bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00989-si...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori umum
Untuk memudahkan dalam penelitian maka diperlukan pemahaman -
pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi.
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran diperlukan untuk memperkenalkan informasi produk ataupun
jasa kepada para konsumen. Berikut ini pengertian menurut beberapa ahli :
Menurut Kotler dan Amstrong (2012, p5) Pemasaran merupakan proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi customer dan membangun hubungan
customer yang kuat untuk menangkap nilai dari customer sebagai imbalan.
Menurut Kamus bahasa Indonesia, pemasaran merupakan proses, cara,
perbuatan pemasaran sesuatu barang dagang. Dalam hal menyebarluaskan ke
tengah-tengah masyarakat.
2.1.2 Internet
Menurut Strauss dan Frost (2012, p27) Internet adalah jaringan global
yang saling berhubungan yang meliputi jutaan perusahaan, pemerintah,
organisasi, dan jaringan pribadi. Salah satu cara untuk memahami proses ini
adalah dengan melihat internet seperti memiliki tiga peranan teknis.
1. Penyedia konten yang menciptakan informasi, entertainmet, dan
sebagainya yang berada pada komputer dengan mengakses jaringan.
2. Pengguna (juga dikenal sebagai komputer client) yang mengakses
konten dan mengirim e-mail dan data lainnya melalui jaringan.
8
3. Sebuah infrastruktur teknologi yang bergerak, membuat dan melihat
atau mendengarkan konten (software dan hardware).
Menurut Strauss dan Frost (2012, p27) Ada tiga tipe dalam mengakses
dengan Internet, yaitu :
1. Publik Internet
Jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja dan
kapan saja.
2. Intranet
Jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah perusahaan tetapi
menggunakan standar internet seperti HTML dan browser. Dengan
demikian, intranet seperti internet mini tetapi dengan proteksi
password untuk dikonsumsi internal perusahaan.
3. Extranet
Dua atau lebih jaringan eksklusif yang bergabung untuk tujuan
pertukaran informasi. Jika dua perusahaan, atau perusahaan dan
pemasok atau pelanggan, menghubungkan intranet mereka, mereka
akan memiliki extranet. Akses biasanya hanya secara parsial.
2.1.2.1 Istilah dalam internet
- World Wide Web
Menurut Strauss dan Frost (2012, p423) world wide web merupakan
mekanisme yang awalnya dikembangkan oleh Tim Berners-Lee untuk
fisikawan CERN untuk berbagi dokumen melalui internet. Web
memungkinkan pengguna komputer untuk mengakses informasi di
seluruh sistem di seluruh dunia menggunakan URL (uniform resource
9
locators) untuk mengidentifikasi file dan sistem dan link hypertext
untuk bergerak antara file pada sistem yang sama atau berbeda.
- Web site
Menurut Strauss dan Frost (2012, p423) web site merupakan lokasi
virtual untuk keberadaan organisasi di World Wide Web, biasanya
terdiri dari beberapa halaman web dan homepage tunggal yang
ditunjuk oleh URL unik.
- HTML
Menurut Strauss dan Frost (2012, p415) HTML merupakan sistem
pengkodean sederhana yang digunakan untuk format dokumen yang
dilihat oleh client web. Halaman web yang ditulis dalam spesifikasi
standar.
- RSS (Really Simple Syndication)
Menurut Strauss dan Frost (2012, p420) RSS adalah format XML yang
dirancang untuk mempermudah berbagi judul dan konten web lainnya.
- URL (Uniform [or universal] resource locator)
Menurut Strauss dan Frost (2012, p422) URL adalah informasi
tentang protokol, sistem, dan nama file yang memungkinkan sistem
pengguna untuk menemukan dokumen tertentu di internet. contoh
URL adalah, yang menunjukkan bahwa " hyper text transfer protocol"
adalah protokol dan informasi tersebut terletak pada sistem yang
bernama "www".
10
- IP address (internet protocol)
Menurut Strauss dan Frost (2012, p416) IP address adalah melihat
URL dan nama domain. Tiga istilah yang digunakan secara
bergantian.
2.1.2.2 Peluang Pemasaran dengan Internet
Menurut Strauss dan Frost (2012, p45) BussinessLink, situs
Pemerintah di U.K., membantu para pemasar dengan meringkas peluang e-
bisnis dan e-marketing yang mengalir dari sifat unik internet.
1. Lower costs
Meraih pelanggan yang tepat dengan biaya lebih lebih rendah
dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.
2. Trackable, measurable results
Memperoleh data rinci mengenai tanggapan pelanggan untuk
kampanye pemasaran.
3. Global reach
Mengakses pasar baru di seluruh dunia.
4. Personalization
menghubungkan database ke situs web yang memungkinkan
untuk penawaran bertarget individu.
5. One-to-one marketing
Instan akses ke pelanggan individu pada komputer dan ponsel.
6. More interesting campaigns
Menggunakan multimedia kreatif untuk melibatkan pelanggan.
7. Better conversion rates (increased purchases)
11
Pelanggan secara online hanya dalam beberapa klik atas
pembelian, sedangkan saat offline mereka harus melakukan
panggilan telepon atau kunjungi toko.
8. Twenty-four-hour-marketing
Memungkinkan 24/7 akses ke produk-produk perusahaan dan
layanan bahkan ketika kantor ditutup.
2.1.3 Activity Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p141 ), “Activity
Diagram is a type of workflow diagram that describes the user
activities and their sequential flow.” Yang berarti : Activity
Diagram adalah salah satu tipe dari workflow diagram yang
menjelaskan aktifitas pengguna dan urutan aluranya.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 E-Marketing
Menurut Chaffey (2009, p417) E-Marketing merupakan proses dalam
mencapai tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi komunikasi
elektronik.
Menurut Strauss dan Frost (2012, p28) E-Marketing adalah penggunaan
teknologi informasi untuk kegiatan pemasaran, dan proses untuk menciptakan,
berkomunikasi, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Lebih sederhananya E-
marketing adalah hasil dari teknologi informasi diterapkan untuk pemasaran
tradisional dalam dua cara.
12
Menurut Rudy (2008, p56) E-Marketing adalah sebuah teknik pemasaran
berbasis web dan internet digunakan untuk mencapai sasaran dan mendukung
konsep pemasaran yang modern. Oleh karena itu, dengan adanya E-Marketing
baik perusahaan maupun pelanggan dapat saling mengenal dan berkomunikasi
satu sama lain secara cepat dan real-time sehingga dapat meningkatkan
keuntungan bagi kedua belah pihak.
Menurut Salehi, Mirzaei, Aghaei dan Abyari (2012, p520) mendefinisikan E-
marketing sebagai penerapan teknologi digital yang membentuk saluran online
(web, e-mail, database, ditambah mobile / wireless & TV digital) untuk
berkontribusi kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mencapai akuisisi
menguntungkan dan retensi pelanggan (dalam membeli multi-channel proses dan
siklus hidup pelanggan) melalui peningkatan pengetahuan pelanggan kami (dari
profil mereka, perilaku, nilai dan loyalitas driver), kemudian memberikan
komunikasi ditargetkan terpadu dan layanan online yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing
Menurut Indrajani, Olivia, Megaria, Christina (2007, p81) E-marketing
merupakan proses membangun dan mempertahankan hubungan dengan
pelanggan melalui kegiatan online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk,
dan pelayanan untuk memenuhi keinginan dari kedua belah pihak.
Dr. Sanjay Hooda and Mr. Sandeep Aggarwal, (2012 p108)
mendefinisikan E-marketing merupakan penggunaan kreatif teknologi internet
termasuk penggunaan berbagai multimedia, grafis, dll teks dengan bahasa yang
berbeda untuk membuat iklan menarik, bentuk, e-shop dimana produk dapat
dilihat, dipromosikan dan dijual
13
2.2.2 Kerangka SOSTAC™
Dalam membangun e-marketing diperlukan suatu kerangka sehingga e-
marketing yang diterapkan akan berjalan dengan efektif. Salah satu kerangka
perencanaan yang dapat digunakan adalah SOSTAC™. SOSTAC™ adalah
kerangka yang dikembangkan oleh Paul Smith (1999) dan ini merangkum
berbagai tahap yang harus terlibat dalam strategi pemasaran dari pengembangan
strategi untuk implementasi.
Gambar 2.1 SOSTAC ™ - Kerangka Kerja Umum Untuk E-
Perencanaan Pemasaran
Sumber : Chaffey (2009, p419)
14
2.2.2.1 Situation Analysis (Where Are We Now ?)
Menurut Chaffey (2009, p420) situation analysis adalah lingkungan
analisis dan review proses internal dan sumber daya untuk menginformasikan
strategi. Lingkungan pemasaran yang terus berubah, memberikan banyak
kesempatan untuk mengembangkan produk baru, pasar baru, dan media baru
untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan saluran baru untuk mencapai
mitra bisnis. Tujuan dari situation analysis adalah untuk memahami
lingkungan saat ini dan masa depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan
strategis yang realistis dapat mengingat apa yang terjadi di pasar.
2.2.2.2 SWOT Analyses
Menurut Strauss dan Frost (2012, p74) analisis SWOT mengalir dari
analisis situasi yang menguji kekuatan internal perusahaan dan kelemahan
yang berhubungan dengan lingkungan, kompetisi, peluang, ancaman
eksternal. Peluang dapat membantu untuk menentukan target pasar atau
mengidentifikasi peluang produk baru, sedangkan ancaman adalah wilayah
pemasaran.
15
Gambar 2.2 SWOT Analysis: Strengths (S), Weaknesses (W),
Opportunities (O), and Threats (T)
Sumber : Kotler dan Amstrong (2012, p54)
2.2.2.3 Objectives (Where Do We Want To Be?)
Menurut Chaffey (2009, p281) Objectives merupakan pernyataan dan
komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan. Tahap ini merupakan tahap
untuk menentukan tujuan agar perusahaan akan focus terhadap apa yang
ingin dicapai. Dalam mempermudah dalam menentukan tujuan maka akan
digunakan panduan SMART (Specific, Measurable, Actionable, Relevant dan
Time-Related).
Menurut Chaffey (2009, p321) SMART digunakan untuk menilai
kesesuaian tujuan yang ditetapkan untuk mendorong strategi yang berbeda
atau perbaikan berbagai macam proses bisnis.
16
i. Specific : tujuan yang dibuat secara rinci untuk mengukur masalah
dunia nyata dan peluang.
ii. Measurable : tujuan yang dapat diukur secara kuantitatif atau
kualitatif agar dapat dikontrol.
iii. Actionable : tujuan yang dibuat harus sanggup untuk dicapai, hal
ini diukur dengan membandingkan kemampuan perusahaan dengan
tujuan yang ditetapkan.
iv. Relevant : tujuan yang ditetapkan harus bisa diterapkan untuk
masalah spesifik yang dihadapi.
v. Time-Related : tujuan yang ditetapkan harus berhubungan dengan
jangka waktu yang telah ditetapkan.
Manfaat dalam penerapan e-marketing dirangkum menjadi 5S, yaitu :
1. Sell merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-marketing
yang membantu dalam meningkatkan penjualan, karena promosi
yang dilakukan secara online dapat menjangkau masyarakat yang
luas.
2. Serve merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing
untuk menambah value bagi customer, dengan meningkatkan
kualitas layanan serta berikan feedback untuk customer.
3. Speak merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing
untuk lebih dekat dengan customer. Dalam mencapai tujuan ini
perusahaan diharapkan untuk dapat membuat e-marketing yang
bisa menjadi sarana komunikasi yang efektif.
4. Save merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing
untuk mengurangi biaya promosi, dengan menciptakan e-marketing
17
yang bisa mengurangi biaya promosi yang sering dikeluarkan
perusahaan.
5. Sizzle merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing
untuk meningkatkan brand awareness dan recognition melalui
jalur online.
2.2.2.4 Strategy (How Do We Get There?)
Menurut Chaffey (2009, p295) Definisi strategi didorong oleh tujuan
dan visi sebagaimana dimaksud pada bagian sebelumnya. Karena strategi
disusun berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu untuk sering kembali dan
merevisinya.
Menurut Chaffey (2009, p295) target market strategi adalah evaluasi
dan pemilihan segmen yang tepat serta pengembangan penawaran yang
sesuai. Target market strategi melibatkan empat tahap, yaitu :
18
Gambar 2.3 Tahapan Dalam Pengembangan Sasaran Strategi
Pemasaran
Sumber : Chaffey (2009, p437)
a. Segmentation : Identifikasi kelompok yang berbeda dalam suatu
target pasar untuk mengembangkan penawaran produk yang
berbeda dan komunikasi untuk kelompok. Segmentasi pasar adalah
kunci dari pengembangan strategi pemasaran yang kuat melibatkan
lebih dari sekedar mengelompokkan pelanggan ke segmen
mengidentifikasi segmen, targeting, posisi dan mengembangkan
keunggulan atas pesaing diferensial merupakan dasar strategi
pemasaran.
19
b. Target Market
Pendekatan target digunakan untuk akuisisi online dan kampanye
retensi secara alami akan bergantung pada segmentasi yang
ditetapkan. Gambar 2.4 merangkum pilihan untuk menargetkan
pelanggan online. Kekuatan teknologi digital ini membuat ini lebih
mudah dan lebih efektif biaya untuk menyampaikan pesan yang
ditargetkan pada halaman web atau e-mail dibandingkan dengan
media tradisional.
Gambar 2.4 Berbagai Target dan Pendekatan Segmentasi Untuk
Kampanye Digital
Sumber : Chaffey (2009, p438)
20
c. Positioning
Menurut Chaffey (2009, p441) Positioning adalah mempengaruhi
persepsi pelanggan terhadap produk dalam pasar. Positioning
berhubungan dengan bagaimana konsumen mempersepsikan
produk dalam hal dari unsur-unsur nilai. Perusahaan kemudian
harus menentukan bagaimana untuk menonjolkan manfaat sebagai
keunggulan diferensial atas produk saingan. Menurut Chaffey
(2009, p441) Online Value Proposition (OVP) adalah sebuah
pernyataan dari manfaat layanan e-commerce yang ideal tidak
harus tersedia dalam penawaran pesaing atau persembahan offline.
Cara dalam membangun OVP adalah dengan menggunakan 7 Ps
dimana dalam penerapannya akan dibahas lebih lanjut pada tahap
tactic.
2.2.2.5 Tactics (How Exactly Do We Get There?)
Menurut Chaffey (2009, p449), taktik pemasaran untuk menerapkan
strategi dan tujuan secara tradisional di sekitar bauran pemasaran. Untuk
mencapai perencanaan e-marketing yang efektif maka dapat digunakan tahapan
pemasaran 7Ps, yaitu sebagai berikut:
21
Gambar 2.5 Unsur Marketing Mix
Sumber : Chaffey (2009, p449)
1. Product
Unsur marketing mix yang melibatkan melakukan riset
kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang sesuai.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan customer service,
menyediakan informasi produk yang lengkap, testimonial dari
user dan lain – lain.
2. Promotion
Unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan
pelanggan dan stakeholder lainnya untuk menginformasikan
kepada customer tentang produk dan organisasi.
22
Gambar 2.6 Unsur Marketing Mix
Sumber : Chaffey (2009, p449)
3. Price
Unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan
harga organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan model
penentuan harga dan untuk menetapkan harga untuk produk dan
jasa. Contohnya adalah dengan memberikan harga diskon
kepada customer yang membeli produk dengan quantity yang
banyak.
4. Place
Unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk kepada
pelanggan sesuai dengan permintaan dan meminimalkan biaya
persediaan, transportasi dan penyimpanan.
23
5. People
Unsur marketing mix yang melibatkan pengiriman layanan
kepada pelanggan selama interaksi dengan pelanggan.
6. Process
Unsur marketing mix yang melibatkan metode dan prosedur
perusahaan gunakan untuk mencapai semua fungsi pemasaran.
7. Physical Evidence
Unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari
produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan.
2.2.2.6 Action (The Details of Tactics who Does, what and when)
Menurut Chavey (2009, p469) action merupakan komponen
perencanaan tindakan e-marketing mengacu pada kegiatan yang
dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan suatu rencana. Hal – hal
yang perlu diselesaikan saat menentukan tindakan atau action yaitu
tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup uintuk
memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback, pelatihan staff,
tanggung jawab yang diperlukan untuk keefektifan internet
marketing, perubahan struktur organisasi yang diperlukan dalam
internet memberikan layanan berbasis internet, dan kegiatan seperti
apakah yang dapat dilakukan untuk mengelola website. Berikut hal –
hal yang perlu ditentukan dalam menentukan action yakni tasks,
resources, rekan kerja dan outsourcing, anggaran termasuk biaya
untuk pengembangan, promosi dan pemeliharaan, skala waktu, dan
staff.
24
2.2.2.7 Control (How Do We Get There?)
Menurut chavey (2009, p470) control merupakan unsur rencana e-
marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti
riset pemasaran untuk mendapatkan customer view, opini dan teknik
baru seperti analisis web-server log files yang menggunakan teknologi
untuk memantau apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, control dapat
dicapai melalui kepuasan pelanggan dan monitoring saluran kinerja
melalui situs web dan saluran tradisional.
2.2.3 Prototype Website E-marketing
Pada tahap ini perusahaan membuat perancangan website e-marketing
yang merupakan tahap dari pelakasanaan strategi dan taktik yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya. di bawah ini merupakan langkah
dalam prototyping :
2.2.3.1 Analysis
Pada tahap analysis merupakan tahap mengumpulkan data yaitu
dengan melakukan interview dengan pihak perusahaan, hasil dari
interview tersebut berupa sebuah infromasi yang digunakan untuk
membuat sebuah website dan memastikan bahwa data sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh pengguna website agar tidak terjadinya
kesalahpahaman antara pihak pembuat dan pengembangan website
dengan pemakai website.
25
2.2.3.2 Design
Pada tahap ini akan dibuat perancangan website. Menurut Chaffey,
(2009,p621), design adalah unsur perancangan dalam membuat sistem
yang menetapkan bagaimana sistem harus terstruktur.
Tahap perancangan adalah tahap untuk membuat quality content user
experience yang akan dirasakan oleh user situs tersebut. suatu website
harus memberikan informasi - informasi terkini yang dibutuhkan oleh
para customer menyangkut produk yang akan dibeli maupun informasi
produk terbaru yang belum banyak ada di pasaran sehingga membantu
para customer dalam menentukan produk yang sesuai dengan
kebutuhan customer itu sendiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat suatu website yaitu adanya eight golden rules yang meliputi
konsistensi, adanya shortcut, memberikan feedbeck, merancang dialog
untuk penutupan, memberikan penanganan jika terjadinya kesalahan,
mudah untuk kembali pada tindakan sebaliknya, mendukung adanya
pegendalian internal, dan mengurangi beban ingatan jangan pendek.
Selain itu diperlukan Information Architecture untuk website. Menurut
Chaffey (2009, p634), Information Architecture yaitu penggabungan
organisasi, pemberian label, terdapat skema navigasi dalam sistem
informasi dan pengelompokan informasi dalam struktur logika. dalam
merancangan infromaton architecture terdapat site map. Menurut
Chaffey (2009,p635) site map adalah penggambaran grafik atau tulisan
yang menghubungkan kelompok - kelompok lain dalam sebuah
website. terdapat juga wifreframes yang menurut Chaffey (2009,p636)
adalah sebuah cara mengilustrasikan susunan dari sebuah halaman web.
26
Gambar 2.7 Site Structure Diagram (Blueprint) yang digunakan untuk
menampilkan layout dan hubungan antar halaman dalam website.
Sumber : Chaffey (2009, p637)
27
Gambar 2.8 Contoh wireframe untuk situs mainan anak-anak.
Sumber : Chaffey (2009, p638)
2.2.3.3 Development
Tahap setelah melakukan perancangan maka kita melakukan
pengembangan terhadap suatu website. Didalam pengembangan
website menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, dan jQuery.
28
2.2.3.4 Test and Review
Langkah selanjutnya setelah melakukan pengembangan webiste yaitu
mengadakan review pada website yang dibuat.
Gambar 2.9 Tahapan Pengembangan Website Melalui Prototyping
Sumber : Chaffey (2009, p449)
Langkah awal dalam test and review yaitu melakukan komunikasi untuk
mendapatkan persetujuan dari pihak perusahaan. Dalam melakukan
implementasi juga melibatkan risk management, Menurut Chaffey
(2009, p598) yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi resiko potensial
dalam berbagai situasi dan kemudian mengambil tindakan untuk
meminimalkan resiko. Beberapa tahap dalam risk management:
1. Mengidentifikasi resiko dan dampaknya.
2. Mengidentifikasi solusi yang memungkinkan dari resiko ini.
3. Menerapkan solusi dengan sasaran dampak yang terbesar, resiko
yang paling memungkinkan.
4. Mengawasi resiko untuk pembelajaran kedepan dalam
penaganan resiko.