bab 3 gambaran umum perusahaan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-00883-mn-bab...
TRANSCRIPT
52
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan
Cikal bakal Telkom adalah suatu badan usaha bernama Post-en Telegraafdienst yang
didirikan dengan Staatsblad No.52 tahun 1884. Penyelenggara telekomunikasi di Hindia
Belanda pada waktu itu pada mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun
1905 tercatat 38 perusahaan telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh
pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan Staatblad No.395. Sejak itu berdirilah Post,
Telegraaf en Telefoondients atau disebut PTT-Dienst. PTT-Dienst ditetapkan sebagai
Perusahaan Negara berdasarkan Staatsblad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia
Bedrijvenwet (I.B.W., Undang-undang Perusahaan Negara).
Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang
persyaratan suatu perusahaan Negara dan PTT-Dienst memenuhi syarat untuk tetap menjadi
Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 tahun 1961,
tentang Pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi disebutkan, bahwa
Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.B. dilebur ke dalam Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi).
Dalam perkembangan selanjutnya Pemerintah memandang perlu untuk membagi PN Pos
dan Telekomunikasi menjadi 2 (dua) Perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Pos dan Giro (PN.Pos
dan Giro) dan pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) diatur
dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1974. Bentuk inipun dikembangkan menjadi
Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No. 36 tahun
1974. Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum Telekomunikasi sebagai
53
penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri
maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga
diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat), yang masih berstatus
perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang
didirikan berdasarkan peraturan perundangan negara bagian Delaware, Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 dibeli oleh
Negara Republik Indonesia dari American Cable & Radio Corporation. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980 tentang telekomunikasi untuk umum yang isinya
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1974. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 53 tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang
menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai
badan usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum Internasional.
Memasuki Repelita V Pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan
telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor
lainnya. Selain hal tersebut penyelenggara telekomukasi membutuhkan manajemen yang
lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum
(Perum) dialihkan menjadi Perusahaan perseroan (Persero), sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang No. 9 tahun 1969. Sejak itulah berdirilah Perusahaan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia atau Telkom. PT. TELKOM disyahkan pada tahun 1995. Bisnis
Telkom terbagi menjadi 12 unit operasi regional, yang dikenal dengan nama “Witel”, dimana
secara terpusat dikontrol oleh kantor pusat Telkom di Bandung, Jawa Barat.
Tiap Witel memiliki struktur manajemen sendiri yang bertanggung jawab atas segala
aspek bisnis Telkom yang berada dalam wilayah mereka, mulai dari penyediaan jasa telepon
hingga kegiatan manajemen dan pengamanan, meskipun mereka bukan merupakan
perusahaan berorientasi keuntungan yang terpisah.
54
Sebagai bagian dari restrukturisasi, kegiatan bisnis perusahaan terbagi kedalam tiga area
utama :
1. Primary Businesses (Bisnis Utama)
2. Related Businesses (Bisnis Sampingan)
3. Jasa pendukung bisnis atau overhead perusahaan.
Bisnis utama perusahaan adalah menyediakan jasa sambungan local dan jasa
sambungan local jarak jauh. Bisnis yang termasuk jasa selular bergerak, saluran sewa, telex,
penyewaan satelit transponder, VSAT dan berbagai jasa tambahan lainnya.
Bisnis sampingan tersebut, tidak dioperasikan oleh Telkom secara langsung seluruhnya
tetapi melalui kerja sama (Joint Venture) dimana Telkom mempunyai keuntungan langsung
dan tidak langsung. Kemudian bisnis selular analog dioperasikan oleh Telkom dengan
perjanjian pembagian keuntungan bersama investor. Hal ini menjadi perhatian lebih bagi
perusahaan untuk mengubah peranan bisnis sampingan (related Businesses) kearah
kerjasama (joint venture). Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasikan
perusahaan luar (outsource) untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari restrukturisasi.
Sebagai bagian dari restrukturisasi, Telkom menghilangkan struktur witel dan membuat
delapan Devisi Operasi pada tanggal 1 Juli 1995, termasuk tujuh Divisi regional dimana
menyediakan jasa telepon tidak berdasarkan wilayahnya dan divisi jasa jaringan dimana
menyediakan jasa sambungan local jarak jauh melalui operasi secara nasional infrastruktur
jaringan transmisi. Fungsi tiap divisi adalah terpisah, tim bergerak secara desentralisasi (tidak
terpusat) manajemen dan aspek biaya serta keuntungan dibagi terpisah, dengan menjaga
internal aspek keuangan masing-masing.
Perusahaan juga mengorganisasikan jasa pendukung bisnis untuk menyediakan jasa
informasi, memperbaiki, pelatihan dan pendukung manajemen dalam Divisi Regional Telkom.
Dari Divisi I sampai VII yang mewakili wilayah geografis yaitu: Divisi I, Sumatra; Divisi II,
Jakarta dan wilayah sekitarnya; Divisi III, Jawa Barat; Divisi IV, Jawa Tengah; Divisi V, Jawa
Timur, termasuk Surabaya; Divisi VI, Kalimantan; Divisi VII, Indonesia Timur.
55
3.1.1 Visi Misi PT TELKOM Indonesia Tbk
3.1.1.1 Visi TELKOM
Menjadi domain InfoCom Player dikawasan Regional.
3.1.1.2 Misi TELKOM
Memberi layanan “One Stop InfoCom” dengan kualitas yang prima dan harga
kompetitif , mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM
yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan bisnis partner yang sinergi.
3.1.2 Arti Logo, Kredo, dan Maskot
3.1.2.1 Logo TELKOM
Gambar 3.1 Logo Telkom
Sumber : PT TELKOM
Arti Logo Telkom:
• Bentuk bulatan dari logo melambangkan : Keutuhan Wawasan Nusantara ; Ruang
gerak TELKOM secara nasional dan internasional;
• TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana
• Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi
telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan
yang gemilang
56
• Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang
beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara
berkesinambungan dan dinamis
• Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic, menggambarkan
kedudukan perusahaan ; TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia
(Indonesian Telecommunication Flag Carrier)
3.1.2.2 Kredo Telkom
Gambar 3.2 Kredo Telkom
Sumber : PT TELKOM
Arti Kredo Telkom:
• Kami selalu fokus kepada pelanggan
• Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta
harga yg kompetitif
• Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best
Practices)
• Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan
produktivitas dan kontribusi kerja
• Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik
57
3.1.2.3 Maskot Telkom
Gambar 3.3 Maskot Telkom
Sumber : PT. TELKOM
Filosofi dibalik sifat dan prilaku Be Bee
Lebah tergolong mahluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras mempunyai
kesisteman berupa pembagian perang operasional dan fungsional menghasilkan yang
terbaik berupa madu bersifat baik bagi berbagai pihak. Dihabitatnya lebah mempunyai
dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa
perlindungan bagi koloninnya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah
memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa
bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah
berpandangan jauh kedepan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien,
berproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan
hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran instan Telkom
Indonesia.
Maskot Be Bee
• Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan
dan perubahan
• Mahkota Kemenangan
• Mata yang Tajam dan Cerdas
• Sayap Lincah dan Praktis
• Tangan Kuning Memberikan Karya Yang Terbaik
58
3.1.3 TELKOMFlexi
3.1.3.1 Definisi
TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses
tanpa kabel dengan teknologi CDMA yang sangat hemat karena biaya pemakaiannya
mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Hemat pula bagi yang melakukan
panggilan ke TELKOMFlexi, karena layaknya telepon rumah, Anda tidak dikenakan biaya
airtime.
Didukung teknologi terkini CDMA 2000 1X, membuat TELKOMFlexi memiliki kualitas suara
yang sangat jernih dan radiasi yang rendah. Jenis terminalnya juga beragam, Anda
bebas memilih untuk menggunakan terminal mobile atau fixed
3.1.3.2 Produk
Telkom Flexi memiliki beberapa varian produk yaitu:
• Flexi Combo yaitu suatu pengembangan layanan Flexi prabayar dan atau pasca
bayar yang memungkinkan pelanggan memiliki 2 sampai 3 nomor Flexi dalam 1
kartu.
• Flexi Home yaitu merupakan produk terbaru dari TELKOMFlexi yang
menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT) berbasis ESN (Non Sim Card)
sebagai terminal dirumah.
• Flexi Trendy yaitu merupakan kartu Pra Bayar Isi Ulang dari TELKOMFlexi yang
menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi. Produk ini
memberikan berbagai fasilitas serta pilihan nominal pulsa sesuai yang diinginkan.
• Flexi Classy yaitu merupakan kartu Paska Bayar dari TELKOMFlexi yang
menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi. Produk ini
59
memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi para pengguna layanan
TELKOMFlexi yang tidak ingin direpotkan oleh rutinitas isi ulang.
• Flexi Data Net yaitu suatu produk TELKOM yang menawarkan sebuah solusi data
dengan menggunakan Data Card pada jaringan TELKOMFLexi dimana pelanggan
dapat mengakses email dan attachment-nya serta informasi terkini dari internet
dimanapun dan kapan pun selama dalam coverage TELKOMFlexi dengan
menggunakan Data Card dan Notebook Computer.
3.1.3.3 Fitur Layanan
Dengan kecepatan akses hingga 153 Kbps, TELKOMFlexi pantas menjadi solusi
kebutuhan komunikasi data Anda, mulai dari akses internet, download file, SMS, MMS*
hingga fitur Call Forwarding, Call Baring maupun Voice Mail.
Daftar fitur TELKOMFlexi :
• Call Forwarding
• Call Barring
• Call Hold
• Call Waiting
• Cancel Call Waiting
• Three Way Calling
• Voice Mail
• Message Waiting Indicator
• Do Not Disturb
• Calling Name Presentation
• Call Control
• Outgoing Call Allowance
60
• Selective Call Acceptance
• Activation Schedule Profile
• Priority Access
• Calling Line Identification Presentation (CLIP)
• Calling Line Identification Restriction (CLIR)
• SMS (Short Messaging Service)
• MMS (Multimedia Messaging Service)*
• Web Service
• Data
• Video Streaming
3.1.2.4 Area Coverage
Anda dapat membawa pesawat TELKOMFlexi berjalan-jalan selama masih berada di
dalam satu area. Misalnya, jika Anda berada di area 021 (Jakarta, Tangerang, Bekasi),
Anda bebas berkeliling di wilayah tersebut sambil tetap melakukan panggilan atau
menerima telepon. Fleksibilitas yang tetap dapat Anda nikmati dengan pulsa telepon
rumah.
Khusus untuk area metropolitan, satu area code dibagi dalam beberapa flexi area*,
dimana panggilan diluar flexi area dikenakan biaya surcharge (automutasi). TELKOMFlexi
telah hadir di kota-kota berikut ini (posisi terakhir November 2004):
Divre I: Banda Aceh, Bandar Lampung, Batam, Bukit Tinggi, Batu Raja, Bengkalis,
Bengkulu, Curup, Duri, Jambi, Kalianda, Gedung Tataan, Natar, Bandar Jaya, Medan,
Metro, Padang, Palembang, Sungai Liat, Pangkal Pinang, Pekan Baru, Pematang Siantar,
Prabumulih, Pringsewu, Rantau Prapat, Dumai, Cikampek, Selat panjan, Tanjung Pandan,
Tanjung Pinang, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Lampung, Lampung, Solok, Rengat,
Simbolga, Padang Sidempuan, Penyambungan, Kisaran, Tj. Balai Asahan, Kabenjahe,
61
Lambaro NAD, Langsa, Lhokseumawe, Metro Lampung, Muara Erim, Lahat,
Lubuklinggau, Tanjung Pandan, dan Kota Bumi.
Divre II: Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.
Divre III: Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Klari, Karawang, Cikampek, Ciamis,
Purwakarta, Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur, Garut, dan Subang.
Divre IV: Semarang, Yogyakarta, Solo, Jepara, Sleman, Bantul, Kalasan, Pakem, Imogiri,
Godean, Wonosari, Wates, Kendal, Weleri, Kudus, Jepara, Demak, Magelang,
Pekalongan, Batang, Comal, Purwodadi, Purwokerto, Purbalingga, Purworejo, Sidareja,
Tegal, Brebes, Jati Barang, Slawi, Juwana, Pati, Tayu, Kebumen, Muntilan, Gombong,
Temanggung, dan Kutoarjo.
Divre V: Surabaya, Malang, Madun, Jember, Pasuruhan, Mojokerto, Banyuwangi,
Probolinggo, Situbondo, Blitar, Bojonegoro, Kediri, Pare, Nganjuk, Tuban, Tulungagung,
Lamongan, Babad, Pamekasan, Sumenep, Jombang, Jember, Kalisat, Arjasa, Sempolan,
Asembagus, Tanggul, Genteng, Wates, Maospati, Ngawi, Magetan, Lawang, Kepanjen,
Bulu Lawang, Tumpang, Pujon Batu, Sumber Pucung, Turen, Dampit, Krian, Mojoagung,
Pacitan, Bangil, Pandaan, Tretes, Ponorogo, Bangkalan, Gresik, dan Sidoarjo.
Divre VI: Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Pontianak, Tarakan, Tanah Grogot,
SMR SBB, Tenggarong, Bontang, Sanggata, Tanjung Selor, Tanjung Redep, Nunukan,
Kota Baru, Batulicin, Kualakapuas, Tanjung Tabalong, Singkawang, Ketapang, Kutai
Barat, Pasir Kandilo, Teluk Bayur, Kutai Timur 2, Amuntai, Marabahan, Banjar Baru,
Bontang Loktuan, Barabai, Satui, Kandangan, Kuala Pembuang, Muara Teweh, Kasongan,
Pangkalan Bun, Pleihari, Kuala Dua, Tanjung Hulu, Sungai Pinyuh, Jungkat, dan Sampit.
62
Divre VII: Denpasar, Makasar, Manado, Giannyar, Ubud, Kendari, Kupang, Maros,
Mataram, Palopo, Palu, Pare-pare, dan Singaraja.
3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan
3.2.1 Kondisi Perusahaan
PT. TELKOM Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
komunikasi di Indonesia. Pencapaian saat ini adalah merupakan bukti dan komitmen PT
TELKOM untuk menjadi perusahaan infokom terkemuka di Asia Tenggara, tentu
pencapaian itu tidak begitu saja datang melalui budaya perusahaan berakar kuat yang
tercermin dari kalimat “The Way TELKOM 135”. budaya korporasi yang dikembangkan
TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati,
merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua Insan TELKOM dalam menghadapi
persaingan bisnis InfoCom. Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral
harus menjiwai insan TELKOM, yakni :
• 1 (satu) asumsi dasar yang disebut
• 3 (tiga) nilai inti, mencakup :
o Customer Value
o Excellent Service
o Competent People
• 5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :
o Stretch The Goals
o Simplify
o Involve Everyone
o Quality is My Job
o Reward the Winners
63
Dengan memperhatikan visi dan misi perusahaan, telah ditetapkan 9 (sembilan) tujuan
strategis yang dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori yang meliputi :
1. Value creation
a. Implementasi proses pelayanan yang beroientasi pada one stop customer
process
b. Implementasi sistem manajemen operasi yang excellent
2. Pertumbuhan dan margin yang berkelanjutan
a. Mempertahankan revenue share dalam industri infocom sekitar 60% dengan
pertumbuhan revenue konsolidasi minimal CAGR 14%
b. Mempertahankan EBITDA margin pada level ± 60%
3. Quality excellent
a. Menyediakan jasa infocom dengan kualitas yang excellent
b. Memberi pelayanan excellent
c. Menerapkan customer centric organization yang sesuai dengan kebutuhan
pasar
d. Pengembangan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan bisnis
masa depan
e. Pengelolaan information system/technology untuk mendukung proses bisnis
dan product development
Value creation, serta pertumbuhan dan margin yang berkelanjutan sangat penting di
dalam mencapai value perusahaan yang tinggi. Sementara Quality Excellent menjadi hal
yang signifikan TELKOM di dalam pengembangan layanan Telkom.
Saat ini PT TELKOM memiliki beberapa unit bisnis yang menyangga bisnis perusahaan.
Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak perusahaan, sebagai
berikut :
64
1. Divisi Long Distance
o Sub Divisi Satelit
2. Carrier & Interconnection Service Center
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless
5. Enterprise Service Center
6. Divisi Regional I - Sumatera
7. Divisi Regional II - Jakarta (Jadebotabek & Sekapur)
8. Divisi Regional III - Jawa Barat
9. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta
10. Divisi Regional V - Jawa Timur
11. Divisi Regional VI - Kalimantan
12. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia
13. Maintenance Service Center
14. Training Center
15. Carrier Development Support Center
16. Management Consulting Center
17. Construction Center
18. I/S Center
19. R&D Center
20. Community Development Center(CDC)
Yayasan-Yayasan :
• Dana Pensiun (Dapentel)
• Yayasan Pendidikan
65
• Yayasan Kesehatan
• Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)
Anak Perusahaan :
• Kepemilikan > 50%
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM)
2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi
3. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi
4. PT Telekomunikasi Selular Raya (Telesera) : Telekomunikasi (Selular
AMPS)
5. PT Pro Infokom Indonesia (PII) : B2B (e-Government)
6. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable
7. PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa
• Kepemilikan 20% - 50%
1. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi
2. PT Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia
3. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT
4. PT Menara Jakarta : Multimedia
5. PT Metro Selular Indonesia ( Metrosel) : Telekomunikasi (Selular AMPS)
6. PT Mobile Selular Indonesia (Mobisel) : Telekomunikasi (Selular NMT-
450)
7. PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo) : Network Access Point
8. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan Satelit
Komunikasi Industri Perminyakan
9. PT Pramindo Ikat Nusantara : Telekomunikasi (KSO-1 Sumatera)
66
• Kepemilikan < 20%
1. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) : Telekomunikasi (Pulau di
Batam & Bintan)
2. PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) : Telekomunikasi (Selular
AMPS)
3. PT Medianusa PTE, Ltd : Agen Penjualan Buku Petunjuk Telepon (BPT)
4. PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Konstruksi &
Konsultasi Fas.Tel.
Gambar 3.4 Analisis Poter PT. TELKOM Tbk.
Sumber : Michael, E Porter (1999, p5)
Pendatang Baru Potensial Perusahaan jasa komunikasi dari dalam dan luar negeri
Para Pesaing Industri
Pesaing diantara perusahaan yang ada
1. PT. Indosat Tbk. 2. PT. Bakrie Telecom 3. PT. Mobile-8 Telecom
Pembeli
1. Perorangan 2. Korporasi 3. Residensial
Pemasok
1. Ericcson Inc. 2. Siemens Inc.
Produk Pengganti
1. GSM 2. Internet 3. VoIP
67
Gambar di atas menjelaskan tentang 5 kekuatan yang berpengaruh terhadap intensitas
kompetitif industri.
Keterangan:
1) Pemasok: Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok merupakan pihak yang bertugas untuk menyediakan bahan-bahan baku yang
akan diproses sehingga menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Pemasok
memegang peranan penting dalam proses produksi, karena dari pemasok inilah bahan
baku yang dibutuhkan untuk proses produksi tersedia. Dalam menunjang proses
produksinya PT TELKOM menggandeng beberapa perusahaan multinasional sebagai
pemasok jaringan (instalasi jaringan primer, router, server, dll) seperti Siemens dan
Ericsson yang merupakan pemasok utama kebutuhan jaringan TELKOM. Salah satu
bentuk kerjasama dengan Ericsson adalah rencana pembangunan 1,2 juta SST (satuan
sambungan telepon) nirkabel dengan anggaran Rp 1 triliun untuk daerah Sumatra,
Jawa dan Bali pada tahun 2005 ini. Sedangkan untuk daerah Indonesia bagian timur,
telkom menggunakan jasa Bukaka Singtel Indonesia (BSI) dalam mensuplai BTS yang
mampu menampung hingga mencapai 300.000 SST nirkabel. Siemens sendiri memiliki
andil dalam mensuplai jaringan utama (Back Bone) sistem TELKOMFlexi hingga
mencapai nilai kontrak sebesar Rp 800 miliar.
2) Pendatang baru potensial: Ancaman masuknya pendatang baru
Ancaman pendatang baru potensial merupakan salah satu hal yang perlu
diperhitungkan perusahaan dalam upaya mempertahankan posisinya di dalam industri
yang ditekuninya. Bermunculannya perusahaan baru yang berasal dari dalam maupun
luar negeri dalam industri infokom (informasi dan komunikasi) memberikan dampak
langsung dalam persaingan pangsa pasar dimana, harga menjadi salah satu komponen
68
keunggulan bersaingnya. Salah satu pendatang baru yang masuk dalam industri ini
adalah Primasel. Primasel saat ini telah membangun jaringan CDMA yang berkapasitas
hingga 100.000 SST untuk daerah Jatim, Surabaya, dan malang pada tahun 2005.
selanjutnya NEO_N yang digawangi oleh PT Mandala Selular Indonesia muncul
meramaikan layanan selular berbasis CDMA sejak awal 2004 dengan daerah
pemasaran di Sumatra bagian selatan dengan target dapat menggaet pelanggan
sebesar 12.000 pelanggan pada tahun 2005 ini. Munculnya beberapa operator baru
dalam industri selular berbasis CDMA membuat persaingan didalamnya makin sengit
seiring dengan berjalannya waktu serta potensi pangsa pasar yang besar di Indonesia
terlebih dengan makin pentingnnya jasa komunikasi ini. Saat ini pengguna jasa
komunikasi khususnya seluler baru mencapai 40.000.000 pelanggan dari 220.000.000
penduduk Indonesia, bisa dibayangkan bagai mana besarnya potensi yang belum
tergali ini. Salah satu upaya dan cara yang ditempuh dalam memenangkan persaingan
ini adalah melalui perang tarif jasa komunikasi, penerapan harga murah dari
pendatang baru mau tidak mau memberi dampak pada penguasaaan pasar dari PT.
TELKOM melalui produknya TELKOMFlexi, fenomena ini tentu patut diwaspadai oleh
PT. TELKOM agar mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah penggunannya.
3) Pembeli: Kekuatan tawar-menawar pembeli
Salah satu kekuatan tawar-menawar pembeli terletak pada komponen harga, tentu ini
menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh perusahaan dalam upaya memenangkan
kompetisi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, dimana konsumen menjadi lebih
cerdas dan selektif lebih cenderung mempertimbangkan tentang kualitas dan layanan
dari produk yang ada dipasar. Berpijak pada hal tersebut maka mendorong PT.
TELKOM untuk memenuhi kebutuhan konsumennya secara profesional dengan produk
yang berkualitas serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Hal ini
dibuktikan dengan penerapan standar mutu dalam hal pelayanan jasa informasi dan
69
komunikasi kepada seluruh pelanggannya. Salah satu bentuk komitmen yang tinggi
kepada pelanggannya PT. TELKOM memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dalam
bidang Perencanaan Strategik Perusahaan, Infrastruktur dan Kebijakan Logistik. Secara
nasional, hingga pertengahan juni 2005, jumlah pelanggan TELKOMFlexi menembus
angka 3 juta, dimana saat ini Flexi telah hadir di 219 kota dengan penyebaran layanan
di seluruh Indonesia yaitu; Jawa (55%) dan luar Jawa (45%). Komposisi pelanggan
TELKOMFlexi sendiri terbagi atas beberapa jenis yaitu; pelanggan Flexi City (handheld)
sebesar 97% dan Flexi Home (FWT) sebesar 3%. Sedangkan pada jenis kartu Flexi
trendy memperoleh prosentase sebesar 69% dan sisanya 31% merupakan pengguna
Flexi Classy. Hal ini membuktikan bahwa TELKOMFlexi memiliki tempat dihati para
pengguna jasa komunikasi di Indonesia melalui fitur, layanan serta harga dan tariff
yang ditawarkan. Tidak cukup sampai disitu saja komitmen PT TELKOM dalam
memanjakan konsumennya penambahan jaringan sebesar dua kalinya dari 3 juta
menjadi 6 juta SST pada akhir tahun 2006, serta penambahan coverage area melalui
penambahan BTS merupakan bukti komitmen tersebut. Namun salah satu fakta
dilapangan bahwa saat ini banyaknya bermunculan operator baru dalam industri ini
tentu memberi keleluasaan bagi konsumen baik perorangan, korporasi serta residensial
untuk memilih operator apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Mulai fitur hingga
perang tarif antar oprator merupakan upaya produsen untuk dapat memikat hati
konsumennya. Salah satu bentuk penawaran tersebut adalah program “Telpon sejam
cuma seribu” milik PT Bakrie Telecom melalui produknya Esia sedangkan Mobile-8
(Fren), Indosat (StarOne) mengunakan media lain dalam memikat hati calon
konsumennya, misalnya Fren menggunakan paket bundling dengan ponsel Samsung
dengan harga bandrol Rp 850.000 sedangkan StarOne menerapkan tarif flat untuk
internet selama 24 jam dalam dengan harga Rp 200.000 sebulan. Tentu penawaran ini
membuat para konsumen dapat memiliki banyak pilihan dalam memilih dan
menggunkan jasa operator CDMA sesuai dengan kebutuhannya saat ini.
70
4) Produk pengganti: Ancaman produk pengganti
Produk pengganti adalah produk dengan fungsi dan kegunaan yang sejenis namun
dalam wujud yang berbeda. Saat ini banyak perusahaan bergerak dalam industri yang
bergerak dalam bidang jasa informasi dan komunikasi sehingga bermunculan produk
yang mampu menggantikan jasa komunikasi yang ada saat ini seperti Internet, seluler
berbasis GSM dan VoIP (Voice offer internet protocol) tentu ini memberikan tantangan
tersendiri untuk mampu menjadi pilihan konsumen dalam melakukan aktivitas
komunikasinya mengingat banyaknya serbuan produk subtitusi tersebut. Sebagai
sebuah gambaran, saat ini GSM merupakan jaringan yang paling besar dalam industri
selular saat ini dengan jumlah pelanggan mencapai 30 juta pelanggan pada awal tahun
2004 dan diprediksikan akan menembus angka 50 juta pelanggan pada akhir tahun
2005. pertumbuhan yang pesat itu terjadi karena salah satu penyebabnya adalah
sudah dikenal luasnya teknologi GSM dimasyarakat yang mulai masuk pada awal tahun
1990. disamping itu perkembangan internet yang makin luas dunia juga membuat
peningkatan jumlah pengguna media ini di Indonesia, dimana saat ini telah menembus
angka 20 juta pelanggan pada tahun 2005 saat ini. Perkembangan internet saat ini
tidak boleh dipandang sebelah mata saja oleh PT TELKOM saat ini dan kedepan,
terlebih lagi munculnya teknologi baru yang memungkinkan pengguna internet untuk
dapat berkomunikasi audio (voice) dengan lawan bicaranya di tempat lain diseluruh
dunia memalaui teknologi yang disebut dengan VoIP (Voice over Internet Protocol).
Semakin majunya teknologi komunikasi makin memberi kemudahan pada para
konsumen dalam memilih media komunikasi yang mereka kehendaki.
5) Para pesaing industri
Sebagai perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia,
PT. TELKOM menghadapi derasnya gempuran dari para pesaingnya. Saat ini memang
71
TELKOMFlexi merupakan pemimpin pasar dalam industri selular berbasis CDMA dengan
penguasaan pasar mencapai kisaran 85% berdasarkan survei sebuah media massa
terkemuka di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 4 juta pelanggan.
Ditempat kedua diduduki oleh Fren dengan perolehan pelanggan mencapai 800.000
pelanggan dan pada posisi selanjutnya esia memperoleh bagian dengan perolehan
angka pelanggan sebesar 600.000 pelanggan. Peta perolehan pasar ini maasih sangat
mungkin berubah seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi dimana kemapuan
bersaing masing-masing operator kepada calon konsumennya ditentukan dari
bagaimana memikat hati pelanggan untuk mau menggunakan produknya tersebut.
Tentunya ini sudah cukup menjadi warning (peringatan) bagi PT TELKOM untuk lebih
memanjakan konsumen dan calaon konsumennya agar mau serta tetap menggunakan
TELKOMFlexi sebagai pilihannya.
72
3.2.2 Data Pemasaran TELKOMFlexi
Berikut ini adalah data pemasaran yang dilakukan oleh PT TELKOM Kandatel Tangerang
dalam beberapa periode:
Pemasaran periode 2004
Tabel 3.1 Pemasaran TELKOMFlexi periode 2004
Keterangan: * Pemasaran Flexi adalah Flexi City dan Flexi Home
Sumber : PT TELKOM KANDATEL Tangerang
Target Realisasi Pencapaian Target Thn
2004 Tahun satuan Bulan Bulan-
n
s.d Bulan
n
Bulan-n
s.d Bulan
n Bulan-n
s.d Bulan
n 12.000 2004 SST Januari 600 600 329 329 54,83% 54,83%12.000 SST Februari 600 1.200 263 591 43,97% 49,25%12.000 SST Maret 1.200 2.400 266 857 22,17% 35,71%12.000 SST April 1.800 4.200 196 1.053 10,89% 25,07%12.000 SST Mei 1.200 5.400 291 1.344 24,25% 24,89%12.000 SST Juni 1.200 6.600 452 1.796 37,67% 27,21%12.000 SST Juli 1.800 8.400 502 2.298 27,89% 27,36%12.000 SST Agustus 1.200 9.600 547 2.845 45,58% 29,64%16.250* SST September 3.760 13.563 869 8.602 23,11% 63,42%16.250* SST Oktober 600 13.960 917 9.519 152,83% 68,19%16.250* SST Nopember 360 14.320 500 9.519 138,89% 66,47%16.250* SST Desember 240 14.560 601 5.732 250,42% 39,37%
73
Pemasaran periode 2005 (S.D Juni 2005)
Tabel 3.2 Pemasaran TELKOMFlexi periode 2005 (S.D Juni 2005)
Sumber : PT. TELKOM KANDATEL Tangerang
3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
Struktur organisasi yang baik haruslah memiliki pemisahaan atas tangung jawab dan
wewenang disetiap bagiannya sehingga dapat bekerja secara optimal dan efisien.
3.3.1 Struktur Organisasi KANDATEL
Struktur organisasi yang menjadi obyek penelitian adalah Kandatel Tangerang yang
dibentuk berdasarkan surat Keputusan divisi regional II Jakarta Nomor : SK.84/PS150/RE2-
32/2000 Tanggal 27 Oktober 2000, sebagai berikut (gambar struktur organisasi KANDATEL
dapat dilihat dilampiran 2) :
1) Kandatel.
2) Urusan sekretariat membawahi dua seksi, yaitu :
(1) Seksi Sekretariat dan administrasi perkantoran.
(2) Seksi Database dan laporan manajemen.
3) Dinas Layanan Penjualan, membawahi 2 Subdinas yaitu :
(1) Subdinas Program Penjualan.
(2) Subdinas Penjualan.
74
4) Dinas Layanan Layanan Kehandalan Jaringan, membawahi 6 Subdinas yaitu :
(1) Subdinas Administrasi dan Logistik.
(2) Subdinas Pengendalian Operasi Jaringan.
(3) Subdinas Administrasi dan Validasi Data Jaringan.
(4) Subdinas Pemeliharaan Jaringan.
(5) Subdinas Transmisi Akses Pelanggan.
(6) Subdinas Corporate Customer Akses Network.
5) Dinas Layanan Pelanggan, membawahi 4 Subdinas yaitu :
(1) Subdinas Payment Management.
(2) Subdinas Pengelola Pelanggan Bisnis dan Potensial.
(3) Subdinas Pengelola Service Point dan Yantel.
(4) Subdinas Administrasi Validasi Data Pelanggan.
6) Dinas Layanan Umum, membawahi 4 Subdinas yaitu :
(1) Subdinas Administrasi dan Dukungan Operasi.
(2) Subdinas Program Telepon Umum.
(3) Subdinas Wartel.
(4) Subdinas Ophar Telepon Umum.
7) Bagian Keuangan, membawahi 3 Urusan yaitu :
(1) Urusan Akuntansi.
(2) Urusan Anggaran.
(3) Urusan Perbendaharaan.
8) Bagian Dukungan Manajemen, membawahi 2 Urusan :
(1) Urusan Logistik.
(2) Urusan Sumber Daya Manusia.
9) Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kualitas, membawahi 3 Urusan :
(1) Urusan Perencanaan Jaringan.
(2) Urusan Analisis Performansi Jaringan.
75
(3) Urusan Pengembangan Kualitas.
Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan yang ada pada KANDATEL tangerang adalah sebagai
berikut:
1) Urusan sekretariat membawahi dua seksi, yaitu :
a. Seksi Sekretariat dan administrasi perkantoran.
Bertanggung jawab dalam melakakukan segala kegiatan dalam hal yang
berkaitan dengan kegiatan sekretariatan dan administrasi dalam perusahaan,
pengurusan rumah tangga kantor serta pengelolaan surat-menyurat,
melaksanakan kegiatan dan peningkatan kualitas hubungan internal atau
eksternal antar instansi di lingkungan wilayah kandatel serta kegiatan
protokoler tamu.
b. Seksi Database dan laporan manajemen.
Bertanggung jawab dalam melakakukan segala kegiatan dalam hal yang
berkaitan dengan penyusunan database perusahaan serta laporan manajemen
serta membentu dalam penyimpanan data operasional dan alat produksi,
pengelolaan informasi serta menyimpan semua laporan kebutuhan manajemen
kepada yang membutuhkan.
2) Dinas Layanan Penjualan, membawahi 2 Subdinas yaitu :
a. Subdinas Program Penjualan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan terhadap penetapan program
penjualan seperti pengelolaan, penyelenggaraan, dan pengendalian proses
pelayanan penjualan kepada pelanggan, dengan melakukan upaya pengelolaan
yang efektif terhadap : Program Penjualan/Pemasaran, Survei Pasar,
Perencanaan produk dan pemenuhannya, Penjualan melalui Service Point dan
PUSYANTEL, Pasang Baru dan Aktivasi/Operasi PelangganAktivasi Put in to
Service serta dengan menetapkan SLA dan SLG, sehingga dengan upaya
tersebut mampu semaksimal mungkin mengantisipasi tingkat permintaan, dan
76
mampu meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan pada berbagai
segmennya.
b. Subdinas Penjualan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan terhadap kegiatan penjualan
produk dilapangan serta pelaporan terhadap target yang mampu dicapai.
3) Dinas Layanan Layanan Kehandalan Jaringan, membawahi 6 Subdinas yaitu :
a. Subdinas Administrasi dan Logistik.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan terhadap dalam hal
administrasi jaringan serta logistik dalam pemeliharaan jaringan serta
penyediaan sarana pendukung jaringan.
b. Subdinas Pengendalian Operasi Jaringan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan terhadap pengendalian operasi
jaringan yang ada seperti pengendalian serta pengawasan jaringan yang ada.
c. Subdinas Administrasi dan Validasi Data Jaringan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan admistrasi dan validasi jaringan
yang dimiliki oleh PT TELKOM seperti validasi jaringan yang masih berfungsi
serta pengukuran kecepatan akses pertukaran data.
d. Subdinas Pemeliharaan Jaringan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pemeliharaan jaringan
diseluruh daerah operasi PT TELKOM mulai penggantian dan pemeliharaan
rutin.
e. Subdinas Transmisi Akses Pelanggan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pelayanan jaringan
kepada pelanggan sepeti keluhan pelanggan tentang gangguan yang terjadi
seperti jaringan yang terputus, kerusakan pada jaringan pelanggan, dll.
77
f. Subdinas Corporate Customer Akses Network.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam melayani kebutuhan
pelanggan corporate (perusahaan) mulai dari jaringan sampai dengan kualitas
sambungan jaringan di perusahaan yang menjadi pelanggan TELKOM.
4) Dinas Layanan Pelanggan, membawahi 4 Subdinas yaitu :
a. Subdinas Payment Management.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam penagihan dan piutang
usaha serta penyelenggaraan billing pelanggan residensial maupun bisnis atau
corporate.
b. Subdinas Pengelola Pelanggan Bisnis dan Potensial.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam layanan pelanggan
bisnis melalui accunt manager mulai dari pemasangan jaringan baru, complain
pengelolaan fisik, hingga pengelolaan kepuasan pelanggan bisnis.
c. Subdinas Pengelola Service Point dan Yantel.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pengelolaan service
point dan yantel yang bertujuan mendekatkan diri kepada pelanggan melalui
kemudahan dalam pembayaran serta komunikasi dua arah dengan pelanggan.
d. Subdinas Administrasi Validasi Data Pelanggan.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pencatatan data
pelanggan mulai dari jati diri hingga perubahan yang menyangkut segala data
pelanggan PT. TELKOM.
5) Dinas Layanan Umum, membawahi 4 Subdinas yaitu :
a. Subdinas Administrasi dan Dukungan Operasi.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam mendukung segala
kegiatan yang dilakukan bagian dinas layanan umum.
78
b. Subdinas Program Telepon Umum.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam program pengadaan
telepon umum yang akan disebarkan diberbagai tempat yang menunjang
sarana komunikasi dimasyarakat seperti: tempat sarana sosial
c. Subdinas Wartel.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan wartel
(warung telkom) mulai dari penyediaan alat hingga aktifasi jaringan.
d. Subdinas Ophar Telepon Umum.
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam operasi harian telepon
umum seperti pemeliharaan, penggantian dan pengambilan koin dalam kotak
telepon umum.
6) Bagian Keuangan, membawahi tiga urusan yaitu:
a. Urusan Akutansi
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pengelolaan dan
pencatatan segala kegiatan akutansi yang berkaitan dengan keuangan
perusahaan.
b. Urusan Anggaran
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam penyusunan anggaran
perusahaan yang berkaitan dengan segala aktifitas yang menyokong keuangan
serta pengelolaannya secara selektif dalam perusahaan.
c. Urusan Perbendaharaan
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pelaporan keuangan
perusahaan yang diterima dari bagian akutansi dan melaporkannya dalam
bentuk laporan keuangan.
79
7) Bagian Dukman membawahi dua urusan, yaitu
a. Urusan Logistik
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam memberi dukungan
logistik kepada seluruh bagian secara terkordinir, sehingga seluruh bagian
manajer lini dapat menjalankan perannya secara optimal dan sinergis.
b. Urusan Sumber daya Manusia
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam penelolaan sumber daya
manusia yang ada dalam KANDATEL seperti penerimaan karyawan, pelatihan,
penempatan dll. Yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja secara optimal.
8) Perencanaan dan Pengembangan Kualitas, membawahi tiga urusan yaitu:
a. Urusan Perencanaan Jaringan
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam perencanaan jaringan
(survei, analisis data, demand basic design, serta BoQ) baik untuk jaringan
exsisting, jaringan tambahan dan pembangun jaringan baru serta
pensistemannya.
b. Urusan Analisis Performansi jaringan
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam menetapkan standart
kualitas performansi jaringan, pengelolaan data statistic dan analisis
performansi jaringan (PSB, operasi jaringan atau gangguan, perbaikan dan
pemeliharaan).
c. Urusan Pengembangan Kualitas
Bertanggung jawab serta memiliki kewenangan dalam pengelolaan
pengembangan dan pengendalian serta pengimplementasian system mutu
kandatel: QMS, pengelolaan inovasi, continius improvement yang meliputi
standarisasi inovasi, apresiasi dan dokumentasi serta komunikasi dan
sosialisasi.