bab 3 organisasi tvri 3.1. sekilas mengenai tvri 3.1.1...
TRANSCRIPT
119
44
BAB 3
ORGANISASI TVRI
3.1. Sekilas Mengenai TVRI
3.1.1. Yayasan TVRI
Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia memutuskan untuk
memasukan proyek media massa televisi kedalam proyek pembangunan
Asian Games IV di bawah koordinasi proyek Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan
SK Menpen No.20/SK/M/1961 tentang pembentukan panitia persiapan
televisi (P2T).
Pada tanggal 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang
berada di Wina, mengirim teleks kepada Menteri Penerangan pada saat
itu, Maladi untuk mempersiapkan proyek televise dengan waktu
persiapan hanya tinggal 10 bulan, dengan jadwal sebagai berikut :
a. Membangun studio di eks AKPEN yang terletak di Senayan
(sekarang TVRI).
b. Membangun 2 pemancar : 100 watt dan 10 Kw dengan tower
80 meter.
c. Mempersiapkan program dan tenaga.
Pada tanggal 17 agustus 1962, TVRI mulia melakukan siaran
percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-17
langsung dari halaman Istana Merdeka, Jakarta, dengan pemancar
cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962,
45
TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung
upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung
Karno.
Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No.
215/1963 tentang pembentukan yayasan TVRI dengan pimpinan umum
Presiden Republik Indonesia.
Pada tahun 1964, mulai dirintis pembangunan Stasiun penyiaran
daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-
turut diikuti dengan stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado,
Denpasar dan Balikpapan.
3.1.2. Direktorat TVRI
Pada tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari
Organisasi dan Tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status
Direktorat, langsung bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio,
TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah
menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat
dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu
lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak
mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-
programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia
yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera,
yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan
46
lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta
programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari
studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah
dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah
harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI
menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang
terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan
siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain
sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang
manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.
3.1.3. Perusahaan Jawatan TVRI
Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun
2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan
(Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan
bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.
Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64
tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri
Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara ) untuk urusan organisasi
dan Departemen Keuangan Republik IndonesiaDepartemen Keuangan
RI untuk urusan keuangan.
47
3.1.4. Perseroaan Terbatas TVRI
Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9
tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI
di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri
Negara BUMN.
Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai
Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang
didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai
Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk
kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas
TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan
yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya
bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui
penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi
tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya
mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82
persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah
dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
48
Ke- 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah :
1. TVRI Stasiun DKI Jakarta
2. TVRI Stasiun Nangroe Aceh Darussalam
3. TVRI Stasiun Sumatera Utara
4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan
5. TVRI Stasiun Jawa Barat danBanten
6. TVRI Stasiun Jawa Tengah
7. TVRI Stasiun Jogyakarta
8. TVRI Stasiun Jawa Timur
9. TVRI Stasiun Bali
10. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
11. TVRI Stasiun Kalimantan Timur
12. TVRI Stasiun Sumatera Barat
13. TVRI Stasiun Jambi
14. TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau
15. TVRI Stasiun Kalimantan Barat
16. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan
49
17. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah
18. TVRI Stasiun Papua
19. TVRI Stasiun Bengkulu
20. TVRI Stasiun Lampung
21. TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara
22. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur
23. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat
24. TVRI Stasiun Gorontalo
25. TVRI Stasiun Sulawesi Utara
26. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099
orang, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014
orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan
sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI
Stasiun Pusat Jakarta.
TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan
UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor
pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah
menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa
50
kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.
TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam,
mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara
bersifat informatif, edukatif dan entertain.
3.1.5. Lembaga Penyiaran Publik TVRI
Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV
Publik sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang
penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan
mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana
disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.
Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI
dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen,
Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu
Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi,
pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap
mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada
status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.
Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui
restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang
dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu
karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur
organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing, dengan
kualifikasi yang jelas.
51
Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk
mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari
tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI
yang tersedia.
Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-
benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai
sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik
swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme
karyawan.
Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan
TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-
undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak
yang jelas.
Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal
20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh
pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah
melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam
perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan
ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus2006), TVRI resmi menjadi
Lembaga Penyiaran Publik.
52
Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan
bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi,
pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta
melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang
menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun visi dan misi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik,
yaitu :
1. Visi
Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa
Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan
bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.
2. Misi
a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat
sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa
sekaligus media control sosial yang dinamis.
b. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan
informasi dan edukasi yang utama.
c. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran
bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan
mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah
serta memperhatikan komunitas terabaikan.
53
d. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk
membangun citra bangsa dan negara Indonesia di
dunia Internasional.
3.2 Posisi TVRI
3.2.1 Posisi TVRI Dalam Persaingan Industri Siaran
Menurut hasil survey A.C. Nielsen pada bulan April 2010 bahwa
TVRI memiliki pangsa pemirsa nasional antara 0,5 dan 1 persen.
Sedangkan hasil survei di 10 kota besar yang ada di Indonesia pangsa
pasar pemirsa TVRIadalah antara 1,5 dan 3 persen. Namun TVRI saat ini
tidak berlangganan hasil survie dari A.C. Nielsen dikarenakan
keterbatasan dana.Kualitas transmisi yang buruk adalah salah satu faktor
yang menyebabkan rendahnya dukungan penonton terhadap program-
program TVRI.
Selama 20 tahun tidak ada dana pemeliharaan seluruh pemancar
TVRI yang berjumlah lebih dari 300 buah. Untuk itu harus dilakukan
upaya mengembalikan efektifitas jaringan terestrial TVRI terutama VHF.
Sementara secara bertahap memperluas fasilitas UHF untuk
meningkatkan kualitas penerimaan di seluruh tanah air. Pada saat yang
bersamaan TVRI harus melakukan migrasi dari siaran analog ke siaran
televisi digital, sejalan dengan kebijakan pemerintah.
Dari gambaran di atas terlihat bahwa posisi TVRI dalam
persaingan industri penyiaran saat ini tidak begitu baik mengingat kondisi
54
infrastruktur dan teknologi yang kurang dapat bersaing jika dibandingkan
dengan apa yang dimiliki oleh stasiun televisi swasta.
3.2.2 Posisi Perolehan Iklan TVRI
Tabel 3.1 Rekaputilasi Durasi Program, Iklan dan PSA Tahun 2010 TVRI
Tabel 3.2 Rate Card PSA TVRI
NO. BENEFIT DUR WAKTU RATE KETERANGAN
1 PSA
30"
On Air - 19.00 Rp. 2.000.000,-
19.00 - Off Air Rp. 2.500.000,-
ROS Rp. 1.500.000,-
15"
On Air - 19.00
60% Rate
45" 150% Rate
60" 180% Rate
15"
19.00 - Off Air
60% Rate
45" 150% Rate
60" 180% Rate
2 PSA Comm. 30" ROS 180% Rate
55
Tabel 3.3 Rate Card TVC TVRI
NO. BENEFIT DUR WAKTU RATE KETERANGAN
1 TVC 30"
05.00 - 19.00 Rp. 2.000.000,-
19.00 - 23.00 Rp. 5.000.000,-
23.00 - Off Air Rp. 2.500.000,-
ROS Rp. 1.500.000,-
2 TVC 15" 60% Rate
3 TVC 45" 150% Rate
4 TVC 60" 180% Rate
5 OBB/CBB 5"+5" 100% Rate
6 BI/BO 5"+5" 60% Rate
7 Running Texts 15" 35% Rate
8 Super Impose 10" 305 Rate
9 Back Drop Prop 400% Rate Uk. 100 x 100 cm
10 Wing Drop Prop 250% Rate Uk. 80 x 100 cm
11 Floor Drop Prop 200% Rate Uk. 100 x 100 cm
12 Time Signal 30" 200% Rate
13 Advetorial 3' s/d 7' Rp. 5.000.000,-
s/d
Rp. 15.000.000,-
56
3.2.3 Programing TVRI
Tabel 3.4 Pola Operasional TVRI Tahun 2011 (Program Konten)
57
Tabel 3.5 Pola Mingguan, Bulanan dan Tahunan TVRI 2011 (Program Konten)
58
Tabel 3.6 Pola Operasional TVRI Tahun 2011 (Montase Program)
59
Tabel 3.7 Pola Mingguan, Bulanan dan Tahunan TVRI 2011 (Montase Program)
60
3.3. Kerjasama Internasional
3.3.1. Prinsip Dasar Kerjasama Internasional TVRI
Prinsip dasar TVRI melakukan kerjasama internasional adalah
untuk menjalin hubungan kerjasama dengan broadcaster dari negara-
negara sahabat. Adapun kerjasama digalang untuk mempererat
hubungan bilateral, kultural dan saling bertukar informasi berkaitan
dengan konten program yang bermanfaat bagi penonton di Negara
masing-masing.
3.3.2. Manfaat Kerjasama Internasional
Adapun manfaat dari dilakukannya kerjasama internasional
adalah sebagai berikut :
1. Terpenuhinya semua sumber daya keuangan.
2. Akses kepada insentif dari pemerintah dan
subsidi yang berasal dari mitra kerja.
3. Mendapatkan akses langsung kepasar mitra
kita, atau pasar pihak ketiga (Negara-negara
lain yang mendapatkan hak siar dari program
kerjasama internasional).
4. Akses kepada proyek tertentu yang diprakarsai
oleh mitra kerja.
61
5. Akses langsung kelokasi yang di kehendaki,
dengan input yang lebih murah.
6. Mendapatkan kesempatan untuk belajar kepada
mitra kerja.
3.3.3. Aspek Legal Kerjasama TVRI-Arirang TV Korea
Agreement On Cooperation Between LPP Television Republic
Indonesia and The Korea International Broadcasting Foundation
(Arirang TV)
With a view toward enhancing cultural exchange. (TVRI) and
The Korea International Broadcasting Foundation (Arirang TV),
hereinafter referred to as “the Parties,” agree on the following :
Article 1
The Parties will cooperate, on a request and reciprocal basis, in the
coverage of news, sports and other events of interest. Each party will
provide, within the limits of its abilities, all variety of assistance to
visiting coverage crews of the other party.
Article 2
When possible and subject to contractual and copyright limitations, the
parties will exchange television programs in entertainment, cultural,
artistic, scientific, sports and news fields.
62
Exchange of the programs will in principle be on a gratis basis. In the
case of such exchange, any existing commercial agreements between the
parties and their respective international agents or distributors will be
taken into account.
In case of exchange on a non-gratis basis, conditions shall be
determined by the parties through mutual agreement based on each
individual case.
Programs provide either gratis or non-gratis will be utilized by the
receiving party according to its own needs. Any change or alternation of
a programs shall not be given to third parties without the prior written
consent of the supplying party.
Article 3
The parties will seek engage in co-production of television programs of
mutual inters. Each co-production will be dealt with under with under
separate arrangement.
Article 4
Each party will participate, on a reciprocal basis and within the limits of
its abilities, in the television contests, festivals and other cultural events
held in their counterpart’s county.
63
Article 5
The parties, in order that they may contribute to broadcasting
development, will endeavor to reciprocally exchange information on
broadcasting equipment, technique and facilities.
In addition the parties will exchange all variety of printed materials
(books, leaflets, printed programs, magazine, etc dealing with television
activities in their respective country.
Article 6
The parties will extend as much co-operation as possible in matters of
broadcasting not covered by this Agreement.
Article 7
The detailed particulars for the implementation of this Agreement shall be
determined through correspondence between the Parties.
As for the items not specified in this Agreement, both parties shall
endeavor to reach amicable agreement through mutual consultation.
Article 8
This Agreement shall be effective for a period of one year from the date of
signature and shall be automatically renewed for each succeeding year
unless terminated by either party though written notification sent to the
64
counter part at least three months before the date of the Agreement’s
expiration.
Perjanjian Kerjasama Antara Republik Indonesia LPP televisi dan
Yayasan Penyiaran Korea Internasional (Arirang TV)
Dengan melihat ke arah meningkatkan pertukaran budaya. (TVRI)
dan The Korea International Broadcasting Foundation (Arirang TV),
selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak," menyetujui sebagai berikut:
Pasal 1
Para Pihak akan bekerja sama, atas dasar permintaan dan timbal balik,
dalam jangkauan berita, olahraga dan aktivitas lainnya yang menarik.
Setiap pihak akan menyediakan, dalam batas-batas kemampuan, semua
berbagai bantuan untuk mengunjungi awak cakupan pihak lain.
Pasal 2
Ketika mungkin dan tunduk pada batasan kontrak dan hak cipta, para
pihak akan bertukar program televisi di hiburan, budaya, seni, ilmiah,
olahraga dan bidang berita.
Pertukaran program akan pada prinsipnya secara gratis. Dalam kasus nilai
tukar tersebut, setiap perjanjian komersial yang ada antara pihak dan
masing-masing agen atau distributor internasional akan diperhitungkan.
65
Dalam hal pertukaran secara non-gratis, kondisi harus ditentukan oleh
para pihak melalui perjanjian timbal balik yang didasarkan pada setiap
kasus individu.
Program menyediakan secara gratis atau non-gratis akan dimanfaatkan
oleh pihak yang menerima sesuai dengan kebutuhan sendiri. Setiap
perubahan atau alternatif dari suatu program tidak akan diberikan kepada
pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari pihak memasok.
Pasal 3
Para pihak akan berusaha melakukan kerjasama produksi program televisi
lintas bersama. Setiap kerjasama produksi akan ditangani di bawah
dengan di bawah pengaturan yang terpisah.
Pasal 4
Setiap pihak akan berpartisipasi, secara timbal balik dan dalam batas
kemampuannya, dalam kontes televisi, festival dan acara budaya lainnya
yang diadakan di daerah mitra mereka.
Pasal 5
Para pihak, agar mereka dapat berkontribusi pada pengembangan
penyiaran, akan berusaha untuk saling bertukar informasi tentang
penyiaran, teknik peralatan dan fasilitas.
66
Selain itu pihak akan bertukar segala berbagai macam barang cetakan
(buku, selebaran, program dicetak, majalah, dan sebagainya) berurusan
dengan kegiatan televisi di negara masing-masing.
Pasal 6
Para pihak akan memperpanjang sebanyak kerjasama mungkin dalam hal
penyiaran tidak tercakup oleh Persetujuan ini.
Pasal 7
keterangan rinci untuk pelaksanaan Persetujuan ini akan ditentukan
melalui korespondensi antara para Pihak.
Adapun barang yang tidak ditentukan dalam Perjanjian ini, kedua belah
pihak harus berusaha untuk mencapai kesepakatan damai melalui
konsultasi bersama.
Pasal 8
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal
penandatanganan dan secara otomatis diperpanjang untuk setiap tahun
berikutnya kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak meskipun
pemberitahuan tertulis dikirim ke bagian counter setidaknya tiga bulan
sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian ini.
67
3.3.4. Design produksi program Indonesia-Korea Friendship Sharing
Concert 2010
Tabel 3.8 Program Profile Indonesia-Korea Friendship Sharing Concert 2010
Event Title Indonesia-Korea Friendship Sharing
Concert 2010
Date October 12, 2010, 19:30-21:30
Location Indoor Tennis Court, Jakarta, Indonesia
Target Audience Indonesia citizens and local Koreans
Participants Korean and Indonesia government
officials, CEOs of broadcast companies,
Diplomants
Performers Top Korean and Indonesian singers and
performers
Organizers National Brand Committee, Ministry of
Culture, Sports and Tourism
Supervisors Arirang TV, TVRI
Sponsor Korean Air
Broadcasters Arirang TV (airs in 188 countries), TVRI
(airs in Indonesia)
Indonesia – Korea Friendship Sharing Concert 2010, merupakan
sebuah program acara berjenis pertunjukan musik yang berlangsung pada
tanggal 12 Oktober 2010, pada pukul 19.30-21.30 dan bertempat di
68
Lapangan Tennis Indoor, Jakarta, Indonesia. Program acara Indonesia-
Korea Friendship Sharing Concert 2010menampilkan penyanyi dan band
ternama dari kedua negara (Indonesia-Korea), yang tampil bersama
berkolaborasi di atas panggung untuk saling memperkenalkan
kebudayaan dari masing-masing Negara.
Program acara ini diselengarakan oleh komite nasional dan
kementerian budaya, olahraga dan pariwisata Korea serta didukung oleh
Arirang TV Korea yang bekerjasama dengan TVRI Indonesia untuk
menyiarkan program acara Indonesia-Korea Friendship Sharing Concert
ke 188 negara (Arirang TV) termasuk Indonesia (TVRI).Pemerintah
Korea dan Indonesia ikut berpartisipasi dan turut mendukung penuh
terselenggaranya program acara ini.
Adapun tujuan utama dan arah diselenggarakannya program acara
kerjasama produksi internasional Indonesia – Korea Friendship Sharing
Concert 2010 adalah :
Tujuan Utama :
1. Pemerintah Korea selatan (Komite Nasional dan
Kementeriaan budaya, olahraga dan pariwisata Korea
Selatan), bertujuan mengadakan dan
menyelenggarakan kegiatan kebudayaan Indonesia –
Korea melalui Arirang TV dan TVRI dengan maksud
untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua
negara sekaligus untuk mempromosikan budaya Korea
kepada Indonesia.
69
2. Menjadikan Indonesia – Korea Friendship Sharing
Concert 2010 sebagai acara utama dari rangkaian acara
yang ada di dalam Korea week, yang akan menampilkan
kegiatan - kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintah Korea.
Arah
1. Penampilan penyanyi – penyanyi papan atas dari korea
(Shinee, Son ho-young, Ku joon-yeop, Naomi) dan
indonesia (Gita Gutama, The Dance Company) yang
dipadukan dengan seni tari tradisional.
2. Kerjasama produksi dan kerjasama penyiaran oleh
Arirang TV dan TVRI. (Arirang TV meyiarkan ke 188
negara, TVRI menyiarkan ke seluruh indonesia)
Dalam kerjasama produksi TVRI – ARIRANG TV masing-
masing lembaga penyiaran mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
Arirang TV
1. Mengorganisasikan dan menyelengarakan acara
Indonesia – Korea Friendship Sharing Concert
2010.
2. Melaksanakan program kerjasama produksi.
3. Menyiarkan program kerjasama produksi ini di 188
negara.
4. Mempromosikan program acara Indonesia – Korea
70
Friendship Sharing Concert 2010 baik di Korea
maupun di dunia internasional.
TVRI
1. Berkerjasama dalam mengorganisasikan program
acara Indonesia – Korea Friendship Sharing
Concert 2010.
2. Melaksanakan kerjasama produksi.
3. Menyiarkan program Indonesia – Korea Friendship
Sharing Concert 2010 secara nasional.
4. Mempromosikan program lewat press-release dan
promo program internal TVRI.
Tabel 3.9 Jadwal dan Susunan acara Indonesia-Korea
Friendship Sharing Concert 2010
Waktu Penjelasan Keterangan
19:30-19:40 (10‟) Upacara Pembukaan. Pertunjukan
perpaduan musik
perkusi oleh kedua
negara.
19:40-19:45 (05‟) Pengenalan acara dan
bintang tamu.
Acara dibawakan
oleh pembawa
acara dari Korea
dan Indonesia
71
(Arirang TV dan
TVRI).
19:45-19:55 (10‟) Pembacaan pidato
pembukaan acara dan
kata sambutan.
Sambutan
mewakili kedua
negara.
19:55-20:15 (20‟) Pertunjuakan
pembukaan acara.
Pertunjuakan
tradisional dari
kedua negara.
20:15-21:15 (60‟) Pertunjukan special dari
bintang tamu yang
diundang.
Penyanyi dan band
papan atas dari
Korea dan
Indonesia.
21:15-21:25 (10‟) Acara penutup dan
pertunjukan gabungan.
Pembawa acara
serta semua
performer yang
tampil