kumpulan alat

37
KUMPULAN ALAT-ALAT ICU DAN BERBAGAI MACAM OBAT-OBATAN EMERGENCY Di susun oleh : 1. Sitti Halijah 2. Martina Timothia 3. Konkordia Yomkomdo 4. Rio Andrianto 5. Roci Anggraeni PROGRAM STUDI NERS

Upload: rio-super

Post on 26-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

huimmmm

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Alat

KUMPULAN ALAT-ALAT ICU DAN

BERBAGAI MACAM OBAT-OBATAN EMERGENCY

Di susun oleh :

1. Sitti Halijah2. Martina Timothia3. Konkordia Yomkomdo4. Rio Andrianto5. Roci Anggraeni

PROGRAM STUDI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA2014

Page 2: Kumpulan Alat

FASILITAS PERALATAN ICU

A. Syringe Pump

1) Prinsip Dasar Syringe Pump

Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan

cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara

teratur . Secara khusus alat ini mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah

cairan yang diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h).

Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan

atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem

elektronik mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian

jumlah cairan ke tubuh pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan

gerakan motor sebagai tenaga pendorong. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri

dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm),

rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.

Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang

diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak

stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi

rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal

referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan

motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan

sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga

didapatkan putaran motor yang stabil. Syringe pump didesain agar mempunyai

ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan

dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan system alarm yang

menyeluruh.

Lihat Gambar .1

Page 3: Kumpulan Alat

2) Sistem Alaram dan Keamanan

Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini dilengkapi dengan

sistem Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut

a. Alaram Occlusion / Kemampatan

> berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan sistem

pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada pasien.

Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor Occlusion mendeteksi tekanan,  nilai

tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa, 350-500 mmHg.

b. Alaram Delivery Limit

> Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien. Jika

jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai,   maka alaram akan berbunyi dan

alat akan berhenti memompa.

c. Alaram Nearly empty

> Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang

diberikan pada pasien akan segera habis.

3) Fungsi alat

a. Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi.

b. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana Tingkat

obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.

c. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami

kesulitan dalam meminum tablet.

4) Bagian Bagian Syringe Pump

a. Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk

mengoperasikan syringe pump.

b. Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).

c. Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.

d. Slider Hook.

e. Cluth.

Page 4: Kumpulan Alat

f. Slider.

g. Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame.

h. Panel Pengoperasian (operation panel)

Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:

1. Power Display; terdiri dari :

a) [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan

sumber AC ataupun DC

b. [BATTERY] indicator

2. Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe

pump.

3. Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe

pump type TE-311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan)

dengan berbagai ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml).

4. Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan

kedalam tubuh pasien.

5. Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:

a) Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan

pada proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.

b) Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat

dalam syringe (suntikan) akan habis atau mendekati habis.

c) Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah

sehingga perlu dilakukan pengisian kembali (recharge).

d) (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display; berfungsi

menampilkan aliran rata-rata / flow rate dalam dalam satuan ml/h.

Page 5: Kumpulan Alat

5) Blok DiagramFungsi Blok Diagram:

1.    Block power supply

•    Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung

pada alat.

•    Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai

cadangan Supply.

2. Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU

•    Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe pump.

•    Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk

memberhentikan motor atau pun mempercepat kerja motor.

•    Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai Pengaman

dan selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.

3. Block Sensor

•    Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem

optocopler 

•    Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor

sebagai penerima dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan

mempengaruhi resistansi fototransistor.

4. Block Motor Driver

•    Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor

DC.

•    Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang

dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.

5.    Block Alarm dan Display

•    Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan

habis.

•    Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor

dalam mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu.

•    Terdapat pula lampu indikator.

Page 6: Kumpulan Alat

B. INFUS PUMP

1. Pengertian

Infus pump merupakan salah satu alat bantu kedokteran yang dirancang untuk

mengontrol dan mengatur pemberin cairan infus kepada pasien yang dalam

perawatan. Unsur terpenting pada pesawat infus pump adalah sistem pengontrolan

kecepatan tetesan cairan infus dengan menggunakan sistem mekanik pemompaan

yang dikendalikan secara elektronik. Unsur lain yang juga dianggap penting dalam

pesawat infus pump adanya pengaman-pengaman, pengaman-pengaman tersebut

diperlukan karena dalam proses pemberian cairan infus dosis yang diberikan

kepada pasien harus tepat dan pada saat pemberian cairan infus udara tidak boleh

masuk ke dalam tubuh dan tidak boleh terjadi pemampatan pada selang.

2. Proses kerja pemompaan cairan infuse

Berputarnya gerigi yang menekan selang infus ini menyebabkan selang infus

mendapat gerak peristaltik yaitu gerakan menekan dan mendorong kesatu arah

sehingga cairan infus dalam selang akan mengalir.

Dimana motor itu dikendalikan oleh pengendali elektronik yang dapat diatur oleh

pemakai dengan mengatur berapa besar laju aliran tetes yang akan diberikan.

Sedangkan sensor tetesan digunakan untuk menghasilkan pulsa apabila terjadi

tetesan pada drip chamber, pulsa ini dibutuhkan oleh pengendali elektronik untuk

menghentikan cairan infus yang telalu banyak atau kelebihan dosis

3. Fungsi Alat

Berfungsi sebagai alat bantu kedokteran yang dirancang untuk mengontrol dan

mengatur pemberi cairan infus kepada pasien yang dalam perawatan melalui

pembuluh darah,

4. Aspek-Aspek yang perlu diperhatikan :

Keselamatan pasien jangan adanya gelembung udara yang masuk ke dalam

pembuluh darah oleh karena itu perlu pendeteksi gelembung udar,

Jumlah tetesan dan kecepatan tetesan harus sesuai dengan kebutuhan (anjuran

dokter), Hal-Hal yng perlu di perhatikan Periksa dan lakukan suatu uji coba

sebelum penggunaan yang sesungguhnya.

Page 7: Kumpulan Alat

Set infusion pump dan terapkan langkah-langkah keselamatan dengan sangat teliti

Selama operasi, perhatikan pengurangan volume cairan dalam botol infus

(kontainer) Perhatikan dengan seksama kemungkinan terjadinya ketidaknormalan

fungsi-fungsi alat Lakukan uji fungsi secara periodik.

5. Prinsip Kerja dan Cara pengoperasian

Prinsip kerja:

Dari dasar nya alat ini bekerja dari rangkaian oscilator, yang akan memberikan

sinyalnya ke motor yang akan dikendali kan oleh pengendali motor. Kemudian

saat motor bekerja tetesan sensor dan pengelola sinyal pada level air bekerja yang

keluarannya akan mengerjakan rangkaian buzer, pada sensor tetesan akan

mendeteksi berapa banyak tetesan yang keluar menuju pasien. kecepatan tetesan

dapat dikendalikan oleh pengendali laju tetesan yang akan mengerjakan

pengendali motor. Dan hasil tetesan dan setingan laju aliran tetesan dapat dilihat

pada display.

Cara pengoprasian:

Siapkan alat dan bahan serta asesoris

Tempatkan botol/kontainer cairan infus pada tiang infus

Pasang bahan infus sesuai urutan aliran selang infus

Setelah siap, tekan tombol swicth on-off

Tekan tombol setting, kemudian pilih fitur-fitur yang diinginkan : ml total, ml

inf, h, min

Tekan tombol pemilihan jumlah tetesan/h, dengan memilih angka 1 untuk

satuan, 10 untuk puluhan, 100 untuk ratusan.

Tekan tombol start

Perhatikan kerja alat, jika terjadi alarm tekan tombol stop, kemuadian periksa

aliran selang terutama pada penjepit selang dan bagian sensor

Gambar fisik alat :

Page 8: Kumpulan Alat

C. VENTILATOR

Ventilasi Mekanik Ventilator adalah merupakan suatu alat bantu mekanik yang berfungsi

bermanfaat dan bertujuan untuk memberikan bantuan nafas pasien dengan cara

memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan dan juga

merupakan mesin bantu nafas yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh

proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi. Ventilator adalah peralatan elektrik

dan memerlukan sumber listrik. Beberapa ventilator, menyediakan back up batere, namun

batere tidak didesain untuk pemakaian jangka lama. Ventilator adalah suatu metode

penunjang/bantuan hidup (life - support). Maksudnya adalah jika ventilator berhenti

bekerja maka pasien akan meninggal. Oleh sebab itu harus tersedia manual resusitasi

seperti ambu bag di samping tempat tidur pasien yang memakai ventilator, karena jika

ventilator berhenti bekerja dapat langsung dilakukan manual ventilasi.

Tujuan Indikasi Pemasangan Ventilator

Ada beberapa hal yang menjadikan tujuan dan manfaat penggunaan ventilasi mekanik ini

dan juga beberapa kriteria pasien yang perlu untuk segera dipasang ventilator.

Tujuan Ventilator antara lain adalah sebagai berikut :

Mengurangi kerja pernapasan.

Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien.

Pemberian MV yang akurat.

Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi.

Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat.

Dan berikut adalah kriteria indikasi pemasangan ventilasi mekanik

Page 9: Kumpulan Alat

1. Pasien Dengan Gagal Nafas. Pasien dengan distres pernafasan gagal nafas, henti nafas

(apnu) maupun hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen merupakan

indikasi ventilasi mekanik. Idealnya pasien telah mendapat intubasi dan pemasangan

ventilasi mekanik sebelum terjadi gagal nafas yang sebenarnya. Distres pernafasan

disebabkan ketidakadekuatan ventilasi dan atau oksigenasi. Prosesnya dapat berupa

kerusakan paru (seperti pada pneumonia) maupun karena kelemahan otot pernafasan

dada (kegagalan memompa udara karena distrofi otot).

2. Insufisiensi jantung. Tidak semua pasien dengan ventilasi mekanik memiliki kelainan

pernafasan primer. Pada pasien dengan syok kardiogenik dan CHF, peningkatan

kebutuhan aliran darah pada sistem pernafasan (sebagai akibat peningkatan kerja

nafas dan konsumsi oksigen) dapat mengakibatkan jantung kolaps. Pemberian

ventilasi mekanik untuk mengurangi beban kerja sistem pernafasan sehingga beban

kerja jantung juga berkurang.

3. Disfungsi neurologis. Pasien dengan GCS 8 atau kurang yang beresiko mengalami

apnoe berulang juga mendapatkan ventilasi mekanik. Selain itu ventilasi mekanik

juga berfungsi untuk menjaga jalan nafas pasien serta memungkinkan pemberian

hiperventilasi pada klien dengan peningkatan tekanan intra cranial.

4. Tindakan operasi. Tindakan operasi yang membutuhkan penggunaan anestesi dan

sedative sangat terbantu dengan keberadaan alat ini. Resiko terjadinya gagal napas

selama operasi akibat pengaruh obat sedative sudah bisa tertangani dengan

keberadaan ventilasi mekanik.

Kriteria Pemasangan Ventilasi Mekanik

Menurut Pontopidan (2003), seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi mekanik

(ventilator) bila :

Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit.

Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg.

PaCO2 lebih dari 60 mmHg

AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg.

Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB.

Page 10: Kumpulan Alat

Mode Jenis Ventilasi Mekan

Klasifikasi Ventilasi mekanik berdasarkan cara alat tersebut mendukung ventilasi, dua

kategori umum adalah ventilator tekanan negatif dan tekanan positif. Berdasarkan mekanisme

kerjanya ventilator mekanik tekanan positif dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu :

Volume Cycled Ventilator

Volume cycled merupakan jenis ventilator yang paling sering digunakan di ruangan unit

perawatan kritis. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan volume. Mesin

berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai volume yang ditentukan.

Keuntungan volume cycled ventilator adalah perubahan pada komplain paru pasien tetap

memberikan volume tidal yang konsisten.Jenis ventilator ini banyak digunakan bagi pasien

dewasa dengan gangguan paru secara umum. Akan tetapi jenis ini tidak dianjurkan bagi

pasien dengan gangguan pernapasan yang diakibatkan penyempitan lapang paru (atelektasis,

edema paru). Hal ini dikarenakan pada volume cycled pemberian tekanan pada paru-paru

tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan jika tekanannya berlebih maka akan terjadi

volutrauma. Sedangkan penggunaan pada bayi tidak dianjurkan, karena alveoli bayi masih

sangat rentan terhadap tekanan, sehingga memiliki resiko tinggi untuk terjadiny volutrauma.

Pressure Cycled Ventilator

Prinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin berhenti

bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang telah ditentukan. Pada titik

tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi dengan pasif. Kerugian pada type ini

bila ada perubahan komplain paru, maka volume udara yang diberikan juga berubah.

Sehingga pada pasien yang setatus parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak

dianjurkan, sedangkan pada pasien anak-anak atau dewasa mengalami gangguan pada luas

lapang paru (atelektasis, edema paru) jenis ini sangat dianjurkan.

Page 11: Kumpulan Alat

Time Cycled Ventilator

Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu ekspirasi atau waktu

inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan kecepatan

inspirasi (jumlah napas permenit). Normal ratio I : E (inspirasi : ekspirasi ) 1 : 2.Berbasis

aliran (Flow Cycle) Memberikan napas/ menghantarkan oksigen berdasarkan kecepatan aliran

yang sudah disetting terlebih dahulu.

Mode Ventilator Mekanik

Mode control (pressure control, volume control, continuous mode). Pasien mendapat bantuan

pernafasan sepenuhnya, pada mode ini pasien dibuat tidak sadar (tersedasi) sehingga

pernafasan di kontrol sepenuhnya oleh ventilator. Tidal volume yang didapat pasien juga

sesuai yang di set pada ventilator. Pada mode control klasik, pasien sepenuhnya tidak mampu

bernafas dengan tekanan atau tidal volume lebih dari yang telah di set pada ventilator. Namun

pada mode control terbaru, ventilator juga bekerja dalam mode assist-control yang

memungkinkan pasien bernafas dengan tekanan atau volum tidal lebih dari yang telah di set

pada ventilator.

Mode Intermitten Mandatory Ventilation (IMV). Pada mode ini pasien menerima volume dan

frekuensi pernafasan sesuai dengan yang di set pada ventilator. Diantara pernafasan

pemberian ventilator tersebut pasien bebas bernafas. Misalkan respiratory rate (RR) di set 10,

maka setiap 6 detik ventilator akan memberikan bantuan nafas, diantara 6 detik tersebut

pasien bebas bernafas tetapi tanpa bantuan ventilator. Kadang ventilator memberikan bantuan

saat pasien sedang bernafas mandiri, sehingga terjadi benturan antara kerja ventilator dan

pernafasan mandiri pasien. Hal ini tidak akan terjadi pada Mode Synchronous Intermitten

Mandatory Ventilation (SIMV) yang sama dengan mode IMV hanya saja ventilator tidak

memberikan bantuan ketika pasien sedang bernafas mandiri. Sehingga benturan terhindarkan.

Mode Pressure Support atau mode spontan. Ventilator tidak memberikan bantuan inisiasi

nafas lagi. Inisiasi nafas sepenuhya oleh pasien, ventilator hanya membantu pasien mencapai

tekanan atau volume yang di set di mesin dengan memberikan tekanan 

Page 12: Kumpulan Alat

D. DEFIBRILASI

Defibrilasi adalah pengobatan yang menggunakan aliran listrik dalam waktu yang singkat

secara asinkron.

Indikasi

1. VF

2. VT tanpa nadi

3. VT polymorphyc yang tidak stabil

Defibrilasi harus dilakukan sedini mungkin dengan alasan :

1. Irama yang didapat pada permulaan henti jantung umumnya adalah ventrikel fibrilasi (VF)

2. Pengobatan yang paling efektif untuk ventrikel fibrilasi adalah defibrilasi.

3. Makin lambat defibrilasi dilakukan, makin kurang kemungkinan keberhasilannya.

4. Ventrikel fibrilasi cenderung untuk berubah menjadi asistol dalam waktu beberapa menit.

Alat yang dipergunakan

1. Defibrilator

Defibrilator adalah alat yang dapat memberikan shock listrik dan dapat menyebabkan

depolarisasi sementara dari jantung yang denyutnya tidak teratur, sehingga memungkinkan

timbulnya kembali aktifitas listrik jantung yang terkoordinir. Enerji dialirkan melalui suatu

elektrode yang disebut paddle. Defibrilator diklasifikasikan menurut 2 tipe bentuk

gelombangnya yaitu monophasic dan biphasic. Defibrilator monophasic adalah tipe

defibrilator yang pertama kali diperkenalkan, defibrilator biphasic adalah defibrilator yang

digunakan pada defibrilator manual yang banyak dipasarkan saat ini.

2. Jeli

Page 13: Kumpulan Alat

Jeli digunakan untuk mengurangi tahanan dada dan membantu menghantarkan aliran

listrik ke jantung, jeli dioleskan pada kedua paddle.

3. Energi

Untuk VF dan VT tanpa nadi, energi awal 360 joule dengan menggunakan monophasic

deflbrilator, dapat diulang tiap 2 menit dengan energi yang sama, jika menggunakan

biphasic deflbrilator energi yang diperlukan berkisar antara 120 - 200 joule.

Prosedur defibrilasi

1. Nyalakan deflbrilator

2. Tentukan enerji yang diperlukan dengan cara memutar atau menggeser tombol enerji

3. Paddle diberi jeli secukupnya.

4. Letakkan paddle dengan posisi paddle apex diletakkan pada apeks jantung dan paddle

sternum diletakkan pada garis sternal kanan di bawah klavikula.

5. Isi (Charge) enerji, tunggu sampai enerji terisi penuh, untuk mengetahui enerji sudah

penuh, banyak macamnya tergantung dari defibrilator yang dipakai, ada yang memberi

tanda dengan menunjukkan angka joule yang diset, ada pula yang memberi tanda dengan

bunyi bahkan ada juga yang memberi tanda dengan nyala lampu.

6. Jika enerji sudah penuh, beri aba-aba dengan suara keras dan jelas agar tidak ada lagi

anggota tim yang masih ada kontak dengan pasien atau korban, termasuk juga yang

mengoperatorkan defibrilator, sebagai contoh:

"Enerji siap "

"Saya siap "

"Tim lain siap"

7. Kaji ulang layar monitor defibrillator, pastikan irama masih VF/VT tanda nadi, pastikan

enerji sesuai dengan yang diset, dan pastikan modus yang dipakai adalah asinkron, jika

semua benar, berikan enerji tersebut dengan cara menekan kedua tombol discharge pada

kedua paddle. Pastikan paddle menempel dengan baik pada dada pasien (beban tekanan

pada paddle kira-kira 10 kg).

8. Kaji ulang di layar monitor defibrilator apakah irama berubah atau tetap sama scperti

sebelum dilakukan defibrilasi, jika berubah cek nadi untuk menentukan perlu tidaknya

dilakukan RJP, jika tidak berubah lakukan RJP untuk selanjutnya lakukan survey kedua.

Automated External Defibrilator (AED)

AED adalah sebuah defibrilator yang bekerja secara komputer yang dapat :

1. Menganalisa irama jantung seorang korban yang mengalami henti jantung.

2. Mengenal irama yang dapat dilakukan tindakan defibrilasi ( shock)

Page 14: Kumpulan Alat

3. Memberikan petunjuk pada operator ( dengan memperdengarkan suara atau dengan

indikator cahaya) AED digunakan jika korban mengalami henti jantung :

1. Tidak berespon

2. Tidak bernafas

3. Nadi tidak teraba atau tanda - tanda sirkulasi lain

Elektroda adhesif ditempatkan pada dada korban dan disambungkan ke mesin AED,

paddle elektroda mempunyai 2 fungsi yaitu :

1. Menangkap sinyal listrik jantung dan mengirimkan sinyal tersebut ke komputer.

2. Memberikan shock melalui elektroda jika terdapat indikasi.

KARDIOVERSI

Kardioversi adalah pengobatan yang menggunakan aliran listrik dalam waktu singkat

secara sinkron

Indikasi

1. Ventrikel Takikardi

2. Supra Ventrikel Takikardi

3. Atrial flutter

4. Atrial Fibrilas

Alat yang dipergunakan

1. Defibrilator yang mempunyai modus sinkron

2. Jeli

3. Troli emergensi, terutama alat bantu napas

4. Obat-obat analgetik dan sedatif

5. Elektrode EKG

Energi

Enerji awal untuk SVT dan Atrial Flutter adalah 50 joule, apabila tidak berhasil enerji

dapat dinaikan menjadi 100 joule, 200 joule, 300 joule dan 360 joule.

Untuk VT monomorphic dan Atrial Fibrilasi, enerji awal adalah 100 jule dan dapat

dinaikan sampai 360 joule.

Sedangkan untuk VT polymorphic besarnya energi dan modus yang dipakai sama

dengan yang digunakan pada tindakan defibrilasi

Prosedur

Page 15: Kumpulan Alat

Prosedur tindakan kardioversi sama dengan tindakan deflbrilasi, hanya pada saat

menekan tombol discharge kedua tombol tersebut harus ditekan agak lama, karena

modul yang dipakai adalah modul sinkron dimana pada modul ini energi akan

dikeluarkan (diberikan ) beberapa milidetik setelah defibrilator tersebut menangkap

gelombang QRS. jika deflbrilator tidak dapat menangkap gelombang QRS enerji tidak

akan keluar. Pasien dengan takikardi walaupun mungkin keadaannya tidak stabil akan

tetapi kadang pasiennya masih sadar, oleh sebab itu jika diperlukan tindakan

kardioversi, maka pasien perlu diberikan obat sedasi dengan atau tanpa analgetik.

E. Alat Pacu Jantung

Alat pacu jantung (pacemaker) adalah sebuah alat kecil, dengan ukuran sebesar stopwatch, yang dipasang dibawah kulit dekat jantung Anda untuk membantu mengontrol detak jantung Anda. Anda mungkin membutuhkan alat pacu jantung untuk berbagai alasan, terutama untuk suatu kondisi yang disebut sebagai aritmia, yaitu kondisi irama jantung yang tidak normal.Proses penuaan jantung yang normal dapat mengganggu irama jantung Anda, membuatnya berdetak terlalu lambat. Rusaknya otot jantung akibat dari serangan jantung merupakan penyebab lain tersering yang dapat mengganggu irama jantung Anda. Beberapa obat juga dapat mempengaruhi irama jantung Anda. Pada beberapa orang, kondisi bawaan (genetik) dapat menyebabkan denyut jantung yang tidak normal. Apapun alasannya, sebuah alat pacu jantung dapat menjadi solusi untuk memperbaikinya.

Sebuah alat pacu jantung seringkali dapat dipasang melalui operasi kecil. Setelah alat pacu jantung dipasang, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa perlu dipasang alat pacu jantung?Pemasangan alat pacu jantung adalah untuk membantu mengontrol irama (denyut) jantung Anda. Alat ini dapat dipasang untuk sementara untuk memperbaiki denyut jantung lambat akibat serangan jantung, operasi, atau keracunan obat. Alat pacu jantung juga dapat

Page 16: Kumpulan Alat

dipasang secara permanen untuk mengoreksi denyut jantung yang lambat (bradikardia), atau dalam beberapa kasus, untuk membantu mengobati gagal jantung. Untuk memahami bagaimana suatu alat pacu jantung bekerja, akan sangat membantu apabila Anda mengetahui bagaimana jantung Anda berdetak.

Bagaimana jantung Anda berdetak? Jantung adalah organ tubuh yang berukuran sebesar kepalan tangan, memiliki otot-otot, dan memompa dengan 4 ruang yaitu 2 di kiri dan 2 di kanan. Ruang atas adalah atrium kiri dan kanan, sedangkan yang dibawah adalah ventrikel kiri dan kanan.

Agar jantung Anda dapat berfungsi sempurna, ruang jantung harus bekerja secara terkoordinasi. Jantung Anda harus berdetak dengan kecepatan yang sesuai, normalnya pada dewasa adalah 60-100 kali per menit saat istirahat. Apabila jantung Anda berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, maka aliran darah yang beredar dalam tubuh Anda menjadi tidak cukup sehingga Anda akan merasa kelelahan, pingsan, napas pendek, kebingungan (disorientasi), dan tanda dan gejala lainnya.

Sistem listrik jantung Anda mengontrol aksi pompa ruang jantung. Detak jantung normal dimulai dari atrium kanan Anda, yaitu pada sinus node. Kumpulan sel-sel ini, yang merupakan pacu jantung alamiah Anda, bekerja seperti percikan listrik yang mengeluarkan impuls listrik regular yang berjalan melalui serat-serat otot khusus.Saat impuls listrik ini mencapai atrium kanan dan kiri, mereka berkontraksi dan memeras darah untuk masuk ke dalam ventrikel. Setelah delay sepersekian detik, dan ventrikel mulai terisi, maka impuls akan mencapai ventrikel dan membuatnya berkontraksi sehingga aliran darah dapat berjalan ke seluruh tubuh Anda.Apakah yang dilakukan oleh alat pacu jantung?Sebuah alat pacu jantung elektronik yang telah dipasang akan menyerupai kerja pacu jantung alamiah Anda. Alat pacu jantung yang ditanam terdiri dari dua bagian yaitu:

Pembangkit detak. Benda metal kecil ini menggunakan batere dan sirkuit listrik yang mengatur kecepatan aliran listrik yang dikirimkan ke jantung Anda.

Sadapan. Kabel yang fleksibel dan terisolasi ini mengantarkan aliran listrik ke jantung Anda.Alat pacu jantung memantau denyut jantung Anda, dan apabila terlalu lambat, alat pacu jantung akan mempercepat pengiriman sinyal listrik ke jantung Anda. Sebagai tambahan, sebagian besar alat pacu jantung memiliki sensor yang dapat mendeteksi gerakan tubuh atau laju napas Anda, yang memberikan sinyal pada alat pacu jantung untuk meningkatkan denyut jantung Anda selama berolahraga untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda akan darah dan oksigen.

Pacu Jantung BiventrikularSelain alat pacu jantung tradisional, alat pacu jantung biventrikular merupakan terapi pilihan bagi penderita gagal jantung dengan kerusakan sistem listrik jantung. Berbeda dengan alat pacu jantung biasa, alat pacu jantung biventrikular memacu kedua ruang bawah jantung Anda (serambi kiri dan kanan) untuk membuat jantung berdetak lebih efisien. Alat pacu jantung biventrikular memacu kedua serambi sehingga semua atau

Page 17: Kumpulan Alat

sebagian besar otot serambi memompa secara bersamaan. Hal ini membantu jantung Anda untuk memompa secara efektif. Karena terapi ini mengatur ulang mekanisme pompa, seringkali disebut juga sebagai terapi resinkronisasi jantung atau cardiac resynchronization therapy (CRT).RisikoKomplikasi yang mungkin terjadi dari operasi pemasangan alat pacu jantung Anda sangat jarang, namun dapat juga terjadi:

Infeksi pada tempat dimana alat pacu jantung dipasang Reaksi alergi terhadap kontras atau obat bius selama tindakan Bengkak, memar, atau perdarahan pada lokasi generator, terutama apabila Anda sedang mengkonsumsi pengencer darah Kerusakan pada pembuluh darah atau saraf Anda yang berada di dekat alat pacu jantung Kolaps paru Tusukan pada otot jantung Anda, yang dapat menjadi sumber perdarahan dalam selaput jantung Anda dan mungkin dapat membutuhkan penanganan segera Komplikasi yang mengancam nyawa sangat jarang terjadi

 

 

Persiapan AndaSebelum Dokter memutuskan apakah Anda membutuhkan sebuah alat pacu jantung, Anda akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebab irama jantung Anda yang tidak teratur. Pemeriksaan ini meliputi:

·         Elektrokardiogram (EKG). Pada pemeriksaan sederhana ini, alas sensor yang terhubung dengan kabel, yang dinamakan elektroda, akan ditempelkan pada dada Anda dan terkadang pergelangan kaki dan tangan Anda untuk menilai hantaran listrik jantung Anda. Gambaran pola jantung Anda dapat memberi petunjuk pada Dokter Kami mengenai jenis irama jantung Anda yang tidak teratur. Selengkapnya dapat dilihat disini.·         Holter monitoring. Juga dikenal sebagai monitor EKG berjalan, suatu monitor Holter akan merekam irama jantung Anda selama 24 jam penuh. Kabel dari elektroda di dada Anda akan bekerja dengan tenaga baterai sebagai alat perekam yang dapat Anda kantongi atau dibawa kemana-mana dengan ikat pinggang atau tali pengikat di bahu.Selama Anda memakai monitor, Anda akan menyimpan buku catatan (diary) mengenai aktivitas dan gejala yang Anda alami. Dokter Kami akan membandingkan buku catatan Andadengan rekaman untuk mencari penyebab dari keluhan Anda.·         Echocardiogram. Pemeriksaan non-invasif ini menggunakan gelombang suara yang tidak berbahaya sehingga Dokter Kami dapat melihat jantung Anda tanpa perlu membuat sayatan. Selama tindakan ini berlangsung, sebuah alat kecil terbuat dari plastik yang dinamakan transducer ditempatkan di dada Anda. Alat tersebut akan mengumpulkan bayangan dari gelombang suara yang direfleksikan (echoes) dari jantung Anda dan

Page 18: Kumpulan Alat

mentransmisikannya ke mesin yang kemudian menampilkan gambar jantung Anda yang sedang berdetak di layar. Gambar ini akan menunjukkan seberapa bagus fungsi pompa jantung Anda,dan juga merekam gambar sehingga Dokter Kami dapat mengukur ketebalan dari dinding otot jantung Anda.·         Stress test. Beberapa masalah jantung hanya terjadi saat berolahraga. Pada stress test, jantung Anda akan diperiksa terlebih dahulu dengan echocardiogram atau EKG sebelum dan segera sesudah berjalan diatas treadmill atau bersepeda statis. Tipe treadmill exercise test  lainnya juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi jantung Anda, termasuk pemeriksaan konsumsi oksigen untuk mengukur berapa banyak oksigen yang tubuh Anda butuhkan.Apa saja yang dapat Anda harapkan?Selama dilakukan tindakanOperasi untuk pemasangan alat pacu jantung biasanya dilakukan saat Anda sadar dan biasanya memakan waktu satu atau dua jam. Anda akan dibius agar dapat tetap rileks, dan daerah dimana alat pacu jantung akan dipasang akan mati rasa.

Selama operasi, sebuah kabel fleksibel dan terisolasi akan dimasukkan ke dalam pembuluh vena besar dibawah atau dekat dengan tulang leher Anda dan dipandu menuju jantung Anda dengan bantuan gambar sinar X.  Pada satu ujung sadapan (elektroda) ditempatkan pada serambi kanan jantung Anda, sementara ujung lainnya dilekatkan pada generator denyut, yang biasanya ditempatkan dibawah kulit tulang leher Anda.

Dalam banyak kasus, sadapan lainnya diamankan di kamar kanan atas jantung Anda (atrium) untuk menjaga jantung Anda agar dapat memompa secara teratur. Inilah yang dinamakan sistem pacu jantung kamar ganda (dual chamber pacemaker system) karena kedua atrium dan serambi kanan dirangsang menurut sekuens.

Setelah tindakanBiasanya Anda akan berada di rumah sakit selama satu hari setelah pemasangan alat pacu jantung. Sebelum Anda pulang, alat pacu jantung Anda akan diprogram untuk memenuhi kebutuhan Anda.Kunjungan kembali untuk kontrol seringkali dijadwalkan untuk memastikan setting alat pacu jantung Anda sudah benar.

Setelah itu, alat pacu jantung Anda akan diperiksa via telepon setiap beberapa bulan. Anda dapat menyambungkan sebuah line telepon dengan sebuah transmitter (pemancar) yang melekat pada masing-masing pergelangan tangan Andaatau sebuah tongkat yang ditempatkan diatas alat pacu jantung. Alat ini akan mengirimkan informasi mengenai alat pacu jantung Anda ke kantor Dokter Kami.Seorang teknisi juga akan memeriksa denyut dan irama jantung Anda, dan mengevaluasi fungsi alat pacu jantung Anda beserta sisa kekuatan baterainya.Setelah tindakan pemasangan alat pacu jantung Anda, Dokter Kami akan menganjurkan Anda untuk menghindari olahraga berat atau angkat berat selama kurang lebih satu bulan. Anda akan merasakan nyeri dan rasa ngilu pada daerah sekitar pemasangan alat pacu jantung. Nyeri ini dapat dikurangi dengan obat-obatan yang dijual bebas seperti parasetamolatauibuprofen, namun sebaiknya konsultasikan dengan Dokter Kami sebelum Anda mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit.

Peringatan Khusus

Page 19: Kumpulan Alat

Kemungkinan alat pacu jantung Anda berhenti berfungsi sebagaimana mestinya akibat gangguan elektrik sangatlah kecil. Akan tetapi, sebaiknya Anda tetap mengambil beberapa tindakan pencegahan yaitu:

Telepon genggam. Berbicara melalui telepon genggam cukup aman, akan tetapi hindari menaruh telepon genggam Anda secara langsung dekat dengan tempat pemasangan alat pacu jantung Anda ketika telepon dinyalakan. Meskipun jarang terjadi, alat pacu jantung Anda dapat salah menginterpretasi sinyal telepon genggam sebagai suatu denyut jantung dan menahan pacu, yang menimbulkan gejala seperti kelelahan mendadak.

Sistem keamanan. Melewati detektor metal di airport tidak akan mengganggu alat pacu jantung Anda, meskipun metal di dalamnya dapat membunyikan alarm. Namun hindari berada di dekat atau bersandar pada sistem deteksi metal. Apabila petugas keamanan bersikeras menggunakan detektor metal, beritahukan kepada mereka untuk tidak meletakkan alat tersebut di dekat alat pacu jantung Anda lebih lama dari yang diperlukan atau tanyakan bentuk alternatif dari pencarian pribadi. Untuk menghindari masalah yang dapat mengganggu, bawalah identitas yang menyatakan bahwa Anda menggunakan alat pacu jantung.

Peralatan medis. Apabila dokter lain mempertimbangkan tindakan medis apapun yang melibatkan paparan intensif terhadap energi elektromagnetik, beritahukan kepadanya bahwa Anda memakai alat pacu jantung. Tindakan seperti magnetic resonance imaging (MRI), radioterapi untuk pengobatan kanker, dan shock wave lithotripsy, yang menggunakan gelombang shock untuk menghancurkan batu ginjal atau batu empedu yang besar.Apabila Anda akan menjalani operasi, tindakan untuk mengontrol perdarahan (elektrokauter) juga dapat mengganggu fungsi alat pacu jantung.

Peralatan yang membutuhkan energi (power-generating equipment). Berdiri sedikitnya 60 cm dari peralatan las, sistem bertegangan tinggi, atau sistem generator. Apabila Anda bekerja di sekitar peralatan tersebut, Dokter Kami akan mengatur suatu tes di tempat kerja Anda untuk menentukan apakah tempat kerja Anda akan mempengaruhi alat pacu jantung Anda.

Alat-alat yang tidak terlalu mempengaruhi alat pacu jantung Anda antara lain oven microwave, televisi,  remote control, radio, pemanggang roti, selimut elektrik, alat cukur listrikdan bor listrik.HasilSetelah alat pacu jantung Anda terpasang, baterai pada alat tersebut akan bertahan hingga 5-10 tahun ke depan. Apabila baterai alat pacu jantung Anda habis, maka Anda memerlukan tindakan untuk memperbaiki alat tersebut. Sadapan pada alat pacu jantung Anda akan tetap pada tempatnya, dan tindakan untuk mengganti baterai alat pacu jantung Anda akan lebih cepat dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih singkat dibandingkan tindakan pemasangan alat pacu jantung pertama kali.

Alat pacu jantung merupakan terapi standar untuk berbagai kondisi yang mempengaruhi sistem listrik jantung Anda. Dengan mencegah denyut jantung lambat, alat pacu jantung dapat mengobati berbagai gejala seperti kelelahan, rasa melayang, dan pingsan.Karena sebagian besar alat pacu jantung masa kini dapat mengatur denyut jantung Anda secara

Page 20: Kumpulan Alat

otomatis dengan tingkat aktivitas fisik Anda, sehingga Anda dapat melanjutkan gaya hidup yang lebih aktif.

F. Monitor

Apa yang dimaksud dengan pasien monitor ?

Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis pasien. Dimana

proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis

pasien pada saat itu juga.

Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa, parameter itu

antara lain adalah :

1. ECG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam

pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam

satu menit.

2.Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit

3.Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.

4.Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan

darah.

Page 21: Kumpulan Alat

5. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.

Apa yang dimaksud dengan parameter ?

Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang

diperiksa melalui pasien monitor.

Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter,

maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah

banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor

tersebut.

Jenis-jenis pasien monitor :

1.Pasien monitor vital sign, pasien monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu

pemeriksaan ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam

darah /saturasi darah / SpO2.

2.Pasien monitor 5 parameter, pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti

ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi

darah / SpO2, dan Temperatur.

3.Pasien monitor 7 parameter, pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi,

karena ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu

“ECG, Respirasi,Tekanan darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar

oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan

adalah IBP (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh

darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida

dari sistem pernafasan pasien.”

Aplikasi di rumah sakit :

Kebanyakan rumah sakit memakai pasien monitor vital sign dan 5 parameter adalah

diruangan ICU, UGD, ruang-ruang perawatan, dan beberapa ruang operasi.

Sedangkan untuk pasien monitor yang 7 parameter biasanya pemakaian dilakukan

di ruang operasi.

Apa saja yang termasuk dalam aksesoris pasien monitor ?

Yang termasuk dalam aksesoris pasien monitor adalah tergantung dari parameter

pengukuran yang ada. Seperti ECG, NIBP, SpO2, Temperatur.

Page 22: Kumpulan Alat

G. Obat Gawat Darurat (Drugs Management)

Tujuan : Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya dengan menggunakan obat-obatan

Perhatian !

Pemberian obat-obatan adalah orang yang kompeten di bidangnya (dokter atau tenaga terlatih di bidang gawat darurat)

Mengingat banyaknya jenis-jenis kegawatdaruratan, maka pemberian obat yang disebutkan di bawah ini untuk mengatasi kegawatdaruratan secara umum sedangkan dalam menghadapi pasien, kita harus melihat kasus per kasus.

Jenis-jenisobat :1. Epinephrin

Indikasi : henti jantung (VF, VT tanpa nadi, asistole, PEA) , bradikardi, reaksi atau syok anfilaktik, hipotensi.

Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap 3–5 menit, dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena. Untuk reaksi reaksi atau syok anafilaktik dengan dosis 0,3-0,5 mg sc dapat diulang setiap 15-20 menit. Untuk terapi bradikardi atau hipotensi dapat diberikan epinephrine perinfus dengan dosis 1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutka dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik, dosis dapat mencapai 2-10 μg/mnt

Page 23: Kumpulan Alat

Pemberian dimaksud untuk merangsang reseptor α adrenergic dan meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung

2. Lidokain (lignocaine, xylocaine)

Pemberian ini dimaksud untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang multipel, multifokal, konsekutif/salvo dan R on T

Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena

Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama idioventrikuler

3. Sulfas Atropin

Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal dan memperbaiki sistim konduksi AtrioVentrikuler

Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi dengan iskemi atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi)

Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III. Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg

BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg. dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi 10 cc

4. Dopamin

Untuk merangsang efek alfa dan beta adrenergic agar kontraktilitas miokard, curah jantung (cardiac output) dan tekanan darah meningkat

Dosis 2-10 μg/kgBB/menit dalam drip infuse. Atau untuk memudahkan 2 ampul dopamine dimasukkan ke 500 cc D5% drip 30 tetes mikro/menit untuk orang dewasa

5. Magnesium Sulfat

Direkomendasikan untuk pengobatan Torsades de pointes pada ventrikel takikardi, keracunan digitalis.Bisajuga untuk mengatasi preeklamsia

Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 gr/jam iv selama 24 jam

6. Morfin

 Sebagai analgetik kuat, dapat digunakan untuk edema paru setelah cardiac arrest. Dosis 2-5 mg dapat diulang 5 – 30 menit

7. Kortikosteroid

Digunakan untuk perbaikan paru yang disebabkan gangguan inhalasi dan untuk mengurangi edema cerebri

8. Natrium bikarbonat (Nabic)

Diberikan untuk dugaan hiperkalemia (kelas I), setelah sirkulasi spontan yang timbul pada henti jantung lama (kelas II B), asidosis metabolik karena hipoksia (kelas III) dan

Page 24: Kumpulan Alat

overdosis antidepresi trisiklik. Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis setengahnya. Jangan diberikan rutin pada pasien henti jantung.

9. Kalsium gluconat/Kalsium klorida

 Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot jantung, stabilisasi membran sel otot jantung terhadap depolarisasi. Juga digunakan untuk mencegah transfusi masif atau efek transfusi akibat darah donor yang disimpan lama Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-20 menit atau dengan menggunakan drip Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonat dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium

klorida. Dalam tranfusi, setiap 4 kantong darah yang masuk diberikan 1 ampul Kalsium

gluconat

10. Furosemide

Digunakan untuk mengurangi edema paru dan edema otak Efek samping yang dapat terjadi karena diuresis yang berlebih adalah hipotensi, dehidrasi dan hipokalemia Dosis 20 – 40 mg intra vena

11. Diazepam

Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang, eklamsia, gaduh gelisah dan tetanus Efek samping dapat menyebabkan depresi pernafasan Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat diulangi setiap 15 menit.

Page 25: Kumpulan Alat

Daftar Pustaka

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah. EGC : Jakarta

American College of Surgeon Committee of Trauma,2004.Advanced Trauma Life

Support Seventh Edition.Indonesia: Ikabi

Nafrialdi ; Setawati, A., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen

Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Joewono, B., 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Airlangga University Press,

Surabaya

Jant, M., 2002. Tindakan Pertama Terhadap Kegawatan dan Pertolongan

Pertama. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta