bab 2 landasan teori dan kerangka pemikiran 2.1 e …thesis.binus.ac.id/asli/bab2/2009-2-00648-ka...

35
9 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E-Commerce 2.1.1 Definisi E-Commerce Menurut Akbar (2006,p49) E-commerce adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui perantara halaman web di internet. Menurut Turban (2008, p168), E-commerce adalah suatu proses membeli, menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Definisi e-commerce dari sudut pandang yang berbeda-beda yaitu : 1. Dari sudut pandang komunikasi ; memberikan informasi tentang barang, pelayanan, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau media elektronik lainnya. 2. Dari sudut pandang perdagangan ; memberikan kemampuan dalam pembelian dan penjualan produk, pelayanan dan informasi melalui internet dan pelayanan. 2.2.2 Pembayaran E-Commerce Menurut Turban (2008, p182-184), cara pembayaran dari transaksi E-commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Electronic Checks e-checks mirip dengan cek kertas biasa. Mereka umumnya digunakan di B2B. Pelanggan yang ingin menggunakan e-check harus terlebih dahulu membuat rekening giro dengan bank.

Upload: duongbao

Post on 06-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

9

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 E-Commerce

2.1.1 Definisi E-Commerce

Menurut Akbar (2006,p49) E-commerce adalah kegiatan perdagangan yang

dilakukan melalui perantara halaman web di internet.

Menurut Turban (2008, p168), E-commerce adalah suatu proses membeli,

menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan dan informasi melalui jaringan

komputer termasuk internet.

Definisi e-commerce dari sudut pandang yang berbeda-beda yaitu :

1. Dari sudut pandang komunikasi ; memberikan informasi tentang barang,

pelayanan, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau media elektronik

lainnya.

2. Dari sudut pandang perdagangan ; memberikan kemampuan dalam

pembelian dan penjualan produk, pelayanan dan informasi melalui internet

dan pelayanan.

2.2.2 Pembayaran E-Commerce

Menurut Turban (2008, p182-184), cara pembayaran dari transaksi E-commerce

dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Electronic Checks

e-checks mirip dengan cek kertas biasa. Mereka umumnya digunakan di

B2B. Pelanggan yang ingin menggunakan e-check harus terlebih dahulu

membuat rekening giro dengan bank.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

10

2. Credit cardsf

Credit cards merupakan pembayaran yang umun digunakan dalam transaksi

E-commerce konsumen mengetikan nomer dari kartu, tanggal penjualan

dapat mem-verifikasi secara rinci.

3. Purchasing cards.

B2B yang setara elektronik dari kartu kredit yang membeli kartu. Di

beberapa negara membayar perusahaan lain terutama dengan cara membeli

kartu rarher dari pemeriksaan oleh kertas. Tidak seperti kartu kredit, di mana

kredit yang diberikan untuk 30 sampai 60 hari (gratis) sebelum pembayaran

dilakukan dengan pedagang, pembayaran dilakukan dengan membeli kartu

menunggu dalam satu minggu.

4. E-cash

Meski pertumbuhan kartu kredit, uang tunai tetap yang paling umum cara

pembayaran transaksi secara offline. Namun, banyak pedagang Komisi

Eropa, dan beberapa pembeli, lebih memilih uang tunai elektronik. E-tunai

muncul dalam empat bentuk utama: nilai uang yang disimpan-kartu, smart

card, pembayaran orang ke orang, dan digital wallers.

2.1.3 Jenis E-Commerce

Menurut Turban (2004, pp7-8), klasifikasi E-commerce adalah sebagai berikut :

1. Business to Business (B2B)

Semua pesertanya adalah bisnis atau organisasi lain.

2. Business to consumer (B2C)

Transaksi ini meliputi transaksi eceran dengan pembelanjaan eceran.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

11

3. Business to business to consumer (B2B2C)

Menyediakan beberapa produk atau servis kepada klien bisnis. Klien tersebut

mengatur konsumennya sendiri dimana bisa saja mereka adalah karyawan

dan produk atau layanan itu akan disediakan kepada mereka tanpa

penambahan nilai.

4. Consumer to business (C2B)

Disini individu menggunakan internet untuk menjual barang atau jasa kepada

organisasi.

5. Consumer to consumer (C2C)

Konsumen menjual langsung kepada konsumen lain.

6. Aplikasi peer to peer

Tipe ini adalah tipe special dari C2C dimana orang menukar cd, video,

software, dan barang lainnya.

7. Mobile commerce

Electronic commerce yang digunakan di lingkungan tanpa kabel

8. Intrabusiness (Organization) Electronic Commerce

Adalah semua kegiatan organisasi internal yang biasanya menggunakan

intranet atau portal perusahaan yang mencakup pertukaran barang, jasa,

informasi diantara unit-unit atau individu-individu dalam organisasi.

9. Business to Employees (B2E)

Bagian dari intrabisnis dimana organisasi mengantarkan jasa, informasi atau

barang kepada individu pegawai.

10. Collaborative commerce

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

12

Aplikasi dari IOS (aliran informasi antara dua atau lebih organisasi) untuk

kolaborasi elektronik antara partner bisnis dan antara karyawan organisasi.

11. Nonbusiness EC

Meningkatnya jumlah institusi nonbisnis seperti institusi akademi, bukan

perusahaan yang mencari keuntungan, organisasi keagamaan, organisasi

social, agen pemerintah menggunakan E-commerce untuk mengurangi

pengeluaran atau untuk memperbaiki operasi dan pelayanan kepada

konsumen.

12. E-Learning

Pelatihan atau pendidikan tersedian online. E-learning banyak digunakan

perusahaan untuk melatih karyawannya.

13. Exchange to Exchange (E2E)

Menyediakan pasar elektronik umum dengan banyak pembeli dan banyak

penjual. System formal yang menghubungkan pertukaran-pertukaran.

14. E-Government

Entitas pemerintah membeli atau menjual barang, jasa dan informasi kepada

bisnis atau individu warga Negara.

2.2 E-Business (Electronic Business)

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan penggunaan

dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk mendukung e-commerce,

komunikasi perusahaan dan proses bisnis web, dimana keduanya berada dalam jaringan

perusahaan dan dengan pelanggan dan rekan bisnis. E-business meliputi e-commerce,

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

13 yang mana melibatkan pembelian dan penjualan dan pemasaran, serta servis produk,

servis dan informasi pada internet dan jaringan.

2.3 Pengertian WebSite

Menurut Turban (2004, p607), website adalah cara utama setiap perusahaan

melakukan bisnis dalam mengiklankan produk atau jasa di internet dan menarik

pelanggan.

2.3.1 Klasifikasi WebSite

Adapun klasifikasi website berdasarkan Turban (2006, p671), adalah sebagai

berikut :

1. Informasi website

Adalah suatu website yang menyediakan informasi tentang bisnisnya dan

produk dan jasa bisnis itu sendiri

2. Interactive website

Adalah suatu website yang menyediakan peluang kepada konsumen dan

bisnisnya itu sendii untuk berkomunikasi dan berbagai informasi

3. Attractors website

Adalah keistimewaan website yang dapat menarik dan berinteraksi dengan

pengunjung.

4. Transactional website

Adalah suatu website yang menjual produk dan jasa

5. Collaborative website

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

14

Adalah suatu website dimana mengijinkan pasangan bisnis untuk

bekerjasama.

2.4 Penjualan dan Pemasaran

2.4.1 Definisi Penjualan

Menurut Aston (2005, p8) penjualan adalah proses saat seseorang membantu

orang lain mengambil keputusan pembelian.

Menurut Mulyadi (2001, p 204) kegiatan penjualan sebagai berikut yaitu

1. Penjualan Tunai

Penjualan tunai yaitu penjualan yang mengharuskan pembeli meyerahkan

uang sebagai tanda pembayaran atas barang atau jasa yang dikehendakinya.

2. Penjualan Kredit

Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan mengirimkan barang

sesuai dengan pesanan yang diterima dari pembeli dan pembayarannya

kepada perusahaan ditagih dalam jangka waktu tertentu.

2.4.2 Definisi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p5), Pemasaran adalah suatu proses

peencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu

dan organisasi.

Menurut Umar (2005, p31), pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang

berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

15 menentukan harga, sehingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau

jasa yang akan memuaskan.

Dari definisi yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah

sekelompok aktivitas yang saling berkaitan dirancang untuk mengidentifikasikan

kebutuhan konsumen dan mengembangkan distribusi, promosi dan penetapan harga seta

pelayanan untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang membuat individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan

pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

2.5 Pengertian Database

Menurut Kadir (2005, p136), database adalah suatu bentuk pengelolaan data

yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem

yang biasanya ditujukan untuk menangani database bisa disebut DBMS (database

management system). Dengan menggunakan DBMS pemakai dapat melakukan hal-hal

seperti menambahkan, menghapus, mengubah, mencari, menampilkan, dan mengurutkan

data.

2.5.1 Database Management System

Menurut Gerald V.Post (2005, p2) Database Management system (DBMS)

adalah perangkat lunak yang mendefinisikan database, penyimpanan data, mendukung

bahasa query, menghasilkan laporan, dan membuat entri data layar.

Menurut Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan (2006, p1)

Database Management system (DBMS) adalah merupakan kumpulan data yang saling

berhubungan dan sekumpulan program untuk mengakses data mereka. Pengumpulan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

16 data, biasanya disebut sebagai database, berisi informasi yang relevan untuk sebuah

perusahaan, tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan cara untuk menyimpan

dan mengambil data informasi yang baik adalah nyaman dan efisien.

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Dodit Suprianto (2008, p17) PHP merupakan kependekan dari

Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang

diatur dalam aturan general purpose licences (GPL).

2.7 Internet

Menurut Laudon dan Traver (2004, p117), internet adalah jaringan dari ribuan

jaringan dan jutaan computer (disebut host) yang menghubungkan bisnis, institusi

pendidikan, organisasi pemerintah dan individual

Menurut Elizabeth Castro (2007, p14) Internet merupakan kumpulan komputer

yang terhubung ke semua satu sama lain. Banyak orang mempunyai waktu 24 jam,

kecepatan tinggi melalui koneksi broadband DSL, kabel, atau satelit-sementara yang

lain menggunakan modem link ke komputer rumah mereka selama sejumlah waktu

setiap hari. Apapun jenis sambungan, setelah Anda aktif, Anda dan komputer Anda

menjadi bagian dari internet dan dihubungkan ke setiap komputer lain yang terhubung

juga pada saat itu.

2.8 HTML ( Hypertext Markup Language )

Menurut Elizabeth Castro (2007, p14) HTML Mempunyai dua hypertext-fitur

penting dan ke universalan. Hypertext berarti Anda dapat membuat link dalam sebuah

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

17 halaman web yang mengarahkan pengunjung ke halaman web yang lain atau hal lain

praktis di internet. Ini berarti bahwa informasi di Web dapat diakses dari berbagai

penjuru.

2.9 Tahapan Analisa dan Perancangan E-commerce

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p11), dalam analisa dan perancangan e-

commerce terdapat 6 tahapan yang di gunakan, antara lain :

1. Market opportunity analysis

2. Business models

3. Customer interface

4. Market communications and branding

5. Implementation

6. Metric

2.9.1 Market opportunity analysis

Tujuan dari melakukan analisis kesempatan pasar adalah untuk

mengidentifikasi dan memperkirakan ketertarikan dari kesempatan. Kerangka kerja

untuk menganalisis kesempatan pasar yang mana dapat memberikan perhatian pada

investigasi tingkat awal dari membuat ide-ide, termasuk di dalamnya terdapat 7

tahapan, yaitu :

1. Mengidentifikasi Apa yang Dibutuhkan oleh Pelanggan

Mengidentifikasi keperluan yang belum terpenuhi oleh system yang

sedang berjalan, yang di perlukan oleh manager untuk memeriksa 4 kunci

lingkungan dalam analisis kesempatan yaitu konsumen, teknologi,

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

18

perusahaan, dan persaingan. Pertemuan dari 4 kunci ini untuk inovasi e-

business di mana merupakan konfigurasi yang pantas dari segmen

konsumen, platform teknologi, system sumber daya perusahaan, dan

kesempatan bersaing yang terus menerus yang memberikan nilai

konsumen yang khusus dan masuk kedalam lingkungan baru dari

peningkatan kenyamanan konsumen, produktifitas, dan kepuasan.

2. Mengidentifikasi Siapa Saja Pelanggan Perusahaan

Untuk menjadi efektif dan efisien, ini merupakan hal-hal yang

diperlukan dari perusahaan untuk mengetahui di mana kelompok

konsumen yang paling atraktif, kelompok yang harus di kejar, kelompok

yang tidak harus di tekankan, dan penawaran apa yang di berikan pada

segmen mana yang di targetkan. Ada beberapa acuan dalam menentukan

segmentasi pasar :

a. Geographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan Negara, wilayah, atau kotanya.

b. Demographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis kelamin,

pekerjaan, status keluarga, penghasilan, dan lain sebagainya.

c. Firmographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan variable spesifik dari

perusahaan, seperti jumlah pegawai-pegawainya, atau ukuran

perusahaannya.

d. Behavioral

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

19

Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan biasa membeli dan

menggunakan produk.

e. Occasion

Pembagian pasar berdasarkan situasi produk yang dibutuhkan, di beli,

atau di gunakan saat itu.

f. Psychographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan gaya hidup dan/atau

kepribadian.

g. Benefit

Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari

sebuah produk.

3. Mengidentifikasi Siapa Saja Pesaing Perusahaan

Untuk memperkirakan keuntungan yang relative para manager harus

mengerti arti dari persaingan pada tingkat industri dan para pesaing yang

khusus pada tingkat perusahaan individu. Keuntungan besaing

merupakan bagian dasar dari nilai konsumen dimana perusahaan

membuat sesuatu yang menarik. Ada 2 tipe dasar dari keuntungan

persaingan yaitu kepemimpinan dari biaya dan perbedaan. Nilai tidak

ditentukan dari perusahaan tapi dari para pembeli yang menunggu untuk

membayar. Ada dua jenis pesaing, yaitu :

a. Direct Competitor

Yaitu pesaing langsung yang membahayakan eksistensi perusahaan

karena memiliki segmen pasar yang sama.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

20

b. Indirect Competitor

Pesaing yang secara tidak langsung membahayakan eksistensi

perusahaan, karena segmentasi pasarnya berbeda atau mungkin

jenis usahanya berbeda. Indirect competitor mencakup 2 macam :

a) Substitute Producer

Perusahaan yang meskipun bergerak di bidang industri

yang berbeda akan tetapi juga memproduksi barang

dan jasa yang memiliki fungsi yang sama.

b) Adjacent Competitor

Perusahaan yang tidak menawarkan barang dan jasa yang

merupakan barang substitusi langsung akan tetapi mereka

memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut.

4. Menilai Sumber Daya Perusahaan untuk Menyampaikan Penawaran

Setelah fokus pada konsumen pada tahap awal telah di tetapkan, perusahaan

harus merencanakan kapabilitas dan teknologi yang di perlukan

untuk menyampaikan keuntungan dari penawaran. Tim manajemen

harus mengidentifikasi paling sedikit 3 atau 4 perkiraan untuk memenangkan

system sumber daya yang dapat di buat atau di berikan melalui mitra bisnis.

Sistem sumber daya ini merupakan pusat untuk menyampaikan

keuntungan baru dan harus memenuhi perjanjian dari keuntungan ketika

dibandingkan dengan pemain yang sedang dan prospektif dalam pasar

yang di targetkan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

21

5. Menilai kesiapan pasar terhadap teknologi

Pada tahap ini yaitu menilai kesiapan pasar terhadap teknologi, hal yang

perlu dinilai yaitu: Technology Vulnerability, diluar arena kompetitif

dan pelanggan, perusahaan harus membuat penilaian yang tinggi mengenai

kepekaan kesempatan tersebut dengan trend teknologi, baik dalam

masa penerapan teknologi baru dan efek dari teknologi baru tersebut.

Technology Adoption, tim manajemen juga harus mampu memberikan

penilaian yang tinggi terhadap perpindahan teknologi dan tingkat

adopsi dari teknologi yang berhubungan. Impact of new technolgy,

teknologi baru apa yang dapat secara radikal mengubah tingkat ekonomis

dari pengiriman penawaran atau membutuhkan penyesuaian.

6. Menspesifikasi Kesempatan yang Ada Jika Menggunakan Internet

Tim manajemen dapat menyusun kumpulan kesempatan, yang dimana

dapat memberikan gagasan yang pertama dalam perencanaan bisnis.

Kumpulan itu harus berhubungan dengan ukuran nilai dan target konsumen.

Itu harus ditujukan kepada pelanggan dan merupakan cara dimana

perusahaan akan menilai kesempatan. Itu harus juga

memperkirakan besarnya keuntungan dari kesempatan, mengidentifikasi

kunci dari kemampuan dan sumber daya, dan pada akhirnya

mendiskusikan alasan untuk percaya dengan kata lain, kumpulan ini

harus menceritakan mengapa kemampuan perusahaan akan membuat

keuntungan dalam bersaing untuk bisnis baru dalam melayani konsumen.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

22

7. Menilai ketertarikan Perusahaan Terhadap Peluang

Menilai peluang yang menarik merupakan dasar dari pelaksanaan perkiraan

untuk keuntungan jangka panjang dalam industri yang khusus, yang sebagai

mana posisi persaingan perusahaan yang relative dengan industri tersebut.

Untuk membuat penilaian "Maju atau Tidak Maju" dalam penerapan

aplikasi e-commerce yaitu dengan menggunakan delapan acuan. Jika dari

delapan acuan tersebut lebih banyak positif dari pada negatif maka

kemungkinan besar perusahaan tersebut memiliki kemungkinan positif

untuk menerapkan e-commerce atau "Maju". Delapan acuan yang

menentukan maju atau tidaknya perusahaan dalam menerapkan aplikasi e-

commerce, antara lain :

a. Competitive Vulnerability (kepekaan terhadap persaingan)

Faktor ini ditentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada ,

serta berapa banyak pesaing yang telah menerapkan e-commerce,

semakin sedikit pesaing yang memenuhi kriteria diatas berarti nilainya

semakin positif.

b. Technical Vulnerability (Kepekaan terhadap persaingan)

Faktor ini ditentukan dengan melihat ketersediaan dan kemampuan

sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan

aplikasi e-commerce.

c. Magnitude of Unmet Need (Pemenuhan kebutuhan jika menerapkan e-

commerce)

Faktor ini ditentukan dari kemampuan e-commerce untuk dapat

menjawab kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

23

oleh perusahaan secara tradisional (offline). Jika ternyata e-commerce

dapat memenuhinya nilainya positif.

d. Interaction Between Segments (Interaksi antara segmen – segmen yang

ada)

Faktor ini ditentukan berdasarkan intensitas interaksi antar segmen yang

ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti semakin positif pula

nilainya.

e. Likely Rate of Growth (Pertumbuhan penjualan per tahun)

Faktor ini ditentukan dari persentase pertumbuhan tahunan perusahaan

itu sendiri semakin besar pertumbuhan sebuah perusahaan maka

semakin positif nilainya.

f. Technology Vulnerability (Kepekaan terhadap masalah teknis)

Perusahaan juga harus memiliki kemampuan dengan level yang tinggi

pada perkembangan teknologinya baik dari segi teknologi yang ada

maupun dampak dari penggunaan teknologi yang baru.

g. Market Size (Ukuran dari pasar)

Faktor ini ditentukan besar kecilnya pasar perusahaan, semakin

besar ukuran pasarnya berarti semakin positif nilainya.

h. Level of Profitability (Tingkat keuntungan)

Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan tersebut,

semakin tinggi keuntungannya berarti semakin mendukung e-

commerce dan berarti semakin positif nilainya.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

24

Gambar 2.1 Market Opportunity analysis

2.9.2 Business models

Dalam model bisnis online terdapat 4 komponen, yaitu :

1. Value Cluster

Perusahaan dapat bersaing dengan yang lain. Saat perusahaan offline lain

mungkin mendapatkan kesulitan bersaing dalam value cluster. Bagian online

mereka dapat bersaing pada salah satunya dengan proporsi nilai atau

kelompok nilai. Perusahaan dalam dunia online dapat menempatkan

pelanggan sebagai "salah satu segmen". Dalam membangun

Identify the Unmet and/or Underserved Customer Need

Identify the Specific Customers a Company Will Pursue

Assess Advantage Reletive to Competition

Assess the Company's Resources to Deliver the Offering

Assess Market Readiness of Technology

Specify Opportunity in Concrete Terms

Assess Opportunity Attractiveness

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

25

proporsi nilai terdapat 3 hal khusus, yaitu segmen target, keuntungan

konsumen, dan kunci sumber daya bisnis yang dapat membantu

menyampaikan keuntungan paket secara signifikan dengan baik dibanding

para pesaing.

2. Penawaran secara online

Yang mana dapat berupa produk, jasa dan informasi. Perkembangan

dari penawaran secara online memerlukan penyelesaian dari 3 bagian

yang secara berurutan, yaitu :

a. Mengidentifikasikan jangkauan dari penawaran

b. Mengidentifikasikan proses pengambilan keputusan konsumen

Gambar 2.2 Diagram Proses pengambilan keputusan pembelian

(Sumber : Rayport dan Jaworski, 2003, p119)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

26

Pada tahan pre-puchase, konsumen melewati beberapa langkah,

termasuk mengenali masalah dan kebutuhan, mencari ide dan penawaran

dan mengevaluasi alternatif. Tahap purchase, merupakan tahapan dimana

konsumen memutuskan untuk membeli dan melewati proses pembelian.

Tahapan post-purchase, termasuk mengevaluasi tingkat kepuasan dan

akhirnya mempertimbangkan untuk menjadi konsumen yang setia.

c. Membuat penawaran ( Produk, jasa dan informasi ) ke proses

pengambilan keputusan oleh pelanggan.

Gambar 2.2 egg diagram

Gambar 2.3 Egg Diagram

(Sumber : Rayport dan Jaworski, 2003, p120)

Jangkauan di hubungkan dengan luas, atau angka dari kategori dari

produk dan jasa. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

pelanggan dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu sebelum pembelian,

pembelian dan setelah pembelian.

3. Sistem sumber daya yang bertahan

Sistem sumber daya menunjukan ukuran nilai dari perusahaan yang

Loyalty

Need recogritioan

Search for ideas and information

evaluation Purchase decision

satisfaction

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

27

berisikan seperangkat sumber daya yang telah disesuaikan yang secara

khusus menyampaikan keuntungan dari proporsi angka dari kriteria

tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas dari sistem

sumber daya, seperti sistem yang khusus, dan apakah ada hubungan

antara sumber daya dan keuntungan, dan berhubungan dengan sistem dunia

bisnis secara fisik.

4. Model pendapatan

Perusahaan dapat menggambarkan pendapatan dari berbagai sumber,

termasuk periklanan, produk, pelayanan, informasi penjualan, biaya

transaksi, dan biaya abodemen.

Gambar 2.4 Komponen akhir model bisnis

(Sumber Rayport dan Jaworski, 2003, p111)

2.9.2.1 Model bisnis Online

Setelah menentukan value proposition, penawaran online,

resource system dan revenue model, maka dapat ditentukan model bisnis

perusahaan. Ada 7 alternatif bisnis model online menurut Rayport dan

Value Cluster

Online Offering

Resource System

Revenue Model

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

28

Jaworski (2003, p128), yaitu :

1. Metamarket Switchboard Model

Menyatukan pembeli dan penjual berdasarkan aktivitas yang

digunakan konsumen untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Traditional and Reverse Auction Model

Didesain untuk menyatukan banyak pembeli dan penjual.

Pembeli menawar hingga tidak ada lagi tawaran yang diberikan.

Pembeli dengan harga tertinggi memenangkan barang.

Reverse auction memungkinkan supplier menawarkan harga

terendah hingga tidak ada lagi tawaran yang diterima, supplier

dengan harga terendah mengantarkan barang kepada pembeli.

3. Freshest-Information Model

Saat ini, pengguna dapat mencari informasi tentang apapun

segera.

4. Highest-Quality Model

Perusahaan dengan bisnis model ini umumnya menetapkan harga

tinggi untuk produk, jasa atau informasinya.

5. Widest-Assortment Model

Perusahaan juga dapat bersaing pada kedalaman dan

keleluasaan produk campuran, dalam satu kategori atau antar

kategori.

6. Lowest-Price Model

Model ini menjanjikan konsumen dengan harga online

terendah.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

29

7. Most personalized Business Model

Inti bisnis ini ialah menyediakan pengalaman unik bagi

konsumen.

2.9.3 Customer interface

Dalam customer interface terdapat 7 elemen penting yang digunakan, yaitu

context, content, community, customization, connection, dan commerce. Setiap dari 7C

ini dibutuhkan untuk menjadikan dan memperkuat yang lain sementara memenuhi

model bisnis.

1. Context

Dalam Context ini menentukan bagaimana tampilan dari situs web. Citra

dan rasa pada situs web mempunyai 2 dimensi yaitu function dan estetika.

Beberapa halaman web difokuskan pada grafik, warna, dan fitur desain,

sementara yang lain mempunyai penekanan pada tujuan seperti kemudahan

dalam navigasi.

a. Function

Function mengarah kepada bagaimana sebuah situs mudah digunakan.

Dan dipengaruhi oleh elemen-elemen yang ditunjukan sebuah

situs, seperti cepat dan dapat diandalkan. Berikut adalah beberapa

elemen-elemen yang penting untuk function :

a) Section breakdown

Section breakdown mengarah kepada sub komponen dari

website. Seperti bagian halaman produk, shoping cart, Help.

b) Linking structure

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

30

Sebuah linking structure dalam website adalah jalur navigasi

diantara setiap bagian.

c) Navigation tools

Adalah fasilitas sebuah website untuk penggunanya dapat

bergerak menelusuri website lainnya.

d) Speed

Adalah desain yang terbuka dan digunakan terbatas dari grafik

yang ada untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk

melihat sebuah halaman dari layar pengguna.

e) Reliability

Adalah seberapa sering sebuah kemampuan situs memberikan

indikator yang handal. Seperti misalnya pengguna tidak bisa

masuk ke website, karena sistem erorr, atau sedang

dalam maintenance, hal ini dapat mengurangi kehandalan sebuah

website.

f) Platform independence

Adalah sebuah tindakan agar bagaimana sebuah website

dapat dijalankan dengan baik di berbagai macam program,

termasuk versi lama dari sebuah browser, dan software

yang telah ketinggalan jaman, seperti modem yang lambat,

dan software lainnya.

g) Media accessibility

Dimana sebuah kemampuan dapat dengan mudah ditingkatkan

kemampuannya dalam internet. Hal ini dapat menjadi hal yang

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

31

kompleks. Seperti sebuah website dapat di kembangkan atau di

desain ulang dengan XML, atau bahasa program lainnya.

b. Estetika

Adalah sebuah website diciptakan berdasarkan pilihan visual seperti

warna, grafik, photo, dan huruf. Berikut ini adalah dua fitur estetika

yang paling penting dalam website :

a) Color scheme

Perancang sering menggunakan pola konsisten dari warna

tampilan website untuk membawa pengguna kepada perasaan

spesifik.

b) Visual themes

Visual themes membantu mengatakan sebuah cerita.

2. Content

Dimana di dalam content difokuskan pada bagaimana suatu halaman

web dirancang, tetapi dalam content difokuskan pada apa yang diberikan.

Semua dalam subjek berupa teks, video, audio, dan grafik pada halaman

web yang berkaitan dengan isi dan bersamaan dengan semua itu

menyediakan informasi mengenai produk dan pelayanan perusahaan.

Ada 4 bagian untuk mengevaluasi content, berdasarkan :

a. Offering mix

Website bisa menawarkan tiga tipe dari isi, yaitu : produk, informasi,

dan pelayanan. Seringkali fitur website menggabungkan ketiga nya, tapi

tidak selalu.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

32

b. Appeal mix

Appeal mix mengarah kepada pesan promosi perusahaan. Dua kategori

dari appeal mix :

a) Cognitive appeal

Berfokus kepada faktor fungsional seperti harga murah,

kehandalan, ketersediaan, pelayanan pelanggan.

b) Emotional appeal

Berfokus kepada hubungan personal dengan produk,

atau merek, dan sering dibuat menjadi humor, cerita lucu,

atau sebuah narasi.

c. Multimedia mix

Sebuah campuran multimedia website, seperti kombinasi teks, suara,

gambar, video, dan grafik.

d. Timeliness mix

Adalah semua website dengan isi yang difokuskan dengan sensitifitas

waktu. Contohnya seperti, harga produk, berita harian, dan segala hal

yang berhubungan dengan materi yang memiliki sensitif dengan waktu.

3. Community

Community adalah interaksi antar para user dalam situs. Community terjadi

melalui interaksi one-to-one (misalnya e-mail atau online game) atau antar

banyak user (misalnya dalam chat room). Sebagai contoh, komunitas dapat

menciptakan isi atau pelayanan yang mengajak pelanggan ke website,

disamping itu dapat juga berperan dalam arti membangun hubungan yang

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

33

lebih dekat antara pelanggan dengan perusahaan, serta antara pelanggan

dengan pelanggan.

Community di klasifikasikan menjadi :

a. Nonexistent

Adalah dimana situs tidak memiliki komunitas yang menawarkan

kepada pengguna untuk saling berkomunikasi, baik secara

one-to-one atau one-to-many.

b. Limited

Adalah dimana situs hanya menawarkan sebatas membaca dan

mengirimkan informasi, cerita, atau opini, dan sifatnya terbatas. Situs

ini hampir tidak ada fitur komunikasi untuk saling berinteraksi.

c. Strong

Situs dengan komunitas yang kuat menawarkan fungsi untuk saling

berinteraksi seperti chat rooms, dan message boards.

4. Customization

Kemampuan dari website yang mampu menyesuaikan keinginan User,

dapat disebut sebagai kustomisasi. Dalam kustomisasi terdapat 2

macam, yaitu tailoring, dan personalisation. Ketika kustomisasi

dilakukan oleh pengguna, hal itu disebut personalization. Dan ketikan

kustomisasi dilakukan oleh website, hal tersebut disebut tailoring.

5. Communication

Komunikasi mengarah kepada dialog antara website dengan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

34

pengguna. Komunikasi terdiri dari 3 bagian, yaitu :

a. Broadcast

Broadcast communication adalah komunikasi satu arah yang dikirim

dari perusahaan kepada users. Secara umum, broadcast adalah hubungan

one-to-many ( Contoh : Faq ).

b. Interactive

Interactive communication adalah komunikasi dua arah antara

perusahaan dengan users. Contohnya : chat rooms.

c. Hybrid

Adalah merupakan gabungan dari interactive communication dan

broadcast communication.

6. Connection

Connection atau koneksi diartikan sebagai jaringan dari link antara

site perusahaan dengan site yang lain. Dengan kata lain, apabila kita meng-

klik link dapat membawa visitor ke luar dari web kita ataupun meng-klik

link yang aktif di web lain dapat membawa visitor ke website kita

7. Commerce

Commerce diartikan sebagai kapasitas transaksional dari site

perusahaan kita. Berikut ini adalah beberapa alat fungsional yang terdapat

dalam e-commerce :

a. Registration (pendaftaran)

b. Shopping cart (keranjang belanja)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

35

c. Security (keamanan)

d. Credit card approval (persetujuan kartu kredit)

e. One-click shopping

f. Orders through affiliates (pemesanan melalui penggabungan)

g. Configuration technology (konfigurasi teknologi)

h. Order tracking (jalur pesanan)

i. Delivery options (pilihan pemesanan)

2.9.4 Market communications and branding

Branding adalah persepsi pelanggan saat penawaran, bagaimana itu ditunjukan,

bagaimana itu terlihat, bagaimana itu mempengaruhi perasaan seseorang, dan pesan

apa yang disampaikan. Persepsi inilah yang dijaga dengan kombinasi dari

komunikasi pasar dengan interaksi perorangan dengan brand, lainnya pengalaman

dengan brand, dan, lebih umum, pendekatan pemasaran massal. Dalam dunia offline,

komunikasi mengarah kepada satu jalur, dari perusahaan kepada pelanggan. Dalam

dunia online, komunikasi lebih banyak lebih interaktif dan dua jalur.

Komunikasi pasar mengarah kepada kontak poin antara perusahaan dengan

pelanggannya. Dalam komunikasi offline hal ini seperti iklan televisi, promosi,

dan sales call. Pada bagian ini menjelaskan komunikasi pemasaran yang online untuk

dapat menarik pelanggan baru. Strategi marketing ini dikelompokan menjadi 4 kategori

yaitu :

1. Komunikasi online umum

Hal ini merupakan pendekatan tidak pribadi yang perusahaan lakukan

untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

36

Contohnya seperti : Iklan banner, E-mail, Viral marketing.

2. Komunikasi online personal

Perusahaan online memiliki peluang untuk mengurangin biaya marketing

massal dan menambah tingkat respon dari perseorangan dari masing-masing

pelanggan. Dikategorikan menjadi 5 format utama :

a. Email personal

b. Rekomendasi personal

c. Iklan personal

d. Halaman web personal

e. Toko e-commerce personal

3. Pemasaran massal tradisional

Merupakan cara pemasaran yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan

perusahaan. Seperti iklan televisi, iklan radio, iklan Koran

.

4. Komunikasi secara langsung

Komunikasi secara langsung dapat menggunakan banyak cara, dari sales

penjualan secara tradisional, penjualan retail, dan menjual lewat telepon atau

telemarketing.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

37

Direct

Personalized

Traditional mass

Marketing

General Online

Approaches

Gambar 2.5 Communication media

(Sumber Rayport dan Jaworski, 2003, p197)

10 tahap untuk melakukan proses branding :

a. Tentukan dengan jelas Brand Audience

Adalah mendiskusikan dengan spesifik dari target pasar dari

penawaran.

b. Mengerti pelanggan yang menjadi sasaran.

Setelah mendefinisikan target, adalah mendeskripsikan pelanggan

yang bisa membawa segmen target kepada kehidupannya. Seperti

mengerti akan sikap dan kebiasaan yang dilakukan pelanggan.

c. Mengidentifikasi kunci nilai yang berpengaruh pada pengalaman

pelanggan.

Adalah meneliti kesamaan karakteristik pada target pelanggan. Oleh

karena itu langkah ini memaksa perusahaan mempertimbangkan hal-

hal utama dalam organisasi, seperti harga produk, tampilan layar.

Individualized

Audience Focus

Broad

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

38

d. Mengawasi pesaing secara berkala

Membangun sebuah brand juga harus dengan memperhatikan

pesaing-pesaing dari lingkungan online dan offline.

e. Design Compelling and Complete Brand Intent

Tujuannya adalah mendeskripsikan bersahabat dengan pelanggan dan

bagaimana brand seharusnya di interpretasikan dari sudut pandang

pelanggan.

f. Jalankan dengan Integritas

Langkah ini mengarah kepada kualitas dari pilihan-pilihan yang

di implementasi dan dimana perusahaan menyediakan sesuatu

yang jelas, dan pesan yang terpercaya.

g. Selalu konsisten

Brand yang kuat butuh waktu untuk dikembangkan. Tentunya di

internet juga membutuhkan waktu bulanan, tahunan, bahkan

puluhan tahun. Oleh karena itu kuncinya adalah pesan yang

konsisten. Sehingga setiap pelanggan dapat memiliki pengalaman

dengan brand.

h. Membangun sistem umpan balik

Adalah menyediakan alat yang dapat menanggapi dan

memberikan reaksi kepada pelanggan.

i. Be Opportunistic

Peluang membangun brand adalah dengan mengunakan cara yang

tidak biasa, yang jarang digunakan sehingga perusahaan dapat

menjadi yang pertama, dan dapat berkomunikasi dengan cara yang

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

39

baru.

j. Berinvestasi dan Bersabar

Dalam hal ini brand perlu untuk dijaga dan diatur setiap waktu.

Waspada terhadap investasi, kesabaran jangka panjang, dan

kemampuan untuk terus fokus pada perjalanan jangka panjang

yang critical. Banyak investasi membutuhkan investasi jangka

panjang yang signifikan

2.9.5 Impelementasi

Perusahaan yang sukses membutuhkan pengaturan yang tepat

terhadap 7 faktor yang ada untuk mempunyai sistem sumber daya yang baik, antara

lain: sumber daya manusia, proses, struktur organisasi, sistem, kebudayaan,

pemimpin dan mitra kerja.

1. Human Assets

Di dalam human assets terdapat perekrutan, pemilihan,

pengembangan, dan usaha mempertahankan pekerja (Rayport dan

Jaworski, 2003, p241).

a. Recruitment, merupakan tugas untuk pencarian pekerja yang tepat.

b. Selection, merupakan proses membuat keputusan menyewa

dan penawaran kerja formal.

c. Development, jika pekerja sudah terekrut, maka pekerja akan diberi

pelatihan untuk menonjolkan kelebihannya dan

mengembangkan kelemahannya.

d. Retention, mempertahankan pekerja yang bertalenta tinggi untuk tetap

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

40

setia pada perusahaan

2. Sistem

Sistem adalah rutinitas atau prosedur yang dibangun untuk

organisasi dan dapat dihubungkan dengan berbagai aspek dalam

organisasi (Rayport dan Jaworski, 2003, p248).

3. Proses

Proses merupakan pola dari interaksi, koordinasi, komunikasi, dan pembuat

keputusan yang digunakan pekerja sebagai patokan bagaimana pekerjaan

dilakukan (Rayport dan Jaworski, 2003, p243).

Berikut adalah proses yang harus diterapkan perusahaan online selama

implementasi :

a. Proses mengalokasikan sumber daya

b. Proses pengaturan sumber daya manusia

c. Proses penyaluran dan manufaktur

d. Proses pembayaran

e. Proses dukungan atau penanganan pelanggan

4. Budaya

Budaya organisasi adalah konteks sosial yang menjelaskan bagaimana

sesuatu dilakukan dan cara orang bekerja di dalam organisasi. Budaya

mempengaruhi bagaimana keputusan dibuat dan apa yang berharga.

Dihubungkan dengan sistem, budaya berperan sebagai pengatur pekerja

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

41

yang tidak formal yang dapat mengurangi kebutuhan birokrasi dan

prosedur (Rayport dan Jaworski, 2003, p256).

5. Kepemimpinan

Kepemimpinan mempengaruhi performa organisasi dalam segala aspek.

Pemimpin memainkan peranan penting dalam menjalankan strategi,

pemimpin memastikan strategi diterjemahkan dalam rencana kerja dan

target performa. Pemimpin harus mempunyai pandangan ke depan dan

menyiapkan organisasi untuk menghadapi kesulitan dan perubahan

yang mungkin terjadi di masa yang akan datang (Rayport dan Jaworski,

2003, p259).

6. Partnership

Partnership adalah persetujuan antara dua atau lebih perusahaan yang

mendatangkan keuntungan untuk keduanya. Partnership meliputi strategi

aliansi formal, afiliasi, joint product offering, persetujuan pemasaran,

lisensi produk, penyedia, dan penelitian dan pengembangan partnership

(Rayport dan Jaworski, 2003, p261). Terdapat tantangan dalam

pengimplementasian pada perusahaan online yaitu tingkat kesalahan

tinggi, biaya switching yang rendah, lingkungan persaingan lebih

dinamik, cakupan organisasi tidak tetap, hubungan yang lebih kompleks.

Dalam perusahaan online harus memikirkan mengenai perekrutan,

pemilihan, pengembangan, dan penyimpanan dari para pekerja. Tipe proses

dalam perusahaan harus dikembangkan menjadi proses alokasi sumber daya,

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

42

proses manajemen sumber daya manusia, proses manufacturing

dan distribusi, proses pembayaran dan billing, dan proses dukungan/

menangani pelanggan. Dalam struktur organisasi terdapat 2 tipe

yaitu single organization dan dual organization

2.9.6 Metrics

Dalam perusahaan, manajer harus mempertimbangkan metrics karena metrics

membantu mendefinisikan model bisnis, mengkomunikasikan strategi perusahaan,

menampilkan kinerja, meningkatkan kemampuan menghitung, dan menyampaikan

tujuan. Perusahaan online yang baik dapat diwujudkan dengan menggunakan Balanced

Scorecard yang dapat menghasilkan bisnis yang baik dengan menggunakan 4

kategori metrics, yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran

dan pertumbuhan. Ada 3 kelemahan Balanced Scorecard dalam bisnis online, yaitu

: tidak menyediakan definisi strategi, tidak menjelaskan kemampuan perusahaan, dan

tidak mengikutsertakan kerjasama. Dalam metrics terdapat pelaksanaan dashboard yang

didalamnya terdapat 5 langkah :

1. Menggambarkan strategi bisnis.

2. Mengambil tindakan untuk menjalankan strategi.

3. Memilih metrics.

4. Menentukan indikasi awal dan indikasi metrics dari metrics yang dipilih.

5. Menghitung tingkatan pada saat ini dan tingkat target kinerja.

2.10 Sistem

Menurut Bennet (2006, p5), sistem tidak lebih dari semua yang

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00648-KA BAB 2.pdf · dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk

43 menunjukkan tingkat organisasi. Sistem memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Sistem terdapat dalam sebuah lingkungan.

2) Sistem dipisahkan dari lingkungannya oleh sejenis batasan.

3) Sistem memiliki input dan output. Mereka menerima input dari

lingkungannya, dan mengirimkan output ke lingkungannya.

4) Sistem merubah input-nya dengan beberapa cara untuk menciptakan

output-nya sebagai contohnya dengan menggabungkan unsur-unsur

sederhana untuk menciptakan produk yang lebih kompleks. Sistem yang

menarik bagi konsumen umumnya memiliki tujuan yang jelas, dan hal

ini terkait dengan erat dengan cara input berubah untuk menciptakan

output.

5) Sistem memiliki interface. Interface memungkinkan komunikasi antara

dua sistem.

6) Sistem dapat memiliki subsistem. Subsistem juga merupakan sistem, dan

yang mungkin memiliki subsistemnya sendiri.

7) Sistem yang berjalan terus-menerus memiliki mekanisme kontrol.

8) Kontrol sistem bergantung pada feedback (terkadang feed-forward). Hal

ini terdiri dari informasi tentang operasi sistem, atau

lingkungannya, yang diteruskan ke mekanisme kontrol.

9) Sistem memiliki beberapa properti yang tidak bergantung secara

langsung terhadap properti bagiannya. Hal ini disebut emergent

properties, mereka hanya muncul pada tingkat sistem sebagai satu

kesatuan.