bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-1-00422-ka...

55
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi M enurut O’Brien (2006, p29), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Turban (2006, p49), sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur yang terdiri dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Upload: hanhi

Post on 21-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2006, p29), sistem informasi dapat merupakan

kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan

komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Turban (2006, p49), sistem informasi adalah

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan

informasi untuk tujuan tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

suatu kombinasi teratur yang terdiri dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mencapai tujuan tertentu

dengan cara mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

9

2.1.2 Internet

2.1.2.1 Pengertian Internet

Menurut Strauss and Frost(2001, p9), internet adalah suatu

jaringan global yang menghubungkan banyak jaringan. Jaringan ini

mencakup jutaan jaringan perusahaan, organisasi, pemerintah, dan

jaringan privat lainnya seperti email, newsgroup dan web.

Menurut Turban et. al. (2006, p478), internet adalah suatu

jaringan yang sangat besar dan menghubungkan banyak jaringan

komputer meliputi bisnis, organisasi, lembaga pemerintah, dan

sekolah-sekolah di seluruh dunia dengan cepat, lancar, dan murah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah  

suatu jaringan global yang menghubungkan banyak jaringan  

komputer  meliputi jaringan bisnis, perusahaan, organisasi,

pemerintah, sekolah‐sekolah dan jaringan privat lainnya di seluruh

dunia dengan cepat, lancar dan murah.

Menurut Varadarajan dan Yadav (2009, p12), “The

potential benefit of the Internet are the following:

1. Relative emphasis on traditional channels versus the Internet for

providing product-related information to customers,

communicating with customers, promoting to customers, and

transacting with customers.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

10

2. Relative emphasis on marketing direct to customers via the

Internet versus through intermediaries (traditional, electronic,

and/or hybrid intermediaries).

3. Leveraging the potential of the Internet to innovate, customize

and personalize in the realms of product, price, promotion,

distribution and customer relationship management (e.g.,

product innovations, product customization, and product

personalization)”.

2.1.2.2 Sejarah Internet

Menurut Turban et al. (2006, p478), perkembangan

internet pada mulanya dimulai dengan proyek penelitian oleh

advanced research project agency (ARPA) of the U.S. Department

of Defense. Proyek ini dimulai pada tahun 1969 dengan nama

ARPAnet, untuk melakukan uji coba kehandalan WAN yang

menghubungkan peneliti–peneliti, personal militer, pendidik dan

agen pemerintah yang dapat saling bertukar data serta mengirimkan

file.

Awalnya dari empat nodes, internet tumbuh menjadi

jutaan nodes saat ini. Pertumbuhan terbesar terjadi setelah

organisasi komersial diperbolehkan bergabung dengan ARPAnet,

yang mana ARPAnet berganti nama menjadi internet pada tahun

1993. Sampai dengan hari ini pengguna internet telah mencapai

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

11

lebih dari 500 juta user. Komputer dan nodes yang ada pada internet

dapat terdiri dari berbagai macam tipe dan fungsi. Unit–unit ini

terkoneksi melalui sebuah jalur komunikasi data dengan kecepatan

yang berbeda–beda. Jaringan utama yang mengbackbone, biasanya

berupa jaringan fiber optik yang dioperasikan oleh perusahaan

telekomunikasi seperti MCI.

Tidak ada pusat yang mengatur internet, biaya operasional

ditanggung oleh ratusan ribu nodes–nodes yang terhubung,

sehingga biaya yang ditanggung setiap unit menjadi kecil. Suatu

organisasi harus membayar sedikit biaya lebih apabila mereka ingin

mendaftarkan nama mereka dan membutuhkan hardware dan

software untuk operasional jaringan internet mereka sendiri.

2.1.3 HTTP (Hyper Text Transport Protocol)

Menurut Chaffey (2007, p104), HTTP adalah standar yang

mendefinisikan informasi dan dilakukan dengan cara ditransmisikan di

internet antara web browser dan server web. HTTP mendefinisikan

bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client.

HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server

dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada

protokol HTTP ini.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

12

2.1.4 WWW (World Wide Web)

Menurut Turban et. al. (2006, p482), WWW adalah sistem dengan

standar yang berlaku universal untuk menyimpan, mengambil, memformat

dan menampilkan informasi melalui arsitektur client/server, menggunakan

fungsi transportasi dari internet.

Menurut Yuhefizar (2008, p10), WWW adalah suatu metode untuk

menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar maupun video

yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu

dokumen dengan dokumen lainnya (hyperlink) yang dapat diakses melalui

sebuah browser.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sistem

standar yang berlaku universal untuk menyimpan, mengambil, memformat

dan menampilkan informasi baik berupa text, gambar maupun video yang

interaktif melalui arsitektur client/server, yang menghubungkan (link) satu

dokumen dengan dokumen lainnya (hyperlink) yang dapat diakses melalui

sebuah browser dengan menggunakan internet.

Menurut McLeod (2004, p60), banyak istilah yang secara normal

dikaitkan dengan internet sebenarnya berhubungan dengan web.

1. Website (Situs Web)

Mengacu pada suatu komputer yang dikaitkan ke internet yang

berisi hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain dalam

jaringan melalui suatu hypertext link.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

13

2. Hypertext Link

Mengacu pada petunjuk yang terdiri dari text atau grafik yang

digunakan untuk mengakses hypertext yang disimpan didalam situs

web. Text biasanya digaris bawahi dan ditampilkan dalam warna biru.

Jika kursor ditempatkan diatasnya, bentuk kursor ini berubah menjadi

tangan dengan jari yang menunjuk.

3. Web Page

Mengacu pada suatu file hypermedia yang disimpan didalam situs

web, diidentifikasi oleh satu alamat yang unik.

4. Home Page

Mengacu pada halaman pertama dari situs web. Halaman–

halaman lain di situs tersebut dapat dicapai dari home page.

5. URL (Universal Resource Locator)

Mengacu pada alamat dari suatu halaman web.

6. Protocol

Satu set standar yang mengatur komunikasi data. Nama protocol

biasanya dalam huruf kecil dan diikuti oleh titik dua (:) dan garis

miring (//).

7. Domain name

Alamat situs web tempat halaman web disimpan. Nama tersebut

memiliki titik–titik (disebut dot). Tiga huruf terakhir dari domain

name menyatakan jenis situs web; edu (pendidikan/education), com

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

14

(komersial/commercial), dan gov (pemerintahan/government) adalah

yang paling sering dipakai. Nama domain diikuti oleh satu garis

miring.

8. Path

Mengidentifikasi suatu directory/subdirectory dan file tertentu di

situs web. HTML (atau HTM) adalah akhiran untuk kode program

yang menentukan hypertext file.

9. Browser

Mengacu pada perangkat lunak yang memungkinkan kita

mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian atau

mengklik suatu grafik.

10. FTP (File Transfer Protocol)

Mengacu pada perangkat lunak yang memungkinkan kita

menyalin file ke komputer kita dari situs web mana saja.

2.1.5 Pemasaran

2.1.5.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller. (2009, p6), pemasaran adalah

suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemilik sahamnya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

15

Menurut Rangkuti (2006, p48), pemasaran adalah suatu

proses kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor sosial, budaya,

politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari berbagai faktor

tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,

menawarkan dan menukarkan produk yang memilki nilai

komoditas.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran

adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses yang

dipengaruhi berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan

manajerial untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menawarkan

dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas sehingga

pelanggan mendapatkan kebutuhan dan keinginannya

2.1.5.2 Sistem Informasi Pemasaran

Menurut Kotler (2001, p144), suatu sistem informasi

pemasaran yang terdiri dari orang, peralatan dan prosedur untuk

mengumpulkan, memilah, mengevaluasi dan mendistribusikan

informasi yang dibutuhkan secara tepat dan akurat kepada para

pengambil keputusan pemasaran.

Menurut Umar (2005, p17), sistem informasi pemasaran

dirancang untuk menyediakan informasi mengenai pasar,

pemasaran dan perilaku konsumen yang dapat digunakan bagi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

16

pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mendukung

pemecahan masalah pemasaran perusahaan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi pemasaran adalah suatu sistem yang terdiri dari orang,

peralatan dan prosedur yang dirancang untuk mengumpulkan,

memilah, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang

digunakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka

mendukung pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

pemasaran perusahaan secara tepat dan akurat.

2.1.5.3 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2003, p23-24), konsep pemasaran

menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung

pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target

market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien

daripada yang dilakukan oleh pesaing.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

17

Gambar 2.1 Konsep Pemasaran

Sumber: Kotler (2003, p23)

2.1.5.4 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2001, p71-75), bauran pemasaran

(marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan

terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan

respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas

segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan produknya.

Bauran pemasaran dikelompokkan menjadi empat kelompok

yang dikenal dengan nama 4P:

a. Produk (Product): Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

Titik Awal Fokus Cara Akhir

(a) Konsep Penjualan

(b) Konsep Pemasaran

Pabrik Produk yang Penjualan Laba Lewat

Sudah ada dan promosi volume penjualan

Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba Lewat

Pelanggan terpadu Kepuasan Pelanggan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

18

b. Harga (Price): Sejumlah uang yang harus dibayar oleh

pelanggan untuk memperoleh produk.

c. Tempat (Place): Meliputi aktivitas perusahaan agar produk

mudah didapatkan konsumen sasarannya.

d. Promosi (Promotion): Aktivitas mengkomunikasikan keunggulan

produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian E-business

Menurut Chaffey (2007, p14), e-business adalah semua pertukaran

informasi secara elektronik, baik di dalam organisasi maupun dengan para

eksternal stakeholder yang mendukung berbagai proses bisnis.

E-business telah memperkenalkan peluang baru bagi organisasi kecil

dan besar untuk bersaing di pasar global. Banyak praktisi ekonomi telah

mencatat bahwa salah satu perubahan terbesar yang diperkenalkan oleh

komunikasi elektronik adalah bagaimana cara untuk mengirim dan mengubah

informasi sehingga dapat digunakan untuk keuntungan kompetitif. Selain itu

e-business memungkinkan perusahaan melakukan pertukaran data diantara

satu perusahaan dengan perusahaan lain baik melalui web, internet, intranet,

ekstranet atau kombinasi diantaranya.

Ada lima keuntungan yang ditawarkan oleh e-business. Kelima

keuntungan tersebut masing-masing berkaitan dengan aspek-aspek efisiensi,

efektivitas, jangkauan, struktur, dan peluang.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

19

a. Efficiency

Manfaat paling cepat yang dapat diperoleh perusahaan yang terjun

ke dunia e-business adalah perbaikan tingkat efisiensi. Dengan

dimanfaatkannya teknologi informasi di dalam berbagai rangkaian

bisnis sehari-hari, maka akan terlihat bagaimana perusahaan dapat

mengurangi total biaya operasional yang biasa dikeluarkan tersebut.

b. Effectiveness

Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan

yang cukup signifikan dalam cara perusahaan melakukan aktivitas

operasional sehari-hari. Dengan dimanfaatkan teknologi, perusahaan

dapat berhubungan dengan pelanggannya secara non stop 7 hari

seminggu dan 24 jam sehari.

c. Reach

Manfaat berikutnya yang dapat diperoleh dari perusahaan adalah

kemampuan teknologi di dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak

perusahaan. Dengan menghubungkan diri ke internet, berarti

perusahaan secara tidak langsung telah menghubungkan dirinya dengan

ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di berbagai belahan bumi.

d. Structure

Manfaat penerapan e-business selanjutnya adalah terciptanya

berbagai jenis produk-produk maupun jasa-jasa baru akibat terpusatnya

berbagai sektor industri yang selama ini secara struktur terlihat berdiri

sendiri.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

20

e. Opportunity

Manfaat terakhir adalah terbukanya peluang yang lebar bagi

pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-

jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa ke masa.

2.2.2 Pengertian E-marketing

Menurut Kotler (2003, p40), e-marketing adalah usaha perusahaan

untuk menginfomasikan, mengkomunikasikan, mempromosikan, dan

menjual produk dan jasanya melalui internet.

Menurut Strauss and Frost(2001, p454), e-marketing adalah

penggunaan data dan aplikasi elektronik dalam merencanakan dan

mengeksekusi konsepsi, distribusi, promosi dan harga dari sebuah ide, barang

atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan

organisasi dan individu.

Menurut Strauss and Frost (2001, p8), e-marketing mempengaruhi

pemasaran tradisional melalui dua cara yaitu :

a. E-marketing meningkatkan efisiensi dalam pemasaran tradisional.

b. Teknologi dari e-marketing mentransformasi banyak strategi pemasaran.

Transformasi ini menghasilkan model bisnis baru yang menambahkan

nilai customer dan atau meningkatkan keuntungan perusahaan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa e-marketing adalah

usaha perusahaan untuk menginfomasikan, mengkomunikasikan,

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

21

mempromosikan, dan menjual produk dan jasanya dengan menggunakan

aplikasi elektronik melalui internet menciptakan pertukaran yang dapat

memuaskan tujuan organisasi dan individu.

2.2.3 Pengertian Internet Marketing (Pemasaran Internet)

Menurut Mohammed et al. (2002, p4-5), pemasaran internet adalah

proses membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan melalui

aktivitas-aktivitas secara online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk

dan jasa yang dapat memuaskan tujuan kedua belah pihak. Dari definisi ini,

terbagi menjadi lima komponen yaitu:

a. A Process

Dalam pemasaran internet melibatkan suatu proses. Terdapat

tujuh proses tahapan dalam pemasaran internet yang saling terkoordinasi

dan konsisten.

b. Building and Maintanin Customer Relationship

Tujuan dari pemasaran adalah membangun dan menciptakan

hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Untuk mencapai program

pemasaran yang berhasil, program tersebut harus melalui tiga tahapan

yang dapat membangun hubungan dengan pelanggan yaitu kesadaran,

eksplorasi dan komitmen.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

22

c. Online

Pemasaran internet menggunakan suatu fasilitas yang tersedia di

dunia internet. Namun keberhasilan pemasaran internet tidak lepas dari

dukungan pemasaran yang dilakukan secara tradisional.

d. Exchange

Inti dari kedua program online dan offline pemasaran adalah

konsep pertukaran. Baik didalam pemasaran online dan offline,

pertukaran masih menjadi bagian penting pemasaran. Perusahaan harus

memperhatikan cross-channnel pertukaran ini. Dimana program

pemasaran online harus dievaluasi sesuai dengan dampak pertukaran

secara keseluruhan, tidak hanya melihat dampaknya secara online.

e. Satisfaction of Goals of Both Parties

    Pertukaran dapat terus berlangsung dengan memenuhi kebutuhan

kedua belah pihak baik pelanggan maupun perusahaan.

2.2.4 Tujuh tahap Internet Marketing

Menurut Mohammed et al. (2003, p8) ada tujuh tahapan dalam

Internet Marketing sebagai berikut:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

23

Gambar 2.2 Tujuh Tahapan Internet Marketing

Sumber: Mohammed et al (2003, p9)

 

2.2.4.1 Tahap 1: Framing the Market Opportunity

Menurut Mohammed et.al, (2003, p8-67), tahap ini

meliputi analisis peluang pasar dan mengumpulkan data dari sistem

online maupun offline untuk menciptakan penilaian. Pada tahap ini

terdapat enam bagian dari suatu metodologi sederhana yang

membantu mengevaluasi daya tarik peluang. Dibawah ini akan

dijelaskan enam bagian tersebut:

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

24

1. Investigate opportunity in an existing or new value system

(Menginvestigasikan peluang didalam sistem yang ada atau

sistem yang baru).

Mengidentifikasikan peluang dan menganalisis sistem

yang ada atau sistem yang baru. Sistem nilai dapat dijelaskan

sebagai keseluruhan dari rantai supplier, distributor, pesaing,

pembeli dan perantara yang memberikan penawaran kepada

pasar. Dalam jaringan ekonomi, sering kali titik permulaan nilai

untuk mengidentifikasi peluang adalah seseorang yang percaya

bahwa sistem dapat ditemukan kembali. Sistem nilai ini dapat

dijadikan sebagai tumpuan dalam membentuk peluang pasar.

Langkah pertama dalam membentuk peluang bisnis adalah

mengidentifikasi secara luas daerah dimana perusahaan baru

akan turut berpartisipasi. Tujuannya adalah untuk menyatakan

apa yang masuk dan apa yang keluar dari penetapan model

bisnis.

2. Identify unmet or underserved needs (Mengidentifikasikan

kebutuhan yang belum terpenuhi atau terlayani).

Penciptaan nilai baru berdasarkan pada kegiatan

pertemuan dengan pelanggan untuk mengidentifikasi kebutuhan

pelanggan dengan lebih baik. Pelanggan akan beralih ke

perusahaan lain apabila perusahaan lain tersebut dapat

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

25

memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan dapat

berkomunikasi secara efektif.

3. Determine target customer segments (Menentukan target

segmen pelanggan).

Tindakan memilih dan mengidentifikasi pelanggan yang

menjadi prioritas, untuk mengarah pada pemahaman awal dari

target segmentasi perusahaan. Perusahaan harus

mengembangkan sketsa awal dari pelanggan ini dimana untuk

membentuk konsep bisnis dan menghitung besarnya

kesempatan. Segmentasi adalah proses pengelompokkan

pelanggan berdasarkan kesamaan mereka. Setelah segmen yang

berbeda telah diidentifikasi, perusahaan harus menentukan

segmen (atau pelanggan) yang menjadi target untuk

memperbaiki lebih lanjut tipe kesempatan yang akan ditangkap

oleh perusahaan.

Pendekatan segmentasi pasar dibagi menjadi beberapa

bagian, diantaranya:

a. Demografi

b. Geografis

c. Perilaku

d. Kejadian

e. Psikografis

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

26

f. Manfaat

g. Keyakinan

4. Assess resource requirements to deliver the offering (Menilai

kebutuhan sumber daya untuk melakukan sebuah penawaran).

Perusahaan harus mempunyai kumpulan sumber daya

yang berbeda untuk memenangkan pasar. Tanpa mereka,

perusahaan tidak akan memiliki keuntungan yang dibutuhkan

untuk menghasilkan arus kas. Pada langkah ini, perusahaan

harus mengawasi apa manfaat yang disediakan dalam

penawaran dan kemampuan serta teknologi yang dibutuhkan.

Sumber daya perusahaan untuk melakukan sebuah penawaran

dikelompokkan menjadi tiga klasifikasi:

a. Customer-Facing

b. Internal

c. Upstream

5. Assess competitive, technological, and financial attractiveness

of opportunity (Menilai daya tarik kompetitif, teknologi, dan

keuangan dari sebuah peluang).

Terdapat 4 kriteria yang digunakan untuk menentukan

karakter dan tingkat dari sebuah peluang, yaitu:

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

27

1. Competitive Intensity

Faktor yang menghubungkan keseluruhan

kekuatan persaingan yang dapat digambarkan dalam

sebuah peta yang mencakup:

• Pesaing yang mencakup jumlah dan identitas pesaing.

• Kekuatan dan kelemahan mereka dalam

menyampaikan manfaat.

Terdapat 2 jenis pesaing dalam sebuah proses bisnis,

yaitu:

• Pesaing secara langsung, merupakan pesaing di dalam

industri yang sama dimana menawarkan produk atau

jasa yang sejenis dengan pesaing lainnya.

• Pesaing secara tidak langsung, merupakan

pesaing dalam industri yang sama namun tidak

menawarkan produk atau jasa yang sama dengan

pesaing lainnya.

2. Customer Dynamics

Perusahaan harus memperhatikan perubahan

pelanggan pada pasar dan bagaimana mereka

menciptakan, melakukan perubahan, dan mem-

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

28

pertahankan permintaan kebutuhan. Apabila perusahaan

berfokus pada aspek ini, maka perusahaan dapat

mengembangkan pangsa pasar dan dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan.

3. Technology Vulnerability

Perkembangan teknologi yang semakin pesat

harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat

melihat teknologi apa yang dapat dimanfaatkan dan

dikembangkan oleh perusahaan.

4. Microeconomics

Microeconomics memiliki 2 faktor, yaitu market

size dan profitability. Kedua hal tersebut sangat

mempengaruhi kinerja perusahaan karena pangsa pasar

yang luas akan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi

perusahaan. Aspek penting dari penilaian ukuran pasar dan

profitabilitas adalah menentukan bagaimana sebuah

perusahaan akan menghasilkan pendapatan.

6. Conduct a go/no-go assessment (Melakukan penilaian go/no-

go).

Tahap ini membahas tentang pengambilan keputusan yang

didasarkan dari setiap peluang yang ada yang telah berhasil di

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

29

analisa oleh perusahaan. Peluang tersebut dijadikan sebagai

tolak ukur apakah go/no-go bagi perusahaan untuk melakukan

internet marketing.

Beberapa faktor yang digunakan untuk menentukan

keputusan go/no-go antara lain :

a. Competitive vulnerability (Kemampuan bersaing)

b. Magnitude of unmet need (Tingkat kebutuhan pelangan

yang belum terpenuhi)

c. Technology vulnerability (Kemampuan teknologi)

d. Interaction between segment (Interaksi dalam segmentasi)

e. Likely rate of growth (Kecenderungan pertumbuhan)

f. Market Size (Ukuran pasar)

g. Level of profitability (Tingkat keuntungan)

2.2.4.2 Tahap 2: Formulating the Marketing Strategy

Menurut Mohammed et al (2003, p92-113), strategi e-

marketing berdasarkan pada perusahaan, unit bisnis, dan strategi

pemasaran secara keseluruhan di dalam perusahaan tersebut. Tujuan

strategi pemasaran, sumber daya dan rangkaian tindakan harus

disusun sesuai dengan strategi unit bisnis. Strategi pemasaran secara

keseluruhan meliputi aktivitas online dan offline. Terdapat 3 konsep

strategi pemasaran, yaitu :

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

30

1. Segmentasi (Segmentation)

Pasar dapat dibagi ke dalam sub unit dari konsumen yang

sama dengan apa yang mereka nilai dalam kategori produk, atau

dalam hal biaya pelayanan, atau karakteristik yang membuat

mereka dapat mengakses dengan menggunakan program

pemasaran tertentu. Proses ini dikenal sebagai segmentasi, dan

sub unit ini disebut segmen pasar, dan biasanya merupakan

langkah pertama dalam proses strategi pemasaran.

Gambar 2.3 Skenario Segmentasi Brick and Mortar

Sumber : Mohammed et al (2003, p108)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

31

Terdapat 4 hasil yang mungkin, yaitu :

a. No Change

Perusahaan mungkin menemukan bahwa

segmentasi online tidak mengungkapkan segmen baru secara

signifikan, dan komposisi serta ukuran dari segmen-segmen

online secara umum relatif sama dengan segmen offline.

b. Market Expansion

Perusahaan mungkin menemukan bahwa

karakteristik dari segmen online adalah sama dengan

karakteristik segmen offline, tetapi terdapat perubahan ukuran

segmen.

c. Market Reclassification

Segmentasi online dapat mengungkapkan bahwa

segmen pelanggan berbeda dalam penggunaan internet, baik

sedikit maupun secara signifikan. Hal ini dikarenakan oleh

kemampuan internet untuk meningkatkan penawaran

perusahaan dan menciptakan online customer.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

32

d. Reclassified Expansion

Dalam segmentasi ini perubahan tidak terjadi

hanya pada ukuran namun pada komposisi segmentasi

pasarnya ataupun karakteristiknya juga. Pada tahap ini

targeting dan positioning memegang peranan penting untuk

kesuksesan online.

2. Penargetan (Targeting)

Pasar sasaran adalah segmen pasar yang paling menarik

bagi perusahaan karena keuntungan, biaya untuk melayani,

aksesibilitas, potensi pertumbuhan, atau sejumlah kriteria

lainnya: proses mengidentifikasi dan memilih segmen ini

dikenal sebagai penargetan. Langkah ini mengikuti proses

segmentasi.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

33

Customer Similarity

Gambar 2.4 Skenario Targeting Brick and Mortar

Sumber: Mohammed et al (2003, p110)

Terdapat 4 hasil yang mungkin yaitu :

a. Blanket Targeting

Perusahaan dapat menemukan bahwa segmentasi online

tidak mengungkap sesuatu yang baru, dimana karakteristik

umum dari segmen tetap sama seperti segmen offline.

b. Beachhead Targeting

Segmen online lebih kecil daripada segmen offline,

mungkin mencerminkan sekumpulan preferensi yang sempit

dan kemungkinan merepresentasikan selera dan preferensi

yang lebih khusus.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

34

c. Bleed-Over Targeting

Segmen sasaran online mencakup sebagian, tetapi tidak

semua dari segmen offline dan juga menargetkan sebagian

segmen pelanggan baru dengan lebih jelas.

d. New Opportunity Targeting

Sebuah strategi pemasaran online mungkin memilih

sebuah segmen sasaran yang sama sekali berbeda. Sasaran

Segmen pelanggan mencerminkan kebutuhan dan preferensi

yang berbeda dari segmen offline tradisional.

3. Pemosisian (Positioning)

Positioning memungkinkan perusahaan untuk klaim

saham tentang produk mereka di benak target segmen mereka,

membiarkan perusahaan berkomunikasi keuntungan yang

berbeda atas merek bersaing. Strategi positioning

menggabungkan strategi bauran pemasaran. Akhirnya, posisi

akan mengartikulasikan apa merek akan bertahan di benak

konsumen.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

35

Customer Similarity

Gambar 2.5 Brick and Mortar Positioning Scenarios and Guidelines

Sumber: Mohammed et al (2003, p112)

Terdapat empat hasil yang mungkin, yaitu :

a) Blanket Positioning

Segmen sasaran tidak berubah, dan pemosisian yang tepat

cukup sederhana. Sebuah strategi yang baik akan sangat serupa

dengan strategi pemosisian offline yang sudah ada, karena

tujuannya adalah untuk menarik kelompok pelanggan yang

sama. Sebagai tambahan, penawaran dapat diposisikan dengan

keunggulan tambahan dari internet, seperti kenyamanan dan

akses.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

36

b) Beachhead Positioning

Segmen sasaran adalah bagian dari segmen offline yang

lebih besar, pemosisiannya serupa, tetapi mungkin lebih

berfokus kepada kelompok pelanggan yang lebih kecil. Sebuah

strategi pemosisian mungkin lebih menekankan keunggulan

bernilai tambah dari internet. Pemosisian ini mengasumsikan

segmen yang lebih kecil memberikan nilai lebih pada kemam-

puan internet untuk kenyamanan dan akses.

c) Bleed-Over Positioning

Segmen sasaran terdiri dari pelanggan lama dan

pelanggan baru. Pemosisian akan menyerupai penawaran

offline, tetapi juga membuat penawaran online menarik bagi

tipe pelanggan yang baru.

d) New Opportunity Positioning

Preposisi penawaran secara keseluruhan, berusaha untuk

menangkap perhatian segmen pasar yang baru secara

keseluruhan. Strategi pemosisian seperti ini lebih efektif jika

pemosisian offline yang sebelumnya belum mempengaruhi

persepsi segmen baru tersebut akan penawaran.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

37

2.2.4.3 Tahap 3: Designing the Customer Experience

Menurut Mohammed et al (2003, p133-134), tahap ketiga di

dalam internet marketing perusahaan harus mengerti dan

memahami tipe–tipe customer experience yang dibutuhkan untuk

menyampaikan peluang pasar yang ada. Oleh karena itu hasil dari

pemahaman tersebut harus benar–benar akurat dan tepat guna

terhadap kebutuhan konsumen. Pengalaman konsumen harus

berhubungan dengan posisi perusahaan dan strategi marketing.

Kesimpulannya sebuah customer experience merupakan suatu

media jembatan antara strategi high level marketing dengan taktik

program pemasaran.

Sedangkan definisi mengenai customer experience adalah

sebagai suatu penerjemah user ketika berhadapan dengan sebuah

website, mulai dari home sampai pada tahap pembelian, termasuk

keputusan dimana user mulai mengabaikan sistem belanja secara

manual.

Ada 3 tahapan dalam membangun customer experience,

yaitu:

1. Experiencing Functionality

Dalam tahap ini terdapat 5 elemen dasar, antara lain :

Usability dan kemudahan navigasi (usability and ease of

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

38

navigation), kecepatan (speed), kehandalan (reliability),

keamanan (security), aksesibilitas media (media acessibility).

2. Experiencing Intimacy

Pada tahap ini pelanggan merasa bahwa perusahaan telah

sangat memahami kebutuhan dan keinginan mereka yang pada

umumnya terwujud dalam berbagai customization untuk

tampilan situs web yang diinginkan pelanggan.

Dalam tahap ini terdapat 7 elemen dasar, yaitu:

customization, communication, clearly, consintency,

trustworthiness, exceptional value, shift from consumption to

leasure activity.

3. Experiencing Evangelism

Ketika perusahaan telah berhasil memenuhi kebutuhan

pelanggan maka dengan sendirinya tercipta pengalaman dari

pelanggan yang digambarkan sebagai individual experience

pelanggan. Hasil dari individual experience pelanggan ini

menggabungkan brand/merek perusahaan ke dalam

kehidupannya sehari–hari. Pada tahap ini pelanggan bersifat

menjadi evangelist yaitu seorang pelanggan yang

menyebarluaskan suatu produk/brand dari suatu perusahaan

karena pelanggan merasa telah mendapat nilai kepuasan

terhadap semua layanan yang diberikan sehingga tidak dapat

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

39

menunggu untuk dapat membagikan cerita tersebut ke orang

lain.

Terdapat 4 poin dalam tahapan ini, yaitu : talking the

world to the market, activity community membership, the

company cares about customer opinion, defender of the

experience.

2.2.4.4 Tahap 4: Crafting the Customer Interface

Alat utama untuk menciptakan program pemasaran yang

efektif dan pengalaman pelanggan adalah melalui penggunaan tuas

efektif beberapa antarmuka dan prinsip desain.

Menurut Mohammed et al (2003, p161-162), terdapat tujuh

elemen desain antar muka pelanggan yang dikenal dengan 7Cs

Framework.

1. Context

Konteks dari sebuah website menangkap penampilan dan

perasaan secara estetika dan fungsional. Beberapa website telah

memilih untuk memfokuskan pada grafik, warna dan fitur

desain yang menarik, sementara yang lain menekankan pada

tujuan seperti kemudahan navigasi.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

40

Ada 3 faktor penting pada layout website :

• Section Breakdown, menjelaskan cara suatu website diatur

menjadi sub komplemen.

• Linking Structure, menjelaskan area-area pilihan dari suatu

website mengalami arsitektur informasi suatu website.

Linking structure membuat pengunjung bergerak maju atau

mundur antar area website dengan mudah.

• Navigation Tools, memberikan kemudahan pergerakan

pengguna ke seluruh website.

Dimensi estetika dari suatu website sebagian besar

ditangkap secara visual seperti warna, grafik, foto, jenis font,

dan lain–lain.

2. Content

Konten didefinisikan sebagai semua hal subjek digital

pada sebuah website. Hal ini mencakup medium hal-hal subjek

digital seperti teks, video, audio dan grafik sebagaimana juga

pesan dari hal-hal subjek digital tersebut, yang mencakup

produk, jasa, dan penawaran informasi. Sementara konteks

berfokus pada bagaimana perancangan website, konten lebih

berfokus pada apa yang disajikan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

41

3. Community

Komunitas didefinisikan sebagai seperangkat hubungan

yang terjalin yang dibangun diatas ketertarikan bersama.

Komunitas dapat dikatakan berguna jika dilihat dari beberapa

sudut pandang. Sebagai contoh, komunitas dapat menciptakan

konten atau layanan yang menarik pelanggan ke sebuah website.

4. Customization

Kustomisasi didefinisikan sebagai kemampuan sebuah

website untuk memodifikasi dirinya sendiri atau dimodifikasi

setiap user. Ketika customization dijalankan oleh perusahaan

maka sering disebut tailoring. Sedangkan jika customization

diadakan oleh user maka disebut personalization.

5. Communication

Komunikasi mengacu pada dialog yang terjadi antara

website dengan usernya. Komunikasi dapat mencakup tiga

bentuk yaitu: firm-to-user (contoh: notifikasi email), user-to-

firm (contoh: permintaan layanan pelanggan), user-to-user

(contoh: instant messaging).

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

42

6. Connection

Koneksi didefinisikan sebagai jaringan antara website

dengan website lain. Dengan kata lain, link-link yang dapat di

klik yang membawa user ke website lain.

7. Commerce

Commerce didefinisikan kapasitas transaksional dari

sebuah website penjualan barang, produk atau jasa di website

dengan menggunakan shopping cart, pemilihan cara pengiriman

dan pembayaran, checkout, dan order-confirmation-

functionality.

2.2.4.5 Tahap 5: Designing the Marketing Program

Menciptakan suatu hubungan dengan pelanggan dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Suatu hubungan dapat

didefinisikan sebagai suatu ikatan atau hubungan antara perusahaan

dan pelanggannya. Ikatan ini bisa berasal dari sumber-sumber

kognitif atau emosional.

Menurut Mohammed et al (2003, p213), hubungan

pelanggan dengan bisnis memiliki empat tingkatan. Dalam

tingkatan ini setiap pelanggan tidak harus melewati seluruh

tingkatan, dapat juga pelanggan melewati beberapa tingkatan.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

43

Gambar 2.6 Moving Through the Relationship Stages

Sumber: Mohammed et al (2003, p213)

Menurut Mohammed et al (2003, p213), empat tingkatan

Hubungan dengan pelanggan, yaitu :

1. Awareness

Pada tahap ini, pelanggan menyadari bahwa perusahaan

merupakan partner pertukaran yang mungkin namun belum ada

komunikasi dengan perusahaan atau belum membeli produk

yang ditawarkan perusahaan. Pelanggan juga mulai mengetahui

perusahaan dari berbagai sumber termasuk mouth-to-mouth,

pemasaran tradisional seperti iklan di televisi dan pemasaran

online.

2. Exploration/Expansion

Pada tahap ini, pelanggan dan perusahaan mulai

melakukan komunikasi dan tindakan yang memungkinkan suatu

evaluasi apakah akan dilanjutkan ke dalam suatu hubungan yang

Awareness

Exploration/ Expansion

Commitment

Dissolution

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

44

lebih dalam atau tidak. Tahap ini juga merupakan beberapa

percobaan dalam hubungan dengan pelanggan eksplorasi/

perluasan dapat mengambil hanya beberapa kunjungan atau

mungkin beberapa tahun untuk dapat terungkap.

3. Commitment

Komitmen mencakup rasa kewajiban atau tanggung jawab

terhadap produk atau perusahaan. Diawali dengan pelanggan

melakukan komitmen dengan mereka tidak hanya sekali dalam

mengakses website tetapi dilakukan berulang-ulang.

4. Dissolution

Pada tahap ini, perusahaan tidak ingin pelanggan

mengakhiri hubungan yang telah ada. Secara tersirat, sejumlah

besar pelanggan tidak menguntungkan atau memiliki biaya

tinggi untuk dipenuhi kebutuhannya oleh perusahaan.

Perusahaan harus mensegmentasikan pelanggan mereka yang

paling berharga dan sedikit memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Pelanggan paling berharga dapat diidentifikasi

berdasarkan laba, pendapatan dan atau arti strategis.

Adapun bauran pemasaran Internet (marketing mix)

terdiri dari product, price, communication, dan distribution

ditambah dengan community dan branding.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

45

a. Product

Produk merupakan suatu bentuk atau barang fisik

yang ditawarkan perusahaan dalam suatu transaksi.

Produk juga merupakan suatu yang diciptakan untuk

tujuan terjadinya kegiatan transaksi baik dalam bentuk

barang atau jasa.

b. Price

Harga merupakan sejumlah nilai yang harus

dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan produk atau

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Harga juga

merupakan bagian penting pemasaran yang terus

meningkat. Internet telah menciptakan kategori baru

sebagai penentu harga untuk sebuah konsep baru yang

digunakan perusahaan seperti strategi harga yang

dinamis.

c. Communication

Komunikasi merupakan sebuah kegiatan

menginformasikan satu atau lebih target pelanggan

tentang perusahaan dan produknya. Tujuan komunikasi

ini adalah untuk menyampaikan pesan pada pelanggan

dan waktu yang tepat.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

46

d. Community

Komunitas merupakan kumpulan jalinan hubungan

yang dibangun diatas perhatian dan minat yang sama

yang dapat memuaskan kebutuhan individu yang tidak

tercapai.

e. Distribution

Saluran distribusi merupakan proses membuat

produk atau layanan perusahaan tersedia bagi

pelanggan untuk digunakan atau dikonsumsi.

f. Branding

Merupakan nama, simbol, tanda atau rancangan

untuk mengidentifikasi barang dan layanan yang dijual

sehingga dapat berbeda atau unik dari produk pesaing

lainnya.

2.2.4.6 Tahap 6: Leveraging Customer Interface through Technology

Menurut Mohammed et al (2003, p628-664), perusahaan

dapat menggunakan bantuan teknologi untuk mendapatkan,

mengorganisasikan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi

mengenai pelanggan sehingga perusahaan akan lebih memahami

dan mengenal pelanggan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan

oleh pelanggan. Dalam sebuah lingkungan yang terpusat pada

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

47

pelanggan, perusahaan harus berbuat dan bertindak pada tiga

keputusan utama, yaitu:

1. Research Marketing

Tahapan ini membantu perusahaan dalam mengerti dan

menemukan apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh

pelanggannya dengan menyediakan informasi yang konstruktif

mengenai kualitas dan kegunaan produk serta pelayanannya

untuk mendukung dalam pengambilan keputusan manajerial.

Kerangka dari marketing research ini meliputi:

peluang/pendefinisian masalah (opportunity/problem definition),

perancangan penelitian (research design), pengumpulan data

dan masukan (data collection and entry), analisis data (data

analysis), pengunaan data (utilize data).

2. Marketing Database

Marketing Database terdiri dari perolehan informasi

konsumen yang berarti bagi tiap individu, menganalisa

informasi ini untuk memperkirakan respon konsumen pada

penawaran–penawaran tertentu, dan membuat keputusan–

keputusan pemasaran berdasarkan respon yang diharapkan.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

48

3. Customer Relationship Management

Menetapkan profitabilitas jangka panjang dari pelanggan

dan memelihara pelanggan utama. Pemasar yang efektif

menggunakan pasar dan informasi pelanggan untuk memberi

informasi dan mengurangi ketidakpastian hubungan dengan

pengelolaan pengambilan keputusan. Informasi pelanggan

merupakan kekuatan dan sistem informasi pelanggan membuat

perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya.

2.2.4.7 Tahap 7 : Evaluating the Marketing Program

Menurut Mohammed et al (2003, p681-703), tahap terakhir

ini melibatkan hasil evaluasi dari program pemasaran internet

secara keseluruhan yang terdiri dari fokus yang seimbang baik

dengan pelanggan maupun dengan matriks keuangan. Model ini

mengendalikan perilaku organisasional dalam beberapa cara,

termasuk membantu menjelaskan sasaran-sasaran strategis,

mengkomunikasikan strategi tersebut, memonitor kinerja,

meningkatkan akuntabilitas dan meluruskan sasaran. Beberapa

karakteristik dari matriks yang baik yaitu: mudah diukur, dapat

diartikan, kuat, diterima secara umum, berhubungan dengan hasil

yang diinginkan.

Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara pengukuran: matrik

keuangan, matrik berbasiskan pelanggan, matrik implementasi

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

49

program serta halaman situs. Matrik keuangan menilai kinerja dari

suatu bisnis. Matrik berbasiskan pelanggan mengukur kesehatan

asset pelanggan dari suatu bisnis. Sedangkan matrik implementasi

mengukur pengimplementasian program pemasaran yang

menjelaskan apa aksi yang perlu dilakukan untuk memperkuat basis

pelanggan dan pada akhirnya hasil keuangan tersebut.

Perusahaan juga meninjau kembali program pemasaran yang

telah disusun melalui proses pengukuran menggunakan matrik

dengan tujuan untuk menilai tingkat keberhasilannya. Sehingga

hasil dari keseluruhan evaluasi ini dapat dilihat apakah objektivitas

telah terpenuhi atau belum.

2.2.5 Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2000, p18), definisi dari analisis SWOT

adalah identifikasi dari berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan dalam memasarkan produknya. Analisis ini didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weakness) dan ancaman (threats).

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencanaan strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor–

faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

50

dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi

(Situation Analysis). Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah

analisis SWOT.

Berikut adalah definisi dari masing–masing elemen analisis SWOT:

1. Strength

Atribut yang dimiliki oleh suatu organisasi yang digunakan untuk

membantu perusahaan mencapai tujuannya.

2. Weakness

Atribut yang dimiliki organisasi yang dapat berdampak buruk

bagi organisasi tersebut dalam usaha mencapai tujuannya.

3. Opportunity

Kondisi di luar organisasi baik dari kompetitor maupun kondisi

lainnya yang dapat memberikan peluang bagi suatu organisasi untuk

berkembang dan mencapai tujuannya.

4. Threats

Kondisi di luar organisasi baik dari kompetitor maupun kondisi

lainnya yang membahayakan dan dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Analisis SWOT merupakan salah satu tehnik yang berguna dalam

melakukan analisis terhadap posisi perusahaan. Analisis SWOT memisahkan

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

51

informasi ke dalam dua kategori utama, yaitu aspek positif adalah kekuatan–

kekuatan (strength) dan kesempatan–kesempatan (opportunities) sedangkan

aspek negatif adalah kelemahan–kelemahan (weaknesses) dan ancaman–

ancaman (threaths).

2.2.6 Analisis Porter

Menurut David (2002, p130), dalam mencapai tujuan perusahaan

untuk memenangkan persaingan di bidangnya, perusahaan harus memiliki

strategi kompetitif yang tepat. Strategi kompetitif merupakan suatu

framework yang dapat membantu suatu perusahaan untuk menganalisis

industri yang dimasukinya secara keseluruhan, menganalisis pesaing, dan

posisi perusahaan itu sendiri serta sampai sejauh mana kekuatan persaingan

mempengaruhi perusahaan tersebut.

Michael E. Porter menerjemahkan analisis tersebut menjadi strategi

kompetitif berdasarkan lima kekuatan persaingan, yaitu ancaman dari

pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar

pemasok, ancaman dari produk pengganti, dan intensitas dari persaingan

dalam industri tersebut.

Berdasarkan strategi kompetitif ini, para pemain di industri yang

sama harus memiliki sasaran, peluang, dan sumber daya yang menunjang

sehingga dapat mempertahankan posisinya serta mampu menggunakan

kekuatan–kekuatan tersebut untuk memenangkan persaingan di industrinya.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

52

Gambar 2.7 The Five-Forces Model of Competition : A Key Analitical Tool

Sumber: www.google.co.id/images

Penjelasan dari analisis Porter adalah sebagai berikut :

1. Persaingan di antara perusahaan sejenis (Rivalry Among Existing Firms)

Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan

kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan

oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan

keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan

pesaing.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

53

2. Potensi pengembangan produk pengganti (Threat of Subtitute Product)

Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan

produsen produk substitusi dalam industri yang berbeda. Keberadaan produk

substitusi menciptakan batas harga tertinggi yang dapat dibebankan sebelum

konsumen beralih ke produk substitusi. Tekanan kompetisi yang berasal dari

produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari

produk substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke

produk lain menurun, cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif

produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh

produk–produk tersebut.

3. Masuknya pesaing baru (Threat of New Entrance)

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam

industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat.

Walaupun banyak hambatan untuk masuk, perusahaan baru terkadang

memasuki industri dengan kualifikasi produk yang lebih tinggi, harga yang

lebih rendah, dan strategi pemasaran yang luar biasa.

4. Kekuatan menawar dari pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Kekuatan menawar dari pemasok dapat mempengaruhi intensitas

persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar

pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau

ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

54

5. Kekuatan menawar dari Konsumen (Bargaining Power of Konsumer)

Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih

panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas konsumen

apabila kekuatan menawar dari konsumen untuk produk tersebut luar biasa.

Kekuatan menawar dari konsumen juga akan lebih besar jika produk yang

dibeli merupakan komoditi dan tidak memiliki keunggulan dari produk

pesaingnya.

2.2.7 Pengertian Database

Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah sebuah

kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Database disimpan

dalam bentuk file, sama seperti data file yang merupakan tempat untuk

penyimpanan data. Database tidak menyediakan informasi langsung kepada

pemakai, tetapi pemakai harus menjalankan aplikasi untuk mengakses data

dari database dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh

pemakai. Sistem database dapat diterapkan pada sebuah jenis komputer,

mulai dari computer mikro seperti personal computer (PC) sampai ke

mainframe.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

55

2.2.8 Tahap-tahap Perancangan Database

Menurut Connolly and Begg (2010, p87), mendefinisikan metodologi

perancangan database terdiri atas 3 tahapan, yaitu:

1. External Level

Level ini merupakan pandangan user terhadap data. Dimana

external level ini terdiri dari berbagai pandangan yang berbeda dari sisi

user terhadap suatu database.

2. Conceptual Level

Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam

database dan hubungan antara data. Level konseptual mendukung setiap

tampilan eksternal, bahwa setiap data yang tersedia untuk pengguna harus

dimasukkan dalam atau didapat dari level konseptual.

Tingkat konseptual merupakan:

a. semua entitas, atribut dan hubungan mereka

b. kendala pada data

c. informasi semantik tentang data

d. keamanan dan integritas informasi

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

56

3. Internal Level

Level ini merupakan representasi fisik dari database pada

komputer. Level ini menggambarkan bagaimana sebuah data disimpan di

dalam database. Level internal meliputi implementasi fisik database

untuk mencapai kinerja runtime yang optimal dan pemanfaatan ruang

penyimpanan. Hal ini meliputi struktur data dan organisasi file yang

digunakan untuk menyimpan data pada perangkat penyimpanan.

2.2.9 Pengertian PHP

Menurut Wahyono (2005, p5), PHP merupakan program yang

dikembangkan secara bersama oleh para programer dari seluruh dunia yang

menekuni dunia open-source seperti MySQL. PHP sebagai bahasa

pemrograman web cukup banyak digemari, salah satunya karena memberikan

solusi sangat murah (gratis digunakan). Gratis dalam arti kita bebas

menggunakan software tersebut tanpa harus membayar lisensi pemegang hak

ciptanya.

Penemu PHP adalah Rasmus Lerdorf yang bermula dari keinginan

sederhana, ahli tersebut untuk mempunyai alat bantu (tool) dalam memonitor

pengunjung yang melihat situs web pribadinya. PHP merupakan singkatan

dari Personal Home Page tools, yang sebelum akhirnya menjadi PHP:

Hypertext Preprocessor. Pertengahan tahun 1995 dirilis PHP/FI (PHP-Form

Interpreter) yang memiliki kemampuan dasar membangun aplikasi web,

memproses form dan mendukung database MySQL.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

57

2.2.10 Pengertian My SQL

Menurut Connolly (2010, p110), SQL merupakan bahasa khusus yang

muncul dari pengembangan model relational. Selama beberapa tahun SQL

menjadi bahasa standart relational database. Pada tahun 1986, standarisasi

SQL diberikan oleh American National Standart Institute (ANSI), yang

kemudian pada tahun 1987 disetujui oleh Internasional Organization for

Standardization (ISO, 1987). Sekarang lebih dari seratus system management

database mendukung SQL, dapat dijalankan diberbagai hardware platforms

dari PCs sampai mainframe. Data Manipulation Language terdiri atas empat

buah pernyataan :

1. SELECT, digunakan untuk mengambil record-record dari database.

2. UPDATE, digunakan untuk meng-update record-record pada database.

3. DELETE, digunakan untuk menghapus record-record pada database.

4. INSERT, digunakan untuk menyisipkan record-record ke dalam database.

Dengan adanya bahasa SQL, data-data yang ada pada database dapat

diakses sesuai dengan keinginan user.

2.2.11 OOAD (Object Oriented and Analysis Design)

2.2.11.1 Rich Picture

Menurut Mathiassen (2000, p26), rich picture merupakan

gambaran informal yang menggambarkan pengertian dari

ilustrator akan situasi sistem. Rich picture berfokus pada aspek

penting akan situasi yang ditentukan oleh ilustrator. Rich picture

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

58

harus mampu memberikan gambaran umum tentang situasi yang

memungkinkan beberapa alternatif interpretasi.

2.2.11.2 Class Diagram

Menurut Whitten, Bentley, Ditman (2004, p408), UML

Class Diagram adalah sekumpulan konvensi pemodelan yang

digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem

perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek.

Tipe-tipe struktural dalam class diagram yaitu:

1. Generalization Structure

Sebuah struktur generalisasi adalah sebuah relasi antara

dua atau lebih class yang terspesialisasi dan sebuah class yang

lebih umum. Dimana class yang lebih umum (the super class)

menggambarkan properties yang umum untuk sekumpulan

class yang terspesialisasi (the subclass).

2. Aggregation Structure

Sebuah struktur generalisasi adalah sebuah relasi antara

dua atau lebih objek. Dimana superior object (the whole)

berisi sekumpulan inferior object (the part).

3. Association Structure

Sebuah struktur generalisasi adalah sebuah relasi antara

dua atau lebih object, tetapi berbeda dengan agregasi, object

oriented yang dihubungkan tidak mendefinisikan properti dari

sebuah object.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

59

2.2.11.3 Activity Diagram

Menurut Whitten, Bentley, Ditman (2004, p428), Activity

diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk

menggambarkan secara garis aliran proses bisnis, langkah–

langkah sebuah use case atau logika behavior (metode).

Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari

aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang

dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan

untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

Klasifikasi activity:

a. Overview activity diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p87), Overview activity

diagram merupakan penyajian suatu pandangan tingkat tinggi

dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian

penting, urutan, kejadian-kejadian ini dan aliran informasi

antar kejadian.

b. Detail activity diagram

Menurut Rama dan Jones (2008, p494), Detail activity

diagram merupakan diagram yang menyediakan suatu

penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan

dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan pada

overview diagram.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

60

Menurut Rama dan Jones (2008, p94), simbol-simbol

yang digunakan dalam activity diagram sebagai berikut :

a. Lingkaran penuh menunjukkan awal dari proses.

b. Event atau kejadian ditunjukkan oleh segi empat panjang.

c. Garis dengan panah digunakan untuk menunjukkan urutan

kejadian.

d. Teks menunjukkan nota penjualan diikuti tanda titik

dua (misalnya, n:).

e. Garis putus-putus dengan panah yang digunakan untuk

menunjukkan aliran informasi antar kejadian.

f. File komputer berbentuk table.

g. Simbol mata banteng menunjukkan akhir dari proses.

2.2.11.4 Use Case Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p126), Use case diagram

merupakan diagram yang dapat menunjukkan hubungan antara

aktor dan use case. dan juga merupakan diagram yang ditemukan

dalam UML.

Menurut Whitten, Bentley, Ditman (2004, p257), use case

diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi

antara sistem dengan sistem internal dan pengguna.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat di simpulkan

bahwa use case diagram merupakan jenis diagram perilaku yang

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

61

didefinisikan sebagai diagram yang menunjukkan hubungan

interaksi antara sistem dengan aktor (pengguna). Tujuannya

adalah untuk menyajikan gambaran grafis dari fungsionalitas yang

disediakan oleh sistem dari segi aktor.

2.2.11.5 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344), navigation diagram

adalah suatu statechart diagram jenis khusus yang berfokus pada

keseluruhan pergerakan dari user interface. Diagram tersebut

menunjukkan layar-layar (Windows) yang ada pada perpindahan

atau transisi diantaranya.

Pada setiap perpindahan state, dinyatakan tindakan yang

harus dilakukan oleh user pada layar untuk mengaktifkan

perpindahan tersebut. Jadi, navigation diagram memberikan

gambaran mengenai layar user interface dan perpindahan diantara

layar-layar tersebut.

2.2.11.6 Entity Relationship Diagram

Menurut Romney dan Steinbart (2003, p115), Entity

Relationship Diagram adalah suatu gambaran yang menjelaskan dan

menggambarkan skema database.

Komponen utama Entity Relationship Diagram terdiri dari :

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00422-ka 2.pdfDari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu

62

1. Entity adalah segala hal yang nyata maupun asbtrak yang

berhubungan dengan input ataupun output data.

2. Attribute merupakan suatu identifikasi dari suatu entity atau

disebut field dari sebuah relasi yang menjelaskan karakteristik

dari suatu entity. Terdapat beberapa kunci dari suatu attribute

yaitu primary key dan foreign key.

3. Relationship adalah hubungan entity yang satu dengan entity

yang lain. Dalam relationship terdapat tiga istilah :

• Cardinality

Jumlah maksimum atau minimum dari elemen

yang diijinkan pada setiap sisi dari suatu relationship.

Ada beberapa macam cardinality yaitu one-to-one,one-

to-many, many-to-many.

• Dependency

Ketergantungan sebuah entity dengan entity

induknya.

• Mandatory

Menandai apakah semua record dari sebuah entity

harus berelasi dengan record dari entity yang lain.