2012-2-01354-if bab2001

73
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Connolly dan Begg (2002,p270) sistem adalah salah satu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi. Menurut Fathansyah (2002,p9) sistem adalah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. Dari defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu. 7

Upload: sigitp20

Post on 20-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

39

BAB 2LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2002,p270) sistem adalah salah satu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi.

Menurut Fathansyah (2002,p9) sistem adalah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu.Dari defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu.2.1.2 Pengertian Data

Menurut Turban(2003,p2), data merupakan fakta-fakta yang belum diolah oleh gambaran-gambarannya yang mewakili kejadian yang terjadi serta kegiatan dan transaksi-transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan tetapi tidak disimpan untuk menyimpan arti khusus lainnya.

Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2005,p5) data adalah fakta-fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol angka yang secara relatif mempunyai arti bagi pengguna.Menurut James A. OBrien(2003,p13) data adalah fakta-fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi.

Jadi data adalah fakta-fakta mengenai kejadian atau transaksi yang berguna bagi pengguna.2.1.3 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), basis data adalah tempat penyimpanan data tunggal (mungkin dalam skala besar) yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak departemen dan pengguna. Daripada menggunakan file-file yang berulang (redundant) dan sama sekali tidak terhubung, basis data menyimpan semua data yang terintegrasi dengan jumlah duplikasi data seminimal mungkin. Selain menyimpan data operasional perusahaan, basis data juga menyimpan deskripsi mengenai data itu. Oleh karena itu, basis data sering disebut dengan a self describing collection of integrated records. Deskripsi mengenai data tersebut dikenal dengan kamus data atau metadata.Menurut Michael V. Mannio (2001,p4) basis data adalah kumpulan dari data-data yang biasa dipakai secara bersama-sama dan saling berhubungan.

Menurut Date (2000,p10) basis data adalah kumpulan data yang digunakan oleh sistem aplikasi dalam perusahaan. Jadi, basis data bisa dikatakan sebagai kumpulan data-data yang saling berhubungan dan dapat dipakai bersama-sama yang berguna untuk memenuhi kebutuhan suatu organisasi atau perusahaan.

Menurut Fathansyah (2002,p2) basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan secara bersamaan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.2.1.4 Sistem Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2002,p4) sistem basis data merupakan kumpulan dari aplikasi-aplikasi program yang berinteraksi dengan basis data.

Menurut Fathansyah (2002,p9) sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem basis data adalah kumpulan aplikasi program yang berinteraksi dengan basis data dan memungkinkan pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasinya serta menyediakan informasi yang aman untuk disimpan dalam basis data.2.1.5 Arsitektur Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p86), tiga level arsitekur basis data (Three Level ANSI-SPARC Architecture) adalah:

a) External LevelExternal level merupakan apa yang dilihat oleh pengguna terhadap basis data. Level ini mendeskripsikan bagian basis data yang berhubungan dengan tiap pengguna.

b) Conceptual Level

Conceptual level menggambarkan data apa saja yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara data-data tersebut.

c) Internal Level

Internal level merupakan representasi fisik dari basis data yang ada di dalam komputer. Level ini menggambarkan bagaimana data disimpan dalam suatu basis data.

Tujuan utama dari tiga level arsitektur basis data adalah untuk mendapatkan data independence. Dengan adanya data independence pada basis data, data dapat diubah tanpa ikut mempengaruhi aplikasi yang berhubungan dengan basis data tersebut.

2.1.6 Database Management System (DBMS)

Pengertian Database Management System (DBMS) menurut Connolly dan Begg (2010, p66) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengatur pengaksesan suatu basis data.

Gambar 2. 1 Komponen Utama Lingkungan DBMS

Menurut OBrien (2003, p147), DBMS adalah sekumpulan program komputer yang dapat mengontrol pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan basis data pada perusahaan dan pengguna basis data.

Lingkungan Database Management System (DBMS) dapat dibagi menjadi lima komponen utama, yaitu:

a) Hardware (Perangkat Keras)

DBMS dan aplikasi memerlukan perangkat keras untuk dapat dijalankan. Perangkat keras dapat meliputi single personal computer, single mainframe, sampai network computer.

b) Software (Perangkat Lunak)

Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat lunak jaringan, jika DBMS dijalankan dalam sebuah jaringan.c) Data (Data)Data merupakan komponen yang paling penting dalam lingkungan DBMS, terutama dari segi end-user, karena data bertindak sebagai penghubung antara komponen mesin dan manusia.

d) Procedure (Prosedur)

Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang digunakan dalam perancangan dan pemakaian suatu basis data.

e) Human (Manusia)

Manusia adalah pihak yang terlibat langsung dengan sistem. Sebagai contoh, database administrator, database designer, application developer, dan end-user.

Database Management System (DBMS) menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

a) Memungkinkan user untuk mendefinisikan suatu basis data. Dengan menggunakan Data Definition Language (DDL), user dapat menentukan tipe data, struktur dan constraint-constraint terhadap data yang disimpan dalam suatu basis data.

b) Memungkinkan user untuk menambah, mengubah, menghapus dan menerima data dari suatu basis data, dengan menggunakan Data Manipulation Language (DML). DML menyediakan suatu fasilitas umum dalam pengaksesan data yang disebut query language. Query yang paling umum adalah Structured Query Language (SQL) yang mana SQL diakui secara formal dan de-facto sebagai bahasa standar untuk relational DBMS.

c) DBMS menyediakan kontrol dalam pengaksesan suatu basis data. Sebagai contoh:

a. Security System

Memastikan bahwa hanya user yang mempunyai hak yang dapat mengakses basis data.

b. Integrity System

Memelihara konsistensi data yang disimpan.c. Concurrency Control System

Memungkinkan pengaksesan data secara bersamaan oleh user lainnya.

d. Recovery Control System

Mengembalikan basis data ke kondisi sebelumnya ketika terjadi kegagalan perangkat lunak atau keras.

e. User-accessible catalog

Berisi deskripsi dari data yang ada di dalam basis data.

Keuntungan yang didapat dari penggunaan Database Management System (DBMS), yaitu:

a) Mengontrol redundansi data dengan memastikan data hanya disimpan sebanyak satu kali.

b) Data disimpan dalam format yang sama.

c) Mendapatkan informasi yang lebih dari sejumlah data yang sama.

d) Memungkinkan data dapat diakses oleh beberapa user.

e) Meningkatkan integritas data.

f) Meningkatkan keamanan data.

g) Meningkatkan standardisasi atau keseragaman dalam penyajian data.

h) Economy of scale.

i) Mengurangi terjadinya konflik atas kebutuhan user yang satu dengan yang lainnya.

j) Meningkatkan kemampuan pengaksesan data.

k) Meningkatkan produktivitas.

l) Meningkatkan pemeliharaan melalui kemandirian data.

m) Meningkatkan kemungkinan pengaksesan data secara bersamaan.

n) Meningkatkan layanan backup dan recovery.Kerugian dari penggunaan Database Management System (DBMS), yaitu:

a) Kompleksitas.

b) Ukuran memori yang diperlukan lebih besar.

c) Biaya DBMS.

d) Biaya tambahan perangkat keras.

e) Biaya konversi.

f) Biaya SDM.

g) Kinerja menurun akibat penggunaan DBMS.

h) Kemungkinan gagal yang tinggi.

Fungsi yang didapatkan dari Database Management System (DBMS), yaitu:

1. Sebagai media penyimpanan, penerimaan dan pengubahan data.

2. Menyediakan katalog yang berisi deskripsi dari item-item data yang disimpan dan dapat diakses oleh user.

3. Menyediakan suatu mekanisme yang dapat memastikan bahwa apakah perubahan data yang dilakukan telah berhasil ataupun gagal dilakukan.

4. Menyediakan suatu mekanisme yang dapat memastikan apakah basis data telah diubah secara benar ketika terjadi pengubahan data secara bersamaan oleh beberapa user.

5. Menyediakan suatu mekanisme untuk pemulihan basis data ketika terjadi kerusakan.

6. Menyediakan suatu mekanisme yang memastikan bahwa hanya user yang memiliki hak akses yang dapat mengakses basis data tersebut.

7. Mendukung komunikasi data.

8. Menyediakan suatu mekanisme untuk memastikan data di basis data dan perubahan terhadap data tersebut mengikuti aturan yang ada.

9. Memiliki fasilitas untuk mendukung kemandirian program terhadap struktur dari basis data.

10. Menyediakan utility services seperti program yang dapat membantu database administrator dalam mengatur basis data secara efektif.

2.1.7 Database Language

2.1.7.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), Data Definition Language (DDL), adalah bahasa yang mengijinkan pengguna untuk mendeskripsikan dan memberi nama pada entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi, bersama dengan integritas terkait dan batasan keamanan. Data Definition Language (DDL) dapat menjadi fasilitas untuk menciptakan dan menghapus skema, tabel, indeks.

Perintah utama yang ada dalam Data Definition Language (DDL) yaitu:

a) CREATE

Digunakan untuk membuat obyek dalam basis data.

b) ALTER

Digunakan untuk mengubah obyek dalam basis data.

c) DROP

Digunakan untuk menghapus obyek dalam basis data.2.1.7.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), Data Manipulation Language (DML), adalah bahasa yang menyediakan operasi-operasi untuk mendukung perintah dasar untuk memanipulasi data yang ada di dalam basis data.

Operasi yang terdapat dalam Data Manipulation Language (DML) adalah sebagai berikut:

a. Penambahan data baru ke dalam basis data.

b. Pengubahan terhadap data yang tersimpan dalam basis data.

c. Pengambilan data yang yang tersimpan dalam basis data.

d. Penghapusan data dari basis data.

2.1.8 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk membuat sekumpulan relasi yang memiliki properti yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Connolly dan Begg, 2010, p416).

Suatu desain basis data harus dipastikan tidak mengandung anomaly, yaitu kejanggalan yang terjadi dalam penempatan atribut tertentu dari suatu obyek data. Setiap record yang ada di basis data dibedakan dengan sebuah atribut atau kombinasi atribut yang disebut primary key (kunci primer).Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), UNF (Unnormalized Form) adalah suatu tabel yang terdiri dari satu atau beberapa kelompok data berulang (repeating group).Tujuan dari normalisasi adalah:

1. Meminimalkan data yang rangkap.

2. Menghindari adanya data yang tidak konsisten bila terjadi penambahan dan penghapusan data sebagai akibat data yang rangkap.

3. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut.Normalisasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. First Normal Form (1NF)

Suatu relasi dikatakan 1NF bila titik temu pada setiap kolom dan baris relasi tersebut mengandung satu dan hanya satu nilai. (Connolly dan Begg, 2010, p430).

Sebuah relasi dapat dikatakan berada pada bentuk 1NF jika repeating group dihilangkan. Ada 2 pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan repeating group tersebut, yaitu:

a. Dengan memasukan data yang sesuai ke dalam kolom yang kosong dan baris yang mengandung kata yang berulang.

b. Dengan menempatkan data yang berulang bersama salinan dari atribut kunci pada relasi yang terpisah.

c. Dan menentukan candidate key untuk menjadi primary key di 2NF dan seterusnya.

2. Second Normal Form (2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p434), suatu relasi dapat dikatakan bentuk 2NF jika relasi tersebut berada pada bentuk 1NF dan setiap atribut yang bukan primary key bergantung sepenuhnya (fully functionally dependent) terhadap primary key.

Fully functionally dependent menjelaskan hubungan diantara atribut-atribut dalam relasi. Sebagai contoh, jika A dan B adalah atribut dalam relasi R. B adalah functionally dependent A (A(B) jika setiap nilai dari A berasosiasi tepat satu dengan nilai dari B (A dan B mungkin mengandung satu atau lebih atribut).

3. Third Normal Form (3NF)

Suatu relasi dikatakan bentuk 3NF jika relasi tersebut berada pada bentuk 1NF dan 2NF serta tidak ada atribut yang bukan primary key bergantung transitif (Connolly dan Begg, 2010, p436).

Ketergantungan transitif adalah suatu kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut dari sebuah relasi. Jika A(B dan B(C maka C bergantung transitif pada A melalui B (A tidak fully dependent pada B ataupun C).

2.1.9 Entity Relationship Modelling

Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), Entity Relationship Modelling adalah salah satu model yang dapat digunakan untuk mendapatkan pengertian yang tepat dari sifat data dan bagaimana data tersebut dapat digunakan oleh perusahaan.

Entity Relationship Modelling menggunakan pendekatan top-down dalam melakukan perancangan basis data. Dengan melakukan pendekatan top-down ini, perancangan dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang biasanya disebut sebagai entity dan perancangan hubungan antar data yang direpresentasikan dalam model yang biasanya disebut relationship. Selain itu dibutuhkan juga keterangan tambahan seperti atribut dan constraint untuk entities, relationship, dan attributes.

2.1.9.1 Entity Types

Menurut Connolly dan Begg (2010, p372), entity types adalah sekumpulan obyek dengan properti yang sama yang diidentifikasi oleh perusahaan dan memiliki keberadaan yang independen.

Entity occurrence adalah suatu obyek dari entity type yang diidentifikasikan secara unik (Connolly dan Begg, 2010, p373). Entity Type dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu strong entity dan weak entity.a. Strong Entity

Strong Entity adalah entity type yang keberadaannya tidak bergantung pada entity type lainnya (Connolly dan Begg, 2010, p383).

b. Weak Entity

Weak Entity merupakan kebalikan dari strong entity yaitu entity type yang keberadaannya bergantung pada entity type lainnya (Connolly dan Begg, 2010, p383).

2.1.9.2 Relationship Types

Relationship Types adalah sekumpulan asosiasi di antara entity types (Connolly dan Begg, 2010, p374).

Relationship Occurrence adalah sekumpulan asosiasi yang diidentifikasi secara unik, termasuk satu kejadian/occurrence dari masing-masing entity type yang berpartisipasi (Connolly dan Begg, 2010, p375).

2.1.9.3 Attribute

Attribute merupakan properti/sifat dari suatu entity type atau relationship type (Connolly dan Begg, 2010, p379).

Attribute domain adalah sekumpulan nilai yang diijinkan untuk satu atau beberapa atribut (Connolly dan Begg, 2010, p379)Attribute dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:1. Simple dan Composite AttributesSimple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal yang keberadaannya independen (Connolly dan Begg, 2010, p379). Atribut ini sering disebut juga sebagai atomic attribute. Simple attribute tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen yang lebih kecil.

Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari banyak komponen yang keberadaannya independen (Connolly dan Begg, 2010, p380). Atribut ini dapat dibagi menjadi komponen lain yang lebih kecil, yang masing-masing memiliki keberadaan yang independen.2. Single-Valued dan Multi-Valued Attributes

Single-Valued Attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk setiap kejadian/occurence pada setiap entity (Connolly dan Begg, 2010, p380).

Multi-Valued Attribute adalah atribut yang memiliki banyak nilai untuk setiap kejadian/occurrence pada setiap entity (Connolly dan Begg, 2010, p380).

3. Derived Attributes

Derived atribute adalah atribut yang nilainya dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak harus berasal dari entity yang sama (Connolly dan Begg, 2010, p380).

4. Keys

a) Candidate KeyCandidate key merupakan sejumlah atribut dari suatu entity yang dapat mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian dari entity tersebut (Connolly dan Begg, 2010, p381). Candidate key tidak boleh berupa null.

b) Primary KeyPrimary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan secara unik setiap kejadian pada entity tersebut (Connolly dan Begg, 2010, p381). Pemilihan primary key pada suatu entity didasarkan pada pertimbangan panjang atribut, jumlah minimal atribut yang dibutuhkan serta keunikannya.

Candidate key yang tidak dipilih menjadi primary key pada suatu entity disebut alternate key(Connolly dan Begg, 2010, p382).c) Composite KeyComposite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut (Connolly dan Begg, 2010, p382).d) Foreign Key

Foreign key adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relasi yang sesuai dengan candidate key yang ada di relasi yang sama ataupun relasi yang lainnya (Connolly dan Begg, 2010, p151).

2.1.9.4 Structural Contraint

a) Multiplicity

Multiplicity adalah jumlah kejadian/occurrence yang mungkin terjadi pada sebuah type entity yang berhubungan dengan kejadian/occurrence dari type entity lainnya melalui suatu relationship (Connolly dan Begg, 2010, p385).

Derajat yang biasanya digunakan pada relationship adalah binary relationship. Ada tiga tipe relationship yang biasanya digunakan, yaitu:

1. One-to-One (1:1) Relationship2. One-to-Many (1:*) Relationship3. Many-to-Many (*:*) Relationshipb) Cardinality dan Participant Constraint

Pada dasarnya, multiplicity terdiri dari dua constraint yang berbeda yaitu cardinality dan participation.

1. CardinalityCardinality merupakan nilai maksimum dari relationship occurrence yang mungkin terjadi pada sebuah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship (Connolly dan Begg, 2010, p3902. ParticipationParticipation menentukan apakah semua atau hanya sebagian entity occurrence ikut berpartisipasi dalam suatu relationship (Connolly dan Begg, 2010, p391).

Participation constraint dapat dibagi menjadi mandatory participation dan optional participation.

2.1.9.5 Mandatory Participation

Mandatory Participation akan melibatkan seluruh entity occurrence pada relationship tertentu (Connolly dan Begg, 2010, p391).

2.1.9.6 Optional Participation

Optional Participation hanya melibatkan beberapa entity ccurrence pada relationship tertentu (Connolly dan Begg, 2010, p391).2.1.10 Siklus Hidup Pengembangan Basis Data

Struktur dari siklus hidup pengembangan basis data adalah hal yang perlu diperhatikan dan tidak harus sekuensial tetapi merupakan perulangan dari bagan-bagan sebelumnya melalui suatu umpan balik. Sebagai contoh, dalam perancangan basis data akan ditemukan masalah ketika perancangan basis data masih membutuhkan analisis dan pengumpulan data tambahan.

Pada aplikasi basis data berskala kecil yang jumlah penggunanya sedikit, siklus hidup pengembangan basis datanya tidak akan terlalu kompleks. Sebaliknya bila aplikasi dibuat dalam skala yang lebih besar/kompleks dengan jumlah pengguna antara puluhan sampai ribuan serta menggunakan ratusan queries dan program aplikasi, siklus hidup pengembangan basis datanya pun akan menjadi lebih kompleks.

Gambar 2. 2 Siklus Hidup Aplikasi Basis DataBerikut ini ringkasan dari aktivitas utama yang ada di setiap langkah dalam siklus hidup aplikasi basis data, yaitu:

a) Database Planning

Database Planning adalah suatu aktivitas yang digunakan untuk memungkinkan apakah setiap tahap pada suatu perancanaan dapat berjalan secara efektif dan efisien (Connolly dan Begg, 2010, p313).

Terdapat tiga masalah pokok dalam merumuskan suatu strategi sistem informasi, yaitu:

1. Mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan dan tujuan dengan menentukan sistem informasi yang diperlukan.

2. Mengevaluasi sistem informasi yang ada sekarang untuk menentukan kekuatan dan kelemahan yang ada.

3. Perkiraan peluang IT yang mungkin dapat membawa keuntungan yang kompetitif.

b) System Definition

System Definition menurut Connolly dan Begg (2010, p316), menjelaskan cakupan dan batasan-batasan dari sistem basis data dan sudut pandang user (user view) yang utama.

User view mendefinisikan apa saja yang harus ada dalam suatu aplikasi basis data. Satu aplikasi basis data dapat memiliki lebih dari satu user view. Dengan mengidentifikasikan user view, diharapkan pemakai utama dalam suatu sistem basis data tidak ada yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi. Selain itu user view juga dapat digunakan untuk membantu pengembangan dari aplikasi basis data yang rumit, yang memungkinkan permintaan-permintaan dipecah ke dalam bagian yang lebih sederhana.

Batasan yang dibutuhkan adalah batasan yang mengatur bagaimana sistem tersebut dapat berinteraksi dengan bagian lain dari sistem informasi perusahaan. Sebaiknya batasan-batasan yang dibuat tidak hanya untuk user dan aplikasi yang ada sekarang melainkan pengguna dan aplikasi di masa mendatang.

c) Requirements Collection and Analysis

Requirements Collection and Analysis menurut Connolly dan Begg (2010, p316), adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian dari perusahaan yang didukung oleh sistem basis data.

Ada banyak teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang biasanya disebut dengan fact finding. Teknik-teknik tersebut antara lain:

1. Pemeriksaan dokumen

Dokumentasi dapat digunakan untuk membantu menyediakan informasi perusahaan berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan mempelajari dokumen, formulir, laporan dan file yang berhubungan dengan sistem yang ada, pemahaman tentang sistem dapat dengan cepat diperoleh.

2. Wawancara

Dengan wawancara, maka informasi akan didapatkan langsung dari individu-individu yang bersangkutan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk menemukan fakta, verifikasi, klarifikasi, menampilkan antusiasme, melibatkan end-user, identifikasi kebutuhan, dan mendapatkan opini/pendapat dari orang yang berkepentingan.

3. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik yang paling efektif untuk memahami sebuah sistem. Dengan teknik observasi, informasi dapat ditemukan dengan berpartisipasi dan mengawasi langsung sistem yang ada.

4. Penelitian

Penelitian adalah suatu teknik yang dilakukan dengan meneliti aplikasi dan masalah yang ada. Sebagai tambahan, dapat digunakan majalah-majalah, buku-buku, dan internet sebagai sumber informasi. Dari hasil riset, informasi tentang bagaimana masalah serupa dapat dipecahkan.

5. Kuesioner

Kuesioner adalah salah satu cara pengumpulan fakta dari sejumlah orang dengan menggunakan suatu dokumen. Teknik ini sangat efisien ketika ingin mengumpulkan informasi dari banyak orang.d) Database Design

Database design merupakan proses perancangan basis data yang dapat mendukung misi perusahaan dan memenuhi kebutuhan sistem basis data. Terdapat tiga bagian utama dalam perancangan basis data, yaitu:

1. Perancangan Basis Data Konseptual

2. Perancangan Basis Data Logikal

3. Perancangan Basis Data Fisikal

e) DBMS selection

Pada tahap ini dilakukan pemilihan DBMS yang tepat yang dapat mendukung aplikasi yang ada. Pemilihan DBMS dapat dilakukan setiap waktu sebelum dilakukan perancangan logikal yang menyediakan informasi mengenai kebutuhan sistem, keamanan, dan integrity constraint. Pemilihan DBMS tidak akan sering dilakukan, kegiatan ini mungkin dilakukan ketika kebutuhan perusahaan diperluas atau sistem yang sedang berjalan digantikan.

f) Application Design

Merancang antarmuka pemakai dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses sistem basis data. Harus dipastikan bahwa semua kebutuhan pemakai harus tersedia di dalam desain aplikasi untuk aplikasi basis data.

g) Prototyping (optional)

Membangun suatu model kerja dari aplikasi basis data yang mengijinkan perancang dan pengguna untuk memetakan dan mengevaluasi bagaimana gambaran sistem secara keseluruhan dan fungsinya.

h) Implementation

Merupakan realisasi fisik dari basis data dan perancangan aplikasi. Implementasi basis data dicapai dengan menggunakan:

a. DDL digunakan untuk membuat struktur basis data dan file basis data yang kosong.b. DDL juga digunakan untuk membuat user view.c. 3GL dan 4GL digunakan untuk membuat program aplikasi serta transaksi basis data yang dibuat menggunakan DML (Data Manipulation Language) serta bahasa pemograman seperti VB (Visual Basic), VB.NET, C, C++, Java, dan sebagainya.i) Data Conversion and Loading

Data conversion and loading merupakan pemindahan data dari basis data yang lama ke basis data yang baru. Langkah ini diperlukan ketika basis data yang baru akan menggantikan sistem yang lama.j) Testing

Suatu proses yang dilakukan untuk menemukan kesalahan atau error dan memvalidasi sesuai keinginan user. Jika proses pengujian berjalan tidak sukses, maka akan dilakukan perombakan terhadap program aplikasi atau struktur basis data.

k) Operational Maintenance

Merupakan proses untuk pemeliharaan dan pengawasan setelah instalasi. Proses ini terdiri dari:

1. Pengawasan performa sistem.

2. Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basis data jika dibutuhkan.

3. Penambahan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basis data.

2.1.11 Data Flow Diagram (DFD)Menurut Whitten (2007, p326), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut.Tabel 2. 1 Simbol dan Keterangan Data Flow DiagramSimbolKeterangan

ProcessMerupakan kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi.

Data FlowMenunjukkan input data ke proses atau output data dari proses, dan juga menunjukkan pembuatan, pembacaan, penghapusan, atau pembaruan data dalam file atau database.

External AgentMerupakan orang, unit organisasi, sistem, atau organisasi luar yang berinteraksi dengan sistem.

Data Store

Merupakan penyimpanan data yang ditujukan untuk penggunaan selanjutnya.

Jenis-jenis Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:

a) Diagram Konteks, merupakan model yang mendokumentasikan lingkup sistem, berisi satu dan hanya satu proses.

b) Diagram Nol, merupakan diagram tingkat menengah yang menggambarkan proses proses utama dalam sistem, yang terdiri dari sistem, hubungan entity, proses, data flow dan data storec) Diagram Satu, menunjukkan interaksi input, output dan data store untuk setiap proses.2.1.12 Flow Chart (Diagram alir)

Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan program dari awal sampai akhir. Inti dari pembuatan flowchart ini adalah penggambaran dari urutan langkah-langkah pekerjaan dari suatu algoritma.

Jogiyanto HM (2000,p62) menyatakan bahwa bagian alir program (flowchart) adalah bagian yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir.

Berikut adalah gambaran dan fungsi dari simbol-simbol yang digunakan pada flow chart :Tabel 2. 2 Flow ChartNoSimbolNamaFungsi

1TerminalUntuk memulai dan mengakhiri suatu proses/kegiatan.

2ProsesSuatu yang menunjukkan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer.

3InputUntuk memasukkan hasil dari suatu proses.

4DecisionSuatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.

5DisplayOutput yang ditampilkan dilayar terminal.

6ConnectorSuatu prosedur akan masuk atau keluar melalui simbol ini dalam lembar yang sama.

7Off Page ConnectorMerupakan simbol masuk atau keluarnya suatu prosedur pada kertas lembar lain.

8Arus atau FlowSimbol ini digunakan untuk menggambarkan arus proses dari suatu kegiatan lain.

9Hard Disk StorageInput/output yang menggunakan hardisk

10Predefied ProcessUntuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.

11Stored DataInput/output yang menggunakan disket.

12

PrinterSimbol ini digunakan untuk menggambarkan suatu dokumen atau kegiatan mencetak suatu informasi dengan mesin printer.

2.1.13 Perancangan Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p320), perancangan basis data merupakan proses perancangan yang mendukung tujuan dan misi perusahaan tentang sistem basis data yang diperlukan.

Perancangan basis data terdiri dari tahap-tahap yang membimbing designer dalam menggunakan teknik yang tepat pada setiap tahapan pembuatan proyek, terutama dalam merencanakan, melaksanakan, mengatur, dan mengevaluasi perkembangan perancangan basis data. Perancangan basis data dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu:

1. Perancangan Basis Data Konseptual

Merupakan proses untuk membangun model data yang digunakan dalam perusahaan dan bebas dari seluruh pertimbangan fisikal. Perancangan Basis Data Konseptual terdiri dari:a) Mengidentifikasi entitas.

Menentukan dan mendefinisikan obyek-obyek utama yang menjadi perhatian utama dari user. Identifikasi entitas ini terdiri dari nama entitas, deskripsi dari entitas, alias, dan occurrence. Salah satu metode dalam mengidentifikasi entitas adalah dengan melihat rincian kebutuhan user.b) Mengidentifikasi relasi

Mengidentifikasi semua relasi yang ada antara masing-masing entitas. Identifikasi relasi ini terdiri dari nama entitas, multiplicity, dan relasi.

c) Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas atau relasi.

Menghubungkan atribut dengan entitas atau relasi yang sesuai. Identifikasi atribut ini terdiri dari nama entitas, atribut, deskripsi dari atribut, tipe data, nulls, dan multi-valued.

d) Menetapkan domain dari setiap atribut.

Domain yang ditetapkan untuk setiap atribut meliputi kumpulan nilai yang diperbolehkan, ukuran dan format dari setiap atribut tersebut.

e) Menetapkan candidate key, primary key, dan alternate key.

Mengidentifikasi satu atau lebih atribut dari setiap atribut menjadi candidate key. Kemudian jika terdapat lebih dari satu candidate key, maka pilihlah salah satu menjadi primary key dan yang lainnya menjadi alternate key.

f) Mempertimbangkan penggunaan konsep perancangan yang lebih tinggi.

Mempertimbangkan penggunaan konsep perancangan seperti spesialisasi, generalisasi, agregasi, dan komposisi.g) Menguji model data dari redundansi.

Untuk menguji model data dari redundansi, yang harus dilakukan adalah:

1. Memeriksa ulang relasi one-to-one (1:1).

2. Menghilangkan relasi yang berulang.

3. Memperhitungkan dimensi waktu.

h) Melakukan validasi terhadap model data konseptual dengan transaksi user.Memastikan bahwa model data konseptual dapat mendukung transaksi yang diperlukan. Dilakukan dengan mendeskripsikan transaksi, dan menggunakan arus transaksi.

i) Memeriksa kembali model data konseptual bersama user.Memastikan model data konseptual untuk dapat menjadi representasi nyata dari kebutuhan perusahaan.2. Perancangan Basis Data Logikal

Merupakan proses untuk membangun model data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan pada model data yang spesifik, tapi bebas dari pertimbangan mengenai DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya. Merupakan proses mengubah model data konseptual menjadi model data logikal. Perancangan Basis Data Logikal terdiri dari:

a) Membuat relasi dalam model data logikal.

Membuat relasi dalam model data logikal yang dapat menggambarkan entitas, relasi, dan atribut yang telah diidentifikasi.b) Melakukan validasi terhadap relasi dengan normalisasi.

Tujuan dari dilakukannya normalisasi adalah untuk memastikan bahwa relasi yang ada memiliki jumlah atribut yang cukup untuk mendukung kebutuhan perusahaan.

c) Melakukan validasi terhadap relasi terhadap transaksi user.

Memastikan model data dapat mendukung transaksi yang dibutuhkan seperti yang ada dalam rincian kebutuhan user.

d) Memeriksa integrity constraint.

Integrity constraint yang perlu dipertimbangkan adalah:

1. Data tidak boleh berupa null (Kosong).

2. Domain constraint dari setiap atribut.

3. Multiplicity.4. Primary key dari entitas tidak boleh berupa null.

5. Jika foreign key berisi suatu nilai, maka nilai tersebut harus menunjuk kepada tuple yang ada pada relasi parent.

6. General constraints.

e) Memeriksa kembali model data logikal dengan user.

User diminta untuk memeriksa kembali model data logikal untuk memastikan bahwa model data logikal tersebut dipertimbangkan menjadi representasi nyata kebutuhan perusahaan.

f) Menggabungkan model data logikal ke dalam model global.

Meskipun setiap model data logikal haruslah benar, dapat dipahami, dan tidak ambigu, setiap model tersebut hanya mewakili sebagian dari basis data yang lengkap. Sehingga harus dilakukan penggabungan model data logikal menjadi model global tunggal yang digunakan untuk memecahkan konflik antara view dan overlap yang ada.

g) Memeriksa untuk pertumbuhan di masa depan.

Menduga apakah terjadi perubahan yang signifikan pada masa depan dan untuk menaksir apakah model data logikal dapat menyesuaikan perubahaan tersebut.3. Perancangan Basis Data Fisikal

Merupakan proses untuk menghasilkan suatu deskripsi mengenai implementasi basis data pada tempat penyimpanan sekunder, mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk melakukan pengaksesan secara efisien terhadap data, integrity contraints yang saling berasosiasi, dan tindakan keamanan. Perancangan basis data fisikal terdiri dari:

a) Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS tujuan.

Menghasilkan skema basis data yang saling berelasi dari model data logikal yang dapat diimplementasikan pada DBMS tujuan. Dimulai dari merancang relasi dasar, representasi dari derived data, dan general constraint.

b) Merancang organisasi file dan indeks.

Menentukan organisasi file yang paling baik untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang diperlukan untuk mencapai performa yang dapat diterima, dan bagaimana relasi dan tuple disimpan pada tempat penyimpanan sekunder. Dilakukan dengan:

1. Menganalisa transaksi.

2. Memilih organisasi file.3. Memilih indeks.

4. Memperkirakan kebutuhan disk space.

c) Merancang view untuk user.

Merancang view untuk user yang diidentifikasi selama pengumpulan kebutuhan perusahaan dan menganalisis tingkatan dalam siklus hidup pengembangan basis data.

d) Merancang mekanisme keamanan.

Merancang mekanisme keamanan untuk basis data yang ditetapkan oleh user selama pengumpulan kebutuhan perusahaan dan tingkatan dalam siklus hidup pengembangan basis data.2.1.14 Web Browser

Menurut anonim 2, web browser adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mencari, mengambil dan menampilkan halaman-halaman di web yang berada di internet. Web browser tidak hanya berorientasi pada teks, tetapi dapat menampilkan file multimedia seperti video dan suara. Beberapa contoh web browser yang ada yaitu Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera dan Google Chrome.

Fungsi utama web browser adalah menampilkan halaman web yang berisi informasi yang dicari dari internet. Halaman web juga dapat disimpan, sehingga suatu saat dapat membuka halaman tersebut dengan mudah (bookmark). Informasi di dalam website pun dapat diambil dan disimpan sesuai dengan keinginan pengguna.2.1.15 Web Basis Data

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam internet dan web maka ditemukanlah suatu cara yang dapat memudahkan manusia dalam melakukan berbagai hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan pada jarak yang jauh seperti berbelanja, belajar, mencari informasi, dan lain sebagainya, yaitu dengan menggunakan suatu aplikasi basis data berbasis web.

Dengan menggunakan suatu basis data yang diimplementasikan menggunakan web, maka user dapat mengakses informasi yang disediakan dalam suatu basis data, kapan saja dan dimana saja, melalui internet. Di samping itu, untuk menghubungkan user dengan basis data, digunakanlah suatu user interface.

Ada dua pendekatan dalam pengimplementasian web basis data, yaitu:

1. Pendekatan Server SideServer-side programming, proses (baik menyimpan maupun mengeksekusi program akan dilakukan di web server yang terhubung ke web page). Model ini cirinya adalah lebih kompleks, membutuhkan server khusus, tetapi aman. Server-side digunakan untuk memproses segala sesuatu yang berhubungan dengan server, misalnya manipulasi basis data. Contoh programnya adalah Common Gateway Interface (CGI) / Perl, ASP (Active Server Pages), PHP, dan JSP (Java Server Pages).2. Pendekatan Client Side

Pada pendekatan ini proses aplikasi dieksekusi di sisi client di mana data harus diterima dari client ke server. Data diproses di client, kemudian hasilnya harus dikirim dari client ke server. Pendekatan Client-Side hanya akan menerima hasilnya dalam bentuk HTML. Model ini cirinya adalah sederhana, generik, namun kurang aman.Pendekatan Client-side efektif digunakan untuk mengadakan interaksi dengan user yang frekuensinya tinggi, namun data yang diperlukan relatif sedikit atau telah tersedia sebelumnya, misalnya aplikasi untuk permainan atau pemeriksaan event pada browser, animasi web pages, dan validasi data atau perhitungan. Sebaiknya tidak menggunakan client-side untuk aplikasi web yang membutuhkan data banyak dan selalu berubah-ubah, atau menggunakannya untuk verifikasi user dan password. Contoh program dari pendekatan ini adalah Javascript, Java Applet, VBScript.2.1.16 Background ProcessBackground process adalah proses yang memegang aktivitas yang tidak dapat dilihat oleh user. Sistem dapat menghapus proses ini sewaktu waktu untuk memberikan memori tambahan. Biasanya banyak ditemukan proses semacam ini, sehingga proses tersebut disimapn dalam LRU (Least Recently Used) untuk menjaga agar proses yang baru saja dilihat oleh user akan dihapus paling akhir pada kondisi low memory.2.1.17 SQL Server

SQL Server merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang dibuat untuk aplikasi yang menggunakan arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, client tidak mengakses langsung ke data yang ada di basis data, akan tetapi client berhubungan dengan server basis data melalui suatu aplikasi untuk mendapatkan data yang diinginkannya.

Pada mulanya, pada tahun 1987 diperkenalkan SQL Server 1.0 sebagai hasil kerja sama antara Sybase dengan Microsoft. Kemudian berkembang menjadi SQL Server 4.2 yang dirilis untuk Windows NT pada tahun 1992. Dan pada tahun 1995, Microsoft merilis SQL Server 6.0 yang tidak didukung lagi oleh Sybase.

Dengan melakukan banyak perubahan, Microsoft merilis SQL Server 6.5 pada tahun 1996. Setelah itu, dimulai pengembangan Sphinx sebagai sistem kode basis data yang baru, dan hasilnya pada tahun 1998, dirilislah SQL Server 7.0. SQL Server ini terus berkembang dan pada tahun 2000, Shiloh sebagai SQL Server 2000 dirilis.

Selanjutnya pada tahun 2005, SQL Server 2005 atau Yukon yang lebih kuat dan menarik dirilis. Dan pada tahun 2008, dirilis SQL Server 2008 yang memiliki banyak kemajuan dan adanya fitur baru yang membuatnya lebih menarik.2.1.18 Software Development Life Cycle

Dalam rekayasa sistemdanrekayasa perangkat lunak, Systems Development Life Cycleatau siklus hidup pengembangan sistem adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta modeldanmetodologiyang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini.Menurut Taylor (2004:39) siklus hidup proyek mencakup semua kegiatan proyek, sedangkan pengembangan sistem siklus hidup berfokus pada produk dan persyaratan. Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004:87), berasal pada tahun 1960 untuk mengembangkan sistem skala usaha besar fungsional dalam zaman konglomerat usaha skala besar. Informasi kegiatan seputar sistem pengolahan data berat dan rutinitas angka-angka .

Beberapa sistem kerangka pengembangan telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti Structured Sistem Metode Analisis dan Desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah Inggris Office of Government Commerce pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), pendekatan siklus hidup tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin digantikan dengan pendekatan alternatif dan kerangka kerja, yang berusaha untuk mengatasi beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional.Tahapan-tahapanSDLCini dapat ditandai dan dibagi dengan cara yang berbeda, termasuk yang berikut:1.Perencanaan proyek, studi kelayakan:Menetapkan suatu tingkat tinggi melihat proyek dimaksud dan menentukan tujuannya.2.Analisis sistem, persyaratan definisi:tujuan proyek memurnikan menjadi fungsi didefinisikan dan operasi dari aplikasi dimaksud.Menganalisa pengguna akhir informasi yang dibutuhkan.3.Sistem desain:Menjelaskan fitur yang diinginkan dan operasi secara rinci, termasuk tata letak layar, aturan bisnis, diagram proses, pseudo dan dokumentasi lainnya.4.Pelaksanaan:Kode nyata yang tertulis di sini.5.Integrasi dan pengujian:Membawa seluruh potongan ke lingkungan pengujian khusus, kemudian memeriksa kesalahan, bug dan interoperabilitas.6.Penerimaan, instalasi, penyebaran:Tahap akhir pembangunan awal, di mana perangkat lunak yang dimasukkan ke dalam produksi dan menjalankan bisnis yang sebenarnya.7.Pemeliharaan:Apa yang terjadi selama sisa hidup perangkat lunak: perubahan, koreksi, penambahan, pindah ke platform komputasi yang berbeda dan lebih.Langkah ini, yang paling glamor dan mungkin paling penting dari semua, terus tampaknya selamanya.2.1.19 Waterfall ModelWaterfall adalah sebuah model perkembangan perangkat lunak secara sekuensial, dimana satu tahap dilakukan setelah tahap sebelumnya selesai dilaksanakan.

Model waterfall menurut Roger S.Pressman(2002:37) adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software.Menurut Ian Sommerville (2003:24) model waterfall ini mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi dan mempresentasikannya sebagai fase fase proses yang berbeda seperti :

Gambar 2. 3 Waterfall Model1. Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

2. System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

3. Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

5. Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.Kelebihan dan kekurangan dengan waterfall :

1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.

2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.

3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar dimana proyek dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 UKMUsaha Kecil dan MenengahdisingkatUKM atau bisa disebut dengan koperasi adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuktanahdan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

2.2.2 ASP.NET

ASP.NET adalahseperangkat alat pengembangan web yang ditawarkan oleh Microsoft. Program seperti Visual Studio. Web Developer NET dan Visual memungkinkan pengembang web untuk membuat website dinamis menggunakan antarmuka visual. Tentu saja, programmer dapat menulis kode mereka sendiri dan skrip dan memasukkan ke dalam website ASP.NET juga. Meskipun sering dipandang sebagai penerus teknologi pemrograman Microsoft ASP, ASP.NET juga mendukung Visual Basic.NET, JScript. Bahasa NET dan open source seperti Python dan Perl.

ASP.NET dibangun di atas kerangka .NET, yang menyediakan antarmuka program aplikasi (API) untuk programmer software. Alat pengembangan .NET dapat digunakan untuk membuat aplikasi untuk kedua sistem operasi Windows dan Web. Program seperti Visual Studio .NET menyediakan antarmuka visual untuk pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka, yang membuat .NET pilihan yang wajar untuk merancang antarmuka berbasis web juga.2.2.3 Laporan Keuangan Menurut Munawir (2004,p2), Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.Menurut sungpangkat(2005,p20), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, penggabungan, dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan seluruh pihak terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di perusahaan.Menurut Sawir(2005,p2) Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akutansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.Kieso, Weygandt, Waefield (2005,p2) mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut the principle means through which a company communicates its financial information to those outside it. These statement provide a companys history quantified in monetary.

Menurut Nainggolan (2006,p1-5) salah satu tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan bagi pemakai informasi keuagan dalam rangka pengambilan keputusan. Untuk itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat tertentu.

Bentuk-bentuk laporan keuangan perusahaan terdiri dari :

1. Neraca (Balance Score Consolidation)

Neraca memberikan informasi mengenai berapa jumlah harta(asset),utang (liability), dan Modal(equity) dari suatu organisasi pada suatu titik waktu, biasanya akhir tahun atau akhir periode akutansi yang ditetapkan.

2. Laporan Laba Rugi (Profit Loss Consolidation)

Laporan ini memberikan informasi mengenai kenaikan kekayaan entitas karena pendapatan yang diperoleh serta penurunan kekayaan karena biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.

3. Laporan Arus Kas

Laporan ini memberikan suatu informasi mengenai arus kas yang masuk dan arus kas yang keluar selama suatu periode tertentu, sesuai dengan periode keuangan lain.

4. Laporan Modal

Laporan ini menggambarkan bagaimana modal organisasi didistribusikan (dalam bentuk rincian komposisi pemilik modal), keuntungan pada suatu periode dibagikan dalam bentuk pembagian laba kepada para pemegang saham atau kerap disebut dividen. EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

7

_1430505804.vsd