bab 3 gelanggang polinom miring - perpustakaan digital · pdf fileberturut-turut menyatakan...

Download Bab 3 Gelanggang Polinom Miring - Perpustakaan Digital · PDF fileberturut-turut menyatakan himpunan matriks ... akan ditunjukkan bahwa operasi perkalian di A memenuhi sifat ... Pembuktian

If you can't read please download the document

Upload: tranque

Post on 07-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 11

    Bab 3

    Gelanggang Polinom Miring

    Dalam bab ini akan dibahas mengenai Gelanggang Poliom Miring mulai

    dengan bentuk yang sederhana (satu variabel) sampai ke bentuk yang lebih

    kompleks (banyak variabel) berikut pembentukannya dari aljabar dan

    turunan nilpoten pada aljabar tersebut.

    3.1 Gelanggang Polinom Miring dengan Satu Variabel

    Sebelum uraian mengenai gelanggang polinom miring, berikut akan dijelaskan

    terlebih dahulu definisi tentang modul, aljabar, serta homomorfisma modul

    yang akan sering digunakan pada pembahasan selanjutnya.

    Definisi 3.1.1 Misalkan R suatu gelanggang. Modul kiri M atas gelanggang

    R atau ditulis R-modul kiri, adalah sistem matematika yang dilengkapi

    dengan operasi kali skalar yang memenuhi sifat dan hubungan

    berikut.

    (i) membentuk grup komutatif.

    (ii) Untuk setiap dan hasil kali skalarnya ditulis

    Untuk semua dan di , serta dan di M berlaku:

    a.

    b.

    c.

    d.

  • 12

    Jika pengali skalar berada di sebelah kanan, maka kita punya modul kanan.

    Dalam hal gelanggang R komutatif, mudul kiri adalah juga modul kanan dan

    hanya disebut R-modul.

    Contoh 3.1.2 Misalkan R suatu gelanggang komutatif, dan

    berturut-turut menyatakan himpunan matriks dengan entri-entri di

    berukuran dan Maka merupakan suatu -

    modul kiri, -modul kanan, juga merupakan -modul.

    Definisi 3.1.3 Misalkan R suatu gelanggang. Suatu R-Modul M disebut R-

    aljabar jika M merupakan suatu gelanggang dan memenuhi sifat

    untuk setiap dan .

    Contoh 3.1.4

    a. Setiap gelanggang merupakan -aljabar,

    b. Jika R gelanggang komutatif maka gelanggang polinom merupakan

    suatu -aljabar,

    Definisi 3.1.5 Misalkan R suatu gelanggang. Misalkan pula M dan N adalah

    dua buah R-modul kiri. Homomorfisma modul atau R-homomorfisma

    (disebut juga morfisma modul atau R-morfisma) adalah suatu

    pemetaan yang memenuhi:

    (i) , untuk semua dan di M, dan

    (ii) , untuk semua dan

    Contoh 3.1.6 Misalkan R suatu gelanggang dan menyatakan himpunan

    matriks dengan entri-entri di berukuran Pemetaan

    dengan untuk semua merupakan suatu homomor-

    fisma modul karena dan untuk

    setiap dan .

  • 13

    Selain itu, berikut dijelaskan pula definisi turunan yang akan digunakan pada

    pembentukan gelanggang polinom miring.

    Definisi 3.1.7 Misalkan K suatu lapangan dan S suatu K-aljabar. Suatu

    homomorfisma grup disebut turunan (derivasi) jika untuk setiap

    berlaku .

    Contoh 3.1.8 Misalkan suatu lapangan dan adalah gelanggang polinom

    atas . Dalam hal ini merupakan suatu -aljabar. Turunan

    yaitu untuk semua . Dengan

    didefinisikan (dalam hal ini ).

  • 14

    Dengan demikian pada Contoh 3.1.8 di atas memenuhi

    untuk setiap . Jika lapangan

    bilangan riil, maka hal ini sesuai dengan aturan hasilkali turunan yang

    dipelajari pada kalkulus.

    Definisi 3.1.9 Misalkan K suatu lapangan. Misalkan S suatu K-aljabar dan D

    turunan (derivasi) pada S. D disebut nilpoten secara lokal (locally nilpotent)

    jika untuk setiap terdapat sehingga .

    Contoh 3.1.10 Turunan pada gelanggang polinom seperti pada Contoh

    3.1.8 merupakan turunan yang nilpoten secara lokal karena untuk setiap

    dengan derajat polinom terdapat sehingga

    . Perhatikan bahwa nilai bergantung pada polinom . Untuk

    berbeda nilai pun berbeda. Hal inilah yang mendasari munculnya

    konsep nilpoten secara lokal.

    Definisi turunan yang nilpoten secara lokal tersebut khususnya akan

    digunakan pada pembentukan gelanggang polinom miring dari aljabar yang

    akan dibahas pada Subbab 3.3.

    Misalkan suatu gelanggang dan adalah gelanggang polinom atas .

    Misalkan pula adalah turunan di

    Konstruksi suatu himpunan

    yaitu himpunan polinom yang berbentuk

    dengan polinom di .

  • 15

    Misalkan yaitu

    Untuk membentuk menjadi suatu gelanggang, didefinisikan operasi

    penjumlahan dan perkalian pada A sebagai berikut.

    dengan jika dan jika serta

    Pada definisi perkalian unsur-unsur di atas terdapat suku-suku yang

    mengandung . Dalam hal ini variabel berada di sebelah kiri

    koefisian . Selanjutnya, pada uraian berikut kita akan mencoba untuk

    mengubah bentuk ini menjadi bentuk dimana suku-suku pada hasilkali di atas

    dapat ditulis dalam bentuk polinom dengan variabel .

    Definisikan . Definisi ini didasarkan atas uraian

    berikut. Ambil dan

  • 16

    Dapat dilihat bahwa, .

    Jadi diperoleh .

    Selanjutnya, dilakukan proses rekursif sebagai berikut

    dan seterusnya, sehingga diperoleh

    Hasil rekursif ini dapat dibuktikan dengan induksi matematika pada pangkat

    sebagai berikut.

  • 17

    Ambil Perhatikan bahwa

    maka persamaan benar untuk dan untuk

    Misalkan persamaan benar untuk pangkat bernilai yaitu,

    Akan dibuktikan bahwa persamaan tersebut benar pula untuk pangkat

    bernilai

  • 18

    Perhatikan bahwa pada uraian tersebut terdapat penjumlahan:

    .

    Ambil

  • 19

    Diperoleh

    Dengan demikian, operasi penjumlahan bersifat komutatif di A. Selanjutnya,

    operasi penjumlahan pun bersifat assosiatif di A.

  • 20

    dengan sehingga berlaku,

    Dengan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa membentuk grup

    komutatif. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa operasi perkalian di A

    memenuhi sifat assosiatif.

  • 21

    Diperoleh

    Selain itu, operasi penjumlahan dan perkalian di A memenuhi sifat distributif.

  • 22

    juga,

    Jadi, dengan definisi penjumlahan dan perkalian seperti di atas maka

    merupakan suatu gelanggang dan membentuk gelanggang polinom

    miring.

    Keunikan gelanggang polinom miring ini telah lebih dahulu dinyatakan dalam

    pendefinisian . Dalam hal ini . Dengan

    demikian, gelanggang polinom miring merupakan suatu gelanggang yang

    tidak komutatif.

  • 23

    Contoh khususnya, jika dipilih , maka akan diperoleh

    atau yang merupakan salah satu contoh dari

    Aljabar Weyl seperti dibahas pada rujukan Coutinho (1995) bagian

    Introduction dan Chapter 1.

    3.2 Gelanggang Polinom Miring dengan Banyak Variabel

    Pada subbab ini akan dijelaskan perumuman bentuk dari polinom miring

    dengan satu variabel menjadi polinom miring dengan banyak variabel.

    Definisikan

    Konstruksi suatu himpunan

    Dengan langkah yang sama seperti pada kasus satu variabel, untuk

    membentuk menjadi suatu gelanggang didefinisikan operasi penjumlahan

    dan perkalian pada B sebagai berikut.

  • 24

    Ambil yaitu

    Operasi penjumlahan didefinisikan dengan

    dengan .

    Sedangkan, operasi perkalian didefinisikan dengan

    Dalam operasi perkalian di atas didefinisikan bahwa turunan-turunan

    saling komutatif, yaitu

    Juga didefinisikan

    dan .

    Atau secara umum dan

    dengan . Definisi ini sesuai

    dengan kasus polinom miring dengan satu variabel.

  • 25

    3.3 Turunan Nilpoten pada Aljabar

    Keberadaan suatu turunan yang nilpoten secara lokal pada suatu aljabar

    memegang peran yang cukup penting. Hal ini memungkinkan kita untuk

    memandang aljabar tersebut sebagai gelanggang polinom. Lebih lanjut, kita

    bisa mengkonstruksi suatu gelanggang polinom miring atas aljabar.

    Lema 3.3.1 (Wright, 1981) Misalkan K suatu lapangan dan S suatu K-aljabar.

    Misalkan pula D suatu turunan yang nilpoten secara lokal pada S dan terdapat

    sehingga , maka

    (1) , dengan R gelanggang konstanta dari S

    (2) .

    Pembuktian Lema 3.3.1 ini diawali dengan pendefinisian dua buah homo-

    morfisma gelanggang dan dengan didahului definisi berikut.

    Definisi 3.3.2 Misalkan R dan S dua buah gelanggang. Pemetaan

    disebut homomorfisma gelanggang jika setiap memenuhi

    (i)

    (ii)

    Misalkan S suatu gelanggang dan D derivasi yang nilpoten secara lokal di S.

    Definisikan suatu pemetaan dengan

    Ambil , karena D nilpoten secara lokal maka terdapat sehingga

    untuk . Dengan demikian,

  • 26

    Perhatikan bahwa untuk setiap atau

    untuk setiap sehingga diperoleh .

    Dari (1) dan (2) diperoleh bahwa memenuhi

  • 27

    Perhatikan bahwa untuk setiap berlaku,

    Dalam hal ini dan untuk

    .

    Berlaku pula,

  • 28

    Dalam hal ini . Dengan uraian di atas diperoleh

    bahwa suatu homomorfisma gelanggang.

    S suatu K-Aljabar dan , maka St ideal dari S. Pandang ruang kuosien

    .

    Selanjutnya, konstruksi juga pemetaan yang memetakan

    setiap ke . Ambil , maka berlaku

  • 29

    dan

    Maka juga merupakan suatu homomorfisma gelanggang.

    Bukti Lema 3.3.1

    Definisikan suatu pemetaan dengan

    Perhatikan bahwa . Lema di atas akan dibuktikan dengan terlebih

    dahulu menunnjukkan bahwa merupakan suatu isomorfisma. Pertama,

    karena dan merupakan homomorfisma maka juga merupakan

    suatu homomorfisma.

    Selanjutnya, untuk membuktikan pada (surjektif), cukup dibuktikan bahwa

    karena jika untuk setiap terdapat sehingga

    maka untuk setiap .

    Tulis

    Dengan demikian akan terdapat sehingga

    .

    Misalkan dan misalkan peta dinyatakan deng