua Orang Formasi Teknis Mengundurkan Diri CIANJUR-Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh menyerah- kan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada 211 orang. Penyerahan SK CPNS tersebut diselenggara- kan di Pendopo Pemkab Cianjur, kemarin. Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh dalam sambutan- nya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut hendaknya dijadikan momentum untuk mengawali tugas sebagai aparatur pemerin- tah, seorang abdi negara dan abdi masyarakat. “Oleh karenanya, penyera- han SK ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, untuk membangun karakter sebagai seorang PNS yang profesional dan berkualitas,” paparnya. Dia berharap, kepada para CPNS ini, agar dapat berperan sebagai aparatur pemerintah yang tan- guh, serta mempunyai sikap serta mental yang terpuji. Selain itu, nantinya juga mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi orgnasisasi. “Saya juga ber- harap, agar para CPNS ini sang- gup untuk ditugaskan dimana saja dan kapan saja, serta tetap menjaga citra sebagai aparatur pemerintah,” harapnya. Sementara itu, Kepala Ba- dan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur Cecep S Alamsyah menerangkan, jika 211 orang penerima SK CPNS terdiri dari 96 orang tenaga guru, 65 orang tenaga kesehatan serta 50 orang tenaga teknis. “Sebetulnya ada 216, namun yang diberikan NIP hanya 211. Karena, satu orang formasi guru tidak mengikuti test, dua orang formasi teknis mengundurkan diri serta dua orang formasi teknis tidak memenuhi syarat,” terangnya. Dalam kegiatan penyerahan SK CPNS, selain dihadiri oleh unsur muspika, juga dihadiri oleh Panitia Pengawas Pemilukada (Panwaslu- kada). Kehadiran panwas sendiri, menurut Anggota Panwas Syaiful Anwar hanya untuk mengawasi kegiatan para peserta pemilukada. Dirinya pun mengatakan, jika kehadirannya tersebut merupakan undangan dari Pemkab. “Setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta akan kita awasi. Meski dalam kegiatan ini, status peserta adalah bupati, tak menjadikan hal tersebut mengubah tujuan kita un- tuk tetap melakukan pengawasan,” pungkasnya.(rp12) Bupati Serahkan 211 SK CPNS CIANJUR- Jembatan Cisarua yang berlokasi di kawasan wisata Agropolitan kampung Gunung Batu Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas Cianjur kondisinya hingga kini masih ruksak parah dan belum diperbaiki. Jembatan yang merupa- kan akses antara Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas dan Desa Su- katani Kecamatan Pacet Cianjur mengalami kerusakan sejak satu tahun lalu. Bahkan, jembatan tersebut kini tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dengan muatan berat, begitupun dengan kendaraan roda dua kalau melintas terpaksa harus perlahan-lahan. Suherman (50) warga sekitar mengatakan, jembatan tersebut sudah ambruk sejak 1 tahun lalu gara-gara diterjang derasnya air sungai, akibatnya jembatan tersebut kini tidak bisa berfungsi dengan maksimal. Padahal, katanya, jembatan tersebut merupakan akses jalan penting bagi warga sekitar untuk membawa hasil perkebunannya ke daerah Cipanas dan ke kota Jembatan Cisarua Butuh Diperbaiki besar seperti Jakarta dan Bogor. “Bahkan yang terpenting jem- batan tersebut merupakan akses menuju kawasan wisata Agro- politan, “ujarnya. Berdasarkan pengamatan radar di sepanjang jalan tersebut, di beber- apa ruas juga banyak di temukan jalan-jalan yang sudah berlobang hingga 100 sentimeter dan sangat berpotensi timbulnya kecelakaan bagi para pengendara “Kami berharap baik jembatan maupun jalan yang berlobang segera mendapat perbaikan mengingat sangat pentingnya jalan tersebut bagi warga, “harap- nya (des) CIANJUR-Saat ini jumlah penduduk di Cianjur menca- pai 2,2 juta jiwa. Jumlah itu, idealnya kebutuhan bidan di Kabupaten Cianjur mencapai 700-800 orang. Namun sampai saat ini baru terpenuhi sekitar 50 persen-nya.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Ratu Tri Yulia Herawati tidak menampik masih kekurangannya bidan desa di Kabupaten Cianjur. Saat ini, tiap puskesmas baru terdapat satu orang bidan. ”Idealnya memang satu puskes- mas terdapat dua orang bidan. Apalagi wilayah yang berada di Cianjur selatan, dengan medan yang begitu berat. Saat ini kurang lebih ada 360 bidan sesuai jum- lah desa yang ada di Cianjur,” katanya, kemarin. Menurutnnya, untuk menutupi kekurangan bidan tersebut, setiap tahun akan diusahakan pen- erimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya bidang kesehatan. “Selama ini, pen- erimaan CPNS memang lebih diperbanyak dari bidang kes- ehatan dan pendidikan (guru). Mudah-mudahan, kekurangan bidan ini bisa tertutupi, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa terpenuhi,” im- buhnya. (den) Dia menjelaskan, keuntungan yang diperoleh dalam satu bu- lan bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp700 ribu. Ini juga tergantung kepada jumlah peme- sanan. “Terkadang sehari bisa terjual tiga hingga lima buah bilik bambu tergantung orang yang memesan,” ungkapnya. Hanya dengan seperti inilah, mencari biaya sekolah dan mem- bantu kedua orang tuanya. “Saya dan anak saya selalu bek- erja keras demi bertahan hidup, dan kami sangat berharap ke- pada pemerintah agar bisa mem- bantu orang-orang yang tidak mampu seperti kami ini,” timpal Kokom. Dia menyebutkan, anaknya selalu bercita-cita ingin menjadi guru dan mengajar di sekolah baik di SD, SMP maupun SMA. Namun, untuk mewujudkan cita-cita itu, tentunya Asep harus sekolah tinggi. “Tetapi dengan kondisi seperti ini, kemungkinan anak saya set- elah lulus SMP nanti, tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, karena saya tak sanggup untuk membiayainya,” ujarnya.(**) membuktikan dengan kwitansi pembelian dulu,” ucap terdakwa saat dimintai kembali keterangan oleh hakim. Terdakwa juga membantah, tidak pernah diperiksa, hanya saja sempat datang ke Polsek untuk memberikan klarifikasi, terkait pencurian itu. Sebab, tak ada surat panggilan atau penjeputan melainkan panggilan lisan saja. “Saya tidak merasa mengambil televisi yayasan, tetapi ini televisi milik saya, karena ada bukti pembelian kwitansi,” terangnya lagi. Sementara itu, Wanci (30) saksi pemilik toko televisi dalam kesak- sianya, meyakinkan kalau televisi tersebut, benar barang yang dibeli dari tokoknya tahun 2002 dengan harga Rp1,5 juta, dengan kode seri 1568, dan ada pembelian tele- visi pada tahun 2004 seharga Rp2 juta dengan kode 1580. “Benar kalau televisi tersebut dapat beli dari toko saya, karena ada label yang menguatkan di pinggir bodi televisi, tepatnya di bagian atas,” ucap saksi. Sementara itu, terdakwa mela- lui kuasa hukumnya Kosasih menjelaskan, sidang tinggal menunggu putusan pada Senin depan. Berdasarkan data yang dimiliki oleh kliennya, televisi tersebut dibeli pada tahun 2004, yang ketika itu terdakwa men- jabat sebagai kepala sekolah hingga tahun 2007. “Kita menunggu hasil putu- san sidang yang diundur Senin depan, saya akan melakukan pembelaan terhadap klien dalam pledoi, salah satunya bahwa diurutan pengajuan sekolah tak tercantum pengajuan televisi dari yayasan,” paparnya.(rp16) CIANJUR-Panitia Pengawas Pemilukada (Panwaslukada) menegaskan, Komisi Pemili- han Umum (KPU) Cianjur wa- jib menyerahkan laporan dana kampanye dari masing-masing pasangan calon. Anggota Panwas Cianjur Syai- ful Anwar mengatakan, lapo- ran dana kampanye seharusnya diserahkan KPU setelah selesai masa kampanye ditambah waktu 14 hari, setelah diaudit oleh akuntan publik. “Akan tetapi, hingga sekarang KPU belum me- nyerahkan dana laporan tersebut pada kami,” aku Anwar. Dia menerangkan, setelah lapo- ran diaudit oleh akuntan publik, laporan dana kampanye tersebut harus diumumkan secara terbuka kepada masyarakat. Sedangkan lampiran laporan dana kam- panye, diserahkan oleh KPU kepada Panwas. Lampiran dana kampanye tersebut dibutuhkan Panwas untuk menelaah sumber dana para peserta pemilukada. Kar- ena, Anwar menuturkan, terkait dengan sumber serta angka dana kampanye ada batasannya. “Laporan ini kita butuhkan untuk melihat aliran dana kam- panye yang digunakan oleh para pasangan calon. Lewat laporan ini, kita bisa melihat adakah indikasi yang mengarah pada politik uang alias untuk antisipasi adanya pelanggaran pemilukada,” tuturnya. Laporan dana kampanye juga menjadi syarat dalam pengesa- han penetapan pasangan calon. “Ada dua hal yang membatalkan pemenang pemilukada, yang pertama terbukti melakukan politik uang dan yang kedua, tidak menyerahkan laporan dana kampanye,” paparnya. Pihaknya menyebutkan, sudah melakukan teguran secara lisan terkait dengan hal tersebut ke KPU. Selanjutnya, jika teguran tersebut kembali tidak diindah- kan, maka Panwaslukada akan kembali melayangkan teguran lewat tulisan. Terpisah, Ketua KPU Cianjur Unang Margana mengakui, jika pihaknya belum melaporkan dana kampanye kepada pan- waslukada. Namun, jika KPU telah menerima semua laporan dana kampanye dari masing- masing peserta pemilukada. “Tersendatnya pelaporan ke Panwaslukada, karena kami tengah fokus pada persoalan pelaporan gugatan ke MK dan saat ini, kami juga tengah fokus pada pelaksan- aan PSU,” ujarnya, saat dimintai keterangan di Kantor KPU be- berapa waktu lalu.(rp12) KPU Datangi Komisi I Curi TV Yayasan, Kepsek Disidang Cianjur Kekurangan 400 Bidan Raup Keuntun- gan Setengah Juta Sebulan KPU Wajib Laporkan Dana Kampanye (FOTO:DEDE SANDI MULYADI/RADAR CIANJUR) AMBRUK : Jembatan Cisarua Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas tampak mengalami rusak rusak.

Upload: radar-sukabumi

Post on 10-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kesehatan. “Selama ini, pen- erimaan CPNS memang lebih diperbanyak dari bidang kes- ehatan dan pendidikan (guru). Mudah-mudahan, kekurangan bidan ini bisa tertutupi, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa terpenuhi,” im- buhnya. (den) sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 sambungan dari Hal 14 (FOTO:DEDE SANDI MULYADI/RADAR CIANJUR)

TRANSCRIPT

Page 1: 1-- HAL 12  CIANJUR RAYA+TERUSAN

akan kesulitan untuk optimalisasi sosialisasi, jika waktu yang tersedia sangat sedikit,” paparnya.

Anggota Fraksi PKB Levi Ali Firmansyah menuturkan, pihaknya mengharapkan kepada KPU Cian-jur penjelasan secara rinci anggaran yang diajukan pada PSU nanti. “Kita ingin rasionalisasi dari ang-garan tersebut. Untuk memperjelas alokasi aliran penggunaan dan-anya,” tuturnya.

Menanggapi dua hal yang diper-soalkan oleh para anggota dewan, sebelum menetapkan jadwal PSU, Ketua KPU Unang Margana men-erangkan, jika pihaknya sudah melakukan tahapan sesuai dengan aturan.

“Kita sudah melakukan rakor dengan pihak-pihak terkait, ter-masuk diantaranya KPU Provinsi, Bawaslu, Panwas kabupaten, para peserta ketika akan menetapkan jadwal PSU ini,” terangnya.

Menurutnya, keputusan tersebut juga didasarkan pada aspek yuridis, waktu sosialiasi yang dianggap cukup serta kesiapan teknis penye-lenggara menyangkut pelaksanaan hari H.

Pasca penetapan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) 21 Maret 2011 mendatang, keempat Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), melaksanakan berbagai persiapan guna menghadapi PSU. Salah satunya yang dilaksanakan PPK Cianjur, dan Mande. Kedua PPK ini melaksanakan rapat koor-dinasi di masing-masing wilayah-nya, guna mempersiapkan teknis pelaksaan pencoblosan.

Ketua PPK Kecamatan Cianjur, Ayi Suhendri mengatakan, jajaran-nya mematangkan persiapan guna mempersiapkan teknis pelaksaan pencoblosan. “Pasca ditetapkan tanggal 21 Maret akan dilaksanakan PSU, kami langsung konsolidasi,

dan koordinasi menyampaikan se-cara utuh pelaksanaan PSU, kepada jajaran PPK dan tingkat terbawah,” katanya, kemarin.

Menurutnya, di wilayah Keca-matan Cianjur sedikitnya ada 6 kelurahan dan 5 desa. Sedangkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 116.296. “Selanjutnya, yang paling penting saat ini adalah pembentukan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Su-ara), sementara pelantikan KPPS sendiri tanggal 4 Maret menda-tang,” ujarnya.

Dia menjelaskan, para penye-lenggara baik Panitia Pemungutan Suara (PPS), KPPS dan lainnya mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kecama-tan Cianjur agar melaksanakan PSU pada tanggal 21 Maret mendatang. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mensosialisasikan PSU, agar tingkat partisipasi pemi-lih tidak turun,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PPK Keca-matan Mande, Ferri Wirabuana, memaparkan, jajaran PPK Mande melaksanakan rapat di sekretariatan PPK Mande. Tujuannya, untuk mempersipkan pelaksanaan PSU. “Kami juga menekankan kapada penyelenggara baik PPS dan KPPS harus independen, dalam PSU ini. Kalau tidak independen, kami akan memberikan sangsi tegas berupaya pemecatan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, DPT Keca-matan Mande sebanyak 47.831 orang. Dari jumlah itu, laki-laki sebanyak 24,455 orang dan perem-puan sebanyak 23,376 orang. Den-gan jumlah total TPS sebanyak 108, terbagi ke dalam 12 desa. “Kami berharap, pelaksanaan PSU ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat banyak,” imbuhnya.(rp12/den)ye dari masing-masing pasangan calon.

Anggota Panwas Cianjur Syaiful Anwar mengatakan, laporan dana kampanye seharusnya diserahkan

KPU setelah selesai masa kampa-nye ditambah waktu 14 hari, setelah diaudit oleh akuntan publik. “Akan tetapi, hingga sekarang KPU belum menyerahkan dana laporan tersebut pada kami,” aku Anwar.

Dia menerangkan, setelah laporan diaudit oleh akuntan publik, laporan dana kampanye tersebut harus diumumkan secara terbuka kepada masyarakat. Sedangkan lampiran laporan dana kampanye, diserahkan oleh KPU kepada Panwas.

Lampiran dana kampanye terse-but dibutuhkan Panwas untuk menelaah sumber dana para pe-serta pemilukada. Karena, Anwar menuturkan, terkait dengan sumber serta angka dana kampanye ada batasannya.

“Laporan ini kita butuhkan untuk melihat aliran dana kampanye yang digunakan oleh para pasan-gan calon. Lewat laporan ini, kita bisa melihat adakah indikasi yang mengarah pada politik uang alias untuk antisipasi adanya pelangga-ran pemilukada,” tuturnya.

Laporan dana kampanye juga menjadi syarat dalam pengesahan penetapan pasangan calon. “Ada dua hal yang membatalkan peme-nang pemilukada, yang pertama terbukti melakukan politik uang dan yang kedua, tidak menyer-ahkan laporan dana kampanye,” paparnya.

Pihaknya menyebutkan, sudah melakukan teguran secara lisan terkait dengan hal tersebut ke KPU. Selanjutnya, jika teguran tersebut kembali tidak diindahkan, maka Panwaslukada akan kembali melayangkan teguran lewat tulisan. (rp12)

Terpisah, Ketua KPU Cianjur Unang Margana mengakui, jika pihaknya belum melaporkan dana kampanye kepada panwaslukada. Namun, jika KPU telah menerima semua laporan dana kampanye dari masing-masing peserta pemi-lukada.

“Tersendatnya pelaporan ke Pan-waslukada, karena kami tengah fokus pada persoalan pelaporan gugatan ke MK dan saat ini, kami juga tengah fokus pada pelaksanaan PSU,” ujarnya, saat dimintai ket-erangan di Kantor KPU beberapa waktu lalu.(rp12)

tewas dan lima lainnya mengalami luka akibat tertimbun longsoran pasir, beberapa waktu yang lalu.

Sebagai langkah awal, pihaknya telah memberikan himbauan ke-pada para pemilik galian untuk menjalankan usahanya agar sesuai dengan aturan yang berlaku. Pem-berian himbauan ini, juga terkait dengan penertiban maraknya

galian liar yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur. “Dengan adanya himbauan ini, diharapkan para pemilik galian pasir bisa secara sadar untuk menjalankan usahanya sesuai dengan aturan yang ada,” paparnya. Dia men-egaskan, jika himbauan tersebut tidak dihiraukan, maka pihaknya bersama dengan Dinas Perpa-jakan Kabupaten Cianjur akan memberikan sanksi. Bahkan, bisa

mencabut izin usaha galian pasir tersebut. “Kita ingin, peristiwa kemarin menjadi pelajaran bagi para pemilik galian untuk juga memikirkan keselamatan para pekerjanya.

Dengan memperhatikan izin usahanya, serta para pemilik perusahaan harus memberikan jaminan keselamatan bagi para pekerjanya dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Pihaknya berjanji akan melaku-kan penertiban di semua titik yang menjadi tempat galian pasir di wilayah Kabupaten Cianjur.

“Kita akan kaji ulang terkait dengan izin serta SK dari para pemilik galian. Berdasarkan data yang ada, jumlah galian yang ilegal itu hanya berkisar 2 persen dari total galian pasir yang ada di Kabupaten Cian-jur,” pungkasnya.(rp12)

“Benar saja, setelah saya dan teman saya ngecek, ternyata uang yang disimpan dibrangkas sudah dibawa kabur. Totalnya Rp8,4 juta dan itu merupakan uang hasil penjualan dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu,” paparnya.

Namun, dirinya mengatakan, dari peristiwa tersebut tidak ada ba-rang yang hilang. Diduga pelaku, hanya mengincar uang yang ada

dibrangkas. Karena, menurut penuturan Roni, tak ditemukan satupun barang yang hilang. “Kita menduga pelaku lebih dari satu orang. Mereka masuk dengan cara membongkar dua kunci gembok pintu depan,” terangnya. Sementara itu, seorang pedagang tas di sebrang jalan Edwin (32) menuturkan, jika dirinya tak melihat tanda-tanda adanya tindakan pencurian. Karena, hinggal pukul 02:00 WIB pagi, dirinya masih terjaga.

“Padahal saya jualan disini 24 jam. Tapi saya ga melihat gerak-gerik yang mencurigakan. Tapi memang, sekitar pukul 03:00 WIB saya tertidur. Mungkin, kejadian-nya di atas jam segitu. Karena, pas saya bangun padinya, sudah ramai seperti ini,” pungkasnya.

Akibat peristiwa ini, Roni lang-sung melaporkannya ke pihak kepolisian setempat. Sekarang, kasusnya masih dalam proses penyelidikan.(rp12)

terbentuk,” bebernya. Setelah ditelusuri, ia menemukan

indikasi korupsi. Hasil sumbangan swadaya masyarakat, sejak itu baru terkumpul Rp19 juta dan langsung diserahkan kepada HG, seorang panitia untuk dibelikan bahan bangunan masjid. Hanya saja, fak-tanya uang tersebut hanya cukup dibelikan 11 buah bahan besi ceker ayam. Pada awal Januari 2011, Camat Agrabinta, memberitahu bahwa ada bantuan dari pemer-intah untuk pembangunan Masjid Agrabinta sebesar Rp100 juta. “Tapi akhirnya yang mengambil

dana tersebut bukan pak camat melainkan Ketua 2 berinisial HS. Lucunya, ketua umum dan bendahara pembangunan malah tidak menerima uang tersebut,” terangnya.

Dia menduga HS telah meng-gelapkan dana bantuan itu, hal itu berdasarkan pengakuan AJ ben-dahara pembangunan, yang han-ya menerima dana sebesar Rp10 juta sekitar bulan Oktober 2010, dari Camat Agrabinta Rustandi. “Dana itu ternyata bukan dari Ketua II HS,” paparnya.

Karena penasaran, pihaknya didampingi oleh dua orang dari Tim 7 LPPNRI mendatangi Kan-

tor Dikpora Pemkab Cianjur, untuk menanyakan dana bantuan yang telah dikucurkan pemerin-tah yang diberikan bagi pemban-gunan Kaum Agrabinta.

Meski terkesan ditutup-tutupi, tapi akhirnya salah seorang staf Dikpora memberikan bukti selembar kwitansi berisikan se-jumlah uang Rp95 juta, disertai photo copy KTP atas nama Ketua II HS. “Atas kondisi itu, kami pu-tuskan untuk menemui HS, tetapi tak ada di rumahnya,” ujarnya, seraya juga setelah di cek ke ketua dan bendahara pembangu-nan mengaku belum menerima dana sebesar itu.(rp16)

sambungan dari Hal 14

sambungan dari Hal 14

sambungan dari Hal 14

sambungan dari Hal 14

sambungan dari Hal 14

sambungan dari Hal 14

CIANJUR RAYASELASA, 1 MARET 2011/ 26 RABIUL AWAL 1432 H12

TERUSAN

Dana Pembangunan Masjid Dikorupsi

OkeDoku Digasak Maling

Pemkab Kaji Ulang Izin Galian Pasir

Dua Orang Formasi Teknis Mengundurkan Diri

CIANJUR-Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh menyerah-kan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada 211 orang. Penyerahan SK CPNS tersebut diselenggara-kan di Pendopo Pemkab Cianjur, kemarin. Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh dalam sambutan-nya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut hendaknya dijadikan momentum untuk mengawali tugas sebagai aparatur pemerin-tah, seorang abdi negara dan abdi masyarakat.

“Oleh karenanya, penyera-han SK ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, untuk membangun karakter sebagai

seorang PNS yang profesional dan berkualitas,” paparnya.

Dia berharap, kepada para CPNS ini, agar dapat berperan sebagai aparatur pemerintah yang tan-guh, serta mempunyai sikap serta mental yang terpuji. Selain itu, nantinya juga mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi orgnasisasi. “Saya juga ber-harap, agar para CPNS ini sang-gup untuk ditugaskan dimana saja dan kapan saja, serta tetap menjaga citra sebagai aparatur pemerintah,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Ba-dan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur Cecep S Alamsyah menerangkan, jika 211 orang penerima SK CPNS terdiri dari 96 orang tenaga guru, 65 orang tenaga kesehatan serta 50 orang tenaga teknis.

“Sebetulnya ada 216, namun yang diberikan NIP hanya 211. Karena, satu orang formasi guru tidak mengikuti test, dua orang formasi teknis mengundurkan diri serta dua orang formasi teknis tidak memenuhi syarat,” terangnya.

Dalam kegiatan penyerahan SK CPNS, selain dihadiri oleh unsur muspika, juga dihadiri oleh Panitia Pengawas Pemilukada (Panwaslu-kada). Kehadiran panwas sendiri, menurut Anggota Panwas Syaiful Anwar hanya untuk mengawasi kegiatan para peserta pemilukada. Dirinya pun mengatakan, jika kehadirannya tersebut merupakan undangan dari Pemkab.

“Setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta akan kita awasi. Meski dalam kegiatan ini, status peserta adalah bupati, tak menjadikan hal tersebut mengubah tujuan kita un-tuk tetap melakukan pengawasan,” pungkasnya.(rp12)

Bupati Serahkan 211 SK CPNS

CIANJUR- Jembatan Cisarua yang berlokasi di kawasan wisata Agropolitan kampung Gunung Batu Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas Cianjur kondisinya hingga kini masih ruksak parah dan belum diperbaiki. Jembatan yang merupa-kan akses antara Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas dan Desa Su-katani Kecamatan Pacet Cianjur mengalami kerusakan sejak satu tahun lalu.

Bahkan, jembatan tersebut kini tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dengan muatan berat, begitupun dengan kendaraan roda dua kalau melintas terpaksa harus perlahan-lahan.

Suherman (50) warga sekitar mengatakan, jembatan tersebut sudah ambruk sejak 1 tahun lalu gara-gara diterjang derasnya air sungai, akibatnya jembatan tersebut kini tidak bisa berfungsi dengan maksimal.

Padahal, katanya, jembatan tersebut merupakan akses jalan penting bagi warga sekitar untuk membawa hasil perkebunannya ke daerah Cipanas dan ke kota

Jembatan Cisarua Butuh Diperbaiki

besar seperti Jakarta dan Bogor.“Bahkan yang terpenting jem-

batan tersebut merupakan akses menuju kawasan wisata Agro-politan, “ujarnya.

Berdasarkan pengamatan radar di sepanjang jalan tersebut, di beber-apa ruas juga banyak di temukan jalan-jalan yang sudah berlobang

hingga 100 sentimeter dan sangat berpotensi timbulnya kecelakaan bagi para pengendara

“Kami berharap baik jembatan maupun jalan yang berlobang segera mendapat perbaikan mengingat sangat pentingnya jalan tersebut bagi warga, “harap-nya (des)

CIANJUR-Saat ini jumlah penduduk di Cianjur menca-pai 2,2 juta jiwa. Jumlah itu, idealnya kebutuhan bidan di Kabupaten Cianjur mencapai 700-800 orang. Namun sampai saat ini baru terpenuhi sekitar 50 persen-nya.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur,

Ratu Tri Yulia Herawati tidak menampik masih kekurangannya bidan desa di Kabupaten Cianjur. Saat ini, tiap puskesmas baru terdapat satu orang bidan.

”Idealnya memang satu puskes-mas terdapat dua orang bidan. Apalagi wilayah yang berada di Cianjur selatan, dengan medan

yang begitu berat. Saat ini kurang lebih ada 360 bidan sesuai jum-lah desa yang ada di Cianjur,” katanya, kemarin.

Menurutnnya, untuk menutupi kekurangan bidan tersebut, setiap tahun akan diusahakan pen-erimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya bidang

kesehatan. “Selama ini, pen-erimaan CPNS memang lebih diperbanyak dari bidang kes-ehatan dan pendidikan (guru). Mudah-mudahan, kekurangan bidan ini bisa tertutupi, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa terpenuhi,” im-buhnya. (den)

Dia menjelaskan, keuntungan yang diperoleh dalam satu bu-lan bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp700 ribu. Ini juga tergantung kepada jumlah peme-sanan. “Terkadang sehari bisa terjual tiga hingga lima buah bilik bambu tergantung orang yang memesan,” ungkapnya.

Hanya dengan seperti inilah, mencari biaya sekolah dan mem-bantu kedua orang tuanya. “Saya dan anak saya selalu bek-erja keras demi bertahan hidup, dan kami sangat berharap ke-pada pemerintah agar bisa mem-bantu orang-orang yang tidak mampu seperti kami ini,” timpal Kokom.

Dia menyebutkan, anaknya selalu bercita-cita ingin menjadi guru dan mengajar di sekolah baik di SD, SMP maupun SMA. Namun, untuk mewujudkan cita-cita itu, tentunya Asep harus sekolah tinggi.

“Tetapi dengan kondisi seperti ini, kemungkinan anak saya set-elah lulus SMP nanti, tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, karena saya tak sanggup untuk membiayainya,” ujarnya.(**)

membuktikan dengan kwitansi pembelian dulu,” ucap terdakwa saat dimintai kembali keterangan oleh hakim.

Terdakwa juga membantah, tidak pernah diperiksa, hanya saja sempat datang ke Polsek untuk memberikan klarifikasi, terkait pencurian itu. Sebab, tak ada surat panggilan atau penjeputan melainkan panggilan lisan saja. “Saya tidak merasa mengambil televisi yayasan, tetapi ini televisi milik saya, karena ada bukti pembelian kwitansi,” terangnya lagi.

Sementara itu, Wanci (30) saksi pemilik toko televisi dalam kesak-sianya, meyakinkan kalau televisi tersebut, benar barang yang dibeli dari tokoknya tahun 2002 dengan harga Rp1,5 juta, dengan kode

seri 1568, dan ada pembelian tele-visi pada tahun 2004 seharga Rp2 juta dengan kode 1580. “Benar kalau televisi tersebut dapat beli dari toko saya, karena ada label yang menguatkan di pinggir bodi televisi, tepatnya di bagian atas,” ucap saksi.

Sementara itu, terdakwa mela-lui kuasa hukumnya Kosasih menjelaskan, sidang tinggal menunggu putusan pada Senin depan. Berdasarkan data yang

dimiliki oleh kliennya, televisi tersebut dibeli pada tahun 2004, yang ketika itu terdakwa men-jabat sebagai kepala sekolah hingga tahun 2007.

“Kita menunggu hasil putu-san sidang yang diundur Senin depan, saya akan melakukan pembelaan terhadap klien dalam pledoi, salah satunya bahwa diurutan pengajuan sekolah tak tercantum pengajuan televisi dari yayasan,” paparnya.(rp16)

CIANJUR-Panitia Pengawas Pemilukada (Panwaslukada) menegaskan, Komisi Pemili-han Umum (KPU) Cianjur wa-jib menyerahkan laporan dana kampanye dari masing-masing pasangan calon.

Anggota Panwas Cianjur Syai-ful Anwar mengatakan, lapo-ran dana kampanye seharusnya diserahkan KPU setelah selesai masa kampanye ditambah waktu 14 hari, setelah diaudit oleh akuntan publik. “Akan tetapi, hingga sekarang KPU belum me-nyerahkan dana laporan tersebut pada kami,” aku Anwar.

Dia menerangkan, setelah lapo-ran diaudit oleh akuntan publik, laporan dana kampanye tersebut harus diumumkan secara terbuka

kepada masyarakat. Sedangkan lampiran laporan dana kam-panye, diserahkan oleh KPU kepada Panwas.

Lampiran dana kampanye tersebut dibutuhkan Panwas untuk menelaah sumber dana para peserta pemilukada. Kar-ena, Anwar menuturkan, terkait dengan sumber serta angka dana kampanye ada batasannya.

“Laporan ini kita butuhkan untuk melihat aliran dana kam-panye yang digunakan oleh para pasangan calon. Lewat laporan ini, kita bisa melihat adakah indikasi yang mengarah pada politik uang alias untuk antisipasi adanya pelanggaran pemilukada,” tuturnya.

Laporan dana kampanye juga

menjadi syarat dalam pengesa-han penetapan pasangan calon. “Ada dua hal yang membatalkan pemenang pemilukada, yang pertama terbukti melakukan politik uang dan yang kedua, tidak menyerahkan laporan dana kampanye,” paparnya.

Pihaknya menyebutkan, sudah melakukan teguran secara lisan terkait dengan hal tersebut ke KPU. Selanjutnya, jika teguran tersebut kembali tidak diindah-kan, maka Panwaslukada akan kembali melayangkan teguran lewat tulisan.

Terpisah, Ketua KPU Cianjur Unang Margana mengakui, jika pihaknya belum melaporkan dana kampanye kepada pan-waslukada. Namun, jika KPU telah menerima semua laporan dana kampanye dari masing-masing peserta pemilukada.

“Tersendatnya pelaporan ke Panwaslukada, karena kami tengah fokus pada persoalan pelaporan gugatan ke MK dan saat ini, kami juga tengah fokus pada pelaksan-aan PSU,” ujarnya, saat dimintai keterangan di Kantor KPU be-berapa waktu lalu.(rp12)

KPU Datangi Komisi I

Curi TV Yayasan, Kepsek Disidang

Cianjur Kekurangan 400 Bidan

Raup Keuntun-gan Setengah Juta Sebulan

KPU Wajib Laporkan Dana Kampanye(FOTO:DEDE SANDI MULYADI/RADAR CIANJUR)

AMBRUK : Jembatan Cisarua Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas tampak mengalami rusak rusak.