bab 2 tinjauan pustaka - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/bab ii.pdf · semua peralatang...

25
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mutu PelayanangKesehatan 2.1.1 PengertianbMutu PelayanancKesehatan Mutux pelayanani kesehatanx merupakanx suatui karakteristikxyang digunakanxpengguna jasaxdalam menganalisiszmutu pelayananzkesehatan yangzdiberikan (Muninjaya, 2015). 2.1.2 Komponen Mutuf PelayananfKesehatan Menurut wGarvin dalamoMuninjaya (2015)umemperkenalkanxdelapan dimensidyang menganalisisdkualitas jasadpelayanan, yaitud: 1. Karakteristikf operasional kinerjafprodukf utamanya 2. Berbagaivkeistimewaan tambahanvyang diberikanvkepadavpenggunanya 3. Kehandalannyav 4. Kesesuaianvpelayananvdengan spesifikasivproduk 5. Dayantahan 6. Kemampuannlayanannpurnamjual 7. Estetikamm 8. Pencitraanmpublik, reputasinproduk atauhinstitusi yangimemproduksi jasa pelayananl tersebut. Dalamcmenganalisis maknacmutuxpelayanan, berbagai ahli menyimpulkan terdapat i dua variabeludimensi. Sebagaiucontoh menurut Lehtinenidalam Lorin

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mutu PelayanangKesehatan

2.1.1 PengertianbMutu PelayanancKesehatan

Mutux pelayanani kesehatanx merupakanx suatui karakteristikxyang

digunakanxpengguna jasaxdalam menganalisiszmutu pelayananzkesehatan

yangzdiberikan (Muninjaya, 2015).

2.1.2 Komponen MutufPelayananfKesehatan

MenurutwGarvin dalamoMuninjaya (2015)umemperkenalkanxdelapan

dimensidyang menganalisisdkualitas jasadpelayanan, yaitud:

1. Karakteristikfoperasional kinerjafprodukfutamanya

2. Berbagaivkeistimewaan tambahanvyang diberikanvkepadavpenggunanya

3. Kehandalannyav

4. Kesesuaianvpelayananvdengan spesifikasivproduk

5. Dayantahan

6. Kemampuannlayanannpurnamjual

7. Estetikamm

8. Pencitraanmpublik, reputasinproduk atauhinstitusi yangimemproduksi jasa

pelayananltersebut.

Dalamcmenganalisis maknacmutuxpelayanan, berbagai ahli menyimpulkan

terdapatidua variabeludimensi. Sebagaiucontoh menurut Lehtinenidalam Lorin

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

6

P,cGheorghe, &cPetrescu (2013)cmembagicdimensi mutu cpelayanan

menjadi kualitascinteraktifc(interactive quality)cdan kualitascfisik (physical

quality). SedangkanchGronroos dalamcLorin P,xlGheorghe, &pPetrescu

(2013) mengkategorikantdimensi mututpelayanantitmenjaditkualitastteknis

(technical quality)jiyaitu layananjiapa yangjdisampaikan, danijjuga

kualitasjfungsional (functional quality)iiyaitu, bagaimanajlayanan tersebut

disampaikan.jMenurut pendapatkBerry dalam Lorin P, Gheorghe, & Petrescu

(2013) memperkenalkan pembagianldimensilmutuhlayanan menjadihkualitas

fisikh(physicalhquality), kualitas interaktifi (interactive quality), dan kualitas

instansii (corporate quality).

Padactahuncyangcberbeda, Gronrooscdalam Lorin P, Gheorghe, & Petrescu

(2013)emenyebutkan dimensiemutu pelayananeyangemeliputi kualitasjhasil

(outcome quality)jdan kualitasjproses (processjquality). MenurutjGronroos

dalamjMuninjayaj(2015), keduajkriteriajtersebutfdiperjelas menjadi 6

unsurh,yaituz:

1. Profesionalismoanduskills

Tingkatlkeprofesionalitasanldanjketerampilan dari tenaga kesehatan

pastitberbeda-beda. Doktertimerupakanbtenagabkesehatangutamaolyang

menjadijpenentujutama dalamjmenentukan hasiljpelayananpkesehatan

yangpakanpmenentukanjpulajjtingkatllkepuasanllpasien. Olehpkarenalitu,

kriteriaoinijberhubunganjdenganlltingkatkkesembuhankpasien.

2. Attitudestand behaviour

Setiap pasiengakan mendapatmpelayanantberupa sikap dantperilaku

tenagamkesehatan yangmbaik. Sikapmdan perilakumyang baikndapat

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

7

mencerminkan mutugpelayanan karenagtelahumembantu pasienpdalam

mengatasipkeluhanpsakitnya.

3. Accestabilitymandpflexibility

Mututpelayanan juga dinilai pasien dari kemudahan akses pelayanan

kesehatanidanmfleksibilitasnya. Lokasi,ptarif pelayanan,ujamokerja, dan

sistemopelayanan sangatmberpengaruh dalammdimensi ini.

4. Reliabilitykandktrustworthiness

Pasienkdan keluarganya sudahomempercayai tenagakkesehatan

khususnya dokterjdalam mengangani segala penyakitnya. Pasien pun sudah

mengetahuiikemungkinan resikoiyang merekakambil dengan mempercayai

dokterqtersebut.

5. Recoverykkk

Pasien selakuipengguna jasakpelayananomempercayai[pbahwa

penyediaojasa pelayananutelah memperbaiki mutuffpelayanan yang

diberikan gunahmengurangixresiko medisxpasien.

6. Reputationuandoicredibility

Pasienopercaya bahwakpenyedialjasa pelayanankmemilikikreputasi

yang baik,jdapat percaya, dankpunya ratingiyang tinggi diibidang pelyanan

kesehatan.

LorinkP, Gheorghe, &oPetrescu (2013) menjelaskan bahwamskala

SERVQUALomenjadi salahosatu alatountuk mengukuromutuipelayanan yang

palingubanyakudigunakan, divalidasi dan diterima oleh masyarakat. Kuesioner

ServQualisudah banyak diterapkanuuntuk mengukuripelayanan penyediaijasa,

termasukipelayanan kesehatanidi rumah sakit di seluruh dunia (Li, et al., 2015).

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

8

Menurutosarjana Amerika yaituuParasuraman, Zeithamlodan Berry

mengembangkan skala mutuypelayanan melalui limaidimensi (Li, et al., 2015).

Parasuraman,iZeithaml daniBerry dalam Kalaja, Myshketa, &iScalera (2016)

mengemukakan tentangilima dimensiidalam mengukur mututpelayanan yaitu :

1. Reliabilitykl

Dimensiuini menjelaskan mengenai kemampuanuuntuk melakukan

pelayanan dengan akurattdan tepat. Sehingga pada dimensiiini pasien lebih

melihat kinerja tenagahkesehatan dalam memberikanmpelayanan.

2. Assuranceggg

Pengetahuan,lkesopanan dan lkemampuan penyediaklayanan sangat

mempengaruhi kepercayaanjpenggunajlayanan. Dimensil ini juga meliputi

keramahan dan sifatutenagarkesehatan dalam melayanirpasien.

3. Tangiblesfff

Penggunawlayanan jasaimenilai mutuypelayanan melaluiufasilitas

fisik,ysaranaukomunikasi,ddan peralatan atau perlengkapan yang

disediakan. Pelayanan yang dimaksud meliputi kenyamanan ruang tunggu,

ruanglantri pasien, adanyaitelevisi di ruangitunggu, peralataniyang

lengkap, daniseragam tenagaikesehatan yangirapi.

4. Empathyjjj

Dimensi iniuterkait denganurasa perhatianudan kepedulianutenaga

kesehatan kepadarpasien. Penyedia jasarlayanan harus benarr– benar

memahamirapa yang pasiencbutuhkan sehingga cpasien mendapat

kemudahan dalam memperoleh hhpelayanan.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

9

5. Responsivenesshvng

Kemampuan tenagafkesehatan dalam menolong danumelayani

paisen denganucepat sangat diperhatikan oleh penggunaalayanan.

Semakin berkembangnya jalan, pengguna layananhmenuntut kecepatan

pelayanan dari tenagaxkesehatan seiring dengan semakin mahalnya waktu.

2.1.3 Faktor yang Menentukan Bentuk dan Jenis PelayanangKesehatan

Berikut adalahhfaktor yang menentukan bentukvdan jenis pelayanan

kesehatan menurut Mubarakv& Chayatinh(2009) yaitu :

1. Pengorganisasian pelayanannnn

Penerapan pelayanann yang dilakukan apakah perseorangan atau

bersama-sama.

2. Ruang lingkup kegiatanjh

Kegiatanbmanakah yangbberhubungan dengandproses ppelayanan.

Apakah kkegiatan pemeliharaannkesehatan, jpeningkatan kjkesehatan,

pencegahan penyakit, penyembuhan jpenyakit, pemulihan fkesehatan, atau

kombinasi dari keduanya.

3. Sasaran hpelayanangf kesehatanj

Sasaran bisa bermacam-macam, bisa untuk perseorangan, keluarga,

kelompok, ataupun untuk masyarakatt secara keseluruhan.

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Sistem jPelayananlKesehatan

Faktor yang mempengaruhi sistemhpelayananhkesehatan menurut Mubarak

& Chayatinl (2009) yaitu :

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

10

1. Pergeseran masyarakatg dan konsumen

Kebutuhan dmasyarakat terhadap pelayanan kesehatanr terus

meningkatr seiring rbertambahnya rpengetahuan dan rkesadaran akan

pentingnyar menjaga mkesehatan.

2. Ilmu spengetahuan dans teknologi baru

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat dapat

membantu peningkatans skesehatan melalui alat – alat yang lebih canggih.

Selain itu, peningkatan vilmu lpengetahuan dan teknologi juga berdampak

pada peningkatanctenaga skesehatanfyang berkompeten dengan

pengetahuan terkini dan ykeahlian dalam pengoperasian alat canggih

terbaru serta adanya peningkatan biayahkesehatan.

3. Isu legal dan etik

Banyak isu legal dan etik yang terjadi di masyarakatd akibat

pelayananflkesehatan yang didapat. Kurang memuaskannya apelayanan

dan epelayanan yang tidak sesuai eharapan menjadi persoalan yang terus

meningkat.

4. Ekonomietrytrutuy

Terkadang pelayanandkesehatanjyang sempurna tidak didapatkan

pasienbdengan ekonomi kurang yang tidak mampu menjangkauhbiaya

pelayananxikesehatan. Oleh sebab itu, banyak hmasyarakat yang tidak

menggunakan fasilitasg akesehatan yang telah disediakan akibat kendala

biaya.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

11

5. Politikhdf

Sistem pelayananhhkesehatan jugakdipengaruhi oleh kebijakan

pemerintah. Contohnyavdalam hal jenisvpelayanan, pasienvyangvakan

diobati,cdan jumlah biayaxyang ditetapkan.

2.2 KepuasancPasien

2.2.1 Pengertian KepuasanbPasien

Kepuasan pasien merupakan pendapattpasien mengenai seberapa baik

pelayananzkesehatan yang mereka dapatkan dalam memenuhi zkebutuhan dan

harapan pasiencserta dianggap pula sebagai findikator yang valid dalam

pengukuran mutufpelayananttkesehatan (Mohebifar, et al., 2016). tMenurut

Mohebifar, et al. (2016), kepuasanepasien merupakan salah satu cara untuk

mengukurepersepsiepasien tentangrmutuaapelayananakesehatan danauntuk

menganalisis kesediaanapasien untuk membayarzdan menggunakanlpelayanan

kesehatan yang telah disediakan. Sedangkan menurut Korkmaz, et al. (2016)

kepuasanzpasien dapat didefinisikan sebagai standar dasar yang memebrikan

informasi tentangzharapan dan penilaianzpasien terhadap kualitasxpelayanan

yang diberikan.

Donabedian mengemukakanxbahwa kepuasancpasien didefinisikan sebagai

ukuranchasil yang dilaporkancpasien mengenai prosescpelayananckesehatan

yang diukurcdari pengalamancpasien itu sendiri (Al-Abri & Al-Balushi, 2014).

Banyak penulis cenderung memilikidpersepsi yang berbeda tentang definisi

kepuasanspasien sebagai contoh adalah Jenkinson C et al. (2002) dan Ahmed

et al. (2011) menunjukkansbahwa kepuasanspasiensmuncul untuk mewakili

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

12

sikapsyang diberikan penyediaslayananskesehatan kepadaspasien. Sementara

menurut Mohan dalam Al-Abri & Al-Balushi (2014) menjelaskan bahwa

kepuasansspasien meliputi emosispasien, dperasaan, dan dpersepsi mereka

terhadap layanandkesehatanfyangfdiberikan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwaffkepuasan ppasien

merupakan tingkatdkesesuaian antaradharapan pasienqterhadap pelayanan

kesehatanqyang baik dengan kenyataan pelayananqkesehatan yang mereka

terima berdasarkan pengalamanqyang telah dialami.

2.2.2 AspekqKepuasan Pasien

Aspek kepuasanqpasien menurut PeraturanqMenteri PendayagunaanqAparatur

Negara No. 14i Tahuni 2017 tentang Pedomanj Penyusunan SurveiqKepuasan

Masyarakat jUnit Penyelenggara jPelayananj Publik yaitu :

1. Persyaratanw

2. Sistem, mekanisme, dan prosedurw

3. Waktu pelaksanaanw

4. Biaya/tarif pelayanane

5. Produk layananee

6. Kompetensi pelaksanawwe

7. Sikap/perilaku pelaksanaww

8. Penanganan Pengaduan, saran, dan masukanff

9. Sarana dan prasaranaff

Sedangkan menurut Muninjaya (2015) mengemukakanfbahwa terdapat empat

aspekfyang mempengaruhi kepuasanfpasien. Aspek tersebut meliputi :

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

13

1. Kenyamananddddd

Kenyamanan meliputi :

a. Lokasidterjangkau, ada dtempat parkir, ada petunjuk jalan dan ruangan

yang jelas

b. Kebersihanh

c. Kenyamanan ruangant

d. Makanan h

e. Peralatan ruangan tertata rapih

2. Hubungan pasiencdengan petugasckesehatan

Hubungan pasien dengan petugasvkesehatan meliputi :

a. Keramahant

b. Komunikatift

c. Responstatift

d. Suportift

e. Cekatant

3. Kompetensi teknis petugast

Kompetensi nteknisn petugas nmeliputi :

a. Keberanian bertindakt

b. Pengalamanb

c. Gelarb

d. Terkenaly

e. Kursusy

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

14

4. Biayay

Aspeky biaya ymeliputi :

a. Mahalnya pelayananvd

b. Sebandingnyah

c. Terjangkau tidaknyah

d. Ada tidaknya keringananh

e. Kemudahan prosesh

2.2.3 Konsep KepuasanfPasien

Menurut Pohan (2013) dalam Anggrianni, et al. (2017) menyatakan bahwa

terdapat konsep kepuasanfpenyelenggaraan layananfkesehatangpasien, yaitu :

1. Konsisten pada standarisasig kompetensi tteknik dalam memberiglayanan

kesehatan.

2. Pemenuhan standar meliputiypetugas, kebijaksanaan, obat, lingkungan

gedung serta peralatannya

3. Terjalinnya sikapysaling menghargai antarymanusia dalamykenyamanan,

kebersihanyyy

4. Memberi kemudahantpasien untuk fokusttmengatur sistemttlayanan

kesehatantttttt

2.2.4 Faktor- Faktoryyang Mempengaruhi KepuasanyPasien

Menurut Moison, Walter dan White dalam vLestari, cNyoman, & Suwendra

(2016) menyebutkan faktor-faktor yangcmempengaruhi kepuasancpasien, yaitu

1. Karakteristik produkc

2. Hargacc

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

15

3. Pelayananfd

4. Lokasirddf

5. Fasilitasddddddd

6. Imagefffff

7. Desain visualf

8. Suasanaff

9. Komunikasifff f

Pendapat lain dikemukakanvoleh Irawanvdalam vLestari, Nyoman, &

Suwendra (2016) bahwa faktor– faktors yang mendorong kepuasangpelanggan,

yaitu :

1. Kualitas produkf

2. Hargaf

3. Service qualityt

4. Emotionalff

5. Biayaff

6. Kemudahanf ff

Sedangkan menurutgNasution dalam Lestari, Nyoman, & Suwendra (2016)

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsildan harapan pelanggantterdiri

dari :

1. Keinginanf

2. Pengalaman merupakan suatu kondisif

3. Komunikasih

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

16

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka menurut Lestari, Nyoman, &

Suwendra (2016) menyimpulkan bahwa gfaktor - faktor yang digunakan dalam

menilai kepuasanapasienayaitu :

1. Kualitas produka

2. Rasa percaya

3. Pelayanansdsf

4. Kemudahanfdafaf

5. Pengalamanfdfadadf

6. Komunikasifdfa

7. Biayadafafaf

8. Emosionalhkjkjh

9. Lokasijkh

10. Fasilitashjkhkjh

11. Suasanah

12. Image / citrahkj

13. Karakteristik produk.

2.2.5 Pentingnya PenilaiankKepuasanrPasien

Ada beberapa alasan yang mendasari perlunya penilaianxkepuasanqpasien,

yaitu (Subirosa S & Kharmayana R, 2011):

1. Bagian dari dmutuiqpelayananqq

Apabila mutugpelayanan bagus maka pasiengakan puas. Pasien

mengharapkanekepuasanedari pelayanan yang diterima bukan hanya

kesembuhan saja.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

17

2. Pemasaran rumahesakit

Pasien yang telah menerimaepelayanan yang baikesehingga merasa

puas, merekarakan menyebarkanrberita baik ke orang- orang sekitarnya

tentang pelayananrkesehatanerumah sakit. pasieneakan datang lagi bila

merekatpuas.

3. Peningkatan pelayananydana terbatas dan pekayananyyang efektif

4. Analisis kualitatifyy

Hasil survey berupa data kualitatif dapat menjadi bahan diskusi oleh

berbagai pihak.

2.2.6 Kepuasan PasienySecara Total

Ada rbeberapa strategi pemasaran agar mencapai kepuasanypasien secara

total yang dapat dilaksanakan secaraysimultan (Subirosa S & Kharmayana R,

2011). Strategi tersebut yaitu :

1. Product servicex = pelayananxxx

2. Placex = tempatxx

3. Pricexxx = hargaxxx

4. Promotioncc = promosiccc

5. Professionalf = tenagaf kesehatan fprofesional (dokter,iperawat)

6. Peoplef = karyawandddd

7. Publicd = warga sekitarddd

8. Powerd = kekuatand / pemerintahddd

9. Performanced = hasil kerja, nama baikd

10. Pressureg = tekanand

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

18

Selain itu, adag 20 komponeng yang terkait dengan totalggpatient

statisfaction, yaitu :

1. Komitmengg

Pelayananuyang diberikan ke pasien dilaksanakan dengan saksama.

Tenagaskesehatan danffkaryawan memberikanffpelayanan yang

semaksimal mungkin agar pasiengmerasabpuas.

2. Kebersihanggg

Kebersihang tempat pelayananbseperti ruangbpasien, taman, ruang

dokter, toilet, dan lain lain.

3. Keindahan

Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat

tidur, posisi hiasanf dinding, tata letak kursi ftunggu, tamanf yang subur

dan indah.

4. Kenyamananrr

Kenyamaneyang dimaksud sepertidudara yang segar tanpa polusi,

bebas asapf rokok, suasana tenang,dan fkursi ruang tunggu fyang

nyaman.

5. Keamanand

Aman dari fkejadian pencurian fatau kehilangan fbarang. Poliklinik

dilengkapif security yangf berjaga setiap saat.

6. Kecepatanddd

Tenagadkesehatanddan karyawan memberikandpelayanan dengan

cepatddan tepat sesuai kebutuhanf pasien.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

19

7. Ramahdd

Sikapdtenaga kesehatanxdan karyawaneyang ramah dalam

memberikan pelayanandakan membuat pasiendmerasa puas.

8. Jelasfff

Saat pasienrberobat ke bdokter, pasienbberhak untuk mendapatkan

kejelasan tentangf penyakitnyaf dan memiliki hak funtuk bertanya

hingga pasienbpaham dan jelas.

9. Penuh pengertianbb

Berusaha mengertibpasien secara penuh baikf tentang perasaan

pasien, kondisibkeluarga, kondisibkeuangan, dan keterbatasanbpasien

sehingga pasienbtidak merasabtersinggung.

10. Membantubbb

Selalu sigapbdanbbersedia sepenuh hati bila pasienmsedang

membutuhkanmbantuan.

11. Tanggapff

Pemberiqpelayananqharusqmemberikan pelayanannyaqsecara cepat

dan wajarqsesuai kebutuhanqpasien.

12. Rapifff

Semua fbarang-barang fdi poliklinik terlihat tertataf dengan baik.

Catatanf rekam fmedik pasien tersusunf rapi. Pakaian yangf dikenakan

tenagaf kesehatan terlihatf rapi.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

20

13. Tertibff

Tindakanf yang dilakukan penyediahlayanan dilaksanakanf sesuai

prosedur, fruntut, dan tertib.

14. Sabarfff

Penyediajpelayanan menerimaf keluhan pasiencdengan sabar.

15. Hormatfff

Selalu meminta izincsebelum memeriksacpasien. Menghormati

pasiencdalam melakukancsetiapctindakan.

16. Privatisasicc

Menjaga segala halffmengenai kepentingan pribadicpasiencyang

berhubungan denganffprivasi dan nilaiffperorangan.

17. Kesan baikfff

Selalu melakukan tindakanffyang benar dalamffmemberikan

pelayananssagarwpasien mendapatwkesanwbaik setelahnmendapat

pelayanan.

18. Kompetensinn

Menunjukkan keahliannpetugasnkesehatanndan karyawan bahwa

mereka telah bekerjansesuai wewenangndan kemampuannya.

19. Makanannnnn

Setiapwpasiene memilikix kondisi yangmberbeda sehingga

membutuhkan jumlahxgizi yangxberbeda pula. Jenis makanan yang

diberikan ke setiapspasien punsberbeda. Oleh karena itu, penyedia

pelayanansharus memperhatikan fmakanan yang akan diberikan

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

21

kesfpasien sesuai anjuranfsdokter mengenai jumlah gizi dan

peningkatansselera makan.

20. Konsultasi biayasss

Petugasbharus menjelaskanbbiaya yang harus dibayarkan. Petugas

harusbmenjelaskan kepada pasienbsecara jelas perihal biayalagar pasien

merasa bahwavbiaya yang ia keluarkanvsudah sebanding dengan

pelayananbyang ia terima.

Area kepuasanbpasien bermacam- macam. Pasienbharus merasadpuas sejak

pasiendmasuk poliklinik atau rumah sakit hinggadpasien pulang. Setiap langkah

yangddilaluidpasien akan berhubungan dengan 20 fkomponen terkait sehingga

pelayanandyangfdiberikan harus tepat.

Tabel 2.1 AreahKepuasanhPasien Secara Total

No. Area KepuasanhPasien Secara Total Komponen yang Terkait

1 Pasienfdatang 1-5

2 Pasienfmendaftar 1-17

3 Pasienfrawat jalan 1-18

4 Pasienfdiperiksa penunjang 1-8

5 Pasienfrawatrinap 1-20

6 Pasienfpulang 1-20, terutama no. 20

(Subirosa S & Kharmayana R, 2011)

Komponengtersebut perlu untukffdilaksanakan secara tepat dan benar.

Komponen tersebut saling berkesinambunganffsehingga dapat dilaksanakan

secara bersamaan. Setelah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah diukur.

Pengukurangyang dimaksudgadalah mengukur seberapa besarvtingkat kepuasan

yang dirakanhpasien. Langkahf terakhir adalahhevaluasi. Evaluasi dari hasil

surveyhkepuasan yang dilakukan sehingga tidak mengulangihkesalahan atau

kekuranganhfyang sama dengan fharapan dapat meningkatakanffftingkat

kepuasan pasienhsecara total.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

22

(Subirosa S & Kharmayana R, 2011)

Gambar 2.1 Kepuasanjpasienjsecara total

2.2.7 Cara MengukurcKepuasancPasien

Kepuasanapasienapentingauntuk diukur guna mengetahuiahasil dariapelayanan

yang diberikan apakah sudah sesuai harapanaatau belum. Ada beberapa cara

untuk mengukurxkepuasanzpasien , cyaitu (Subirosa S & Kharmayana R, 2011):

a. Survei kepuasanepasien

Dengan cara membagikanekuesioner lalu menganalisishdata

berdasarkan jawabanppasien padapkuesioner.

b. Kesan pasienppp

Kepuasan Pasien

Total

20 Komponen Dilaksanakan

Diukur

Diupayakan

Dievaluasi

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

23

Mengukurpdari kesanppasien setelahpmenerima pelayanangseperti

konsultasigbiaya,gkonsultasigmedis, dan pertemuan khusushhyang sudah

dijadwalkan.

c. Laporanhhh

Kita bisa mengetahui kepuasannpasien melalui laporan darindokter,

perawat, pasiennatau tokohnmasyarakat.

2.3 BPJSuKesehatannnn

2.3.1 PengertianuBPJS Kesehatanyy

BadanpPenyelenggara JaminanpSosial Kesehatan (BPJS fKesehatan) dapat

didefinisikan sebagai suatu instansif hukum yang bertanggungf jawab dalam

penyelenggaraan programpJaminan KesehatanpNasional (JKN) (Depkes, 2013).

Tujuanpdiselenggarakannya BPJShKesehatan ialah untuk mewujudkan

pemberian jaminanvkesehatan nasional yang layak bagif penggunanya

(Presiden, 2011).

2.3.2 Kelompok BPJSrKesehatan

BPJS Kesehatani dikategorikanfmenjadi dua kelompok yaitu (Menkes,

2013):

1. PBI

PBI atau Penerima Bantuan Iuran ialah pesertacJKN (JaminancKesehatan

Nasional) untuk ifakir miskini dancorang tidak imampu yang iditetapkan

oleh ipemerintah. Selain itu juga termasuklwarga yangi mengalami icacat

total tetapiidan tidakiimampu.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

24

2. NoniiPBIdfdf

Non PBIfatau BukanyPenerima BantuanyIuran terdiri dari :

a. PPU (Pekerjai PenerimaiiUpah) daniianggota keluarganyaiiiii

Pekerjaiipenerima upahl ialah setiapl warga negarallIndonesia yang

bekerjallpada pemberivkerja dimanavpekerja ini menerimavgaji / upah.

Pekerjalpenerima upahvterdiri dari :

1. Pegawairswasta

2. Pegawairpemerintahrnon pegawai negeri

3. Pejabat negara

4. AnggotayPOLRI

5. AnggotayTNI

6. Pegawaiynegeri sipil

7. Pekerjaylain yangkmemenuhikkriteria pekerjakpenerimakupah

b. PBPU (PekerjakBukan PenerimayUpah) dankanggota keluarganyasds

Pekerjaybukanypenerima upah ialahysetiap warga negarayIndonesia

yangiibekerja datau berusahau uatas resikobusendiri. Pekerjauubukan

penerima upahumeliputi :

1. Pekerjandiluar hubunganukerja atau pekerjanmandiri

2. Pekerjanlain yang memenuhiikriteria pekerjanbukannpenerima upah.

c. BPb(Bukan Pekerja) dan anggotabkeluarganyabbb

Bukancpekerja ialah setiapcwarga negaracIndonesia yang tidakcbekerja

tapi mampu membayarciurancJKN. Bukancpekerja meliputi :

1. Perintis kemerdekaancc

2. Veterancm

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

25

3. Penerima pensiungjg

4. Pemberi kerjaggj

5. Investor

6. Bukan pekerjajlain yang memenuhi kriteria bukanzpekerjazpenerima

upah.

2.3.3 Penjelasan Mengenai AnggotazKeluarga dalamzBPJSzKesehatan

Anggota keluargazyang mendapat jaminanzkesehatan olehzBPJS Kesehatan

yaitu (Menkes, 2013):

1. Satu istrizatau suami yang sah darizpeserta

2. Anakykandung, nak tiriydan/atau anak angkat yang sah dariypeserta dengan

kriteria :

a. Tidakyatau belum pernahymenikah atau tidak mempunyaiypenghasilan

sendiri

b. Belumyberusia 21 tahun atau belum berusia 25ytahun yang masih

melanjutkan pendidikanyformal

Jumlah pesertaudan anggotaukeluargauyang ditanggunguBPJS Kesehatan

maksimaluadalah 5 orang. Apabila jumlahuanggotaukeluargaulebih dari 5 orang

maka anggotahkeluarga tersebut dapathmembayar iuranhtambahan agarhdapat

mengikuti BPJShKesehatan. Seluruh pendudukhIndonesia wajibhuntuk menjadi

pesertahBPJS Kesehatanhpaling lambat tahun 2019 agar sesuai dengan target

Universal Health Coverage.

2.3.4 IuranhBPJSgKesehatan

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

26

IurangBPJSgKesehatan ialahguang yang dibayarkan olehgpesertagBPJS

Kesehatangsetiap bulannya. Besarnyagiuran yang diabayarkangyaitu :

1. Peserta kelas III membayar sebesar Rp. 22.200 per orang perdbulan

2. Peserta kelas II membayar sebesar Rp. 40.000 per orang perabulan

3. Peserta kelas I membayar sebesar Rp. 50.000 per orang perxbulan

2.3.5 PelayananqKesehatanryang Dijamin BPJSrKesehatan

Pelayananqkesehatan yangwdijamin olehwBPJS Kesehatanwyaitu (Depkes,

2013):

a. Pelayananwkesehatan tingkatwpertama yaituwpelayananwkesehatanwnon

spesialistik mencakup :

1. Administrasi pelayananww

2. Pelayananypromotif dan preventif

3. Pemeriksaan,pengobatan,dan konsultasiymedis

4. Tindakanymedis nonyspesialistik, baik operatif maupun non operatif

5. Pelayananqobat dan bahan medis habis pakai

6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

7. Pemeriksaanqpenunjang diagnostik laboratoriumqtingkat pertama

8. Rawatqinap tingkat pertama sesuai dengan indikasi

b. Pelayananekesehatan rujukanetingkat lanjutaneyaitu pelayananokesehatan

mencakup :

1. Rawat jalankyang meliputi :

a. Administrasi pelayanankk

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

27

b. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasiospesialistik oleh

dokter spesialis dan subspesialis

c. Tindakan medisdspesialistik sesuai dengandindikasi medis

d. Pelayanandobat dan bahan medis habis pakai

e. Pelayanandalat kesehatandimplant

f. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi

medis

g. Rehabilitasi medish

h. Pelayanantdarahhhh

i. Pelayanantkedokteran forensikh

j. Pelayananhjenazah di fasilitas kesehatantt

2. Rawatginap yang meliputi :

a. Perawatan inap non intensif

b. Perawatan inaptdi ruang intensif

c. Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh menteri

2.3.6 Penyakit yang Ditanggung BPJSgfgf

Berikut adalah 155 diagnosa non spesialistik berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan No. 5 Tahun 2014 :

Tabel 2.2 Diagnosa Non Spesialistik yang Ditanggung BPJS

Diagnosa Non Spesialistik yang Ditanggung BPJS

1. Abortus spontan komplit

2. Abortus mengancam/insipiens

3. Abortus spontan inkomplit

4. Alergi makanan

5. Anemia defisiensi besi

6. Anemia defisiensi besi pada

kehamilan

7. Angina pektoris

8. Apendisitis akut

79. Intoleransi makanan

80. Kandidiasis mulut

81. Katarak

82. Kehamilan normal

83. Kejang demam

84. Keracunan makanan

85. Ketuban Pecah Dini (KPD)

86. Kolesistitis

87. Konjungtivitis

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

28

9. Artritis Osteoartritis

10. Artritis Reumatoid

11. Askariasis

12. Asma Bronkial

13. Astigmatism ringan

14. Bell’s Palsy

15. Benda asing di hidung

16. Benda asing di konjungtiva

17. Blefaritis

18. Bronkritis akut

19. Buta senja

20. Cardiorespiratory arrest

21. Cutaneus larva migran

22. Delirium yang diinduksi dan tidak

diinduksi oleh alkohol atau zat

psikoaktif lainnya

23. Demam dengue, DHF Demam

tifoid

24. Demensia

25. Dermatitis atopik (kecuali

recalcitrant )

26. Dermatitis kontak alergika

27. Dermatitis kontak iritan

28. Dermatitis numularis

29. Dermatitis seboroik

30. Tinea kapitis

31. Tinea barbae

32. Tinea fasialis

33. Tinea korporis

34. Tinea manum

35. Tinea unguium

36. Tinea kruris

37. Tinea pedis

38. Diabetes melitus tipe 1

39. Diabetes melitus tipe 2

40. Disentri basiler dan amuba

41. Dislipidemia

42. Eklampsia

43. Epilepsi

44. Epistaksis

45. Exanthematous drug eruption

46. Fixed drug eruption

47. Faringitis

48. Filariasis

49. Fluor albus/vaginal discharge non

gonorhea

50. Fraktur terbuka, tertutup

51. Furunkel pada hidung

88. Laringitis

89. Lepra

90. Leptospirosis (tanpa

komplikasi)

91. Liken simpleks kronis/

neurodermatitis

92. Limfadenitis

93. Lipoma

94. Luka bakar derajat 1 dan 2

95. Malabsorbsi makanan

96. Malaria

97. Malnutiris energi-protein

98. Mastitis

99. Mata kering

100. Migren

101. Miliaria

102. Miopia ringan

103. Moluskum kontagiosum

104. Morbili tanpa komplikasi

105. Napkin eczema

106. Obesitas

107. Otitis eksterna

108. Otitis media akut

109. Parotitis

110. Pedikulosis kapitis

111. Penyakit cacing tambang

112. Perdarahan saluran cerna

bagian atas

114. Perdarahan saluran cerna

bagian bawah

115. Perdarahan post partum

116. Perdarahan subkonjungtiva

117. Peritonitis

118. Pertusis

119. Persalinan lama

120. Pitiriasis rosea

121. Pioderma

122. Pitiriasis versikolor

123. Pneumonia aspirasi

124. Pneumonia,

bronkopneumonia

125. Polimialgia reumatik

126. Pre-eklampsia

127. Presbiopia

128. Rabies

129. Reaksi anafilaktik

130. Reaksi gigitan serangga

131. Refluks gastroesofageal

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/58619/3/BAB II.pdf · Semua peralatang terlihat indah dipandangf seperti tata letakf tempat tidur, posisi hiasanf dinding,

29

52. Gagal jantung akut

53. Gagal jantung kronik

54. Gangguan campuran anxietas dan

depresi

55. Gangguan psikotik

56. Gastritis

57. Gastroenteritis (termasuk kolera,

giardiasis)

58. Glaukoma akut

59. Gonore

60. Hemoroid grade 1-2

61. Hepatitis A

62. Hepatitis B

63. Herpes simpleks tanpa komplikasi

64. Herpes zoster tanpa komplikasi

65. Hiperemesis gravidarum

66. Hiperglikemi hiperosmolar non

ketotik

67. Hipermetropia ringan

68. Hipertensi esensial

69.Hiperuricemia(Gout)

70.Hipoglikemia ringan

71. HIV AIDS tanpa komplikasi

72. Hordeolum

73. Infark miokard

74. Infark serebral/Stroke

75. Infeksi pada umbilikus

76. Infeksi saluran kemih

77. Influenza

78. Insomnia

132. Rhinitis akut

133. Rhinitis alergika

134. Rhinitis vasomotor

135. Ruptur perineum tingkat 1-2

136. Serumen prop

137. Sifilis stadium 1 dan 2

138. Skabies

139. Skistosomiasis

140. Status Epileptikus

141. Strongiloidiasis

142. Syok (septik), hipovolemik,

kardiogenik, neurogenik)

143. Taeniasis

144. Takikardi

145. Tension headache

146. Tetanus

147. Tirotoksikosis

148. Tonsilitis

149. Tuberkulosis paru tanpa

komplikasi

150. Urtikaria (akut dan kronis)

151. Vaginitis

152. Varisela tanpa komplikasi

153. Vertigo (Benign paroxysmal

positional vertigo)

154. Veruka vulgaris

155. Vulvitis

(Permenkes, 2014)