bab 3 skripsi pembuatan modul

16
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan peneliti gunakan sebagai tempat penelitian adalah Kampus V Pabelan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Jend. Ahmad Yani No. 200A Kartasura Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Kegiatan Waktu Penelitian Pengajuan Judul 30 Januari 2015 Penyusunan Proposal 2 Februari s/d 27 Februari 2015 Seminar Proposal 3 Maret 2015 Diskusi dan Revisi Proposal 4 Maret s/d 11 Maret 2015 Mengurus Perizinan 12 Maret s/d 26 Maret 2015 Focus Group Discussion I 5 Mei 2015 Pengumpulan dan Pengolahan 7 Mei s/d 11 Mei 2015

Upload: asep-nur-hidayat

Post on 01-Feb-2016

286 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

tentang skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: bab 3 skripsi pembuatan modul

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang akan peneliti gunakan sebagai tempat penelitian adalah

Kampus V Pabelan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Jend. Ahmad

Yani No. 200A Kartasura Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar

dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan Waktu Penelitian

Pengajuan Judul 30 Januari 2015

Penyusunan Proposal 2 Februari s/d 27 Februari 2015

Seminar Proposal 3 Maret 2015

Diskusi dan Revisi Proposal 4 Maret s/d 11 Maret 2015

Mengurus Perizinan 12 Maret s/d 26 Maret 2015

Focus Group Discussion I 5 Mei 2015

Pengumpulan dan Pengolahan Data 7 Mei s/d 11 Mei 2015

Perancangan Konten 13 Mei s/d 27 Mei 2015

Perancangan Desain 27 Mei s/d 28 Juli 2015

Implementasi Produk 30 Juli 2015

Focus Group Discussion II 3 Agustus 2015

Uji Team Ahli dan Pembagian Angket 3 Agustus 2015

Analisis data dan Penyusunan Laporan 4 Agustus s/d 24 Agustus 2015

Page 2: bab 3 skripsi pembuatan modul

B. Metode Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2009:297), metode

penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan meguji keefektifan produk tersebut. Sugiyono

(2009:298) menjelaskan langkah – langkah penelitian pengembangan dalam

diagram sebagai berikut:

Gambar 3.1. Langkah – langkah metode Research and Development

Sumber: Sugiyono (2009:298)

Langkah – langkah penelitian yang disusun oleh sugiyono, yang mengacu

pada pendapat Borg & Gall (1983) tersebut kemudian dimodifikasi oleh

Sukmadinata (2005:189). Secara garis besar, langkah – langkah penelitian

pengembangan yang telah dimodifikasi oleh sukmadinata dilakukan melalui tiga

tahap yaitu pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Lebih lanjut,

Sukmadinata (2005:187) menjelaskan bahwa “untuk peneliti dari program S2 atau

penyusunan tesis, kegiatan penelitian pengembangan dapat dihentikan sampai

dihasilkan draft final tanpa pengujian hasil. Untuk peneliti dari program S3 atau

penyusunan disertasi harus dilanjutkan dengan tahap ketiga, yaitu pengujian

model".

Dikarenakan peneliti dari program S1, maka kegiatan penelitian dapat

dihentikan sampai dihasilkan draft final tanpa pengujian hasil. Dengan demikian,

tiga langkah penyederhanaan metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

RevisiDesain

Ujicoba Produk

RevisiProduk

Uji coba Pemakaian

ProdukMasal

Page 3: bab 3 skripsi pembuatan modul

memiliki rujukan yang cukup kuat untuk digunakan dalam penelitian. Dalam hal

ini peneliti membagi penelitian menjadi tiga bagian, yaitu : tahap pengumpulan

data (pendahuluan), tahap pengembangan dan tahap evaluasi.

Langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ditunjukan dalam

Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian

Page 4: bab 3 skripsi pembuatan modul

1. Studi Pustaka.

Pada tahap studi pustaka dikumpulkan berbagai referensi dan teori-

teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan

dalam tahap- tahap penelitian selanjutnya. Pustaka dapat berupa textbook,

jurnal, maupun artikel online. Referensi yang digunakan meliputi pustaka

tentang pengujian material serta pustaka-pustaka lain yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2. Membuat Sketsa Media

Tahapan ini menentukan konsep dari Media Pembelajaran yang

akan dibangun. Pada Tahapan ini dianalisa tujuan dari pembangunan

media pembelajaran ini. Tujuan ditentukan berdasarkan Materi ajar,

selanjutnya menentukan objek multimedia yang akan digunakan, serta

menentukan bentuk atau hasil Media Pembelajaran yang diinginkan

apakah Linier atau Non-Linier.

3. Pengumpulan Objek Rancangan

Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan

konsep dan rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan objek dapat

dilakukan berupa :

a. Pembuatan Teks

b. Pengumpulan/Koleksi Teks Materi yang akan disampaikan

c. Pengambilan Gambar

d. Pengumpulan Suara

e. Penganimasian

4. Membuat Desain Tampilan pada Komputer

Maksud dari tahap desain (perancangan) adalah membuat

spesifikasi secara rinci mengenai uji material dan tata letak tampilan harus

mendapat perhatian lebih. Selain itu, kebutuhan data masukan yang

Page 5: bab 3 skripsi pembuatan modul

mengharuskan pengguna untuk memasukan data ke dalam media juga

harus dipertimbangkan dari segi efesiensinya.

Setelah tampilan desain pada format naskah, maka langkah

selanjutnya yaitu mendesain tampilan dilayar komputer. Selain mendesain

tampilan dilayar komputer, kita juga mendesain diagram alir untuk

mengetahui jalannya program/hubungan antar tampilan yang telah

didesain. Digram alir dari program aplikasi multimedia ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.3. Diagram Alir Desain Program

5. Pembuatan Demo Media

Dalam pembuatan objek multimedia, dirancang objek – objek yang

akan digunakan dalam media pembelajaran seperti text, animasi, suara,

grafis atau gambar, dan animasi.

Tahapan perakitan objek yang telah dibuat dengan melakukan

pengabungan animasi, text, suara, dan grafis menjadi suatu keselarasan

dalam tampilan maupun suara. Tahapan perakitan dilakukan dengan

pemograman terhadap susunan objek berdasarkan storyboard yang telah

dirancang.

Start

Pembuka

anMenu Utama

Prologue

Materi

KeluarSelesai

Page 6: bab 3 skripsi pembuatan modul

6. Pengujian

Pengujian (testing) dilakukan setelah tahap pembuatan dan seluruh

data telah dimasukan. Pertama – tama dilakukan pengujian secara modular

untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Beberapa sistem mempuyai fitur yang dapat memberikan informasi bila

terjadi kesalahan pada program. Authoring system memerlukan fitur

seperti laporan mengenai nilai variabel pada saat eksekusi, atau melakukan

penelusuran program (trace) pada aliran program. Contohnya, program

akan memberitahukan bila terdapat data yang tidak dapat ditentukan.

Pengujian terhadap program yang dibuat bertujuan menguji apakah

semua tombol yang dibuat dapat berfungsi untuk interaktifitas yang telah

ditentukan sebelumnya. Pengujian juga bertujuan menguji apakah hasil

eksekusi pragram sesuai dengan konsep ilmu yang akan

didemonstrasikan/divisualisasikan. Selain itu, pengujian juga mengetes

apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik dilingkungan user. User

merasa kemudahan serat manfaat dari aplikasi tersebut dan dapat

menggunakan sendiri terutama untuk aplikasi interaktif.

7. Evaluasi atau Revisi

Setelah aplikasi diujicoba (testing), maka akan terlihat adanya

kekurangan dan kesalahan dalam program aplikasi tersebut. Oleh karena

itu, pada tahap evaluasi ini maka program mengalami penyempurnaan dan

perbaikan. Setelah sesuai dengan yang diinginkan, maka program dikemas

dalam suatu media penyimpanan yang memadai, karena program yang

terbuat terdiri dari banyak file dan mempunyai ukuran yang sangat besar.

8. Hasil

Setelah diadakan evaluasi tahap akhir, hasil program aplikasi yang

sudah dibuat akan dikemas kedalam bentuk .swf (small web format)

sehingga menjadi lebih mudah digunakan dikomputer yang lain serta akan

di uploud ke internet agar bisa diakses oleh siapa saja.

Page 7: bab 3 skripsi pembuatan modul

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

ini dilakukan dengan :

1. Sumber Data

a. Sumber Literatur

Pengumpulan materi pengujian material diambil dari modul yang

sudah dipakai dalam pembelajaran ilmu bahan dan dilengkapi dengan

penelitian pengujian material. Pengambilan Script serta pedoman modul

interaktif diambil dari beberapa buku – buku panduan belajar adobe flash.

2. Teknik Mendapatkan Data

a. Metode Wawancara

“Metode wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan

melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan

subjek penelitian atau responden atau sumber data” (Budiyono, 2003:52).

Metode wawancara pada penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan

atau pernyataan yang ditujukan kepada dosen pengampu mata kuliah ilmu

bahan yang menggunakan media pembelajaran interaktif. Isi pertanyaan

tersebut mencangkup pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau

evaluasi dosen terhadap media yang dikembangkan.

D. Validasi Produk Media

Uji validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan

terhadap isi (content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk

mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

Dalam pengembangan model pengajaran berbasis multimedia, maka uji

validitas dimaksudkan untuk menguji sejauh mana model e-media yang

dikembangkan dapat digunakan sebagai salah satu model media

Page 8: bab 3 skripsi pembuatan modul

pengajaran, sehingga dapat diketahui tingkat kebenaran dan ketepatan

penggunaan media tersebut.

Pengujian melalui uji ahli dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuisioner dapat menjadi teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa di harapkan dari responden.

Penyusunan butir – butir angket sebagai alat ukur berdasarkan pada

kisi – kisi angket. Prosedur yang penulis tempuh dalam penyusunan angket

selama penelitian sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan

Tujuan penyusunan angket ini adalah untuk memperoleh data

tentang kelayakan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk

digunakan dalam pembelajaran Ilmu Bahan di program studi PTM

JPTK FKIP UNS.

2. Menetapkan aspek yang ingin diungkap

Untuk memperjelas aspek yang ingin diungkap maka digunakan

kisi – kisi angket.

3. Menentukan jenis dan bentuk angket

Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket

tertutup.

4. Menyusun angket

Angket tersusun atas item – item terdiri dari pernyataan –

pernyataan yang dibuat dengan mengacu pada kisi – kisi angket.

5. Menentukan Skor

Dalam angket ini setiap item mempunyai alternatif jawaban dan

skor. Dari alternatif jawaban tersebut diberikan skor. Ada berbagai

skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administarsi,

Pendidikan, dan Sosial antara lain adalah :

1) Skala Likert

2) Skala Guttman

Page 9: bab 3 skripsi pembuatan modul

3) Rating Scale

4) Semantic Deferential

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala likert. Variabel yang

akan diukur dalam skala likert dijabarkan menjadi indikator variabel.

Indikator tersebut kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai

gradiasi dari sangat positif sampai negatif, dalam hal ini pernyataan tersebut

antara lain: sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak

setuju.

Validasi instrumen dilakukan oleh penulis. Validasi instrumen

dilakukan secara logis karena diangap telah valid. Instrumen ini diberikan

kepada tim penguji validasi yang meliputi uji materi, uji media. Pertanyaan

dalam kuisioner ditulis dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan.

1. Aspek rekayasa perangkat lunak

a. Efektif dan efesien dalam pengembangan maupun penggunaan media

pembelajaran.

b. Reliable (handal).

c. Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah).

d. Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya).

e. Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan.

f. Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstal/dijalankan di

berbagai hardware dan software yang ada).

g. Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam

eksekusi.

h. Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi :

petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas,

terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur

kerja program).

Page 10: bab 3 skripsi pembuatan modul

i. Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat

dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran

lain).

2. Aspek Kumunikasi Visual

a. Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan

keinginan sasaran.

b. Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan.

c. Sederhana dan memikat.

d. Audio (narasi, sound effect, backsound, musik).

e. Visual (layout design, typography, warna).

f. Media bergerak (animasi, movie).

g. Layout Interactive (ikon navigasi).

3. Aspek Desain Pembelajaran

a. Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis).

b. Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum.

c. Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran.

d. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran.

e. Interaktivitas.

f. Pemberian motivasi belajar.

g. Kontekstualitas dan aktualitas.

h. Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar.

i. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran.

j. Kedalaman materi.

k. Kemudahan untuk dipahami.

l. Sistematis, runut, alur logika jelas.

m. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan.

n. Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran.

o. Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi.

Page 11: bab 3 skripsi pembuatan modul

p. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi.

Hasil penilaian uji ahli kemudian diklasifikasikan dengan kriteria sebagai berikut :

≤ 50,00 = Sangat Tidak Layak

50,01 – 60,00 = Tidak Layak

60,01 – 70,00 = Cukup Layak

70,01 – 80,00 = Layak

80,01 – 100,00 = Sangat Layak