bab 3 metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00360-mn bab...

31
29 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Menurut Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2007,p11), penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Dengan unit analisis tingkat individual yaitu unit data yang dianalisis adalah data yang berasal dari setiap individual pekerja, Indriantoro (2002,p94), dalam hal ini pelanggan/ pengguna Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Rentan waktu yang dipakai adalah cross section yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, dimana informasi dikumpulkan hanya pada waktu tertentu. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah berikut ini :

Upload: phungcong

Post on 11-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  29

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007,

p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang dilakukan adalah

survey. Menurut Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2007,p11), penelitian survey adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis

maupun psikologis.

Dengan unit analisis tingkat individual yaitu unit data yang dianalisis adalah data

yang berasal dari setiap individual pekerja, Indriantoro (2002,p94), dalam hal ini

pelanggan/ pengguna Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Rentan waktu yang dipakai

adalah cross section yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu

dalam satu kurun waktu saja, dimana informasi dikumpulkan hanya pada waktu tertentu.

Hal tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah berikut ini :

  30

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian Tujuan

penelitian

Jenis Penelitian

Metode Penelitian

Unit Analisis

Time

Horison

T - 1 Asosiatif Survey

Individu / Pengguna Two

Way Cake Powder

Cross

Sectional

T - 2 Asosiatif Survey

Individu / Pengguna Two

Way Cake Powder

Cross

Sectional

T - 3 Asosiatif Survey

Individu / Pengguna Two

Way Cake Powder

Cross Sectional

Keterangan :

• T1, untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap keputusan

pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.

• T2, untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan

pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.

• T3, untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen

secara simultan terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika

Ratu.

  31

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel,

sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Tabel 3.2 Variabel Bebas (X1)

Operasional Variabel

Variabel Konsep

Variabel

Sub

VariabelIndikator Ukuran Skala

Experiential

Marketing

(X1)

Konsep

pemasaran yang

menawarkan

produk atau jasa

dengan

merangsang

unsur-unsur

emosi konsumen

yang akan

menghasilkan

berbagai

pengalaman bagi

konsumen,

melalui

pengalaman,

Sense Panca indera Berkaitan dengan

gaya (styles) atau

tema dan simbol-

simbol verbal

serta visual yang

memberikan

kesan pertama.

Ordinal

yang

ditransfo

rm

menjadi

interval

  32

Feel - Perasaan

- Suasana

hati

- Emosi

Hal ini lebih dari

unsur keindahan,

tetapi berupaya

mempengaruhi

suasana hati dan

emosi jiwa yang

mampu

membangkitkan

kebanggaan,

kebahagiaan atau

bahkan kesedihan

panca indera,

perasaan,

berpikir,

tindakan,

perilaku dan

gaya hidup serta

pengalaman

dalam

mengasosiasikan

identitas sosial

kedalam

hubungan

terhadap suatu

reference group

Think - Intelektual

- Kreativitas

Merangsang

kemampuan

intelektual dan

kreativitas

konsumen,

sehingga

konsumen

mampu ber-

experience

dengan

pemikirannya.

  33

Act - Perilaku

- Ekspresi

Mempengaruhi

konsumen untuk

melakukan

sesuatu perilaku

atau tindakan

yang nyata dan

mengekspresikan

gaya hidupnya.

Relate - Identitas

- Sosial

- Budaya

Berkaitan dengan

budaya seseorang

dan kelompok

referensinya yang

dapat

menciptakan

identitas sosial

(generasi,

kebangsaan,

etnis).

  34

Tabel 3.3 Variabel Bebas (X2)

Operasional Variabel

Variabel Konsep

Variabel

Sub

VariabelIndikator Ukuran Skala

Daerah Asal

->

dimasukkan

ke dalam

profil

responden

Tingkat

pengaruh

daerah asal

konsumen

terhadap

perilaku dalam

membeli suatu

produk

Keadaan

lingkungan

sekitar

Tingkat

perhatian

konsumen

terhadap

situasi

lingkungan

sekitar

Perilaku

Konsumen

(X2)

Susunan

nilai-nilai

dasar,

persepsi,

keinginan,

dan perilaku

yang

dipelajari

anggota

suatu

masyarakat

dari keluarga,

dan institusi

penting

lainnya.

Faktor

Budaya

Masyarakat

konsumsi

Tingkat

pengaruh

budaya

masyarakat

konsumsi

terhadap

perilaku

Ordinal yang

ditransform

menjadi

interval

  35

pembelian

konsumen

Faktor

sosial

Lingkungan

Keluarga

Tingkat

pengaruh

langsung dari

anggota

keluarga

konsumen

dalam

mendukung

pembelian

suatu produk

Keluarga dan

teman

merupakan

kelompok

yang memiliki

pengaruh

langsung

terhadap

seseorang

(kelompok

keanggotaan)

Lingkungan

Teman

Tingkat

pengaruh

langsung dari

lingkungan

pertemanan

konsumen

dalam membeli

produk

  36

Penghasilan

keluarga

(pendapatan

konsumen)

->

dimasukkan

kedalam

profil

responden

Tingkat

pengaruh

ekonomi

keluarga

terhadap daya

beli

Usia

->

dimasukkan

kedalam

profil

responden

Tingkat

pengaruh usia

dalam

pembelian

suatu produk

Kepercayaan

diri

Tingkat

pengaruh

membeli suatu

produk

terhadap rasa

percaya diri

mahasiswa

Karakteristik

pribadi

seperti usia,

situasi

ekonomi

(pendapatan

konsumen)

Faktor

individu

atau

pribadi

Kemampuan

bersosialisasi

Tingkat

kemampuan

bersosialisasi

mahasiswa

  37

terhadap

perilaku dalam

membeli suatu

produk

Motivasi Tingkat

kebutuhan

yang

mendorong

mahasiswa

untuk

melakukan

pembelian

Pilihan-

pilihan

seseorang

dalam

membeli

dipengaruhi

oleh motivasi

dan persepsi.

Faktor

Psikologis

Persepsi Tingkat

pengaruh

persepsi dari

mahasiswa

terhadap

motivasi siap

untuk

bertindak

  38

Tabel 3.4 Variabel Terikat (Y)

Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengenalan

Masalah

- Sadar akan

adanya

kebutuhan

- Adanya

masalah

Pencarian

Informasi

Mudah

mendapatkan

informasi

tentang

produk tata

rias

Evaluasi

Alternatif

- Kualitas

- Harga

- Kandungan

bahan

Keputusan

Pembelian

(Y)

Seleksi

terhadap dua

pilihan atau

lebih alternatif

produk atau

jasa

Keputusan

pembelian

Pemilihan

akan produk

yang akan

dibeli

Proses

pembelian

dimulai saat

pembeli

merasakan

perbedaan

antara

keadaan

aktualnya

dengan

keadaan yang

diinginkannya.

Ordinal

  39

Perilaku

pasca

pembelian

- Sesuai

dengan

harapan.

-Rekomendasi

untuk

konsumen lain

- Mau membeli

kembali

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kualitatif yaitu data yang

tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam statistik semua data harus

dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses

lebih lanjut (Mudrajad Kuncoro, 2003, p123).

  40

Tabel 3.5 Data dan Sumber Data Penelitian

Jenis dan Sumber Data Tujuan

Penelitian Data Jenis Data Sumber Data

T - 1

- Analisis pengaruh

experiential marketing

terhadap keputusan

pembelian Two Way Cake

Powder Mustika Ratu.

Data Kualitatif

Primer - Kuesioner

T - 2

- Analisis pengaruh

perilaku konsumen

terhadap keputusan

pembelian Two Way Cake

Powder Mustika Ratu.

Data Kualitatif

Primer - Kuesioner

T - 3

- Analisis pengaruh

experiential marketing

dan perilaku konsumen

secara simultan terhadap

keputusan pembelian

Two Way Cake Powder

Mustika Ratu

Data Kualitatif Primer - Kuesioner

  41

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

1) Studi literatur atau studi pustaka

Studi literatur atau studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku–buku

referensi, literatur, jurnal maupun artikel di majalah atau internet yang

berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan

penelitian ini sehingga dapat digunakan untuk membantu penulis dalam

menganalisis data dan mendeskripsikan masalah yang diteliti.

2) Kuesioner

Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang berupa seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia

bagi responden untuk mendapatkan data primer, dimana penulis langsung

menemui dan menyerahkan lembar kuesioner ini kepada responden yang

memenuhi syarat.

Penulis mengelompokkan pernyataan dalam kuesioner tersebut menjadi empat

bagian, yaitu :

i) Pernyataan mengenai profil responden

ii) Pernyataan mengenai Experiential Marketing

iii) Pernyataan mengenai Perilaku Konsumen

iv) Pernyataan mengenai Keputusan Pembelian Konsumen

  42

3) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak

manajemen PT. Mustika Ratu Tbk, sebagai informasi dan data tambahan dalam

penelitian ini, yaitu pertanyaan mengenai profil perusahaan (company profile).

3.5 Teknik Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok

tentang kejadian atau gejala sosial (Kuncoro,2007,p20). Setiap pertanyaan atau

pernyataan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dengan menggunakan lima

tingkatan, yaitu:

Tabel 3.6 Bobot dan Kategori Pengukuran Data

Keterangan Penilaian

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Netral 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

  43

Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan

memperhitungkan:

• Nilai terendah = 1, yaitu jika jawaban responden adalah ”Sangat Tidak Setuju”,

• Nilai tertinggi = 5, yaitu jika jawaban responden adalah ”Sangat Setuju”.

Menurut Supangat (2007, p19), besar interval dapat ditentukan sebagai berikut :

Interval = Jarak Banyak Kelas

=Xmax - Xmin

k= 5 -1

5= 0.80

Dengan demikian maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan

dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Batas Penelitian

Nilai Kategori

1 – 1.8 Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Baik

1.9 – 2.7 Tidak Setuju / Tidak Baik

2.8 – 3.6 Netral / Cukup Baik

3.7 – 4.5 Setuju / Baik

4.6 – 5.4 Sangat Setuju / Sangat Baik

Sumber: Andi Supangat (2007, p19)

  44

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling atau

sampel acak yang merupakan jenis sampel yang dipilih secara acak. Semua unsur atau

elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi anggota

sampel. Dimana peneliti hanya mengedarkan kuesioner kepada responden yang

merupakan pengguna atau konsumen Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Lebih lanjut,

teknik pengambilan sampel ini adalah simple random sampling, yaitu cara pengambilan

sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan)

dalam anggota populasi tersebut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p41). Dengan

memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

Populasi adalah keseluruhan dalam karakteristik atau unit hasil pengukuran yang

menjadi objek penelitian atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan dan Kuncoro,2007,p37).

Populasi pengguna atau konsumen Two Way Cake Powder Mustika Ratu sangat

besar. Oleh karena itu, penulis tidak mungkin meneliti semua populasi tersebut. Hal ini

dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, sehingga penulis

menggunakan sampel yang diambil dari populasi pengguna atau pelanggan Two Way

Cake Powder Mustika Ratu.

Populasi yang diteliti dalam skripsi ini adalah individu pengguna Two Way Cake

Powder Mustika Ratu terutama yang mengunjungi gerai Mustika Ratu Metropolitan Mall.

Saat ini yang terdaftar sebagai pelanggan Mustika Ratu Metropolitan Mall adalah 57.500

orang.

  45

Dalam menentukan banyaknya sampel minimal yang harus diambil untuk

penelitian ini, maka penulis menggunakan rumus dari Slovin (Riduwan dan

Kuncoro,2007,p49), yaitu sebagai berikut :

n = 57.500(1+ 57.500(0.1)2

n = 57.500576

= 99,82 atau dibulatkan menjadi 100 orang

Berdasarkan perhitungan diatas, maka penulis memutuskan untuk mengambil sampel

sebanyak 100 responden.

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi (pelanggan Two Way Cake Powder Mustika Ratu di Gerai Mustika

MM)

d = presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95 %)

3.7 Metode Analisis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Analisis diawali pada

instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.

  46

Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut

untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis jalur (path analysis).

Tabel 3.8 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian

Desain Penelitian Tujuan

penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis

T - 1 Asosiatif Path Analysis

T - 2 Asosiatif Path Analysis

T - 3 Asosiatif Path Analysis

Sumber: Penulis, 2009

3.7.1 Uji Validitas

Riduwan dan Kuncoro (2007,p216), menjelaskan uji validitas dilakukan

berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar–

benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat

disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah

minimal 30 orang ini, distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal (Umar,

2008).

Riduwan (2004,p109-110), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Terlebih dahulu

dicari harga korelasi antara bagian–bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara

mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor

  47

butir. Untuk mengukur validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment,

yaitu :

Dimana : ( )( )

( ) ( )2222 ..

.)(

∑∑∑ ∑ −−

ΣΣ−Σ=

YYnXXn

YXXYnrxy

r (hitung) = koefisien korelasi

∑ Xi = jumlah skor item

∑ Yi = jumlah skor total

n = jumlah responden

Selanjutnya, dihitung dengan uji-t, yaitu dengan rumus :

t (hitung ) = r n − 21 − r 2

Dimana :

t = nilai t(hitung)

r = koefisien korelasi hasil r(hitung)

n = jumlah responden

Distribusi (tabel t) untuk alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2)

Kaidah keputusan : Jika t (hitung) > t (tabel) berarti valid

Jika t (hitung) < t (tabel) berarti tidak valid

  48

3.7.2 Uji Reliabilitas

Riduwan dan Kuncoro (2007,p220), menjelaskan uji reliabilitas dilakukan untuk

mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpulan data

(instrumen) yang digunakan. Sugiyono (2007,p109) menjelaskan instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh

instrumen yang tidak reliabel atau konsisten.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan yaitu dengan cara one shot

atau pengukuran sekali saja. Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan skala

menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skor diukur korelasinya antara

skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama, dengan bantuan komputer program

SPSS 15.0 dengan fasilitas cronbach alpha. Suatu konstruktur atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. (Suntoyo,2007,p74)

3.7.3 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan bantuan alat uji SHAPIRO-WILK.

LILLIEFORS atau KOLMOGOROV-SMIRNOV, serta gambar NORMALITY PLOTS.

Dalam melakukan penjelasan output test of normality, ada pedoman

pengambilan keputusan, yaitu:

Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak

normal.

Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah

normal.

  49

Normal Probability Plot

Dalam Normal Probability Plot, setiap nilai data yang diamati dipasangkan dengan

nilai harapannya (expected value) dari distribusi normal. Jika sampel data berasal dari

populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih

dalam suatu garis lurus.

3.7.4 Korelasi Sederhana dan Berganda

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p61), korelasi Pearson Product Moment

(PPM) sangat populer dan sering dipakai pleh mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini

dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat

hubungan antar variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

Rumus yang digunakan korelasi PPM (Riduwan dan Kuncoro, 2007,p62): 

( )( )

( ) ( )2222 ..

.)(

∑∑∑ ∑ −−

ΣΣ−Σ=

YYnXXn

YXXYnrxy

Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1

≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna ; r = 0 artinya tidak

ada korelasi ; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

  50

Tabel 3.9 Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2005:136)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus

koefisien determinan sebagai berikut:

KP = R2 x 100%

Dimana : KP = Nilai koefisien determinan

r = Nilai koefisien korelasi

Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna

generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji

dengan uji signifikansi sebagai berikut:

Hipotesis:

Ha : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y

Ho : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y

  51

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tidak signifikan.

Analisis Korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua

variabel. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda bandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut:

Hipotesis:

Ha : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y

Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap

variabelY

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

3.7.5 Analisis Path (Jalur)

Analisis jalur (path analysis) dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an

oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan

untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui

  52

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (independent)

terhadap variabel terikat (dependent), Riduwan dan Kuncoro (2007,p1-2).

Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung

seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). (Riduwan dan

Kuncoro,2007,p2).

Manfaat lain dari analisis jalur sendiri ialah untuk :

• Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau

permasalahan yang diteliti.

• Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi

ini bersifat kualitatif.

• Pengujian model, menggunakan teori trimming, baik untuk uji reliabilitas

konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut : (Riduwan dan Kuncoro,

2007,p116-118)

Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

1. Struktur : Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Keterangan:

ρ = koefisien regresi yang distandarkan / koefisien jalur

ε = pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran

variabel

  53

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Digambarkan diagram jalur lengkap, ditentukan sub-sub strukturnya dan

dirumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang

diajukan.

Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara

signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2).

b. Menghitung koefisien regresi untuk strukur yang telah dirumuskan.

Persamaan regresi ganda: Y = a + b1 x1 + b1 x2 + ε1

3. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan (simultan)

• Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut.

Ha : ρyx1 = ρyx2 =.......= ρyxk ≠ 0

Ho : ρyx1 = ρyx2 =.......= ρyxk = 0

a. Kaidah pengujian signifikan secara manual : menggunakan tabel

F

F = (n - k -1) R 2 yx kK (1− R 2 yx k)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen

R2 yx k = R Square

Jika F hitung ≥ F tabel, Maka tolak Ho artinya signifikan dan

  54

F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus :

Ftabel = F ⎨(1 - α) (dk = k), (dk = n - k - 1)⎬ atau ⎨(1 - α) (v1 = k), (v2 = n - k - 1)⎬

Cara mencari Ftabel : nilai (dk = k) atau V1 disebut nilai pembilang

nilai (dk = n - k - 1) atau V2 disebut nilai penyebut

b. Kaidah pengujian signifikansi: program SPSS

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis

statistik berikut:

Ha : ρ YX1 > 0

Ho : ρ YX1 = 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung

dengan rumus (Schumacker dan Lomax, 1996, p44. Kusnendi, 2005,p12)

  55

t k = ρ k

se p k

; (dk = n - k - 1)

Keterangan :

Statistik se ρx1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur

bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig

dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya signifikan.

5. Meringkas dan menyimpulkan

3.8 Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan

penelitian, dengan tingkat kepercayaan 95 %, sehingga tingkat presisi atau batas

ketidakakuratan (alpha) sebesar 5 % atau 0,05.

Dasar dari uji hipotesis ini, yaitu : Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak

Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima

  56

Experiential Marketing

(X1)

Berdasarkan judul penelitian, yaitu : ”Analisis Pengaruh Experiential Marketing dan

Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Two Way Cake

Powder Mustika Ratu”, maka dapat ditentukan bahwa :

X1 = Experiential Marketing

X2 = Perilaku Konsumen

Y = Keputusan Pembelian Konsumen

1. Tujuan penelitian 1 (T-1)

Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap keputusan pembelian

Two Way Cake Powder Mustika Ratu

PX1Y

Struktur T-1

Hipotesis T-1

Ho : Variabel X1 (experiential marketing) tidak berpengaruh terhadap variabel Y

(keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)

Ha : Variabel X1 (experiential marketing) berpengaruh terhadap variabel Y

(keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)

Keputusan Pembelian

(Y) 

  57

2. Tujuan penelitian 2 (T-2)

Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian

two way cake powder Mustika Ratu.

PX2Y

Struktur T-2

Hipotesis T-2

Ho : Variabel X2 (perilaku konsumen) tidak berpengaruh terhadap variabel Y

(keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)

Ha : Variabel X2 (perilaku konsumen) berpengaruh terhadap variabel Y

(keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu)

3. Tujuan penelitian 3 (T-3)

Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen secara

simultan terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu.

Perilaku Konsumen

(X2)

Keputusan Pembeliaan

(Y) 

  58

Keputusan Pembelian

(Y)

Perilaku Konsumen

(X2)

Px1X2Y

Struktur T-3

Hipotesis T-3

Ho : Variabel X1 (experiential marketing) dan X2 (perilaku konsumen) tidak

berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (keputusan pembelian

Two Way Cake Powder Mustika Ratu)

Ha : Variabel X1 (experiential marketing) dan Variabel X2 (perilaku konsumen)

berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (keputusan pembelian

TwoWay Cake Powder Mustika Ratu)

3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Sesuai dengan judul yang ditetapkan oleh penulis yaitu : “Analisis Pengaruh

Experiential Marketing dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Experiential Marketing

(X1)

  59

Two Way Cake Powder Mustika Ratu”, maka dalam penelitian ini akan diadakan

pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan

pertanyaan atau pernyataan yang kemudian diberikan kepada individu pengguna Two

Way Cake Powder Mustika Ratu, dengan jumlah sampel yang telah ditentukan.

Selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut diolah dengan sedemikian rupa dengan

menggunakan metode analisis jalur (path analysis) yang merupakan program SPSS 15.0.

Dari hasil yang telah diolah tersebut, dapat diperoleh hasil yang berupa angka–angka,

yang menggambarkan hubungan antara variabel–variabel yang telah diukur.

Hasil tersebut akan disajikan dalam kesimpulan, yang disimpulkan berdasarkan

pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah. Rancangan implikasi untuk

penelitian ini adalah mengevaluasi apakah experiential marketing Two Way Cake Powder

Mustika Ratu yang diterapkan oleh PT. Mustika Ratu Tbk sudah berhasil membentuk

perilaku konsumen yang diharapkan, sehingga dapat mempengaruhi dalam keputusan

pembelian konsumen. Kemudian saran juga akan diberikan, guna membantu pihak

manajemen PT. Mustika Ratu Tbk agar dapat memberikan peningkatan di masa yang

akan datang.