bab 2 tinjauan pustaka teori - teori berikut ini...

34
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi yang digunakan untuk suatu kepentingan, dapat berupa angka - angka, gambar, huruf, simbol - simbol khusus, atau gabungan dari keempatnya. Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p70), data adalah komponen yang terpenting dari DBMS environment dari sudut end-user. Data bertindak sebagai jembatan penghubung antara komponen mesin dan manusia. 2.1.2 Basis Data Basis data adalah sebuah tempat penyimpanan yang memiliki kapasitas penyimpanan yang besar dimana terdapat kumpulan data yang tidak hanya berisi data operasional tetapi juga deskripsi data yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak departemen dan pengguna. Seperti yang dinyatakan oleh Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p65), basis data merupakan sekumpulan dari data logika yang saling berhubungan dan gambaran dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi. Tujuan utama dari konsep basis data adalah meminimalkan pengulangan data dan tercapainya independensi data. Banyaknya pengulangan data dapat mengurangi efesiensi, sehingga perlu dilakukan normalisasi untuk mencegah hal tersebut. Teknologi basis data memperbolehkan sekumpulan data dengan berbagai tipe (teks, angka, gambar, suara, dan lain-lain) disimpan dalam komputer dan digunakan secara efisien tanpa adanya duplikasi oleh aplikasi yang berhubungan.

Upload: duongkhuong

Post on 17-May-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data.

Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam

penyusunan skripsi.

2.1.1 Data

Data adalah fakta atau informasi yang digunakan untuk suatu

kepentingan, dapat berupa angka - angka, gambar, huruf, simbol - simbol

khusus, atau gabungan dari keempatnya.

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p70), data adalah

komponen yang terpenting dari DBMS environment dari sudut end-user.

Data bertindak sebagai jembatan penghubung antara komponen mesin dan

manusia.

2.1.2 Basis Data

Basis data adalah sebuah tempat penyimpanan yang memiliki kapasitas

penyimpanan yang besar dimana terdapat kumpulan data yang tidak hanya

berisi data operasional tetapi juga deskripsi data yang dapat digunakan

secara bersamaan oleh banyak departemen dan pengguna. Seperti yang

dinyatakan oleh Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p65), basis data

merupakan sekumpulan dari data logika yang saling berhubungan dan

gambaran dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan

informasi sebuah organisasi. Tujuan utama dari konsep basis data adalah

meminimalkan pengulangan data dan tercapainya independensi data.

Banyaknya pengulangan data dapat mengurangi efesiensi, sehingga perlu

dilakukan normalisasi untuk mencegah hal tersebut.

Teknologi basis data memperbolehkan sekumpulan data dengan

berbagai tipe (teks, angka, gambar, suara, dan lain-lain) disimpan dalam

komputer dan digunakan secara efisien tanpa adanya duplikasi oleh aplikasi

yang berhubungan.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

8

2.1.3 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah suatu sistem yang menyusun dan mengelola

record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam

serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan

sehingga memungkinkan beberapa user (pemakai) dan / atau program lain

untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut untuk

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan user (pemakai)

dalam proses mengambil keputusan.

2.1.4 Microsoft SQL Server

SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. Query

Language terdiri dari DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data

Definition Language). Tujuan dari Query Language adalah untuk

melakukan manipulasi data dengan menggunakan perintah-perintah yang

telah disediakan. Oleh karena itu, sebenarnya dalam Query Language

perintah-perintah DML (Data Manipulation Language) lebih memegang

peran penting dari pada DDL (Data Definition Language). Namun tidak

berarti DDL (Data Definition Language) tidak penting dibandingkan DML

(Data Manipulation Language).

Sebagai sebuah bahasa, SQL telah distandardisasi dan mengalami

beberapa perubahan atau penyempurnaan. SQL muncul pertama kali pada

tahun 1970 dengan nama SEQUEL (Connolly , 2010, p185). Standardisasi

yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National

Standards Institute) dan ISO (International Standard Organization), yang

disebut SQL-86. Pada tahun 1989 SQL-86 diperbaharui menjadi SQL-89.

Standar terakhir yang dibuat adalah pada tahun 2008 yaitu SQL:2008

(Connolly , 2010, p186).

Microsoft SQL Server ialah salah satu produk Relational Database

Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya ialah

sebagai server dari sebuah database yang mengatur semua proses

penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Salah satu kelebihan

Microsoft SQL Server adalah database dapat diakses secara bersamaan

oleh lebih dari satu user. Hal ini di karena Microsoft SQL Server memiliki

sistem locking yang sangat baik.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

9

2.1.5 Arsitektur Database

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p86), terdapat tiga

level arsitektur database yaitu:

1. External Level

External level merupakan pandangan pengguna terhadap database.

Level ini menjelaskan tentang bagian dari database yang relevan untuk

setiap pengguna. External view ini terdiri dari entity, atribut, dan

hubungan-hubungan yang ada pada dunia nyata yang diminati oleh

pengguna.

2. Conceptual Level

Conceptual level merupakan level yang menjelaskan tentang data yang

disimpan dalam database dan hubungan-hubungan antar data tersebut.

Level ini meliputi:

• Seluruh entity, atribut, dan hubungannya.

• Informasi semantik tentang data.

• Keamanan dan informasi yang terintegritas.

3. Internal Level

Internal level merupakan gambaran fisik dari database pada komputer.

Level ini menjelaskan tentang bagaimana data disimpan di dalam

database.

Level ini menyangkut beberapa hal yaitu:

- Alokasi ruang penyimpanan untuk data dan indeks.

- Deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran yang disimpan

untuk data item).

- Penempatan record.

- Kompresi data dan teknik enkripsi data.

2.1.6 DBMS (Database Management System)

2.1.6.1 Definisi DBMS (Database Management System)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p66),

pengertian DBMS (Database Management System) adalah sistem

perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

10

mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses

database. Fasilitas-fasilitas dari DBMS yaitu:

• DDL (Data Definition Language). DDL memperbolehkan

pengguna untuk menentukan tipe data , struktur, dan kendala

dari data yang akan disimpan di database.

• DML (Data Manipulation Language). DML memperbolehkan

pengguna untuk melakukan insert, update, delete, dan

mengambil data dari database.

• Menyediakan kontrol akses ke database. Sebagai contoh,

sebuah sistem keamanan yang mencegah pengguna yang tidak

bertanggung jawab mengakses database.

Dengan semua fasilitas ini, DBMS menjadi sistem yang

powerful dan berguna. DBMS juga menyediakan fasilitas lainnya

yaitu view mechanism, yang memperbolehkan setiap pengguna

untuk memiliki masing-masing view ke database.

Selain mengurangi kompleksitas dengan memberikan data yang

ingin dilihat oleh pengguna, view juga mempunyai keuntungan lain

yaitu:

• View menyediakan level keamanan. View bisa diatur supaya

beberapa pengguna tidak dapat melihat data tertentu.

• View menyediakan sebuah mekanisme untuk menyesuaikan

tampilan database.

• View bisa mempresentasikan sebuah konsisten, gambaran yang

tidak dapat diubah dari struktur database.

2.1.6.2 Komponen DBMS (Database Management System)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p68),

terdapat lima komponen penting di dalam lingkungan DBMS yaitu:

1. Hardware (Perangkat keras)

Untuk menjalankan DBMS dan aplikasi-aplikasi, maka

membutuhkan perangkat keras. Perangkat keras meliputi dari

PC, single mainframe, dan jaringan komputer.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

11

2. Software (Perangkat lunak)

Komponen perangkat lunak meliputi perangkat lunak

DBMS sendiri, program-program aplikasi, sistem operasi, dan

sistem jaringan jika DBMS dioperasikan menggunakan

jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dari

lingkungan DBMS dari sudut end-user. Data juga berperan

sebagai penghubung antara komponen mesin (perangkat keras

dan perangkat lunak) dan komponen manusia.

4. Procedure

Procedure merupakan instruksi-instruksi dan aturan yang

mengatur perancangan dan penggunaan database. Pengguna

sistem dan staff yang mengelola database membutuhkan

prosedur-prosedur yang didokumentasikan mengenai

bagaimana cara menggunakan atau menjalankan sistem

tersebut. Ada beberapa instruksi dalam penggunaannya yaitu:

• Log on ke DBMS.

• Menggunakan sebagian fasilitas DBMS atau program

aplikasi.

• Start dan stop DBMS.

• Membuat salinan backup database.

• Menangani kegagalan perangkat keras atau perangkat

lunak. Contohnya: Bagaimana mengidentifikasi komponen

yang failed, bagaimana memperbaiki komponen yang

failed, memperbaiki kesalahan, dan bagaimana cara me-

recover database.

• Mengubah struktur tabel, mengatur ulang database di

beberapa disk, meningkatkan performa, atau mengarsipkan

data ke penyimpanan sekunder.

5. People

Terdapat beberapa tipe orang yang berpartisipasi di dalam

lingkungan DBMS yaitu :

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

12

- Data Administrator dan Database Administrator

Data Administrator adalah orang yang bertanggung

jawab untuk pengelolaan sumber data, termasuk

perencanaan database; pengembangan dan pemeliharaan

standar, kebijaksanaan, dan prosedur-prosedur; dan

perancangan konseptual/logikal database.

Database Administrator adalah orang yang bertanggung

jawab untuk hubungan secara fisikal dari database,

termasuk perancangan fisikal database dan implementasi,

keamanan dan kontrol integritas, pemeliharaan sistem

operasi, serta memastikan kepuasan pengguna terhadap

performa aplikasi tersebut.

- Database designers

Terdapat 2 tipe designer yaitu logical database designer

dan physical database designer.

A. Logical database designer

Logical database designer adalah orang yang berkaitan

dengan identifikasi data (entity dan atribut), hubungan

antar data, dan kendala-kendala pada data yang

disimpan dalam database.

B. Physical database designer

Physical database designer adalah orang yang

menentukan bagaimana perancangan logikal database

direalisasikan ke dalam bentuk fisikal.

Contohnya:

- Pemetaan perancangan logikal database menjadi suatu

kumpulan tabel dan batasan-batasan integritas.

- Memilih struktur penyimpanan yang spesifik dan

metode akses untuk data untuk mencapai performa

yang baik.

- Merancang segala langkah-langkah keamanan yang

dibutuhkan oleh data.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

13

- End User

End user merupakan orang yang nantinya akan

menggunakan aplikasi yang berhubugan dengan sistem

basis data yang telah dibuat sebelumnya. Kepuasan end

user akan menjadi sebuah ukuran keberhasilan dari sistem

basis data yang telah dibuat, karena sistem basis data dibuat

untuk memudahkan end user melakukan pekerjaan secara

efektif dan efisien.

2.1.6.3 Fungsi DBMS (Database Management System)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p99), DBMS

memiliki sepuluh fungsi yaitu:

1. Data storage, retrieval, dan update

DBMS harus memungkinkan pengguna agar mampu untuk

menyimpan, mengambil, dan memperbaharui data di dalam

database.

2. A user-accessible catalog

DBMS harus memiliki katalog yang berisikan deskripsi

item data yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna.

3. Transaction support

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme yang dapat

menjamin dengan baik seluruh perubahan yang berhubungan

dengan sebuah transaksi dapat dilakukan atau tidak dapat

dilakukan.

4. Concurrency control services

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk menjamin

bahwa database diupdate dengan benar ketika banyak

pengguna mengupdate database secara bersamaan.

5. Recovery services

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk pemulihan

database pada saat terjadi kerusakan dengan cara apapun.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

14

6. Authorization services

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk menjamin

bahwa hanya pengguna yang memiliki otorisasi yang dapat

mengakses database.

7. Support for data communication

DBMS harus dapat terintegritas dengan perangkat lunak

komunikasi dan mendapat akses database dari lokasi yang

jauh.

8. Integrity services

DBMS harus memiliki sarana yang menjamin data didalam

database maupun perubahan terhadap data tersebut dan

mengikuti aturan-aturan tertentu

9. Services to promote data independence.

DBMS harus berisikan fasilitas-fasilitas untuk mendukung

ketidaktergantungan program dari struktur aktual database.

10. Utility services

DBMS harus menyediakan perlengkapan layanan seperti

program analisis statistik, pengawasan fasilitas, fasilitas

reorganisasi indeks, dan lain-lain.

2.1.6.4 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p77), ada

beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan DBMS.

Keuntungannya adalah sebagai berikut:

1. Adanya kontrol terhadap redundansi data

2. Konsistensi data

3. Mendapatkan informasi lebih untuk sejumlah data yang

sama

4. Adanya pembagian data

5. Meningkatkan integritas data

6. Meningkatkan keamanan

7. Meningkatkan standar

8. Skala ekonomi

9. Menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan yang bertabrakan

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

15

10. Meningkatkan pengaksesan dan respon data

11. Meningkatkan produktivitas

12. Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence

13. Meningkatkan konkurensi

14. Meningkatkan layanan backup dan recovery

Kerugiannya adalah sebagai berikut:

1. Kompleksitas

2. Ukuran

3. Biaya DBMS

4. Biaya tambahan perangkat keras

5. Biaya proses konversi

6. Performa

7. Pengaruh kegagalan yang besar

2.1.7 The Database System Development Lifecycle

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p313), sebuah

sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi

yang lebih besar sehingga siklus hidup pengembangan sistem database

berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi.

Berikut adalah tahapan-tahapan siklus hidup pengembangan sistem

database:

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

16

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Database

2.1.7.1 Database Planning

Database planning (perencanaan basis data) adalah

merencanakan bagaimana tahapan dari siklus hidup direalisasikan

secara efektif dan efisien.

Ada tiga tahapan perencanaan database yaitu:

a. Mengidentifikasi rencana dan tujuan pembuatan aplikasi

database untuk menetapkan kebutuhan sistem informasi.

b. Mengevaluasi sistem yang sudah ada untuk menentukan

kelebihan dan kekurangannya.

c. Menilai kesempatan teknologi informasi untuk menghasilkan

keuntungan.

2.1.7.2 System Definition

System definition (definisi sistem) adalah menggambarkan

lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi database dan user view

yang utama. Sebelum mencoba merancang suatu aplikasi database,

diperlukan untuk mengenali batasan sistem dan bagaimana

antarmuka dengan bagian sistem informasi lainnya dalam

organisasi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah batasan

pemakai dalam aplikasi mendatang. Mengidentifikasikan user view

sangat penting dalam mengembangkan aplikasi database agar dapat

memastikan tidak ada pengguna utama yang terlupakan ketika

mengembangkan keperluan untuk aplikasi baru.

2.1.7.3 Requirements Collection and Analysis

Requirements collection and analysis (pengumpulan kebutuhan

dan analisis) adalah proses dari analisis dan pengumpulan informasi

tentang bagian organisasi yang didukung oleh sistem aplikasi

database dan menggunakan informasi ini untuk mengenali

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem baru.

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

17

2.1.7.4 Database Design

Database design (perancangan basis data) adalah sebuah proses

dalam menciptakan perancangan untuk database yang akan

mendukung operasi dan tujuan perusahaan.

Ada 4 pendekatan dalam perancangan database yaitu:

1. Top-down

Diawali dengan pembentukan model data yang berisi

beberapa entity high-level dan relasi yang kemudian

menggunakan pendekatan top-down secara berturut-turut untuk

mengidentifikasi entity lower level, relasi, dan atribut lainnya.

2. Bottom-up

Dimulai dari atribut dasar yaitu sifat-sifat entity dan relasi

dengan analisis dari penggabungan antar atribut, yang

dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan

tipe dari entity dan relasi antar entity.

3. Inside-out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit

berbeda dengan identifikasi awal entity utama yang kemudian

menyebar ke entity, relasi, dan atribut terkait lainnya yang lebih

dulu diidentifikasi. Karena itu cara pendekatan ini merupakan

salah satu cara yang tepat jika identifikasi awal merupakan

entity utama yang akan dibuat menjadi entity khusus.

4. Mixed

Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk

bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

Proses perancangan database terdiri dari 3 tahapan yaitu:

1. Conceptual database design

Proses pembuatan model informasi yang digunakan agar

tidak tergantung pada semua masalah fisik. Secara garis besar

perancangan ini terdiri dari tiga langkah sebagai berikut:

a. Penentuan entity pada database.

b. Pendefinisian hubungan/relasi antar entity.

c. Penerjemahan hubungan ke dalam entity.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

18

2. Logical database design

Proses tahapan model informasi yang digunakan berdasarkan

model khusus, dan menggambarkan proses yang terjadi dalam

basis data secara rinci. Proses yang digambarkan akan dijelaskan

secara berurutan dan menjelaskan atribut yang ada di dalam

basis data.

3. Physical database design

Proses pengukuran performa basis data yang akan dibuat.

Dengan mempertimbangkan spesifikasi penyimpanan sekunder

yang akan digunakan. Kecepatan transfer data juga akan

menjadi tolok ukur, karena kecepatan transfer data akan

mempengaruhi performa maupun kinerja sebuah sistem basis

data secara efektif dan efisien.

2.1.7.5 DBMS Selection (optional)

DBMS selection (pemilihan DBMS) adalah memilih DBMS

yang sesuai untuk mendukung aplikasi database. Pemilihan DBMS

tepatnya dari bagian lifecycle adalah pemilihan DBMS yang

dilakukan antara tahapan logical database design dan conceptual

database design. Tujuan dari pemilihan DBMS adalah untuk

mencukupi kebutuhan sekarang dan masa mendatang pada

perusahaan, menyeimbangkan biaya seperti pembelian produk

DBMS; perangkat lunak/perangkat keras lainnya untuk mendukung

aplikasi database; serta biaya yang berhubungan dengan perubahan

dan pelatihan pegawai.

Pendekatan sederhana dalam pemilihan DBMS adalah

memeriksa keistimewaan DBMS dalam memenuhi kebutuhan.

Dalam memilih sebuah produk DBMS baru, ada kesempatan untuk

memastikan bahwa proses pemilihan sudah direncanakan dan hasil

yang diberikan sistem benar-benar bermanfaat bagi perusahaan.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

19

2.1.7.6 Application Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka bagi pengguna

dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses database.

Perancangan database dan perancangan aplikasi adalah aktivitas

bersamaan pada siklus hidup pengembangan sistem database.

Dalam kasus sebenarnya, adalah tidak mungkin untuk

menyelesaikan perancangan aplikasi sebelum perancangan database

selesai.

Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua

pernyataan fungsional dari spesifikasi kebutuhan pengguna yang

menyangkut perancangan aplikasi program yang mengakses

database dan merancang transaksi yaitu cara akses ke database dan

perubahan terhadap isi database (retrieve, update, dan mixed).

- Retrieval: Mendapatkan data untuk tampilan di layar.

- Update: insert, delete, dan update record pada database.

- Mixed: Gabungan dari retrieval dan update.

Artinya bagaimana fungsi yang dibutuhkan bisa terpenuhi dan

merancang antarmuka pengguna (user interface).

Antarmuka yang dirancang harus memberikan informasi yang

dibutuhkan dengan cara untuk menciptakan user-friendly.

Rancangan antarmuka pengguna yang dalam pembuatannya tidak

diperhatikan secara rinci dapat menimbulkan masalah. Oleh karena

itu, antarmuka harus diakui sebagai komponen dari sistem yang

penting. Hal ini bertujuan agar aplikasi mudah dipelajari, mudah

digunakan, sehingga penggunapun akan cenderung untuk

memberdayagunakan informasi yang disajikan.

2.1.7.7 Prototyping (optional)

Pada tahap ini dilakukan pembangunan prototype dari sistem

database. Hasil dari prototype ini memungkinkan perancang atau

pengguna untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana

bentuk fungsionalitas sistem akhir.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

20

2.1.7.8 Implementation

Pada tahap ini dilakukan pembuatan definisi database secara

eksternal, konseptual, internal, dan program aplikasi. Implementasi

merupakan realisasi dari database dan perancangan aplikasi.

Implementasi pada database dilakukan dengan menggunakan DDL

(Data Definition Language) dari DBMS yang dipilih atau dengan

menggunakan GUI (Graphical User Interface). DDL digunakan

untuk membuat struktur database dan file database yang kosong.

Selain itu, pada tahapan ini semua spesifikasi pandangan dari

pengguna juga diimplementasikan.

• Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL) adalah satu paket bahasa

DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap

skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel

yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data

Directory/Dictionary. Secara umum perintah dalam DDL

berhubungan dengan operasi-operasi dasar seperti membuat

basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel baru,

menghapus tabel, membuat indeks, mengubah struktur tabel.

Contoh perintah DDL misalnya, Create Table, Create Index,

Alter, dan Drop Database.

• Data Manipulation Language

Data Manipulation Language (DML) adalah satu paket DBMS

yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau

memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan

sebelumnya dalam model data yang tepat. Berikut merupakan

beberapa contoh dari Data Manipulation Languange :

• Select

Select merupakan salah satu perintah yang sering

digunakan di dalam manipulasi basis data. Dalam

implementasinya, select bertujuan untuk memunculkan

maupun melihat data yang ada di dalam basis data tersebut.

Biasanya perintah select akan berfungsi untuk memeriksa

apakah data yang dimaksud ada di dalam basis data.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

21

• Update

Update merupakan perintah yang ada di dalam DBMS yang

sering digunakan untuk mengubah isi data yang ada di

dalam basis data. Dalam implementasinya, perintah update

biasanya digunakan jika ada kesalahan atribut yang ada di

dalam basis data.

• Insert

Insert merupakan perintah yang ada di dalam DBMS yang

digunakan untuk memasukkan data baru ke dalam sistem

basis data yang telah ada. Dalam implementasinya, perintah

insert biasanya digunakan jika ada stok barang baru yang

belum pernah ada di dalam basis data.

• Delete

Delete merupakan perintah yang ada di dalam DBMS yang

digunakan untuk menghapus data yang telah ada

sebelumnya di sistem basis data. Dalam implementasinya,

perintah delete biasanya digunakan jika ada stok produk

yang sudah tidak diproduksi lagi.

2.1.7.9 Data Conversion and Loading

Pada tahap ini dilakukan transfer data yang telah ada ke dalam

database yang baru dan mengkonversi semua aplikasi yang ada

untuk dijalankan pada database yang baru, tahap ini hanya

dibutuhkan ketika sistem database yang baru menggantikan sistem

database yang lama. Pada masa sekarang, umumnya DBMS

memiliki kegunaan untuk memasukkan file ke dalam database yang

baru dengan tujuan untuk memungkinkan pengembang untuk

mengkonversi dan menggunakan aplikasi program lama untuk

digunakan oleh sistem baru.

2.1.7.10 Testing

Pada tahap ini dilakukan proses menjalankan program aplikasi

yang bertujuan untuk mencari kesalahan-kesalahan. Sebelum

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

22

digunakan, aplikasi database yang baru dikembangkan harus diuji

secara menyeluruh.

Pengguna suatu sistem yang baru seharusnya dilibatkan dalam

proses pengujian. Situasi yang ideal untuk pengujian suatu sistem

adalah dengan menguji database pada sistem perangkat keras

yang berbeda. Walaupun pada kenyataannya, pengujian database

pada sistem perangkat keras yang berbeda jarang dilakukan.

Dalam melakukan pengujian, sebaiknya dilakukan backup data

terlebih dahulu pada data yang akan diuji. Hal ini sebagai langkah

antisipasi kerusakan atau kehilangan data, apabila terjadi

kerusakan pada data saat diuji. Jika pengujian pada sistem

aplikasi telah selesai dilakukan dan tidak lagi ditemukan

kesalahan, maka sistem aplikasi telah siap untuk digunakan dan

diserahkan ke pengguna.

2.1.7.11 Operational Maintenance

Operational Maintenance (pemeliharaan operasional) adalah

proses memonitor dan memelihara sistem yang telah di-install.

Pada tahap ini, implementasi database dilakukan sepenuhnya.

Sistem diawali dan dipelihara secara berkelanjutan. Jika

diperlukan, kebutuhan-kebutuhan baru dimasukkan dalam aplikasi

database melalui tahapan database terlebih dahulu.

2.1.8 Data Flow Diagram (Diagram Alir Data)

Menurut Edward Yourdon (1989, p139), diagram alir data adalah model

atau alat yang dibutuhkan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan

dari sekumpulan proses fungsional, yang dihubungkan satu dengan yang

lainnya oleh suatu aliran data dan meneruskannya menjadi data.

Ada tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu:

1. Diagram Konteks

Merupakan tingkatan yang paling pertama, yang menggambarkan

ruang lingkup sistem dari sistem yang digunakan. Diagram ini hanya

memiliki satu proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan

dan hubungan antara sistem dengan unit-unit di luar sistem tersebut.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

23

2. Diagram Nol

Diagram yang menggambarkan proses-proses dan aliran data yang

terjadi di dalam suatu sistem. Proses-proses ini dapat dipecah menjadi

proses-proses dan aliran data yang terperinci.

3. Diagram Rinci

Diagram yang menggambarkan rincian proses-proses yang ada pada

diagram nol dan rincian proses-proses ini dapat dipecah lagi menjadi

proses-proses yang lebih terperinci.

Menurut Edward Yourdon (1989, p141-152), diagram aliran data terdiri

dari simbol-simbol sebagai berikut:

• Proses (Bubble atau function atau transformation)

Proses yang menggambarkan bagian dari sistem yang mengelola

masukan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah

lingkaran.

Gambar 2.2 Simbol Proses dalam DFD

• Aliran (flow)

Aliran yang menggambarkan perpindahan informasi dari satu

bagian ke bagian lain dari sistem. Awal panah menggambarkan asal

data sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.

Gambar 2.3 Simbol Aliran Data dalam DFD

• Data Store

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan penyimpanan data.

Gambar 2.4 Simbol Data Store dalam DFD

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

24

• Terminator

Merupakan simbol yang menggambarkan entity yang dapat berupa

orang kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan sistem.

Gambar 2.5 Simbol Terminator dalam DFD

2.1.9 Entity Relationship Modeling

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p371), salah satu

aspek yang sulit dalam perancangan database adalah menentukan sebuah

entity.

2.1.9.1 Entity Type (Tipe Entity)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p372),

entity type adalah sekumpulan obyek dengan properti yang sama,

yang diidentifikasi oleh perusahaan yang memiliki keberadaan yang

tidak bergantung dengan yang lainnya.

2.1.9.2 Relationship Type (Tipe Hubungan)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p374),

relationship type adalah sekumpulan asosiasi antara satu atau lebih

entity type yang berpartisipasi. Setiap relationship type diberi nama

yang menjelaskan fungsinya.

Gambar 2.6 Relationship Type

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

25

Degree of relationship adalah banyaknya entity type yang

berpartisipasi di dalam relationship.

Recursive relationship adalah relationship type dimana entity type

yang sama berpartisipasi lebih dari satu different role.

2.1.9.3 Attribute (Atribut)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p379-382),

ada beberapa macam atribut-atribut yaitu:

• Attribute adalah properti dari sebuah entity atau relationship

type.

• Attribute Domain adalah sekumpulan nilai yang diperbolehkan

untuk satu atau lebih atribut.

• Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen

tunggal dengan keberadaan yang bebas.

• Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa

komponen dengan keberadaan yang bebas. Dalam hal ini

beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen

yang lebih kecil lagi dengan keberadaan yang bebas.

• Single Value Attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal

untuk masing-masing kejadian dari entity.

• Multi Value Attribute adalah atribut yang memiliki banyak nilai

untuk masing-masing kejadian dari entity.

• Derived Atrribute adalah atribut menggantikan sebuah nilai

yang diturunkan dari nilai sebuah atribut yang berhubungan,

tidak perlu pada jenis entity yang sama.

2.1.9.4 Key (Kunci)

• Candidate Key adalah satu atau lebih atribut yang ada di dalam

field dan bersifat unik, sehingga menjadi identifier pada suatu

relasi antar field dalam basis data.

• Primary Key adalah candidate key yang diidentifikasi secara

unik pada setiap field dalam basis data yang hanya ada satu dan

itu bersifat unik pada setiap field.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

26

• Foreign Key adalah suatu atribut dalam sebuah table yang

melengkapi satu relationship yang menunjuk pada induknya.

• Composite Key adalah candidate key yang ada di dalam field

• Alternate Key adalah candidate key yang tidak terpakai sebagai

primary key pada suatu basis data.

2.1.9.5 Strong and Weak Entity Type

• Strong entity type adalah setiap kejadian yang unik mampu

diidentifikasikan menggunakan atribut primary key pada entity.

• Weak entity type adalah tipe entity yang keberadaannya

bergantung pada tipe entity lainnya. Karakteristik dari entity

yang lemah adalah setiap kejadian entity tidak bisa

diidentifikasikan secara unik hanya dengan menggunakan atribut

yang bergantung pada entitynya.

Gambar 2.7 Contoh Strong dan Weak Entity

2.1.9.6 Structural Constraints

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p385), tipe

utama dari constraint di dalam relationship disebut multiplicity.

Multiplicity adalah jumlah occurrence yang mungkin dari

sebuah tipe entity yang berhubungan dengan sebuah occurrence dari

tipe entity lain yang terasosiasi melalui hubungan tertentu.

• One-to-One (1:1) Relationship terjadi apabila setiap himpunan

entity A hanya boleh berhubungan dengan satu himpunan entity

B.

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

27

• One-to-Many (1:*) Relationship terjadi apabila setiap himpunan

entity A boleh berhubungan lebih dari satu himpunan entity B.

Sebaliknya setiap himpunan dari entity B hanya boleh

berhubungan dengan satu himpunan entity A.

• Many-to-Many (*:*) Relationship terjadi apabila setiap

himpunan entity A berhubungan lebih dari satu himpunan entity

B, sebaliknya setiap himpunan dari entity B juga boleh

berhubungan lebih dari satu himpunan entity A.

2.1.10 Normalisasi

Menurut indrajani (2011) Normalisasi adalah suatu teknik formal yang

dapat digunakan dalam perancangan basis data.Tujuan utamanya adalah

mengidentifikasi kesesuaian hubungan yang mendukung data untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan.

Normalisasi menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010,

p415), adalah sebuah teknik untuk memproduksi sejumlah relasi dengan

kebutuhan yang diinginkan, untuk memberi kebutuhan data dari suatu

organisasi.

Proses Normalisasi menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg

(2010, p430), terdapat beberapa bentuk yaitu:

1. Unnormalized Form (UNF)

Sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok pengulangan

(repeating groups). Pada tabel UNF ini dibuat dengan mentransformasi

data dari sumber informasi ke dalam tabel berbentuk baris dan kolom.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Sebuah relasi di mana persimpangan setiap baris dan kolom berisi

satu dan hanya satu nilai. Pada tabel 1NF ini dibuat dengan

menghilangkan repetisi dan data yang merupakan hasil kalkulasi serta

menentukan atribut yang menjadi primary key.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk 2NF didefinisikan berdasarkan ketergantungan fungsional

yang penuh (Full Functional Dependency). 2NF merupakan sebuah

relasi antara bentuk normal pertama dan setiap atribut yang bukan

primary key atau secara fungsional tergantung primary key. Dengan

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

28

kata lain, tabel 2NF ini dibuat dengan menghilangkan ketergantungan

partial.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Bentuk 3NF didefinisikan berdasarkan ketergantungan transitif

(Transitive Dependency). 3NF merupakan sebuah relasi antara bentuk

normal pertama dan bentuk normal kedua, dimana tidak ada atribut

yang bukan primary key atau secara transitif bergantung pada primary

key.

Gambar 2.8 Ilustrasi dari Hubungan antara Bentuk Normal

2.1.11 Metodologi Perancangan Basisdata

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p466), metodologi

perancangan basisdata merpakan pendekatan terstruktur yang menggunakan

prosedur, teknik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan

memfasilitasi proses design.

Perancangan basisdata terbagi 3 tahap yaitu:

1. Perancangan Konseptual/ Conseptual Database Design.

2. Perancangan Logikal/ Logical Database Design.

3. Perancangan Fisikal/ Physical Database Design.

2.1.11.1 Perancangan Konseptual/ Conseptual Database Design

Menurut Connolly ( 2010, p 467), perancangan konseptual

adalah proses untuk membangun sebuah data model yang digunakan

dalam perusahaan, independent dari semua pertimbangan phisikal.

Perancangan konseptual model dibutuhkan untuk mengetahui

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

29

kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Konseptual model

terdiri atas :

- Entity type.

- Tipe relasi.

- Atribut dan Atribut domain.

- Primary keys dan alternate keys.

- Batasan Integrity.

Untuk membuat konseptual design, maka langkah – langkah yang

diperlukan adalah :

Langkah 1: Identifikasi Entity Type

Bertujuan untuk menentukan entity type utama yang dibutuhkan

dengan cara memeriksa user requirement specification. Setelah

terdefinisi, entity tersebut diberikan nama yang tepat dan jelas

seperti mahasiswa, dosen, mata_kuliah.

Langkah 2: Identifikasi Tipe Hubungan ( Relasi )

Bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relasi yang penting yang

ada antar entity yang telah teridentifikasi. Nama dari suatu relasi

menggunakan kata kerja seperti mempelajari, memiliki,

mempunyai, dan lain – lain.

Langkah 3: Identifikasi dan associate atribut dengan tipe relasi

Associate atribut bertujuan untuk menghubungkan atribut

dengan entity atau relasi yang tepat. Dalam langkah ini juga

dilakukan identifikasi simple / composite attribute, single / multi –

valued attribute, dan derived attribute.

Langkah 4: Menentukan atribut domain.

Bertujuan untuk menentukan domain suatu atribut dalam model

data konseptual. Domain adalah sekumpulan nilai dari satu atau

lebih atribut yang menggambarkan nilainya. Contohnya yaitu

menentukan nilai atribut jenis_kelamin pada entity mahasiswa

dengan ‘M’ atau ‘F’ atau nilai atribut sks pada entity mata_kuliah

dengan ‘1’,’2’,’3’, dan ‘4’.

Langkah 5: Menentukan atribut candidate, primary, dan

alternate key.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

30

Bertujuan untuk mengindentifikasi candidate key pada setiap

entity dan memilih primary key jika ada lebih dari satu candidate

key. Pemilihan primary key didasari pada panjang dari atribut dan

keunikan key masa datang.

Langkah 6: Mempertimbangkan untuk menggunakan concept

modeling.

Pada langkah ini bertujuan untuk menentukan Spesialisasi,

Generalisasi, Aggregasi, dan composition. Dimana masing – masing

pendekatan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Spesialisasi dan Generalisasi adalah proses dalam

mengelompokkan berapa entity dan menghasilkan entity baru. Beda

dari keduanya adalah cara pendekatannya, dimana spesialisasi

menggunakan top-down dan generalisasi menggunakan pendekatan

bottom-up.

Spesialisasi adalah proses memaksimalkan perbedaan antar

anggota entity dengan mengidentifikasi sifat – sifat yang

membedakan satu sama lain.

Generalisasi adalah proses meminimalkan perbedaan antara

anggota entity dengan mengindentifikasi sifat – sifat yang sama satu

dengan yang lain.

Aggregasi menggambarkan relasi ‘ memiliki’ atau ‘bagian-dari’

antar tipe entity dimana suatu relasi hanya akan ada jika ada relasi

lainnya.

Composistion adalah suatu bentuk Aggregasi yang spesifik yang

mewakili asosiasi antar entity dimana ada kepemilikan yang kuat da

nada hubungan – hubungan antara ‘keseluruhan’ dan ‘bagian’nya.

Langkah 7: Cek model untuk redundansi.

Bertujuan untuk memeriksa konseptual model untuk

menghindari dari adanya informasi yang redundan, sehingga tak

membuat informasi yang ada berulang secara terus menerus. Yang

dilakukan dalam langkah ini adalah :

• Memeriksa ulang relasi one to one ( 1:1)

Setelah entity diidentifikasikan maka kemungkinan ada dua

entity yang mewakili satu object. Untuk itu dua entity tersebut

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

31

harus di merge bersama. Dan jika primary key-nya berbeda

maka harus dipilih salah satu dan lainnya dijadikan alternate

key.

• Menghilangkan hubungan yang redundan

Digunakan untuk menekan jumlah model data.

• Menentukan dimensi waktu

Hubungan dimensi waktu adalah sangat penting ketika

mengakses redundan untuk menentukan situasi dari hubungan

model data entity.

Langkah 8: Validasi data model konseptual terhadap transaksi

user.

Bertujuan untuk menjamin bahwa konseptual data model

mendukung kebutuhan transaksi pengguna. Dengan menggunakan

model yang telah di validasi tersebut, dapat digunakan untuk

melaksanakan operasi secara manual. Ada dua pendekatan yang

mungkin untuk menjamin bahwa local conceptual data model

mendukung kebutuhan transaksi yaitu :

• Menggambarkan Transaksi.

Memeriksa seluruh informasi (entity, relasi, dan atribut) yang

diperlukan pada setiap transaksi yang disediakan oleh model

dengan mendokumentasikan penggambaran dari tiap kebutuhan

transaksi.

• Menggunakan Transaksi pathways.

Pendekatan ini untuk validasi model data terhadap transaksi

yang dibutuhkan termasuk representasi diagram jalur yang

digunakan oleh setiap transaksi langsung pada diagram ER.

Langkah 9: Review data model konseptual dengan user.

Bertujuan untuk melihat kembali model data konseptual dan

memastikan bahwa data model tersebut sudah benar.

2.1.11.2 Perancangan Logikal/ Logical Database Design

Logical database design adalah proses pembuatan suatu model

informasi yang digunakan pada perusahaan berdasarkan pada model

data yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari database

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

32

management system (DBMS) dan pertimbangan fisik lainnya

(Connolly, 2010, p467). Tujuannya yaitu untuk mengubah data

model konseptual menjadi data model logikal dan kemudian untuk

memvalidasi model ini untuk mengecek apakah struktur nya sudah

benar dan bisa untuk mendukung kebutuhan transaksi.

Menurut Connolly ( 2010, p490) 7 langkah pembuatan logikal

data model adalah sebagai berikut :

- Langkah 1. Penurunan relasi untuk logikal data model.

Bertujuan membuat relasi untuk data model logical untuk

mempresentasikan entity, relasi, dan atribut – atribut yang telah

terindentifikasi. Adapun struktur adalah sebagai berikut :

• Strong entity types.

Untuk setiap strong entity pada data model, merupakan suatu

entitas yang memiliki relasi kuat dan mempengaruhi entitas

lainnya. Jika sebuah strong entity dihapus, maka akan

mempengaruhi entitas lainnya secara keseluruhan.

• Weak entity types.

Untuk setiap weak entity pada data model, merupakan suatu

entitas yang memiliki relasi lemah dengan entitas lainnya.

Jika weak entity dihapus, maka tidak akan mempengaruhi

entitas lainnya secara keseluruhan.

• One-to-many binary relationship types.

Untuk setiap 1:* binary relationship, semua entity yang ada

pada salah satu sisi relationship di desain sebagai entity

parent dan entity yang ada pada banyak sisi di didesain

sebagai entity child.

• One-to-one binary relationship types.

Membuat relasi yang mempresentasikan 1:1 lebih kompleks,

karena cardinality tidak dapat digunakan untuk membantu

mengindentifikasi entity parent and child dalam

relationship. Cara membuat relasi yang mempresentasikan

partisipasi membandingkan dengan :

a. Mandatory participation pada setiap sisi relasi 1:1.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

33

Pada kasus ini entity yang terlibat harus di kombinasi

menjadi relasi dan memilih satu dari primary key dari

entity yang asli untuk menjadi primary key pada relasi

yang baru.

b. Mandatory participation pada salah satu sisi relasi 1:1

Pada kasus ini entity parent dan child dapat di

identifikasi untuk relasi 1:1 menggunakan participation

constraint.

c. Optional participation pada setiap sisi relasi 1:1

Pada kasus ini mendesain entity parent dan child akan

mendapatkan sedikit keputusan tentang relasi yang dapat

membantu untuk memutuskan pilihan apakah

menggunakan suatu jalan atau jalan lainnya.

• One-to- one recursive relationship type.

Untuk recursive relationship type hanya mengikuti aturan –

aturan untuk partisipasi sebagai gambaran relasi 1:1

sebelumnya.

• Superclass / subclass relationship types.

Untuk setiap relasi superclass / subclass pada konseptual

data model, mengidentifikasi entity superclass sebagai entity

parent dan entity subclass sebagai entity child.

• Many-to-many binary relationship types.

Untuk setiap relasi binary, setiap entitas dapat berhubungan

dengan semua atribut yang menjadi bagian dari entitas

lainnya.

• Complex relationship types.

Membuat relasi untuk mempresentasikan relasi dan termasuk

setiap atribut yang menjadi bagian dari relasi.

• Multi valued attributes.

Membuat relasi baru untuk mempresentasikan atribut multi

valued dan termasuk primary key dari entity pada relasi baru

yang berperan sebagai foreign key.

- Langkah 2. Validasi relasi menggunakan normalisasi.

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

34

Validasi relasi pada model data logikal menggunakan teknik

normalisasi. Dengan menggunakan normalisasi, maka model

yang di hasilkan mendekati model dari kebutuhan perusahaan,

konsisten dan memiliki sedikit redundansi dan stabilitas yang

maksimum.

- Langkah 3. Validasi user berdasarkan transaksi user.

Memastikan relasi dalam model data logikal telah mendukung

transaksi yang dibutuhkan. Bertujuan untuk menjamin bahwa

relasi dalam mode logikal tersebut mendukung user requirement

specification secara detail. Selain itu juga untuk meyakinkan

bahwa tidak ada kesalahan yang muncul sewaktu membuat suatu

relasi.

- Langkah 4. Check Integrity Constraint.

Menentukan integrity constraint, dimana mencakup

pemeriksaan kelengkapan data, atribut domain constraint,

multiplicity, entity integrity, referential integrity, general

constraint.

- Langkah 5. Review data model logikal dengan User.

Pastikan user menyetujui model data logikal merupakan

representasi nyata terhadap persyaratan data perusahaan.

- Langkah 6. Menggabungkan data model logikal ke data

model global (optional step).

Untuk mengabungkan local logical data model kedalam single

global logical data model yang mempresentasikan semua user

views dalam basis data.

- Langkah 7. Cek untuk pengembangan ke depan.

Menentukan apakah ada kemungkinan terjadi perubahan yang

besar di masa depan, dan menilai apakah model data logikal

dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

2.1.11.3 Perancangan Fisikal/ Physical Database Design

Physical database design adalah suatu proses untuk

menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat

penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

35

indeks yang digunakan untuk efisiensi data dan menghubungkan

beberapa integrity constraint dan tindakan keamanan ( Connolly ,

2010, p467). Physical database design terdiri dari 6 langkah dan

apabila dijabarkan akan menjadi langkah 3 – 8 yaitu (

Connoly,2010,p523) :

A. Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS target.

• Desain dasar relasi.

• Desain representasi data.

• Desain general constraint.

B. Desain organisasi file dan indeks.

• Analisa Transaksi.

• Memilih organisasi file.

• Memilih indeks.

• Memprediksi kebutuhan space disk.

C. Desain user view.

D. Desain mekanisme keamanan.

E. Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redundansi.

F. Memonitor dan mengontrol sistem operasional.

Langkah 3: Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS

target.

Bertujuan untuk menghasilkan skema baris data relasional

dalam global logikal data model yang dapat di implementasikan ke

DBMS. Penerjemahan global logikal data model untuk target

DBMS terdiri dari 3 langkah. Langkah tersebut adalah :

• Desain dasar relasi.

Untuk memutuskan bagaimana cara merepresentasikan dasar

relasi yang telah teridentifkasi pada model data logikal dalam

DBMS target.

• Desain representasi data yang ada.

Untuk memutuskan bagaimana cara mempresentasikan data

yang ada pada model data logikal dalam target DBMS.

• Desain General Constraint.

Untuk mendesain general constraint untuk target DBMS.

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

36

Langkah 4: Desain organisasi file dan indeks.

Membedakan file organisasi optimal untuk menyimpan relasi

dasar dan indeks yang mana membutuhkan persetujuan pencapaian

yang merupakan jalan dimana relasi akan di pegang dalam

secondary storage. Aktivitas – aktivitas yang terjadi pada langkah 4

adalah sebagai berikut :

• Analisa Transaksi.

Mengerti akan fungsi dari transaksi yang akan berjalan pada

database dan untuk menganalisa transaksi yang penting.

• Memilih organisasi file.

Untuk membedakan sebuah file yang terorganisasi pada setiap

relasi dasar.

• Memilih indeks.

Untuk membedakan apakah indeks tambahan akan

meningkatkan performa sistem.

• Memprediksi kebutuhan kapasitas disk.

Untuk memprediksi banyaknya kapasitas disk yang akan

dibutuhkan oleh basis data.

Langkah 5: Desain user view.

Untuk mendesain user views yang telah di indentifikasi selama

permintaan collection dan menganalisis stage dari pengembangan

database lifecycle.

Langkah 6 Desain mekanisme keamanan.

Mendesain mekanisme security untuk basis data sebagai

petunjuk oleh user selama permintaan dan pengumpulan informasi

pada saat pengembangan database lifecycle.

Langkah 7: Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan

redundansi.

Pada langkah physical database design ini mempertimbangkan

denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan performa. Hasil

dari normalisasi adalah perancangan basis data logikal secara

struktural, konsisten, dan menekan jumlah redundansi.

Faktor yang perlu di pertimbangkan adalah :

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

37

• Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks.

• Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas.

• Denormalisasi akan membuat cepat dalam pengambilan data

tetapi lambat dalam update data.

Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat

dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data

(Normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (Denormalisasi).

Efisiensi data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasistas disk,

dan efisiensi proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat

pengambilan data dari basis data.

Langkah 8 Monitor dan mengatur sistem operasional.

Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan

performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau

menggambarkan perubahan kebutuhan.

2.2 Teori yang berhubungan dengan penelitian.

2.2.1 PHP : Hypertext Preprocessor

PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat

ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk

memprogram situ web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun

sebuah Content Managemet System (CMS). CMS merupakan sekumpulan

script yang dapat dijalankan pada banyak website yang sama sekali berbeda

walaupun berjalan secara bersamaan.

PHP memiliki 8 (delapan) tipe data, yaitu:

1. Integer

2. Double

3. Boolean

4. String

5. Object

6. Array

7. Null

8. Resource

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

38

Beberapa kelebihan PHP, antara lain:

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak

melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari

mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang

relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah karena banyaknya milis-milis

dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling

mudah karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai

mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara

runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah

sistem.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

Berikut ini terdapat 3 hasil penelitian atau produk sebelumnya yang membantu

dalam penyusunan sistem:

• Menurut jurnal internasional oleh Akram M., (December 2008), The Asian

EFL Journal Quarterly Volume 10 Issue 4, Speech Acts: A Contrastive Study of

Speech Acts in Urdi and English, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan

hasil atau produk dari kontak sosial. Seiring dengan berkembang pesatnya

teknologi informasi yang menyebabkan pertukaran informasi semakin cepat

dan luas. Hal tersebut menyebabkan semakin banyaknya jenis bahasa baru

yang terbentuk dari luasnya informasi yang ada. Hubungannya dengan

aplikasi yang dibuat adalah perbedaan bahasa dalam masyarakat yang

membuat terjadinya ambiguitas dalam pencarian produk oleh customer. Oleh

karena itu, pihak perusahaan meminta untuk membuat aplikasi untuk

mengurangi amiguitas tersebut dengan membuat aplikasi database berbasis

web.

• Menurut Jurnal dari Indrajani, (June 2010), Jurnal ComTech, Analisis dan

Perancangan Sistem Basis Data Pada Rumah Sakit, penerapan suatu

teknologi informasi sangat erat kaitannya dengan aplikasi. Suatu aplikasi

pasti memiliki hubungan yang sangat erat dengan basis data. Tanpa sistem

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

39

basis data yang benar, maka implementasi suatu teknologi informasi akan

menjadi kurang bermanfaat atau dapat dikatakan tidak maksimal

penggunaannya. Penerapan sistem basis data mempunyai beberapa

keuntungan antara lain dapat mengontrol redundansi data, data menjadi

konsisten, meningkatkan integritas data, adanya standardisasi data , dan

meningkatkan produktifitas kerja. Hubungannya dengan aplikasi yang dibuat

adalah aplikasi yang menggunakan MYSQL yang merupakan salah satu

aplikasi sistem basis data yang mampu mengontrol redundansi data, membuat

data menjadi konsisten, meningkatkan integritas data, menstandarisasikan

data , dan mampu meningkatkan produktifitas kerja

• Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Ayuliana dkk, (June 2012), Jurnal

ComTech, Pengembangan Basis Data Penjualan, Persediaan dan Logistic

Tracking: Studi Kasus PT ABHIMATA CITRA ABADI, penerapan

teknologi informasi dalam dunia bisnis dapat membantu perusahaan agar

lebih maju dari kompetitornya. Teknologi informasi dengan dukungan basis

data yang baik, dapat membantu manajemen perusahaan dalam memonitor

pergerakan bisnis perusahaan, sehingga perusahaan tidak saja dapat bertahan

tetapi juga dapat berkembang. Hubungannya dengan aplikasi yang dibuat

adalah aplikasi ini dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan perusahan agar

dapat mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya

sebagai e-catalogue dan juga aplikasi ini dapat digunakan untuk membantu

manajemen perusahaan dalam memonitor pergerakan bisnis perusahaan

dengan memberikan hak akses beberapa karyawan untuk memantau produk,

vendor, dan karyawan perusahaan.

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori - teori berikut ini …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01288-IF Bab2001.pdfMenurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, ... Language

40