2013-2-00766-if bab2001

32
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Virtualisasi Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.Virtualisasi bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi, Pengenalan Virtualisasi, 2009): a. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink b. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster c. Grid Computing : banyak komputer = satu d. Application Virtualization : Dosemu, Wine e. Storage Virtualization : RAID, LVM f. Platform Virtualization : virtual computer Pembahasan kali ini akan menitik beratkan pada materi platform virtualization alias virtualisasi komputer dan sistem operasi. Cloud Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain 7

Upload: chazmie-irul

Post on 13-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab2001

TRANSCRIPT

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

2.1.1 Definisi Virtualisasi

Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi

virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat

storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.Virtualisasi bisa

diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi,

Pengenalan Virtualisasi, 2009):

a. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink

b. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster

c. Grid Computing : banyak komputer = satu

d. Application Virtualization : Dosemu, Wine

e. Storage Virtualization : RAID, LVM

f. Platform Virtualization : virtual computer

Pembahasan kali ini akan menitik beratkan pada materi platform

virtualization alias virtualisasi komputer dan sistem operasi. Cloud

Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet,

dimana suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi

disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan.

Mengapa konsep ini bernama komputasi cloud atau cloud computing?Ini

karena internet sendiri bias dianggap sebagai sebuah cloud besar (biasanya

dalam skema network, internet dilambangkan sebagai cloud) yang berisi

sekumpulan besar komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing

bisa diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang

saling terhubung. Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari

virtualisasi.Perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau sistem yang

digunakan di internet, tidak mengelolanya secara internal. Contoh cloud

computing untuk versi public adalah layanan-layanan milik Google seperti

7

8

Google Docs dan Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan tersebut

meniadakan kebutuhan suatu aplikasi office untuk pengolah kata dan

aplikasi spreadsheet di internal perusahaan. Contoh cloud computing untuk

keperluan non public adalah Amazon EC2 ( Amazon Elastic Compute

Cloud). Amazon menyediakan komputer induk, kita bisa mengirim dan

menggunakan sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan

biaya sewa tertentu.

2.1.2 Keuntungan Virtualisasi

Virtualisasi dalam penerapannya memiliki banyak keuntungan

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan

lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang

sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan

pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan

memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer

induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat

dibandingkan investasi hardware baru.

b. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam

sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi

seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak

perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil

salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir

dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber

daya.

c. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak

mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit

konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat

proses implementasi suatu system.

d. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi

panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan

9

biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan

listrik.

e. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin

sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan

pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada

pengurangan biaya sewa.

f. Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih

sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola.

Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server

yang harus ditangani.

g. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi

hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi

hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan

deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik.

h. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi

server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan

spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan

upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain

yang lebih powerful

2.1.3 Kerugian Penggunaan Virtualisasi

Virtualiasasi pun memiliki kerugian, dalam penggunaannnyavirtualisasi

memiliki resiko yaitu satu pusat masalah artinya jika server induk bermasalah

semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan, Virtualisasi

membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk

dan mesin virtual didalamnya, dan satu pusat serangan dimana Jika hacker mampu

menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup

kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada

server induk.

10

2.1.4 Web Service

Web service merupakan suatu konsep yang membantu para

programmer untuk membuat suatu aplikasi berbasis web dengan fungsi lain

di atas platform web itu sendiri. Dalam beberapa kasus, coding – coding yang

dihasilkan oleh programer yang menyewa layanan ini membagikan (share)

dan dikumpulkan dalam penyimpanan data yang dikelola oleh provider.

Gambar 2.1 Web Service

Pada kasus lainnya, aplikasi – aplikasi tersebut dalam bentuk

application programming interface (API), plug-ins, atau full aplikasi yang

dapat diintegrasikan dengan aplikasi berbasis web.Semua aplikasi tersebut

tidak hanya tersedia hanya untuk kalangan programer yang menyewa layanan

ini, tetapi juga untuk para programer pada umumnya.

Pada layanan selain web service, provider hanya bertanggung jawab

untuk menjaga dan mengelola infrastruktur penunjang. Sedangkan pada

layanan web service ini, secara umum provider berusaha untuk menyediakan

dan memberikan sekumpulan tools atau aplikasi penunjang yang lengkap

yang dapat mempermudah para programer aplikasi web untuk membuat

aplikasi. Kolaborasi dari aplikasi penunjang pada layanan ini diperoleh

karena kerja sama antar partner bisnis dimana partner bisnis tersebut

merupakan programmer atau institusi independent yang membangun aplikasi

11

berbasis web.

Bagi para programer, layanan ini merupakan pendekatan dan cara

termudah dalam mendesign, dan membuat aplikasi berbasis web dengan

komitmen pembayaran yang lebih murah dan terjangkau pada hardware dan

software. Biaya yang dikeluarkan atas layanan ini masih terjangkau

dibandingkan dengan menggunakan biaya atas jasa pembuatan aplikasi dan

biaya maintenance.

Layanan ini membantu programer untuk fokus kepada mendesign dan

membuat aplikasi berbasis web. Ada dua faktor yang menentukan suatu

aplikasi berbasis web dikategorikan sebagai buruk atau baik yaitu penampilan

dan bobot kualitas isinya (content).

Penampilan membutuhkan keahlian dan kreatifitas dalam mendesign

semua komponen, elemen serta style atau gaya design. Penampilan dari

aplikasi berbasis web merupakan factor penentu banyak orang yang

berinteraksi dalam aplikasi tersebut, sedangkan content atau kualitas isinya

yang mengelola informasi harus mudah dimengerti dan mudah dibaca oleh

user. Peranan utama dari web service terletak pada application programming

interfaces (API) yang melekat pada web service. Menggunakan web service

berbasis API identik dengan mengakses protocol berbasis SOAP (Simple

Object Access Protocol). Model pemograman API seperti mengakses dan

menggunakan aplikasi di luar dari lingkungan seharusnya aplikasi tersebut

berada, dimana lokasi data dan layanan protocol aplikasi tersebut berbeda

lokasi.

Karena aplikasi dengan lokasi data termasuk protocolnya terpisah dan

berbeda lokasi, maka menjadi tanggung jawab programer untuk memastikan

aplikasi berbasis API dapat digunakan.

Pendekatan model pemograman API sudah digunakan dan diterapkan

oleh banyak provider besar, beberapa contoh provider yang menerapkan

model ini adalah google, facebook, dan Microsoft.

Pada dasarnya web service merupakan aplikasi berbasis web yang

mengkombinasikan antara data dan fungsi aplikasi dari berbagai

12

lokasi.Aplikasi itu sendiri hanya merupakan sekumpulan kode – kode

program yang diletakkan pada lokasi yang berbeda dari data dan protocol

yang digunakan.

Tiga faktor yang menjadi peranan utama dalam kesuksesan layanan

web service yaitu sebagai berikut :

a. Menyediakan sarana berbasis aplikasi yang memungkinkan para

programer untuk membangun atau membuat suatu aplikasi.

b. Menyediakan sarana bagi user atau pengguna untuk dapat

menggunakan aplikasi yang memberikan efek manfaat atau kegunaan

sesuai kebutuhan pengguna dan memiliki koneksitas berskala luas.

c. Menyediakan sarana bagi pengguna atau programer untuk dapat

melakukan maintenance secara mandiri dan mengintegrasikan dengan

aplikasi lainnya.

Web service menggunakan platform application programming interface

(API).Prinsip dasar dari API identik dengan SOAP (simple object application

protocol) seperti pada gambar didalam arsitektur web service terdapat lapisan

yang disebut dengan SOAP.SOAP merupakan protocol yang bertanggung

jawab terhadap pertukaran data atau informasi yang secara desentralisasi dan

terdistribusi.Protocol yang digunakannya adalah http (hypertext transfer

protocol).

Peranan SOAP di dalam teknologi web service adalah sebagai protocol

yang melakukan pemaketan pesan – pesan (messages) yang digunakan secara

bersama oleh aplikasi – aplikasi penggunanya.Spesifikasi pemaketannya

sendiri tidak lebih dari sebuah amplop biasa berbasis XML untuk sebuah

informasi yang akandikirim, serta sekumpulan aturan bagi translasi aplikasi

dan tipe – tipe data dari platform yang spesifik.

Pesan dari SOAP adalah sebuah dokumen XML yang terdiri atas

beberapa element :

a. Elemen envelope : elemen yang mengidentifikasi dokumen XML sebagai

sebuah pesan SOAP.

13

b. 2. Elemen header : elemen ini bersifat opsional, berisi informasi header.

c. 3. Elemen body : berisikan panggilan dan merespon informasi.

d. 4. Fault elemen : elemen yang bersifat opsional, berisikan pesan

kesalahan yang terjadipada waktu proses.

Secara umum web service terbentuk dari semua komponen yang bersifat

abstrak, bervariasi dan dinamis.Semua komponen tersebut saling terkait

secara berkesinambungan dan menghasilkan suatu aplikasi yang user friendly

atau mudah digunakan bagi pengguna.Komponen – komponen tersimpan

secara terpusat dalam lokasi yang dikenal sebagai portal.

Beberapa provider seperti google, Microsoft dan facebook memperluas

jangkauan layanan ini dalam berbagai device atau alat mobile untuk

memperluas jangkauan penyebaran informasi.

Gambar 2.2 Penyebaran Informasi

2.1.5 Domain Name System (DNS)

Domain Name System(DNS) adalah distribute database system yang

digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan

14

yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet

Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet

seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host

name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga

dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS

memiliki keunggulan seperti:

a. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk

mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama

Komputer).

b. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name

tidak berubah.

c. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari

baik di Internet maupun di Intranet.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap

komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan

Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan

mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan

menggunakan host name.

Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host

name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang

digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

15

2.1.6 Struktur DNS

Gambar 2.3 Struktur DNS

Domain name yang digunakan dengan hostname akan menciptakan

fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh,

jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan

detik.com adalah domain name

Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan

domain berdasarkan nama., yang terbagimenjadi beberapa bagian

diantaranya:

a. Root-Level Domains

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di

struktur hirarki yang disebut denganlevel.Level paling atas di hirarki

disebut dengan root domain.Root domain di ekspresikan berdasarkan

periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

b. Top-Level Domains

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com Organisasi Komersial

edu Institusi pendidikan atau universitas

org Organisasi non-profit

16

net Networks (backbone Internet)

gov Organisasi pemerintah non militer

mil Organisasi pemerintah militer

num No telpon

arpa Reverse DNS

xx dua-huruf untuk kode Negara

id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll

Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.

c. Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang

disebut dengan subdomain. Untuk contoh Domain Bujangan,

bujangan.com terdapat computer (host) seperti server1.bujangan.com dan

subdomain training.bujangan.com.Subdomain training.bujangan.com juga

terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.

2.1.7 Cara Kerja DNS

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP

address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server

disebut dengan name servers.Resolvers atau client mengirimkan permintaan

ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara

mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan

mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak

ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu

permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP

address.

17

Gambar 2.3 Proses Kerja DNS

1. Resolvers mengirimkan queries ke name server

2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name

server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak

akan mengirimkan failure message

3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP

address yang diberikan name server.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Definisi Cloud Computing

Pengertian Cloud Computing menurut Onno w

Purbo(2011:6)mengemukakan bahwa cloud computingadalah sebuah model

komputasi / computing, dimana sumber daya seperti processor / computing

power, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai

layann di jaringan / internet menggunakan pola akses remote. Model billing

dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan publik. Ketersediaan

on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol, dinamik dan

skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari

cloud computing.

Menurut jurnal yang dipublikasikan IEEE, Internet Computing/Cloud

Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen

tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer

18

pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,

notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

2.2.2 Karakteristik Cloud Computing

5 karakteristik yang idealnya dimiliki oleh suatu layanan cloud

computing : 

1. On-Demand Self-Service Idealnya pengguna layanan cloud

computing bisa secara swalayan mencukupi kebutuhan mereka sendiri,

dan aplikasi yang diinginkan bisa langsung ada saat dibutuhkan. Disini

campur tangan provider cloud computing seharusnya sangat minim sekali.

2. Ubiquitous / Broad Network Access Layanan cloud computing yang

baik harus bisa diakses dari manapun, kapanpun, dengan alat apapun,

selama kita masih terhubung dengan jaringan layanan tersebut.

3. Resource Polling Tersedia secara terpusat, tersentralisasi. Sebuah

layanan cloud computing yang yang baik harus mampu secara efisien

membagi sumber daya yang ada, karena layanan ini digunakan oleh

berbagai pelanggan secara bersama-sama, sehingga sumber daya yang ada

bisa dimanfaatkan secara maksimal.

4. Rapid Elasticity Cloud computing yang baik harus fleksibel dalam

menaikkan atau menurunkan kapasitas penggunaan sesuai kebutuhan.

Karena memang inilah salah satu kelebihan layanan cloud computing.

Customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang

dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.

5. Measured Service Cloud Computing provider harus bisa mengukur

kapasitas yang diberikan dalam layanan ini. Misal untuk resource yang

ada, hanya bisa digunakan oleh 10 client, maka jika client telah mencapai

batas maksimal ,resource harus segera ditambah. Jadi layanan yang

diberikan harus benar-benar terukur.

19

2.2.3 Layanan Cloud Computing

Gambar 2.4 Layanan Cloud Computing

Dalam bahasan yang dikutip dari Andreas Eko Widodo (2013:9-10)

menyatakan bahwa layanan cloud computing terdiri dari 3 yaitu diantaranya :

a. Infrastructure as a Service (IaaS)

Gambar 2.5 Layanan IaaS

Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud

Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi,

storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar- nya

unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM),

bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS

ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah

20

computer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan

kita. Kita bias install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya.

Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah Amazon EC2, Windows Azure

(soon).

Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer

fisik dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah dengan

mudah.Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan

beban, kita bias tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.

b. Platform as a Service (PaaS)

Gambar 2.6 Layanan PaaS

Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing

dimana analoginya seperti kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya

(sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll), untuk

menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk

menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut.Yang penting

aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah”

tersebut.Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari

penyedia layanan.

Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah Windows Azure, Amazon

Web Service, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari

PaaS.

21

Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus

pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari

“rumah” untuk aplikasi yang kita buat.

c. Software as a Service (SaaS)

Gambar 2.7 Layanan SaaS

Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing

dimana kita hanya tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah

disediakan.Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa

digunakan dengan baik.

Contoh : Office 365, Microsoft Dynamics, SalesForce, layanan email

publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook,

Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb)

dan masih banyak lagi yang lain.

Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya

kita bias nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita

(on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing.

Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi

ke internet untuk memakai-nya.Contonya Microsoft Office yang sekarang

kita bisa nikmati lewat Office 365.

2.2.4 Penerapan Cloud Computing

Tipe penerapan cloud computing :

a. Private Cloud

22

Private cloud adalah layanan cloud computing, yang disediakan untuk

departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia

layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service

Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar

layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan

yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform

maupun aplikasi yang ada.

b. Community Cloud

Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama

oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan.Misalnya

dari sisi misi organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi

community cloud ini merupakan “pengembangan” terbatas dari privete

cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada

bisa dimanage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh

pihak ketiga.

c. Public Cloud

Public cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk

masyarakat umum.Sebagai user kita tinggal mendaftar ataupun bisa

langsung memakai layanan yang ada.Banyak layanan Public Cloud yang

bersifat gratis, dan ada juga ada yang perlu membayar supaya dapat

menikmati layanan-nya.Contoh pubic cloud yang berbayar: Microsoft

Skydrive, iCloud, Microsoft 365. Contoh public cloud yang tidak

berbayar: GoogleDrive, Dropbox, box.

d. Hybrid Cloud

Hybrid Cloud merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur

cloud (private, community, atau public). Meskiun secara entitas mereka

tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu mekanisme yang

memungkinkan protabilitas data dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya

mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi

sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut

lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri

23

masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang

akan menentukan model mana yang akan bertahan.

Gambar 2.8 Penerapan Cloud Computing

2.2.5 Manfaat Cloud Computing

Dengan Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan dengan

adanya kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang

dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu takut dengan

hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi mereka dan

bahkan dalam hal pengupdatetan suatu Teknologi atau aplikasi yang dipakai ,

karena semuanya itu bias diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud

Computing. Cloud Computing jangan dijadikan sebagai Core Business bagi

sebuah perusahaan tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing ini sebaga

Support Business, prinsip ini yang benar karena Cloud Computing sebagai

penunjang suatu perusahaan dalam mengelola sistem informasi yang ada di

perusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan untuk kelangsungan bisnis

dari perusahaan tersebut, karena Cloud Computing memberikan solusi bagi

perusahaan untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal

pengolahan data.

Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan

Cloud Computing ini, seperti :

24

a. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber

daya.

b. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan

perkembangan yang cepat.

c. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan

karena system pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud

dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.

d. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat

kitameningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita

bangun.

2.2.6 Resiko PadaCloud Computing

Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru,

selain menawarkan keunggulan-keunggulan dan segala kemudahannya,

tentunya ada resiko yang harus siap ditanggung. Begitu pula dengan

cloud computing . Di samping segala keunggulan dan kemudahannya,

teknologi cloud computing tetap memiliki resiko. Beberapa resiko

yang mungkin terjadi antara lain:

a. Service Level

Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari

application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami

service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time ,

data protection dan kecepatan data recovery .

b. Privacy

Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting

kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat

terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.

c. Compliance

Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki,

25

dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat

menyamakan level compliance untuk penyimpanan data di dalam cloud,

namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati

hati dalam hal penyimpanan data.

d. Data Ownership

Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut

tersimpan di dalam cloud?mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda

perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba

untuk merubah terms of use aggrement-nya yang mempertanyakan hal ini.

e. Data Mobility

Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan

jika andaterminate cloud.

2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya

2.3.1 Efektifitas BisnisDan ReduksiBiaya DenganCloud Computing

Hasil Penelitian yang dibuat oleh Siti Nur’ Aini dengan judul “Bisnis

Dan Reduksi Biaya Dengan Cloud Computing” ini menjelaskan tentang

efektifitas proses bisnis yang berjalan dan menekan biaya teknologi dengan

menerapkan cloud computing pada perusahaan sehingga proses bisnis yang

berjalan dapat mempercepat kinerja perusahaan tanpa mengeluarkan biaya

yang besar.

Ketersediaan sumber daya teknologi informasi (TI) merupakan faktor

penting yang mempengaruhi kualitas informasi.TI telah menjadi komponen

yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. TI dapat

membantu segala jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok,

hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat berubah.

Agar selalu bisa menggunakan teknologi yang mutakhir, harus diikuti juga

dengan penggunaan sumber daya TI yang diperlukan yang dapat mendukung

26

teknologi tersebut.Tetapi pada kenyataannya hal ini sangat sulit dilakukan

karena pertimbangan biaya dan waktu. Untuk menjawab permasalahan

tersebut sebuah perusahaan bisa memakai layanan yang disediakan oleh

provider cloud computing. Cloud computing merupakan pengembangan dari

teknologi web 2.0 yang menekankan pada online sharing dan collaboration.

Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh cloud computing

diharapkan dapat meningkatkan efektivitas bisnis sebuah perusahaan dan

mereduksi biaya untuk pengeluaran sumber daya TI.

Kata kunci: cloud computing, online sharing, collaboration

2.3.2 Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud

ComputingStudi Kasus SMK N 2 Karanganyar

Jurnal yang telah ditulis oleh Tina Fajrin dengan judul “Analisis

Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi

Kasus SMK N 2 Karanganyar” merupakan salah satu hasil penelitian tentang

cloud computing dalam pengembangan penyimpanan data.

Analisis sistem penyimpanan data di Cloud Computing dengan studi

kasus SMK N2 Karanganyar untuk membandingkan efisiensi menggunakan

cloud computing. Hal ini disebabkan karena penyimpanan data yang ada di

SMK N 2 karanganyar masih menggunakan komputer server.Tanggung

jawab apabila menggunakan server harus memiliki hardware yang tepat dan

perangkat lunak yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Membeli

komputer untuk setiap orang tidak akan cukup, belum lagi harus membeli

lisensi perangkat lunak dan alat untuk karyawan yang dibutuhkan. Dengan

memiliki seorang karyawan baru harus membeli perangkat lunak yang lebih

lisensi perangkat lunak yang memungkinkan bagi pengguna lain. Hal ini

membuat merasa sulit untuk penggunaan server. Dalam sistem cloud

computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer local tidak

lagi harus melakukan semua beban berat ketika digunakan.Jaringan komputer

yang cloud ini menangani mereka sebagai gantinya.Hardware dan software

pada sisi pengguna menurun. Satu- satunya hal dimana komputer pengguna

harus mampu untuk menjalankan adalah antarmuka perangkat lunak sistem

27

cloud computing, yang sederhana sebagai peramban Web, dan cloud network

akan mengurus sisanya. Oleh sebab itu cloud computing sangat diperlukan

demi mengefisien waktu.

Kata Kunci :Cloud Computing, SMK N 2 Karanganyar

2.3.3 Komputasi Awan(Cloud Computing) Perpustakaan Pertanian

Jurnal yang ditulis oleh Akhmad Syaikhu dengan judul “Komputasi

Awan (Cloud Computing) perpustakaan Pertanian” menjelaskan tentang

penerapan cloud computing di Perpustakaan Pertanian dimana dalam

pengembangannya diperuntukkan mengurangi besaran biaya yang

dikeluarkan dalam mengelola sistem yang ada dan menerapkannya untuk

proses kepustakaan pertanian tersebut.

Cloud computing atau komputasi awan ialah teknologi yang

memanfaatkan layanan internet menggunakan pusat server yang bersifat

virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. Keberadaan komputasi

awan jelas akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja sistem teknologi

informasi dalam sebuah organisasi. Hal ini karena komputasi awan melalui

konsep virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar lainnya dapat mengurangi

biaya Teknologi Informasi (TI), menyederhanakan pengelolaan layanan TI,

dan mempercepat penghantaran layanan.Secara umum arsitektur komputasi

awan terdiri dari (1) Infrastructure as a Service (IaaS) (2) Platform as a

Service (PaaS) dan (3) Software as a Service (SaaS). PUSTAKA sebagai

pusat perpustakaan pertanian terbesar di Indonesia tentunya memiliki potensi

yang cukup besar dalam penerapan teknologi cloud computing di masa yang

akan datang. Potensi-potensi yang tersedia seperti adanya tugas pokok dan

fungsi yang jelas, jaringan antar lembaga lingkup KEMTAN, sumberdaya

informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat menjadi kekuatan dalam

pengembangan komputasi awan perpustakaan pertanian di Indonesia.

Dibutuhkan perencanaan yang matang dan terintegrasi antar semua pihak agar

pengembangan komputasi awan perpustakaan pertanian dapat diwujudkan.

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep penerapan

cloud computing di perpustakaan, sehingga di masa yang akan datang

28

perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi dapat memberikan layanan

yang terbaik, mutakhir dan berkesinambungan kepada penggunanya.

Kata kunci : Information Technology, Cloud Computing

2.3.4 Integration of E-Commerce and Cloud Computing For Implementation

of Business Based on ICT in Indonesia

Jurnal internasional yang ditulis oleh Iswarawati, Faradina Vidyani,

Nurul Azizah dengan judul “Integration of E-Commerce and Cloud

Computing For Implementation of Business Based on ICT in Indonesia”

merupakan salah satu contoh dari penerapan cloud computing dalam

mengembangkan system e-commerce di Indonesia dalam rangka untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi

Cloud computing adalah sebuah inovasi teknologi yang dapat

digunakan untuk pelaksanaan bisnis berbasis Teknologi Komunikasi (ICT)

Informasi dan di Indonesia. Hal ini didukung oleh meningkatnya

pertumbuhan e-commerce dan komputasi awan itu sendiri.Integrasi antara e-

commerce dan komputasi awan merupakan salah satu solusi untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.Dalam

pelaksanaannya, pengusaha dapat memilih layanan yang sesuai dengan

mempertimbangkan sumber daya mereka. Dalam tulisan ini, kami akan

menjelaskan tentang integrasi e-commerce dan komputasi awan yang

mempertimbangkan aspek pertumbuhan bisnis dan teknologi di Indonesia.

Kata kunci :Cloud Computing, E-commerce, ICT.