bab 2 tinjauan pustaka - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/bab ii.pdf · semua peralatang...
TRANSCRIPT
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mutu PelayanangKesehatan
2.1.1 PengertianbMutu PelayanancKesehatan
Mutux pelayanani kesehatanx merupakanx suatui karakteristikxyang
digunakanxpengguna jasaxdalam menganalisiszmutu pelayananzkesehatan
yangzdiberikan (Muninjaya, 2015).
2.1.2 Komponen MutufPelayananfKesehatan
MenurutwGarvin dalamoMuninjaya (2015)umemperkenalkanxdelapan
dimensidyang menganalisisdkualitas jasadpelayanan, yaitud:
1. Karakteristikfoperasional kinerjafprodukfutamanya
2. Berbagaivkeistimewaan tambahanvyang diberikanvkepadavpenggunanya
3. Kehandalannyav
4. Kesesuaianvpelayananvdengan spesifikasivproduk
5. Dayantahan
6. Kemampuannlayanannpurnamjual
7. Estetikamm
8. Pencitraanmpublik, reputasinproduk atauhinstitusi yangimemproduksi jasa
pelayananltersebut.
Dalamcmenganalisis maknacmutuxpelayanan, berbagai ahli menyimpulkan
terdapatidua variabeludimensi. Sebagaiucontoh menurut Lehtinenidalam Lorin
6
P,cGheorghe, &cPetrescu (2013)cmembagicdimensi mutu cpelayanan
menjadi kualitascinteraktifc(interactive quality)cdan kualitascfisik (physical
quality). SedangkanchGronroos dalamcLorin P,xlGheorghe, &pPetrescu
(2013) mengkategorikantdimensi mututpelayanantitmenjaditkualitastteknis
(technical quality)jiyaitu layananjiapa yangjdisampaikan, danijjuga
kualitasjfungsional (functional quality)iiyaitu, bagaimanajlayanan tersebut
disampaikan.jMenurut pendapatkBerry dalam Lorin P, Gheorghe, & Petrescu
(2013) memperkenalkan pembagianldimensilmutuhlayanan menjadihkualitas
fisikh(physicalhquality), kualitas interaktifi (interactive quality), dan kualitas
instansii (corporate quality).
Padactahuncyangcberbeda, Gronrooscdalam Lorin P, Gheorghe, & Petrescu
(2013)emenyebutkan dimensiemutu pelayananeyangemeliputi kualitasjhasil
(outcome quality)jdan kualitasjproses (processjquality). MenurutjGronroos
dalamjMuninjayaj(2015), keduajkriteriajtersebutfdiperjelas menjadi 6
unsurh,yaituz:
1. Profesionalismoanduskills
Tingkatlkeprofesionalitasanldanjketerampilan dari tenaga kesehatan
pastitberbeda-beda. Doktertimerupakanbtenagabkesehatangutamaolyang
menjadijpenentujutama dalamjmenentukan hasiljpelayananpkesehatan
yangpakanpmenentukanjpulajjtingkatllkepuasanllpasien. Olehpkarenalitu,
kriteriaoinijberhubunganjdenganlltingkatkkesembuhankpasien.
2. Attitudestand behaviour
Setiap pasiengakan mendapatmpelayanantberupa sikap dantperilaku
tenagamkesehatan yangmbaik. Sikapmdan perilakumyang baikndapat
7
mencerminkan mutugpelayanan karenagtelahumembantu pasienpdalam
mengatasipkeluhanpsakitnya.
3. Accestabilitymandpflexibility
Mututpelayanan juga dinilai pasien dari kemudahan akses pelayanan
kesehatanidanmfleksibilitasnya. Lokasi,ptarif pelayanan,ujamokerja, dan
sistemopelayanan sangatmberpengaruh dalammdimensi ini.
4. Reliabilitykandktrustworthiness
Pasienkdan keluarganya sudahomempercayai tenagakkesehatan
khususnya dokterjdalam mengangani segala penyakitnya. Pasien pun sudah
mengetahuiikemungkinan resikoiyang merekakambil dengan mempercayai
dokterqtersebut.
5. Recoverykkk
Pasien selakuipengguna jasakpelayananomempercayai[pbahwa
penyediaojasa pelayananutelah memperbaiki mutuffpelayanan yang
diberikan gunahmengurangixresiko medisxpasien.
6. Reputationuandoicredibility
Pasienopercaya bahwakpenyedialjasa pelayanankmemilikikreputasi
yang baik,jdapat percaya, dankpunya ratingiyang tinggi diibidang pelyanan
kesehatan.
LorinkP, Gheorghe, &oPetrescu (2013) menjelaskan bahwamskala
SERVQUALomenjadi salahosatu alatountuk mengukuromutuipelayanan yang
palingubanyakudigunakan, divalidasi dan diterima oleh masyarakat. Kuesioner
ServQualisudah banyak diterapkanuuntuk mengukuripelayanan penyediaijasa,
termasukipelayanan kesehatanidi rumah sakit di seluruh dunia (Li, et al., 2015).
8
Menurutosarjana Amerika yaituuParasuraman, Zeithamlodan Berry
mengembangkan skala mutuypelayanan melalui limaidimensi (Li, et al., 2015).
Parasuraman,iZeithaml daniBerry dalam Kalaja, Myshketa, &iScalera (2016)
mengemukakan tentangilima dimensiidalam mengukur mututpelayanan yaitu :
1. Reliabilitykl
Dimensiuini menjelaskan mengenai kemampuanuuntuk melakukan
pelayanan dengan akurattdan tepat. Sehingga pada dimensiiini pasien lebih
melihat kinerja tenagahkesehatan dalam memberikanmpelayanan.
2. Assuranceggg
Pengetahuan,lkesopanan dan lkemampuan penyediaklayanan sangat
mempengaruhi kepercayaanjpenggunajlayanan. Dimensil ini juga meliputi
keramahan dan sifatutenagarkesehatan dalam melayanirpasien.
3. Tangiblesfff
Penggunawlayanan jasaimenilai mutuypelayanan melaluiufasilitas
fisik,ysaranaukomunikasi,ddan peralatan atau perlengkapan yang
disediakan. Pelayanan yang dimaksud meliputi kenyamanan ruang tunggu,
ruanglantri pasien, adanyaitelevisi di ruangitunggu, peralataniyang
lengkap, daniseragam tenagaikesehatan yangirapi.
4. Empathyjjj
Dimensi iniuterkait denganurasa perhatianudan kepedulianutenaga
kesehatan kepadarpasien. Penyedia jasarlayanan harus benarr– benar
memahamirapa yang pasiencbutuhkan sehingga cpasien mendapat
kemudahan dalam memperoleh hhpelayanan.
9
5. Responsivenesshvng
Kemampuan tenagafkesehatan dalam menolong danumelayani
paisen denganucepat sangat diperhatikan oleh penggunaalayanan.
Semakin berkembangnya jalan, pengguna layananhmenuntut kecepatan
pelayanan dari tenagaxkesehatan seiring dengan semakin mahalnya waktu.
2.1.3 Faktor yang Menentukan Bentuk dan Jenis PelayanangKesehatan
Berikut adalahhfaktor yang menentukan bentukvdan jenis pelayanan
kesehatan menurut Mubarakv& Chayatinh(2009) yaitu :
1. Pengorganisasian pelayanannnn
Penerapan pelayanann yang dilakukan apakah perseorangan atau
bersama-sama.
2. Ruang lingkup kegiatanjh
Kegiatanbmanakah yangbberhubungan dengandproses ppelayanan.
Apakah kkegiatan pemeliharaannkesehatan, jpeningkatan kjkesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan jpenyakit, pemulihan fkesehatan, atau
kombinasi dari keduanya.
3. Sasaran hpelayanangf kesehatanj
Sasaran bisa bermacam-macam, bisa untuk perseorangan, keluarga,
kelompok, ataupun untuk masyarakatt secara keseluruhan.
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Sistem jPelayananlKesehatan
Faktor yang mempengaruhi sistemhpelayananhkesehatan menurut Mubarak
& Chayatinl (2009) yaitu :
10
1. Pergeseran masyarakatg dan konsumen
Kebutuhan dmasyarakat terhadap pelayanan kesehatanr terus
meningkatr seiring rbertambahnya rpengetahuan dan rkesadaran akan
pentingnyar menjaga mkesehatan.
2. Ilmu spengetahuan dans teknologi baru
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat dapat
membantu peningkatans skesehatan melalui alat – alat yang lebih canggih.
Selain itu, peningkatan vilmu lpengetahuan dan teknologi juga berdampak
pada peningkatanctenaga skesehatanfyang berkompeten dengan
pengetahuan terkini dan ykeahlian dalam pengoperasian alat canggih
terbaru serta adanya peningkatan biayahkesehatan.
3. Isu legal dan etik
Banyak isu legal dan etik yang terjadi di masyarakatd akibat
pelayananflkesehatan yang didapat. Kurang memuaskannya apelayanan
dan epelayanan yang tidak sesuai eharapan menjadi persoalan yang terus
meningkat.
4. Ekonomietrytrutuy
Terkadang pelayanandkesehatanjyang sempurna tidak didapatkan
pasienbdengan ekonomi kurang yang tidak mampu menjangkauhbiaya
pelayananxikesehatan. Oleh sebab itu, banyak hmasyarakat yang tidak
menggunakan fasilitasg akesehatan yang telah disediakan akibat kendala
biaya.
11
5. Politikhdf
Sistem pelayananhhkesehatan jugakdipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah. Contohnyavdalam hal jenisvpelayanan, pasienvyangvakan
diobati,cdan jumlah biayaxyang ditetapkan.
2.2 KepuasancPasien
2.2.1 Pengertian KepuasanbPasien
Kepuasan pasien merupakan pendapattpasien mengenai seberapa baik
pelayananzkesehatan yang mereka dapatkan dalam memenuhi zkebutuhan dan
harapan pasiencserta dianggap pula sebagai findikator yang valid dalam
pengukuran mutufpelayananttkesehatan (Mohebifar, et al., 2016). tMenurut
Mohebifar, et al. (2016), kepuasanepasien merupakan salah satu cara untuk
mengukurepersepsiepasien tentangrmutuaapelayananakesehatan danauntuk
menganalisis kesediaanapasien untuk membayarzdan menggunakanlpelayanan
kesehatan yang telah disediakan. Sedangkan menurut Korkmaz, et al. (2016)
kepuasanzpasien dapat didefinisikan sebagai standar dasar yang memebrikan
informasi tentangzharapan dan penilaianzpasien terhadap kualitasxpelayanan
yang diberikan.
Donabedian mengemukakanxbahwa kepuasancpasien didefinisikan sebagai
ukuranchasil yang dilaporkancpasien mengenai prosescpelayananckesehatan
yang diukurcdari pengalamancpasien itu sendiri (Al-Abri & Al-Balushi, 2014).
Banyak penulis cenderung memilikidpersepsi yang berbeda tentang definisi
kepuasanspasien sebagai contoh adalah Jenkinson C et al. (2002) dan Ahmed
et al. (2011) menunjukkansbahwa kepuasanspasiensmuncul untuk mewakili
12
sikapsyang diberikan penyediaslayananskesehatan kepadaspasien. Sementara
menurut Mohan dalam Al-Abri & Al-Balushi (2014) menjelaskan bahwa
kepuasansspasien meliputi emosispasien, dperasaan, dan dpersepsi mereka
terhadap layanandkesehatanfyangfdiberikan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwaffkepuasan ppasien
merupakan tingkatdkesesuaian antaradharapan pasienqterhadap pelayanan
kesehatanqyang baik dengan kenyataan pelayananqkesehatan yang mereka
terima berdasarkan pengalamanqyang telah dialami.
2.2.2 AspekqKepuasan Pasien
Aspek kepuasanqpasien menurut PeraturanqMenteri PendayagunaanqAparatur
Negara No. 14i Tahuni 2017 tentang Pedomanj Penyusunan SurveiqKepuasan
Masyarakat jUnit Penyelenggara jPelayananj Publik yaitu :
1. Persyaratanw
2. Sistem, mekanisme, dan prosedurw
3. Waktu pelaksanaanw
4. Biaya/tarif pelayanane
5. Produk layananee
6. Kompetensi pelaksanawwe
7. Sikap/perilaku pelaksanaww
8. Penanganan Pengaduan, saran, dan masukanff
9. Sarana dan prasaranaff
Sedangkan menurut Muninjaya (2015) mengemukakanfbahwa terdapat empat
aspekfyang mempengaruhi kepuasanfpasien. Aspek tersebut meliputi :
13
1. Kenyamananddddd
Kenyamanan meliputi :
a. Lokasidterjangkau, ada dtempat parkir, ada petunjuk jalan dan ruangan
yang jelas
b. Kebersihanh
c. Kenyamanan ruangant
d. Makanan h
e. Peralatan ruangan tertata rapih
2. Hubungan pasiencdengan petugasckesehatan
Hubungan pasien dengan petugasvkesehatan meliputi :
a. Keramahant
b. Komunikatift
c. Responstatift
d. Suportift
e. Cekatant
3. Kompetensi teknis petugast
Kompetensi nteknisn petugas nmeliputi :
a. Keberanian bertindakt
b. Pengalamanb
c. Gelarb
d. Terkenaly
e. Kursusy
14
4. Biayay
Aspeky biaya ymeliputi :
a. Mahalnya pelayananvd
b. Sebandingnyah
c. Terjangkau tidaknyah
d. Ada tidaknya keringananh
e. Kemudahan prosesh
2.2.3 Konsep KepuasanfPasien
Menurut Pohan (2013) dalam Anggrianni, et al. (2017) menyatakan bahwa
terdapat konsep kepuasanfpenyelenggaraan layananfkesehatangpasien, yaitu :
1. Konsisten pada standarisasig kompetensi tteknik dalam memberiglayanan
kesehatan.
2. Pemenuhan standar meliputiypetugas, kebijaksanaan, obat, lingkungan
gedung serta peralatannya
3. Terjalinnya sikapysaling menghargai antarymanusia dalamykenyamanan,
kebersihanyyy
4. Memberi kemudahantpasien untuk fokusttmengatur sistemttlayanan
kesehatantttttt
2.2.4 Faktor- Faktoryyang Mempengaruhi KepuasanyPasien
Menurut Moison, Walter dan White dalam vLestari, cNyoman, & Suwendra
(2016) menyebutkan faktor-faktor yangcmempengaruhi kepuasancpasien, yaitu
1. Karakteristik produkc
2. Hargacc
15
3. Pelayananfd
4. Lokasirddf
5. Fasilitasddddddd
6. Imagefffff
7. Desain visualf
8. Suasanaff
9. Komunikasifff f
Pendapat lain dikemukakanvoleh Irawanvdalam vLestari, Nyoman, &
Suwendra (2016) bahwa faktor– faktors yang mendorong kepuasangpelanggan,
yaitu :
1. Kualitas produkf
2. Hargaf
3. Service qualityt
4. Emotionalff
5. Biayaff
6. Kemudahanf ff
Sedangkan menurutgNasution dalam Lestari, Nyoman, & Suwendra (2016)
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsildan harapan pelanggantterdiri
dari :
1. Keinginanf
2. Pengalaman merupakan suatu kondisif
3. Komunikasih
16
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka menurut Lestari, Nyoman, &
Suwendra (2016) menyimpulkan bahwa gfaktor - faktor yang digunakan dalam
menilai kepuasanapasienayaitu :
1. Kualitas produka
2. Rasa percaya
3. Pelayanansdsf
4. Kemudahanfdafaf
5. Pengalamanfdfadadf
6. Komunikasifdfa
7. Biayadafafaf
8. Emosionalhkjkjh
9. Lokasijkh
10. Fasilitashjkhkjh
11. Suasanah
12. Image / citrahkj
13. Karakteristik produk.
2.2.5 Pentingnya PenilaiankKepuasanrPasien
Ada beberapa alasan yang mendasari perlunya penilaianxkepuasanqpasien,
yaitu (Subirosa S & Kharmayana R, 2011):
1. Bagian dari dmutuiqpelayananqq
Apabila mutugpelayanan bagus maka pasiengakan puas. Pasien
mengharapkanekepuasanedari pelayanan yang diterima bukan hanya
kesembuhan saja.
17
2. Pemasaran rumahesakit
Pasien yang telah menerimaepelayanan yang baikesehingga merasa
puas, merekarakan menyebarkanrberita baik ke orang- orang sekitarnya
tentang pelayananrkesehatanerumah sakit. pasieneakan datang lagi bila
merekatpuas.
3. Peningkatan pelayananydana terbatas dan pekayananyyang efektif
4. Analisis kualitatifyy
Hasil survey berupa data kualitatif dapat menjadi bahan diskusi oleh
berbagai pihak.
2.2.6 Kepuasan PasienySecara Total
Ada rbeberapa strategi pemasaran agar mencapai kepuasanypasien secara
total yang dapat dilaksanakan secaraysimultan (Subirosa S & Kharmayana R,
2011). Strategi tersebut yaitu :
1. Product servicex = pelayananxxx
2. Placex = tempatxx
3. Pricexxx = hargaxxx
4. Promotioncc = promosiccc
5. Professionalf = tenagaf kesehatan fprofesional (dokter,iperawat)
6. Peoplef = karyawandddd
7. Publicd = warga sekitarddd
8. Powerd = kekuatand / pemerintahddd
9. Performanced = hasil kerja, nama baikd
10. Pressureg = tekanand
18
Selain itu, adag 20 komponeng yang terkait dengan totalggpatient
statisfaction, yaitu :
1. Komitmengg
Pelayananuyang diberikan ke pasien dilaksanakan dengan saksama.
Tenagaskesehatan danffkaryawan memberikanffpelayanan yang
semaksimal mungkin agar pasiengmerasabpuas.
2. Kebersihanggg
Kebersihang tempat pelayananbseperti ruangbpasien, taman, ruang
dokter, toilet, dan lain lain.
3. Keindahan
Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat
tidur, posisi hiasanf dinding, tata letak kursi ftunggu, tamanf yang subur
dan indah.
4. Kenyamananrr
Kenyamaneyang dimaksud sepertidudara yang segar tanpa polusi,
bebas asapf rokok, suasana tenang,dan fkursi ruang tunggu fyang
nyaman.
5. Keamanand
Aman dari fkejadian pencurian fatau kehilangan fbarang. Poliklinik
dilengkapif security yangf berjaga setiap saat.
6. Kecepatanddd
Tenagadkesehatanddan karyawan memberikandpelayanan dengan
cepatddan tepat sesuai kebutuhanf pasien.
19
7. Ramahdd
Sikapdtenaga kesehatanxdan karyawaneyang ramah dalam
memberikan pelayanandakan membuat pasiendmerasa puas.
8. Jelasfff
Saat pasienrberobat ke bdokter, pasienbberhak untuk mendapatkan
kejelasan tentangf penyakitnyaf dan memiliki hak funtuk bertanya
hingga pasienbpaham dan jelas.
9. Penuh pengertianbb
Berusaha mengertibpasien secara penuh baikf tentang perasaan
pasien, kondisibkeluarga, kondisibkeuangan, dan keterbatasanbpasien
sehingga pasienbtidak merasabtersinggung.
10. Membantubbb
Selalu sigapbdanbbersedia sepenuh hati bila pasienmsedang
membutuhkanmbantuan.
11. Tanggapff
Pemberiqpelayananqharusqmemberikan pelayanannyaqsecara cepat
dan wajarqsesuai kebutuhanqpasien.
12. Rapifff
Semua fbarang-barang fdi poliklinik terlihat tertataf dengan baik.
Catatanf rekam fmedik pasien tersusunf rapi. Pakaian yangf dikenakan
tenagaf kesehatan terlihatf rapi.
20
13. Tertibff
Tindakanf yang dilakukan penyediahlayanan dilaksanakanf sesuai
prosedur, fruntut, dan tertib.
14. Sabarfff
Penyediajpelayanan menerimaf keluhan pasiencdengan sabar.
15. Hormatfff
Selalu meminta izincsebelum memeriksacpasien. Menghormati
pasiencdalam melakukancsetiapctindakan.
16. Privatisasicc
Menjaga segala halffmengenai kepentingan pribadicpasiencyang
berhubungan denganffprivasi dan nilaiffperorangan.
17. Kesan baikfff
Selalu melakukan tindakanffyang benar dalamffmemberikan
pelayananssagarwpasien mendapatwkesanwbaik setelahnmendapat
pelayanan.
18. Kompetensinn
Menunjukkan keahliannpetugasnkesehatanndan karyawan bahwa
mereka telah bekerjansesuai wewenangndan kemampuannya.
19. Makanannnnn
Setiapwpasiene memilikix kondisi yangmberbeda sehingga
membutuhkan jumlahxgizi yangxberbeda pula. Jenis makanan yang
diberikan ke setiapspasien punsberbeda. Oleh karena itu, penyedia
pelayanansharus memperhatikan fmakanan yang akan diberikan
21
kesfpasien sesuai anjuranfsdokter mengenai jumlah gizi dan
peningkatansselera makan.
20. Konsultasi biayasss
Petugasbharus menjelaskanbbiaya yang harus dibayarkan. Petugas
harusbmenjelaskan kepada pasienbsecara jelas perihal biayalagar pasien
merasa bahwavbiaya yang ia keluarkanvsudah sebanding dengan
pelayananbyang ia terima.
Area kepuasanbpasien bermacam- macam. Pasienbharus merasadpuas sejak
pasiendmasuk poliklinik atau rumah sakit hinggadpasien pulang. Setiap langkah
yangddilaluidpasien akan berhubungan dengan 20 fkomponen terkait sehingga
pelayanandyangfdiberikan harus tepat.
Tabel 2.1 AreahKepuasanhPasien Secara Total
No. Area KepuasanhPasien Secara Total Komponen yang Terkait
1 Pasienfdatang 1-5
2 Pasienfmendaftar 1-17
3 Pasienfrawat jalan 1-18
4 Pasienfdiperiksa penunjang 1-8
5 Pasienfrawatrinap 1-20
6 Pasienfpulang 1-20, terutama no. 20
(Subirosa S & Kharmayana R, 2011)
Komponengtersebut perlu untukffdilaksanakan secara tepat dan benar.
Komponen tersebut saling berkesinambunganffsehingga dapat dilaksanakan
secara bersamaan. Setelah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah diukur.
Pengukurangyang dimaksudgadalah mengukur seberapa besarvtingkat kepuasan
yang dirakanhpasien. Langkahf terakhir adalahhevaluasi. Evaluasi dari hasil
surveyhkepuasan yang dilakukan sehingga tidak mengulangihkesalahan atau
kekuranganhfyang sama dengan fharapan dapat meningkatakanffftingkat
kepuasan pasienhsecara total.
22
(Subirosa S & Kharmayana R, 2011)
Gambar 2.1 Kepuasanjpasienjsecara total
2.2.7 Cara MengukurcKepuasancPasien
Kepuasanapasienapentingauntuk diukur guna mengetahuiahasil dariapelayanan
yang diberikan apakah sudah sesuai harapanaatau belum. Ada beberapa cara
untuk mengukurxkepuasanzpasien , cyaitu (Subirosa S & Kharmayana R, 2011):
a. Survei kepuasanepasien
Dengan cara membagikanekuesioner lalu menganalisishdata
berdasarkan jawabanppasien padapkuesioner.
b. Kesan pasienppp
Kepuasan Pasien
Total
20 Komponen Dilaksanakan
Diukur
Diupayakan
Dievaluasi
23
Mengukurpdari kesanppasien setelahpmenerima pelayanangseperti
konsultasigbiaya,gkonsultasigmedis, dan pertemuan khusushhyang sudah
dijadwalkan.
c. Laporanhhh
Kita bisa mengetahui kepuasannpasien melalui laporan darindokter,
perawat, pasiennatau tokohnmasyarakat.
2.3 BPJSuKesehatannnn
2.3.1 PengertianuBPJS Kesehatanyy
BadanpPenyelenggara JaminanpSosial Kesehatan (BPJS fKesehatan) dapat
didefinisikan sebagai suatu instansif hukum yang bertanggungf jawab dalam
penyelenggaraan programpJaminan KesehatanpNasional (JKN) (Depkes, 2013).
Tujuanpdiselenggarakannya BPJShKesehatan ialah untuk mewujudkan
pemberian jaminanvkesehatan nasional yang layak bagif penggunanya
(Presiden, 2011).
2.3.2 Kelompok BPJSrKesehatan
BPJS Kesehatani dikategorikanfmenjadi dua kelompok yaitu (Menkes,
2013):
1. PBI
PBI atau Penerima Bantuan Iuran ialah pesertacJKN (JaminancKesehatan
Nasional) untuk ifakir miskini dancorang tidak imampu yang iditetapkan
oleh ipemerintah. Selain itu juga termasuklwarga yangi mengalami icacat
total tetapiidan tidakiimampu.
24
2. NoniiPBIdfdf
Non PBIfatau BukanyPenerima BantuanyIuran terdiri dari :
a. PPU (Pekerjai PenerimaiiUpah) daniianggota keluarganyaiiiii
Pekerjaiipenerima upahl ialah setiapl warga negarallIndonesia yang
bekerjallpada pemberivkerja dimanavpekerja ini menerimavgaji / upah.
Pekerjalpenerima upahvterdiri dari :
1. Pegawairswasta
2. Pegawairpemerintahrnon pegawai negeri
3. Pejabat negara
4. AnggotayPOLRI
5. AnggotayTNI
6. Pegawaiynegeri sipil
7. Pekerjaylain yangkmemenuhikkriteria pekerjakpenerimakupah
b. PBPU (PekerjakBukan PenerimayUpah) dankanggota keluarganyasds
Pekerjaybukanypenerima upah ialahysetiap warga negarayIndonesia
yangiibekerja datau berusahau uatas resikobusendiri. Pekerjauubukan
penerima upahumeliputi :
1. Pekerjandiluar hubunganukerja atau pekerjanmandiri
2. Pekerjanlain yang memenuhiikriteria pekerjanbukannpenerima upah.
c. BPb(Bukan Pekerja) dan anggotabkeluarganyabbb
Bukancpekerja ialah setiapcwarga negaracIndonesia yang tidakcbekerja
tapi mampu membayarciurancJKN. Bukancpekerja meliputi :
1. Perintis kemerdekaancc
2. Veterancm
25
3. Penerima pensiungjg
4. Pemberi kerjaggj
5. Investor
6. Bukan pekerjajlain yang memenuhi kriteria bukanzpekerjazpenerima
upah.
2.3.3 Penjelasan Mengenai AnggotazKeluarga dalamzBPJSzKesehatan
Anggota keluargazyang mendapat jaminanzkesehatan olehzBPJS Kesehatan
yaitu (Menkes, 2013):
1. Satu istrizatau suami yang sah darizpeserta
2. Anakykandung, nak tiriydan/atau anak angkat yang sah dariypeserta dengan
kriteria :
a. Tidakyatau belum pernahymenikah atau tidak mempunyaiypenghasilan
sendiri
b. Belumyberusia 21 tahun atau belum berusia 25ytahun yang masih
melanjutkan pendidikanyformal
Jumlah pesertaudan anggotaukeluargauyang ditanggunguBPJS Kesehatan
maksimaluadalah 5 orang. Apabila jumlahuanggotaukeluargaulebih dari 5 orang
maka anggotahkeluarga tersebut dapathmembayar iuranhtambahan agarhdapat
mengikuti BPJShKesehatan. Seluruh pendudukhIndonesia wajibhuntuk menjadi
pesertahBPJS Kesehatanhpaling lambat tahun 2019 agar sesuai dengan target
Universal Health Coverage.
2.3.4 IuranhBPJSgKesehatan
26
IurangBPJSgKesehatan ialahguang yang dibayarkan olehgpesertagBPJS
Kesehatangsetiap bulannya. Besarnyagiuran yang diabayarkangyaitu :
1. Peserta kelas III membayar sebesar Rp. 22.200 per orang perdbulan
2. Peserta kelas II membayar sebesar Rp. 40.000 per orang perabulan
3. Peserta kelas I membayar sebesar Rp. 50.000 per orang perxbulan
2.3.5 PelayananqKesehatanryang Dijamin BPJSrKesehatan
Pelayananqkesehatan yangwdijamin olehwBPJS Kesehatanwyaitu (Depkes,
2013):
a. Pelayananwkesehatan tingkatwpertama yaituwpelayananwkesehatanwnon
spesialistik mencakup :
1. Administrasi pelayananww
2. Pelayananypromotif dan preventif
3. Pemeriksaan,pengobatan,dan konsultasiymedis
4. Tindakanymedis nonyspesialistik, baik operatif maupun non operatif
5. Pelayananqobat dan bahan medis habis pakai
6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7. Pemeriksaanqpenunjang diagnostik laboratoriumqtingkat pertama
8. Rawatqinap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
b. Pelayananekesehatan rujukanetingkat lanjutaneyaitu pelayananokesehatan
mencakup :
1. Rawat jalankyang meliputi :
a. Administrasi pelayanankk
27
b. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasiospesialistik oleh
dokter spesialis dan subspesialis
c. Tindakan medisdspesialistik sesuai dengandindikasi medis
d. Pelayanandobat dan bahan medis habis pakai
e. Pelayanandalat kesehatandimplant
f. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi
medis
g. Rehabilitasi medish
h. Pelayanantdarahhhh
i. Pelayanantkedokteran forensikh
j. Pelayananhjenazah di fasilitas kesehatantt
2. Rawatginap yang meliputi :
a. Perawatan inap non intensif
b. Perawatan inaptdi ruang intensif
c. Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh menteri
2.3.6 Penyakit yang Ditanggung BPJSgfgf
Berikut adalah 155 diagnosa non spesialistik berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 5 Tahun 2014 :
Tabel 2.2 Diagnosa Non Spesialistik yang Ditanggung BPJS
Diagnosa Non Spesialistik yang Ditanggung BPJS
1. Abortus spontan komplit
2. Abortus mengancam/insipiens
3. Abortus spontan inkomplit
4. Alergi makanan
5. Anemia defisiensi besi
6. Anemia defisiensi besi pada
kehamilan
7. Angina pektoris
8. Apendisitis akut
79. Intoleransi makanan
80. Kandidiasis mulut
81. Katarak
82. Kehamilan normal
83. Kejang demam
84. Keracunan makanan
85. Ketuban Pecah Dini (KPD)
86. Kolesistitis
87. Konjungtivitis
28
9. Artritis Osteoartritis
10. Artritis Reumatoid
11. Askariasis
12. Asma Bronkial
13. Astigmatism ringan
14. Bell’s Palsy
15. Benda asing di hidung
16. Benda asing di konjungtiva
17. Blefaritis
18. Bronkritis akut
19. Buta senja
20. Cardiorespiratory arrest
21. Cutaneus larva migran
22. Delirium yang diinduksi dan tidak
diinduksi oleh alkohol atau zat
psikoaktif lainnya
23. Demam dengue, DHF Demam
tifoid
24. Demensia
25. Dermatitis atopik (kecuali
recalcitrant )
26. Dermatitis kontak alergika
27. Dermatitis kontak iritan
28. Dermatitis numularis
29. Dermatitis seboroik
30. Tinea kapitis
31. Tinea barbae
32. Tinea fasialis
33. Tinea korporis
34. Tinea manum
35. Tinea unguium
36. Tinea kruris
37. Tinea pedis
38. Diabetes melitus tipe 1
39. Diabetes melitus tipe 2
40. Disentri basiler dan amuba
41. Dislipidemia
42. Eklampsia
43. Epilepsi
44. Epistaksis
45. Exanthematous drug eruption
46. Fixed drug eruption
47. Faringitis
48. Filariasis
49. Fluor albus/vaginal discharge non
gonorhea
50. Fraktur terbuka, tertutup
51. Furunkel pada hidung
88. Laringitis
89. Lepra
90. Leptospirosis (tanpa
komplikasi)
91. Liken simpleks kronis/
neurodermatitis
92. Limfadenitis
93. Lipoma
94. Luka bakar derajat 1 dan 2
95. Malabsorbsi makanan
96. Malaria
97. Malnutiris energi-protein
98. Mastitis
99. Mata kering
100. Migren
101. Miliaria
102. Miopia ringan
103. Moluskum kontagiosum
104. Morbili tanpa komplikasi
105. Napkin eczema
106. Obesitas
107. Otitis eksterna
108. Otitis media akut
109. Parotitis
110. Pedikulosis kapitis
111. Penyakit cacing tambang
112. Perdarahan saluran cerna
bagian atas
114. Perdarahan saluran cerna
bagian bawah
115. Perdarahan post partum
116. Perdarahan subkonjungtiva
117. Peritonitis
118. Pertusis
119. Persalinan lama
120. Pitiriasis rosea
121. Pioderma
122. Pitiriasis versikolor
123. Pneumonia aspirasi
124. Pneumonia,
bronkopneumonia
125. Polimialgia reumatik
126. Pre-eklampsia
127. Presbiopia
128. Rabies
129. Reaksi anafilaktik
130. Reaksi gigitan serangga
131. Refluks gastroesofageal
29
52. Gagal jantung akut
53. Gagal jantung kronik
54. Gangguan campuran anxietas dan
depresi
55. Gangguan psikotik
56. Gastritis
57. Gastroenteritis (termasuk kolera,
giardiasis)
58. Glaukoma akut
59. Gonore
60. Hemoroid grade 1-2
61. Hepatitis A
62. Hepatitis B
63. Herpes simpleks tanpa komplikasi
64. Herpes zoster tanpa komplikasi
65. Hiperemesis gravidarum
66. Hiperglikemi hiperosmolar non
ketotik
67. Hipermetropia ringan
68. Hipertensi esensial
69.Hiperuricemia(Gout)
70.Hipoglikemia ringan
71. HIV AIDS tanpa komplikasi
72. Hordeolum
73. Infark miokard
74. Infark serebral/Stroke
75. Infeksi pada umbilikus
76. Infeksi saluran kemih
77. Influenza
78. Insomnia
132. Rhinitis akut
133. Rhinitis alergika
134. Rhinitis vasomotor
135. Ruptur perineum tingkat 1-2
136. Serumen prop
137. Sifilis stadium 1 dan 2
138. Skabies
139. Skistosomiasis
140. Status Epileptikus
141. Strongiloidiasis
142. Syok (septik), hipovolemik,
kardiogenik, neurogenik)
143. Taeniasis
144. Takikardi
145. Tension headache
146. Tetanus
147. Tirotoksikosis
148. Tonsilitis
149. Tuberkulosis paru tanpa
komplikasi
150. Urtikaria (akut dan kronis)
151. Vaginitis
152. Varisela tanpa komplikasi
153. Vertigo (Benign paroxysmal
positional vertigo)
154. Veruka vulgaris
155. Vulvitis
(Permenkes, 2014)