bab 2 landasan teori - library & knowledge...
TRANSCRIPT
Bab 2
Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Perancangan dan pengembangan produk secara garis besar adalah
rangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisis dan peluang dan kemudian
diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman. Pengembangan
produk juga dapat ditafsirkan sebagai pengembangan produk yang ada
dimasyarakat atau membuat suatu produk yang baru yang dapat membantu
kegiatan manusia dalam kesehariannya. Pengembangan produk selalu ditinjau
dari berbagai sisi, seperti kualitas, biaya produk, waktu pengembangan, biaya
pengembangan dan kapabilitas pengembangan.
Proses pengembangan dan perancangan produk dapat dibagi menjadi 5
fase menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger dalam bukunya
“Perancangan dan Pengembangan Produk” yaitu proses perencanaan,
pengembangan konsep, perancangan tingkat sistem, perancangan rinci,
pengujian dan perbaikan, dan peluncuran produk.
Fase 0Perencanaan
Fase 1Pengembangan
Konsep
Fase 2Perencanaan Tingkat
Sistem
Fase 3Perencanaan Rinci
Fase 4Pengujian dan
Perbaikan
Fase 5Peluncuran Produk
Proses Pengembangan Produk
Gambar 2.1 Proses pengembangan produk
8
Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, proses-proses dalam
pengembangan produk dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
2.2 Perencanaan Produk
Kegiatan yang mempertimbangkanportfolio suatu proyek, sehingga suatu
organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dariproyek yang akan
diikuti selama periode tertentu. Perencanaan produk dikatakan cukup penting
karena jika suatu perusahaan kurang berhati-hati merencanakan portfolio
suatu proyek maka sering kali mengalami hal yang kurang baik seperti :
- Pasar target yang tidak terpenuhi
- Perencanaan publikasi produk yang kurang tepat
- Kapasitas pengembangan yang kurang sesuai dalam proyek yang diikuti
- Distribusi sumberdaya yang kurang baik
- Permulaan proyek dan pembatalan yang kurang menguntungkan
- Pengaturan proyek berubah-ubah
• Perencanaan proses yang dimulai dengan identifikasi peluang-peluang
pengembangan produk. Ide-ide untuk suatu produk baru didapatkan dari
beberapa sumber seperti :
- Personal pemasaran dan penjualan.
- Penelitian dan organisasi bagian pengembangan teknologi.
9
- Tim pengembangan produk.
- Bagian manufaktur dan oprasional organisasi.
- Pihak ketiga seperi pemasok, pencipta, dan partner bisnis.
Selain pencarian peluang dari dalam perusahaan, ada beberapa cara lain
untuk mendapatkan peluang-peluang pengembangan secara pasif yaitu :
- Mencatat kegagalan produk dan keluhan dari konsumen.
- Mewawancarai pengguna utama.
- Mempertimbangkan kecenderungan akan gaya hidup, demografis dan
teknologi yang terus berkembang.
- Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara sistematis.
- Studi pesaing
• Proses evaluasi proyek dilakukan untuk mencari peluang terbaik untuk
produk baru dalam kategori produk-produk yang telah ada, dengan empat
prespektif dasar strategi sebagai pertimbangan yaitu :
- Strategi bersaing
Strategi bersaing adalah suatu pendekatan pasar dan produk yang
mendasar dengan memperhatikan pesaing. Strategi bersaing digunakan
untuk memilih peluang pasar. Strategi bersaing yang biasa digunakan
adalah :
10
o Kepemimpinan teknologi
Strategi bersaing yang menerapkan penelitian dan pengenbangan
teknologi baru untuk pengembangan produk.
o Kepemimpinan biaya
Strategi bersaing yang mengutamakan skala ekonomis, baik
efisiensi produksi, tenaga kerja murah
o Fokus pelanggan
Strategi ini mengharuskan perusahaan untuk berhubungan erat
dengan pelanggan, karena platform produk dirancang sesuai
keinginan pelanggan.
Strategi ini mungkin memberi hasil lini produk yang luas dengan
cirri variasi produk tinggi yang sesuai dengan kebutuhan segmen
pelanggan yang heterogen.
o Tiruan
Strategi yang menunggu peluang-peluang potensial teridentifikasi
lalu dengan cepat meluncurkan produk baru untuk meniru produk
yang telah berhasil tersebut.
- Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pemetaan pasar menjadi segmen-segmen
yang memungkinkan perusahaan mempertimbangkan tindakan dari
pesaing dan kekuatan sari perusahaan. Pemetaan digunakan untuk
11
memperkirakan peluang produk mana yang menyebabkan kelemahan
lini perusahaan dan yang memanfaatkan kelemahan dari produk
pesaing.
- Alur teknologi
Alur teknologi adalah suatu pandangan dalam pengambilan keputusan
untuk mengubah lini produk yang di sesuaikan berdasarkan oleh
evaluasi kemajuan teknologi-teknologi di masa itu.
- Perencanaan platform produk
Platform produk adalah kumpulan asset yang dibagi dalam kumpulan
produk. Platform dibuat dengan tujuan mempermudah dan
mempercepat proses perancangan turunan produk, yang dimana ciri
dan fungsi utamanya sesuai dengan segmen pasar utama.
• Mengalokasi sumberdaya dan perencanaan waktu
Pengalokasian sumber daya adalah pembagian dan penempatan sumber
daya baik manusia maupun bahan mentah secara baik, yang digunakan
untuk menghindari terjadinya alokasi SDM yang berlebih di suatu tempat,
jadwal produksi yang tertunda, produk terlambat masuk pasar, serta
keuntungan yang menurun.
12
Perencanaan waktu proyek biasa disebut sebagai pipe management, untuk
perencanaan waktu biasanya perusahaan akan mempertimbangkan dari
segi-segi berikut :
- Penentuan waktu pengenalan produk
Semakin cepat pengenalan produk semakin baik, namun dalam
peluncuran produk sebaiknya juga memperhatikan kualitas dari
produk agar memadai, sehingga tidak merusak reputasi perusahaan
nantinya.
- Kesiapan teknologi
Kekuatan teknologi berperan kritis dalam proses perencanaan.
Teknologi yang kuat dapat diintegrasikan dengan produk secara cepat
dan handal.
- Kesiapan pasar
Survey pasar, apakah pelanggan ingin segera mendapatkan produk
baru atau produk yang bertahan lama namun dengan harga awal yang
tinggi.
- Persaingan
Penawaran produk yang telah mengantisipasi produk pesaing akan
mempercepat proses pengembangan lebih lanjut.
13
• Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek
Perencanaan pendahuluan proyek, biasanya berisikan perencanaan-
perencanaan, sasaran dan tujuan pembuatan produk, batasan-batasan dari
produk tersebut dan kemana produk tersebut akan dipasarkan. Sebagai
perencanaan pendahuluan suatu proyek dinyatakan dalam suatu proposal
usulan dalam bentuk pernyataan misi, asumsi dan batasan-batasan dan
penentuan staff dan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan.
Pernyataan misi bersifat menggambarkan produk yang direncanakan
secara garis besar yang berisikan : Uraian produk, Sasaran bisnis yang
akan dituju, Pangsa pasar utama dan kedua, Asumsi dan batasan-batasan,
serta Stake holder.
Asumsi dan batasan, berisikan batasan-batasan dari produk dan beberapa
perkiraan baik medan dan lain sebagainya. Batasan-batasan dapat dilihat
dari berbagai segi seperti manufaktur, pelayanan, penggunaan maupun
lingkungan.
2.3 Identifikasi kebutuhan pelanggan
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan, adalah suatu proses pengumpulan data-
data kebutuhan pelanggan.Tujuan dari identifikasi kebutuhan pelanggan
adalah :
14
- Meyakinkan bahwa produk telah trfokus pada kebutuhan pelanggan.
- Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan yang tersembunyi dan tidak
terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit menjadi
suatu kebutuhan yang dapat dimengerti oleh tim pengembangan.
- Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk
- Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk
proses pengembangan produk.
- Menjamin tidak ada kebutuhan penting pelanggan yang terlupakan
- Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan
diantar anggota tim pelanggan.
Tahap dalam identifikasi kebutuhan pelanggan:
• Mengumpulkan data mentah dari pelanggan.
Metode yang sering kali digunakan dalam mengumpulkan data mentah
dari pelanggan adalah :
- Wawancara
Satu atau lebih anggota tim pengembang berdiskusi mengenai
kebutuhan dengan seorang pelanggan. Wawancara biasanya dilakukan
pada lingkungan pelanggan dan berlangsung sekitar 1 sampai 2 jam.
15
- Kelompok Fokus
Moderator memfasilitasi suatu diskusi kelompok yang disebut
kelompok fokus, dapat dilakukan dengan para pengguna setia suatu
produk yang diteliti.
- Observasi Produk pada Saat Digunakan
Mengamati pelanggan menggunakan produk atau melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan tujuan produk tersebut diciptakan.
• Menginterpretasikan data mentah jadi kebutuhan pelanggan.
Tuntunan untuk menginterpretasikan kebutuhan pelanggan:
- Ekspresikan kebutuhan sebagai “Apa yang harus dilakukan produk”,
bukan “Bagaimana melakukannya”.
- Pelanggan sering mengekspresikan kesenangannya dengan
menguraikan konsep solusi, atau pendekatan untuk implementasi, akan
tetapi pernyataan kebutuhan haruslah diekspresikan secara
independen dari solusi teknologi tertentu .
- Ekspresikan kebutuhan sama spesifiknya seperti data mentah.
- Untuk menghindari kehilangan informasi, ekspresikan kebutuhan pada
tingkatan detail yang sama seperti data mentah.
- Gunakan pernyataan positif, bukan negatif.
16
- Perubahan ini tidak bersifat mutlak, dan bersifat fleksibel, jika
sebaiknya suatu pernyataan bersifat negative, maka tidaklah menjadi
masalah.
- Ekspresikan kebutuhan sebagai atribut dari produk.
- Mengungkapkan kebutuhan sebagai pernyataan tentang produk
menjamin konsistensi dan mendukung proses perubahan menjadi
spesifikasi produk.
- Hindari kata-kata “harus” dan “mesti”.
• Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Tahap-tahap prosedur untuk
mengelompokkan kebutuhan menjadi hierarki:
- Catat setiap pernyataan kebutuhan pada kartu-kartu atau secarik kertas
yang terpisah.
- Kurangi pernyataan kebutuhan yang sama atau tidak dibutuhkan lagi.
- Kelompokkan kartu-kartu berdasarkan kesamaan kebutuhan yang
diekspresikan.
- Untuk setiap grup berikan nama/ label.
- Pertimbangkan untuk mengelompokkan grup yang dihasilkan menjadi
super grup yang terdiri dari 2 sampai 5 grup.
- Periksa dan edit kembali pernyataan kebutuhan yang telah disusun
17
• Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan.
Daftar hierarki saja tidak memberikan informasi mengenai tingkat
kepentingan relatif yang dirasakan pelanggan terhadap kebutuhan yang
berbeda-beda. Pada langkah ini kita menetapkan tingkat kepentingan
relatif kebutuhan yang yang dihasilkan pada langkah sebelumnya.
Terdapat dua pendekatan dasar untuk menetapkan bobot kepentingan
setiap kebutuhan:
- Bersandar pada kesepakatan anggota tim berdasarkan pengalaman
mereka selama ini dengan pelanggan.
- Berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh dari survei lanjutan
terhadap pelanggan.
Perbedaan dalam kedua pendekatan ini adalah dalam hal biaya dan
kecepatan dengan akurasi. Bobot kepentingan setiap kebutuhan dapat
diungkapkan dengan beberapa cara, yaitu nilai rata-rata, standar deviasi,
atau jumlah respons untuk setiap kategori kepentingan.
• Menganalisa hasil dan proses.
Pada langkah terakhir ini kita harus menggambarkan kembali hasil dan
proses, yang walaupun terstruktur tetapi tetap harus diuji kembali
18
kekonsistenannya dan intuisi yang telah dikembangkan melalui interaksi
yang cukup lama dengan pelanggan.
Perhitungan untuk penentuan jumlah sample didapatkan dengan
menggunakan rumus :
2
2
4en Ζ=
(Pengantar Statistika, Ronald E. Walpole, 2002)
Penggunaan rumus diatas ditentukan berdasarkan asumsi-asumsi berikut :
• Pengguna kendaraan bermotor tidak diketahui jumlahnya secara pasti
• Tingkat kepercayaan yang diharapkan adalah 95%
• Nilai Z = 1,96 nilai ini didapatkan dari tabel Z (A4)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Teknik
sampling terdiri atas :
19
1. Probability sampling
Teknik pengambilan sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi :
• Simple random sampling
Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (populasi dianggap
homogen).
• Proportionate stratified random sampling
Bila populasi mempunyai angggota atau unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional. (contoh, pegawai yang lulus S1=45,
S2=30, STM=200, SD=100).
• Disproportionate stratified random sampling
Bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional (contoh, pegawai
yang lulus S1=4, S2=3, STM=800, SD=700 yang S1 dan S2 semua
dianggap sample tapi yang lain menggunakan perhitungan untuk
samplenya).
• Cluster sampling
Bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu wilayah atau provinsi. Untuk menentukan
20
penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2. Non probability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur/ anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik ini meliputi :
• Sampling sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.
• Sampling kuota
Penentuan sampel dari populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
• Sampling aksidental
Berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
• Sampling purposive
Dengan pertimbangan tertentu, misal penelitian utk kualitas makanan,
maka sample sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.
21
• Sampling jenuh (sensus)
Bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample, atau bila
populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang.
• Snowball sampling
Mula-mula jumlah sampelnya kecil kemudian membesar.
2.4 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk adalah penggambaran detail produk secara tepat dan
terukur mengenai apa yang harus dilakukan produk. Proses pembuatan
spesifikasi produk menggunakan metode QFD (Quality Function
Deployment) adalah :
- Menyiapkan daftar metrik
Metrik yang baik adalah metrik yang dapat menggambarkan
kebutuhan pelanggan secara langsung nilai suatu produk yang memuaskan
kebutuhan pelanggan. Proses ini dimulai dari saat menidentifikasikan
kebutuhan pelanggan. Tahap awal ini yang perlu dilakukan adalah
mencari hubungan antara matrik kebutuhan yang teridentifikasi sebagai
inti dari spesifikasi produk. Pada daftar metrik kebutuhan dapat dilihat
bahwa kebutuhan mana saja yang berhubungan dengan kebutuhan yang
ada.
22
- Mengumpulkan informasi pesaing
Mengumpulkan informasi pesaing, salah satu hal yang cukup penting,
Karena dengan adanya data mengenai produk pesaing, maka tim dapat
membandingkan dan menentukan posisi produknya dibandingkan dengan
produk yang sudah ada.
- Menetapkan nilai target ideal dan marginal
Nilai target ideal adalah hasil terbaik yang diharapkan dalam suatu
produk, nilai marginal adalah nilai metrik yang membuat produk dapat
diterima secara komersial. Kedua ini dapat dibuat dengan bantuan info
data-data pesaing.
2.5 Penyusunan Konsep
Konsep produk adalah perkiraan gambaran teknologi yang akan
digunakan dalam suatu produk, prinsip kerja, dan bentuk dari produk.
Penyusunan konsep yang kurang baik disebabkan beberapa hal seperti :
- Hanya mempertimbangkan satu sampai dengan dua alternatif, biasanya
dilakukan oleh anggota tim yang terlalu agresif dan percaya diri dalam
suatu tim.
- Kegagalan mempertimbangkan bahwa suatu konsep telah dipakai oleh
perusahaan lain, baik yang tidak maupun yang sedang dikembangkan.
- Hanya melibatkan satu atau dua orang saja dalam proses, menyebabkan
kurangnya kepercayaan dan tanggung jawab dari anggota lainnya.
23
- Integrasi yang tidak efektif untuk menemukan solusi parsial yang
menjanjikan.
- Kesalahan memeprtimbangkan seluruh kategori penyelesaian.
Cara penyusunan konsep yang digunakan adalah dengan tabel kombinasi
konsep. Tabel kombinasi konsep menyediakan cara untuk mempertimbangkan
kombinasi-kombinasi solusi secara sistematis dari berbagai segi. Dalam
penelitian selain menggunakan tabel konsep ada beberapa cara lain seperti
meminta saran ahli, dan menggunakan tim kreatif. Dalam konsep produk
biasanya konsep-konsep yang ada digambarkan secara kasar dengan sketsa.
2.6 Seleksi Konsep
Seleksi konsep, adalah suatu proses pemilihan daripada konsep-konsep
yang ada dengan membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing konsep yang dibuat. Seleksi konsep awal biasanya menggunakan
seleksi konsep pugh, yaitu penyeleksian dengan menggunakan kelompok
fokus, kelompok fokus disini terdiri dari sekelompok orang yang mengerti
atau pengguna setia akan suatu produk tersebut. Seleksi konsep dengan
menggunakan metode pugh dilakukan sehingga mendapatkan hasil 2 konsep
produk terbaik. Kemudian penyeleksian dilanjutkan dengan menggunakan
cara memberikan bobot pada masing-masing konsep, yang dilakukan dengan
kelompok orang yang sama dengan penyeleksian pertama.
24
2.7 Pengujian Konsep
Pengujian konsep adalah suatu langkah untuk melihat apakah konsep
produk yang akan diluncurkan telah sesuai dengan keinginan masyarakat
secara umum. Pengujian konsep dilakukan untuk dapat meyakinkan bahwa
kebutuhan pelanggan telah terpenuhi oleh konsep produk dan melihat potensi
penjualan produk. Metode pengujian konsep terdiri dari 6 tahap yaitu :
• Mendefinisikan maksud dari pengujian konsep
Pengujian konsep pada dasarnya merupakan sebuah percobaan. Tujuan
dari pengujian konsep adalah melihat respon dari konsumen, dan melihat
apakah produk yang dibuat telah memenuhi kebutuhan konsumen.
• Memilih Populasi Survei
Asumsi yang mendasari pengujian konsep adalah populasi potensial yang
disurvei mencerminkan target pasar dari sebuah produk.
• Memilih Format Survei
Sama seperti survei-survei yang pernah dilakukan pada tahapan
sebelumnya, jenis format yang dapat dipilih adalah dengan: interview, e-
mail, internet, dengan metode random sampling.
25
• Mengkomunikasikan Konsep
Cara yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan konsep yaitu:
uraian verbal, sketsa, foto dan gambar, storyboard, video, simulasi,
multimedia interaktif, model fisik, dan prototipe yang dioperasikan.
• Mengukur respon pelanggan
Tujuan dari mengukur respon pelanggan adalah untuk mengukur
keinginan pelanggan dengan menggunakan skala likert, yang dijabarkan
menjadi : pasti tidak membeli, mungkin tidak membeli, mungkin atau
akan membeli, mungkin membeli, dan pasti membeli.
• Mengiterpretasikan Hasil
Hasil data respon pelanggan terhadap suatu produk yang telah
dikumpulkan dapat digunakan untuk memperkirakan potensi penjualan
produk satu tahun ke depan setelah produk tersebut diluncurkan.
Meskipun sifatnya tidak pasti, tetapi prediksi penjualan cenderung
berkorelasi dengan permintaan yang sebenarnya, karena itu prediksi
penjualan merupakan informasi yang sangat berharga bagi tim
pengembangan produk. Pada model berikut ini akan diestimasikan Q
(jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode waktu tertentu)
sebagai:
Q = N x A x P
26
Dimana :
Q = Jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode tertentu
N = Jumlah pelanggan potensial yang diharapkan membeli pada periode
tertentu
A = Proporsi pelanggan potensial atau pembelian produk yang tersedia dan
pelanggan menyadari keberadaan produk tersebut. Jika kesadaran dan
ketersediaan diasumsikan sebagai faktor yang berbeda maka hasil kali
dari kedua faktor tersebut akan menghasilkan nilai A.
P = Peluang produk akan dibeli jika tersedia dan jika pelanggan menyadari.
Pengujian ini dilakukan dengan cara melakukan survei kepada para
konsumen. Nilai P diestimasikan dengan rumus berikut:
P = Fdefinitely × Cdefinitely + Fprobably × Cprobably
Dimana, Fdefinitely adalah proporsi responden survei dari survei pengujian
konsep yang memilih skala “pasti akan membeli”, Fprobably adalah proporsi
responden survei yang memilih skala “mungkin akan membeli”. Cdefinitely
dan Cprobably adalah konstanta kalibrasi yang biasanya ditetapkan
berdasarkan pengalaman perusahaan dengan produk yang sama di masa
yang lalu. Umumnya nilai berkisar pada interval: 0.10 < Cdefinitely < 0.50,
dan 0 < Cdefinitely < 0.25. Jika tidak terdapat data masa lalu, sebagian besar
tim pengembang menggunakan nilai 0.4 untuk Cdefinitely dan 0.2 untuk
Cdefinitely.
27
2.8 Arsitektur Produk
Skema adalah diagram yang menggambarkan pengertian tim terhadap
elemen-elemen penyusun produk. Pada akhir fase pengembangan konsep,
beberapa elemen yang dituliskan pada skema berupa elemen-elemen fisik.
Beberapa elemen berhubungan dengan komponen kritis. Namun beberapa
elemen tetap diuraikan secara fungsional. Ini adalah elemen-elemen
fungsional produk yang belum diubah menjadi konsep fisik atau
komponen. Elemen-elemen yang belum dirubah menjadi komponen fisik
merupakan inti dari konsep dasar produk yang harus didesain dan diseleksi
oleh tim. Sementara elemen lainnya yang tetap tidak dispesifikasikan
menjadi konsep fisik biasanya merupakan fungsi tambahan sebuah produk
Skema harus mencerminkan pemahaman tim yang terbaik mengenai
kondisi produk. Namun bukan berarti skema harus mengandung setiap
detail yang dipikirkan. Baik detail maupun elemen fungsional yang lebih
rinci lainnya akan ditangguhkan sampai langkah selanjutnya. Jika produk
merupakan suatu sistem yang kompleks, yang terlibat ratusan elemen
fungsional, akan berguna jika menghilangkan beberapa elemen yang tidak
penting dan mengelompokkan elemen lainnya menjadi fungsi dengan
tingkatan yang lebih tinggi untuk dikomposisikan. Skema tidak diciptakan
secara spesifik. Piihan spesifik yang dibuat pada waktu membuat skema,
seperti pilihan elemen fungsional maupun penyusunnya, akan sedikit
mempengaruhi arsitektur produk.
28
2.9 Desain Industri
Desain industri adalah Jasa profesional dalam menciptakan dan
mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungis,
nilai, dan penampilan produk serta sistem untuk mencapai keuntungan yang
mutual antara pemakai dan produser. Desain industri, bertujuan untuk
menetapkan pentingnya geometri, ketepatan, kemudahan dan nilai ekonomi
pada desain suatu produk. Dalam desain industri, mengedepankan beberapa
hal yang cukup penting yaitu :
• Kebutuhan Ergonomi
Pada kebutuhan ergonomi ini mengedepankan interaksi antara manusia
dan peroduk yang dikembangkan.
• Kebutuhan Estetis
Dalam kebutuhan estetis, hal yang diperhatikan adalah hal-hal yang dapat
mencirikan suatu produk jika dibanding dengan produk lain
Dalam desain industri disini, selain kedua aspek diatas, diberikan juga
penjelasan-penjelasan dari produk seperti : tampak samping, tampak depan,
tampak belakang, tampak atas, tampak tiga dimensi, baik dengan keterangan
juga ukuran.
Desain industri adalah pengembangan yang melihat dari sisi interaksi antara
pengguna dengan produk. 5 tujuan penting dalam desain industri yaitu:
29
- Penampilan
Bentuk garis, proporsi, dan warna digunakan agar dapat membuat produk
tersebut menjadi produk yang menyenangkan.
- Kemudahan Penggunaan
Hasil produk harus selalu aman dan mudah digunakan
- Kemudahan Pemeliharaan
Produk harus didisain sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran
akan bagaimana mereka dapat dirawat dan diperbaiki.
- Biaya yang minimum
Bentuk dan ciri produk terbaik dengan harga seminimum mungkin, agar
dapat dijangkau pangsa pasar yang lebih luas.
- Komunikasi
Desain produk agar dapat mewakili visi desain perusahaan dan misi
perusahaan melalui visualisasi produk.
2.10 Desain For Manufaktur
Design for Manufaktur, adalah suatu tahap perhitungan biaya komponen
yang bersumber daripada data-data pada Bill of material dan operation proses
chart. DFM mempunyai tujuan yaitu menginformasikan biaya-biaya
manufaktur. Pembuatan DFM diawali dengan Struktur produk, yang
menjabarkan perakitan produk serta waktu yang digunakan dan jumlah part
yang digunakan dalam perakitan tersebut.
30
Setelah pembuatan Struktur produk, proses selanjutnya dijabarkan
dalam bentuk tabel yaitu Bill of Material. Sama halnya seperti Struktur
produk, Bill of Material ini menggambarkan proses perakitan motor Tahap
dari awal proses hingga akhir proses perakitan.
Selain itu pada Bill of Material, juga memberikan gambaran secara
terperinci dari kompeonen-komponen penyusun dari motor tahap dan
langkah-langkah perakitannya. Pada Bill of Material dapat dilihat tingkatan-
tingkatan perakitan dan bagian mana yang dirakit lebih dahulu.
Proses DFM dilanjutkan dengan memperkirakan biaya-biaya yang akan
dikeluarkan dan jumlah produksi. Biaya-biaya yang dibutuhkan secara garis
besar adalah : biaya komponen, biaya perlengkapan, biaya peralatan, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead, yang ditotal menjadi biaya
manufaktur.
2.11 Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi, suatu analisis yang membantu tim pengembangan
produk untuk memperkirakan kelayakan akan suatu produk untuk diproduksi
dimasa mendatang, analisis ini memiliki dua jenis kuantitatif dan kualitatif.
- Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif, adalah analisis yang melihat dari segi aliran kas
masuk dan kas keluar. Kas masuk adalah hasil penjualan produk. Kas
31
keluar adalah biaya pengembangan, biaya produksi seperti pembelian
perlengkapan, alat-alat, bahan mentah, perawatan dan lain sebagainya.
- Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif, analisis yang lebih memperhatikan masalah
lingkungan proyek, yakni menangkap persoalan-persoalan dan
mempertimbangkan interaksi antara proyek dengan perusahaan, pasar dan
lingkungan ekonomi makro. Analisis kualitatif dilaksanakan untuk
menangkap lingkungan yang lebih kompetitif dan dinamis. Metode yang
digunakan adalah metode NPV, yaitu nilai produk baik biaya maupun
penjualan dikorelasikan ke masa saat ini. Dengan rumus sebagai berikut :
( )trCPV+
=1
Dimana : PV = Nilai saat ini
C = Nilai pada periode t
r = Suku bunga
t = Periode
32
Tabel 2.1 Format Tabel Aliran Kas
Thn 1 Thn 2
Nilai dalam (Juta) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Biaya pengembangan Biaya ramp-up Biaya pemasaran & penunjang Biaya produksi Volume produksi Biaya per unit Pendapatan penjualan Volume penjualan Harga per unit Aliran kas per periode Nilai saat ini tahun 1, r + 11.16% Nilai bersih proyek saat ini