bab 24-pengungkapan informasi keuangan

Upload: febbyasrie

Post on 10-Oct-2015

109 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pengungkapan informasi keuangan

TRANSCRIPT

PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN

PENGUNGKAPAN KEPADA SIAPA?Jika mengutip FASB:Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor yang sekarang dan yang potensial serta para pemakai lain dalam mengambil keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional.Jika kita mendefinisikan pemegang saham dan investor lain sebagai kelompok fokal yang tepat untuk akuntansi, pengungkapan dalam pelaporan keuangan dapat didefinisikan sebagai penyajian informasi yang diperlukan untuk mencapai operasi yang optimum dalam pasar modal yang efisien. Akan tetapi, semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relative setiap perusahaan guna mendapatkan portofolio yang terdiversifikasi serta kombinasi investasi yang memenuhi preferensi risiko masing-masing. Kreditor dan badan-badan pemerintah biasanya memiliki kekuasaan untuk mendapatkan informasi tambahan untuk kebutuhan mereka.Pengungkapan kepada Pemegang AndilArti penting kepemilikan pemegang saham dikalahkan oleh konsep kepentingan pemegang andil (stakeholders) yang lebih luas. Dampaknya adalah berubahnya sifat pengungkapan. Akan tetapi, kalaupun dipermasalahkan pengungkapan yang diperlukan bagi pembaca yang lebih luas daripada pemegang saham, penekannya tetap pada laporan bertujuan umum. Yaitu:Tanggung jawab pelaporan yang kami identifikasi adalah yang bertujuan umum, yang ditujukan untuk memberikan informasi umum kepada semua pemakai diluar mereka yang mengemban tanggung jawab pengendalian dan manajemen organisasi.TINGKAT PENGUNGKAPANDalam pengertian terluas kata tersebut, pengungkapan hanya berarti penyampaian (release) informasi. Para akuntan cenderung menggunakan kata ini dalam pengertian yang agak lebih terbatas, yaitu penyampaian informasi keuangan tentang suatu perusahaan di dalam laporan keuangan, biasanya laporan tahunan. Pertanyaan mengenai penyampaian informasi di dalam neraca, laporan rugi laba, serta laporan arus kas termasuk dalam rubric pengakuan dan pengukuran. Pengungkapan, dalam pengertian tersempitnya, mencakup hal-hal seperti pembahasan dan analisis manajemen, catatan kaki, dan laporan pelengkap.Pengungkapan di luar laporan keuangan itu sendiri memegang peranan yang sangat penting dalam pasaran global sekarang ini. Masih banyak sekali ketidaksepakatan mengenai bagaimana pos-pos tertentu harus diukur. Misalnyam perlakuan untuk goodwill sangat jauh berbeda dari suatu Negara ke Negara lain. Dalam keadaan seperti itu, pengungkapan fakta secara sederhana akan memungkinkan seorang pembaca menentukan perlakuan yang tepat sesuai keinginannya. Bila pos-pos itu diakui dalam tubuh laporan keuangan, tetap saja penting untuk mengungkapkan kebijakan akuntansi yang diikuti dalam pengukuran pos-pos tersebut. Seperti yang dinyatakan Iternational Accounting Standards Committee (IASC):Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti. Laporan keuangan didasarkan pada kebijakan akuntansi yang berbeda dari perusahaan ke perusahaan, baik di dalam satu Negara maupun antarnegara. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang signifikan yang menjadi dasar laporan keuangan perlu diungkapkan agar laporan itu dapat dimengerti sebagaimana mestinya.Tingkat Pengungkapan Berapa banyak informasi yang harus diungkapkan tergantung sebagian pada keahlian mereka. FASB, berpendapat bahwa informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan harus:Dapat dipahami oleh mereka yang mempunyai pengertian yang memadai mengenai aktivitas bisnis dan ekonomi serta mau mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang sewajarnya.Tingkatan pengungkapan juga tergantung pada standar yang dianggap paling diinginkan. Tiga konsep pengungkapan yang biasanya diusulkan adalah pengungkapan yang memadai (adequate), wajar (fair), dan lengkap (full).Yang paling banyak digunakan dari ketiga ungkapan ini adalah pengungkapan yang memadai, tetapi ungkapan ini menyiratkan jumlah pengungkapan minimum yang sejalan dengan tujuan negative membuat laporan tersebut tidak menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih positif. Pengungkapan yang wajar menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memberikan perlakuan yang sama pada semua calon pembaca. Pengungkapan lengkap menyiratkan penyajian seluruh informasi yang relevan.Standar Untuk PengungkapanFASB. yang bertanggungjawab untuk membuat keputusan yang mempengaruhi kesjahteraan masyarakat, berupaya tetapi gagal menurut para kritikus FASB-untuk mengakali masalah ini dengan terpaksa kembali pada karakteristik kualititatif yang diyakini harus dimiliki informasi yang berguna. Lebih jauh lagi, jika yang ditekankan adalah preferensi spesifik dan preferensi umum investor yang berpengalaman, salah satu tujuan haruslah penyajian informasi dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan pembandingkan hasil-hasil yang diharapkan. Komparabilitas dapat diterapkan dalam dua cara yang berbeda. Yang pertama adalah menyajikan pengungkapan yang cukup tentang bagaimana angka-angka akuntansi diukur dan dihitung agar memungkinkan investor mengkonversi jumlah-jumlah dari perusahaan-perusahaan yang berbeda menjadi ukuran-ukuran yang langsung dapat diperbandingkan. Cara kedua untuk menerapkan komparabilitas adalah dengan membiarkan investor membuat peringkat ordinal untuk beberapa masukan dalam model-model keputusan. Data Kuantitatif. Dalam memilih kriteria untuk memutuskan data kuantitatif apa yang material dan relevan bagi investor dan kreditor, penekanannya haruslah pada informasi keuangan atau informasi lain yang mungkin dapat digunakan dalam model-model keputusan.Informasi Nonkuantitatif. Informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam ukuran-ukuran kuantitatif lebih sukar divaluasi dalam hal materialitas dan relevansinya karena informasi itu diberi bobot yang bervariasi oleh mereka yang menggunakannya dalam pengambilan keputusan. Informasi nonkualitatif relevan dan layak diungkapkan hanya jika informasi itu berguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi itu relevan hanya jika semakin menambah informasi total, dan bukan mengurangi dengan membuat laporan menjadi kelewat rinci dan sukar dianalisis.Pengungkapan Sukarela versus DipaksakanBanyak pendapat sekarang ini yang menyatakan bahwa perusahaan akan mengungkapkan semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat pasar modal berfungsi secara optimal. Pendukung pandangan ini menyatakan bahwa jika informasi tidak diungkapkan, itu hanya karena informasi itu tidak relevan bagi investor atau tersedia bagi mereka di lain tempat.Yang lainnya menyatakan bahwa bukti menujukkan bahwa perseroan-perseroan enggan menambah luasnya pengungkapan keuangan tanpa adanya tekanan dari profesi akuntansi atau pemerintah. Yakni:1. Pengungkapan akan membantu pesaing dengan merugikan pemegang saham.2. Serikat-serikat pekerja dikatakan memperoleh keuntungan dalam tawar-menawar upah dengan adanya pengungkapan informasi keuangan yang lengkap.3. Seringkali dinyatakan bahwa investor tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi dan bahwa pengungkapan lengkap hanya akan menyesatkan, bukan menjelaskan.4. Sebuah argumentasi yang mengundang kebenaran adalah bahwa seringali sumber-sumber lain informasi keuangan mungkin tersedia untuk memberikan informasi tersebut dengan biaya lebih rendah daripada jika diberikan oleh perusahaan dalam laporan keuangannya.5. Tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor juga diajukan sebagai alasan untuk membatasi pengungkapan.Regulasi PengungkapanSeringkali dikatakan, da nada benarnya, bahwa SEC bertanggungjawab atas tingkat pengungkapan, sedangkan FASB bertanggungjawab atas format pengugkapan itu. Advisory Committee on Corporate Disclosure menguraikan misi SEC sebagai berikut:Fungsi Comission dalam sistem pengungkapan perseroan adalah untuk memastikan tersedianya bagi masyarakat dengan cara yang efisien dan wajar dan secara tepat waktu, informasi yang andal yang berorientasi pada perusahaan,yang material bagi pengambilan keputusan investasi dan hak piih perseroan. Salah satu pernyataan terawal yang diterbitkan oleh IASC membahas masalah pengungkapan yang berjudul, Informasi yang Harus Diungkapkan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan ini menetapkan pos-pos tertentu yang harus diungkapkan. Misalnya, pernyataan ini mengharuskan agar utang dalam bagian kewajiban lancar memperlihatkan paling tidak rincian berikut ini:Utang usaha dan wesel tagih-dagang.Utang pada direksi.Utang antarperusahaan.Utang perusahaan asosiasi.Pajak-pajak atas penghasilan.Utang dividen.Utang lain dan beban yang masih harus dibayar.BENTUK-BENTUK PENGUNGKAPANRamalan KeuanganStruktur akuntansi biaya historis selama ini dianggap sebagai review atas peristiwa-peristiwa masa lalu. Salah satu pandangan adalah bahwa akuntan hanya harus menyajikan informasi historis dan kini yang memungkinkan investor membuat prediksi mereka sendiri tentang masa depan. Berarti, proses peramalan itu memerlukan evaluasi yang subyektif selain analisis atas sejumlah besar variabel dan asumsi; dianggap bahwa investor dapat memahami evaluasi dan asumsi subyektif itu hanya dengan membuat ramalan.Dengan dipublikasikannya ramalan informasi akuntansi keuangan dan informasi lain yang berhubungan dengan perusahaan, asumsi-asumsi dasar yang berhubungan dengan perekonomian dan faktor-faktor eksternal perlu diungkapkan agar pemakai ramalan dapat mengevaluasi keandalannya dengan lebih baik.Tidak adanya keandalan dalam pembuatan ramalan telah menjadi masalah yang sangat memprihatinkan manajemen yang takut akan dituntut akibat harapan yang tidak terpenuhi. Manajemen masih enggan untu mengumumkan proyeksi khusus kepada masyarakat karena sejumlah alasan:1. Proyeksi dapat memberi kesan akurasi yang tidak berdasar.2. Proyeksi sudah pasti akan sangat cepat menjadi kuno.3. Ramalan dan proyeksi dapat digunakan oleh pesaing sehingga merugikan satuan usaha yang melaporkan.4. Manajemen mungkin merasa dipaksa untuk memenuhi ramalan yang diumumkan sampai harus membuat keputusan jangka pendek yang bukan untuk kepentingan terbaik pemegang saham.5. Kegagalan perusahaan untuk memenuhi proyeksinya dapat menimbulkan ketidakpuasan pemegang saham dan mungin menyebabkan adanya tuntutan hukum.Kebijakan AkuntansiDengan berkembangbiaknya prosedur akuntansi yang digunakan oleh berbagai perusahaan dan bahkan di dala perusahaan yang sama, komparabilitas langsung antara laporan-laporan keuangan menjadi lebih sukar. Salah satu solusi diusulkan adalah suatu upaya untuk mengurangi jumlah alternative dengan harapan bahwa keseragaman akan secara otomatis memungkinkan komparabilitas.Solusi alternatif selain pengurangan alternatif-alternatif yang tersedia adalah mengungkapkan dalam setiap kasus metode-metode spesifik yang digunakan dengan asumsi bahwa dengan demikian pembaca akan dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai komparabilitas.Walaupun demikian, pegungkapan kebijakan akuntansi dapat membantu yaitu dengan memungkinkan dicapainya penafsiran yang lebih baik atas laporan keuangan untuk setiap perusahaan dan karenanya mempengaruhi keputusan investasi.Perubahan Akuntansi Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi secara konsisten sudah lama dianggap esensial dalam evaluasi atas aktivitas perusahaan dan dalam proyeksi aktivitas masa depan. APB 20 mendukung pandangan ini tetapi menyatakan bahwa laporan keuangan dibenarkan, perubahan semacam itu harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika perubahan dilakukan. Hal ini harus disertai justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, dalam estimasi akuntansi, dan dalam satuan usaha yang melaporkan. Pengungkapan perubahan-perubahan ini, seperti pengungkapan kebijakan akuntansi, esensial bagi keputusan investasi yang optimal.Pengungkapan Peristiwa PascalaporanLaporan rugi laba merupakan ikhtisar jenis-jenis perubahan tertentu yang terjadi selama periode yang dilaporkan, dan neraca mengikhtisarkan pengukuran sumberdaya dan hubungan keuangan pada akhir periode tersebut.namun, hampir semua angka yang tercantum dalam laporan-laporan ini bersifat tentatif karena adanya ketidakpastian mengenai masa depan.Ada dua jenis peristiwa yang relevan yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan:1. Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.2. Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau hubungan di antara pemegang ekuitas, atau secara material mempengaruhi kegunaan aktivitas tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan.Peristiwa jenis pertama timbul dari tidak cukupnya pengetahuan selama periode akuntansi dan mnghasilkan perubahan dalam estimasi nilai akibat pengetahuan yang diperoleh setelah tanggal neraca.Peristiwa dari jenis kedua tidak mempunyai dampak langsung pada laporan keuangan tahun sebelumnya, tetapi kemungkinan mempengaruhi secara material keputusan yang didasarkan pada laporan ini. Peristiwa ini mencakup:1. Peristiwa yang secara material mempengaruhi struktur keuangan perusahaan atau hubugan sekarang atau masa depan di antara pemegang ekuitas.2. Peristiwa yang mempengaruhi penghasilan atau kemungkinan distribusi dividen untuk periode setelah periode yang dicakup dalam laporan atau dalam periode-periode sebelumnya.PENGUNGKAPAN SEGMEN-SEGMEN PERUSAHAANSFAS 14 mengharuskan penyajian (dalam kasus-kasus tertentu) informasi mengenai operasi perusahaan dalam berbagai industri yang berlainan, operasi luar negeri dari penjualan eksport, serta pelanggan-pelanggan utamanya. IAS 14 mempunyai persyaratan yang serupa dengan FASB dan menyatakan bahwa laporan keuangan yang disusun sesuai dengan GAAP A.S. akan patuh pada International Accounting Standard 14 dalam semua hal yang material. Fourth Directive EEC tidak sekomprehensif itu; ketentuan ini hanya mewajibkan agar penjualan dianalisis menurut segmen-segmen industry (atau produk) dan geografis.Kebutuhan akan Pengungkapan Segmen. Kebutuhan akan pengungkapan operasi segmen-segmen utama dlam perusahaan yang terdiversifikasi dan perusahaan dengan pasar yang tersegmentasi menurut geografi atau pelanggan timbul karena trend pertumbuhan, keragaman operasi, dan risiko tidak dapat dievaluasi secara memadai dari data yang diagregasi.Kesulitan Akuntansi. Salah satu masalah pertama dalam melaporkan divisi atau segmen suatu usaha adalah keputusan tentang selogis apa pemecahan itu harus dilakukan untuk tujuan pelaporan. Masalah penting yang kedua dalam pelaporan untuk segmen-segmen usaha yang terpisah adalah pengalokasian biaya gabungan (joint cost). Masalah akuntansi lainnya adalah perlakuan penetapan harga transfer antardivisi (interdivisional transfer pricing).METODE-METODE PENGUNGKAPANMetode-metode pengungkapan yang umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Bentuk dan susunan laporan formal.2. Terminologi dan penyajian yang terinci.3. Informasi parentesis (dalam tanda kurung).4. Catatan kaki.5. Laporan dan daftar (schedule) pelengkap.6. Komentar dalam laporan auditor.7. Surat direktur utama atau ketua dewan komisaris.Bentuk dan Susunan Laporan FormalLaporan Posisi. Dalam laporan posisi atau neraca, hubungan-hubungan yang relevan dapat diungkapkan dengan mengtur kembali klasifikasi yang mendasar.Laporan Rugi Laba. Dalam laporan rugi laba, bentuk penyajian yang berlainan dapat menekankan konsep laba yang berbeda atau penafsiran data yang berbeda.Laporan Arus Kas. Banyak informasi relevan yang dapat disajikan dalam laporan arus kas, khususnya jika klasifikasi yang relevan dilakukan dengan hati-hati.Terminologi dan Penyajian yang TerinciYang sama pentingnya dengan bentuk laporan dalam pengungkapan adalah deskripsi yang digunakan dalam laporan serta jumlah rincian yang diperlihatkan. Judul dan deskripsi yang tepat untuk pos-pos dalam laporan dapat menjadi penjelas bagi pembaca, tetapi istilah-istilah yang tidak jelas hanya akan menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman.Informasi ParentesisInformasi yang paling signifikan harus disajikan dalam tibuh laporan keuangan, bukan dalam catatan kaki atau daftar pelengkap. Jika judul pos-pos dalam laporan tidak dapat dibuat benar-benar deskriptif tanpa menjadi terlalu panjang, penjelasan atau definisi tambahan dapat disajikan sebagai catatan parentesis (dalam tanda kurung) setelah judul dalam laporan tersebut.Data nonkuantitatif lainnya yang dapat disajikan dalam catatan parentesis mencakup:1. Indikasi tentang prosedur atau metode penilaian spesifik yang digunakan, agara pembaca lebih memahami arti data tersebut.2. Karakteristik khusus yang memberi arti yang lebih luas mengenai kepentingan relatif pos tersebut, seperti fakta bahwa aktiva tertentu digunakan atau bahwa kewajiban tertentu mempunyai hak didahulukan.3. Rincian mengenai jumlah satu atau lebih pos yang termasuk dalam klasifikasi yang lebih luas yang tercantum dalam laporan.4. Penilaian alternatif seperti harga pasar kini.5. Referensi pada informasi terkait dalam laporan-laporan lain atau tempat lain di dalam laporan.Catatan KakiLaporan keuangan saat ini telah memunculkan apa yang disebut era catatan kaki. Catatan kaki mempunyai tempat yang layak dalam pelaporan keuangan, tetapi ada bahayanya jika terlalu mengandalkan catatan kaki sebagai metode pengungkapan atau jika menggunakan catatan kaki sebagai alasan karena laporan formal tidak memadai.Sifat dan Tujuan Catatan Kaki. Tujuan menggunakan catatan kaki dalam aporan keuangan haruslah untuk mengungkapkan informasi yang tidak dapat disajikan secara memadai dalam tubuh suatu laporan tanpa mengurangi kejelasan laporan. Keunggulan utama catatan kaki adalah penggunaannya untuk:1. Menyajikan informasi nonkuantitatif sebagai bagian yang integral dari laporan keuangan.2. Mengungkapkan pengecualian dan pembatasan terhadap pos-pos di dalam laporan.3. Mengungkapkan jumlah rincian yang lebih banyak daripada yang dapat disajikan dalam laporan.4. Menyajikan bahan-bahan kuantitatif atau deskriptif yang tidak begitu penting.Kelemahan utama catatan kaki adalah:1. Catatan kaki cenderung sukar dibaca dan dipahami tanpa meneliti secara mendalam dan karenanya mungkin diabaikan.2. Deskripsi tekstual lebih sukar diguankan dalam pengambilan keputusan daripada ikhtisar data kuantitatif dalam laporan.3. Karena semakin kompeksnya perusahaan, ada bahaya catatan kaki terlalu banyak digunakan dan bukan berusaha mengembangkan prinsip-prinsip yang tepat untuk emmasukkan hubungan dan peristiwa baru ke dalam laporan itu sendiri.Jenis catatan kaki yang paling umum dapat diklsifikasikan sebagai berikut:1. Penjelasan teknik atau perubahan metode.2. Penjelasan hak-hak para kreditor atas aktiva tetentu atau prioritas hak-hak.3. Pengungkapan aktiva kontinjen atau kewajiban kontinjen.4. Pengungkapan pembatasan atas pembayaran dividen.5. Deskripsi transaksi yang mempengaruhi saham modal dan hak-hak pemegang ekuitas.6. Deskripsi kontrak-kontrak pelaksanaan.Laporan dan Daftar PelengkapLaporan pelengkap menjalankan fungsi yang berbeda dengan daftar pelengkap. Biasanya laporan pelengap menyajikan informasi tambahan atau informasi yang disusun dalam gaya yang berbeda, dan bukan hanya informasi yang lebih terinci. Karena tidak mesti termasuk dalam laporan-laporan yang dicakup dalam laporan akuntan independen, laporan pelengkap ini dapat digunakan sebagai metode untuk mengembangkan dan bereksperimen dengan peraga dan laporan baru.Laporan Auditor Laporan auditor bukanlah tempat untuk mengungkapkan informasi keuangan yang signifikan mengenai perusahaan. Tetapi laporan ini memang berfungsi sebagai metode untuk mengungkapkan jenis-jenis informasi berikut:1. Dampak yang material dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda dengan yang lazim.2. Dampak yang material dari perubahan dari satu metode akuntansi yang lazim ke metode yang lazim lainnya.3. Perbedaan pendapat antara auditor dank lien mengenai kelaziman satu atau lebih metode akuntansi yang digunakan dalam laporan.Pembahasan dan Analisis Manajemen serta Surat Direktur UtamaLaporan keuangan formal dengan catatan kaki serta daftar dan laporan pelengkap dan sertifikat auditor melengkapi laporana keuangan akuntan. Semua data keuangan yang relevan dan signifikan harus tampak dalam laporan ini. Akan tetapi, pengkajian signifikansi informasi ini paling baik disajikan dalam bentuk naratif oleh manajemen sendiri. Hal-hal yang dapat diidentifikasi manajemen, menurut FASB, mencakup:1. Hasil-hasil arbitrer yang disebabkan oleh konvensi pembagian operasi yang kontinyu menjadi periode-periode akuntansi yang tetap.2. Estimasi, pertimbangan, dan asumsi yang mereka gunakan dalam pelaporan keuangan.3. Ketidakpastian yang signifikan yang mendasari estimasi atau asumsi.Tempat untuk penjelasan naratif sejenis ini adalah dalam surat direktur utama atau ketua dewan komisaris atau dalam bagian lain dalam laporan tahunan seperti Pembahasan dan Analisis Manajemen (P&AM). Idealnya informasi dalam P&AM mencakup hal-hal seperti: 1. Peristiwa dan perubahan nonkeuangan selama tahun tersebut yang mempengaruhi operasi perusahaan.2. Harapan mengenai masa depan industry dan perekonomian serta peran perusahaan dalam harapan ini.3. Rencana-rencana untuk pertumbuhan dan perubahan operasi dalam periode atau periode-periode mendatang.4. Jumlah dan dampak yang diharapkan dari pengeluaran modal dan upaya riset yang sedang berjalan dan yang diantisipasi.