bab 2 landasan teori - bina nusantara | library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan...

92
25 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Faktor utama yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. Ada banyak sekali definisi dan pengertian kualitas yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain. Inilah beberapa pengertian kualitas dari beberapa pakar yang banyak dikenal, antara lain : “Kualitas sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari karateristik, derajat, atau nilai nilai dari suatu keunggulan”. (American Herritage Dictionary, 1996) “Kualitas adalah totalitas karateristik dari berbagai entitas yang memberikan segenap kemampuannya pada nilai nilai kebutuhan serta nilai nilai kepuasaan”. (ISO 8402) “Kualitas adalah mengerjakan dengan cara yang benar, dan setiap saat berpikir dengan cara yang benar”. (Motorola, DFSS, 2003) “Kualitas adalah keseuaian dengan tujuan dan manfaatnya”. (Juran, 1962) “Kualitas ditentukan oleh pelanggan; pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu

Upload: buihanh

Post on 11-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

25

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Kualitas

2.1.1. Definisi Kualitas

Faktor utama yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah

kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Produk dan jasa yang berkualitas

adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. Ada

banyak sekali definisi dan pengertian kualitas yang satu hampir sama dengan

definisi atau pengertian yang lain. Inilah beberapa pengertian kualitas dari

beberapa pakar yang banyak dikenal, antara lain :

“Kualitas sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari karateristik, derajat,

atau nilai – nilai dari suatu keunggulan”. (American Herritage

Dictionary, 1996)

“Kualitas adalah totalitas karateristik dari berbagai entitas yang

memberikan segenap kemampuannya pada nilai – nilai kebutuhan serta

nilai – nilai kepuasaan”. (ISO 8402)

“Kualitas adalah mengerjakan dengan cara yang benar, dan setiap saat

berpikir dengan cara yang benar”. (Motorola, DFSS, 2003)

“Kualitas adalah keseuaian dengan tujuan dan manfaatnya”. (Juran,

1962)

“Kualitas ditentukan oleh pelanggan; pelanggan menginginkan produk

dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

26

tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut”.

(Scherkenbach, 1991)

“Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan

tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan

tujuan”. (Elliot, 1993)

Sehingga kualitas dapat didefinisikan sebagai totalitas karakteristik,

derajat dan nilai – nilai keunggulannya yang mempunyai kesesuaian tujuan

dan manfaatnya dalam memberikan segenap kemampuannya pada nilai –

nilai kebutuhan serta nilai – nilai kepuasan untuk pelanggan yang dikerjakan

dengan cara berpikir yang benar.

Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang

mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini

produk dan fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil. Kualitas

merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain (pemasaran, sumber

daya manusia, keuangan dan lain – lain). Dalam kenyataannya, penyelidikan

kualitas adalah suatu penyebab umum (common cause) yang alamiah untuk

mempersatukan fungsi – fungsi usaha. Selain itu, kualitas memerlukan suatu

proses perbaikan yang terus – menerus (continuous improvement process)

yang dapat diukur, baik secara individual, organisasi, korporasi, dan tujuan

kinerja nasional. Dukungan manajemen, karyawan dan pemerintah untuk

perbaikan kualitas adalah penting bagi kemampuan berkompetisi secara

efektif di pasar global. Perbaikan kualitas lebih dari suatu strategi usaha,

melainkan merupakan suatu tanggung jawab pribadi, bagian dari warisan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

27

kultural, dan merupakan sumber penting kebanggan nasional. Komitmen

terhadap kualitas adalah suatu sikap yang diformulasikan dan

didemonstrasikan dalam setiap lingkup kegiatan dan kehidupan, serta

mempunyai karakteristik hubungan yang paling dekat dengan anggota

masyarakat.

2.1.2. Konsep Kualitas pada Industri Manufaktur dan Jasa

Banyak ahli yang mendefiniskan kualitas yang secara garis besar

orientasinya adalah kepuasaan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan

atau prganisasi yang berorientasi pada kualitas. Dari beberapa definisi

terdahulu, dapat dikatakan bahwa secara garis besar, kualitas adalah

keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud di

sini bukan pelanggan atau konsumen yang hanya datang sekali untuk

mencoba dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang

datangberulang – ulang untuk membeli dan membeli. Meskipun demikian,

konsumen yang baru pertama kali dating juga harus dilayani sebaik baiknya,

karena kepuasaan yang pertama inilah yang membuat pelanggan datang dan

datang lagi. Suatu produk dikatakan berkualitas mempunyai nilai

subjektifitas yang tinggi antara satu konsumen dengan konsumen lain. Hal

inilah yang sering didengar sebagai dimensi kualitas yang berbeda satu dari

yang lain.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

28

Secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas produk dan jasa itu akan

dapat dieujudkan bila orientasi dari seluruh kegiatan perusahaan dan

organisasi tersebut berorientasi pada kepuasaan pelanggan (Customer

Statisfaction). apabila diutarakan secara rinci, kualitas memiliki dua

perspektif, yaitu perspektif produsen dan perspektif konsumen, dimana bila

kedua hal tersebut disatukan maka akan dapat tercapai keseuaian antara

kedua sisi tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian yang digunakan oleh

konsumen.

Selanjutnya ada beberapa dimensi kualitas untuk industry manufaktur

dan jasa. Dimensi ini digunakan untuk melihat dari sisi manakah kualitas

dinilai. Tentu saja perusahaan ada yang menggunakan salah satu dari sekian

banyak dimensi kualitas yang ada, namun ada kalanya yang membatasi

hanya pada salah satu dimensi tertentu. Yang dimaksud dimensi kualitas

tersebut, telah diuraikan oleh Garvin (1996) untuk industri manufaktur,

meliputi :

a. Performance, yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu

sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.

b. Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang

merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan

yang baik bagi pelanggan.

c. Reliability, yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena

kehandalannya atau kemungkinan rusaknya rendah.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

29

d. Conformance, yaitu keseuaian produk dengan syarat atau ukuran

tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar yang telah ditetapkan.

e. Durability, yaitu tingkat keawetan produk atau lama umur produk.

f. Serviceability, yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau

kemudahan memperoleh komponen produk tersebut.

g. Aesthetic, yaitu keindahan atau daya tarik produk tersebut.

h. Perception, yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu

karena citra atau reputasi produk itu sendiri.

Mutu pada industri manufaktur selain menekan pada produk yang

dihasilkan, juga perlu diperhatikan mutu pada proses produksi. Bahkan, yang

terbaik adalah apabila perhatian pada mutu bukan pada produk akhir,

melainkan proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses

(work in process), sehingga bila diketahui ada cacat atau kesalahan masih

dapat diperbaiki.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

30

Gambar 2.1 Dua Perspektif Mutu

2.1.3. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas merupakan segala upaya yang dibutuhkan untuk dapat

memenuhi seluruh aspek kualitas, yang meliputi kualitas produk (quality of

product), biaya (cost reduction), tepat waktu (delivery time – lead),

keselamatan (safety) dan nilai moral (morale). Dimana tujuan utama dari

pemenuhan aspek kualitas yang ada sendiri ialah untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan (customer requirements) sehingga tercipta customer statifaction.

Sejauh apapun tingkat pencapaian kualitas yang ditawarkan oleh

perusahaan baik dalam bentuk barang maupun jasa, perlu disadari bahwa

hasil tersebut merupakan buah dari kualitas proses yang dijalankan. Pada

kenyataannya kualitas proses bukan hanya tanggung jawab bagian

produksi/pelayan jasa, tetapi semua aspek dalam organisasi perlu terlibat.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

31

Atau dengan kata lain perlu adanya intergrated approach, melalui TQM

(Total Quality Management) dengan ketiga pilarnya yaitu : customer focus,

continuous improvements dan total participation. Dan dalam perkembangan

selanjutnya Six sigma lebih popular digunakan daipada TQM karena TQM

hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan meningkatkan

kualitas tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian

pengingkatan kualitas. Six sigma aka dijelaskan lebih lanjut pada sub – bab

berikutnya.

2.2. Six Sigma

2.2.1. Definisi Six Sigma

Ada beberapa definisi mengenai Six Sigma :

Six Sigma adalah konsep bekerja dengan lebih efisien sehingga

perusahaan dapat menekan kemungkinan terjadinya kesalahan terhadap

proses atau pelayanan yang dihasilkannya (Pande, Peter S, at.al., 2000)

Six Sigma adalah suatu strategi bisnis, Six Sigma dapat membantu

perusahaan menghasilkan produk, proses atau pelayanan yang mampu

bersaing (Widyanto, 2003)

Six Sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan

peningkatan kualitas dramatik yang merupakan terobosan baru dalam

bidang manajemen kualitas (Gaspersz, 2001)

Berdasarkan defini Six Sigma diatas, maka dapat disimpulkan Six

Sigma adalah suatu metodologi bisnis yang bertujuan meningkatkan nilai –

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

32

nilai kapabilitas dari aktivitas proses bisnis. Proses adalah sesuatu yang

dimulai dari perencanaan, desain produksi sampai dengan fungsi – fungsi

konsumen (kebutuhan, keinginan dan ekspetasi). Tujuan Six Sigma adalah

meningkatkan kinerja bisnis dengan mengurangi berbagai variasi proses

yang merugikam, mereduksi kegagalan – kegagalan produk/proses, menekan

cacat – cacat produk, meningkatkan keuntungan, mendongkrak moral

personil karyawan dan eningkatkan kualitas produk pada tingkat maksmal.

Six Sigma pertama kali dikembangkan oleh Motorola pada pertengahan

tahun 1980 dan dipublikasikan oleh Jack Welch (General Electric) dalam

forum strategi bisnis tahun 1995. Istilah Six Sigma diambil dari terminologi

statistika, dimana sigma (σ) adalah standar deviasi dalam distribusi normal

dengan probabilitas (a) ± 6 (enam) atau sama dengan Pvalue = 0,999996 atau

efektivitas sebesar 99,9996%.

Keunggulan dari Six sigma ialah bahwa metode tersebut mencoba

untuk menerjemahkan pengertian variasi yang semula dalam keadaan yang

tidak sesuai standar mutu menjadi jelas untuk diputuskan apakah produk

tersebut memenuhi kebutuhan pelanggan atau tidak. Kepuasaan dan

peningkatannya menjadi prioritas tertinggi, dengan demikian Six sigma

berusaha menghilangkan ketidakpastian pencapaian tujuan bsinis.

Jika kita dapat mendefinisikan serta mengukur customer requirements,

maka kita akan sangguo untuk menghitung jumlah defect serta output (yield)

persen barang atau jasa yang diproduksi dalam keadaan baik. Perhitungan

level sigma dapat dilakukan dengan pengkonversian nilai yield dengan acuan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

33

tabel. Atau dapat juga melalui perhitungan jumlah defect yang terjadi

dibandingkan dengan jumlah kesempatan produk dapat gagal. Hasil dari

perhitungan ini dikenal dengan DPMO (Defect per Million Opportunities).

Dengan Six sigma, diharapkan dapat tercapainya angka defect 3,4 kejadian

per 1.000.000 kesempatan.

2.2.2. Manfaat Penerapan Six Sigma

Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan dengan

menerapkan Six sigma antara lain :

Menghasilkan sukses yang berkelanjutan

Cara untuk melanjutkan dan tetap menguasai pertumbuhan pasar yang

aman adalah dengan terus menerus berinovasi dan membuat kembali

organisasi. Six sigma menciptakan keahlian dan budaya untuk terus

menerus bangkit kembali.

Mengatur tujuan kinerja untuk setiap orang

Dalam sebuah perusahaan, membuat setiap orang bekerja dalam arah

yang sama dan berfokus satu tujuan bersama. Masing – masing fungsi,

unit bisnis dan individu mempunyai sasaran dan target yang berbeda –

beda. Sekalipun demikian, ada hal yang dimiliki oleh semua orang di

dalam maupun di luar perusahaan. Six sigma menggunakan hal tersebut

untuk menciptakan sebuah tujuan yang konsisten.

Memperkuat nilai pada pelanggan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

34

Dengan persaingan yang ketat disetiap industri biaya pengiriman produk

dan jasa yang bermutu ataupun bebas cacat tidaklah menjamin sukses

fokus pada pelanggan dan merencanakan bagaimana mengirimkannya

kepada mereka secara menguntungkan.

Mempercepat tingkat perbaikan

Daya teknologi informasi yang menentukan kecepatan langkah, maka

harapan pelanggan terhadap perbaikannya semakin nyata. Perusahaan

yang tercepat melakukan perbaikan, kemungkinan besar akan

memenangkan persaingan, dengan menjamin alat – alat dan ide – ide

dari banyak disiplin ilmu, Six sigma membantu pekerjaan untuk tidak

hanya meningkatkan kinerja tetapi juga meningkatkan perbaikan.

Mempromosikan pembelanjaan

Six sigma merupakan suatu pendekatan yang meningkatkan dan

mempercepat perkembangan dan penyebaran ide – ide baru di sebuah

organisasi keseluruhan. Orang – orang yang terlatih dengan keahlian

dalam banyak proses serta bagaimana mengelola dan memperbaiki

proses, dapat dipindah ke divisi lain dengan kemampuan untuk

menerapkan proses dengan lebih cepat.

Melakukan perubahan strategi

Memperkenalkan produk baru, meluncurkan kerjasama baru, memasuki

pasar baru merupakan aktivitas – aktivitas bisnis sehari – hari yang biasa

dilakukan oleh perusahaan. Dengan lebih memahami proses dan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

35

prosedur perusahaan, akan memberikan kemampuan yang lebih besar

untuk melakukan penyesuaian kecil maupun peyesuaian besar.

2.2.3. Konsep Kunci Sistem Six Sigma

Pengetahuan tentang pelanggan dan ukuran – ukuran yang efektif merupakan

bahan bakar dalam sistem Six sigma keduanya mendorong mesin yang terdiri

dari tiga unsur dasar ( perbaikan proses, desain atau desain ulang proses dan

manajemen proses) yang sebelumnya berfokus pada proses organisasi.

Hubungan pendekatan – pendekatan tersebut merupakan salah satu inovasi

penting yang membuat Six sigma berhasil. Ketiga unsur dasar tersebut

adalah :

Perbaikan Proses

Menemukan solusi – solusi target. Istilah perbaikan proses menunjuk

pada sebuah strategi membangun solusi terfokus untuk mengeliminasi

akar penyebab dari masalah kinerja bisnis. Pada dasarnya, usaha

perbaikan proses berusaha menyelesaikan sebuah masalah sementara

meninggalkan struktur dasar dan proses kerja yang utuh.

Desain Ulang Proses

Membangun bisnis yang lebih baik. Six sigma membawa bersama –

sama baik perbaikan proses maupun perancangan ulang,

menggabungkannya sebagai strategi paling penting dyang

komplementer untuk meraih suskse terus menenerus. Pada model desain

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

36

ulang sasarannya bukanlah untuk memperbaiki melainkan untuk

mengganti dengan proses yang baru.

Manajemen Proses

Infrastruktur untuk kepemimpinan Six sigma merupakan strategi yang

paling revolusioner karena melibatkan suatu perubahan fokus, dari

kekeliruan dan arah fungsi – fungsi kepada memahami dan

memfasilitasi proses – proses, aliran kerja yang memberikan nilai

kepada pelanggan dan para pemegang saham.

2.2.4. Metodologi DMAIC

Metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) merupaka

suatu tahapan proses untuk peningkatan terus – menerus menuju target Six

sigma. DMAIC dilakukan secara sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan

dan fakta (systematic, scientific and fact based). Terdapat 5 tahapan pada

metode DMAIC :

2.2.4.1. Define

Define merupakan langkah operasional pertama dalam program peningkatan

kualitas Six sigma. Pada tahapan ini kita perlu mendefinisikan hal yang

terkait dengan identifikasi masalah dengan pernyataan proyek (project

statement), identifikasi kebutuhan spesifik dari pelanggan (voice of

customer), pemilihan produk terkait dengan proyek Six sigma dan

penggambaran diagram SIPOC.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

37

1. Project Statement

Project statement merupakan pernyataan terhadap setiap proyek Six

sigma yang terpilih, dimana kita harus mendefiniskan isu – isu, nilai –

nilai dan sasaran dan/ tujuan dari proyek itu. Pernyataan tujuan proyek

harus ditetapkan untuk setupa proyek Six sigma yang terpilih.

Pernyataan tujuan yang benar adalah apabila mengikuti prinsip SMART

sebagai berikut :

- Spesific : Tujuan proyek peningkatan kualitas Six sigma harus

bersifat specifik yang dinyatakan secara tegas. Pernyataan tujuan

seyogianya menggunakan kata kerja, seperti : Menaikkan….,

Menurunkan…., Menghilangkan……,dll.

- Measurable : Tujuan proyek peningkatan kualitas Six sigma harus

dapat diukur menggunakan indicator pengukuran yang tepat guna

mengevaluasi keberhasilan, peninjauan – ulang, dan tindakan

perbaikan di waktu mendatang. Pengukuran harus mampu

memunculkan fakta – fakta yang dinyatakan secara kuantitatif

menggunakan angka – angka.

- Achievable : Tujuan program peningkatan kualidas Six sigma

harus dapat dicapai melalui usaha – usaha yang menantang

(challenging efforts).

- Results – oriented : Tujuan program peningkatan kualitas Six

sigma harus berfokus pada hasil – hasil berupa pencapaian target –

target kualitas yang ditetapkan, yang ditunjukkan melalui

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

38

penurunan DPMO (defects per million opportunities), peningkatan

kaabilitas proses (Cpm ; Cpmk) dan lain – lain.

- Time – bound : Tujuan program peningkatan kualitas Six sigma

harus menetapkan batas waktu pencapaian tujuan itu dan harus

dicapai secara tepat waktu.

Struktur pernyataan masalah atau isu – isu yang diangkat dalam proyek

Six – sigma seyogianya mampu menjawab beberapa pertanyaan berikut

yang dikelompokkan ke dalam 5W – 2H (What, Where, When, Why,

Who, How dan How – Much) seperti yang ditunjukkan tabel di bawah

ini.

Tabel 2.1 Project Statement

What ?

Apa yang menjadi masalah paling

penting dan mendesak untuk

diselesaikan ?

Apa kesempatan (opportunities)

atau kesenjangan (gap) yang ada ?

Apa proses atau sub – proses yang

dilibatkan ?

Where ?

Dimana akan bisa dilakukan

pengamatan masalah itu ?

(Departemen, Wilayah, Unit

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

39

Bisnis, dll)

When ?

Bilamana pengamatan terhadap

masalah itu akan dilakukan > (

Berkaitan dengan waktu :

hari/minggu/bulan,

sebelum/sesudah implementasi

proyek, dll)

2. Diagram SIPOC (Suppliers – Inputs – Process – Ouputs – Customers)

Terhadap setiap proyek Six Sigma yang telah dipilih, harus didefinisikan

proses – proses kunci, sekuens proses beserta interaksinya, serta

pelanggan yang terlibat dalam setiap proses itu. Pelanggan dsini dapat

menjadi pelanggan internal maupun eksternal.

Sebelum mendefinisikan proses kunci beserta pelanggan dalam

proyek Six Sigma kita perlu mengetahui model proses SIPOC. SIPOC

merupakan suatu alat yang berguna dan paling banyak dipergunakan

dalam manajemen peningkatan proses. Nama SIPOC merupaka akronim

dari lima elemen utama dalam sistem kualitas, yaitu :

Suppliers – merupakan orang atau kelompok orang yang

memberikan informasi kunci, material atau sumber daya lain

kepada proses. Jika suatu proses terdiri dari beberapa sub – proses,

maka sub – proses sebelumnya dapat dianggap sebagai pemasok

internal (internal suppliers)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

40

Inputs – adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pemasok

(suppliers) kepada proses

Processes – merupakan sekumpulan langkah yang mentranformasi

– dan secara ideal, menambah nilai kepada inputs (proses

transformasi niali tambah kepada inputs). Suatu proses biasanya

terdiri dari beberapa sub – proses.

Outputs – merupakan produk (barang dan/atau jasa) dari suatu

proses. Dalam industri manufaktur outputs dapat berupa barang

setengah jadi maupun barang jadi (final product). Termasuk ke

dalam outputs adalah informasi – informasi kunci dari proses.

Customers – merupakan orang atau kelompok orang, atau sub –

proses yang menerima outputs. Jika suatu proses terdiri dari

beberapa sub – proses, maka sub – proses sesudahnya dianggap

sebagai pelanggan internal (internal customers). Proses berikutnya

mereupakan pelanggan Anda (the next process is your cutomers).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

41

Sumber : http://www.iSixSigma.com/

Gambar 2.2 Diagram SIPOC

3. Voice of Customer (VOC)

Proyek Six Sigma seyogianya merupakan :

1. Suatu strategi dan sistem yang secara terus - menerus menelusuri

dan memperbaharui kebutuhan pelanggan, aktivitas pesaing,

perubahan pasar, dll. Dengan demikian program Six Sigma

seyogianya menjadi suatu sistem “Voice of Customer (VOC)”

2. Suatu deskripsi kebutuhan spesifik, standar kinerja yang terukur

utnuk setiap output kunci, yang didefinisikan oleh pelanggan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

42

3. Standar – standar pelayanan yang dapat diamati dan jika

memungkinkan dapat diukur, untuk keterkaitan – keterkaitan kunci

(key interfaces) dengan pelanggan.

4. Suatu analisis kinerja dan standar – standar pelayanan berdasarkan

pada kepentingan relatif terhadap pelanggan dan dampaknya pada

strategi bisnis.

Langkah pertama dalam mendefinisikan kebutuhan spesifik dari

pelanggan adalah memahami dan membedakan di antara dua kategori

persyaratan kritis, yaitu : (1) persyaratan output dan (2) persyaratan

pelayanan.

Persyaratan output berkaitan dengan karakteristik dan/atau features dari

produk akhir (barang dan/atau jasa) yang diserahkan kepada pelanggan

pada akhir suatu proses. Dalam hal ini dapat saja berupa banyak macam

persyaratan output, tetapi pada dasarnya semua itu berkaitan dengan

daya guna (usability) atau efektivitas dari produk akhir (barang dan/atau

jasa) itu di mata pelanggan (dari sudut pandang pelanggan). Dalam

banyak kasus, persyaratan output dapat didefinisikan secara spesifik dan

objektif sepanjang pelanggan itu mengetahui apa yang diinginkannya.

2.2.4.2. Measure

Langkah kedua pada proses DMAIC adalah measure, yang berfokus pada

pemahaman kinerja proses yang dipilih untuk diperbaiki pada saat ini, serta

pengumpulan semua data yang dibutuhkan untuk analisis. Tahap ini juga

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

43

melibatkan penilaian sistem pengukuran untuk menjaga validitas pengukura

serta untuk mengevaluasi kapabilitas proses yang teliti. Pengumpulan data

hanya dapat dimulai jika karakter – karakter CTQ teridentifikasi dan

terseleksi dengan jelas, standar kinerja terdefinisikan, sistem pengukuran dan

perangkat yang berkaitan disetujui dan semua orang berkomitmen terhadap

rencana yang telah dicanangkan.

Adapun pengukuran data adapt dibedakan menjadi 2, yaitu :

- Data atribut yaitu data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan

dan analisis. Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah

ketiadaan label pada kemasan produk, kesalahan proses administrasi

buku tabungan nasabah, banyaknya jenis cacat pada produk. Data atribut

biasanya diperoleh dalam bentuk unit – unit nonkonformasi atau

ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang telah ditetapkan.

- Data variabel merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan

analisis. Contoh dari data variable karakteristik kualitas adalah diameter

pipa, berat semen dalam kantong, banyaknya kertas tiap rim, dll ukuran

– ukuran berat, panjang, lebar, tinggi, diameter, volume, biasanya

merupakan data variabel.

Sebelum suatu proyek Six sigma dimulai, kita harus mengetahui tingkat

kinerja yang sekarang atau sering disebut baseline kinerja. Setelah

mengetahui baseline kinerja, maka kemajuan peningkatan – peningkatan

yang dicapai setelah memulai proyek Six sigma dapat diukur sepanjang masa

berlangsung proyek Six sigma itu. Baseline kinerja dalam proyek Six sigma

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

44

biasanya ditetapkan menggunakan satuan pengukuran DPMO (defects per

million opportunities) dan tingkat kapabilitas sigma (sigma level).

- Pengukuran baseline kinerja pada tingkat proses

Pengukuran baseline kinerja pada tingkat proses, biasa dilakukan

apabila suatu proses terdiri dari beberapa sub – proses. Pengukuran pada

tingkat proses akan memberikan baganan secara jelas dan komprehensif

tentang segala sesuatu yang terjadi dalam sub – proses itu, yang

biasanya masalah – masalah kualitas tidak tampak apabila pengukuran

kinerja itu hanya dilakukan pada tingkat output.

- Pengukuran baseline kinerja pada tingkat output

Pengukuran baseline kinerja pada tingkat output dilakukan secara

langsung pada produk akhir yang akan diserahkan kepada pelanggan.

Hasil pengukuran pada tingkat output dapat berupa data variabel atau

data atribut, yang akan ditentukan kinerjanya menggunakan satuan

pengukuran DPMO (defects per million opportunities)

Suatu produk dinyatakan sebagai cacat atau gagal jika kriteria kegagalan

atau kecacatan telah didefinisikan terlebih dahulu. Dalam Six sigma

karakteristik kualitas yang memiliki potensi menimbulkan kegagalan disebut

CTQ (Critical to Quallity). Banyaknya CTQ potensial harus

diidentifikasikan terlebih dahulu sebelum menentukan produk itu defect atau

tidak.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

45

Tabel 2.2 Critical to Quality (CTQ)

Periode Jumlah

Sampel

Jumlah Defect Jumlah CTQ

1 X1 Y1 Z

2 X2 Y2 Z

3 X3 Y3 Z

Jumlah Total Sampel Total Defect

Sumber : Gasperz, 2002

Setelah melakukan pengukuran pendahuluan selanjutnya adalah melakukan

perhitungan DPMO dan kapabilitas Sigma (level sigma). Perhitungan DPMO

dan tingkat sigma untuk data atribut dapat dilakukan sesuai langkah –

langkah berikut ini.

1. Defect Per Unit (DPU). Ukuran ini menrefleksikan jumlah rata – rata

dari cacat, semua jenis terhadap jumlah total unit dari unit yang

dijadikan sampel.

Dimana :

D = jumlah defect atau jumlah kecacatan yang terjadi dalam proses

produksi

U = jumlah unit yang diperiksa

2. Defect Per Opportunity (DPO). Menunjukkan proporsi cacat atas jumlah

total peluang dalam sebuah kelompok.

UxOP

DPOD

U

DDPU

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

46

Dimana :

OP (Opportunity) = karakteristik yang berpotensi untuk menjadi cacat.

3. Defect Per Million Opportunities (DPMO). DPMO mengindikasikan

berapa banyak cacat akan muncul jika ada satu juta peluang.

DPMO = DPO x 1.000.000

4. Mengkonversikan nilai DPMO menggunakan tabel konversi untuk

mengetahui proses berada pada tingkat sigma berapa.

5. Perhitungan tingkat sigma dapat dengan mudah dihitung dengan

menggunakan Microsoft Excel dengan menggunakan formula berikut ni

(Evan & Lindsay, 2007, hal. 46) :

Level Sigma = normsinv(1000000

DPMO-1000000)+15

Analisis Stabilitas dan Kapabilitas Proses

Analisis untuk melihat apakah proses sudah stabil atau belum, dilakukan

dengan membangun peta kontrol kualitas. Apabila proses sudah berada

dalam batas – batas control yang ada, maka proses dapat dikatakan stabil.

Namun apabila proses berada di luar batas, maka proses dapat dikatakan

belum stabil.

1. Control Chart (Peta Kendali)

Peta kendali pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew

Shewart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun

1924 dengan maksud untuk menghilangkan variasi tidak normal melalui

pemisahan variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus (special

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

47

causes variation) dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum (

common causes variation). Pada dasarnya semua proses menampilkan

variasi, namun manajemen harus mampu mengendalikan proses dengan

cara menghilangkan variasi penyebab khusus dari proses itu, sehingga

variasi yang melekat pada proses hanya disebabkan oleh variasi

penyebab umum. Peta – peta kendali merupakan alat ampuh untuk

mengendalikan proses, asalkan penggunaannya dipahami secara benar.

Pada dasarnya peta – peta kendali dipergunakan untuk:

a. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian

statistikal ? dengan demikian peta – peta kendali digunakan untuk

mencapai suatu keadaan terkendali secara statistikal, dimana semua

nilai rata – rata dan range dari sub – sub kelompok (subgroups)

contoh berada dalam batas – batas pengendalian.

b. Memantau proses terus – menerus sepanjang waktu agar proses

tetap stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi

penyebab umum.

c. Menentukan kemampuan proses (proses capability). Setelah proses

berada dalam pengendalian statistikal, batas – batas dari variasi

proses dapat ditentukan.

Pada dasarnya setiap peta kendali memiliki :

a. Garis tengah (Central Line), yang biasa dinotasikan CL.

b. Sepasang batas kontrol (Control Limit), dimana satu batas kontrol

ditempatkan diatas garis tengah yang dikenal sebagai batas kontrol atas

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

48

(upper control limit), biasa dinotasikan UCL, dan yang satu lagi

ditempatkan di bawah garis tengah yang dikenal dengan batas kontrol

bawah (lower control limit), biasa dinotasikan LCL.

c. Tebaran nilai – nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan

dari proses. Jika semua nilai nilai yang ditebarkan (diplot) pada peta itu

berada di dalam batas – batas kontrol tanpa memperlihatkan

kecenderungan tertentu, maka proses yang berlangsung dianggap sebagai

beraada dalam keadaan terkendali atau terkontrol secara statistikal, atau

dikatakan berada dalam pengendalian statistikal.

Gambar 2.3 Peta Kendali

Peta Kendali P

Peta kendali P digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian

(penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item – item dalam kelompok

yang sedang diinspeksi. Dengan demikian peta kendali p digunakan untuk

mengendalikan proporsi dari item – item yang tidak memenuhi syarat

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

49

spesifikasi kualitas atau proporsi dari porduk yang cacat yang dihasilkan

dalam suatu proses. Proporsi yang tidak memenuhi syarat didefinisikan

sebagai rasio banyaknya item yang tidak memenuhi syarat dalam suatu

kelompok terhadap total banyaknya item dalam kelompok itu. Item – item

itu dapat mempunyai beberapa karakteristik kualitas yang diperiksa atau

diuji secara simultan oleh pemeriksa. Jika tem – item itu tidak memenuhi

standar pada satu atau lebih karakteristik kualitas yang diperiksa, item – item

itu digolongkan sebagai tidak memenuhi syarat spesifikasi atau cacat.

Pembuatan peta kendali p, dapat dilakukan mengikuti beberapa langkah

berikut :

1. Tentukan ukutan contoh yang cukup besar (n>30)

2. Kumpulkan 20 – 25 set contoh

3. Hitung nilai proporsi cacat yaitu : p-bar = total cacat/total inspeksi

4. Hitung nilai simpangan baku, yaitu : Sp = √{p-bar (1 – p-bar)/n}

Jika p-bar dinyatakan dalam presentase, maka Sp dihitung sebagai

berikut : Sp = √{p-bar (100 – p-bar)/n}

5. Hitung batas – batas kontrol 3-sigma dari :

Peta Kontrol Pp ( batas- batas kontrol 3-sigma)

CL = p-bar

UCL = p-bar + 3Sp

LCL = p-bar – 3Sp

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

50

Tentu saja batas – batas kendali yang lain dapat juga dihitung

apabila memang diperlukan, seperti : batas – batas kontrol 1-sigma,

2-sigma, atau 6-sigma.

6. Plot atau tebarkan data proporsi (atau presentase) cacat dan lakukan

pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.

7. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam

pengendalian statistikal, tentukan kapabilitas proses menghasilkan

produk yang sesuai (tidak cacat) sebesar (1 – p-bar) atau (100% - p-

bar%), hal ini serupa dengan proses menghasilkan produk cacat sebesar

p-bar.

8. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam

pengendalian statistikal, gunakan peta kontrol p untuk memantau proses

terus – menerus. Tetapi apabila pengamatan menunjukkan bahwa proses

tidak berada dalam pengendalian statistikal, proses itu harus diperbaiki

terlebih dahulu sebelum menggunakan peta kontrol itu untuk

pengendalian proses terus – menerus.

2.2.4.3. Analyze

Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan

kualitas Six Sigma. Pada tahap ini kita perlu melakukan 2 hal sebagai berikut

: (1) menentukan stabilitas (stability) dan kapabilitas/ kemampuan

(capability) dari proses dan (2) mengidentifikasikan sumeber – sumber dan

akar – akar penyebab kecacatan dan kegagalan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

51

2.2.4.3.1. Menentukan Stabilitas dan Kemampuan (Capability) Proses

Target dari program Six Sigma adalah membawa proses industri untuk

beroperasi pada kondisi seperti, proses industri yang memiliki stabilitas

(stability) dan kemampuan (capability), sehingga mencapai tingkat

kegagalan nol (zero defects oriented). Variasi adalah ketidakseragaman

dalam sistem industri sehingga menimbulkan perbedaan dalam kualitas

produk (barang dan/atau jasa) yang dihasilkan. Pada dasarnya dikenal ada

dua sumber – sumber atau penyeab timbulnya variasi, yang diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Variasi Penyebab – Khusus (Special Causes Variation) adalah kejadian

– kejadian di luar sistem yang memperngaruhi varisi dalam sistem

industri itu. Penyebab khusus dapat bersumber dari faktor – faktor :

manusia, peralatan, material, lingkungan, metode kerja, dll. Penyebab

khusus ini mengambul pola – pola nonacak (nonrandom patterns)

sehingga dapat diidentifikasiditemukan, sebab mereka tidak selalu aktif

dalam proses tetapi memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses

sehingga menimbulkan variasi. Dalam konteks pengendalian proses

statistikal menggunakan peta – peta kendali (control charts), jenis

variasi ini sering ditandai dengan titik – titik pengamatan yang melewati

atau keluar dari batas – batas pengendalian yang diidentifikasi (defined

control limits)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

52

b. Variasi Penyebab – Umum (Common Causes Variation) adalah faktor –

faktor didalam sistem industri atau yang melekat pada proses industri

yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem industri serta hasil –

hasilnya. Penyebab umum sering disebut juga penyebab acak (random

causes) atau penyebab sistem (system causes). Oleh karena penyebab

umum ini selalu melekat pada sistem, maka untuk menghilangkannya

harus menelusuri pada elemen – elemen dalam sistem itu dan hanya

pihak manajemen industri yang damapt memperbaikinya, karena pihak

manajemen industri mengendalikan sistem industri itu.

Pemahaman dan pengendalian variasi merupakan inti dari teori Deming. Dr.

Wiliam Edwards Deming menyatakan bahwa sasaran dari pengendalian

proses industri guna meningkatkan kualitas dan produktivitas industri adalah

mengurangi variasi sebanyak mungkin. Pendekatannya adalah

menstandarisasikan proses melalui setiap orang menggunakan prosedur

kerja, material dan peralatan yang sama.

2.2.4.3.2. Mengidentifikasikan Sumber – Sumber dan Akar Penyebab Masalah

Kualitas

Suatu proyek Six Sigma membutuhkan identifikasi masalah secara tepat,

menemukan sumber dan akar penyebab dari masalah kualitas itu dan

mengajukan solusi masalah yang efektif dan efisien. Masalah kualitas dapat

didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja kualitas aktual dan

target kinerja yang diharapkan. Oleh karena target kinerja Six sigma adalah

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

53

menuju tingkat kegagalan nol atau tingkat kepuasaan 100% bagi pelanggan,

maka masalah kualitas berkaitan dengan segala bentuk ketidakpuasan.

Suatu solusi masalah yang efektif adalah apabila kita berhasil

menemukan sumber – sumber dan akar – akar penyebab dari masalah itu,

kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan akar – akar penyebab

itu.

Untuk menemukan akar penyebab dari suatu masalah, maka kita perlu

memahami dua prinsip yang berkaitan dengan hukum sebab – akibat, yaitu :

1. Suatu akibat terjadi atau ada hanya jika penyebabnya itu pada titik yang

sama dalam ruang dan waktu

2. Setiap akibat mempunyai paling sedikit dua penyebab dalam bentuk

penyebab yang dapat dikendalikan (controllable causes) dan penyebab

yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable causes). Penyebab yang

dapat dikendalikan berarti penyebab itu berada dalam lingkup tanggung

jawab dan wewenang kita sehingga dapat diambil tindakan (actionable)

untuk menghilangkan penyebab itu. Sebaliknya penyebab yang tidak

dapat dikendalikan (berada diluar kontrol kita) terdiri dari paling sedikit

dua penyebab, yaitu : penyebab yang dapat diperkirakan (predictablr

causes) sehingga memungkinkan kita untuk mengantisipasi dan

mencegahnya, dan penyebab yang tidak dapat diperkirakan karena

belum ada referensi atau pengetahuan tentang kejadian itu.

Tools yang digunakan dalam mengidentifikasi sumber – sumber dan akar

penyebab masalah kualitas :

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

54

1. Diagram Pareto

Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah

berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak

terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta

ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang

paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik batang terakhir yang

terendah serta ditempatkan pada sisi paling kanan.

Pada dasarnya diagram Pareto digunakan sebagai alat interpretasi untuk :

Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah –

masalah atau penyebab – penyebab dari masalah yang ada.

Memfokuskan perhatian pada isu – isu kritis dan penting melalui

pembuatan rangking terhadap masalah – masalah atau penyebab –

penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang signifikan.

Gambar 2.4 Contoh Diagram Pareto

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

55

Berikut ini merupakan langkah – langkah dalam membuat diagram

Pareto :

a. Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengidentifikasikan

kategori – kategori atau penyebab – penyebab dari masalah yang

akan diperbandingkan. Setelah itu merencanakan dan melaksanakan

pengumpulan data.

b. Membuat suatu ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi

kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakan

formulir pengumpulan data atau lembar periksa.

c. Membuat daftar masalah secara benar berurut berdasarkan frekuensi

kejadian dari yang tertinggi sampai terendah serta hitunglah

frekuensi kumulatif, presentase dari total kejadian dan prensenrase

dari total kejadian secara kumulatif.

d. Menggambar 2 buah garis vertikal dan sebuat garis horizontal.

1. Garis Vertikal

a. Garis vertikal sebelah kiri : buatkan garis ini, skala nol

sampai total keseluruhan dari kerusakan.

b. Garis Vertikal sebelah kanan: buatkan pada garis ini skala

dari 0% sampai 100%.

2. Garis Horizontal:

a. Bagilah garis ini ke dalam banyaknya interva sesuai dengan

banyaknya item masalah yang diklasifikasikan

e. Buatlah histogram pada diagram Pareto

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

56

f. Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai – nilai kumulatif

(total kumulatif atau persen kumulatif) di sebelah kanan atas dari

interval setiap item masalah.

g. Memutuskan untuk mengambil tindakan perbaikan atas penyebab

utama dari masalah yang sedang terjadi itu.

2. Diagram Sebab – Akibat (Cause and Effect Diagram)

Diagram sebab-akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan

hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian

proses statistikal, diagram sebab – akibat dipergunakan untuk

menuntukkan faktor – faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas

(akibat) yang disebabkan faktor – faktor penyebab itu. Diagram sebab –

akibat ini sering disebut juga Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram)

karena bentuknya seperti kerangka ikan, atau diagram Ishikawa

(Ishikawa’s Diagram) karena pertama kali diperkenalkan oleh Prof.

Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo pada tahun 1953.

Pada dasarnya diagram sebab – akibat dapat dipergunakan untuk

kebutuhan – kebutuhan berikut :

Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah

Membantu membangkitkan ide – ide untuk solusi suatu masalah

Membantu penyeidikan atau pencarian fakta lebih lanjut

Langkah – langkah membuat diagram sebab – akibat :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

57

a. Mulai dengan pernyataan masalah – masalah utama yang penting

dan mendesak untuk diselesaikan.

b. Tuliskan pernyataan masalah itu pada “kepala ikan”, yang

merupakan akibat (effect). Tuliskan pada sisi sebelah kanan dari

kertas (kepala ikan), kemudian gambarkan “tulang belakang” dari

kiri ke kanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalah kotak.

c. Tuliskan faktor – faktor penyebab utama (sebab – sebab) yang

mempengaruhi masalah kualitas sebagai “tulang besar”, juga

ditempatkan dalam kotak. Faktor – faktor penyebab atau kategori –

kategori utama dapat dikembangkan melalui stratifikasi ke dalam

pengelompokkan dari faktor : manusia, mesin, peralatan, material,

metode kerja, lingkungan kerja, pengukuran, dll, atau stratifikasi

melalui langkah – langkah aktual dalam proses.

d. Tuliskan penyebab – penyebab sekunder yang mempengaruhi

penyebab – penyebab utama (tulang – tulang besar), serta penyebab

– penyebab sekunder itu dinyatakan sebagai “tulang – tulang

berukuran sedang”.

e. Tuliskan penyebab – penyebab tersier yang mempengaruhi

penyebab – penyebab sekunder (tulang – tulang berukuran sedang),

serta penyebab – penyebab tersier itu dinyatakan sebagai “tulang –

tulang berukuran kecil”.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

58

f. Tentukan item – itemyang penting dari setiap faktor dan tandailah

faktor – faktor penting tertentu yang kelihatannya memiliki

pengaruh nyata terhadap karakteristik kualitas.

g. Catatlah informasi yang perlu di dalah diagram sebab – akibat itu,

seperti : judul, nama produk, proses, kelompok, daftar partisipad,

dll.

Gambar 2.5 Bentuk Diagram Sebab – Akibat

Sumber – sumber dari penyebab terbagi menjadi beberapa faktor,

diantaranya yaitu (Gaszpersz, 2002, p241) :

1. Man (Tenaga Kerja). Berkaitan dengan kekurangan dalam

pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman), kekurangan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

59

dalam keterampilan dasar yang berkaitan dengan mental dan fisik,

kelelahan, stress, ketidakpedulian, dll.

2. Machines (Mesin – mesin dan Peralatan). Berkaitan dengan tidak

ada sistem perawaran preventif terhadap mesin – mesin produksi,

termasuk fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan spesifikasi

tugas, tidak dikalibrasi, terlalu complicated, terlalu panas, dll.

3. Methods ( Metode Kerja). Berkaitan dengan tidak ada prosedur

metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak

terstandarisasi, tidak cocok, dll.

4. Materials (Bahan Baku dan Bahan Pembantu). Berkaitan dengan

ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan pembantu

yang digunakan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi kualitas bahan

baku dan bahan pembantu yang ditetapkan, ketiadann penanganan

yang efektif terhadap bahan baku dan bahan pembantu itu, dll.

5. Enviroments (Lingkungan Kerja). Berkaitan dengan tempat dan

waktu kerja yang tidak memperhatikan aspek – aspek kebersihan,

kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan kerja yang kurang

kondusif, kekurangan dalam lampu penerangan, ventilasi yang

buruk, kebisingan yang berlebihan, dll.

3. Diagram Five Why’s

Diagram five why’s ini berasal dari kebudayaan yang telah ditanamkan

di perusahaan besar seperti Toyota. Seorang petinggi Toyota bernama

Taiichi Ohno mengemukakan bahwa pemecahan masalah sebenarnya

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

60

membutuhkan identifikasi akar penyebab bukan sumber, karena yang

biasanya tersembunyi dibalik sumber adalah akar dari permasalahan

untuk dapat diperbaiki dengan tepat dengan bertanya sebanyak lima kali

mengapa ketika suatu ketidaksesuaian terjadi pada proses (Liker, 2006,

p303)

Langkah – langkah dalam melaksanakan analisa Five Why’s (george et

al, 2005, p145) :

1. Menentukan suatu penyebab masalah, bisa dari diagram sebab –

akibat atau grafik batang yang tertinggi pada diagram pareto dan

pastikan pengertian masalah tersbut diketahui. (Why 1).

2. Bertanya “Mengapa hal tersebut terjadi ?” ( Why 2)

3. Menentukan salah satu dari alasan untuk Why 2 dan bertanya

“Mengapa hal itu terjadi ?” (Why 3)

4. Melanjutkan langkah ini hingga dirasakan sudah diperoleh akar

permasalahan yang potensial.

Suatu solusi masalah yang efektif adalah apabila kita berhasil

menemukan sumber – sumber dan akar – akar penyebab dari masalah

itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan akar – akar

penyebab itu. (Gaspersz, 2002, p237)

Dua prinsip yang berkaitan dengan hukum sebab – akibat, yaitu :

1. Suatu akibat terjadi atau ada hanya jika penyebabnya ada pada titik

yang sama dalam ruang dan waktu.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

61

2. Setiap akibat mempunyai paling sedikit dua penyebab dalam

bentuk:

a. Penyebab yang dapat dikendalikan (controllable causes).

Penyebab yang dapat dikendalikan berarti penyebab itu berada

dalam lingkup tanggung jawab dan wewenang kita sehingga

dapat diambil tindakan (actionable) untuk menghilangkan

penyebab itu.

b. Penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable

causes)

Penyebab yang tidak dapat dikendalikan dibedakan menjadi :

- Penyebab yang dapat diperkirakan (predictable causes)

sehingga memungkinkan kita untuk mengantisipasi dan

mencegahnya.

- Penyebab yang tidak dapat diperkirakan karena belum ada

refrensi atau pengetahuan tentang kejadian sebelumnya.

2.2.4.4. Improve

Dalam tahapan ini digunakan alat Six Sigma yang sering digunakan untuk

mengidentifikasikan sumber – sumber dan akar penyebab dari suatu masalah

kualitas adalah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). FMEA adalah

suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak

mungkin mode kegagalan (failure modes). Suatu mode kegagalan adalah apa

saja termasuk dalam kecacatan/kegagalan dalam desain, kondisi di luar batas

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

62

spesifikasi yang telah ditetapkan, atau perubahan perubahan dalam produk

yang menyebabkan terganggunya fungsi produk itu.

Berikut ini adalah bagian – bagian penting dari FMEA :

1. Fungsi – fungsi dan Spesifikasi : jelaskan fungsi dari part dan spesifikasi

yang harus dipenuhi. Deskripsi yang dibuat harus jelas dan seringkas

mungkin. Harus memasukkan semua fungsi

2. Mode Kegagalan Potensial : suatu mode kegagalan adalah kegagalan

atau kecacatan apa saja dalam desain atau perubahan – perubahan dalam

bentuk yang menyebabkan produk itu tidak berfungsi sebagaimana

seharusnya produk itu berfungsi dengan baik.

3. Akibat Potensial dai Mode Kegagalan pada Produk Akhir dan Pengguna

Akhir : akibat potensial adalah apa yang pengguna akhir akan

mengalami sebagai hasil dari mode kegagalan.

4. Pengaruh Buruk (severity) : merupakan suatu evaluasi atau perkiraan

subjektif tentang bagaimana buruknya pengguna akhir akan merasakan

akibat dari kegagalan itu.

5. Penyebab Potensial dari Kegagalan : penyebab potensial dari mode

kegagalan yang berkaitan dengan desain adalah kelemahan – kelemahan

desain seperti : kekuatan yang tidak cukup, material yang tidak sesuai

spesifikasi desain tidak lengkap, ketidakcocokan dengan media kerja,

kehilangan instruksi tentang bagan – bagan, dll.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

63

6. Kemungkinan (Likelihood) : suatu perkiraan subjektif tentang

probabilitas atau peluang bahwa penyebab itu akan terjadi, akan

menghasilkan mode kegagalan yang memberikan akibat tertentu.

7. Perencanaan Deteksi atau Pencegahan Penyebab : identifikasi metode –

metode yang ditetapkan untuk mencegah dan mendeteksi penyebab dari

mode kegagalan.

8. Efektivitas : suatu perkiraan subjektif tentang bagaimana efektivitas dari

metode pencegahan atau deteksi menghilangkan mode kegagalan.

9. Angka Prioritas Resiko (RPN = Risk Priority Number) : merupakan

hasil perkalian antara ranking pengaruh buruk (severity) dengan ranking

kemungkinan (likelihood) dan rangking efektivitas.

10. Tindakan yang Direkomendasikan untuk Menghilangkan Penyebab atau

Pencegahan : masukan rekomendasi – rekomendasi untuk menurunkan

kemungkinan bahwa mode kegagalan itu akan terjadi, atau untuk

meningkatkan efektivitas dari metode – metode pencegahan atau

deteksi. Rekomendasi untuk menurunkan atau menghilagkan pengaruh

buruk (severity) juga dapat dimasukan.

11. Tanggung Jawab untuk Tindakan yang Diterima : masukkan nama

individu dalam tim peninjauan ulang FMEA yang memiliki wewenang

untuk menerapkan tindakan korektif.

12. Prioritas Tindakan : tetapkan prioritas terhadap tindakan – tindakan

korektif yang direkomendasikan melalui mempertimbangkan nilai RPN

dan faktor – faktor lain. Prioritas tertinggi diberikan kepada tindakan

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

64

korektif yang berkaitan dengan mode kegagalan yang mempunyai

pengaruh buruk yang tertinggi.

Langkah – langkah dalam proses FMEA yaitu :

a. Mengidentifikasikan masalah – masalah potensial yang dapat muncul

b. Mengidentifikasikan akibat serta menganalisa penyebab dari masalah –

masalah potensial yang muncul tersebut.

c. Menilai masalah kerumitan (severity) dengan menggunakan penilaian 1

-10, dimana masalah yang lebih rumit mendapat nilai lebih tinggi.

Tabel 2.3 Severity Rating

Sumber : Gasperz, 2002

d. Menilai probabilitas kejadian (occurance), penilaian dilakukan dengan

memberikan skor pada masing – masing masalah potensial yang ada.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

65

Sama seperti severity, digunakan skala 1 sampai dengan 10, yaitu

sebagai berikut :

Tabel 2.4 Occurance Rating

e. Memberikan rating detection (deteksi dalam menghilangkan mode

kegagalan). Digunakan skala 1 sampai 10, sebagai berikut :

Tabel 2.5 Detection Rating

Sumber : Gasperz, 2002

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

66

f. Menghitung RPN, dengan rumus berikut :

RPN = severity x occurance x detection. Masing – masing mode

kegagalan memiliki satu nilai RPN. Mealaui menyusun RPN dari yang

terbesar sampai terkecil, maka akan mampu menentukan mode

kegagalan mana yang paling kritis sehingga perlu didahulukan tindakan

korektifnya pada mode kegagalan tersebut.

g. Selanjutnya adalah menentukan rencana solusi – solusi tindakan

perbaikan dari masalah potensial yang terjadi.

2.2.4.5. Control

Tahapan Control merupakan tahap operasional terakhir dalam proyek

peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini hasil – hasil peningkatan

kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktek – praktek yang

sukses dalam meningkatkan proses distandarisasikan dan disebarluaskan

prosedur – prosedur didokumentasikan dan dijadikan pedoman standar.

Selanjutnya, proyek – proyek Six Sigma pada area lain dalam proses atau

organisasi bisnis ditetapkan sebagai proyek – proyek baru yang harus

mengikuti siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control).

Melalui cara ini maka akan terjadi peningkatan integrasi, institusionalisasi,

pembelajaran dan sharing atau transfer pengetahuan – pengetahuan baru

dalam organisasi Six Sigma.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

67

Standarisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama atau

praktek – praktek lama terulang kembali. Terdapat dua alasan elakukan

standarisasi, yaitu :

- Apabila tindakan peningkatan kualitas atau solusi masaah itu tidak

distandarisasikan, terdapat kemungkinan bahwa setelah periode waktu

tertentu, manajemen dan karyawan akan kembali menggunakan cara –

cara kerja lama sehingga memunvulkan kembali masalah yang sudah

pernah diselesaikan.

- Apabila tindakan peningkatan kualitas atau solusi masalah itu tidak

distandarisasikan dan didokumentasikan, maka terdapat kemungkinan

setelah periode waktu tertentu apabila terjadi pergantian manajemen dan

karyawan, orang – orang baru akan menggunakan cara – cara kerja yang

memunculkan kembali masalah yang sudah pernah diselesaikan oleh

manajemen dan karyawan terdahulu.

2.3. Sistem Informasi

2.3.1. Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Jerry FithGerald Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama -

sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

68

Menurut O’Brein (2005,p29) Sistem merupakan sekelompok komponen

yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama

dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur.

Menurut McLeod (2001,p11) Sistem adalah sekelompok elemen yang

saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan.

Menurut Mathiassen (200, p9) Sistem adalah sebuah kumpulan

komponen – komponen yang mengimplementasikan kebutuhan –

kebutuhan permodelan, fungsi – fungsi dan antarmuka – antarmuka.

2.3.1.1. Karakteristik Sistem

1. Memiliki komponen; Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu

mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang

disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan

suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat

disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

69

sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian

juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem

akuntansi adalah subsistemnya.

2. Batas sistem (boundary); Batas sistem merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system

dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan

ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment); Adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface); Merupakan media penghubung antara

satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input); Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)

dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi

yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input

adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh

didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output); Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh

sistem.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

70

7. Pengolah sistem (Process); Merupakan bagian yang memproses

masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem; Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi

sistem tidak akan ada gunanya.

2.3.1.2. Pelaku sistem

1. Pemakai

Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan

eksekutif.

2. Manajemen

Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai

yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,

manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri

dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem

dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen

biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang,

waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut harus mampu melakukan

fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan

dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya

sebesar x”.

3. Pemeriksa

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami

organisasi dimana system tersebut diimplementasikan dapat menentukan

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

71

kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan

segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang

dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem

lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal

yang menyangkut sistem lama.

- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka

wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.

- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua

level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan

pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan

cara pandang yang sama.

- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih

berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu

mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu

dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang

wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa

sistem.

5. Pendesain sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan

pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

72

ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat

diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah

diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian

Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan,

keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan

backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan

tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk

menjalankan sistem.

Hal mendasar dalam pengembangan sistem

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi

mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi

kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal yaitu:

1. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus

dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan

penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan

pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang

lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70

% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

73

pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang

terotomasi.

2. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum

menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam

kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai

perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah

untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa

dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus

menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan

mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau

menambahkan sejumlah statement baru.

3. Maintabilitas, perawatan mencakup ;

- Modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk

meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan

penting dalam pengoperasian sistem)

- Modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara

50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan

pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi,

konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

2.3.2. Definisi Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk

yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata serta

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

74

terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan yang akan datang. Data yang

masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan

informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data

tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus

pengolahan data (siklus informasi).

INPUTPROSES

(MODEL)OUTPUT

DATAHASIL

TINDAKAN

KEPUTUSAN

TINDAKANPENERIMA

Gambar 2.6 Siklus Informasi

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan

informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi

manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen

tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau

sebaliknya.

Representasi informasi : pelambangan informasi, misalnya: representasi

biner.

Kuantitas informasi : satuan ukuran informasi. Tergantung representasi.

Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.

Kualitas informasi : bias terhadap error, karena kesalahan cara

pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

75

pemrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman

atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur

pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas Informasi tergantung

dari 3 hal, yaitu informasi harus :

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi

harus jelas mencerminkan masudnya.

Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat.

Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu

dengan yang lainnya berbeda.

Ekonomis, Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang

lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan

sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya

dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Umur informasi : kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki

nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada

titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu

perubahan pada suatu range waktu).

Nilai Informasi : ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya

lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

76

nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness

atau cost benefit.

2.3.3. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu

menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau bisa

didefinisikan sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia - mesin, untuk

menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu

organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak

komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.

Menurut O’brein (2005,p5) Sistem informasi merupakan kombinasi

teratur apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan

komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan

menyebarkan sistem informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Whitten (2004,p12) Sistem informasi adalah susunan dari

manusia, data, berbagai proses dan teknologi informasi yang saling

berinteraksi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan

menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk mendukung

sebuah organisasi.

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :

1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin

Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan

komputer dan pemrosesan informasi

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

77

Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai

pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada

proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang

terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu

prosedur/manual sistem.

2. Sistem basis data terintegrasi

Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam

sebuah database manajemen system.

3. Mendukung Operasi

Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung

operasi organisasi. Istilah Sistem Informasi

Manajemen Information System

Information Processing System

Information Decision System

Information System.

Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang

dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan

keputusan suatu organisasi.

Menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

78

2.3.4. Komponen Fisik Sistem Informasi

1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output,

Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data

2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan

utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman),

perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem

5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan

data dan melakukan inquiry = operator)

First level manager : untuk mengelola pemrosesan data didukung

dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-

control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah

Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan

pelaporan.

Management : untuk pembuatan laporan berkala, permintaan

khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi

masalah dan peluang. Aplikasi = program + prosedur

pengoperasian.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

79

Hubungan Pengelola dengan Sistem Informasi

Pada bagian sebelumnya disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem

informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu

hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem

informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya.

Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen.

Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai

dengan level manajemennya.

Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan

pengambilan keputusan.

Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.

Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi

Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.

2.4. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Analisis dan perancangan sistem informasi merupakan bagian atau

tahapan pengembangan sistem. Tahapan-tahapan pengembangan sistem

informasi berhubungan dengan yang lain untuk membentuk suatu siklus.

2.4.1. Analisa Sistem Informasi

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

80

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya. Atau secara lebih mudahnya, analisis

sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

merancang sistem yang baru atau diperbarui. Tahap analisis sistem ini

merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan

didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-

kelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:

1. Problem-solving : sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat

berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

2. Kebutuhan baru : adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau

lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan

sistem informasi untuk mendukung organisasi.

3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.

4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Batasan Analisis Sistem:

Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab

pertanyaan umum :

1. Sistem baru apakah yang akan dibangun? Atau

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

81

2. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem

lama yang sudah ada?

Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:

1. Sistem yang ada

2. Sumber internal lain : orang, dokumen, dan hubungan antara orang -

organisasi atau fungsi ada.

3. Sumber External : interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal,

textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem

2.4.2. Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang

saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-

bagian komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem

yang diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan

perubahan-perubahan bagian relatif pada sistem awal (aslinya). Pada desain

model proses dan model data untuk mewujudkan kebutuhan sistem

didefinisikan dan kerangka kerja untuk coding juga ditentukan. Dokumentasi

dari tahapan desain ini akan sangat berguna untuk pengembangan sistem di

masa depan, jika ada perubahan dari kebutuhan pengguna.

2.4.3. Object Oriented Analysis and Design

Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam

memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

82

menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang

merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat

lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan

perilakunya. Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem

dengan pendekatan objek, yaiut analisis berorientasi objek (OOA) dan

desain berorientasi objek (OOD). OOA adalah metode analisis yang

memerika requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah

sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek - objek yang ditemui dalam

ruang lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk

mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek -

objek sistem atau subsistem.

OOAD adalah metode untuk menganalisis dan merancang sistem

dengan pendekatan berorientasi objek. Terdapat tiga buah konsep atau teknik

dasar dalam analisis dan perancangan berorientasi objek (Mathiassen et al,

2000, p135) yaitu :

1. Pembungkusan (Encapsulation)

Encapsulation dalam bahasa pemrograman berorientasi objek secara

sederhana berarti pengelompokkan fungsi. Pengelompokkan fungsi ini

memiliki tujuan agar developer tidak perlu membuat coding untuk

fungsi yang sama, melainkan hanya perlu memanggil fungsi yang telah

dibuat sebelumnya.

2. Pewarisan (Inheritance)

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

83

Inheritance dalam bahasa pemrograman berorientasi objek secara

sederhana berarti menciptakan sebuah class baru yang memiliki

karakteristik dan sifat-sifat yang dimiliki class induknya disamping

sifat-sifat dan karakteristrik-karakteristik individualnya.

3. Polimorfisme (Polymorphism)

Polymorphism berarti kemampuan dari tipe objek yang berbeda untuk

menyediakan atribut dan operasi yang sama dalam hal yang berbeda.

Polymorphism adalah hasil natural dari fakta bahwa objek dari tipe yang

berbeda atau bahkan dari sub-tipe yang berbeda dapat menggunakan

atribut dan operasi yang sama.

Beberapa konsep dasar dalam OOAD adalah :

1. Objek (Object)

Objek adalah benda yang secara fisik dan konseptual yang ada disekitar

kita. Beberapa contoh objek, seperti hardware, software, dokumen,

manusia, konsep, dan lainnya. State adalah objek yang mempunyai

keadaan sesaat yang menggambarkan keadaan dari objek tersebut. State

dinyatakan dengan atribut, behaviour, interface, service, dan method.

2. Kelas (Class)

Class adalah definisi umum dari himpunan objek yang sejenis. Class

menetapkan spesifikasi perilaku (behaviour) dan atribut-atribut dari

objek tersebut. Class adalah abstraksi dari entitas dunia nyata.

3. Kotak hitam (Black Box)

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

84

Black box adalah dasar dari implementasi objek. Dalam operasi OO,

hanya para developer yang dapat memahami detail dari proses-proses

yang ada dalam kotak hitam, sedangkan para user tidak mengetahui.

Menggunakan proses encapsulation dan message.

4. Asosiasi dan Agregasi

Asosiasi adalah hubungan yang mempunyai makna antara sejumlah

objek. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis penghubung di antara

objeknya. Agregasi adalah bentuk khusus sebuah asosiasi yang

menggambarkan seluruh bagian pada suatu objek merupakan bagian

dari objek yang lain.

Pada analisa, identitas sebuah object menjelaskan bagaimana seorang user

membedakannya dari object lain, dan behaviour object digambarkan melalui

event yang dilakukannya. Pada perancangan, identitas sebuah object

digambarkan dengan cara bagaimana object lain mengenalinya sehingga

dapat diakses dan behaviour object digambarkan dengan operation yang

dilakukan object tersebut yang dapat mempengaruhi object lain dalam

sistem. Aktivitas utama dalam OOAD terdiri dari aktivitas utama, yaitu

problem domain analysis, application domain analysis, architectural design

dan component design.

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

85

Problem Domain

Analysis

Application

Domain Analysis

Component

Design

Architectural

Design

Model

Requirements

for use

Spesification of

components

Spesification of

architecture

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.7 Aktivitas Utama pada Object Orienter Analysis and Design

Terdapat beberapa kekurangan dan juga kelebihan dari OOAD,

menurut (Mathiassen et al et al, 2005, p5-6), kelebihan OOAD antara lain

1. Konsep OOAD sangat cocok untuk menggambarkan fenomena dalam

ruang lingkup kantor dan sistem terkomputerisasi.

2. OOAD memberikan informasi yang jelas mengenai context sistem.

3. OOAD dapat menangani data yang seragam dalam jumlah yang besar

dan mendistribusikannya ke seluruh bagian organisasi.

4. OOAD berhubungan erat dengan analisis berorientasi objek,

perancangan berorientasi objek, user interface berorientasi objek dan

pemrograman berorientasi objek.

Sedangkan kekurangan OOAD (McLeod, 2001, p615) yaitu :

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

86

1. Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh pengalaman

pengembangan.

2. Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis yang rumit.

3. Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang khusus disesuaikan

untuk sistem bisnis.

2.4.3.1. OOA (Object Oriented Analysis)

OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau

mengobservasi permasalahn tersebut dengan menggunakan metode

berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen

permintaan (requirement) yang diperoleh dari semua pihak yang

berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar, dan lain-lain).

Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu : memformulasikan

kebutuhan klien dan membuat suatu daftar tugas. Analisis berorientasi obyek

(OOA) melihat pada domain masalah, dengan tujuan untuk memproduksi

sebuah model konseptual informasi yang ada di daerah yang sedang

dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala

pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi,

ketekunan, atau bagaimana sistem harus dibangun. Aktivitas utama dari

OOA adalah :

1. Menganalisis masalah domain

2. Menjelaskan sistem proses

3. Mengidentifikasi objek

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

87

4. Menentukan atribut

5. Mengdefinisikan operasi

6. Komunikasi antar objek

2.4.3.2. OOD (Object Oriented Design)

Design berorientasi objek (OOD) adalah metode untuk mengarahkan

arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek objek sistem atau

subsistem. Objek oriented dekomposisi dan notasi untuk menggambarkan

model dari sistem yang sedang dikembangkan. Struktur dikembangkan set

objek dimana berkolaborasi untuk menyediakan perilaku yang memenuhi

persyaratan dari masalah. Proses OOD :

1. Mendefiniskan kontek dan mode dari penggunaan sistem

2. Mendesain arsitrektur sistem

3. Indentifikasi objek sistem utama

4. Mengembangkan model desain

5. Menentukan interface objek

Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi objek

(OOD). Sumber-sumber untuk analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan,

dokumen visi yang formal, wawancara dengan stakeholder atau pihak yang

berkepentingan lainnya. Sebuah sistem dapat dibagi menjadi beberapa

domain, yang mewakili bisnis yang berbeda, teknologi, atau bidang yang

diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

88

2.4.4. System Choice

System choice ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu

mendeskripsikan sistem yang diinginkan. Untuk dapat memformulasikan

sistem yang akan digunakan, perlu dilakukan pengamatan terhadap situasi

yang terkait dengan sistem serta pemahaman orang-orang yang berhubungan

dengan situasi tersebut. Menurut Mathiassen et al (2000, p24) System

definition adalah suatu uraian ringkas dari suatu sistem terkomputerisasi

yang dinyatakan dengan bahasa alami.

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.8 Sub Aktivitas dari Pemilihan Sistem

Dimana terdapat 5 kriteria dalam pemilihan sistem yaitu :

a. F (Functionality) : dimana fungsi sistem yang mendukung tugas

application domain.

b. A (Application Domain) : dimana bagian dari suatu organisasi yang

administrate, memonitor atau mengendalikan problem domain.

c. C (Condition) : menjelaskan dengan kondisi bagaimana sistem akan

digunakan, dikembangkan dan berjalan dengan baik.

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

89

d. T (Technology) : menjelaskan teknologi yang digunakan untuk

mengembangkan dan menjalankan sistem.

e. O (Object) : merupakan objek yang utama di dalam problem domain.

f. R (Responsibility) : merupakan tanggung jawab sistem secara

keseluruhan dalam hubungannya dengan konteks sistem.

Pada penentuan system choice yang digambarkan situasi yang sedang

berjalan agar dapat lebih memahami situasi yang ada. Mathiassen

menggunakan rich picture untuk menggambarkan situasi yang berjalan. Rich

picture adalah gambar tidak formal yang mempresentasikan situasi yang ada.

Dalam rich picture terdapat komponen-komponen seperti orang/user, objek

fisik, tempat, organisasi, tugas dan deskripsi singkat tentang objek atau

tugas.

http://www-staff.it.uts.edu.au/

Gambar 2.8 Rich Picture

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

90

2.4.5. Problem Domain Analysis

Tujuan dari analisis problem domain adalah untuk mengidentifikasi

dan memodelkan problem domain (Mathiassen et al, 2000, p45). Problem

domain adalah bagian dari konteks yang diatur, di monitor dan di control

oleh sistem. Hasilnya adalah sebuah model koheren dari sebuah problem

domain. Aktivitas dari problem domain terdiri dari tiga aktivitas yaitu :

memilih class, object dan event yang akan menjadi elemen-elemen dalam

model problem domain. Selanjutnya adalah membangun model tersebut

dengan memfokuskan pada hubungan class dan object. Dan yang terakhir

adalah memfokuskan pada properti dinamis dari object. Gambar dibawah ini

menggambarkan tentang aktivitas didalam analisis problem domain.

Class Behaviour

Structure

System

Definition

Model

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.9 Aktivitas Analisis Problem Domain

2.4.5.1. Class

Class adalah deskripsi sekumpulan object yang memiliki struktur,

behaviour pattern dan atribut yang sama (Mathiassen et al, 2000, p49). Hasil

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

91

akhir dari aktivitas ini adalah event table yang berisi kelas yang terpilih dan

hubungan event diantaranya. Terdapat tiga sub aktivitas dalam memilih class

dan event, yaitu :

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.10 Kegiatan Utama Penetuan Classes

1. Menemukan kandidat untuk classes

Pemilihan class merupakan kunci utama dalam pembuatan problem

domain. Langkah yang harus dilakukan adalah mencari semua kata

benda sebanyak mungkin yang terdapat pada system definition,

penggunaan nama class sebaiknya;

a. Sederhana dan mudah dimengerti.

b. Sesuai dengan problem domain.

c. Menunjukkan satu kejadian.

2. Menemukan kandidat untuk event

Penentuan event yang akan mengelola seluruh informasi sistem

merupakan salah satu bagian penting dalam problem domain. Langkah

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

92

yang harus dilakukan adalah dengan mencari kata kerja pada system

definition.

3. Mengevaluasi dan memilih secara sistematik

Aktivitas evaluasi sistematik dari class dan event yang terpilih. Criteria

utama untuk mengevaluasi adalah

a. Class dan event terdapat dalam system definition.

b. Class dan event harus relevan untuk problem domain.

2.4.5.2. Structure

Aktivitas dalam structure bertujuan untuk menggambarkan hubungan

antara class dan object dalam problem domain . Hasil dari kegiatan ini

adalah class diagram. Class diagram adalah kumpulan kelas-kelas yang

terhubung secara terstruktur. Structure pada class berbeda dengan structure

pada object. Structure pada class menggambarkan hubungan statis dan

konseptual antar class, sedangan structure pada object menggambarkan

hubungan dinamis dan konkrit antar object. Konsep structure dibedakan

menjadi dua, yaitu :

1. Class structure

Menggambarkan hubungan konseptual yang statis antar class, terdiri

atas :

a. Generalization structure

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

93

Merupakan suatu hubungan antara satu atau lebih subclass dengan

satu atau lebih superclass.

Person

Customer Employee

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.11 Generalization Structure

b. Cluster structure

Merupakan kumpulan dari class yang saling berhubungan. Class

dalam cluster yang sama dihubungkan dengan hubungan

generalization ataupun aggregration, sedangkan class yang ada

pada cluster berbeda dihubungakan dengan hubungan assosiation.

<<cluster>>

cars

Car

EnginePassenger

car

Cylinder Taxi

<<cluster>>

peopler

Owner

Clerk

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.12 Cluster Structure

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

94

2. Object structure

Menggambarkan hubungan yang dinamis antara object yang ada dalam

problem domain, terdiri dari :

a. Agregration structure

Mendefinisikan hubungan dimana sebuah objek terdiri atas dua

buah objek atau lebih.

Car

WheelBody

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.13 Aggregration Structure

Terdapat tiga tipe struktur dari aggregration, yaitu :

1) Whole-part

Objek superior adalah jumlah dari objek inferior, jika

dilakukan penambahan atau penghapusan objen inferior, maka

akan mengubah objek superior.

2) Container-content

Objek superior adalah container bagi objek inferior, jika

melakukan penambahan atau penghapusan objek inferior, tidak

akan mengubah pokok objek superior.

3) Union-member

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

95

Objek superior adalah objek inferior yang terorganisasi. Tidak

akan terjadi perubahan pada objek superior apabila melakukan

penambahan atau penghapusan objek inferior, akan tetapi ada

batasannya.

3. Association structure

Merupakan hubungan antara dua buah objek atau lebih. Perbedaan

keduanya terletak pada hubungan antar class, pada agregration memiliki

pertalian yang kuat sedangkan pada association tidak kuat. Dalam

agregration dilukiskan hubungan yang definitive serta fundamental

sedangkan dalam association dilukiskan hubungan yang tidak tetap.

Car Person0...* 1...*

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.14 Association Structure

2.4.5.3. Behavior

Behaviour bertujuan untuk memodelkan dinamika dari problem

domain (Mathiassen et al, 2008, p89). Hasil dari aktivitas behaviour ini

berupa statechart diagram yang mendeskripsikan pola perilaku umum

(sequence, seletion dan iteration) dan atribut dari tiap class. Statechart

diagram merupakan diagram yang menggambarkan behaviour umum dari

Page 72: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

96

setiap objek yang terdapat didalam kelas tertentu dan terdiri dari keadaan

dan transisi diantara mereka.

State1

/Amount Deposited

/Amount Closed/Amount Openend

/Amount Withdrawn

Gambar 2.15 Contoh Statechart Diagram

Tiga buah konsep yang terkandung dalam behaviour, yaitu :

1. Event trace : merupakan urutan dari events yang melibatkan objek

secara spesifik.

2. Behaviour pattern : sebuah deskripsi dari kemungkinan event traces

untuk semua objek dalam class.

3. Attribute : suatu deskripsi dari class atau event

2.4.6. Application Domain Analysis

Application domain analysis merupakan organisasi yang mengatur,

mengawasi, atau mengendalikan problem domain. Tujuan dilakukannya

application domain analysis adalah untuk menentukan kebutuhan

penggunaan sistem. Application domain berfokus pada fungsi interface

sistem serta bagaimana sistem akan digunakan oleh user. Kebutuhan sistem

dibedakan dalam tiga bagian utama yaitu :

Page 73: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

97

Usage Interface

Function

System

Definition

Model

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.16 Aktivitas Application Domain Analysis

2.4.6.1. Usage

Tahap aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana actors

berinteraksi dengan sistem. Dengan menentukan actors dan use case, sebuah

sistem dapat digunakan dalam application domain. Actor adalah user atau

sistem lain yang berinteraksi dengan system target. Use case adalah suatu

pola interaksi antara sistem dan actor di dalam application domain. Hasil

dari analisis usage adalah : actor table, use case diagram, actor spesification

dan use case spesification.

Page 74: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

98

Apply to membership

Search book

Check out book

visitor

employee

Library System

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.17 Contoh Use Case Diagram

Evaluate

sistematically

Explore

pattern

Find actors

and use cases

System

DefinitionUse case

& actors

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.18 Subaktivitas Usage

2.4.6.2. Function

Function bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu sistem dalam

memproses informasi. Function memfokuskan pada apa yang bisa dilakukan

sistem untuk membantu actor dalam pekerjaan. Function adalah fasilitas

Page 75: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

99

untuk membuat suatu model berguna bagi actor. Terdapat empat jenis

fungsi, yaitu :

a. Update

Merupakan fungsi yang ditimbulkan oleh event pada problem domain

dan menghasilkan suatu perubahan pada bagian model.

b. Signal

Merupakan fungsi yang ditimbulkan oleh perubahan pada bagian model

dan menghasilkan suatu reaksi dalam konteks, dimana reaksi ini

ditampilkan kepada actor pada application domain ataupun dalam

bentuk invertasi langsung dalam application domain.

c. Read

Merupakan fungsi yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan informasi

dalam pekerjaan yang dilakukan oleh actor dan menghasilkan tampilan

sistem yang berhubungan dengan bagian-bagian dari model.

d. Compute

Merupakan fungsi yang ditimbulkan oleh kebutuhan informasi dalam

pekerjaan yang dilakukan oleh actor dan terdiri dari perhitungan yang

berhubungan dengan informasi yang disediakan oleh actor maupun

model, dimana hasilnya ditampilkan dalam bentuk hasil perhitungan.

Page 76: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

100

Evaluate

critically

Specifiy

complex

functions

Find

functions

Function list and

spesifications

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.19 Subaktivitas Functions

2.4.6.3. Interface

Interface adalah fasilitas yang membuat system model dan function

dapat digunakan oleh actor (Mathiassen et al). Tujuan dari interface adalah

menetapkan system interface. Hasil dari interface adalah:

a. User interfaces

Tipe dialog dan form presentasi, daftar lengkap dari elemen user

interface, window diagram dan navigation diagram.

b. System interfaces

Class diagram untuk peralatan luar dan protokol-protokol untuk

berinteraksi dengan sistem lain.

Page 77: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

101

Explore

pattern

Describe

interface

elementsDetermine

interface

elements

Description of

interfaces

Evaluate

interface

elements

Function list

Class diagram

Use cases

Sumber: Mathiassen, 2000

Gambar 2.20 Subaktivitas Interfaces

Terdapat pula empat jenis pola user interface, yaitu :

1. Menu selection

Menampilkan pilihan-pilihan pada user interface.

2. Form fill-in

Pola klasik untuk entri data.

3. Command language

User memasukkan dan mengaktifkan perintah format sendiri.

4. Direct manipulation

User memilih objek dan melaksanakan function atas objek dan melihat

hasil dari interaksi tersebut.

Page 78: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

102

2.4.6.4. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antara penyusunan atau

perubahan objek dalam waktu berurutan. Sequence diagram dapat

digambarkan dalam level yang berbeda dari detail dan digunakan untuk

menemukan maksud dalam beberapa tingkatan dalam pengembangan daur

hidup. Sequence diagram adalah bagian dari interaksi UML diagram,

dimana interaksi ini menentukan pola komunikasi diantara sejumlah objek

atau sistem yang berpartisipasi dalam satu kolaborasi. Interaksi ini dijelaskan

oleh rangkaian pesan yang berurutan antara objek (Bennet et al, 2006, p252).

Sequence diagram digunakan untuk merealisasikan use case – use case

dengan mendokumentasikan bagaimana use case diselesaikan dengan

menggunakan rancangan sistem yang sekarang. Dalam bukunya, Bennet et al

menyatakan bahwa setiap sequence diagram harus diberikan frame yang

memiliki heading dengan menggunakan notasi sd yang merupakan

kependekan dari sequence diagram. Terdapat beberapa notasi penulisan

heading pada setiap frame yang terdapat dalam sequence diagram, antara

lain :

a. Alt

Alt adalah singkatan dari alternative, dimana alt menyatakan terdapat

beberapa jalur alternatif untuk di eksekusi.

b. Opt

Page 79: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

103

Opt adalah singkatan dari optional, dimana yang menggunakan heading

ini memiliki status pilihan yang akan dijalankan jika syarat tertentu

dipenuhi.

c. Loop

Heading loop menyatakan bahwa operation yang berada dalam frame

tersebut dijalankan secara berulang selama kondisi tertentu.

d. Break

Break mengindentifikasikan bahwa semua operation yang berada

setelah frame tersebut tidak dijalankan.

e. Par

Par adalah singkatan dari parallel yang menyatakan bahwa operation

dalam frame tersebut dijalankan bersamaan.

f. Seq

Seq merupakan singkatan dari weak sequencing yang berarti operation

yang berasal dari lifetime yang berbeda dapat terjadi pada urutan

manapun.

g. Strict

Strict merupakan kependekan dari strict sequencing yang menyatakan

bahwa operation harus dilakukan secara berurutan.

h. Neg

Neg singkatan dari negative yang menggambarkan bahwa operasi tidak

valid.

i. Critical

Page 80: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

104

Critical menyatakan bahwa operasi-operasi yang terdapat didalamnya

tidak memiliki celah kosong.

j. Ignore

notasi ignore itu sendiri menyatakan bahwa tipe pesan atau parameter

yang dikirimkan dapat diabaikan dalam interaksi.

k. Consider

Consider menyatakan bahwa pesan yang harus dipertimbangkan dalam

interaksi.

l. Assert

notasi ini kependekan dari assertion, dimana notasi ini menyatakan

urutan pesan yang valid.

m. Ref

Ref adalah singkatan dari refer yang menyatakan bahwa mereferensikan

operation yang terdapat didalamnya pada sebuah sequence diagram

tertentu.

Page 81: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

105

Gambar 2.21 Contoh Sequence Diagram

2.4.6.5. Navigation Diagram

Navigation diagram adalah statechart yang berfokus pada user

interface (Mathiassen et al, 2000, p344). Pada diagram ini ditunjukkan

hubungan antara interface yang ada satu sama lain. Sebuah interface dapat

digambarkan sebagai sebuah state. State ini memiliki nama dan berisi

gambar miniatur interface. Transisi antar state dipicu oleh ditekannya

sebuah tombol yang menghubungkan dua interface.

Page 82: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

106

LoginLogin

Submit Exit

Username

Type

Password

PenjualanPenjualan

Submit Exit

1

2

ProdukProduk

Submit Exit

Change PasswordChange Password

Submit Exit

12

1

1

1

Login sukses

Click_change

password

Click_produk

Click_logout

Gambar 2.22 Contoh Navigation Diagram

2.4.3.6. Architectural Design

Architectural design berfungsi sebagai kerangka kerja dalam aktivitas

pengembangan sistem serta menghasilkan struktur komponen dan proses

sistem. Tujuan dari architectural design untuk menstrukturisasikan sebuah

sistem terkomputerisasi, dimana nanti architectural design akan

menghasilkan struktur untuk komponen dan proses sistem (Mathiassen et al,

2000, p173). Terdapat tiga kegiatan dalam architectural design .

Page 83: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

107

Component

architecture

Process

architecture

Criteria

Analysis

document

Architecture

spesification

Gambar 2.23 Aktivitas Architectural Design

2.4.7.1. Criteria

Criteria merupakan properti yang dipilih dan diinginkan dari sebuah

arsitektur. Tujuan dari criteria adalah mempersiapkan prioritas dari sebuah

perancangan (Mathiassen et al, 2000, p177). Terdapat 12 criteria untuk

desian yang baik, yakni criteria klasik untuk kualitas software :

1. Useable

Kemampuan beradaptasi sistem dalam organisasi, hubungan kerja dan

secara teknik.

2. Secure

Kemampuan untuk menanggulangi bahaya dari akses tak berwenang

terhadap data dan fasilitas.

3. Efficient

Eksploitasi secara ekonomi dari fasilitas teknik platform.

4. Correct

Sistem dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada.

5. Reliable

Page 84: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

108

Sistem dapat memenuhi kebutuhan eksekusi fungsi-fungis program.

6. Maintainable

Biaya yang digunakan untuk mengalokasikan dan memperbaiki

kerusakan sistem.

7. Testable

Biaya yang digunakan untuk meyakinkan bahwa sistem yang

dikembangkan melakukan fungsi sesuai dengan yang diharapkan.

8. Flexiable

Biaya yang digunakan untuk memodifikasi sistem yang telah

dikembangkan.

9. Comprehensible

Usaha yang dibutuhkan agar user dapat memahami sistem dengan

mudah.

10. Reusable

Menggunakan bagian suatu sistem pada sistem lain yang berhubungan.

11. Portable

Biaya untuk memindahkan sistem pada platform teknikal lainnya.

12. Interoperatable

Biaya untuk merangkaikan sistem pada sistem lain.

Dalam bukunya, Mathiassen et al menyebutkan bahwa criteria

useable, flexiable dan comprehensible tergolong sebagai criteria umum yang

harus dimiliki oleh sebuah sistem dan menentukan baik tidaknya suatu

rancangan sistem.

Page 85: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

109

2.4.7.2. Component Architecture

Component architecture merupakan struktur sistem dari komponen-

komponen yang berkaitan. Tujuan dari component adalah untuk menciptakan

sistem yang flexibel dan comprehensible. Pada aktivitas ini, diperlukan pola

arsitektural yang paling sesuai dengan model sistem yaitu :

a. Generic Architecture Pattern

Pola ini digunakan dalam menguraikan sistem dasar yang terdiri dari

komponen interface, function dan model. Model component berada

dilayer yang paling bawah, kemudian dilanjutkan oleh function layer

dan yang paling atas adalah interface.

<<component>>

interface

<<component>>

User interface

<<component>>

System interfaces

<<component>>

Function

<<component>>

Model

<<component>>

Techical platform

<<component>>

UIS<<component>>

DBS

<<component>>

function

Gambar 2.24 Contoh Generic Architecture Pattern

Page 86: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

110

b. Layered Architecture Pattern

Pola ini adalah model klasik pada software. Layer arsitektur ini terdiri

dari beberapa komponen yang ditunjuk sebagai layer. Layer

menunjukkan component sedangakan panah menunjukkan dependencies

yang berarti menunjukkan perubahan pada satu komponen akan

mempengaruhi komponen lainnya. Arsitektur ini bertujuan untuk

membagi sistem kedalam komponen-komponen.

<<component>>

Layer i+1

<<component>>

Layer 1

<<component>>

Layer i-1

Gambar 2.25 Contoh Layered Architecture Pattern

c. Client-Server Architecture Pattern

Pola ini bertujuan untuk mengatasi sistem yang terdistribusi dibeberapa

proses yang tersebar secara geografis. Pada pola ini terdapat sebuah

server dan beberapa client.

Page 87: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

111

<<component>>

Client 1

<<component>>

Client 2

<<component>>

Client n

<<component>>

Server

Gambar 2.26 Contoh Client-Server Architecture Pattern

Hasil aktivitas ini adalah sebuah component diagram yang merupakan

diagram implementasi yang digunakan untuk menggambarkan arsitektur

fisik dari software sistem. Diagram ini dapat menunjukkan bagaimana

coding pemrograman terbagi menjadi komponen-komponen dan juga

menunjukkan ketergantungan antar komponen (Whitten, 2004, p442).

<<component>> client

<<component>>

HQ UI

<<component>> client

<<component>>

Shop UI

<<component>>

Cryptography C

<<component>> server

<<component>>

Function

<<component>>

Cryptography S

<<component>>

Model

Gambar 2.27 Contoh Component Diagram

Page 88: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

112

Terdapat dua macam metode berbeda dalam membagi komponen client dan

server, yaitu :

1. Client dan server dianggap sebagai subsistem tunggal yang masing-

masing memiliki komponen, yaitu user interface (U), function (F) dan

model (M).

2. Atau masing-masing dapat dianggap sebagai layer berbeda dalam sistem

yang sama.

Tabel 2.6 Form Distributed pada Client Server Architecture

Client Server Architecture

U U + F + M Distributed Presentation

U F + M Local Presentation

U + F F + M Distributed Functionality

U + F M Centralized Data

U + F + M M Distributed Data

2.4.7.3. Process Architecture

Process architecture bertujuan untuk mendefinisikan struktur program

secara fisik. Process architecture adalah struktur eksekusi sistem yang

terdiri dari proses-proses yang saling tergantung satu sama lain (Mathiassen

et al, 2000, p209). Hasil dari aktivitas ini adalah deployment diagram.

Page 89: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

113

User

interface

System

interface

Function

Model

System

interface

...more clients

Gambar 2.28 Contoh Deployment Diagram

Pada aktivitas ini terdapat tiga buah pola distribusi, yaitu :

a. Centralized Pattern

Pada pola ini menyimpan semua data pada server pusat dan user hanya

bisa melihat user interface saja. Kelebihan dari pola ini adalah dapat

diimplementasikan pada client secara murah, semua data konsisten

karena hanya berada di satu tempat saja dan juga strukturnya mudah.

b. Distributed Pattern

Pola ini mendistribusikan semuanya ke user atau client dan server hanya

menyebarkan model telah di update diantara client . kelebihan pola ini

adalah waktu akses yang rendah, kinerja lebih maksimal dan back up

data banyak. Sedangakan kekurangan dari pola ini adalah banyaknya

data yang redundant sehingga konsistensi data terancam, kemacetan

jaringan yang tinggi karena semua update harus disebar kepada semua

Page 90: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

114

client, kebutuhan teknis yang canggih, arsitekturnya lebih sulit

dimengerti dan diimplementasikan.

c. Decentralized Pattern Client

Pola ini berada diantara kedua pola diatas. Disini client memiliki data

sendiri sehingga data umumnya hanya berada pada server. Server

menyimpan data umum dan function atas data-data tersebut, sedangkan

client menyimpan data yang merupakan milik bagian application

domain tersebut. Kelebihan dari pola ini adalah konsistensi data karena

tidak ada duplikasi data antara client, lalu lintas jaringan jarang karena

jaringan hanya digunakan ketika data umum diserver di update.

Sedangkan kekurangan pola ini adalah bahwa semua prosedur harus

mampu melakukan fungsi yang kompleks dan memelihara model dalam

jumlah besar, sehingga nantinya akan meningkatkan biaya hardware.

2.4.8. Component Design

Design component memiliki tujuan untuk menentukan implementasi

kebutuhan di dalam kerangka kerja arsitektural.

Page 91: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

115

Design of

component

connections

Design og

componentsArchitecture

spesifications

Component

spesifications

Gambar 2.29 Aktivitas Component Design

Component design terdiri dari tiga aktivitas, yaitu :

1. Model component

Model component adalah bagian dari sistem yang mengimplentasikan

model problem domain. Hasil aktivitas ini adalah restrukturisasi class

diagram yang dibuat pada tahap analisis, terdiri dari penambahan class,

attribute dan struktur baru yang menunjukkan events.

2. Function component

Function component adalah bagian dari sebuah sistem yang

mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan fungsional. Sedangkan

tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menunjukkan pengimplementasian

dari function, dan hasil akhir dari aktivitas ini adalah class diagram

dengan operations dan spesification dari operation yang kompleks.

3. Connecting component

Page 92: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ... · adalah produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumennya. ... (common cause) yang alamiah untuk ... Pengetahuan tentang

116

Merupakan design hubungan antar component untuk memperoleh

rancangan yang fleksibel dan mudah dimengerti. Hasil dari aktivitas ini

adalah class diagram yang berhubungan dengan komponen-komponen

sistem.