bab 3 kerikil

35
Labsheet Teknologi Beton BAB III PEMERIKSAAN BAHAN AGREGAT KASAR 1. ANALISA AYAKAN KERIKIL. A. Tujuan : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan ayakan. B. Kajian Teori : Gradasi agregat kasar ialah distribusi ukuran butiran dari agregat kasar. Bila butir-butir agregat mempunyai ukuran yang sama ( seragam ) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran butiran bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori di antara butiran yang lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi sedikit. Sebagai pernyataan gradasi dipakai nilai prosentase dari berat butiran yang tertinggal atau lolos di dalam suatu susunan ayakan. Susunan ayakan ialah ayakan dengan lubang 3 “, 2 ½ “, 2 “, 1 ½ “,1 “,3/4 “, ½ “, 3/8 “, no.4 (4,80 mm), 8 (2,40 mm), 16 (1,20 mm), 30 (0,60 mm), 50 (0,30 mm) 100 (0,15mm), pan. Menurut peraturan di Inggris ( British Standart ) yang juga dipakai di Indonesia saat ini ( dalam SKSNI-T15- 1991) kekasaran pasir dapat dibagi menjadi 3 kelompok 30

Upload: ownie-ooy

Post on 19-Feb-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengujian kerikil

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

BAB IIIPEMERIKSAAN BAHAN AGREGAT KASAR

1. ANALISA AYAKAN KERIKIL.A. Tujuan : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan ayakan.B. Kajian Teori :Gradasi agregat kasar ialah distribusi ukuran butiran dari agregat kasar. Bila butir-butir agregat mempunyai ukuran yang sama ( seragam ) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran butiran bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori di antara butiran yang lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi sedikit.Sebagai pernyataan gradasi dipakai nilai prosentase dari berat butiran yang tertinggal atau lolos di dalam suatu susunan ayakan. Susunan ayakan ialah ayakan dengan lubang 3 “, 2 ½ “, 2 “, 1 ½ “,1 “,3/4 “, ½ “, 3/8 “, no.4 (4,80 mm), 8 (2,40 mm), 16 (1,20 mm), 30 (0,60 mm), 50 (0,30 mm) 100 (0,15mm), pan.Menurut peraturan di Inggris ( British Standart ) yang juga dipakai di Indonesia saat ini ( dalam SKSNI-T15-1991) kekasaran pasir dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut gradasinya, yaitu kerikil dengan butiran maks 10 mm, butiran 20 mm , butiran 30 mmdan butiran 40 mm.

Gradasi kerikil masuk pada kurva 1 dan 2 akan diperoleh adukan beton yang kasar diperlukan factor air semen yang rendah , bila gradasi kerikil masuk kurva 3 dan 4 akan diperoleh adukan beton yang halus diperlukan factor air semen yang tinggi,

30

Page 2: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

jadi sebaiknya gradasi yang baik adalah masuk dalam kurva 2 dan 3.Tabel 3.1. Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 40 mm.

Lubang (mm)

Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4

38 100 100 100 10019 50 59 67 759,6 36 44 52 604,8 24 32 40 472,4 18 25 31 381,2 12 17 24 300,6 7 12 17 230,3 3 7 11 150,15 0 0 2 5

Tabel 3.2. Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 30 mm.

Lubang (mm)

Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3

38 100 100 10019 74 86 939,6 47 70 824,8 28 52 702,4 18 40 571,2 10 30 46

31

Page 3: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

0,6 6 21 320,3 4 11 190,15 0 1 4

Tabel.3.3.Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 20 mm.

Lubang (mm)

Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4

19 100 100 100 1009,6 45 55 65 754,8 30 35 42 482,4 23 28 35 421,2 16 21 28 340,6 9 14 21 270,3 2 3 5 120,15 0 0 0 2

Tabel.3.4.Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 10 mm.

Lubang (mm)

Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4

9,6 100 100 100 1004,8 30 45 60 75

32

Page 4: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

2,4 20 33 46 601,2 16 26 37 460,6 12 19 28 340,3 4 8 14 200,15 0 1 3 6

C. Keselamatan Kerja : Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan

bahan. Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran

seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya. Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja secara teratur dan

rapi. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah

bekerja sambil bergurau. Hati-hati waktu menimbang kerikil jagalah dengan cermat

jangan sampai ada yang hilang karena kurang hati-hati. Hati-hatilah melihat nomor hasil timbangan kerikilnya.

D.Peralatan dan Bahan :Alat-alat yang diperlukan :

Timbangan halus dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji.

Satu set ayakan No.3”, 2 ½ “,2”,1 ½ “,1 “, ¾ “,1/2 “.3/8 “, 4,8,16,30,50,100 dan pan.

Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 110oC.

33

Page 5: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Alat pemisah contoh atau cawan seng Mesin pengguncang saringan. Talam-talam. Kuas, sikat besi, sendok dan lainnya.

Benda uji :Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau dengan cara perempatan ( quartring ) sebanyak :

Agregat kasar ukuran maksimum 2,5 “ , berat minimum 25 kg.

Agregat kasar ukuran maksimum 2 “ , berat minimum 20 kg.

Agregat kasar ukuran maksimum 1 ½ “ ,berat minimum 16 kg.

Agregat kasar ukuran maksimum 1“ , berat minimum 12 kg.

Agregat kasar ukuran maksimum ¾ “ , berat minimum 5 kg.

Agregat kasar ukuran maksimum ½ “ , berat minimum 2,5 kg.

Agregat kasar ukuran maksimum 3/8 “ , berat minimum 1 kg.

E.Langkah kerja dan hasil : Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu 110oC

sampai beratnya tetap.

34

Page 6: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Saring benda uji lewat susunan ayakan dengan ukuran ayakan yang paling besar diatas dan paling kecil dibawah.

Ayakan diguncang dengan tangan atau mesin penguncang selama 15 menit.

Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing ayakan terhadap berat total benda uji.

Tabel 3.5. Hasil Analisa ayakan kerikil :Ayakan Tertinggal Komulatif

No Gram % Tertinggal Lolos1 ½ “ 993 6,21 6,21 93,79

1” 0 0 0 0¾” 8691 54,32 60,53 39,471/2” 0 0 0 03/8 “ 4671 29,19 89,72 10,28No.4 1436 8,98 98,70 1,30

8 209 1,30 100 016 0 0 100 030 0 0 100 050 0 0 100 0100 0 0 100 0Pan 0 0 0 0

Jumlah 16000 100 755,16

1009080

35

Page 7: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

70605040302010

0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 40

Gambar 3.1. Grafik analisa ayakan kerikil.

F.Kesimpulan :Zone termasuk zone 2.FM ( Fineness Modulus ) = 755,16 : 100 = 7,55

G. Evaluasi / Pembahasan :Dari grafik diatas dapat dibaca bahwa gradasinya masuk kedalam zone 2 menurut PBI 71 halaman 25 menyebutkan bahwa untuk mencapai suatu kekuatan beton tertentu pada suatu nilai slump tertentu,pada umumnya diperoleh penghematan semen sebanyak 25 kg/m3 beton pada zone 2.Nilai FM ( Fineness Modulus ) adalah dihasilkan = 755,16 : 100 = 7,55 ini menunjukkan baik karena menurut buku teknologi beton Kardijono Tjokrodimulyo adalah antara 3,00 – 8,00.

36

Page 8: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

2. PEMERIKSAAN KEKERASAN KERIKIL.A.Tujuan : .Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles Abration. Keausan tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos ayakan no.12 terhadap berat semula dalam prosen.B.Kajian Teori :Agregat untuk bahan bangunan sebaiknya dipilih yang memenuhi syarat sebagai berikut :Butir-butirnya tajam,kuat dan bersudut. Ukuran kekuatan agregat dapat dilakukan dengan pengujian ketahanan aus dengan mesin uji Los Angeles atau dengan bejana Rudeloff. Persayaratan menurut standart bidang pekerjaan umum dapat dibaca dibawah ini.

Tabel 3.6.Persyaratan kekerasan agregat kasar

Kuat beton Bejana Rudeloff Mesin Los

37

Page 9: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Angeles19-30 mm 9,5 – 19 mm

Kelas ISd 10 MPa

30 32 50

Kelas II10-20MPa

22 24 40

Kelas III> 20 Mpa

14 16 27

C. Keselamatan Kerja : Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan

bahan. Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran

seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya. Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja secara teratur dan

rapi. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah

bekerja sambil bergurau. Hati-hati waktu mengisikan kerikil dalam bejana los angeles

abration jagalah dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena angin.

Hati-hatilah melihat nomor ukuran dalam timbangan.

D.Peralatan dan Bahan : Alat-alat yang diperlukan :

38

Page 10: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Mesin los angeles, mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm, panjang dalam 50 cm. Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak meneruis berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukkan benda uji. Penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu.Dibagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm.

Ayakan no.12 Timbangan dengan ketelitian 5 gram Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 mm dan merat

rata-rata 390 gram – 445 gram. Benda uji dan gradasi benda uji seperti tabel dibawah ini Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven 110oC sampai

beratnya constant.

Tabel 3.7.Penentuan jumlah benda uji kekerasan kerikil

Ukuran ayakan Berat dan gradasi benda uji ( gram )Lolos tertaha

nA B C D E F G

76,263,550,838,125,419,112,79,516,35

63,550,838,125,419,112,79,516,354,75

1250125012501250

25002500

25002500

250025005000 5000

5000 50005000

39

Page 11: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

4,75 2,36 5000Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12Berat Bola(gram)

5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

E.Langkah kerja dan Hasil : Benda uji dan bola-bola baja dimasukkan kedalam mesin Los

Angeles. Putar mesin dengan kecepatan 30 – 33 rpm sebanyak 500

putaran. Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin

kemudian saring dengan ayakan no.12. Butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih, selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu 110oC.

Hasil : A = berat benda uji semula = 5000 gram B = berat benda uji yang tertahan saringan = 3500 gram

Keausan = x 100 %

Keausan = x 100 % = 30 %

F.Kesimpulan :Karena keausan yang diperoleh adalah 30 % dapat dikatakan

baik karena , untuk bangunan struktur bangunan beton maksimum aus adalah 50 % dam untuk bangunan jalan raya maksimum keausan adalah 40 %.

40

Page 12: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

G.Evaluasi / Pembahasan : Seandainya yang diperoleh lebih besar dari 50 % keausan

maka kerikil tidak boleh digunakan untuk bangunan beton dan apabila lebih kecil dari 50 % diperbolehkan untuk pengecoran bangunan beton.

3.BERAT JENIS DAN PENYERAPAN KERIKILA.Tujuan :

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = ssd ),berat jenis kering oven, berat jenis semu dan penyerapan kerikil.

B.Kajian Teori : Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD = saturated

surface dry ) yaitu perbandingan antara berat agregat kering pemukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

41

Page 13: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Berat jenis kering oven yaitu perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

Berat jenis semu yaitu perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.

Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.

C. Keselamatan Kerja : Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan

bahan. Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran

seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya. Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja lainnya secara

teratur dan rapi. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah

bekerja sambil bergurau. Hati-hati waktu mengisikan kerikil dalam cawan jagalah

dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena kurang ketelitian.

Hati-hatilah waktu menimbang hasil pengujian.

D.Peralatan dan Bahan :Alat-alat yang diperlukan :

Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm ( no.6 atau no.8) dengan kapasitas kira-kira 5 kg.

42

Page 14: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.

Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,5 % dari berat contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.

Ayakan no 4 Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai 110oC. Talam

Bahan : Agregat kasar ( kerikil ) yang tertahan saringan no.4

diperoleh dari alat pemisah contoh cara peremapatan sebanyak 3000 gram

Air PDAM secukupnya.

E.Langkah kerja dan Hasil : Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 110oC , sampai

beratnya tetap, ambillah seberat 3000 gram lalu rendam dalam air selama mininam 24 jam.

Buang air perendam hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan kerikil diatas talam, keringkan diudara panas dengan cara mengelap dengan kain pel satu persatu hingga kering permukaan ( SSD )

Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan menggoreskan tembaga kedalam batu kalau kelihatan putih maka sudah dapat dikatakan kering udara.

43

Page 15: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Segera setelah tercapai kering permukaan jenuh timbanglah 2500 gram( Bj ) masukkan benda uji ke dalam bejana dan timbanglah kerikil dalam air ( Ba ).

Setelah ditimbang dalam air keluarkan kerikilnya dan keringkan oven dan timbanglah hasilnya ( Bk)

Perhitungan : Berat jenis SSD =

Berat jenis semu =

Berat Jenis Kering oven =

Penyerapan = x 100 %

Hasil : Berat kerikil kering oven Bk = 2450 gram Berat kerikil kering permukaan jenuh Bj = 2500gram Berat kerikil dalam air Ba = 1550 gram

Berat jenis SSD = ( 2500 ) : (2500-1450) = 2,38 gram / cc

Berat jenis Kering oven = (2450 ): (2500-1450) = 2,33 gram/cc

Berat jenis semu = (2450) : ( 2450-1450) = 2,45 gram/cc

Penyerapan = ((2500 – 2450 ) : (2450)) x 100 % = 2,04 %

F.Kesimpulan :

44

Page 16: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Berat Jenis kering permukaan jenuh = 2,38 gram/cc ini menunjukkan bahwa kerikil cukup baik karena mempunyai berat jenis antara 2,0 – 3,0 gram/cc dan penyerapan 2,04 % cukup baik karena antara 1- 5 %.

G.Evaluasi / Pembahasan : Berat jenis ssd menunjukkan hasil yang baik karena kalau

dibawah 2,0 gram/cc menunjukkan kerikil ringan dan baik untuk beton ringan tetapi kalau hasilnya antara 2,0 – 3,0 baik untuk campuran beton.

Penyerapan 2,04% menunjukkan bahwa lebih kecil dari 5 % baik untuk pembuatan beton karena terlalu besar dari 5 % biasanya untuk beton ringan.

4. BERAT ISI ATAU BERAT PER VOLUME KERIKIL.A.Tujuan :Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi kerikil, berat isi adalah perbandingan berat dan isi yang digunakan untuk mengkonversikan dari berat menjadi volume.B.Kajian Teori :Volume kerikil biasanya mengembang bila sedikit mengandung air. Pengembangan volume ini disebabkan karena adanya lapisan tipis air disekitar butir-butir kerikil. Ketebalan lapisan kerikil itu bertambah dengan bertambahnya kandungan air didalam kerikil, ini berarti pengembangan volume secara keseluruhan. Kerikil yang

45

Page 17: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

terlalu halus mengembang lebih banyak dari pada kerikil yang kasar. Besar pengembangan volume kerikil antara 25 – 40 persen dan kadar airnya antara 5 – 8 %.Berat isi kerikil antara 1 – 2 gram / cc.C. Keselamatan Kerja :

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.

Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.

Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja secara teratur dan rapi.

Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan dalam perhatian kepada benda pekerjaan.

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.

Hati-hati waktu mengisikan kerikil dalam silinder jagalah dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena angin.

Hati-hatilah waktu menimbang hasil pengujian.D.Peralatan dan Bahan :Alat-alat yang diperlukan :

Timbangan dengan ketelitian 0,1 % berat contoh. Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan agregat

contoh. Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan

ujung bulat sebaiknya terbuat dari baja tahan karat. Mistar perata. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder berdiameter

15 cm ketinggian 30 cm.

46

Page 18: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Bahan : Kerikil secukupnya dimasukkan kedalam oven untuk

ditimbang supaya beratnya tetap atau constant.

E.Langkah kerja dan Hasil : Timbang dan catatlah beratnya silinder kosong = W1 Masukkan kerikil dengan hati-hati agar tidak terjadi

pemisahan butir –butir, dari ketinggian maksimum 5 cm ( 1/3 bagian silinder ) diatas wadah dengan menggunakan sekop sampai penuh.

Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.

Timbang dan catatlah berat wadah dan benda ujinya = W2 Hitung berat benda uji W3 = W1 – W2

Perhitungan berat isi =

V = volume dari silinder

Hasil : Berat silinder W1 = 2600 gram Berat silinder + kerikil W2 = 6800 gram Berat pasir W3 = 6800 – 2600 = 4200 gram Volume takaran V = ¼ x 3,14 x 152x15 = 2649 cm3 Berat isi = ( 4200 : 2649 ) = 1,58 gram / cc

F.Kesimpulan : Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kerikil tersebut baik karena dihasilkan antara 1,0 – 2,0.

47

Page 19: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

G.Evaluasi / Pembahasan :Bilamana berat isi terlalu ringan sebaiknya dapat digunakan untuk beton ringan dan bila berat isi mendekatai antara 1,5 – 2,0 maka sebaiknya dapat digunakan untuk beton normal.

5. KADAR LUMPUR DALAM KERIKIL.A.Tujuan :Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berapa banyaknya lumpur yang dikandung oleh kerikil .

B.Kajian Teori :Agregat kasar atau kerikil tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % ditentukan dari berat kering. Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan no.200 atau 0,063 mm. Apabila kadar Lumpur melampoi 1 % , maka agregat halus harus dicuci. ( PBI 1971 hal.23 )

48

Page 20: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

C. Keselamatan Kerja : Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan

bahan. Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran

seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya. Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja lainnya secara

teratur dan rapi. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah

bekerja sambil bergurau. Hati-hati waktu mencuci kerikil dalam talam dan menumpah

ke ayakan no. 200 jagalah dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena guyuran air.

Hati-hatilah waktu menimbang hasil pengujian.

D.Peralatan dan Bahan :Alat-alat yang diperlukan :

Talam yang cukup besar Tempat mencuci kerikil, pakai timba plastic Saringan no. 200 atau 0,063 mm Neraca analitis Oven

Bahan : Kerikil dan air

E.Langkah Kerja dan hasil : Kerikil diambil dan ditimbang sebanyak 2500 gram netto.( A )

49

Page 21: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Pasir dicuci dengan air PDAM, yang keruh dituangkan kedalam ayakan no.200 dan kerikil yang tertinggal dalam ayakan dikembalikan lagi kedalam talam kerikil tadi dan diusahakan jangan ada yang berceceran.

Pencucian dilakukan berkali-kali hingga air dalam kerikil jernih

Kerikil hasil cucian yang telah bersih dioven selama 24 jam dengan suhu 110oC.

Setelah 24 jam kerikil tersebut didinginkan , ditimbang beratnya.( B )

Kadar Lumpur = x 100 %

Hasil : Berat kerikil mula-mula A = 2500 gram Berat kerikil bersih oven B = 2480 gram Kadar Lumpur = ((2500-2480) : (2480))x 100 = 0,80 % < 1

% …….. ok

F.Kesimpulan : Hasil kadar Lumpur 0,80 % < 1 % maka memenuhi persyaratan kerikil dapat langsung dipergunakan dalam pengecoran beton karena tidak melebihi persyaratan 1 %.

G.Evaluasi / Pembahasan :Kadar Lumpur yang didapat < 1% kerikil dapat dikatakan baik dan dapat langsung digunakan dalam pengecoran beton. Dan apabila > dari 1 % maka kerikil harus dicuci dulu dengan air hingga kadar lumpurnya hilang, karena kalau beton mengandung Lumpur

50

Page 22: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

campuran tidak dapat lengket atau pastanya daya lekatnya berkurang, dengan demikian perlu diadakan test kadar Lumpur.

5. ANALISA AYAKAN CAMPURAN PASIR DAN KERIKIL.A.Tujuan :Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berapa prosen yang dibutuhkan untuk pasir dan berapa prosen untuk kerikil dalam suatu cam puran beton ( mix design ).B.Kajian Teori :Susunan gradasi campuran merupakan hal yang sangat penting.Susunan gradasi agregat tersebut akan menentukan sifat dari beton yaitu kemudahan pengerjaan, ekonomis dari campuran beton. Gradasi agregat dapat mempengaruhi hal-hal sebagai berikut : a). Jumlah pemakaian air, Bleeding,pengecoran

51

Page 23: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

beton,pemadatan beton. b) Penyelesaian beton dan sifat-sifat beton yang sudah mengeras.Gradasi yang baik akan dapat mengahsilkan density maksimum dan minimum void ( porositas ) dan minimum luas permukaan agregat. Dalam pelaksanaan sedapat mungkin gradasi ini dipertahankan constant, karena ketidak seragaman gradasi akan mengakibatkan variasi kekuatan yang cukup besar.Pada penjelasan ini tiadak dibahas mengenai criteria dan persyaratan dari bahan beton. Pembahasan ini hanya menyangkut metode penggabungan agregat kasar dan agregat halus yang optimal sehingga didapat campuran beton yang murah dan gampang dikerjakan. Walaupun demikian batasan-batasan gradasi agregat akan ditampilkan sebagai pegangan batasan maksimum dan minimum untuk modulus kehalusan butiran.

Tabel 3.8.Pembatasan Modulus KehalusanType Agregat

Diameter maks Agregat ( mm )

Modulus KehalusanMinimum Maksimum

Agregat halus

4,76 2,0 3,5

Agregat kasar

204075

6,06,97,5

6,97,58,0

Agregat campuran

2025324075

4,75,05,25,45,8

5,15,55,75,96,3

52

Page 24: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Untuk penyelesaian analisa ayakan campuran ini sebetulnya banyak cara menganalisa seperti : cara Grafis, Cara Matematis dan cara Numerik. Untuk hal numeric memakai persamaan dasar yaitu : Yp . x Yk ( 100 – x ) A = ------------ + -------------------- 100 100 Dimana :Yp adalah komulatif yang tertinggal untuk pasir.Yk adalah komulatif yang tertinggal untuk kerikil.

Tabel 3.9. Nilai A untuk persamaan dasarDiameter yang disamakan Nilai A

19mm9,51mm4,76mm2,36mm1,18mm0,60mm0,30mm

100%55%35%28%21%14%3%

C. Keselamatan Kerja : Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan

bahan. Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran

seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya. Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja lainnya secara

teratur dan rapi. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah

bekerja sambil bergurau.

53

Page 25: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Hati-hati menghitung prosentase baik dari bahan pasir maupun bahan kerikil.

Hati-hatilah waktu menghitung hasilnya.

D.Peralatan dan Bahan: Kalkulator Buku skrip ( buku tulis ) Data-data dari analisa ayakan pasir maupun kerikil. Tabel-tabel yang diperlukan. Buat perhitungan persamaan yang telah disiapkan. Bulatkan prosentase yang dihasilkan.

E.Langkah kerja dan hasil : Siapkan data-data dari analisa ayakan pasir

Tabel 3.10. Hasil Analisa ayakan pasirAyakan Tertinggal Komulatif

No Gram % Tertinggal Lolos4 38,90 7,78 7,78 92,228 30,10 6,02 13,80 86,2016 43,40 8,68 22,48 77,5230 120,55 24,11 46,59 53,4150 220,40 44,08 90,67 9,33

100 41,90 8,38 99,05 0,95Pan 4,75 0,95 0 0

Jumlah 500 100 280,37

54

Page 26: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Disiapkan data-data analisa ayakan kerikil

Tabel 3.11. Hasil Analisa ayakan kerikil :Ayakan Tertinggal Komulatif

No Gram % Tertinggal Lolos1 ½ “ 993 6,21 6,21 93,79

1” 0 0 0 0¾” 8691 54,32 60,53 39,471/2” 0 0 0 03/8 “ 4671 29,19 89,72 10,28No.4 1436 8,98 98,70 1,30

8 209 1,30 100 016 0 0 100 030 0 0 100 050 0 0 100 0100 0 0 100 0Pan 0 0 0 0

Jumlah 16000 100 755,16

Direncanakan campuran pasir dan kerikil yang tertinggal pada ayakan 4,76 mm sebesar :Yp = adalah agregat halus yang tertinggal pada ayakan 4,76mm =7,78 %Yk = adalah agregat kasar yang tertinggal pada ayakan 4,76mm= 98,70%

Persamaan dasar Yp . x Yk ( 100 – x ) A = ------------ + -------------------- 100 100

55

Page 27: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

7,78 x 98,70 ( 100 – x )35 = -------------- + --------------------------- 100 1003500 = 7,78 x - 98,70 x + 98703500 = - 90,92 x + 987090,92 x = 6370 6370 x = ----------- 90,92 x = 70 %Hasil : Prosentase pasir = 30 %

Prosentase kerikil = 70 %Sebelum diplot dalam grafik maka dihitung dulu kedalam tabel campuran antara pasir dan kerikil.

Tabel 3.12.Tabel analisa ayakan campuran

Lubang ayakan

PasirKomulatif tinggal

Kerikil Komulatif tinggal

Campuran pasir + KerikilPasir Kerikil Jumlah30 % 70 %

3”11/2” 6,21 4,34 4,34½” 60,53 42,37 42,373/8” 89,72 62,80 62,804,76mm 7,78 98,70 2,33 69,09 71,422,38mm 13,80 100 4,14 70 74,141,19mm 22,48 100 6,74 70 76,740,59mm 46,59 100 13,97 70 83,970,297mm 90,67 100 27,20 70 97,200,149mm 99,05 100 29,71 70 99,71

56

Page 28: Bab 3 Kerikil

Labsheet Teknologi Beton

Pan 0 0 0 0 0Jumlah 280,37 755,16 612,69FM 2,80 7,55 6,12

F.Kesimpulan :Berdasarkan tabel 3.8.tentang modulus kehalusan butir kerikil untuk diameter maksimum 11/2” maka FM minimum 5,40 dan untuk ini maka hasil dari campuran diatas termasuk baik karena 6,12 > 5,40 …. Oke.

G.Evaluasi / Pembahasan :Yang perlu diperhatikan adalah analisa ayakan dari kedua bahan tersebut , apakah pada analisa ayakan pasir termasuk zone berapa, atau analisa ayakan kerikil pada daerah a,b,c,d.

57