bab 3 metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab...

33
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Profil Sekolah 3.1.1 Sejarah Singkat SMA Advent Sekolah Lanjutan Advent, adalah sebuah sekolah menengah yang berasrama yang di asuh oleh daerah Minahasa Selatan Bolaang Mongondow dan Gorontalo, yang terletak di desa Tompaso II, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Sekolah ini terletak di daerah pegunungan pada ketinggian 650 meter. Kebanyakan dari para pelajar-pelajar berasal dari pulau Sulawesi dan selebihnya berasal dari pulau-pulau lain. Sekolah ini sudah diakui baik oleh MAHK (Masehi Advent Hari Ketujuh) maupun oleh pemerintah. Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah Bahasa Inggris. Sekolah ini dibangun pada tanggal 16 Agustus 1948 dan sebagai direktur yang pertama adalah L. R. Winkler. Pelajar pada saat itu berjumlah 118 orang. Semua bangunan yang ada pada saat itu terbuat dari bamboo yang beratapkan lalang. Meja-meja tulis, bangku-bangku dan tempat tidur untuk asrama terbuat dari bambu. Pada awal berdirinya sekolah ini bernama Sekolah Pendidikan Sulawesi kemudian, pada tahun 1950 sampai sekarang berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Advent. Beberapa tahun kemudian sekolah membeli sebidang tanah dimana akan dibangun gedung administrasi, asrama-asrama, ruang makan, dapur, dan perumahan untuk para guru-guru. Dimana pembangunannya dibawah pimpinan dan pengawasan dari Josh Andreson. Pembangunannya sendiri sebagaian besar dikerjakan oleh para pelajar. Pada tahung

Upload: vandung

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Profil Sekolah

3.1.1 Sejarah Singkat SMA Advent

Sekolah Lanjutan Advent, adalah sebuah sekolah menengah yang berasrama

yang di asuh oleh daerah Minahasa Selatan Bolaang Mongondow dan Gorontalo, yang

terletak di desa Tompaso II, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Sekolah ini terletak di

daerah pegunungan pada ketinggian 650 meter. Kebanyakan dari para pelajar-pelajar

berasal dari pulau Sulawesi dan selebihnya berasal dari pulau-pulau lain. Sekolah ini

sudah diakui baik oleh MAHK (Masehi Advent Hari Ketujuh) maupun oleh pemerintah.

Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah

Bahasa Inggris.

Sekolah ini dibangun pada tanggal 16 Agustus 1948 dan sebagai direktur yang

pertama adalah L. R. Winkler. Pelajar pada saat itu berjumlah 118 orang. Semua

bangunan yang ada pada saat itu terbuat dari bamboo yang beratapkan lalang. Meja-meja

tulis, bangku-bangku dan tempat tidur untuk asrama terbuat dari bambu. Pada awal

berdirinya sekolah ini bernama Sekolah Pendidikan Sulawesi kemudian, pada tahun

1950 sampai sekarang berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Advent. Beberapa tahun

kemudian sekolah membeli sebidang tanah dimana akan dibangun gedung administrasi,

asrama-asrama, ruang makan, dapur, dan perumahan untuk para guru-guru. Dimana

pembangunannya dibawah pimpinan dan pengawasan dari Josh Andreson.

Pembangunannya sendiri sebagaian besar dikerjakan oleh para pelajar. Pada tahung

Page 2: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

40  

1955 – 1956 administrasi sekolah dialihkan dari Uni Indonesia kepada daerah Sulawesi

Utara. Pada saat itu sekolah masih terus melakukan pembelian tanah untuk pelebaran

wilayah sekolah sehingga wilayah sekolah sampai pada saat ini seluas 20 hektar. Pada

tahun 1958, akibat perang saudara yang terjadi di Sulawesi Utara sekolah ditutup, akan

tetapi sekolah harian dialihkan ke Manado. Dan pada tahun 1962 sekolah dibuka

kembali pada bulan Agustus dengan jumlah pelajar 320 orang. Pada tahun 1975 sekolah

mendapatkan bantuan kelimpahan Sabat XIII untuk pembangunan Gedung Administrasi

baru. Gedung Administrasi ini diresmikan oleh Dr. Abdul Gafur, Mentri Muda Urusan

Pemuda pada tanggal 31 Oktober 1980.

Kegiatan belajar mengajar SMU Advent dimulai dari pukul 07.00 WITA dan

berakhir pada pukul 13.00 WITA. Hari belajar efektif dalam satu minggu hanya dari

Senin sampai pada hari Jumat, sedangkan pada hari Sabtu seluruh siswa maupun guru

diharuskan mengikuti ibadah yang dilaksanakan di wilayah sekolah dan pada hari

Minggu adalah hari libur. Para Kepala Sekolah yang pernah menjabat :

Tabel 3.1 Daftar Kepala Sekolah

Nama Tahun

L.R.Winkler 1948-1951

M.G.Laloan 1951-1955

B.A.Aaen 1955-1956

B.F.Newell 1956-1959

F.Kairupan 1960-1962

R.A.Kalangi 1962-1963

Page 3: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

41  

J.B.Laloan 1963-1964

E.W.Higgins 1964-1965

F.Kairupan 1965-1967

B.A.Raranta 1967-1968

W.Rantung 1968-1972

H.Pasuhuk 1972-1973

R.H.Walalangi 1973-1975

B.A.Raranta 1976-1977

F.N.Manopo 1978-1979

J.B.Kulon 1980-1981

A.Wahongan 1981

W.Rantung 1981-1982

F.N.Manopo 1983-1986

T.Katemba 1987-1992

F.Losung 1992-1993

J.Pratasik 1994-1997

J.E.Rantung 1998-2002

F.Tamboto 2003-2005

W.M.Liogu 2006-sekarang.

Sumber : Data dari Deputi Humas SMU Advent

Page 4: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

42  

3.1.2 Proses Pendidikan/Pembelajaran

Proses pendidikan dan pembelajaran pada SMU Advent terbagi atas 2 bagian

yaitu, intrakulikuler dan ekstrakulikuler.

Kegiatan intrakulikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam

kelas dimana guru memberikan materi pembelajaran, sedangkan ekstrakulikuler adalah

pembelajaran di luar intrakulikuler yang dilakukan diluar kelas yang berguna

meningkatkan kompetensi dari pada siswa.

Selain kedua metode pembelajaran tersebut, SMA Advent yang adalah

merupakan sekolah berasrama juga memberikan para siswanya pembelajaran mandiri,

dimana pada para siswa diberikan waktu untuk dapat memahami pelajaran yang

diberikan dalam pertemuan di kelas juga untuk dapat mempelajarin bahan yang akan

dibahas pada pertemuaan berikutnya.

3.1.3 VISI, MISI dan TUJUAN Sekolah Lanjutan Advent

VISI Sekolah Lanjutan Advent :

“ Terwujudnya SLA Tompaso sebagai sekolah model bagi Uni Konfrens

Kawasan Timur Indonesia dalam kalangan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

dan bagi Kabupaten Minahasa secara keseluruhan”

MISI Sekolah Lanjutan Advent :

• Meningkatkan atmosfir kerohanian sekolah untuk memupuk kondisi

religious lingkungan kampus.

Page 5: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

43  

• Memantapkan pelakasanaan kurikulum berbasis kompetensi untuk

menghasilkan output yang andal.

• Menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua didalam kampus.

• Menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.

• Menciptakan kampus yang indah dan bersih.

• Menigkatkan mutu kesejahtraan guru guna pelayanaan bagi

pekerjaanNya.

TUJUAN Sekolah Lanjutan Advent :

1. Para siswa diharapkan mampersembahkan seluruh keutuhan hidup

mereka pada Khalik Pencipta lewat suatu perubahan hidup,

mempraktekan Alkitab sebagai fondasi komunikasi denganYesus Kristus

serta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan

2. Para siswa diharapkan memiliki suatu kerinduan untuk mengenal,

menghayati serta dapat membagikan kepada orang lain dasar-dasar

keyakinan dan Gereja MAHK.

3. Para siswa diharapkan dapat memperkembangkan rasa percaya diri, baik

melalui bidang keterampilan, dalam komunikasi, demi memperoleh

kehormatan tanggung jawab internal keluarga serta turut memberikan

kontribusi positif bagi orang lain.

4. Para siswa diharapkan dapat memperkembangkan suatu sikap memahami

dan menghargai latar belakang budaya serta tradisi bahkan warisan

sejarah suku lain, bahkan bangsa lain yang memiliki keanekaragaman

yang berbeda.

Page 6: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

44  

5. Para siswa diharapkan dapat menerima tanggung jawab pribadi dalam

rangka meraih prestasi serta mempertahankan dan meningkatkan

keseimbangan tiga dimensi kehidupan yaitu, sehat jasmani, sehat mental

dan sehat spiritual.

6. Para siswa diharapkan dapat mengadopsi pendekatan logika sistematis,

dalam pengambilan keputusan sekaligus dalam menemukan solusi

berdasarkan sejumlah disiplin ilmu seperti, Matematika, Ilmu Sosial,

Ilmu Alam, dalam konteks perspektif Alkitabiah.

7. Setiap siswa diharapkan dapat meraih secara optimal kompetensi

komunikasi verbal dan non verbal, dalam pemanfaatan teknologi

informasi, serta komunikasi efektif menyangkut iman seseorang.

8. Setiap siswa diharapkan dapat mengimplementasikan tanggung jawab

dalam setiap kehidupan di dunia, mempraktekkan prinsip-prinsip

penatalayanan Kristen, dibidang ekonomi serta manajemen perorangan.

Page 7: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

45  

3.1.4 Struktur organisasi

Sumber: Deputi Humas SMU Advent

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMU Advent

Page 8: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

46  

3.1.5 Tugas dan tanggung jawab

A. Kepala sekolah.

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer,

administrator, dan supervisor (EMAS)

a. Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses

pembelajaran secara efektif dan efisien.

b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas :

1) Menyusun perencanaan

2) Mengorganisasikan kegiatan

3) Mengarahkan kegiatan

4) Mengkoordanisikan kegiatan

5) Melaksanakan pengawasan

6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7) Menentukan kebijaksanaan

8) Mengadakan rapat

9) Mengambil keputusan

10) Mengatur proses belajar mengajar

11) Mengatur administrasi

• Ketatausahaan

• Siswa

• Ketenagaan

• Sarana dan prasarana

• Keuangan/RAPBS

Page 9: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

47  

12) Mengatur Organisasi SIswa Intra Sekolah (OSIS)

13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi

terkait.

c. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi.

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Pengkoordinasian

5) Pengawasan

6) Kurikulum

7) Kesiswaan

8) Ketatausahaan

9) Ketenagaan

10) Kantor

11) Keuangan

12) Perpustakaan

13) Laboratorium

14) Ruang Keterampilan/Kesenian

15) Bimbingan konseling

16) UKS

17) OSIS

18) Serbaguna

19) Media

Page 10: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

48  

20) Gudang

21) 6 K

d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan

supervise mengenai :

1) Proses belajar mengajar

2) Kegiatan bimbingan dan konseling

3) Kegiatan ekstrakulikuler

4) Kegiatan ketatausahaan

5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

6) Sarana dan prasarana

7) Kegiatan OSIS

8) Kegiatan 6 K

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan

kepada Wakil Kepala Sekolah.

B. Wakil Kepala Sekolah.

Wakil Kepala Sekolah pada SMU adalah 1 (satu) orang. Untuk dapat

ditambah sesuai dengan kebutuhan paling banyak 4 orang.

Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program

pelaksanaan

b. Pengorganisasian

Page 11: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

49  

c. Pengarahan

d. Ketenagaan

e. Pengkoordinasian

f. Pengawasan

g. Penilaian

h. Identifikasi dan pengumpulan

i. Penyusunan laporan

Wakil Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Umum membantu Kepala

Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut:

a. Urusan kurikulum

1) Menyusun program pengajaran.

2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

3) Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian

akhir.

4) Menetapkan Kriteria persyaratan naik/tidak naik dan criteria

kelulusan.

5) Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil

Belajar dan STTB.

6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan

pelajaran.

7) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.

8) Membina kegiatan MGMP.

9) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media.

Page 12: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

50  

10) Melaksanakan pemilihan guru teladan, dan

11) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR,

LKIR, IMO, IPHO/TOFL, mengarang dan lain-lain.

b. Urusan Kesiswaan

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS.

2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan.

Siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib

sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala

dan incidental.

5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanaan, kebersihan,

ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan (6 K).

6) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa

penerima beasiswa.

7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam

kegiatan di luar sekolah.

8) Mengatur mutasi siswa.

9) Menyusun program kegitan ekstrakurikuler, dan

10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

c. Urusan Hubungan Masyarakat.

1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang

tua/wali siswa.

2) Membina hubungan antar sekolah dengan BP3.

Page 13: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

51  

3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan

lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga social lainnya, dan

4) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara

berkala.

d. Urusan Sarana dan Prasarana.

1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.

2) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana.

3) Pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran.

4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara

berkala.

C. Guru

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan

tanggung jawab guru meliputi:

a. Membuat program pengajaran

1) Alalisis Materi Pembelajaran (AMP)/Pembuatan KKm (Kriteria

Kelulusan Minimal)

2) Program tahunan/cawu/semester

3) Program Satuan Pelajaran (Satpel)

4) Program Rencana Pengajaran (RP)

5) Program mingguan guru

6) Lembaran Kegiatan Siswa (LKS)

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Page 14: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

52  

c. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian, catur

wulan/tahunan.

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan hariaan.

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

f. Mengisi daftar nilai siswa.

g. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses

belajar mengajar.

h. Membantu alat pelajaran/alat peraga.

i. Menciptakan karya seni.

j. Mengikutin kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum.

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

D. Wali Kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a. Pengolahan kelas

b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi,

1) Denah tempat duduk

2) Papan absensi siswa

3) Daftar pelajaran kelas

4) Daftar piket kelas

5) Buku absensi siswa

6) Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, dan

7) Tata tertib kelas

c. Penyusunan/pembuatan statistic bulanan siswa

Page 15: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

53  

d. Pengisian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar

e. Pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar.

E. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Sekolah

Ketua MGMP di sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran sejenis.

b. Koordinasi penggunaan ruang sarana.

c. Koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis.

d. Pelaksanaan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar

mengajar.

F. Guru Bimbingan dan Konseling

Guru bimbingan dan konseling membantu Kepala Sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b. Melakukan koordinasi denganwali kelas dalam rangka mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.

c. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi

dalam kegitan belajar.

d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan

pekerjaan yang sesuai.

e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan konseling.

Page 16: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

54  

f. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling.

g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.

h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan

koseling.

i. Mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP), dan

j. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan koseling.

G. Pustakawan Sekolah

Pustakawan sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegitan-kegitan

sebagai berikut :

a. Merencanakan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektrinika.

b. Mengurus pelayanan perpustakaan.

c. Merencanakan pengembangan perpustakaan.

d. Memelihara dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media

elektronika.

e. Menginventarisasi dan mengadministrasikan buku-buku/bahan

pustaka/media elektronika.

f. Menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika.

g. Menyusun tata tertib perpustakaan.

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

H. Koordinator Pengelola Laboratorium/Ruang Media Belajar

Koordinator pengelola laboratorium membantu Kepala Sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Page 17: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

55  

a. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA, Bahasa,

Komputer, Media Belajar.

b. Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan

laboratorium/ruang media belajar secara terpadu.

c. Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap

penanggungjawab Pengelola Laboratorium dan Media Belajar.

d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan media

belajar.

I. Pengelola Laboratorium/Penanggung Jawab Pengelola Laboratorium

Pengelola laboratorium membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

a. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium.

b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.

c. Menyusun program tugas-tugas laboran.

d. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium.

e. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium.

f. Menginvestasikan dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium,

dan

g. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium.

Page 18: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

56  

J. Kepala Tata Usaha Sekolah

Kepala Tata Usaha Sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah

dan mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun program tata usaha sekolah.

b. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.

c. Membina dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah.

d. Menyusun adminisrasi perlengkapan sekolah.

e. Menyusun dan penyajian data/statistic sekolah.

f. Mengkoordinasikan dan melakukan 6K.

g. Menyusun loporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala.

K. Laboran Laboratorium IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia)

Laboran laboratorium IPA membantu Kepala Sekolah dan

Penanggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Fisika, Biologi, dan Kimia

dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Merencanakan pengadaan alat-alat/bahan kimia laboratorium IPA

(Fisika, Biologi, dan Kimia).

b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan

laboratorium IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia).

c. Menyusun program kegiatan laboran.

Page 19: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

57  

d. Mengatur pembersihan, pemeliharaan, perbaikan, dan penyimpanan

alat-alat/bahan-bahan kimia laboran IPA.

e. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat/bahan-bahan

kimia laboran IPA.

f. Menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium IPA.

L. Teknisi Laboratorium Bahasa

Teknisi laboratorium bahasa membantu Kepala Sekolah dan

Penanggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Bahasa dalam kegitan-kegiatan

sebagai berikut :

a. Merencanakan pengadaan alat-alat media.

b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib Pendayagunaan

Laboratorium Bahasa.

c. Menyusun program kegiatan teknisi laboratorium bahasa.

d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat

laboratorium bahasa.

e. Menginventarisasikan dan mengadministrasikan alat-alat

laboratorium bahasa, dan

f. Menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium bahasa.

M. Teknisi Laboratorium Komputer/Akuntansi

Teknisi Laboratorium Komputer/Akuntansi membantu Kepala Sekolah

dan penanggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Komputer/Akuntansi dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Page 20: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

58  

a. Merencanakan pengadaan alat-alat computer baik perangkat keras

maupun lunak.

b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib

Pendayagunaan/Pemanfaatan Komputer.

c. Menyusun program kegiatan teknisi laboratorium computer.

d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat

Komputer.

e. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat/perangkat

Komputer.

N. Teknisi Media

Teknisi media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

a. Merencanakan pengadaan alat-alat media.

b. Menyusun jadwal dan tata tertib pengunaan media.

c. Menyusun program kegiatan teknisi media.

d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat media.

e. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat media.

Page 21: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

59  

3.1.6 Sistem pembelajaran yang berjalan

 

Gambar 3.1 Rich picture sistem berjalan

Page 22: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

60  

Sebelum tahun ajaran baru dimulai bagian kurikulum memberikan standart

kompetensi untuk masing-masing guru mata pelajaran sebagai dasar membuat Silabus

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang nantinya diserahkan ke bagian

kurikulum untuk diperiksa apakah Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang dibuat oleh masing-masing guru sudah sesuai dengan kurikulum yang

berlaku. Setelah bagian kurikulum selesai memeriksa Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) bagian kurikulum akan menyerahkannya pada kepala sekolah untuk

ditanda tangani sebagai tanda persetujuan bahwa materi yang dibuat tersebut layak

diberikan pada siswanya. Selanjutnya divisi kurikulum membuat jadwal mengajar guru

dan jadwal belajar siswa. Jadwal mengajar akan diberikan kepada guru-guru bidang

study masing-masing beserta silabus dan RPP dan jadwal belajar juga akan di berikan

kepada siswa.

Dikelas para guru bidang study memberikan materi sesuai dengan silabus dan

RPP yang telah dibuat. Guru juga dapat memberikan latihan dan tugas kepada murid.

Setelah siswa selesai mengerjakan latihan dan soal yang diberikan, siswa harus

mengumpulkannya untuk mendapatkan nilai., guru mencatat perolehan nilai-nilai siswa

tersebut, dipertengahan dan diakhir semester guru mata pelajaran membuat soal untuk

ujian tengah dan ujian akhir semester, setelah selasai membuat soal ujian, guru

menyerahkannya ke bagian kurikulum untuk diperiksa dan disah kan, bahwa soal

tersebut dapat pakai untuk ujian tengah semester atau akhir semester. Pada saat ujian

tengah semester atau akhir semester berlangsung, bagian kurikulum memberikan soal-

soal tersebut kepada siswa untuk dikerjakan oleh siswa tersebut. Setelah siswa selesai

mengerjakan soal ujian, guru pengawas akan mengumpulkan soal ujian tersebut dan

Page 23: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

61  

diserahkan pada bagian kurikulum untuk nantinya diserahkan kepada guru bidang studi

masing-masing mata pelajaran untuk diperiksa dan dinilai.

Pada akhir semester data-data perolehan nilai tugas, latihan dan ujian tersebut

yang nantinya akan dijadikan bahan untuk pertimbangan kelulusan dan juga perolehan

nilai siswa dalam tiap semester dan akan menentukan siswa tersebut dapat naik kelas

atau harus mengulang ditahun ajaran baru. Data tersebut disimpan oleh guru-guru

bidang study yang nantinya akan diserahkan bagian tata usaha dan bagian tata usaha

akan menyerahkannya kepada wali kelas. Wali kelas akan memproses nilai-nilai tersebut

untuk selanjutnya dijadikan dasar pengisian laporan hasil belajar (raport) siswa yang

akan dibagikan pada orang tua siswa masing-masing pada akhir semester. Sedangkan

bagian tata usaha akan mengarsipkan perolehan nilai masing-masing siswa tersebut.

Terkadang juga kepala sekolah maupun phak sekolah memberikan beberapa

pengumuman seperti pengumuman pembagian raport yang dilakukan melalui

pemberitahuan ataupun dengan menempel pengumuman pada papan pengumuman

sekolah.

Permasalahan yang timbul:

Pada sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini, terdapat beberapa permasalahan

diantaranya,

• Pada sistem pembelajaran yang sekarang sumber utama materi pembelajaran

adalah berasal dari guru yang hanya didapat pada saat proses belajar mengajar

berlangsung dalam kelas. Sehingga siswa hanya dapat menerima materi pada saat

Page 24: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

62  

proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini menyebabkan terbatasnya informasi

yang dapat diperoleh siswa.

• Proses belajar mengajar pada SMA Advent berlangsung hanya 5 hari dalam

seminggu dan 6 jam dalam sehari. Sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi

antara guru dan murid dalam kelas yang terjadi sangatlah minim, sedangkan pada

sistem pembelajaran saat ini, interaksi guru dengan siswa hanya akan terjadi

pada saat proses belajar mengajar berlangsung dalam kelas, siswa tidak dapat

melakukan interaksi dengan guru diluar kelas.

Solusi pemecahan masalah:

Dari beberapa permasalahan yang timbul dalam sistem pembelajaran yang berlangsung

saat ini adalah,

• Siswa diharapkan dapat memperoleh materi atau informasi dari berbagai sumber

dan tidak terpatok dari guru saja. Sehingga pengetahuan siswa mengenai materi

lebih luas. Dan perolehan materi siswa ditentukan oleh kemauan siswa dalam

belajar, tidak lagi dikarenakan keterbatasan materi yang diperoleh.

• Interaksi antara siswa dengan guru sebaiknya tidak hanya sebatas proses belajar-

mengajar berlangsung. Interaksi siswa dan guru dapat dilakukan walau proses

belajar mengajar telah selesai. Dengan cara seperti ini tentunya siswa tetap dapat

melakukan pembelajaran walaupun tidak dalam kelas.

Page 25: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

63  

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriptif. (Indriantoro dan Supomo 2002, p26) Penelitian deskriptif merupakan

penelitian terhadap masalah-masalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan

yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis

Penelitian

Metode

Penelitian

Unit Analisis Time Horison

T-1 Deskriptif Survey Guru dan siswa di

SMA Advent

Cross-

sectional

T-2 Deskriptif Survey Guru dan siswa di

SMA Advent

Cross-

sectional

T-3 Deskriptif Survey Guru dan siswa di

SMA Advent

Cross-

sectional

T-4 Perancangan Perancangan

OOAD

Sekolah SMA

Advent

Sumber: pengolahan data 2009

Page 26: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

64  

(T-1) Mengetahui hubungan antara minat belajar siswa dengan metode pembelajaran

yang diterapkan di sekolah SMA Advent.

(T-2) Mengetahui apakah teknologi informasi dapat mempengaruhi minat belajar

siswa di SMA Advent

(T-3) Mengetahui aplikasi teknologi informasi yang sesuai bagi SMA Advent untuk

mendukung proses belajar mengajar di SMA Advent.

(T-4) Perancangan teknologi informasi yang mendukung proses belajar mengajar di

SMA Advent.

Menurut widyaningsih, penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjelaskan

data dan karakteristik populasi atau fenomena yang dipelajari. Sedangkan survey

dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu adalah daftar pertanyaan yang sudah

disusun dengan baik, sudah matang, responden memberikan jawaban.

Syarat-syarat kuesioner:

• Relevan dengan tujuan penelitian

• Mudah ditanyakan dan dijawab

• Mempunyai pengertian tunggal

• Data yang diperoleh mudah diolah

Page 27: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

65  

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi Variabel Penelitian ,berisi penjelasan dari teori variabel,

sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk

mencapai tujuan tertentu. (Indriantoro dan Supomo 2002, p26)

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel/

sub variabel

Konsep Variabel Indikator Utama Ukuran S.Penguk

uran

Minat

belajar

Suatu rasa lebih suka dan

rasa keterikatan pada

hal/aktivitas belajar tanpa

ada yang menyuruh

‐ Perasaan senang

‐ Perhatian siswa

‐ Kemauan belajar

‐ Keterlibatan siswa

Minat/tidak

minat

Likert

Metode

pembelajara

n

Stategi pembelajaran

yang digunakan oleh

guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran

yang diterapkan

‐ Metode Ceramah

‐ Metode Tanya jawab

‐ Metode Diskusi

‐ Metode Demonstrasi

‐ Metode Eksperimen

‐ Metode Latihan

‐ Metode Pemberian tugas

‐ Metode Karyawisata

Sesuai

tujuan/ tidak

sesuai

Likert

Teknologi

informasi

Komponen tertentu

dalam sistem informasi

barbasis komputer.

‐ Hardware

‐ Software

‐ Internet

Berbass

komputer/

tidak

berbasis

komputer

Likert

Aplikasi

teknologi

informasi

Program computer atau

perangkat lunak yang di

design untuk

mengerjakan tugas

tertentu

‐ Non linerarity

‐ Self managing

‐ Feedback interactivity

‐ Multimedia learners style

Digunakan/

tidak

digunakan

Likert

Page 28: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

66  

‐ Just in time

‐ Dynamic updating

‐ Easy accessibility

‐ Collaborative learning

Perancangan

teknologi

informasi

Pengembangan secara

spesifik dari hasil

analisis kebutuhan untuk

hardware, software,

orang-orang, jaringan

dan data serta produk

informasi yang dapat

memenuhi persyaratan

fungsional dr suatu

sistem.

‐ Perancangan rich picture

‐ Perancangan class diagram

‐ Perancanaan use case

‐ Perancanaan sequence

diagram

‐ Perancanaan layar web

‐ Perancanaan navigation diagram

Sesuai/tidak

sesuai

Sumber: pengolahan data 2009

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Tabel 3.4 Data dan Sumber Data Penelitian

Tujuan Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber Data

T-1 Data minat dan metode belajar Kualitatif Primer

T-2 Data penggunaan TI Kualitatif Primer

T-3 Data kebutuhan siswa Kualitatif Primer

T-4 Data proses pembelajaran Kualitatif Primer

Sumber: pengolahan data 2009

Page 29: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

67  

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,

diantaranya:

3.5.1 Studi pustaka

Peneliti mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan

membaca dan mempelajari literatur, jurnal ilmiah dan media lain untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan e-learning.

3.5.2 Wawancara

Melakukan wawancara dengan memberikan beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan topik yang dibahas, kepada kepala sekolah, guru dan

orang-orang yang terkait.

3.5.3 Studi lapangan dan obervasi

Melakukan survei langsung ke sekolah SMA Advent untuk mendapatkan

informasi dan melihat langsung proses pembelajaran dan sistem yang

berjalan.

3.5.4 Kuesioner

Memberikan atau menyebarkan kuisioner pada siswa dan guru serta

kelapa sekolah SMA Advent.

Page 30: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

68  

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan pendapat sugiyono (2008, p115) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel untuk diteliti dibutuhkan teknik

sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability

samples untuk pengambilan sampel, yaitu :

Propotionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakan bila populasi

mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional

(sugiyono 2008, p118).

3.7 Teknik penentuan jumlah sampel

Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat

mencerminkan keadaan populasi. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili

populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri, namun penarikan

sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya yang lebih besar sehingga peneliti

perlu menentukan jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi. Dalam

mengumpulkan sampel, pada tujuan I, II dan III penulis menggunakan rumus slovin

dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil sebagai responden dari SMA

Advent.

Page 31: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

69  

Metode slovin :

N

n = ---------------

N . d² + 1

(Riduwan dan Engkos, 2007:p49)

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

� : Tingkat kesalahan = 10%

Sampel Guru : N 34

n = --------------- = --------------- = 25,37 25 guru

N . d² + 1 34. 0.01 + 1

Sampel Siswa : N 408

n = --------------- = --------------- = 80,31 80 siswa

N . d² + 1 408. 0.01 + 1

Dimana,

‐ Siswa Kelas X dibagikan 26 kuesioner

‐ Siswa Kelas XI dibagikan 27 kuesioner

‐ Siswa Kelas XII dibagikan 27 kuesioner

Page 32: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

70  

3.8 Metode Analisis

Dalam menganalisa data, digunakan:

Tabel 3.5 Data dan Metode analisis

Tujuan

Penelitian

Data Metode penelitian Metode analisis

(T-1) Minat belajar dan metode

pembelajaran

Survei Statistik Deskriptif

(T-2) Penggunaan teknologi Survei Statistik Deskriptif

(T-3) Data kebutuhan Sekolah Survei Statistik Deskriptif

(T-4) Data proses pembelajaran Survei Perancangan OOAD

Sumber: pengolahan data 2009

3.9 Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah perencanaan terstruktur (OOAD),

• Perancangan rich picture

• Perancangan class diagram

• Perancanaan use case

• Perancanaan sequence diagram

• Perancanaan layar web

Page 33: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00477-mnsi bab 3.pdfserta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan

71  

• Perancanaan navigation diagram

• Perancangan database

Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP, moodle dan

perancangan databasenya menggunakan MySQL.

3.10 Rancangan implementasi penelitian

Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil

analisis selesai dilakukan, selanjutnya kuesioner dibagikan pada masing-masing

responden untuk mendapatkan gambaran dari hubungan antara minat belajar siswa

dengan metode pembelajaran yang dipakai di sekolah SMA Advent serta penggunaan

teknologi informasi untuk meningkatkan minat belajar siswa. Setelah data yang di

peroleh dari kuesioner tersebut maka, dilakukan analisis mengenai jenis teknologi

informasi apa yang sekiranya dibutuhkan di SMA Advent untuk selanjutnya dapat

dijadikan landasan perancangan teknologi informasi untuk dapat dijadikan usulan

pengembangan metode belajar baru untuk meningkatkan minat belajar siswa SMA

Advent.