bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu manage menjadi menagement,...

22
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa italia maneggiare yang berarti “mengendalikan” terutama :”mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda),dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa italia. Bahasa perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8), menejemen adalah proses pengkoordinasi kegiatan-kegiatan perkerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Sedangkan menurut Terry (2010,P67) dalam buku yang berjudul Principles of manajemen” memberikan definisi Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan pengorganisasian , penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Jadi dari pendapat-pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa menejemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengaruh, dan pengendalian yang pada akhir nya bertujuan untuk menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.2 Manajemen Operasional Manajemen operasional memiliki banyak arti meskipun pada dasarnya sama. Namun, ada baiknya bila kita melihat pemahaman manajemen operasi dari berbagai sumber, diantaranya:

Upload: duongngoc

Post on 19-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi

yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari

bahasa italia maneggiare yang berarti “mengendalikan” terutama :”mengendalikan

kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”. Kata ini mendapat

pengaruh dari bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda),dimana istilah

Inggris ini juga berasal dari bahasa italia. Bahasa perancis lalu mengadopsi kata ini

dari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni

melaksanakan dan mengatur.

Menurut P.Robbins (2009, P8), menejemen adalah proses

pengkoordinasi kegiatan-kegiatan perkerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan

efektif dengan dan melalui orang lain.

Sedangkan menurut Terry (2010,P67) dalam buku yang berjudul

”Principles of manajemen” memberikan definisi Manajemen adalah suatu proses

yang membedakan atas perencanaan pengorganisasian , penggerakan pelaksanaan

dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat

menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

Jadi dari pendapat-pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa

menejemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengaruh,

dan pengendalian yang pada akhir nya bertujuan untuk menyelesaikan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2.2 Manajemen Operasional Manajemen operasional memiliki banyak arti meskipun pada dasarnya

sama. Namun, ada baiknya bila kita melihat pemahaman manajemen operasi dari

berbagai sumber, diantaranya:

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),
Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

8

• Menurut Deitiana, (2011, P23), manajemen operasi adalah suatu ilmu yang

dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit,perguruan

tinggi,pabrik garmen,dan lain-lain. Karena jenis usaha tersebut menghasilkan

produk yang bisa berupa barang dan jasa,yang mana untuk kegiatan proses

produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan

serta berbagai cara mengelola operasinya.

• Sedangkan menurut Heizer dan Render (2009 , P4) manajemen operasi adalah

serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

dengan mengubah input menjadi output

Jadi, dari kutipan – kutipan diatas dapat diberikan suatu pandangan,menejemen

operasi adalah suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha

yang dapat menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa atau mengubah

input menjadi output.

2.2.1 Pengertian Manajemen Operasional Menurut Melnyk (2003, p6), manajemen operasional terintergrasi

pada 3 komponen utama yang mendukung dalam proses organisasi, diantaranya :

• Customer(Pelanggan)

Customer merupakan seorang yang selalu mengkonsumsi kebutuhan pada

sistem menejemen operasional. Customer merupakan orang yang memiliki

peran khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat diawal dan

diakhir sistem menejemen operasional paling tidak, perusahaan dengan jelas

dapat diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu

sendiri. Keefektifitas serta keefisienan fungsi manajemen operasioanl tidak

dapat terstruktur.

• Process (Proses)

Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua aktifitas

yang diperlukan untuk mengubah input menjadi ouput (hasil). Proses

menggambarkan keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada

keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada keseluruhan sistem.

Hal itu menandakan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan seta

menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar jumlahnya.

Proses juga menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk mengubah input

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

9

menjadi output. Pada akhirnya seluruh kegiatan pemeriksaan dilakukan untuk

memastikan bahwa semua memenuhi standar kualiatas, kuantitas, lead time,

atau pembagian waktu proses menejemen operasional dapat melibatkan

produksi pada sebuah produk atau jasa. Proses juga menghasilkan informasi.

• Capacity (Kapasitas)

Saat proses menjelakan bagaimana sistem menejemen operasional berkerja,

kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk

kebanyakan orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang

diproduksi perusahaan, bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.

2.2.2 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi keempat tahun 2008,

efisiensi adalah:

1. Ketepatan cara (usaha, kerja, dan sebagainya) dalam menjalankan sesuatu

dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya yang bertujuan untuk

mencapai kedayagunaan dan ketepatgunaan yang maksimal.

2. Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang

waktu, tenaga dan biaya.

3. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah

ketepatan cara dan kemampuan menjalankan tugas dengan baik, tepat, dan

mendapatkan hasil yang maksimum tanpa mengganggu keseimbangan antara

faktor – faktor tujuan, alat, tenaga dan waktu.

P. Robbins & Coulter (2007, P8) definisi efesiensi yaitu memperoleh

output terbesar dengan input yang terkecil digambarkan sebagai “melakukan segala

sesuatu secara benar”.

P. Robbin & Coulter, (2007, P8) definisi efektivitas yaitu

menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai;

digambarkan sebagai “melakukan segala sesuatu yang benar”.

Menurut Gaspers (2009, P45) efisiensi adalah ukuran yang

menunjukan bagaimana baiknya sumberdaya yang digunakan dalam proses produksi

untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik dari proses produksi

maupun distribusi akan menurunkan biaya. Menurut levitan dan Wemere, efisiensi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

10

dapat dimengerti sebagai kegiatan penghematan sumber daya dalam kegiatan

organisai seperti : penghematan pemakaian bahan, tenaga listrik, uang, waktu, air,

pupuk, dan sebagainya.

Ada beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan oleh auditor

operasional didalam mengembangkan criteria evaluasi khusus untuk efisiensi.

Menurut Arens dan Loebbecke yang mencakup :

• Kinerja Historis

Seperangkat criteria yang sederhana dapat didasarkan pada hasil actual atau

hasil audit dari periode sebelumnya gagasan dibalik penggunaan criteria ini

adalah untuk membandingkan apakah yang telah dilakukan menjadi “lebih

baik” atau “lebih buruk”. Manfaat criteria ini adalah bahwa criteria tersebut

mudah dibuat, tetapi mungkin tidak memberikan perdagangan mengenai

seberapa baik atau buruk sebenarnya unit usaha yang diperiksa melakukan

sesuatu.

• Kinerja yang dapat membandingkan

Sebagian besar kesatuan yang menjadi audit operasional tidak bersifat unik.

Terdapat kesatuan yang sama didalam keseluruhan yang dapat

diperbandingkan merupakan sumber yang sangat baik untuk mengembangkan

criteria. Untuk kesatuan internal yang dapat diperbandingkan, data nya

biasanya sudah tersedia. Bila kesatuan yang dapat diperbandingkan berada

diluar organisasi, mereka seringkali biasanya biasanya menyediakan

informasi seperti itu.

• Standar Rekayasa

Dalam banyak jenis penugasan audit operasional adalah mungkin dan layak

untuk mengembangkan criteria berdasarkan standar rekayasa, misalnya study

waktu dan gerak untuk menentukan tingkat keluaran produksi kriteria ini

sering memakan waktu dan biaya yang besar dalam pengembangannya.

Karena menentukan banyak keahlian, akan tetapi, hal itu mungkin sangat

efektif dalam memecahkan masala operasional yang utama dan biaya yang

dikeluarkan akan berharga.

• Diskusi kesepakatan

Kadang-kadang criteria objektif sangat sulit didapat dan sangat memakan

biaya, tetapi ada kalanya kriteria dapat dikembangkan melalui diskusi dan

kesepakatan yang sederhana. Pihak-pihak dalam proses ini harus meliputi

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

11

menejemen kesatuan yang diperiksa, autor operasional dan kesatuan atau

orang – orang yang mendapa laporan mengenai temuan-temuan yang didapat.

2.3 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Mulyadi (2005, P8) dijelaskan sebagai

berikut: “Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan

terjadi untuk tujuan tertentu.”.

“Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber

ekonomi untuk memperoleh aktiva.” Mulyadi (2005, P9)

Menurut Heizer dan Render (2006, P415): ”Biaya lokasi dapat

dibagi menjadi dua kategori sebagai berikut:

• Biaya nyata (tangible costs) adalah biaya-biaya yang langsung dapat dikenali

dan dapat dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum

(seperti,listrik,dan air), tenaga kerja, bahan mentah, pajak, penyusutan, dan

biaya lain yang dapat dikenali oleh departemen keuangan dan pihak manajemen.

• Biaya tidak nyata (intangible cost) lebih sulit untuk ditentukan. Biaya tidak

nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap

masyarakat terhadap industry dan perusahaan, juga kualitas dan sikap calon

karyawan. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel standar hidup, seperti iklim

dan kelompok olahraga, yang dapat memperngaruhi prosess rekrutmen

karyawan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya transportasi

adalah pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi selama pemindahan barang

dari satu tempat ketempat tujuan lainnya

2.3.1 Distribusi Tujuan utama strategi distribusi adalah menempatkan produk sedekat

mungkin dengan konsumen. Dengan demikian setiap kali konsumen membutuhkan

mereka dapat membelinya dengan mudah. Jenis saluran distribusi: perusahaan harus

mengindentifikasikan jenis anggota-anggota saluran yang ada yang akan melakukan

kegiatan penyaluran barang. Maka dari itu terdapat tiga saluran distribusi yaitu (

Kotler & Armstrong, 2004, p524)

a. Tenaga penjualan perusahaan: perusahaan tenaga penjualan langsung

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

12

perusahaan menugaskan tenaga penjualan petugas luar ke berbagai wilayah

tersebut. Atau menambahkan operasi penjualan dari dalam perusahaan melaui

telepon menangani perusahaan kecil atau menengah.

b. Agen pabrikan: menyewa agen pabrikan, perusahaan independent yang tenaga

penjualannya menangani produk-produk serupa dari berbagai perusahaan.

c. Distributor industry: menemukan distributor diwilayah atau industry lain yang

akan membeli dan menjual lini produk yang baru itu. Member mereka distribusi

eksklusif, margin laba yang terbaik, pelatihan produk dan dukungan promosi.

2.3.1.1 Saluran Distribusi Menurut Yunarto (2006, P42) menyatakan bahwa dalam saluran

distribusi dikenal tiga komponen utama yaitu intermediatery (perantara), Agent

(agen), Facilitator (fasilitator)

Saluran distribusi terdiri dari : saluran langsung, saluran satu

tingkat, saluran dua tingkat. (Madura, 2007, P216-219)

1. Saluran langsung adalah situasi di mana produsen suatu produk melakukan

transaksi secara langsung dengan pelanggan.

2. Saluran satu tingkat adalah satu perantara pemasaran di antara produsen

Menurut Sastradipoera (2003,P172), sedikitnya ada tiga saluran distribusi

(chanel of distribution). Ketiga definisi saluran distribusi itu adlah sebagai berikut :

• Saluran Distribusi adalah saluran yang dipergunakan untuk dilewati oleh arus

pemilihan (flow of title) atas barang atau jasa yang diperjual-belikan.

• Saluran Distribusi adalah suatu gabungan lembaga sebagai suatu tempat yang

dilalui oleh penjual itu menjajakan dalam proses pemilikan ketika penjual itu

menjajakan barang-barangnya hingga tiba ditangan pemakai atau konsumen.

• Saluran Distribusi adalah suatu jaringan organisasi yang menata perubahan-

perubahan dalam pemilikan atas barang-barang karena barang-barang itu

bergerak dari pabrikan ke konsumen.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

13

2.3.1.2 Faktor-faktor Penentu Saluran Distribusi Yang Optimal Saluran distribusi yang optimal tergantung pada karakteristik-

karekteristik produk terkait, misalnya kemudahan transportasi dan tingkat

standarisasi, kemampuan perusahaan untuk memenuhi pesanan melalui internet juga

merupakan salah satu faktor penentu. (Madura, 2007, p222)

1. Kemudahan transportasi

Jika suatu produk dapat dengan mudah di transportasikan, saluran distribusi kemungkinan besar melibatkan pihak perantara. Jika produk tidak dapat ditranspotasikan, produsen bisa mencoba untuk menjual produk tersebut langsung ke pelanggan. Contoh transportasi yang dapat digunakan untuk mendistribusikan produk : truk, kereta api, udara, air.

2. Tingkat Standarisasi

Produk-produk yang terstandarisasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk melibatkan perantara. Ketika spesifikasi produk sedikit berbeda dari biasanya untuk tiap pelanggan, produsen harus melakukan transaksi langsung dengan pelanggan. Sebagai contoh perabotan kantor yang dibuat khusus untuk sebuah perusahaan yang bervariasi modelnya sesuai dengan keinginan setiap perusahaan. Produk-produk khusus tidak bisa distandarisasi dan dijual ditoko-toko.

3. Pesanan Melalui Internet

Perusahaan yang memenuhi pesanan melalui internet cenderung menggunakan saluran langsung. Internet menghapus jarak antara produsen dan konsumen, sekaligus menghapus kebutuhan akan adanya distribusi dan peritel. Ketika perusahaan menjual produk-produknya secara langsung kepada pelanggan tanpa memanfaatkan took-toko maka perusahaan dapat meningkatkan efisiensinya.

2.3.1.3 Fungsi Saluran Ditribusi Menurut Kotler (2005, P183), anggota- anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi utama :

• Mereka mengumpulkan informasi mengenai calon pelanggan dan pelanggan

sekarang, pesaing, dan pelaku dan kekuatan lainnya dalam lingkungan

pemasaran tersebut.

• Mereka mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk

merangsang pembelian.

• Mereka mencapai kesepakatan mengenai harga dan ketentuan-ketentuan lain

sehingga peralihan kepemilikan dapat terlaksanakan.

• Mereka melakukan pemesanan kepada produsen.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

14

• Mereka memperoleh dana untuk menanggung resiko yang berhubungan

dengan pelaksanaan fungsi saluran.

• Mereka mengatur kesinambungan penyimpanan dan perpindahan produk-

produk fisik.

• Mereka mengatur pelunasan tagihan mereka kepada pembeli melalui bank

produk fisik.

• Mereka mengawasi peralihan kepemilikan actual dari suatu organisasi atau

orang kepada organisasi atau orang lainnya.

Dalam fungsi anggota saluran pemasaran ini, yang terdapat dipenelitian ini adalah point ke enam dimana pengaturan kesinambungan penyimpangan dan perpindahan produk-produk fisik.

2.3.1.4 Tingkatan – tingkatan saluran distribusi Saluran distribusi digambarkan oleh jumlah tingkat saluran yang terlibat. Tingkatan saluran menurut Kotler dan Amstrong (2006, P7) adalah Merupakan setiap lapisan perantara pemasaran yang melaksanakan semacam tugas dalam mebawa produk dan kepemilikan lebih dekat kepada pembeli akhir. Ada dua macam tingkatan saluran yaitu :

• Saluran pemasaran langsung

Yakni tidak mempunyai perantara. Saluran ini terdiri dari perusahaan yang menjual langsung kepada konsumen.

• Saluran pemasaran tidak langsung

Yakni terdiri dari satu tingkat perantara. Saluran ini terdiri dari perusahaan yang menjual melalui perantara kepada konsumen. Dalam penelitian ini, faktanya PT. Perdana Jatiputra menggunakan saluran pemasaran langsung dan tidak langsung karena PT. Perdana Jatiputra menjual produknya kepada retail dan pemakai langsung.

2.3.1.5 Keputusan Dalam Desain dan Pemilihan Saluran Distribusi Menurut Kotlet (2005, P188-194) bahwa untuk merancang suatu saluran distribusi, kita harus mendapatkan hal-hal berikut :

• Menetapkan tujuan dan larangannya

Tujuan-tujuan saluran seharusnya dinyatakan dari segi tingkat keluaran jasa yang ditargetkan. Untuk merencakan saluran yang efektif, produsen perlu menentukan segmen pasar mana saja yang akan dilayani dan saluran terbaik manakan yang digunakan untuk masing-masing segmen tadi. Produsen

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

15

mengembangkan sasaran salurannya dalam konteks berbagai peruahaan lingkungan perusahaan, tingkat output jasa yang diinginkan oleh konsumen.

• Mengindentifikasi berbagai alternative saluiran distribusi utama

Selanjutnya perusahaan harus mengindentifikasikan alternatif – alternatif saluran yang penting. Sebuah alternatif saluran harus mencakup tifa unsure : (1) Wholesaler (disebut juga distributor)

Yaitu perusahaan yang melakukan kegiatan wholesaling. Wholesaling adalah segala kegiatan produk dalam kuantitas besar keapda pembeli non konsumen akhir untuk tujuan dijual kembali atau untuk pemakaian bisnis.

(2) Retailer (Dealer)

Adalah perusahaan yang fungsi utamanya menjual produk kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga. Penekanan pada fungsi utama tertentu ini menunjukan bahwa retailer merupakan lembaga yang dapat berdiri sendiri.

• Jumlah perantara

Perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang diperkerjakan disetiap saluran, ada tiga strategi mengenai hal ini : - Distribusi Intensif

Jika strategi distribusi intensif yang dipilih, maka akan menjual produk melalui semua perdagangan besar atau perdagangan eceran yang bertanggung jawab dan layak, yang akan menyimpan atau menjual produk perusahannya.

- Distribusi Ekslusif

Jika strategi distribusi eksklusif yang dipilih, maka hanya akan menjual produknya melalui satu buah perantara diwilayah geografis yang ditentukan.

- Distribusi Selektif

Jika strategi seletif yang dipilih, maka akan menjual produknya hanya melalui perantara yang akan memberikan perhatian atau minat khusus pada produk tertentu.

Apabila keputusan telah ditetapkan, maka manajermarketing perlu menyusun program-program taktis untuk mendukung strategi penyaluran tersebut. Taktis tersebut meliputi : - Pemilihan perantara-perantara.

- Pengembangan prosedur untuk berkerja dengan perantara tersebut.

- Penetapan kegiatan distribusi fisik untuk memasok barang dan jasa kepada

para perantara.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

16

- Pengawasan dan pengevaluasian kinerja mereka.

• Mengevaluasi Alternatif saluran distribusi yang utama

Setiap alternatif yang ada perlu dievaluasi sesuai dengan criteria ekonomi, kriteria pengendalian, criteria adaptif. Dalam kriteria ekonomis, masalah pertama yang harus dievalusi adalah cara manakah yang akan menghasilkan penjualan yang lebih banyak diantara alternatif- alternatif tersebut. Saluran distribusi produk juga telah menjadi pertimbangan perusahaan untuk dapat memasok produknya ke pelanggan tanpa biaya yang mahal. Dengan adanya saluran distribusi ini pelanggan dapat dengan mudah untuk mendapatkan produk itu tanpa memakan waktu yang lama. Dalam meilih saluran distribusi ada beberapa hal yang perlu ditinjau, yakni - Panjangnya saluran distribusi :

Dalam hal ini mengenai saluran distribusi untuk barang konsumsi, yaitu : Tingkatan saluran distribusi menurut Kotler ( 2005, P185) ; (i) Saluran no tingkat

Saluran ini disebut juga saluran pemasaran langsung, dimana pabrik secara langsung menjual kepada pelanggan. Cara utama pemasaran langsung adalah pintu ke pintu, penjualan melalui TV dan took (outlet) milik pabrik itu sendiri

(ii) Saluran satu tingkat

Saluran ini menunjukan bahwa pemasaran hanya menggunakan satu tipe perantara. Dalam pasar konsumsi, mereka ini adalah pengecer. Produsen – Pengecer - Pelanggan

(iii) Saluran dua tingkat

Saluran ini mencakup dua perantara. Dalam pasar konsumsi, mereka ini adalah grosir dan pengecer. Dalam pasar industrial, perantara tersebut adalah distributor dan dealer industrial. Produsen – pengecer – pelanggan

(iv) Saluran tiga tingkat

Saluran ini mencakup tiga perantara. Segala pendistribisiannya adalah kepada pedagang besar, penyalur dan pengecer yang kemudian menyalurkan kepada pelanggan. Produsen - Pedagang besar - Penyalur – Pengecer – Pelanggan

• Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran

Saluran distribusi ditentukan oleh pola pembelian konsumen, maka sifat pasar merupakan faktor penentu yang mempengaruhi dalam penelitian saluran oleh pihak menejemen perusahaan. Perusahaan yang mengadakan pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan tiga criteria, yaitu : pengawasan saluran, pencakupan pasar, dan biaya

• Kemungkinan penggunaan saluran distribussi ganda

Tipe saluran ini dapat digunakan oleh produsen terutama untuk mencapai

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

17

pasar yang berbeda. Untuk daerah yang produknya jarang dapat menggunakan agen pabrik dalam pemasarannya atau dapat pula mendirikan cabang penjualan didaerah yang padat.

2.4 Produk Definisi produk menurut Ferrinadewi dan Darmawan (2004, P24)

adalah sesuatu yang memiliki nilai dan ditawarkan kepasar untuk memenuhi

kebutuhan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah

barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.

Beberapa atribut produk yaitu :

1. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya, termasuk juga mencakup daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan penggunaan, perbaikan, serta artibut bernilai lainnya.

2. Fitur Produk

Fitur mengarah kepada alat-alat yang dapat digunakan untuk membedakan produk perusahaan dengan lainnya.

3. Desain Produk

Desain produk berbeda dengan gaya, desain produk bukan tentang penampilan saja tetapi lebih mengarah kepada peningkatan kinerja produk.

Menurut Kotler & Amstrong ( 2003, p342-343) produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan kenginan konsumen. Klasifikasi produk berdasarkan konsumen yang menggunakan, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori :

2.4.1 Produk Konsumen 1. Produk Konsumen

Produk konsumen adalah semua produk yang dibeli oleh konsumen untuk

dikonsumsi secara pribadi. Produk konsumen terdiri atas produk sehari-hari

yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan

dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk

tersebut yang juga minimal.

Contoh produk konsumen : susu, surat kabar, permen karet.

2. Produk Belanja

Produk belanja adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

18

produk sehari-hari dan dalam pembeliannya konsumen melakukan perbandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contoh produk belanja adalah perabotam dan alat-alat rumah tangga

3. Produk Khusus

Produk khusus adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan indentifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus. Contoh produk khusus jam Rolex dan mobil Jaguar, konsumen menjadi selera pribadi sebagai dasar dari keputusan membeli, bukannya perbandingan harga.

4. Produk yang Tidak Dicari

Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen yang konsumen tidak mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.

2.4.2 Produk Industri Produk Industri adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dan produk industry didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa meliputi :

• Bahan dan suku cadang : meliputi bahan baku, bahan manufaktur,dan suku

cadang yang dijual langsung kepada pemakai industry (contohnya : gandum,

kapas, ternak, buah-buahan dan sayuran). Barang modal : adalah produk

industri yang membantu produksi atau operasi, termasuk pemasangan

(contohnya : bangunan pabrik dan kantor) dan peralatan tambahan (

contohnya : peralatan pabrik).

• Perlengkapan dan jasa : meliputi perlengkapan operasi (minyak bumi, batu

bara, kertas, pensil) dan alat-alat perbaikan dan pemeliharaan (contohnya :

alat untuk membersihkan jendela, alat perbaikan computer) serta jasa

konsultasi bisnis.

2.5 Transportasi Salah satu metode optimasi untuk mencari jalur distribusi serta biaya

adalah metode transportasi, dikatakan demikian berdasarkan teori-teori.

Menurut Agustini dan Rahmadi (2004, P100-133). Pada

masalah tranportasi, biasanya jumlah barang yang disalurkan dari setiap lokasi

permintaan bervariasi. Atas dasar kenyataan bahwa rute pengiriman yang berbeda

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

19

akan menghasilkan biaya kirim yang berbeda, maka tujuan pemecahan kasus ini

adalah menentukan berapa unit barang yang arus dikirim dari setiap sumber ke

setiap tujuan sehingga permintaan dari setiap tujuan terpenuhi dan total biaya kirim

minimum.

Menurut Siswanto (2006, P265) ”Transportasi berkaitan dengan

masalah pendistribusian barang-barang dari pusat-pusat pengiriman atau sumber ke

pusat- pusat penerimaan atau tujuaan.”

Menurut Mulyono, Sri (2007, P111) ”Transportasi diartikan sebagai

distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas,

menuju beberapa tujuaan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transpor

minimum.

Karena hanya ada satu macam barang, suatu tempat tujuaan dapat

memenuhi permintaannya dari satu atau lebih sumber". Dari pengertian di atas,

dapat disimpulkan bahwa transportasi adalah kegiatan memindahkan sesuatu dari

suatu tempat ke tempat yang lain.

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005, P631), permodelan

transportasi adalah suatu prosedur berulang untuk memecahkan masalah serta

meminimalisasi biaya pengiriman produk dari beberapa sumber ke beberapa tujuan.

Jadi pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan jasa dari beberapa

sumber ke beberapa tempat tujuan dengan memecahkan permasalahan biaya

transportasi agar biaya tersebut minimum.

Model transportasi berkaitan dengan suatu situasi dimana suatu

komoditas akan dikirim dari sejumlah sources (sumber) menuju ke sejumlah

destination (tujuan). Tujuan dari persoalan tersebut adalah menentukan jumlah

komoditas yang harus dikirim dari tiap-tiap source ke tiap-tiap destination

sedemikian hingga biaya total pengiriman dapat diminimumkan, dan pada saat

yang sama pembatas yang berupa keterbatasan pasokan dan kebutuhan permintaan

tidak dilanggar.

Model transportasi mengasumsikan bahwa biaya pengiriman

komoditas pada rute tertentu adalah proposional dengan banyaknya unit komoditas

yang dikirimkan pada rute tersebut. Secara umum, model transportasi dapat

diperluas pada bidang-bidang pengendalian persediaan, penjadwalan tenaga kerja,

dan penugasan personalia.

Menurut Abbas, (2003,p6) transportasi sebagai dasar untuk

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

20

pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan

industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan, adanya spesialisasi atau

pembagian perkerjaan menurut keahlihan sesuai dengan budaya, adat-istiadat, dan

budaya bangsa atau daerah.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada

tersedianya pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan.

Dalam transportasi kita melihat dua kategori yaitu :

• Pemindahan bahan-bahan dan hasil-hasil produksi dengan menggunakan alat

angkut

• Mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa definisi transportasi adalah kegiatan

pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ketempat lain.

Armada kendaraan digunakan untuk melayani beban yang terjadi, mungkin secara

acak, dilokasi yang berbeda dalam jaringan transportasi (Raja, 2007). Agar tercapai

keefektifan, maka biaya yang mengangkut harus didapatkan seminimal mungkin

(Athawale, 2010).

Dalam transportasi terlihat ada dua unsure yang terpenting yaitu :

• Pemindahan atau pergerakan

• Secara fisik mengubah tempat dari barang ke tempat lain

2.5.1 Metode yang digunakan dalam Transportasi Menurut Siswanto (2006, P268), ”Model transportasi pada saat

dikenali pertama kali diselesaikan secara manual dengan menggunakan algoritma

yang dikenal sebagai alogaritma transportasi. Alogaritma ini cukup dikenal dan

masih sering diajarkan hingga tahun 90-an” Flow chart alogaritma transportasi.

• Pertama, diagnosis masalah dimulai dengan pengenalan sumber, tujuan,

parameter, dan variabel.

• Kedua, seluruh informasi tersebut kemudian dituangkan ke dalam matriks

transportasi.

Dalam hal ini,

1) Bila kapasitas seluruh sumber lebih besar dari permintaan seluruh tujuan

maka sebuah kolom semu (dummy) perlu ditambahkan untuk

menampung kelebihan kapasitas itu.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

21

2) Bila kapasitas seluruh sumber lebih kecil dari seluruh permintaan tujuan

maka sebuah baris semu perlu ditambahkan untuk menyediakann

kapasitas semu yang akan memenuhi kelebihan permintaan itu. Jelas sekali

bahwa kelebihan permintaan itu tidak bisa dipenuhi

Ketiga, setelah matriks transportasi terbentuk kemudian dimulai

menyusun tabel awal.

Alogaritma transportasi mengenal tiga macam metode untuk menyusun

tabel awal, yaitu

1) Metode biaya terkecil atau Least Cost Method

2) Metode Sudut Barat Laut atau North West Corner Method

3) VAM atau Vogell’s Approximation Method

• Ketiga metode diatas masing-masing berfungsi untuk menentukan alokasi

distribusi awal yang akan membuat seluruh kapasitas sumber teralokasi ke

seluruh tujuan.

• Keempat, setelah penyusunan tabel awal selesai maka sebagai langkah

selanjutnya adalah pengujian optimalitas tabel untuk mengetahui apakah biaya

distribusi total telah minimum. Secara matematis, pengujian ini dilakukan untuk

menjamin bahwa nilai fungsi tujuan minimum telah tercapai.

Ada dua macam pengujian optimalitas alogaritma transportasi.

1) Stepping Stone Method

2) MODI atau Modified Distribution Method

• Kelima, atau langkah yang terakhir adalah revisi tabel bila dalam langkah

keempat terbukti bahwa tabel belum optimal atau biaya distribusi total masih

mungkin diturunkan lagi. Dengan demikian, jelas sekali bahwa langkah

kelima ini tidak akan dilakukan apabila pada langkah keempat telah

membuktikan bahwa tabel telah optimal.

2.6 Pohon Keputusan Dalam penelitian operasional, teori pohon keputusan merupakan

bagian dari pembahasan teori keputusan dan permainan. Pohon keputusan disajikan

untuk mengevaluasi hal yang dapat disebut sebagai alternatif tahap tunggal.

Dalam arti bahwa, keputusan di masa mendatang tidak tergantung pada keputusan

yang diambil sekarang. Proses keputusan (decision process) adalah proses yang

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

22

memerlukan satu atau sederetan keputusan untuk menyelesaikannya.

Tiap keputusan yang diambil mempunyai suatu keuntungan

atau kerugian yang berkaitan dengannya yang ditentukan pula oleh berbagai keadaan

luar (external) yang mengelilingi proses itu (suatu segi membedakannya dari proses

yang lain). (Nunung. 2003, P59).

Jika terdapat dua atau lebih keputusan yang berurutan, dan keputusan

yang terakhir didasarkan pada hasil keputusan yang sebelumnya, maka pendekatan

dengan menggunakan pohon keputusan sangat tepat untuk digunakan.

2.6.1 Definisi Pohon Keputusan Berdasarkan Siswanto (2006, P55), Pohon Keputusan atau

Decision Tree adalah model visual untuk menyederhanakan proses pembuatan

keputusan secara rasional. Visualisasi ini memungkinkan kita untuk memahami

proses pembuatan keputusan yang terstruktur, bertahap, dan rasional.

Pembuatan keputusan berarti memilih alternatif-alternatif keputusan yang tersedia.

Karena unsur ketidakpastian maka berbagai kemungkinan keadaan akan dihadapi

oleh masing-masing alternatif keputusan itu. Oleh karena itu, diagram keputusan

mempunyai noda keputusan dan noda cabang.

Berdasarkan Heizer dan Render (2005, P326), Pohon Keputusan

(decision tree) merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan yang

mengindikasikan alternatif keputusan yang ada, kondisi alamiah dan peluangnya, dan

juga imbalannya bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alamiah.

Berdasarkan Antonie (2008, P21), Decision Tree adalah sebuah struktur pohon,

dimana setiap noda pohon merepresentasikan atribut yang telah diuji, setiap

cabang merupakan suatu pembagian hasil uji, dan noda daun (leaf)

merepresentasikan kelompok kelas tertentu. Level noda teratas dari sebuah Decision

Tree adalah noda akar (root) yang biasanya berupa atribut yang paling memiliki

pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. Pada umumnya Decision Tree

melakukan strategi pencarian secara top-down untuk solusinya.

Pada proses mengklarifikasi data yang tidak diketahui, nilai atribut

akan diuji dengan cara melacak jalur dari node akar (root) sampai node akhir (daun)

dan kemudian akan diprediksi kelas yang dimiliki oleh suatu data baru tertentu.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan (decision tree) adalah salah satu

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

23

alat yang digunakan dalam pengambilan keputusan dari berbagai alternatif yang ada,

yang mana dilakukan secara terstruktur, bertahap, dan rasional.

2.6.2 Analisis Pohon Keputusan (Decision Tree) Terlepas dari kerumitan sebuah keputusan atau kecanggihan teknik

yang digunakan untuk menganalisis keputusan tersebut, semua pengambil keputusan

dihadapkan dengan berbagai alternatif dan “kondisi alami”. Pada saat membuat

sebuah pohon keputusan, harus dipastikan bahwa semua alternatif dan kondisi alami

berada di tempat yang benar dan logis serta semua alternatif yang mungkin serta

kondisi alami telah disertakan. Notasi yang digunakan adalah :

1. Istilah :

a) Alternatif – sebuah tindakan atau strategi yang dapat dipilih oleh seorang

pengambil keputusan.

b) Kondisi alami – sebuah kejadian atau situasi dimana pengambil keputusan

hanya memiliki sedikit kendali atau tidak sama sekali.

2. Simbol yang digunakan dalam sebuah pohon keputusan:

a) – sebuah titik keputusan dimana terdapat satu alternatif atau lebih yang

dapat dipilih.

b) – sebuah titik kondisi alami dimana kondisi alami mungkin akan terjadi.

Diagram pohon sering kali membantu dalam memahami dan

menyelesaikan persoalan probabilitas. Diagram pohon biasanya

digambarkan dengan lambang yang baku. Dimulai dengan suatu nokhta

kemudian dibuat cabang-cabang sebanyak peristiwa yang mungkin dapat

dihasilkan dari percobaan.

Pada masing-masing cabang dituliskan probabilitas terjadinya peristiwa yang

bersangkutan. Jika percobaan dilakukan lagi, maka langkah- langkah itu

diulang. Setiap cabang berakhir pada nokhta yang kemudian diisi dengan

probabilitas peristiwa bersama. Pada nokhta yang paling awal dituliskan angka 1

yang artinya jumlah probabilitas dari seluruh peristiwa yang mungkin.

(Mulyono, 2004, P223)

Menganalisis masalah dengan menggunakan pohon keputusan mencakup

lima langkah :

1. Mendefinisikan masalah.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

24

2. Menggambarkan pohon keputusan.

3. Menentukan peluang bagi kondisi alamiah.

4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan

kondisi alamiah yang mungkin.

5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi

alamiah. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke

depan (backward) – yaitu memulai dari sisi kanan pohon, terus menuju ke

titik keputusan di sebelah kirinya.

Gambar 2.1 Diagram Pohon

Sumber Tabel : (Mulyono, 2004, P56)

EMV merupakan kriteria yang paling sering digunakan untuk

menganalisis pohon keputusan. Satu dari langkah awal analisis ini adalah untuk

menggambar pohon keputusan dan menetapkan konsekuensi finansial dari semua

hasil masalah tertentu. Nilai harapan moneter (Expected Monetary Value – EMV)

adalah nilai harapan moneter yang diharapkan dari sebuah variabel yang memiliki

beberapa kemungkinan kondisi alamiah yang berbeda, masing-masing dengan

peluang tersendiri. Saat peluang diketahui, nilai maximax dan maximin

menyatakan skenario perencanaan kasus terbaik – kasus terburuk. Nilai ini mewakili

nilai yang diharapkan atau rata-rata tingkat pengembalian modal jika keputusan ini

dapat diulangi berkali-kali. (Heizer dan Render, 2005, p324)

EMV sebuah alternatif merupakan jumlah semua keuntungan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

25

alternatif, yang masing- masing diberikan bobot kemungkinan terjadinya.

EMV (Alternatif i) = (Hasil kondisi alamiah 1) x (Kemungkinan terjadi kondisi

alamiah 1) + (Hasil kondisi alamiah 2) x (Kemungkinan terjadi kondisi alamiah

2) + . . . + (Hasil kondisi alamiah terakhir) x (Kemungkinan terjadikondisi

alamiah terakhir) Atau dengan rumus : (Siswanto, 2007, p56)

Di mana:

NHi = Nilai harapan cabang keputusan ke-i. pj= Probabilitas kemunculan keadaan

ke-j.

hij = Nilai hasil keputusan jika alternatif keputusan ke-i diambil dan keadaan ke-j

terjadi

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

26

2.7 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id filedari bahasa inggris yaitu Manage menjadi Menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut P.Robbins (2009, P8),

27