bab 3 dermatitis seboroik fika

5
23 BAB 3 PEMBAHASAN Seorang Laki – laki (Tn. BS) usia 52 tahun datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Jombang pada tangga 20/10/2105 dengan keluhan gatal, gatal dirasakan ± 1 tahun yang lalu. Gatal pertama dirasakan di kepala, lalu menjalar ke arah wajah, telinga dan leher. Gatal dirasakan ketika pasien bekerja menjadi kuli bangunan. Keluhan gatal dirasakan sepanjang hari namun memberat terutama pada siang hari saat matahari sedang terik- teriknya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama halus tipis dan skuama tebal et regio capitis, facialis dan colli. Dari identitas pasien didapatkan data pasien adalah laki-laki berusia 52 tahun, Dari penelitian dermatitis seboroik memiliki dua puncak usia, yang pertama pada bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar dekade keempat sampai dekade ketujuh

Upload: yeni-widayanti

Post on 01-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 3 dermatitis seboroik fika

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 dermatitis seboroik fika

23

BAB 3

PEMBAHASAN

Seorang Laki – laki (Tn. BS) usia 52 tahun datang ke poli kulit dan

kelamin RSUD Jombang pada tangga 20/10/2105 dengan keluhan gatal, gatal

dirasakan ± 1 tahun yang lalu. Gatal pertama dirasakan di kepala, lalu menjalar ke

arah wajah, telinga dan leher. Gatal dirasakan ketika pasien bekerja menjadi kuli

bangunan. Keluhan gatal dirasakan sepanjang hari namun memberat terutama

pada siang hari saat matahari sedang terik-teriknya. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama

halus tipis dan skuama tebal et regio capitis, facialis dan colli.

Dari identitas pasien didapatkan data pasien adalah laki-laki berusia 52

tahun, Dari penelitian dermatitis seboroik memiliki dua puncak usia, yang

pertama pada bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar

dekade keempat sampai dekade ketujuh kehidupan, pria lebih sering terkena dari

pada wanita pada semua kelompok umur (Plewig & Jansen, 2007). Dermatitis

seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada

usia sebelum akil balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur 18-40

tahun, kadang-kadang pada umur tua. Dermatitis seboroik lebih sering terjadi

pada pria daripada wanita (Djuanda, 2010).

Dari anamnesis diketahui bahwa pasien merasa gatal dirasakan ketika

pasien bekerja menjadi kuli bangunan dan gatal dirasakan sepanjang hari namun

memberat terutama pada siang hari saat matahari sedang terik-teriknya. Pada

Page 2: BAB 3 dermatitis seboroik fika

24

orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya dermatitis seboroik

dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi

imun (Djuanda, 2010). Dan adanya faktor fisik yang mempengaruhi faktor fisik

(suhu udara yang panas dan kelembaban yang rendah membuat

kondisi semakin buruk ) (Freedberg, 2003).

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tampak gambaran adanya kelainan

dengan kulit yaitu makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup

skuama halus tipis dan skuama tebal kasar et regio capitis, facialis dan colli. Dari

literatur yang ada diketahui bahwa kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama

yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak kurang tegas. Dermatitis

seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-skuama yang

halus, mulai sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala

dengan skuama-skuama yang halus dan kasar (Djuanda, 2010).

Dari status dermatolgis didapatkan d tampak gambaran adanya kelainan

dengan kulit yaitu makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup

skuama halus tipis dan skuama tebal et regio capitis, facialis dan colli.

Dermatitis seborik ini merupakan kelainan kulit yang didasari

oleh faktor konstitusi dan predileksi kelainannya adalah tempat-

tempat seboroik, biasanya berasosiasi dengan peningkatan

produksi sebum di kulit kepala dan area di wajah dan batang

tubuh yang kaya dengan folikel sebasea (Freedberg, 2003). Area

seboroik adalah bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar sebasea (kelenjar

minyak) yaitu daerah kepala (kulit kepala, telinga bagian luar, saluran telinga,

Page 3: BAB 3 dermatitis seboroik fika

25

kulit dibelakang telinga), wajah (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan

nasolabial, dagu), badan bagian atas (daerah presternum, daerah interscapulae,

aerolla mammae) dan daerah lipatan (ketiak, lipatan bawah mammae, umbilikus,

lipatan paha, daerah anogenital dan lipatan pantat) (Murtiastutik, Ervianti, Agusni,

& Suyoso, 2010).

.Penatalakasanaan pada pasien ini diberikan obat golongan Anti Fungi :

Ketokonazole tablet 1x1 (1 x 200 mg) selama 3 minggu dan obat Anti Inflamasi:

Dexametasone tablet 1x1 (1 x 0,5 mg). Penatalaksanaan pasien ini sesuai dengan

Rekomendasi terapi Dermatitis Seboroik dengan terapi sistemik dari Pedoman

Diagnosis dan Terapi RSU dr. Soetomo tahun 2005 dengan preparat antifungi dan

antiinflamasi. Diberikan ketokonazol (kemasan 200 mg) selama 3 minggu dan

tablet kortikosteroid (prednison atau dexametason) (Pohan, 2005). Ketokonazol

200 mg per hari juga dapat digunakan jika ditemukan adanya

dermatitis seboroik akibat P.ovale (Djuanda,2010).

Pasien kemudian dianjurkan untuk kontrol setelah obat habis diharapkan

kembali ke poli kulit dan kelamin untuk pemeriksaan oleh dokter untuk melihat

perbaikan pada pasien.

Page 4: BAB 3 dermatitis seboroik fika

26