bab 3 analisis sistem yang berjalan 3.1 gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-00930-si-bab...
TRANSCRIPT
48
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Persaingan Bisnis
Gambaran umum persaingan bisnis menjelaskan keadaan persaingan di
dunia bisnis saat ini. Dalam pembahasan selanjutnya kami akan menggunakan
teknik analisis antara lain analisis lima daya Porter dan analisis SWOT untuk
mengetahui secara jelas keadaan persaingan di dunia bisnis pengiriman barang
saat ini sehingga kita dapat membuat perencanaan strategi bisnis yang tepat
untuk menghadapi persaingan tersebut. Selain itu, kami juga akan menggunakan
analisis value chain serta analisis CSF (Critical Success Factor) dan KPI (Key
Performance Indicator) untuk membantu dalam merumuskan strategi yang dapat
diterapkan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis.
3.1.1 Analisis Porter
Untuk mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan bisnis, berikut ini
dilakukan analisis kekuatan persaingan dalam industri dari Michael Porter yang
dapat dilihat pada gambar 3.1. Hasil dari analisis ini yaitu agar perusahaan dapat
mempertahankan diri dalam lingkungan persaingan yang melibatkan lima
kekuatan dan mampu memahami serta memanfaatkan interaksi dan implikasi
dari lima kekuatan tersebut untuk keuntungan perusahaan.
49
Berikut ini akan dibahas lingkungan persaingan dari PT.PRAA Express:
1. Persaingan Industri (Industry Rivalry)
Pesaing lokal utama PT. PRAA Express ialah CV. TIKI yang saat ini
merupakan salah satu perusahaan pengiriman barang terbesar di Indonesia.
CV. TIKI memperluas jaringan internasionalnya dengan bergabung sebagai
anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia
(ACCA) yang bermarkas di Hongkong, yang kemudian memberi
kesempatan kepada TIKI untuk mengembangkan jangkauan wilayah
antarannya sampai ke seluruh dunia.
Gambar 3.1 Analisis Lima Kekuatan Bersaing Porter
Pendatang Baru • Star Express
Pendatang baru menjadi ancaman serius bagi PT. PRAA EXPRESS karena menawarkan berbagai fasilitas dan inovasi baru yang dapat meningkatkan kualitas layanannya
Produk Subtitusi • Email • Faximile • Jasa pengiriman barang
via perusahaan bis/pesawat (illegal)
Produk substitusi dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena dapat menggantikan jasa perusahaan ekspedisi di masa yang akan datang.
Pelanggan • DR TV • Pegadaian
Kekuatan tawar-menawar pelanggan lebih kuat karena pilihan dalam memilih jasa ekspedisi yang akan digunakan ada di tangan pelanggan itu
Pemasok • Lion Air, Garuda Ind • PT. Pelni
Kekuatan tawar menawar pemasok lebih kuat karena saat ini PT. PRAA EXPRESS memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pemasok.
Daya tawar-menawar pemasok
Pesaing Industri • CV. Tiki
Persaingannya berat, karena banyak perusahaan pengiriman barang berskala internasional yang menawarkan berbagai kemudahan dan kualitas yang tinggi dalam layanannya.
Ancaman pendatang baru
Ancaman produk atau jasa subtitusi
50
Saat ini TIKI yang didukung oleh lebih dari seribu karyawan dan
tidak kurang dari 500 (lima ratus) gerai yang tersebar luas di Indonesia.
Melalui sarana website yang efektif dan efisien, TIKI juga memberi
kemudahan akses atas informasi seputar layanan TIKI, termasuk salah
satunya fasilitas order tracking. Kehandalan TIKI telah dibuktikan
dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO
9001:2000 atas jasa layanan yang telah diberikan. TIKI juga berusaha
meningkatkan kepercayaan pelanggannya dengan menyediakan fasilitas
money back guarantee dan proof of delivery. Namun, di balik
kesuksesannya tersebut, berdasarkan survey yang dilakukan pada sebuah
kantor cabang TIKI, diperoleh data bahwa terdapat rata-rata 10 klaim per
minggu dari pengguna jasa TIKI mengenai ketidaktepatan waktu
pengiriman dan tidak adanya pengembalian uang kepada pelanggan
seperti yang telah dijanjikan. Hal ini menunjukkan kurangnya
pengendalian mutu dari layanan yang diberikan TIKI.
PT. PRAA Express dapat memanfaatkan kelemahan pada
pesaingnya tersebut dengan melakukan peningkatan dan pengawasan
mutu layanannya agar dapat memuaskan para pelanggannya. PT. PRAA
Express harus berusaha terus meningkatkan pengalamannya dalam
industri ini dengan memahami keinginan pasar, menerapkan teknologi
informasi secara tepat guna dan meningkatkan kualitas sumber daya yang
dimilikinya secara maksimal demi meningkatkan daya saingnya dengan
perusahaan ekspedisi lainnya.
51
Posisi PT. PRAA Express dalam industri ekspedisi saat ini cukup
stabil. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pelanggan perusahaan (corporate
customer) yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya
rata-rata pertambahan jumlah pelanggan sebesar 15 (lima belas)
perusahaan dengan jumlah customer loss hanya sebesar 3 (tiga)
pelanggan per tahunnya (berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2003
sampai dengan 2005). Kepercayaan pelanggaan yang kuat dapat tumbuh
berkat komitmen PT. PRAA Express untuk menjamin ketepatan waktu
pengiriman barang dan keamanan barang yang dikirim. PT. PRAA
Express menjalin kerjasama dengan vendor dan handling daerah yang
memiliki reputasi baik demi menjamin kualitas pelayanannya.
Peluang untuk pengembangan usaha ke depannya masih terbuka
luas, mengingat kebutuhan akan jasa pengiriman barang masih terus akan
meningkat seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah. Oleh karena
itu, PT. PRAA Express harus melakukan perluasan jangkauan wilayah
pengantaran barang untuk memperluas pangsa pasarnya serta
meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara tepat guna untuk
mendukung proses bisnis dan mengakomodir kebutuhan pelanggan yang
semakin meningkat.
2. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Pendatang baru yang harus diwaspadai ialah perusahaan ekspedisi
baru yang sejenis dengan PT. PRAA Express, yang didukung oleh modal
yang besar, dukungan teknologi informasi yang tepat guna dalam proses
52
bisnisnya dan jangkauan wilayah pengantaran yang luas. Salah satu
pendatang baru dalam industri ini ialah Star Express yang baru beberapa
bulan beroperasi. Star Express hadir dengan didukung dengan armada
pengangkutan berupa mobil truk dalam jumlah besar dan kantor pusat
yang dilengkapi dengan teknologi informasi yang mendukung proses
bisnisnya.
Meskipun demikian, pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia
ekspedisi, kestabilan PT. PRAA Express melewati krisis ekonomi pada
tahun 1998, jangkauan wilayah pengantaran hingga ke berbagai wilayah
di manca Negara dan kepercayaan pelanggan yang tinggi menjadikan
daya saing PT. PRAA Express terhadap pendatang baru lebih kuat.
Namun, perusahaan harus tetap mewaspadai pendatang baru berupa
perusahaan ekspedisi internasional yang masuk dengan modal besar,
tenaga kerja profesional, jaringan distribusi mancanegara, serta teknologi
dan kualitas layanan yang lebih baik.
Untuk mengantisipasi hal ini, PT. PRAA Express harus terus
meningkatkan dan mengawasi kualitas layanannya agar dapat
mempertahankan kepercayaan pelanggan dalam menggunakan jasanya.
Perusahaan juga harus mampu menangkap peluang yang ada untuk terus
meningkatkan daya saingnya di tengah-tengah munculnya pemain-
pemain baru dalam industri ini.
3. Kekuatan Tawar Menawar Vendor (Bargaining Power of Supplies)
Bagi perusahaan penyedia jasa pengiriman barang seperti PT.
PRAA Express, yang menjadi vendor ialah perusahaan penerbangan dan
53
pelayaran baik dalam maupun luar negeri yang menjalin kerjasama
dengan PT. PRAA Express untuk menyediakan jasa transportasi barang
kiriman dari bandar udara atau pelabuhan asal ke bandar udara atau
pelabuhan tujuan. PT. PRAA Express dapat bekerjasama dengan
beberapa perusahaan vendor sekaligus, baik berdasarkan kontrak maupun
tidak, untuk dapat melayani kebutuhan pengiriman barang ke berbagai
wilayah dalam negeri sesuai dengan order dari pelanggan.
Ketergantungan PT. PRAA Express terhadap perusahaan
penerbangan tidak dapat dihindari mengingat tingginya biaya pengadaan
dan pemeliharaan armada pesawat udara maupun armada laut sangat
besar. Di samping itu, kebutuhan akan jasa perusahaan penerbangan dan
pelayaran ini tidak dapat digantikan dengan alternatif lain, karena PT.
PRAA Express harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya dan
dapat menjamin ketepatan waktu pengiriman barang kepada
pelanggannya. Hubungan bisnis antara PT. PRAA Express dengan
perusahaan penerbangan maupun pelayaran memunculkan suatu
simbiosis mutualisme bisnis yang saling menguntungkan, karena PT.
PRAA Express membutuhkan jasa vendor demi mendukung kelancaran
bisnisnya, di samping itu pihak vendor memperoleh keuntungan dari PT.
PRAA Express.
Meskipun begitu, kekuatan tawar menawar PT. PRAA Express
dengan pihak vendor cukup kuat karena saat ini terdapat banyak
perusahaan penerbangan dan pelayaran baik domestik maupun
internasional, sehingga PT. PRAA Express dapat memilih vendor yang
54
paling efisien dari segi biaya dan mampu menunjang kegiatan operasional
perusahaan.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pelanggan (Bargaining Power of Customers)
Hingga saat ini PT. PRAA Express hanya melayani pengiriman
barang untuk pelanggan perusahaan atau organisasi (corporate customer).
Hingga akhir tahun 2005, jumlah perusahaan yang menggunakan jasa PT.
PRAA Express secara berlangganan berjumlah 52 (lima puluh dua)
perusahaan. Berikut disajikan sebagian daftar pelanggan PT. PRAA
Express pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1 Daftar Pelanggan Perusahaan
Nama Perusahaan Alamat 1. DR TV (TV Shopping) DR TV Building Jl. Cideng Barat 59 Jakarta
Pusat 2. PT. Prudential Life Ins Jakarta Pusat 3. PT. Outward Bound Indonesia Jl. Kemanggisan Utama III no. 14 Jakarta Barat 4. PT. Ganesha Sanskriti Indonesia Gd. BRI II lt 9 Jl. Jend. Sudirman kav 44-46
Jakarta Selatan 5. ME Magazine Jl. Sultan Iskandar Muda 16A Jakarta Selatan 6. Majalah Manajemen Jl. Kembang 8A Jakarta 7. Blue Sky Indonusa Rukan Artha Gading Niaga Blok G no 12 8. PT. Indocitra Buana Wisma Indomobil lt.3 Jl. Letjen. MT Haryono
kav 8 9. PT. Delima Indonesia Handycraft Jl. Gelong Baru Barat I no 38 Tomang 10. PT. Wahana Autoeka Marga Jl. Letjen S. Parman kav N-1 Slipi 11. Agribusiness Club Jl. HOS Cokroaminoto no 83 12. PT. Provisi Mandiri Gd. Gapuramas Jl Letjen S. Parman no 91 13. PT. Multi Bangun Rekatama Jl. Letjen S. Parman kav 75 Slipi 14. Adorer Jakarta Jl. Cideng Barat no 59 15.Neu Multi Kreasi Jl. Boulevar Artha Gading Rukan Artha Gading
Blok A no 12 lt.3 16. PT. Catur Sentosa Adiprana Jl. Daan Mogot Raya 234 17. Ultimate Nutrition Indonesia Jl. Raya Perjuangan RCTI 18. PT. Santa Monica Indo Jl. Teluk Betung no 43 Menteng 19. PT. Solusi Prestasi Mandiri Jl. Gili Sampeng IV Ujung no 160A 20. PT. Hansaran Syakti Jl. KH Mansyur kav 126 Jakarta Pusat
55
Pelanggan PT. PRAA Express terdiri dari perusahaan-perusahaan
baik level menengah maupun perusahaan berskala besar, seperti dapat
dilihat pada tabel 3.1 di atas. Salah satu pelanggan dari PT. PRAA
Express ialah DR TV yaitu perusahaan yang menjual produknya melalui
promosi di media elektronik (televisi) dan mengantarkan langsung
produk yang diorder ke lokasi yang diinginkan pelanggan dengan
menjamin ketepatan waktu pengiriman barang kepada pelanggannya. Hal
itu menjadikan kebutuhan DR TV akan perusahaan ekspedisi mutlak
diperlukan, karena DR TV belum mempunyai armada pengangkutan
sendiri untuk mendistribusikan produknya. Saat ini DR TV menggunakan
jasa pengiriman barang PT. PRAA Express secara berlangganan, untuk
mendistribusikan produknya langsung ke pelanggan. DR TV melakukan
pembayaran penggunaan jasa PT. PRAA Express per bulan sesuai dengan
isi kontrak kerjasama dengan PT. PRAA Express. DR TV merupakan
salah satu pelanggan dari PRAA Express yang menggunakan jasa PRAA
Express untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya akan jasa pengiriman
barang demi menunjang kegiatan operasional perusahaan. Untuk lebih
memuaskan pelanggannya, pihak PT. PRAA Express secara rutin
memberikan potongan harga kepada pelanggan, di samping terus
meningkatkan kualitas layanannya.
Dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan ekspedisi sejenis,
maka pelanggan akan lebih leluasa dalam memilih layanan dari
perusahaan ekspedisi yang dianggap paling memuaskan dan terpercaya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pelanggan memiliki bargaining power
56
yang lebih besar terhadap PT. PRAA Express. Saat ini, kekuatan tawar
menawar PT. PRAA Express terancam oleh tuntutan pelanggan akan
kepuasan dalam menggunakan jasa pengiriman barang semakin
meningkat.
Untuk mengatasi ancaman ini, PT PRAA Express harus lebih kreatif
dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang sesuai dengan visi dan misi
perusahaan dalam hal peningkatan kualitas layanan serta memahami
kebutuhan pelanggan agar dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan
dan menumbuhkan kepercayaan pelanggan sehingga terus menggunakan
jasa PT. PRAA Express.
5. Ancaman Produk Substitusi (Threat of Subtitute Products)
Dalam bisnis ekspedisi, produk pengganti yang ada antara lain berupa
fasilitas e-mail, faximile, layanan pos, dan layanan pengiriman barang
(ilegal) oleh perusahaan angkutan umum dan perusahaan penerbangan.
Di samping fasilitas e-mail dan faximile, yang hanya mampu
menggantikan layanan perusahaan ekspedisi secara terbatas, subtitusi
yang justru dapat mengancam keberadaan perusahaan ekspedisi ialah
adanya layanan pengiriman barang yang disediakan oleh perusahaan
angkutan umum dan perusahaan penerbangan secara ilegal. Meskipun
ilegal layanan ini cukup diminati karena menawarkan tarif yang lebih
murah dan prosedur yang lebih singkat dibandingkan menggunakan jasa
perusahaan ekspedisi yang resmi. Namun, kualitas layanan yang
ditawarkan perusahaan ekspedisi resmi seperti PRAA EXPRESS jauh
lebih baik, karena memiliki prosedur resmi yang menjamin ketepatan
57
waktu pengiriman barang dan keamanan barang yang dikirimkan serta
memberikan garansi kepada pengguna jasanya.
Dari hasil analisis lima kekuatan bersaing Porter yang telah dilakukan terhadap
kondisi lingkungan persaingan dari PT. PRAA EXPRESS, dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat beberapa ancaman yang datang dari pesaing, pendatang baru, dan
subtitusi yang mampu membahayakan posisi perusahaan dalam persaingan industri,
apabila tidak segera dicari jalan keluarnya. PT. PRAA EXPRESS harus mampu
merumuskan strategi bisnis yang tepat dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang
dimilikinya untuk menghadapi ancaman yang berasal dari lingkungan bisnisnya.
Di samping itu, peluang untuk pengembangan usaha masih terbuka luas
mengingat kebutuhan akan jasa pengiriman barang masih akan terus dibutuhkan seiring
dengan maraknya otonomi daerah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin
pesat juga akan menjadikan peluang usaha semakin luas karena perusahaan dapat terus
meningkatkan kualitas layanannya melalui penerapan teknologi informasi dan sistem
informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dari hasil analisis lima daya Porter di atas, hasilnya akan digunakan dalam
melakukan analisis SWOT pada PT. PRAA Express, yaitu untuk merumuskan faktor
strategi ekternal perusahaan yang meliputi Threat (Ancaman) dan Opportunity
(Peluang).
3.1.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu cara mengidentifikasikan berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
58
kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) dalam perusahaan,
sehingga perusahaan dapat mengenal dan memahami kondisi-kondisi dari
masing-masing bagian dalam SWOT, sehingga dapat mendukung proses
formulasi strategi.
Berikut ini analisis faktor strategi internal dari PT. PRAA Express yang
dapat dilihat pada tabel 3.2:
Tabel 3.2 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot*Rating
Kekuatan : • Prosedur kerja yang baik antara
departemen dalam perusahaan. • Tarif yang terjangkau. • Pelayanan yang tepat waktu &
memuaskan pelanggan. • Eksistensi perusahaan selama lebih dari
10 tahun. • Menggunakan sistem berbasis komputer.
0.124
0.11
0.103
0.11
0.103
4
3 4
3
3
0.496
0.33 0.412
0.33
0.309
Total Kekuatan 0.55 1.877 Kelemahan :
• Belum adanya divisi IT. • Kurangnya pemahaman karyawan
terhadap sistem informasi yang ada. • Belum memiliki sertifikasi internasional. • Kurangnya kegiatan promosi. • Kurangnya armada pengiriman (laut &
udara).
0.09
0.097
0.076
0.09
0.097
1 2
3
3
2
0.09 0.194
0.228
0.27
0.194
Total Kelemahan 0.45 0.976 TOTAL 1,00 2.853
Perhitungan IFAS = Kekuatan-Kelemahan
= 1.877 – 0.976
= 0,901
59
1. Matriks Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategi internal dalam perusahaan teridentifikasi,
maka tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategi internal dalam kerangka strength and
weakness perusahaan.
Tahapan yang dilakukan adalah:
a) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1
(satu), 0 (nol) (paling penting) sampai 0 (nol), 0 (nol) (tidak penting)
berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi
perusahaan.
c) Hitung rating (dalam kolom) 3 (tiga) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (empat) (outstanding) sampai dengan 1
(satu) (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori kekuatan). Diberi nilai mulai dari +1 (satu)
sampai dengan +4 (empat) (sangat baik) dengan membandingkannya
dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan pada variabel
yang bersifat negatif dilakukan kebalikannya.
d) Kalikan bobot pada kolom 2 (dua) dengan rating pada kolom 3 (tiga),
untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 (empat).
e) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4 (empat)), untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
60
Dasar penetapan bobot dan rating pada IFAS berdasarkan pada
kinerja karyawan dalam perusahaan, kualitas jasa layanan pengiriman barang
yang disediakan perusahaan serta kepuasan pelanggan terhadap pelayanan.
Berikut penjelasan lebih rinci terhadap kekuatan dan kelemahan yang
terdapat pada PT. PRAA Express :
Kekuatan :
• Prosedur kerja yang baik antara departemen dalam perusahaan
Dengan adanya prosedur kerja yang baik dalam PT. PRAA
Express, serta loyalitas yang tinggi dari para karyawan,
mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
sehingga kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan
baik dan terkendali.
• Tarif layanan yang terjangkau oleh pelanggan
Tarif jasa pengiriman barang yang terjangkau oleh
pelanggan menjadikan PT. PRAA Express mampu
mempertahankan kepercayaan pelanggannya dan bertahan
dalam persaingan dengan perusahaan jasa pengiriman
barang lainnya.
• Pelayanan yang tepat waktu dan memuaskan pelanggan
PT. PRAA Express selalu berusaha memberikan
pelayanan yang memuaskan dan sesuai dengan keinginan
pelanggan, misalnya dengan menepati waktu pengiriman
barang dan menjamin keselamatan barang yang dikirim
61
pelanggan hingga ke tempat tujuan. Hal ini menjadikan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dapat terus
dipertahankan.
• Eksistensi perusahaan selama lebih dari 10 tahun.
PT. PRAA Express sudah berdiri lebih dari 10 tahun dan
mampu melewati krisis ekonomi pada tahun 1998 dimana
banyak sekali perusahaan yang gulung tikar. Hal ini
membuktikan bahwa PRAA Express mampu
mempertahankan mutu pelayanan dan kepercayaan
pelanggannya.
• Menggunakan sistem berbasis komputer.
Saat ini PT. PRAA Express telah memiliki beberapa
aplikasi berbasis komputer untuk mendukung kegiatan
operasionalnya, sehingga kegiatan operasional perusahaan
dapat berjalan lebih lancar.
Kelemahan :
• Belum adanya divisi IT
Saat ini perusahaan belum mempunyai divisi IT, sehingga
proses pengembangan, pemeliharaan dan perbaikan sistem
sering terhambat. Hal ini tentunya dapat mengganggu
kelancaran kegiatan operasional perusahaan yang
membutuhkan bantuan aplikasi berbasis komputer.
62
• Kurangnya pemahaman karyawan terhadap sistem yang ada
saat ini.
Saat ini masih terdapat karyawan PT. PRAA Express yang
belum dapat menggunakan sistem yang ada secara
optimal, sehingga jalannya kegiatan operasional yang
memerlukan dukungan sistem informasi menjadi
terhambat.
• Belum memiliki sertifikasi internasional
Hingga saat ini PT. PRAA Express belum memiliki
sertifikasi standar internasional, sehingga perusahaan
masih menghadapi hambatan dalam hal pengembangan
bisnis, khususnya ke mancanegara.
• Kurangnya kegiatan promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan hingga saat
ini belum maksimal dan strategi promosi yang diterapkan
juga kurang inovatif. Hal ini mengakibatkan perusahaan
sulit menyaingi perusahaan-perusahaan sejenis yang
namanya telah lebih dahulu dikenal masyarakat.
• Kurangnya armada pengiriman barang (laut & udara)
Keterbatasan armada pengiriman barang yang dimiliki PT.
PRAA Express mengakibatkan terbatasnya layanan yang
mampu diberikan perusahaan dan rencana pengembangan
bisnis di masa yang akan datang.
63
Di bawah ini ialah analisis faktor strategi eksternal dari PT. PRAA
Express yang dapat dilihat pada tabel 3.3:
Tabel 3.3 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot*Rating
Peluang : • Perkembangan teknologi informasi yang
terus-menerus. • Kebutuhan perusahaan akan jasa pengiriman
barang akan terus berlangsung. • Memiliki hubungan kerjasama yang baik
dengan perusahaan yang sejenis di berbagai daerah.
• Keinginan masyarakat mendapatkan pelayanan pengiriman barang yang memuaskan dengan tarif yang murah.
• Tuntutan pelanggan untuk melebarkan lokasi usaha agar mempermudah pelanggan yang lokasinya jauh dari kantor pusat saat ini.
0.088
0.107
0.094
0.113
0.101
3
4
3
3
2
0.264
0.428
0.282
0.339
0.202
Total Peluang 0.503 1.515 Ancaman :
• Pelanggan lebih memilih perusahaan yang sudah mempunyai reputasi dan nama besar.
• Tuntutan pelanggan yang semakin tinggi terhadap pelayanan yang diterima.
• Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah • Perusahaan pesaing yang terus meningkatkan
strategi pemasarannya. • Permainan harga dari pesaing.
0.088
0.101
0.107 0.113
0.088
1
2
3 2
3
0.088
0.202
0.321 0.226
0.264
Total Ancaman 0.497 1.101 TOTAL 1.00 2.616
Perhitungan EFAS = Peluang – Ancaman
= 1.515 – 1.101
= 0.414
64
2. Matriks Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, perlu diketahui
dahulu faktor strategi eksternal perusahaan. Berikut ini adalah cara-cara
menentukan bobot dan rating faktor strategi eksternal :
a) Susunlah dalam kolom 1 (satu) 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh)
peluang dan ancaman).
b) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 (dua), mulai dari 1
(satu), 0 (nol) (sangat penting) sampai dengan 0 (nol), 0 (nol) (tidak
penting).
c) Hitung rating (dalam kolom 3 (tiga)) untuk masing-masing faktor dengan
memberi skala mulai dari 4 (empat) (outstanding) sampai dengan 1 (satu)
(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
positif ( peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil, +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya.
d) Kalikan bobot pada kolom 2 ( dua ) dengan rating pada kolom 3 ( tiga ),
untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 ( empat ).
e) Jumlahkan skor pembobotan ( pada kolom 4 ( empat ) ), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi
terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya. Total skor ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama.
65
Dasar penetapan bobot dan rating pada EFAS adalah bagaimana perusahaan
dapat memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman yang ada:
Berikut ini penjelasan lebih rinci dari peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
PT. PRAA Express :
Peluang:
• Perkembangan teknologi informasi yang terus-menerus.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terus
menerus yang mampu menunjang kegiatan penyediaan jasa
pengiriman barang, maka hal ini menjadi peluang bagi perusahaan
untuk meningkatkan kualitas pelayanannya demi kepuasan
pelanggan.
• Kebutuhan perusahaan akan jasa pengiriman barang akan terus
berlangsung.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan perdagangan lintas
daerah, maka kebutuhan masyarakat dan perusahaan akan jasa
perusahaan pengiriman barang akan terus ada dan semakin
meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan peluang bagi
PT. PRAA Express untuk terus mengembangkan usahanya.
• Memiliki kerjasama yang kuat dengan perusahaan yang sejenis.
Adanya hubungan kerjasama yang baik antara PT. PRAA Express
dengan perusahaan sejenis di berbagai daerah menjadi peluang
positif untuk dapat memperluas jangkauan wilayah pengiriman
66
barang melalui perjanjian kerjasama. Hal ini merupakan peluang
yang dapar dimanfaatkan demi memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan pengiriman
barang yang terjamin dengan harga murah.
Setiap pelanggan tentunya ingin mendapatkan pelayanan terbaik
dengan tarif yang terjangkau. Hal ini dapat menjadi peluang bagi
PT. PRAA Express untuk dapat menciptakan layanan yang
terjamin dengan harga yang kompetitif.
• Tuntutan pelanggan untuk melebarkan lokasi usaha agar
mempermudah pelanggan yang lokasinya jauh dari kantor pusat saat
ini.
Mengingat meningkatnya kebutuhan perusahaan-perusahaan akan
jasa pengiriman barang, banyak perusahaan yang ingin
menggunakan jasa PT. PRAA Express mengalami kesulitan
karena jauhnya lokasi kantor pusat PT. PRAA Express. Hal ini
dapat merupakan peluang bagi perusahaan untuk melebarkan
usahanya demi memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ancaman:
• Pelanggan memilih perusahaan yang sudah mempunyai nama besar.
Para pelanggan cenderung lebih mempercayai layanan dari
perusahaan yang sudah mempunyai nama besar dan reputasi yang
dikenal luas. Hal ini merupakan ancaman berarti bagi PT. PRAA
Express yang harus segera dicari jalan keluarnya.
67
• Tuntutan pelanggan yang semakin tinggi terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan.
Pelanggan selalu ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik dan
memuaskan. Seiring dengan meningkatnya tuntutan pelanggan,
perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitas
layanannya agar dapat memenuhi tuntutan tersebut. Apabila tidak,
maka perusahaan dapat kehilangan pelanggannya dan tidak
mampu bertahan dalam persaingan bisnis.
• Kebijakan pemerintah Indonesia yang sering berubah-ubah.
Adanya kebijaksanaan pemerintah yang cukup sering berubah-
ubah, contohnya kebijakan kenaikkan harga BBM mengakibatkan
PT. PRAA Express juga harus mengadakan perubahan rencana-
rencana yang sudah ditentukan sebelumnya. Apabila perusahaan
tidak cermat dalam menentukan strategi maupun biaya, maka hal
ini menjadi ancaman berarti, karena pelanggan akan dengan
mudah memilih perusahaan pengiriman barang lain yang
menawarkan service yang memuaskan dan harga lebih terjangkau.
• Perusahaan pesaing yang terus meningkatkan strateginya.
Saat ini perusahaan-perusahaan pesaing terus mengembangkan
berbagai strategi pemasaran demi menarik pelanggan. Apabila PT.
PRAA Express tidak mampu mengembangkan strategi pemasaran
yang inovatif dan tepat, maka dapat dipastikan akan sulit bertahan
dalam persaingan.
68
• Permainan harga dari pesaing
Permainan harga dari pesaing yang dilakukan untuk menarik
pelanggan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan yaitu
kehilangan pelanggannya. Oleh karena itu, penentuan biaya
pengiriman barang harus benar-benar cermat dan sesuai agar
perusahaan dapat menetapkan harga yang kompetitif dan
terjangkau pelanggan.
Dari seluruh faktor yang telah diidentifikasi baik kekuatan, kelemahan,
peluang maupun ancaman yang mempengaruhi PT. PRAA Express, seluruhnya
dapat dimanfaatkan untuk memahami kondisi perusahaan agar dapat
merumuskan arah pengembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Matriks SWOT menggambarkan bagaimana peluang bisnis yang ada dan
ancaman yang dihadapi PT. PRAA Express dapat diselaraskan dengan kekuatan
dan kelemahannya untuk menghasilkan strategi-strategi yang dapat diterapkan
demi kemajuan perusahaan. Matriks SWOT dari hasil analisis yang dilakukan
terhadap PT. PRAA Express dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
69
Tabel 3.4 Matriks SWOT
IFAS EFAS
STRENGTHS (S) • Prosedur kerja yang baik
antara departemen dalam perusahaan.
• Tarif yang terjangkau. • Pelayanan yang tepat
waktu & memuaskan pelanggan
• Eksistensi lebih dari 10 tahun
• Menggunakan sistem berbasis komputer.
WEAKNESSES (W) • Belum adanya divisi IT • Tidak semua karyawan
dapat mengoperasikan sistem yang berjalan.
• Belum memiliki sertifikasi internasional.
• Kurangnya kegiatan promosi
• Kurangnya armada pengiriman barang.
OPPORTUNITIES (O) • Perkembangan teknologi
informasi yang terus-menerus.
• Kebutuhan perusahaan akan jasa pengiriman barang akan terus berlangsung.
• Hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan yang sejenis.
• Keinginan masyarakat mendapatkan pelayanan pengiriman barang yang baik dengan harga murah
• Tuntutan pelanggan untuk melebarkan lokasi usaha.
STRATEGI SO • Melebarkan jangkauan
usaha di wilayah lain hingga ke mancanegara dengan memperluas jaringan kerjasama baik dengan perusahaan ekspedisi lainnya dan dengan vendor lokal maupun asing.
• Melakukan pengembangan sistem informasi yang terarah dan terencana guna meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan.
STRATEGI WO
• Mengadakan pelatihan dan pengenalan terhadap teknologi baru kepada setiap karyawan
• Menawarkan harga murah tetapi tetap menjaga kualitas layanan
TREATHS (T) • Pelanggan lebih memilih
perusahaan yang sudah mempunyai reputasi dan nama besar.
• Tuntutan pelanggan yang semakin tinggi terhadap pelayanan yang diterima.
• Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah.
• Perusahaan pesaing yang terus meningkatkan strategi pemasarannya.
• Permainan harga dari pesaing
STRATEGI ST • Memberikan diskon
khusus pada hari-hari besar
• Tingkatkan hubungan dengan pelanggan
• Memberi potongan harga bagi pelanggan lama yang berlangganan selama minimal 2 tahun berturut-turur.
STRATEGI WT • Memperkenalkan layanan-
layanan yang ditawarkan oleh perusahaan, dengan mengadakan kegiatan promosi.
• Menetapkan tarif layanan yang kompetitif
70
Dari analisis SWOT yang dilakukan dengan mengidentifikasikan faktor-faktor
internal dan eksternal dari PT. PRAA Express, diperoleh bahwa strategi yang sesuai
untuk PT. PRAA Express adalah strategi Strength Opportunity, di mana kondisi
perusahaan berada pada kuadran 1 (satu) seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.2. Hal
tersebut menandakan bahwa pada saat ini perusahaan memiliki peluang yang besar dan
kekuatan-kekuatan yang potensial. Oleh karena itu, PT. PRAA Express harus mampu
memanfaatkan dan memaksimumkan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya untuk
merebut dan memanfaatkan peluang yang ada demi kemajuan bisnis perusahaan.
Perusahaan harus dapat mengidentifikasikan peluang pengembangan pasar yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan.
Untuk mencapai hal itu, perusahaan harus dapat merumuskan strategi-strategi
yang tepat untuk menggunakan kekuatannya secara maksimal, dan menerapkan strategi
tersebut pada waktu yang tepat agar dapat menindaklanjuti peluang yang ada untuk
memajukan perusahaan.
71
Gambar 3.2 Posisi Strategis Hasil Analisa Matriks SWOT
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, strategi yang sesuai untuk PT. PRAA
Express adalah: Strategi SO (Strength Opportunity). Strategi-strategi yang bisa
diterapkan antara lain:
• Melakukan pengembangan terhadap sistem berjalan dan
mengoptimalkan penggunaan SI yang terintegrasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
• Meningkatkan kualitas layanan dengan harga yang kompetitif.
• Memberikan paket-paket harga pada pelanggan pada kondisi yang
sudah ditentukan.
• Menciptakan strategi pemasaran yang tepat dan inovatif sehingga
pelanggan lebih mengenal layanan yang diberikan perusahaan.
Opportunity
Weaknesses Internal Strength
Threat External
0.414
INTERNAL = 0.901
EXTERNAL = 0.414
0.9011
1
2
2 1 2
2
Kuadran 1
Kuadran 2 Kuadran 4
Kuadran 3
72
• Memberikan pelatihan secara rutin kepada para karyawan sesuai
dengan perkembangan jasa transportasi barang dan perkembangan
teknologi pendukung jasa ekspedisi.
• Melakukan pengembangan wilayah usaha seperti dengan membuka
outlet-outlet (sales counter) di lokasi-lokasi baru.
• Menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan maupun pelayaran
internasional untuk memperluas wilayah usahanya hingga ke manca
negara.
• Menjalin kerjasama dengan handling daerah pada wilayah-wilayah
yang dianggap potensial untuk memperluas bisnisnya.
Dari strategi-strategi tersebut di atas, dapat dilihat bahwa hal-hal utama yang
harus diperhatikan secara khusus oleh PT. PRAA Express ialah perluasan wilayah
usaha, peningkatan kualitas layanan yang diberikan, perbaikan terhadap manajemen
sumber daya manusia, pengembangan sistem berbasis IT yang tepat untuk menunjang
kegiatan operasional, peningkatan keunggulan kompetitif terhadap pesaing dan
pemantauan kebutuhan pelanggan secara terus menerus agar mampu memberikan
pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.
Dari analisis SWOT, diperoleh fakta bahwa salah satu kekuatan PT. PRAA
Express saat ini yaitu telah terciptanya lingkungan kerja yang kondusif di dalam PT.
PRAA Express karena terjalin hubungan kerjasama yang baik antar karyawan sehingga
aktivitas di dalam perusahaan dapat berjalan secara terkendali. Seluruh karyawan
memiliki visi dan misi yang sama yaitu memberikan layanan yang terbaik demi
kepuasan pelanggan. Namun, ada hal yang perlu ditingkatkan saat ini yaitu penguasaan
73
karyawan terhadap sistem atau aplikasi berbasis IT yang sudah ada maupun yang akan
dikembangkan mengingat pentingnya dukungan teknologi informasi dalam perusahaan
pengiriman barang. Kelemahan yang ditemui dalam hal pengelolaan data dan informasi
yakni sistem dalam perusahaan yang belum terintegrasi sehingga menghambat kegiatan
operasional. Hal ini harus segera ditangani karena persaingan yang semakin ketat dalam
bisnis ini hanya bisa diatasi dengan pengelolaan data dan informasi yang tepat, di mana
hal ini hanya dapat diwujudkan dengan perencanaan dan pengembangan sistem
informasi yang sesuai.
Di samping itu, penentuan harga yang cermat juga memegang peranan penting
karena perusahaan pesaing dapat saja menentukan harga yang jauh lebih murah sebagai
salah satu strategi usahanya dan hal tersebut harus segera diantisipasi perusahaan. Saat
ini PT. PRAA Express menetapkan harga yang cukup terjangkau pelanggannya, namun
perusahaan juga harus memperhitungkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
harga seperti kenaikan harga BBM yang turut meningkatkan biaya operasional dan harga
yang ditentukan pesaing. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menetapkan harga
yang kompetitif dan terjangkau oleh pelanggannya.
Faktor lainnya yang harus diperhatikan ialah strategi pemasaran. Strategi
pemasaran yang kuat dapat menjadi kekuatan potensial perusahaan, namun strategi
pemasaran yang keliru dapat sangat merugikan perusahaan. Selain menggiatkan kegiatan
pemasaran, perusahaan juga harus mampu menciptakan strategi promosi yang tepat dan
inovatif agar mampu meningkatkan brand image PT. PRAA Express di mata
masyarakat sebagai perusahaan pengiriman barang yang terpercaya.
Dari analisis ini dapat disimpulkan, untuk dapat mengembangkan dan
mempertahankan usahanya, PT. PRAA harus dapat memformulasikan strategi yang tepat
74
dengan mengenal dan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk menangkap
peluang bisnis yang ada demi pengembangan usaha dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan di dalam persaingan yang semakin ketat.
3.1.3 Analisis CSF (Critical Success Factor) & KPI (Key Performance
Indicator)
CSF adalah factor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan
dalam pencapaian sasaran yang diinginkan perusahaan. Dengan adanya
CSF akan menjamin prestasi kerja yang semakin kompetitif. CSF
berguna bagi setiap perusahaan dan organisasi, karena dapat memberikan
pedoman untuk membantu aktifitas-aktifitas yang penting dan
menentukan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
CSF harus mendapatkan dukungan dari seluruh tingkatan
manajemen dalam perusahaan, karena tanpa partisipasi dari setiap level
manajemen sasaran PT. PRAA Express tidak akan tercapai.
KPI (Key Performance Indicator) adalah ukuran yang dapat
menentukan berhasil atau tidaknya penerapan CSF yang dilakukan oleh
perusahaan.
Adapun CSF dan KPI pada PT. PRAA Express akan diuraikan pada tabel 3.5 sebagai berikut:
75
Tabel 3.5 Tabel CSF dan KPI
Objectives CSF KPI • Meningkatkan
keuntungan perusahaan
• Kemampuan memenuhi kebutuhan masyarakat
• Bertambahnya jumlah order dan jumlah pelanggan perusahaan.
• Memberikan kepuasan pada pelanggan
• Menjamin ketepatan waktu pengiriman barang
• Menjamin keamanan barang yang dikirim
• Meningkatkan kemampuan CS dalam melayani pelanggan.
• Berkurangnya keluhan pelanggan
• Meningkatnya keuntungan perusahaan
• Angka customer loss yang berkurang.
• Meningkatkan kinerja dan kemampuan perusahaan
• SDM yang berkualitas dan berpengalaman di bidang ekspedisi
• Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan sejenis didaerah
• Berkurangnya keluhan dari pelanggan
• Meningkatnya jangkauan wilayah pengantaran.
• Menghadapi persaingan.
• Memberi standar tarif yang kompetitif
• Memberi paket harga yang menarik pada customer.
• Jumlah pelanggan meningkat
• Memperluas pangsa pasar.
• Strategi promosi yang efektif
• Meningkatnya jumlah pelanggan
76
3.1.4 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Gambar 3.3 Analisis Value Chain Pada PT. PRAA Express
Pada gambar 3.3 diatas dijelaskan analisa rantai nilai pada PT. PRAA
Gambar 3.3 Analisa Value Shop
PT. PRAA Express bergerak di bidang jasa courrier & cargo atau jasa
pengiriman barang sehingga value chain dari PT. PRAA Express lebih tepat
digambarkan dengan menggunakan value shops pada gambar 3.2.1 diatas.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa maka PT. PRAA Express
dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menyediakan
layanan yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Penjelasan analisa rantai nilai
yang terdiri dari tujuh aktivitas primer dan empat aktivitas pendukung, yaitu:
Support activities Infrastructure, technology, human resources, administration, etc.
Knowledge Application
Problem specification
Marketing The Capability
Configures Solutions
Business Acquisition
Execute solution
Allocation of Resources
External Resource
External Resource
Resources value management
Primary activities
Relationship value management
C
L
I
E
N
T
S
Client value
Chain
77
1. Aktivitas Primer
a. Business Acquisition
PT. PRAA Express harus mampu memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggannya agar perusahaan dapat memuaskan
pelanggannya dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Perusahaan
dapat melibatkan pelanggannya dalam proses menentukan standar
layanan, misalnya dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan dan
mengetahui keinginan pelanggan melalui serangkaian survey. Kebutuhan
pelanggan dapat diidentifikasi dari informasi internal perusahaan berupa
data dan informasi yang tersimpan di perusahaan seperti keluhan-keluhan
pelanggan, saran dan masukan dari pelanggan, serta saran-saran dari
karyawan ataupun informasi eksternal yang diperoleh dari analisis pasar,
informasi pelayanan pesaing dan perkembangan terbaru di masyarakat.
b. Problem Specification
Pada tahap ini perusahaan melakukan perumusan masalah yang
dapat dilakukan dengan menganalisa setiap kendala yang terjadi dalam
usaha pemenuhan kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dari
masalah yang timbul pada saat proses pengiriman barang oleh pelanggan.
Misalnya keterlambatan pengiriman yang dapat disebabkan oleh
keterlambatan maskapai penerbangan atau kerusakan barang yang dikirim
karena proses pengepakan yang kurang memenuhi syarat.
c. Knowledge Application
Pada tahap ini dijelaskan bagaimana dan seperti apa sistem yang
akan dibangun untuk membantu proses pemecahan masalah yang terjadi.
78
Misalnya perusahaan membangun sebuah sistem yang dapat membantu
pelanggan melihat status barangnya secara online sehingga perusahaan
dapat segera menjelaskan kondisi yang menyebabkan keterlambatan
ataupun kerusakan barang terjadi.
d. Allocation of Resources
Pada tahap ini dilakukan analisa mengenai pengalokasian sumber
daya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam usaha pemenuhan
kebutuhan pelanggan. Perusahaan dapat menggunakan solusi internal
misalnya menggunakan dana dari kas perusahaan untuk membangun
sistem atau menggunakan solusi eksternal dengan meminjam dana ke
bank ataupun menggunakan tenaga Konsultan IT untuk mengatasi
masalah.
e. Configure Solution
Setelah melewati beberapa tahapan diatas maka disusun rencana
mengimplementasikan solusi yang dihasilkan, menentukan prioritas yang
akan dilakukan, siapa yang akan bertanggung jawab dan waktu
pengimplementasian.
f. Execute Solution
Pada tahap ini perusahaan mulai mengaplikasikan solusi kepada
para pelanggannya, tetapi kegiatan rantai analisis tidak berhenti sampai
disini. Perusahaan harus tetap mencari tahu apakah solusi yang dihasilkan
sudah cukup memuaskan kebutuhan pelanggan dan memenuhi standar
yang diinginkan oleh pelangan.
79
g. Marketing the Capability
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan maka perusahaan harus
mensosialisasikan kelebihan dan keunggulan yang dimilikinya dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya, sehingga pelanggan akan
semakin loyal terhadap perusahaan. Dan masyarakat akan mengetahui
kelebihan yang dimiliki perusahaan sehingga kemungkinan masyarakat
untuk bekerja sama dengan perusahaan menjadi lebih besar. Sebagai
contoh iklan melalui media cetak dan elektronik, pamflet, spanduk,
selebaran, website dll.
2. Aktivitas Pendukung
a. Administrasi
Kegiatan admisnistrasi yang berhubungan dengan kegiatan
pengiriman barang meliputi proses kontrak kerjasama dengan pelanggan,
pendataan order, dsb.
b. Pengembangan Teknologi
PT. PRAA Express harus memperhatikan pengembangan
teknologi, karena dengan dukungan teknologi akan membantu
perusahaan dalam aktivitas bisnisnya. Teknologi juga dapat
meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Contoh yang telah
dilakukan perusahaan antara lain, penggunaan aplikasi berbasis komputer
untuk memproses order pengiriman barang dan penggunaan aplikasi
untuk absensi karyawan.
80
c. Manajemen SDM
Dukungan sumber daya manusia terhadap aktivitas bisnis
peusahaan sangat penting. Oleh karena itu PT. PRAA Express melakukan
penyeleksian karyawan, untuk mendapatkan sumber daya manusia yang
handal dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. PT. PRAA Express juga
memberikan training pada karyawannya, untuk membantu meningkatkan
produktivitas kerjanya dan untuk mengembangkan motivasi kerja,
sehingga dapat diperoleh karayawan yang loyal terhadap perusahaan. PT.
PRAA Express juga memberikan gaji yang sesuai dengan standar
renumerasi HRD.
d. Infrastruktur Perusahaan
Infrastruktur perusahaan adalah sarana dan prasarana yang
dimiliki perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Seperti gedung,
kendaraan, listrik armada serta penunjang aktivitas operasional lainnya
seperti gambaran yang jelas mengenai kedudukan, tugas dan tanggung
jawabnya, melakukan perencanaan bisnis serta pengelolaan keuangan
perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya serta penyesuaian
dengan hukum dan kebijakan pemerintah yang berlaku, seperti
pembayaran pajak PPh dan PPN, dan renumerasi gaji yang cukup
kompetitif. Disamping itu, untuk menjaga dan mengontrol kualitas
manajemen dari perusahaan telah dilakukan berbagai upaya pengendalian
baik secara internal maupun eksternal yang dilakukan secara periodik.
Dari analisis ini dapat diidentifikasi seluruh aktivitas primer dan
pendukung dalam PT. PRAA Express sehingga dapat diketahui urutan
81
kegiatan bisnis perusahaan dalam menghasilkan jasa kepada para
pelanggannya. Analisis ini juga menunjukkan margin/laba dan tingkat
pengembalian yang memuaskan bagi perusahaan secara keseluruhan.
Analisis ini juga dapat mengidentifikasikan faktor strategi internal
perusahaan yang meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan).
Dari hasil analisis Value Chain yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
a. Kelemahan pada PT. PRAA Express terletak pada penerapan IT
yang bersifat departemental (hanya beberapa bagian saja)
sehingga memperlambat kegiatan operasional perusahaan.
b. Kurang tersedianya SDM yang berkualitas mengakibatkan kinerja
kegiatan bisnis perusahaan tidak maksimal dan menghambat
pengembangan usaha.
c. Kekuatan PT. PRAA Express terletak pada harga yang relatif
terjangkau masyarakat dan kemampuan menyediakan service
yang memuaskan masyarakat.
d. Adanya hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan sejenis
didaerah-daerah sehingga PT. PRAA Express dapat memperlebar
jangkauan wilayah usahanya ke berbagai daerah di Indonesia.
Saran yang dapat diberikan kepada PT. PRAA Express
yaitu perusahaan sebaiknya meningkatkan kinerja aktivitas primer
dan pendukungnya dengan merumuskan strategi yang tepat untuk
dapat menghasilkan jasa pengiriman barang yang mampu
82
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Setelah
strategi diterapkan, maka perubahan dan kemajuan perusahaan
harus dipromosikan atau disosialisasikan kepada masyarakat
dengan strategi pemasaran yang tepat seperti dengan bekerjasama
dengan aparat/instansi pemerintah untuk menampilkan logo dan
slogan perusahaan di berbagai iklan layanan masyarakat,
memasang iklan di media cetak terkemuka, membagikan brosur
promosi, mendatangi potential customer untuk memperkenalkan
layanan perusahaan, dsb.
3.1.5 Analisis Audit Grid
3.1.5.1 Hasil Kuesioner Per Aplikasi
Kuesioner yang digunakan dalam melakukan analisis
Audit Grid terhadap setiap aplikasi yang digunakan PT. PRAA
Express antara lain:
1) Aplikasi Customer Service
Kualitas Teknis Ya (3)
Ragu (2)
Tidak (1)
Jumlah Nilai Rata-rata
Apakah Sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
3 1 1 5 12 2.4
Apakah sistem yang digunakan mudah pemeliharaannya?
2 2 1 5 11 2.2
Apakah biaya pemeliharaan sistem sudah memadai?
3 2 5 13 2.6
Apakah SDM yang menggunakan sistem sudah menguasai sistem yang berjalan?
3 2 5 13 2.6
Total 11 7 2 49 9.8 Rata-Rata 2.5 2.5
83
Nilai Bisnis Ya (3)
Ragu (2)
Tidak (1)
Jumlah Nilai Rata-rata
Apakah sistem digunakan secara maksimal dalam perusahaan?
4 1 5 14 2.8
Apakah laporan-laporan yang dihasilkan sudah memuaskan?
5 5 15 3
Apakah aplikasi sistem berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
4 1 5 14 2.8
Apakah sistem yang ada dapat diterapkan untuk jangka panjang?
3 2 5 13 2.6
Total 16 4 56 11.2 Rata-Rata 2.8 2.8
2) Aplikasi Keuangan
Kualitas Teknis Ya (3)
Ragu (2)
Tidak (1)
Jumlah Nilai Rata-rata
Apakah Sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
3 3 9 3
Apakah sistem yang digunakan mudah pemeliharaannya?
2 1 3 8 2.67
Apakah biaya pemeliharaan sistem sudah memadai?
2 1 3 8 2.67
Apakah SDM yang menggunakan sistem sudah menguasai sistem yang berjalan?
3 3 9 3
Total 10 2 34 11.34 Rata-Rata 2.8 2.8
Nilai Bisnis Ya (3)
Ragu (2)
Tidak (1)
Jumlah Nilai Rata-rata
Apakah sistem digunakan secara maksimal dalam perusahaan?
3 3 9 3
Apakah laporan-laporan yang dihasilkan sudah memuaskan?
3 3 9 3
Apakah aplikasi sistem berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
3 3 9 3
Apakah sistem yang ada dapat diterapkan untuk jangka panjang?
1 2 3 7 2.33
Total 10 2 34 11.33 Rata-Rata 2.8 2.8
84
3) Aplikasi HRD (Personnel)
Kualitas Teknis Ya (3)
Ragu (2)
Tidak (1)
Jumlah Nilai Rata-rata
Apakah Sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
2 2 6 3
Apakah sistem yang digunakan mudah pemeliharaannya?
1 1 2 5 2.5
Apakah biaya pemeliharaan sistem sudah memadai?
2 2 6 3
Apakah SDM yang menggunakan sistem sudah menguasai sistem yang berjalan?
2 2 6 3
Total 7 1 23 11.5 Rata-Rata 2.9 2.9
Nilai Bisnis Ya (3)
Ragu (2)
Tidak (1)
Jumlah Nilai Rata-rata
Apakah sistem digunakan secara maksimal dalam perusahaan?
2 2 6 3
Apakah laporan-laporan yang dihasilkan sudah memuaskan?
2 2 6 3
Apakah aplikasi sistem berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
2 2 6 3
Apakah sistem yang ada dapat diterapkan untuk jangka panjang?
1 1 2 5 2.5
Total 7 1 23 11.5 Rata-Rata 2.9 2.9
Dari hasil survey dengan memberikan kuesioner kepada para karyawan
PT. PRAA Express, pada tabel 3.6 berikut ini dapat dilihat summary dari survey
yang telah dilakukan:
Tabel 3.6 Summary Hasil Survey
No Aplikasi Kualitas Teknis
Nilai Bisnis Kesimpulan
1 Customer Service 2.5 2.8 Pelihara dan kembangkan
2 Keuangan 2.8 2.8 Pelihara dan kembangkan
3 HRD 2.9 2.9 Pelihara dan kembangkan
85
3.1.5.2 Evaluasi dengan Metode Audit Grid
Berdasarkan analisis Audit Grid maka hasil evaluasi
terhadap tinggi rendahnya kualitas teknik dan nilai bisnis dari
setiap aplikasi yang digunakan pada PT. PRAA Express adalah:
a) Aplikasi Customer Service, Keuangan dan HRD tetap
dapat dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan tuntutan pelanggan.
b) Semua aplikasi yang ada masih tetap diperlukan untuk
menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Dari hasil survey yang telah dilakukan di atas dengan cara
membagikan 20 (dua puluh) kuesioner pada karyawan PT. PRAA
Express, maka hasil dari pendekatan Audit Grid secara lengkap
dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut:
86
Gambar 3.4 Pendekatan Audit Grid Nilai Bisnis vs Kualitas Teknis per Aplikasi
Keterangan:
A = Aplikasi Customer Service
B = Aplikasi Keuangan
C = Aplikasi HRD
Perbaharui
Hapuskan
Pelihara dan kembangkan
Kaji Kembali
3
2
12 3
High
High Low
Low
KUALITAS TEKNIS
NIL
AI
BIS
NIS
(2.5, 2.8) A B (2.8, 2.8)
C (2.9, 2.9)
1
Kuadran 1
Kuadran 4
Kuadran 2Kuadran 3
1
1
2
3
2 3
87
3.2 Gambaran Umum Perusahaan
Gambar 3.5 Logo PT. PRAA EXPRESS
PT. Pagi Riaa (PRAA) Express berdiri pada tahun 1994 di Jakarta
dengan nomor Surat Ijin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT)
0.315./AL.003/ KU.IX/99 dan Nomor Pokok Wajib Pajak 1.732.069.8-031.
Pada saat ini PT. PRAA EXPRESS menempati kantor pusat di Jalan Anggrek
Neli Murni Blok A / 97B Slipi-Jakarta Barat, dengan karyawan berjumlah
lebih kurang 75 orang, serta sekitar 43 perwakilan di seluruh Indonesia.
Tujuan awal didirikannya perusahaan ini yakni untuk menyediakan
segala solusi bagi kebutuhan transportasi pengiriman barang dari daerah
mana saja di Indonesia ke seluruh dunia. Bertolak dari tujuan awal tersebut
serta melihat perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, kemajuan di
bidang transportasi yang berpengaruh pada meningkatnya kegiatan
perdagangan antar daerah dan persaingan antara perusahaan ekspedisi yang
semakin ketat, maka perusahaan ini berusaha terus-menerus
menyempurnakan layanannya demi kepuasan pelanggan yang menjadi titik
konsentrasi dari PT. PRAA EXPRESS.
PT. PRAA EXPRESS melakukan pengembangan pangsa pasar antara
lain dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan sebagai
88
perwakilan di Indonesia yang bertugas mengurus pengiriman dan penerimaan
barang dari dan ke daerah tersebut.
3.2.1 Bisnis Perusahaan
PT. PRAA EXPRESS bergerak dalam bidang jasa transportasi
pengiriman barang (ekspedisi). Secara lebih rinci, bidang usaha PT.
PRAA EXPRESS saat ini meliputi :
• Jasa ekspedisi muatan kapal udara (Airfreight Service),
• Jasa ekspedisi melalui darat (Land Transportation & Moving
Service),
• Jasa ekspedisi melalui laut (Seafreight Service), dan
• City Courier.
3.2.2 Lokasi Perusahaan
Pada saat ini, kantor pusat PT. PRAA Express berlokasi di:
Tobing Building
Jalan Anggrek Neli Murni Blok A / 97B
Slipi-Jakarta Barat
Telp : 021-5359939/40
Fax : 021-5359949
89
3.2.3 Tujuan dan Strategi Perusahaan
3.2.3.1 Tujuan Perusahaan
Tujuan PT. PRAA Express adalah menyediakan layanan
transportasi dengan standar yang tinggi dari manapun dan kemanapun
bagi perusahaan yang menjadi pelanggannya.
3.2.3.2 Strategi Perusahaan
PT. PRAA Express menerapkan strategi usaha yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan yaitu dengan menyediakan layanan yang
termudah, termurah, tercepat dan real time bagi pelanggannya. PT.
PRAA Express juga menyediakan layanan transportasi yang
menyeluruh, mulai dari layanan Door to Door (dari lokasi pengirim
hingga lokasi penerima), Door to Port (dari lokasi pengirim hingga
bandara penerima), Port to Door (dari bandara pengirim hingga
lokasi penerima), dan Port to Port (dari bandara pengirim hingga
bandara penerima).
3.2.4 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.4.1 Visi Perusahaan
PT. PRAA EXPRESS berdiri dengan memiliki visi untuk menjadi
perusahaan pengiriman barang yang terdepan di Indonesia dengan
menyediakan solusi menyeluruh bagi segala kebutuhan transportasi
dari wilayah manapun di Indonesia ke negara manapun di dunia.
90
3.2.4.2 Misi Perusahaan
Misi dari PT. PRAA EXPRESS yaitu:
• Mengembangkan jaringan kerjasama dengan perusahaan
pendukung diberbagai daerah untuk memperluas pasar
perusahaan.
• Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan terus
meningkatkan kualitas layanannya secara berkesinambungan.
• Menggunakan teknologi informasi di setiap divisi untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pelanggan.
Visi dan Misi perusahaan sangat penting untuk dijadikan sebagai
acuan yang dapat menghasilkan hasil akhir yang jelas dalam
melakukan kegiatan perusahaan, sehingga semua aktifitas bisnis
perusahaan yang dilakukan dapat lebih terarah untuk mencapai visi
dan misi tersebut.
3.3 Organisasi Perusahaan
3.3.1 Struktur Organisasi
PT. PRAA Express pada awalnya merupakan sebuah perusahaan
keluarga, namun seiring dengan perkembangan perusahaan,
meningkatnya keuntungan, dan semakin ketatnya persaingan dalam usaha
ini, maka PT. PRAA EXPRESS mulai melakukan perbaikan pada
struktur organisasi dan pembagian tugasnya.
91
Struktur organisasi PT. PRAA EXPRESS saat ini dapat dilihat
pada gambar 3.6.
Organization Chart
PT. PRAA EXPRESS
Gambar 3.6 Struktur Organisasi PT. PRAA EXPRESS
3.3.2 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Sebagai penjelasan dari struktur organisasi perusahaan didalam
PT.PRAA Express terdapat tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing bagian yang dibuat untuk mengatur keseluruhan aktivitas
agar kelancaran pelaksanaan kegiatan dapat dijaga dan tujuan perusahaan
dapat dicapai.
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Direktur Utama Direktur Keuangan
Direktur Operasional
Manager Keuangan Manager Operasional
Marketing Executive
Customer Service
Ass. Manager Keuangan
Debt &Credit Collection
Koordinator Kurir
Airport Handling Seaport Handling
Manager Personalia
Staff Personalia
General Manager
Manager Pemasaran
Cashier
92
Tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan antara
lain sebagai berikut:
1. Komisaris
• Bertanggung jawab kepada pemegang saham perusahaan
• Dapat sewaktu-waktu memberhentikan dan mengangkat
anggota direksi setelah melalui proses voting
• Mengawasi kinerja direksi dalam memimpin dan
menjalankan kegiatan didalam perusahaan
• Bertindak sebagai penasehat perusahaan dan berhak
mendapatkan informasi dari direksi mengenai hal-hal yang
dianggap perlu dan berhubungan dengan seluruh kegiatan
perusahaan
2. Dewan Direksi
• Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional
perusahaan
• Berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan secara
maksimal sesuai dengan visi dan misi perusahaan
• Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan perusahaan
dan memberikan laporan secara periodic kepada komisaris
• Bertanggung jawab merumuskan perencanaan, kebijakan,
strategi dan sasaran perusahaaan serta melakssanakan
kebijakan yang ditetapkan komisaris
93
• Mengawasi dan bekerja sama dengan para manajer agar
kegiatan perusahaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan tugas masing-masing divisi.
3. General Manager
• Mengawasi jalannya seluruh kegiatan di dalam kantor pusat
maupun kantor cabang
• Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan perusahaan
dan memberikan laporan secara periodik kepada direksi
• Mengusahakan agar tujuan perusahaan tercapai secara
maksimal
• Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan, kebijakan,
strategi dan sasaran peusahaan serta melaksanakan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh direksi
4. Manager Operasional
• Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan
mengawasi jalannya sistem, sumber daya manusia serta
fasilitas-fasilitas yangs tersedia di perusahaan guna
tercapainya sasaran-sasaran perusahaan.
• Menjamin kelancaran jalannya aktivitas operasional dan
bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan
operasional
94
• Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan siste
manajemen perusahaan secara periodik
• Mengkoordinasi proses kerja kurir dalam kegiatan bisnis
sehari-hari
• Melakukan pengajuan permintaan dana pengiriman barang
5. Manager Keuangan dan Akuntansi
• Bertanggung jawab atas semua pemasukkan dan
pengeluaran dana serta kegiatan pencatatan dan penyajian
laporan keuangan perusahaan
• Memeriksa laporan keuangan perusahaan secara
keseluruhan dan melakukan analisa atas hasil laporan
keuangan tersebut
• Merencanakan pengelolaan anggaran keuanggan jangka
pendek dan jangka panjang
• Mengadakan perencanaan dan pengawasan keuangan
• Memberikan usulan perbaikan terhadap perencanaan
keuangan perusahaan
• Memeriksa estimasi dana pengiriman barang yang diajukan
oleh manajer operasional dan memberikan izin untuk
mengeluarkan dana yang dibutuhkan
6. Ass. Manager Keuangan dan Akuntansi
• Membuat laporan arus kas dan menganalisa laporan posisi
kas melalui hutang dan piutang perusahaan
95
• Membuat laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
behubungan dengan pembukuan akuntansi perusahaan
• Menyiapkan data dan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh setiap bagian
• Menyusun anggaran perusahaan secara keseluruhan dengan
kerja sama manajer dari tiap bagian
7. Manager Pemasaran
• Merencanakan, mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pemasaran, merumuskan strategi serta kebijakan
pemasaran dan promosi.
• Mewakili perusahaan dalam melakukan negosiasi, dan
membina serta meningkatkan hubungan baik dengan para
pelanggan dan pihak-pihak diluar perusahaan.
• Mengevaluasi efektifitas, strategi dan kebijakan pemasaran
serta promosi yang diterapkan perusahaan.
• Bertanggung jawab atas setiap kegiatan pemasaran dan
promosi kepada jajaran direksi.
8. Marketing Executive
• Melakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan daya tarik
konsumen untuk menggunakan layanan perusahaan.
• Mengusulkan, menjadwalkan dan mengadakan kegiatan
promosi secara berkala serta menyusun dan menentukan
strategi promosi yang sejalan dengan strategi perusahaan.
96
• Menjamin keberhasilan kegiatan promosi dalam proses
mencapai target mutu dalam waktu yang telah direncanakan.
• Bertanggung jawab menjaga dan meningkatkan reputasi
perusahaan di mata masyarakat dan pelanggan pada
khususnya.
9. Koordinator Kurir
• Melakukan pembagian tugas kepada kurir yang akan
mengambil dan mengantarkan barang.
• Memeriksa dan mengawasi absensi kurir dan jadwal kerja
kurir.
• Mengadakan penyeleksian dan penerimaan kurir.
• Mengevaluasi kinerja kurir dan melaporkannya kepada
manager operasional.
10. Customer Service
• Melakukan pengisian surat jalan, order pembelian, dan
melaukn pencatatan kedalam buku customer trading
• Memberitahukan seluruh informasi mengenai tarif, service,
dan semua informasi mengenai perusahaan kepada customer
atau pelanggan
• Melakukan negosiasi penetapan tarif dan servis terhadap
pelanggan, termasuk membuat proposal rate service dengan
pelanggan
97
• Mengadakan komunikasi yang baik atau communication
approach dengan costumer atau pelanggan setiap saat
pelanggan menghubungi perusahaan
11. Debt & Credit Collection
• Melakukan penagihan hutang kepada pelanggan yang
dilakukan secara periodik ( 1 bulan )
• Mempertanggung jawabkan pembayaran dan
kekurangannya kepada manajer keuangan
12. Cashier
• Mengeluarkan dana dari kas perusahaan sesuai dengan
estimasi biaya pengiriman barang yang telah disetujui
manager keuangan.
• Mengeluarkan dana untuk kegiatan operasional perusahaan.
• Mencatat transaksi dan bertanggung jawab memberikan
laporan pengeluaran kas perusahaan kepada Ass. Manajer
keuangan.
13. Airport & Seaport Handling
• Bertugas sebagai perwakilan dari PT. PRAA EXPRESS di
bandara atau pelabuhan untuk menangani barang-barang
yang akan dikirimkan oleh perusahaan.
• Bertanggung jawab untuk memastikan barang yang akan
dikirim telah dimuat ke dalam pesawat atau kapal laut.
98
• Bertanggung jawab melaporkan kepada perusahaan
mengenai status barang yang berada di bandara atau
pelabuhan.
3.4 Menentukan Konteks dan Ruang Lingkup
Konteks dan ruang lingkup dari pembahasan skripsi ini adalah
merencanakan strategi informasi di dalam PT. PRAA Express yang merupakan
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Perencanaan
strategi informasi ini dititikberatkan pada pengelolaan prosedur dari unit bisnis
utama perusahaan yang terdiri atas :
• Jasa ekspedisi muatan kapal udara (Airfreight Service),
• Jasa ekspedisi melalui darat (Land Transportation & Moving
Service),
• Jasa ekspedisi melalui laut (Seafreight Service), dan
• City Courier.
Selain itu, strategi informasi yang akan dirumuskan juga meliputi area
fungsional dari PT. PRAA Express, seperti yang akan dibahas lebih lanjut pada
pembahasan selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja aktivitas
operasional perusahaan melalui perencanaan strategi informasi yang tepat.
Perencanaan strategi informasi yang tepat sangat diperlukan, mengingat
perkembangan teknologi informasi juga turut mempengaruhi PT. PRAA Express
dalam mengelola arus data dan informasi dalam perusahaan, sehingga PT. PRAA
99
Express harus menetapkan strategi informasi yang mampu mendukung
pencapaian sasaran perusahaan, yaitu antara lain:
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan secara tepat
dengan memanfaatkan dukungan penerapan teknologi informasi yang sesuai.
2. Mampu bertahan dalam menghadapi persaingan di dalam bisnis ekspedisi
yang semakin meningkat dengan meningkatkan kinerja perusahaan melalui
penerapan sistem informasi yang terintegrasi.
3.4.1 Analisis Problem dan Solusi
Masalah–masalah (problem) yang dihadapi PT. PRAA Express
sehingga mampu menghambat pencapaian visi dan misi perusahaan
antara lain adalah:
• Pendayagunaan sistem informasi yang belum optimal dan
perencanaan pengembangan sistem informasi yang tidak terencana.
Pengembangan sistem informasi belum berjalan dengan baik,
aplikasi berjalan masih belum terintegrasi, sehingga
mengakibatkan pengelolaan arus data dan informasi dalam
perusahaan tidak berjalan baik Hal ini secara langsung
berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan yang sering
terhambat akibat sistem pendukung tidak berfungsi optimal.
100
• Belum adanya sistem yang mampu mendukung pengambilan
keputusan bagi tingkat manajerial.
Tidak terintegrasinya sistem berjalan dalam PT. PRAA Express
mengakibatkan jajaran manajerial perusahaan tidak dapat
memperoleh informasi-informasi strategis dan laporan-laporan
yang dibutuhkannya secara real time dan up to date. Hal ini
menghambat dalam proses pengambilan keputusan.
• Kegiatan promosi terhadap layanan perusahaan yang belum efektif.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh bagian Pemasaran belum
terencana dengan baik, sehingga dapat mengakibatkan nilai
penjualan jasa menurun dan kurang dikenalnya citra perusahaan
di mata masyarakat.
• Ketersediaan Cash Flow perusahaan yang sulit diperkirakan, akibat
pelunasan piutang pelanggan yang sering tidak tepat waktu.
Ketersediaan cash flow perusahaan bergantung pada pembayaran
piutang dari pelanggan. Manajemen penagihan piutang yang
belum terencana dengan baik mengakibatkan seringkali pelanggan
terlambat melunasi tagihannya. Hal ini tentunya mempengaruhi
ketersediaan cash flow perusahaan dan mengakibatkan kesulitan
dalam merumuskan penghitungan pendapatan bulanan
perusahaan.
101
• Keterbatasan jumlah sumber daya manusia.
Saat ini jumlah tenaga kerja ahli di dalam perusahaan masih
sangat kurang, sehingga tidak seluruh fungsi-fungsi di dalam
perusahaan tertangani dengan baik. Hal ini juga dapat
menghambat pengembangan usaha perusahaan di masa yang akan
datang.
• Pelatihan bagi karyawan belum memadai.
Perencanaan dan pengalokasian anggaran untuk mengadakan
pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kemampuan karyawan masih sangat kurang hingga saat ini. Hal
ini mengakibatkan kemampuan karyawan berbeda-beda dan tidak
ada standar yang menjamin kualifikasi dari masing-masing
karyawan di dalam perusahaan. Begitu pula dengan pelatihan
karyawan terhadap sistem berjalan yang masih kurang, sehingga
pemahaman karyawan terhadap sistem berbeda-beda dan dapat
mengakibatkan kinerja kerja yang tidak optimal.
Solusi yang diusulkan atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi
PT. PRAA Express antara lain adalah:
• Melakukan pengembangan sistem informasi secara terarah dan
terencana dengan baik, sehingga arus informasi dalam perusahaan
dapat dikelola dengan baik.
102
• Mengembangkan aplikasi secara terintegrasi dan mengembangkan
aplikasi manajerial yang mampu menyajikan informasi-informasi
strategis dan laporan-laporan secara real time dan up to date.
• Menyusun dan melaksanakan kegiatan promosi melalui perencanaan
strategi pemasaran yang tepat.
• Melakukan peningkatan pengelolaan prosedur penagihan piutan
terhadap pelanggan, sehingga pelanggan dapat mematuhi jangka
waktu pelunasan.
• Melakukan perekrutan karyawan sesuai dengan standar keahlian dan
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan melakukan peninjauan
terhadap job description untuk mengevaluasi kinerja serta meninjau
kebutuhan untuk perekrutan karyawan baru.
• Melakukan perencanaan pengalokasian anggaran dan pengadaan
training atau pelatihan bagi para karyawan serta mengadakan
pelatihan secara rutin untuk meningkatkan kualitas dan keahlian
karyawan.
103
Dari analisis problem dan solusi yang dilakukan pada PT. PRAA Express
dilakukan penentuan rating kritikal dari setiap problem dan solusi yang dapat
dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Problem, Solusi dan Rating Kritikal
No Problem Solusi Rating Kritikal
1. Pendayagunaan sistem informasi yang belum optimal dan perencanaan pengembangan sistem informasi yang tidak terencana.
Melakukan pengembangan sistem informasi secara terarah dan terencana dengan baik, sehingga arus informasi dalam perusahaan dapat dikelola dengan baik.
4
2. Belum adanya sistem yang mampu mendukung pengambilan keputusan bagi tingkat manajerial.
Mengembangkan aplikasi secara terintegrasi dan mengembangkan aplikasi manajerial yang mampu menyajikan informasi-informasi strategis dan laporan-laporan secara real time dan up to date.
3
3. Kegiatan promosi terhadap layanan perusahaan yang belum efektif.
Menyusun dan melaksanakan kegiatan promosi melalui perencanaan strategi pemasaran yang tepat.
4
4. Ketersediaan Cash Flow perusahaan yang sulit diperkirakan akibat pelunasan piutang pelanggan yang sering tidak tepat waktu.
Melakukan peningkatan dalam hal pengelolaan prosedur penagihan piutang terhadap pelanggan, sehingga pelanggan dapat mematuhi jangka waktu pelunasan.
3
5. Keterbatasan jumlah sumber daya manusia.
Melakukan perekrutan karyawan sesuai dengan standar keahlian dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan melakukan peninjauan terhadap job description untuk mengevaluasi kinerja serta meninjau kebutuhan untuk perekrutan karyawan baru.
3
6. Pelatihan bagi karyawan belum memadai.
Melakukan perencanaan anggaran dan penjadwalan training atau pelatihan bagi para karyawan serta mengadakan pelatihan secara rutin untuk meningkatkan kualitas dan keahlian karyawan.
3
104
Keterangan Rating Kritikal pada tabel 3.7 :
1 = Tidak mutlak dibutuhkan untuk mendukung bisnis
2 = Dibutuhkan untuk mendukung bisnis namun kepentingan dan jadwal
aktifitas lebih rendah dibandingkan no.3
3 = Dibutuhkan untuk mendukung bisnis
4 = Kritikal terhadap gangguan operasi bisnis
Mengingat persaingan bisnis yang semakin ketat di dunia ekspedisi
seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap jasa ekspedisi, PT.PRAA
Express harus menaruh perhatian terhadap permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya demi kemajuan perusahaan. Secara garis besar, PT. PRAA Express
perlu mengelola aktivitas bisnis dalam perusahaan secara lebih baik dan
melakukan pengembangan bisnis di masa yang akan datang serta menyesuaikan
diri dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu
mendukung bisnis ini.
3.5 Menyiapkan Kumpulan Informasi
Untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam proses
perencanaan strategi informasi pada PT. PRAA Express, dilakukan survey pada
10 (sepuluh) responden yang merupakan karyawan pada kantor pusat PT. PRAA
Express. Dari setiap divisi dibagikan kuesioner pada 2 (dua) orang responden
dan juga dilakukan wawancara dengan General Manager dan Manajer
Operasional dari PT. PRAA Express.
105
Dari hasil kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan, diperoleh
kumpulan informasi bisnis yang dibutuhkan, seperti yang akan dijelaskan pada
tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Analisis terhadap strategi informasi pada PT. PRAA EXPRESS
Function Objectives/Goals CSF Ext/
Int Can Infl
Performance Measure
Business Information & Support Need
Priority
Operasional Menjamin kelancaran jalannya aktivitas operasional perusahaan.
• Menjamin ketepatan waktu pengiriman barang
• Menjamin
keamanan barang yang dikirim
I I I
Y • Peningkatan jumlah order yang diterima
• Berkurangnya
jumlah keluhan dari pelanggan
• Laporan jumlah order masuk
• Laporan jumlah keluhan pelanggan
VH
Marketing Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan
• Strategi promosi yang efektif
• Meningkatkan
kemampuan CS dalam melayani pelanggan
I I
Y • Jumlah pelanggan meningkat
• Berkurangnya klaim/keluhan dari pelanggan
• Berkurangnya customer loss
• Perbandingan antara target dan hasil yang dicapai
• Analisis kebutuhan pelanggan
H
HRD Meningkatkan kinerja karyawan dan kemampuan perusahaan
• SDM yang berkualitas dan berpengalaman di bidang ekspedisi
I
Y
• Meningkatnya jangkauan wilayah pengantaran
• Laporan kinerja karyawan
H
Keuangan Meningkatkan pengawasan terhadap keuangan dan keakuratan laporan akuntansi perusahaan
• Terkontrolnya status hutang piutang perusahaan
• Terkontrolnya arus kas perusahaan
I I
Y • Lancarnya laporan kegiatan akuntansi perusahaan
• Laporan keuangan perusahaan
H
106
3.5.1 Wawancara Bisnis
Dari wawancara yang dilakukan dengan General Manager
PT.PRAA Express, Bpk Fajar Tobing, didapatkan beberapa informasi
yang dapat mendukung proses analisa. Diantaranya adalah:
• Target jangka panjang PT. PRAA Express adalah untuk dapat menjadi
perusahaan pengiriman barang yang memiliki jangkauan wilayah
pengantaran di seluruh dunia.
• Mulai awal tahun 2006 PT. PRAA Express akan melakukan
restrukturisasi organisasi dan penentuan job description agar dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
• PT. PRAA Express membutuhkan perencanaan dan pengembangan
sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan demi
mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.
• Dalam waktu beberapa bulan PT. PRAA Express akan membuka sales
counter di daerah Kemang, Jakarta Selatan yang mampu menangani
penerimaan order dari pelanggan.
• Dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan dan pengembangan
terhadap website perusahaan (www.praaexpress-jkt.co.id) sehingga
dapat lebih memperkenalkan layanan yang diberikan perusahaan dan
dapat mempermudah pelanggan untuk melakukan order serta
pengecekan status pengiriman barang secara online.
107
3.6 Penilaian Sistem yang Berjalan
3.6.1 Area Fungsi Bisnis
Area fungsi bisnis pada PT. PRAA Express ditunjukkan pada
tabel 3.9 di bawah ini :
Tabel 3.9 Area Fungsi Bisnis pada PT. PRAA Express
No Area Fungsi Fungsi Bisnis Proses 1. Operasional Penentuan tarif pada
pelanggan Pendistribusian Barang
Penghitungan estimasi biaya Pemberian diskon Pengajuan biaya pada bagian keuangan Menganalisa jalur Berkoordinasi dengan handling daerah Menunjuk kurir yang bertugas
2. Pemasaran Menerima Order Analisa Pasar Melakukan promosi Analisa pesaing
Mencatat order pelanggan Cetak Consignment Note Menganalisa daya beli masyarakat Menganalisa kebutuhan pelanggan Membuat strategi promosi secara periodic. Membina hubungan baik dengan pelanggan Analisa harga jual pesaing Analisa strategi bisnis pesaing
3. Keuangan Perencanaan Keuangan Akuntansi
Menganalisa keadaan keuangan perusahaan Melakukan perencanaan anggaran perusahaan Mengelola anggaran perusahaan Mencatat transaksi Mencatat hutang dan piutang Mencatat biaya operasioal Menghitung gaji karyawan Melakukan dan menerima pembayaran Membuat bukti pembayaran Membuat laporan keuangan
108
Pengelolaan pajak Mengontrol anggaran perusahaan
Menghitung PPh dan PPN Membuat laporan pajak Menganalisis laporan keuangan
4. HRD Absensi Karyawan Perekrutan karyawan Penggajian Pelatihan Karyawan Kebijakan kompensasi
Mendata daftar hadir karyawan Menyeleksi calon karyawan Melakukan interview terhadap calon karyawan Menentukan penempatan karyawan Membuat kontrak kerja Menetapkan gaji karyawan Melakukan distribusi gaji pada karyawan Membuat laporan slip gaji Pengadakan pelatihan terhadap karyawan baru dan lama Memberikan dorongan dan motivasi kerja Menetapkan kebijakan kompensasi ( cuti hamil, nikah, dan anggota keluarga meninggal )
3.6.2 Menilai Kecocokan Sistem Berjalan
3.6.2.1 Analisis Perusahaan
3.6.2.1.1 Status Sistem Informasi
Sejak awal berdirinya, PT. PRAA Express telah
menggunakan sistem berbasis komputer dalam mendukung
kegiatan operasionalnya. Dari tahun ke tahun aplikasi tersebut
telah mengalami pengembangan, namun hingga saat ini belum
semua divisi dalam perusahaan telah memiliki aplikasi pendukung
dan pengembangan sistem pun terkesan tidak terencana. Divisi
109
dalam perusahaan yang telah memiliki aplikasi pendukung antara
lain Keuangan, HRD, dan Pemasaran. Aplikasi-aplikasi yang ada
tersebut belum terintegrasi satu dengan yang lainnya. Hal ini
disebabkan oleh dana yang terbatas dan kurangnya kesadaran
manajer perusahaan akan pentingnya pengembangan IT yang
tepat dalam mendukung kinerja perusahaan. Selain itu,
perusahaan belum memiliki SDM yang menguasai IT, sehingga
perencanaan pengembangan sistem informasi sulit terlaksana.
Kurangnya SDM yang terampil juga menyebabkan penggunaan
IT menjadi kurang optimal.
Dari gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa sangat
diperlukan pengembangan yang terencana dan menyeluruh
terhadap aplikasi-aplikasi antar divisi dalam PT. PRAA Express
serta pengembangan aplikasi yang mampu menghasilkan
informasi secara real time dan up to date bagi jajaran eksekutif
perusahaan. Usulan rencana pengembangan sistem informasi pada
PT. PRAA Express akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya
dalam pembahasan skripsi ini.
3.6.2.1.2 Status Teknologi Informasi
PT. PRAA Express saat ini mempunyai sebelas unit
komputer yang terbagi pada dua lantai. Beberapa komputer sudah
terhubung satu sama lain melalui jaringan LAN yang telah
dimiliki perusahaan sejak empat tahun terakhir.
110
Spesifikasi masing-masing komputer berserta hardware
pendukungnya antara lain:
a. 4 (empat) unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Intel Pentium IV 1.5 GHZ
- Memory 256 SDRAM
- Motherboard MSI
- Harddisk 20 GB Seagate
- VGA 32 MB NVIDIA
- Floppy disk 1,44 MB
- CD-ROM 52x Ben Q/Liteon/ASUS
- Sound on Board + Speaker aktif
- LAN Card Realteach/ 3 Com 10/100 Mbps
- Keyboard + Mouse Logitech
- Monitor 15” GTC
b. 6 (enam) unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Intel Pentium III 733 Mhz
- Motherboard ASUS P4BF
- Memory 128 SDRAM
- Harddisk 20 GB Seagate
- VGA 32 MB NVIDIA
- Floppy Disk 1,44 MB
- CD-ROM 52x Ben Q/Liteon/ASUS
- Sound on Board + Speaker aktif
- LAN Card Realteach/ 3 Com 10/100 Mbps
111
- Keyboard + Mouse Logitech
- Monitor 15” GTC
c. 1 (satu) PC Server LAN, memiliki spesifikasi sebagai
berikut :
- Pentium IV 1.5 Ghz
- Motherboard MSI P4 MAM-V
- Harddisk 10 Gb Seagate
- LAN 3 Com 10/100Mbps
- Floppy Disk 1,44 Mb
- CD ROM Samsung 52X
- Keyboard + Mouse Logitech
- Monitor 15” GTC
- Memory 256 SDRAM PC 133 Visipro
- VGA dan Sound On Board
Peripheral :
- ATI Switch 10/100 Mbps 24 Port
- Hub
- Modem ADSL Prolink
- UPS ICA 500 Watt
Connection ADSL :
- UTP Cable
- Kabel Telepon
112
d. Komponen Pendukung, Antara Lain:
- Printer Epson LX-300 (3 unit), Printer Canon i255 (1
unit), Printer HP 550 (1 unit)
- Scanner (1 unit)
- Mesin faximile (2 unit)
- Mesin fotocopy (1 unit)
Aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh PT.PRAA Express disajikan pada tabel
3.10 di bawah ini:
Tabel 3.10 Aplikasi Sistem Berjalan dan Perencanaan Pengembangan
APPLICATION
Status P - plan
D - dev’l L - live
DATE FIRST LIVE
HARDWARE & SOFTWARE
ENVIRONMENT
USER INTERFACE
MODE COMMENTS
General Accounting
L 2001 Intel Pentium III 733 Mhz Zahir
Interactive Pada saat ini, aplikasi cukup mampu memenuhi kebutuhan. Namun user interface kurang dapat dipahami sehingga perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Order Processing L 2003 Intel Pentium IV 1,5 Ghz Visual basic 6
Interactive Aplikasi sudah mampu menangani order secara terstruktur dan dapat menghasilkan consignment note secara terkomputerisasi.
Order Receiving L 2003 Intel Pentium III 733 Mhz Visual Basic 6
Batch Aplikasi mampu menangani kebutuhan perusahaan pada saat ini, tetapi seiring dengan perkembangan perusahaan dan meningkatnya jumlah pelanggan, aplikasi ini harus dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Personnel L 2001 Intel Pentium III 733 Mhz Visual Basic 6
Batch Aplikasi hanya terbatas pada absensi karyawan, tetapi belum mampu menangani keseluruhan informasi yang dibutuhkan personalia.
Financial Reporting
L 2001 Intel Pentium III 733 Mhz Microsoft Excel & Visual Basic 6
Interactive data entry otherwise
batch
Aplikasi benar-benar tidak mampu menunjang kegiatan pembuatan laporan yang harus dilaksanakan oleh divisi keuangan. Sehingga dibutuhkan perbaikan secara menyeluruh.
113
3.6.2.1.3 Peluang Pengembangan yang Sesuai
Peluang pengembangan IT yang sesuai untuk mendukung
proses bisnis PT. PRAA Express adalah:
1. Tidak mengadakan perubahan sistem secara keseluruhan
pada aplikasi yang berjalan, tetapi hanya menambahkan
fungsi-fungsi yang belum ada.
2. Mengadakan pelatihan atau training kepada para karyawan
sehingga dapat mengoperasikan sistem secara optimal.
3.6.2.1.4 Batasan Pada Sistem yang Berjalan
PT. PRAA Express membagi beberapa masalah agar dapat
melihat hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk mendapatkan
solusi dari masalah yang ada. Beberapa batasan yang dihadapi
dalam mengimplementasikan aplikasi pada PT. PRAA Express
antara lain:
• Kualitas kemampuan SDM yang terbatas dalam
mengoperasikan sistem.
• Belum adanya divisi IT yang bertugas mengembangkan
dan memelihara sistem.
• Dana yang terbatas untuk membangun Sistem Informasi
yang terintegrasi.
114
3.6.2.2 Subyek Data
Subyek data adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
perusahaan yang berisi data atau informasi yang dibutuhkan dalam suatu
system dan sering digunakan oleh masing-masing unit organisasi untuk
mengelola data tersebut menjadi informasi dalam bentuk laporan. Adapun
subyek data yang telah dianalisis dari PT. PRAA Express adalah sebagi
berikut:
1. Order
2. Tarif
3. Pelanggan
4. Bukti tagihan
5. Piutang
6. Keluhan Pelanggan
7. Anggaran
8. Promosi
9. Kontrak Kerjasama
10. Pegawai
11. Jadwal Kerja
12. Absensi
13. Gaji
14. Keuangan
15. Pajak
16. Tujuan Pengiriman
17. Kendaraan
115
18. List of vendor
19. Handling Daerah
20. Barang
21. Gudang
22. Kontrak Kerja Karyawan
3.6.2.3 Analisis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi yang
Digunakan
3.6.2.3.1 Skema Proses Bisnis
Skema proses bisnis dari PT. PRAA Express saat ini dapat
dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini:
Tabel 3.11 Skema Proses Bisnis
Level Informasi Pemasaran Operasional Keuangan Personalia Strategi Perencanaan & Analisis
Pengawasan & Pengontrolan
Pengontrolan kegiatan pemasaran.
Pengontrolan kegiatan operasional.
Pengawasan kegiatan keuangan agar terkendali dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pengontrolan dan pemantauan kinerja seluruh karyawan dalam perusahaan.
Transaksi Pemrosesan order pengiriman barang dan pencetakan consignment note.
Pembagian kerja kurir sesuai dengan order yang diterima.
Pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan yang dilakukan oleh setiap divisi.
Absensi dan penggajian.
Pendukung Operasional
Melayani dan menerima data pelanggan yang akan melakukan transaksi.
Penyimpanan data-data yang diperlukan dalam proses transaksi, seperti data kurir, data pelanggan, dll.
Memasukkan data akuntansi yang berasal dari perusahaan maupun dari pelanggan.
Data karyawan, data absensi.
116
3.6.2.3.2 Peta Aplikasi
Gambar 3.7 Peta Aplikasi Berjalan PT. PRAA Express
Mon
itor
&K
ontr
ol
Tra
nsak
si
Stra
tegi
s Pe
nduk
ung
Ope
rasi
onal
Pe
renc
anaa
n &
A
nalis
is
Marketing Operasional Keuangan
Office Automation, Communication, E-Mail, Operational Decision Support, dll
HRD
Proses order pengiriman
PenerimaanOrder
Transaksi akuntansi
Pengontrolan kegiatan pemasaran
Data Operasional
Data Absensi Karyawan
Pembagian Kerja Kurir
Data Akuntansi
Buku Besar
Pengontrolan Laporan Keuangan
Pembuatan invoice
Absensi dan penggajian
Pemantauan kinerja karyawan
Pemantauan order dan kegiatan operasional
Membuat Consignment Note
117
Gambar 3.7 pada halaman sebelumnya menunjukkan peta aplikasi dari
PT. PRAA Express yang memberi gambaran mengenai aplikasi pendukung
proses bisnis yang berjalan saat ini. Pembuatan peta aplikasi dilakukan
berdasarkan skema proses bisnis PT. PRAA Express seperti yang dapat dilihat
pada tabel 3.11.
3.6.2.4 Analisis Status Sistem Informasi
Sejak awal berdiri PT. PRAA Express sudah
menggunakan komputer dalam mendukung beberapa kegiatan
operasional dalam perusahaan. Namun hingga saat ini belum
seluruh bagian menggunakan komputer. Hal ini disebabkan
karena ada beberapa karyawan dalam perusahaan yang belum
dapat menggunakan teknologi yang tersedia secara maksimal.
Pada jajaran eksekutif perusahaan juga belum dapat
mengakses sistem informasi secara optimal sehingga laporan-
laporan hanya didapat secara manual dan tidak real time.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem yang interaktif dan karyawan yang terampil sangat
dibutuhkan oleh setiap perusahaan di masa-masa ini. Hal ini
sangat terasa karena beberapa bagian dalam perusahaan yang
sudah menggunakan sistem informasi merasa terbantu karena
adanya teknologi informasi yang digunakan.
118
3.6.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu diagram yang menunjukkan
hubungan antar entitas yang satu dengan entitas yang lain. Entitas
merupakan sebuah lingkungan elemen, sebuah sumber atau
transaksi yang merupakan hal penting bagi perusahaan untuk
didokumentasikan. ERD pada PT. PRAA Express dapat dilihat
pada gambar 3.8 berikut:
Gambar 3.8 Entity Relationship Diagram
Order Barang
List of Vendor
Tujuan Pengiriman Pelanggan
Pajak Layanan Keluhan
Pelanggan
Anggaran
Promosi Kendaraan
Gudang Pemasaran
Kontrak kerjasama
Kontrak kerja karyawan Jadwal Kerja
Pegawai
Invoice Keuangan
Absensi Gaji
Piutang
Handling Daerah
Tarif
119
3.6.2.6 Analisis Status Teknologi Informasi
Berikut ini digambarkan konfigurasi jaringan yang saat ini
digunakan pada kantor pusat PT. PRAA Express Jakarta:
Lantai 1
Personalia
Laser printer
Hub Lantai 1
Data Server Lantai 1 Gambar 3.9 Arsitektur Jaringan pada Lantai 1
Lantai 3
Direksi
PemasaranLaser printer
Laser printer
Fax
Hub Lantai 1
Data Server Lantai 1 Gambar 3.10 Arsitektur Jaringan pada Lantai 3
120
Lantai 2
Operasional
Hub Lantai 1
Data Server Lantai 1
Keuangan
Laser printer
Scanner
Laser printer
Fax
Foto copy
Gambar 3.11 Arsitektur Jaringan pada Lantai 2
121
Arsitektur Jaringan Keseluruhan
Operasional
Hub Lantai 1
Data Server Lantai 1
Keuangan
Personalia
Direksi
PemasaranLaser printer
Laser printer Laser printer
Scanner
Laser printer
Laser printer
Fax
Fax
Foto copy
Modem ADSL Lantai 1
Internet
Provider Telkom
Gambar 3.12 Arsitektur Jaringan Keseluruhan