bab 3 gambaran umum pertumbuhan menara · pdf filedalam raperda (rencananya baru akan disahkan...

18
55 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG 3.1 Gambaran Umum Karakteristik Wilayah Kota Bandung Bentuk bentang alam Kota Bandung berupa cekungan dengan ketinggian rata- rata 791 meter di atas permukaan laut (dpl) memiliki morfologi tanah yang terbagi dalam dua hamparan. Di sebelah utara relatif berbukit-bukit kecil dan di sebelah selatan merupakan daerah dataran. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan lahan tidak optimal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. GAMBAR 3.1 GUNUNG DAN PERBUKITAN DI WILAYAH KOTA BANDUNG Sumber : RTRW Kota Bandung, 2013

Upload: trinhdien

Post on 24-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

55 

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA BTS DI KOTA

BANDUNG

3.1 Gambaran Umum Karakteristik Wilayah Kota Bandung

Bentuk bentang alam Kota Bandung berupa cekungan dengan ketinggian rata-

rata 791 meter di atas permukaan laut (dpl) memiliki morfologi tanah yang terbagi

dalam dua hamparan. Di sebelah utara relatif berbukit-bukit kecil dan di sebelah

selatan merupakan daerah dataran. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan lahan tidak

optimal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.

GAMBAR 3.1

GUNUNG DAN PERBUKITAN DI WILAYAH KOTA BANDUNG

Sumber : RTRW Kota Bandung, 2013

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

56 

 

Saat ini yang terjadi adalah banyaknya lahan Kota Bandung yang digunakan

sebagai lahan terbangun terutama di pusat kota. Lahan non terbangun yang dimiliki

Kota Bandung sangat minim, yaitu dengan luas sekitar 5.360,61 Ha atau 32,04% dari

luas keseluruhan. Ruang terbuka hijau dalam pengelolaan Dinas Pertamanan dan

Pemakaman hanya berkisar 243,79 Ha atau 1,45 %. Luas kawasan terbangun sebesar

11.369,39 Ha atau 67,96% (RTRW Kota Bandung). Lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 3.2.

GAMBAR 3.2

RENCANA PENGGUNAAN LAHAN 2001

Sumber : RTRW Kota Bandung, 2013

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

57 

 

Sesuai dengan strategi dasar pengembangan fisik Kota Bandung, hal-hal yang

penting untuk diperhatikan adalah:

1. Limitasi dan kendala fisiografis Bandung Utara yang terutama berfungsi

sebagai wilayah resapan air dan pengaman keseimbangan tanah.

2. Limitasi dan kendala fisiografis Bandung Selatan terutama Daerah Aliran

Sungai (DAS) Citarum.

3. Limitasi dan kendala fisiografis Bandung Timur (Gedebage) yang memiliki

jenis tanah yang lembek karena merupakan rawa-rawa.

4. Pengurangan dan pengendalian kemungkinan gangguan terhadap keseimbangan

lingkungan hidup di dalam Kota Bandung sebagai akibat dari perkembangan

fisik.

Selain itu, Kota Bandung memiliki limitasi yang perlu dipertimbangkan dalam

pembangunan kota, diantaranya sebagai berikut:

1. Bentuk bentang alam Kota Bandung yang berupa cekungan dengan ketinggian

rata-rata 791 meter di atas permukaan laut (dpl) memiliki morfologi tanah yang

terbagi dalam dua hamparan.

2. Di sebelah utara relatif berbukit-bukit kecil dan di sebelah selatan merupakan

daerah dataran. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan lahan tidak dapat optimal

karena sebagian lahan berupa perbukitan.

3. Sebagian wilayah utara Kota Bandung tidak cocok untuk pengembangan

permukiman karena rawan longsor dan bentang alamnya memiliki kelerengan

yang tinggi.

4. Keterbatasan lahan di Kota Bandung untuk pengembangan.

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

58 

 

3.2 Perkembangan dan Perencanaan Prasarana Telekomunikasi Di Kota

Bandung

3.2.1 Rencana Pengembangan Prasarana Telekomunikasi Di Kota Bandung

Media telekomunikasi yang umumnya digunakan di Kota Bandung berupa

telepon, telex, atau faksimili yang segala kebutuhan sarana dan prasarana dari segi

kualitas dan kuantitas jumlah sambungan berbagai media telekomunikasi tersebut

disediakan oleh PT Telkom, salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

dalam pelayanan jasa telekomunikasi.

Saat ini dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung dituliskan bahwa

pelayanan dan pemasangan jaringan telepon di masa mendatang akan mengikuti dan

menyesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah disusun agar dapat

mendukung sepenuhnya pola tata ruang sebagaimana telah direncanakan.

Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi adalah sebagai berikut:

1. Penambahan kapasitas jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan arah

pengembangan.

2. Menyebarkan fasilitas telekomunikasi umum, seperti telepon umum dan

warung telekomunikasi di lokasi strategis.

Semua rencana yang ada dalam RTRW saat ini mengacu pada sustainable

city. Hal ini dilakukan agar terciptanya keberlanjutan kehidupan (life sustaining) dan

peningkatan kualitas kehidupan (life enhancing) dari lingkungan alami bagi seluruh

masyarakat, untuk saat ini dan masa yang akan datang. Upaya tersebut dilakukan

melalui peningkatan daya dukung lingkungan alamiah dan buatan serta menjaga

keseimbangan daya tamping lingkungan untuk menjaga proses pembangunan

berkelanjutan. Sedangkan standar perencanaan untuk menara belum ada di Indonesia.

Salah satu standar perencaan yang sering dipakai adalah The Structural Standards for

Steel Antenna Towers and Antenna Supporting Structures (ANSI/TIA 222F1996

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

59 

 

yang diterbitkan pada tahun 1996 oleh TIA (Telecommunications Industry

Association).

3.2.2 Rencana Pengaturan Menara BTS Sebagai Salahsatu Prasarana

Telekomunikasi di Kota Bandung

Sebelumnya tidak ada peraturan yang secara tegas mengatur keberadaan

menara BTS di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung baru-baru ini

mengeluarkan peraturan walikota tentang pembangunan dan penataan menara base

transceiver station (BTS) yang salah satunya terdapat konsep penggunaan menara

secara bersama oleh para operator seluler. Pengaturan menara ini di lakukan melalui

Penggunaan menara bersama yang diharapkan bisa mengefisienkan investasi

telekomunikasi.

Rencana lain adalah pembangunan BTS terpadu yang tidak harus dibangun

oleh provider (menyewa tempat yang dibangun oleh pengembang) dengan ketentuan

satu menara BTS tidak boleh ditempati lebih dari empat provider dan tinggi menara

BTS pun tidak boleh lebih dari 40 meter. Selain itu, masyarakat yang tinggal di lokasi

berjarak kurang dari 40 meter dari titik menara BTS harus diajak dialog untuk

membahas perjanjian ganti rugi untuk warga atau asuransi jika menara BTS tersebut

roboh.

Dalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008),

jumlah menara bersama dialokasikan 500 unit yang diperuntukkan bagi tiga operator.

Kebutuhan operator saat ini paling tidak 80 menara sehingga dengan sepuluh operator

di Bandung, berarti kurang lebih dibutuhkan 1.000 menara BTS. Jika dihitung 1.500

menara seperti estimasi perwal, jika dibuat dalam menara bersama bisa diringkas

cukup 500 menara bersama. Akan tetapi, hingga saat ini baru perwal yang

dikeluarkan oleh Pemeritah Kota Bandung dan Raperda yang rencananya akan

disahkan pada bulan Mei 2008 belum dikeluarkan oleh pemerintah.

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

60 

 

Jumlah menara Base Transceiver Station (BTS) ideal di Kota Bandung,

diupayakan tidak melebihi angka 1.500 seperti yang ditargetkan Dinas Tata Ruang

dan Cipta Karya (Distarcip) Kota Bandung. Jumlah tersebut diproyeksikan untuk

kebutuhan selama 10 tahun mendatang, dengan asumsi tidak ada perkembangan

teknologi. Selain jumlah ideal menara BTS, perwal juga mengatur zonasi menara

BTS. Distarcip telah mengidentifikasi kurang lebih 165 dari 370 menara BTS di Kota

Bandung harus dibongkar, karena tidak sesuai dengan titik yang telah ditentukan

dalam perwal.

3.3 Persoalan Pertumbuhan Menara BTS dan Kondisi Kota Bandung

Pada awal munculya jaringan selular, dimana jumlah pelanggan masih sedikit

sehingga diperlukan beberapa menara saja (BTS) dalam suatu kota dengan ketinggian

menara antara 40 – 75 meter, karena jumlah BTS yang diperlukan sedikit namun

mencakup wilayah yang luas. Dengan bertambahnya jumlah pelanggan, jangkauan

BTS perlu diperkecil untuk meningkatkan kapasitas sistem dalam suatu wilayah

tertentu, sehingga jumlah kebutuhan BTS dalam suatu kota bertambah. Mengecilkan

jangkauan BTS bisa dilakukan dengan menurunkan ketinggian antena. Saat ini

banyak menara yang asalnya berketinggian 75 meter, namun antena dipasang pada

bagian tengah badan menara atau hanya setengah tinggi menara yang dipergunakan,

sehingga sisa tinggi menara antena menimbulkan pemborosan biaya dan pencemaran

(polusi) ruang udara.

Sebagai konsekuensi dari sistem banyak penyelenggara dengan mekanisme

kompetisi, timbul masalah serius dalam instalasi BTS. Persoalan yang dihadapi pada

sistem instalasi antena BTS adalah bahwa masing-masing penyelenggara sampai pada

saat ini memasang antena BTS secara sendiri-sendiri. Padahal lokasi optimum untuk

memilih lokasi BTS untuk wilayah cakupan yang sama akan jatuh pada lokasi yang

yang sama. Salah satu alasan yang menyebabkan perlunya memasang antena secara

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

61 

 

sendiri-sendiri adalah untuk menjamin keamanan infrastruktur dari masing-masing

operator dalam sistem multi operator yang berkompetisi. Secara garis besar terdapat

tiga persoalan menara BTS di Kota Bandung yaitu sebagai berikut :

1. Jumlah menara BTS semakin bertambah.

Persoalan menara BTS di Kota Bandung menjadi lebih serius ketika jumlah BTS

semakin banyak untuk menjamin kapasitas dan kualitas yang tinggi, seperti

dijelaskan pada latar belakang pekerjaan di atas bahwa untuk menjangkau lokasi-

lokasi tertentu yang padat pemakai. Penataan wilayah akan semakin sulit

dilakukan dan dinas tata kota/wilayah akan sulit dalam memberikan izin lokasi

BTS sehingga alternatif penggunaan tower secara bersama-sama antar operator

yang berlainan akan menjadi perlu.

2. Penyebaran Menara BTS secara sporadis serta tidak memperhatikan aspek tata

ruang.

Jumlah menara BTS yang terdaftar di Dinas Tata Kota Bandung adalah berjumlah

391 menara yang tersebar secara sporadis dan tidak memperhatikan lingkungan

sekitar serta aspek tata ruang. Banyak menara BTS yang tidak memenuhi syarat

administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan tanah serta izin

mendirikan bangunan, menara-menara tersebut juga didirikan di tempat terlarang.

Seperti di sarana ibadat, jalur hijau, permukiman padat, atau yang didirikan di

atap bangunan tanpa memperhitungan kapasitas bangunan dasarnya. Selain itu

tegaknya menara BTS di beberapa titik sudah menjadi ancaman serius bagi

estetika kota dan keselamatan warga masyarakat.

3. Keberadaan menara BTS merusak estetika kota

Keberadaan menara yang tersebar secara sporadis tentu membuat estetika kota

semakin tidak indah. Selain itu, hampir semua konstruksi menara yang ada di

Kota Bandung menggunakan besi rangka, telah memakan tempat yang luas dan

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

62 

 

tidak memberikan pemandangan yang indah terutama jika lokasinya disekitar

perumahan/pertokoan/kampus, dan sebagainya. Penolakan dari masyarakat sekitar

lokasi menara juga sering menimbulkan persoalan yang pelik terutama untuk

menara yang berdiri di atas gedung sehingga cukup mengkhawatirkan dan

merusak estetika kota seperti Gambar 3.3 di bawah ini.

GAMBAR 3.3

MENARA BERBENTUK RANGKA YANG MENGKHAWATIRKAN

KESELAMATAN DAN MERUSAK ESTETIKA KOTA

Gambar 1 : Menara rangka di atas gedung

Sumber : Hasil observasi, 2008

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

63 

 

Gambar 2 : Menara rangka di permukiman padat

Sumber : Hasil observasi, 2008

Gambar 3: Banyaknya menara di atas gedung merusak estetika kota

Sumber: Hasil observasi, 2008

Saat ini jumlah menara BTS tersebar tidak merata di seluruh kelurahan yang

ada di Kota Bandung, baik yang berada di atas tanah maupun gedung. Ada yang

terlalu padat, terlalu sedikit, atau tidak ada sama sekali. Sebagian terkonsentrasi di

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

64 

 

beberapa kelurahan seperti Kelurahan Palasari, Antapani, dan Pasteur dengan jarak

rata-rata antara 213 - 480 meter. Sebagian lain di kelurahan yang ada di Pusat Kota

Bandung. Beberapa kelurahan tidak memiliki menara BTS karena mendapat

pelayanan jaringan dari menara BTS dari kelurahan lain (Gambar 3.5) seperti

Gempolsari, Cigondewah Kidul, Cigondewah Rahayu, dan lain-lain. Lebih jelasnya

jumlah BTS tiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel III.1.

TABEL III.1

JUMLAH MENARA BTS TIAP KELURAHAN DI KOTA BANDUNG

No KELURAHAN JUMLAH 1 GEMPOLSARI 0 2 CIGONDEWAH KALER 7 3 CIGONDEWAH KIDUL 0 4 CIGONDEWAH RAHAYU 0 5 CARINGIN 1 6 WARUNG MUNCANG 5 7 CIBUNTU 5 8 CIJERAH 0 9 MARGASUKA 0

10 CIRANGRANG 5 11 MARGAHAYU UTARA 1 12 BABAKAN CIPARAY 2 13 BABAKAN 1 14 SUKAHAJI 7 15 KOPO 5 16 SUKA ASIH 4 17 BABAKAN ASIH 5 18 BABAKAN TAROGONG 1 19 JAMIKA 5 20 CIBADUYUT KIDUL 1 21 CIBADUYUT WETAN 5 22 MEKARWANGI 1

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

65 

 

No KELURAHAN JUMLAH 23 CIBADUYUT 2 24 KEBON LEGA 2 25 SITUSAEUR 0 26 KARASAK 2 27 PELINDUNG HEWAN 11 28 NYENGSERET 2 29 PANJUNAN 0 30 CIBADAK 5 31 KARANGANYAR 7 32 CISEUREUH 0 33 PASIRLUYU 5 34 ANCOL 6 35 CIGERELENG 2 36 CIATEUL 0 37 PUNGKUR 5 38 BALONG GEDE 2 39 CIJAGRA 1 40 TURANGGA 1 41 LINGKAR SELATAN 0 42 MALABAR 1 43 BURANGRANG 5 44 CIKAWAO 2 45 PALEDANG 6 46 WATES 1 47 MENGGER 0 48 BATUNUNGGAL 1 49 KUJANGSARI 1 50 MARGASENANG 2 51 MARGASARI 1 52 SEKEJATI 4 53 DARWATI 5 54 CIPAMOKOLAN 12 55 CISARANTENKIDUL 0 56 MEKAR MULYA 6 57 CIPADUNG KULON 6 58 CIPADUNG KIDUL 1 59 PASIRBIRU 0

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

66 

 

No KELURAHAN JUMLAH 60 CIPADUNG 5 61 PALASARI 20 62 CISURUPAN 0 63 CISARANTEN WETAN 9 64 UJUNG BERUNG 3 65 PASANGGRAHAN 0 66 PASIRJATI 0 67 PASIRWANGI 1 68 CIGENDING 0 69 PASIR ENDAH 0 70 CISARANTEN KULON 0 71 CISARENTEN BINA HARAPAN 0 72 SUKAMISKIN 5 73 SINDANG JAYA 0 74 ANTAPANI KIDUL 2 75 ANTAPANI TENGAH 21 76 ANTAPANI 0 77 KARANG PAMULANG 12 78 MANDALAJATI 6 79 KEBON KANGKUNG 1 80 SUKAPURA 9 81 KEBUN JAYANTI 1 82 BABAKANSARI 5 83 BABAKAN SURABAYA 0 84 CICAHEUM 0 85 GUMURUH 1 86 BINONG 5 87 KEBON GEDANG 0 88 MALEER 0 89 CIBANGKONG 0 90 SAMOJA 0 91 KACAPIRING 7 92 KEBONWARU 2 93 BRAGA 0 94 KEBON PISANG 0 95 MERDEKA 1 96 BABAKAN CIAMIS 5

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

67 

 

No KELURAHAN JUMLAH 97 CAMPAKA 0 98 MALEBER 0 99 GARUDA 0

100 DUNGUS CARIANG 5 101 CIROYOM 0 102 KEBON JERUK 6 103 ARJUNA 10 104 PASIR KALIKI 2 105 PAMOYANAN 0 106 PAJAJARAN 1 107 HUSEN SASTRANEGARA 5 108 SUKARAJA 0 109 TAMANSARI 1 110 CITARUM 1 111 CIHAPIT 7 112 SUKAMAJU 1 113 CICADAS 0 114 CIKUTRA 0 115 PADASUKA 0 116 PASIRLAYUNG 2 117 SUKAPADA 6 118 CIHAUR GEULIS 0 119 SUKALUYU 0 120 NEGLASARI 0 121 CIPAGANTI 0 122 LEBAK SILIWANGI 1 123 LEBAK GEDE 1 124 SADANG SERANG 0 125 SEKELOA 3 126 DAGO 9 127 SUKAWARNA 0 128 SUKAGALIH 12 129 SUKABUNGAH 0 130 CIPEDES 0 131 PASTEUR 14 132 SARIJADI 1 133 SUKARASA 1

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

68 

 

No KELURAHAN JUMLAH 134 GEGER KALONG 0 135 ISOLA 1 136 HEGARMANAH 11 137 CIUMBULEUIT 1 138 LEDENG 0 139 CIGADUNG 0

Sumber : Hasil Analisis, 2008

Jika dilihat dari jumlah BTS per luas wilayah tiap kelurahan yang ada di Kota

Bandung, terdapat sembilan kelurahan yang memiliki BTS terpadat di bandingkan

dengan kelurahan lainnya yaitu Kelurahan Arjuna, Jamika, Pungkur, Cigereleng,

Pasteur, Antapani Tengah, Paledang, Karanganyar, dan Babakan Asih (dapat dilihat

pada Gambar 3.4, pengelompokan kepadatan menara BTS ini dilakukan untuk

melihat kepadatan alami yang terbagi dalam kelas-kelas yang ada dalam ArcMap).

Terjadinya kepadatan menara di beberapa kelurahan karena selama ini operator bebas

menentukan jumlah dan letak dimana menara akan didirikan. Padahal, menurut Dr. Ir.

Adit Kurniawan M.Eng (Lektor Kepala Antena dan Propagasi Teknik Elektro ITB),

kebutuhan jumlah menara BTS di Kota Bandung seharusnya tidak sebanyak seperti

sekarang ini, karena untuk operator yang memiliki 1 juta pelanggan dapat dilayani

dengan 30 tower BTS. Jika saat ini terdapat 10 operator di Kota Bandung, maka

kebutuhan menara BTS di Kota Bandung untuk mengakomodasi 10 juta pelanggan

hanya dibutuhkan 300 tower. Selain itu, jika satu tower dapat dijadikan menara

bersama yang mampu mengakomodasi 3 - 4 operator, maka jumlah menara BTS di

Kota Bandung akan semakin terkurangi.

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 69 

 

 

GAMBAR 3.4

KEPADATAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

70 

 

Pada Gambar 3.5 dapat dilihat ada beberapa menara yang lokasinya sangat

berdekatan dalam skala pelayanan, seperti pada Kelurahan Karang anyar (4 tower),

Paledang (3 tower), Cigondewah Kaler (3 tower), Antapani Tengah (3 tower),

Cibaduyut Wetan (3 tower), Karang Pamulang (3 tower), Sukapada (3 tower), Dago

(3 tower), Mekarmulya (3 tower). Selain kelurahan tersebut yang sebagian besar

memiliki 3 - 4 tower yang berdekatan dalam skala pelayanan, ada beberapa kelurahan

yang rata-rata memiliki 2 tower sangat berdekatan seperti Kelurahan Cibaduyut

Wetan, Kopo, Cirangrang, Binong, Cipamokolan, Kacapiring, Darwati, Cipadung

Kulon, Mandalajati, Sekeloa, Sukagalih, Palasari, Husein Sastranegara, Kebon Jeruk,

Binong, Sukapura, dan Sukarasa. Menara BTS yang digeser sejauh 10 - 50 meter dari

tempat semula tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedudukan menara

lain yang berada dalam satu operator (Adit Kurniawan, 2008). Oleh karena itu, bagi

menara yang memiliki letak sangat berdekatan (10 - 50 meter) dalam skala pelayanan

sebenarnya dapat dijadikan menara bersama, sehingga jumlah menara BTS di Kota

Bandung dapat dikurangi. Klasifikasi jumlah menara BTS yang memungkinkan untuk

dijadikan menara bersama di tiap kelurahan dilihat pada Tabel III.2.

TABEL III.2

JUMLAH MENARA YANG MEMUNGKINKAN UNTUK DIJADIKAN

MENARA BERSAMA DI TIAP KELURAHAN

No Kelurahan Jumlah 1 Karang anyar 4 menara 2 Paledang 3 menara 3 Cigondewah Kaler 3 menara 4 Antapani Tengah 3 menara 5 Cibaduyut Wetan 3 menara 6 Karang Pamulang 3 menara 7 Sukapada 3 menara 8 Dago 3 menara 9 Mekarmulya 3 menara

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 

71 

 

No Kelurahan Jumlah 10 Cibaduyut Wetan 2 menara 11 Kopo 2 menara 12 Cirangrang 2 menara 13 Binong 2 menara 14 Cipamokolan 2 menara 15 Kacapiring 2 menara 16 Darwati 2 menara 17 Cipadung Kulon 2 menara 18 Mandalajati 2 menara 19 Sekeloa 2 menara 20 Sukagalih 2 menara 21 Palasari 2 menara 22 Husein Sastranegara 2 menara 23 Kebon Jeruk 2 menara 24 Binong 2 menara 25 Sukapura 2 menara 26 Sukarasa 2 menara

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA · PDF fileDalam Raperda (rencananya baru akan disahkan pada pertengahan Mei 2008), ... administrasi perizinan seperti izin peruntukan dan penggunaan

 72 

 

GAMBAR 3.5

CAKUPAN PELAYANAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG