bab 3 inti penelitian 3.1 profil pt bukit asam (persero)...

19
30 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbk Sejarah PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk., berawal dengan dimulainya penambangan batubara di Tanjung Enim pada Tahun 1919. Saat itu tambang batubara pertama mulai dibuka dan beroperasi di Air Laya dengan sistem penambangan terbuka atau open pit mining. Tambang bawah tanah atau underground mining di Tanjung Enim mulai dilakukam tahun 1923 sampai tahun 1940-an. Pada tahun 1938, produksi untuk kepentingan komersial mulai dilakukan di dua lokasi tambang yaitu di tambang Air Laya untuk batubara jenis bituminous dan di daerah tambang Suban untuk batubara jenis semi-antrasit. Ketika tuntutan nasionalisasi perusahaan Belanda kian kencang, buruh tambang Bukit Asam ikut berjuang menuntut status yang sama. Tahun 1950 pemerintah menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA) Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA berubah status menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) yang seterusnya disebut PTBA. Pendirian PTBA berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 1980 dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1, yang telah diubah dengan Akta Notaris Nomor 5 tanggal 6 Maret 1984 dan Nomor 51 tanggal 29 Mei 1985 dari Notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri

Upload: phamhanh

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

30  

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Sejarah PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk., berawal dengan

dimulainya penambangan batubara di Tanjung Enim pada Tahun 1919. Saat itu tambang

batubara pertama mulai dibuka dan beroperasi di Air Laya dengan sistem penambangan

terbuka atau open pit mining. Tambang bawah tanah atau underground mining di

Tanjung Enim mulai dilakukam tahun 1923 sampai tahun 1940-an. Pada tahun 1938,

produksi untuk kepentingan komersial mulai dilakukan di dua lokasi tambang yaitu di

tambang Air Laya untuk batubara jenis bituminous dan di daerah tambang Suban untuk

batubara jenis semi-antrasit.

Ketika tuntutan nasionalisasi perusahaan Belanda kian kencang, buruh tambang

Bukit Asam ikut berjuang menuntut status yang sama. Tahun 1950 pemerintah

menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA)

Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA berubah status menjadi Perusahaan

Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) yang seterusnya

disebut PTBA. Pendirian PTBA berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun

1980 dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1, yang telah diubah dengan Akta

Notaris Nomor 5 tanggal 6 Maret 1984 dan Nomor 51 tanggal 29 Mei 1985 dari Notaris

yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri

Page 2: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

31  

 

Kehakiman dalam surat Keputusan Nomor C2-7553-HT.01.04.TH85 Tanggal 28

November 1985 seta diumumkan dalam Berita Negara Nomor 33 tambahan Nomor 550

tanggal 25 April 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Nomor 57 tanggal 15 Desember 2006

dari Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH; Notaris pengganti Imas Fatima, SH.

Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor W7-HT.01.04-5158 Tanggal 19 Desember

2006 setta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tanggal 9

Februari 2007 Tambahan Nomor 146.

Pada akhir 2002, PTBA mulai menjadi periusahaan publik dan sahamnya mulai

tercatat di Bursa Efek Surabaya dengan kode “PTBA”

Tujuan Perseroan berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yaitu berusaha

dalam bidang pengembangan bahan-bahan galian terutama pertambangan batubara

dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas

Perseroan menjalankan kegiatan usaha-usaha sebagai berikut:

• Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum,

eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan

perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara

• Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan

galian terutama batubara

• Memperdagangkan hasil produksi hasil sendiri maupun pihak lain, baik di

dalam maupun di luar negeri

Page 3: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

32  

 

• Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap

• Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang terkait

pertambangan batubara dan hasil olahannya.

Kewajiban perusahaan untuk menjalankan kegiatan CSR secara formal

diberlakukan sejak tahun 2007 dengan terbitnya undang-undang No.40 mengenai

perseroan terbatas, tetapi sesungguhnya PTBA sebagai perusahaan yang mengelola

sumber daya alam dalam hal ini batubara sudah menjalankan kegiatan-kegiatan yang

merupakan implementasi dari CSR sejak berjalannya kegiatan penambangan oleh

pemerintah indonesia, dimulai dari tahun 40an. Ini kami lihat dari bangunan-bangunan,

infrastruktur yang dibuat oleh pemerintah itu memang diperuntukkan bagi masyarakat,

seperti misalnya pasar, air bersih, kemudian jalan, jembatan yang dibangun memang

diperuntukkan untuk masyarakat sekitar tambang.

3.1.1 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan.

Misi

• Fokus kepada core competency dan pertumbuhan berkesinambungan

• Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada pemegang

saham

• Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja

• Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional

• Memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan pelestarian lingkungan

Page 4: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

33  

 

Strategi

Upaya pencapaian agar menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang

ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia, dilaksanakan dengan

enam langkah strategi:

1. Fokus pada pertumbuhan produksi/penjualan batubara

2. Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1

3. Restrukturisasi korporasi

4. Meningkatkan kompetensi dan regenerasi sumber daya manusia

(SDM) serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan

kinerja

5. Meningkatkan sistem remunerasi berdasarkan kinerja (performance-

based reward)

6. Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan

Page 5: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

34  

 

3.1.2 Struktur Organisasi

Perseroan menerapkan struktur organisasi yang dinamis efisien

dan efektif dengan perkembangan industri sekaligus menunjang

pertumbuhan kinerja yang optimal.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.3 Kegiatan Usaha

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, maksud dan tujuan

Perseroan ialah berusaha dalam bidang pengembangan bahan-bahan

galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-

prinsip Perseroan Terbatas.

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS PERUSAHAAN 

CORPORATE COMMUNICATION 

SENIOR

MANAGER KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

ASISTEN MANAJER KEMITRAAN 

ASISTEN MANAJER BINA LINGKUNGAN

CORPORATE COMMUNICATION 

JUNIOR

Page 6: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

35  

 

Perseroan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut:

• Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum,

eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan

perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara.

• Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-

bahan galian terutama batubara.

• Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha diatas,

baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain, baik di dalam

maupun luar negeri.

• Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus

batubara, baik untuk keperluan sendiri maupun keperluan pihak lain.

• Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik uap,

baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.

• Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang

terkait dengan pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya.

3.1.4 Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Perseroan memiliki dan mengoperasikan wilayah KP untuk

tambang batubara di Tanjung Enim seluas 66,414 hektar. Wilayah

tersebut meliputi Kabupaten Muara Enim dan Lahat di Provinsi Sumatera

Selatan, yang terdiri atas

• Air Laya (KW.00PP0083): 7,621 hektar

• Muara tiga besar (DU.1426/SUMSEL): 3300 hektar

• Banko Barat (DU.1422/SUMSEL): 4500 hektar

Page 7: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

36  

 

• Banko – Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002A): 2.423 hektar

• Banko – Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002B): 22.937 hektar

• Hunian Sukamerindu, Air Serelo, Kungkilan, Arahan, Banjarsari

(KW.DP.016.03.04): 24.751 hektar

• Bukit Kendi (KW.97PPO146): 882 hektar

Sedangkan wilayah KP untuk tambang batubara Ombilin seluas

3.950 hektar meliputi:

• Sigalut (KW.99FEPO22): 2.950 hektar

• Sijunjung (KW00/P0256): 1.000 hektar.

Perseroan juga memegang hak KP di lokasi Peranap Indragiri

Hulu Riau (KW.96PPO289) seluas 17.100 hektar

Merujuk pada hasil taksiran sumber daya(resources assesment)

pihak indpenden yaitu “International Mining Consultant (IMC)” pada

December 2008, total sumber daya batubara (resources) Perseroan

mencapai 7,3 miliar ton yang tersebar di seluruh wilayah KP Perseroan.

Sedangkan jumlah cadangan tertambang mencapai 1,8 miliar ton, belum

termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di Kabupaten

Lahat yang sedang bersengketa. Apabila termasuk cadangan tertambang

pada wilayah KP tersebut, maka jumlah cadangan tertambang mencapai

lebih dari 2,0 miliar ton.

Page 8: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

37  

 

3.1.5 Produk Batubara

Perseroan memiliki beberapa jenis produk batubara, yang

dibedakan berdasarkan kualitas bahan yang terkandung yang ada di

dalamnya.

 

Tabel 3.1 Produk Batubara

3.1.6 Lokasi Operasi Perseroan

Page 9: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

38  

 

Gambar 3.2 Lokasi Operasi Perseroan

3.1.7 Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

Sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan energi

berbasis batubara yang berdaya saing dan memberikan nilai optimal bagui

para pemangku kepentingan, maka Perseroan membentuk beberapa anak

perusahaan yang bergerak sebagai sektor pendukung pencapaian target

produksi dan penjualan Perseroan, maupun untuk pengembangan

berbagai produk derivatif batubara.

Tabel 3.2 Daftar Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

Page 10: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

39  

 

3.2 Prosedur yang Berlaku

3.2.1 Tujuan Corporate Communication

Bagian Corporate communication PT. Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero) Tbk terbagi menjadi dua ruang lingkup pekerjaan:

1. Corporate communication dalam lingkup media relation; yang

memiliki beberapa tugas:

a) Membangun dan mempertahankan hubungan baik dan

saling bermanfaat dengan media.

b) Memberikan informasi atau publisitas kepada media

mengenai tujuan dan program yang akan diselenggarakan

oleh Corporate communication.

c) Menciptakan berita dan peristiwa yang bernilai berita

untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan

perhatian publik.

2. Corporate communication dalam lingkup CSR (Corporate

social responsibility), yang memiliki beberapa tugas sebagai

berikut:

a) Sebagai seorang PR disebuah perusahaan harus memiliki

kepekaan terhadap kejadian atau peristiwa sosial yang ada

di lingkungan sekitar.

Page 11: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

40  

 

b) Menyusun program sosial dan bekerjasama dengan

organisasi sosial untuk menyalurkan bantuan kepada

orang-orang yang membutuhkan.

Salah satu bagian yang mengurusi hubungan baik secara internal

dan eksternal agar dapat menciptakan citra positif dari segala macam

publik. Dari segi internal, seorang PR disini memiliki hubungan yang

sangat strategis karena seorang humas berada tepat di tengah manajemen

sebuah perusahaan yang menjembatani antara pimpinan dan karyawan

lainnya. Bila dilihat dari segi eksternal, seorang PR bertanggung jawab

terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau di media

massa.

Biro Humas dan pemberitaan mempunyai tugas

menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Biro Humas dan Keprotokolan

mempunyai fungsi :

1. Menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat;

2. Menyelenggarakan kegitan keprotokolan;

Biro humas dan keprotokolan terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1. Bagian Hubungan Masyarakat;

2. Bagian Coorporate Comunication;

3. Bagian Sekretaris Perusahaan;

Page 12: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

41  

 

Bagian hubungan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan hubungan masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya bagian

hubungan masyarakat mempunyai fungsi :

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai Bukit

Asam Jakarta Tbk.

2. Mengatur penyaluran kunjungan delegasi masyarakat yang

menyampaikan permasalahannya ke Tambang Batubara Bukit

Asam Tbk.

Bagian Protokol, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

keprotokolan dan mempunyai fungsi :

1. Mengurus dan mengatur upacara Bukit Asam Jakarta.

2. Mengurus dan mengatur tamu Bukit Asam Jakarta

3.2.2 Fungsi Corporate Communication  

PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk sangat

memahami bahwa media massa merupakan perpanjangan tangan publik

untuk mendapatkan informasi yang bebas dan komprehensif, termasuk

informasi yang berkaitan dengan kinerja dan kebijakan suatu korporasi.

Fungsi corporate communication adalah memberikan informasi yang

transparan, lengkap dan jelas kepada publik. Keterbukaan dan komunikasi

BTEL dengan para stakeholder telah lama dibangun termasuk membina

hubungan baik dengan komunitas media.

Page 13: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

42  

 

Bagian Corporate Communication memanfaatkan berbagai media

untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat termasuk media

media cetak dan elektronik. Selain itu informasi juga tersedia dan

diperbarui secara terus menerus di situs perusahaan www.ptba.co.id

mengingat media online kini semakin menunjukkan eksistensinya sebagai

media acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini,

kedepannya BTEL akan mengintensifkan pemanfaatan sarana ini.

Perseroan juga selalu melakukan pelaporan dan keterbukaan atas

setiap informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek

perseroan atau keputusan investasi dari para investor kepada bapepam,

bursa, investor serta masyarakat. Sebagai perusahaan publik yang

terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia, PT.Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero) Tbk berupaya untuk menjalankan segala ketentuan yang

berlaku sebagai bentuk tanggung jawab kami mengikuti tata kelola

perusahaan yang baik dan benar.

Selain komunikasi dengan pihak eksternal, Divisi Corporate

Communication dan Divisi Sumberdaya Manusia bekerja sama

menjalankan komunikasi internal yang efektif. Informasi yang

menyangkut kebijakan maupun upaya komersial yang dikomunikasikan

keluar juga diberikan pada Divisi Sumber Daya Manusia untuk

disebarluaskan pada seluruh karyawan. Komunikasi internal terutama

dijalankan melalui sarana komunikasi sarana komunikasi intranet,

running text, situs maupun majalah internal atau buletin.

Page 14: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

43  

 

3.3 Metodologi Penelitian

Sifat penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, secara

harfiah, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat

gambaran (deskripsi) mengenai kejadian yang bersifat interpretatif atau menggunakan

penafsiran secara sistematis.

Ciri lain metode deskriptif-kualitatif ialah menitik beratkan pada observasi dan

suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak

sebagai pengamat.

Metode deskriptif-kualitatif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz,

Wrightsman, dan Cook (dalam Rakhmat, 2002) sebagai penelitian insightmulating ,

yakni peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani dan diarahkan oleh teori. Penelitiannya

terus-menerus mengalami reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi baru

ditemukan.hipotesis tidak datang sebelum penelitian, tetapi baru muncul dalam

penelitian (diadaptasi dari Rakhmat. 2002: 25-26), kendati Rakhmat menyebutnya tetap

metode deskriptif, penulis lebih cenderung menyebut metode ini adalah metode

deskriptif-kualitatif karena dari uraian deskriptifnya, terlihat pula nuansa kualitatif walau

peneliti tidak sepenuhnya menjadi instrumen kunci penelitian, seperti halnya dalam

penelitian kualitatif) (Ardianto, Elvinaro, 2010:l60)

Tujuan penelitian deskriptif yaitu:

1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang menganalisis

gejala yang ada.

2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan

justifikasi keadaaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung.

3. Untuk membuat komparansi dan evaluasi.

Page 15: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

44  

 

4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam

menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka

untuk kepentingan pembutan rencana dan pengambilan keputusan dimasa

depan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung keperluan dan memudahkan menganalisis mekanisme

kegiatan CSR perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk, disini

penulis membutuhkan data-data yang dapat mendukung, baik yang berasal dari dalam

maupun dari luar perusahaaan. Data penelitian kualitatif pada umumnya berupa

informasi kategori substansi yang sulit dinumerasikan. Oleh karena itu dalam melakukan

pengumpulan data penulis melakukan tiga macam pendekatan, yaitu antara lain:

3.4.1 Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)

Wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik

mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung

dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

(Ardianto, Elvinaro, 2010:178)

Pada penelitian kali ini peneliti melakukan In-Depth Interview

atau wawancara mendalam kepada beberapa narasumber yang ada pada

tempat dilakukannya penelitian untuk menyelesaikan proses penulisan

skripsinya. Unit observasi yang akan di wawancarai dan diteliti oleh

peneliti adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pengolahan citra supaya

Page 16: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

45  

 

mendapatkan citra positif dikalangan masyarakat. Penulis melakukan

wawancara dengan 4 informan, yaitu :

1. Asmara Karma : Corporate Communication Senior .

2. Hasbi Alhamdy : Asisten Manajer Bina Lingkungan

3. Nur Aini : Masyarakat Tanjung Enim, Sumatera Selatan

(Kepala Sekolah SDN 16 Tanjung Enim)

4. W.J Manurung : Masyarakat Tanjung Enim, Sumatera Selatan

(Pembuat Siring di Tanjung Enim)

Alasan penulis mengambil keempat orang tersebut sebagai

informan dan sebagai unit penelitian adalah karena dalam kegiatan CSR

dilakukan dan di awasi oleh Corporate Communication dan Satuan Kerja

Bina Lingkungan. Selain itu peneliti juga memerlukan informasi dari

masyarakat apakah kegiatan CSR telah berjalan dengan baik dan

mendapat respon positif dari masyarakat.

Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak

mempunyai kontrol atas respon informan. Artinya informan bebas

memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak

ada yang disembunyikan. Wawancara ini dilakukan dengan maksud

memberikan kebebasan kepada peneliti untuk mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat dikembangkan lebih jauh bedasarkan nara sumber,

Page 17: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

46  

 

maka akan didapat hasil data yang terperinci dan juga mendalam untuk

kemudian dapat dianalisa.

Dalam melakukan teknik wawancara penulis memilih orang yang

terjun langsung dalam kegiatan Corporate Social Responsibility PT Bukit

Asam (Persero), Tbk disebut sebagai key informasi (nara sumber).

Dengan demikian dalam penelitian kualitatif peranan nara sumber yang

sangat penting, sebab data akan banyak didapat dan digali dari orang-rang

tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang hendak diteliti,

mempunyai keahlian dan berkaitan langsung dengan program CSR yang

telah berjalan dan ini artinya, seorang nara sumber dalam penelitian

haruslah orang yang mempunyai kredibilitas dan kompetensi untuk

memberikan informasi yang terkait dengan program CSR.

3.4.2 Observasi Lapangan

Observasi lapangan atau pengamatan lapang (field observation)

adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan

pancaindra yang dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan

radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan

observasi (lapangan, penelitian) merupakan salah satu kegiatan untuk

memahami lingkungan. Namun, tidak semua observasi bisa disebut

sebagai suatu metode penelitian karena metode pengumpulan data melalui

observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi

kegiatan pengumpulan data. (Kriyantono, 2006: 10)

Selama tiga bulan, penulis melakukan observasi secara langsung.

Selama observasi penulis mengamati bagaimana kegiatan CSR memiliki

Page 18: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

47  

 

peran penting dalam meningkatkan citra positif perusahaan batubara PT

Bukit Asam (Persero) Tbk terhadap masyarakat.

3.4.3 Dokumentasi

Seorang peneliti juga memperoleh data-data sebagai pelengkap

guna untuk melancarkan proses penelitian. Data yang didapat adalah

berupa Laporan Keberlanjutan 2009 Sustainability Report.

Data yang diperoleh mulai dari observasi, wawancara dan

dokumentasi kemudian diolah dan dianalisa dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian adalah data yang

berbentuk kata, kalimat dan narasi.

3.5 Permasalahan yang ada

Dalam penelitian ini permasalahannya terletak pada bagaimana seorang Public

Relations menjalankan fungsinya dalam mengolah citra perusahaan Tambang Batubara

melalui kegiatan Corporate Social Responsibility. Dimana seperti yang kita ketahui

bahwa perusahaan tambang batubara tidak lepas dari gunjingan masyarakat, karena

usaha tambang batubara ini banyak sekali menggunakan serta melakukan eksploitasi

besar-besaran terhadap sumber daya alam yang ada serta lahan-lahan yang terdapat pada

wilayah-wilayah di Indonesia.

Kegiatan CSR ini di laksanakan untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan

terhadap masyarakat sekitar tambang. Serta menunjukkan bahwa perusahaan tambang

batubara PT Bukit Asam (Persero), Tbk ini tidak hanya sekedar mencari keuntungan dari

sumber daya alam tersebut, akan tetapi juga mencoba mensejahterakan masyarakat

sekitar tambang.

Page 19: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbkthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00531-MC BAB 3.pdf · terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau

48  

 

3.6 Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam metode analisis data, pertama-tama penulis menganalisis proses kegiatan

CSR yang telah dilakukan PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Kedua, melakukan analisis

mengenai citra perusahaan PTBA sebelum dan setelah kegiatan CSR ini dilaksanakan.

Dalam melakukan analisis Ketiga, penulis melakukan analisis mengenai program CSR

apalagi yang akan dijalankan untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan citra

positif perusahaan. Keempat, setelah melakukan analisis maka akan didapat hasil

penelitian dan kesimpulan yang menjawab masalah pokok penelitian.